Penelitian (Pengaruh Strata Sosial Terhadap Pergaulan Mahasiswa LSPR Jakarta)
Penelitian (Pengaruh Strata Sosial Terhadap Pergaulan Mahasiswa LSPR Jakarta)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KERANGKA TEORETIS
Tahun
Nama Judul Penelitia Metode
Peneliti Penelitian n Hasil Penelitian Penelitian
Boby Peran 2018 Pengaruh stratifikasi sosial Teknik
Rahman, stratifikasi terhadap pola permukiman Pengumpulan
Ega masyarakat masyarakat yang ditinjau dari data secara
Selviyant dalam studi kasus permasalahan yang kualitatif dengan
i pembentukan telah dikaji sebelumnya, studi cara Studi
pola kasus yang dikaji yaitu pengaruh literatur serta
permukiman stratifikasi sosial terhadap pole Pengamatan
permukiman dengan studi Objek secara
kasus : Madura,Kota Kerjaan langsung
Surakarta dan Bali. ketiga lokasi
tersebut merupakan beberapa
daerah dengan bentuk pola
permukiman yang dipengaruhi
stratifikasi sosial atau lapisan
sosial dalam masyarakat -
Stratifikasi sosial sebagai salah
satu warisan budaya masyarakat
berpengaruh terhadap
pembentukan permukiman
masyarakat. unsur-unsur
kebudayaan yang kuat dan
tradisi masyarakat menyusun
ruang permukiman kedalam
konsepsi lapisan ruang sakaral
dan ruang profan
Perbedaan : Penelitian yang dilakukan oleh Boby Rahman.Ega Selviyanti Variabel
bebas (X) Stratifikasi Masyarakat dan Variabel terikat (Y) Pembentukan Pola
Permukiman sedangkan Variabel yang kami ingin teliti adalah Variabel bebas (X)
Strata Sosial dan Variabel terikat (Y) Pergaulan Mahasiswa LSPR
6
Perbedaan : Penelitian yang dilakukan oleh Rizqon Halal Syah Aji Variabel bebas (X)
Stratifikasi Sosial dan Variabel terikat (Y) Kesadaran Kelas sedangkan Variabel yang
kami ingin teliti adalah Variabel bebas (X) Strata Sosial dan Variabel terikat (Y)
Pergaulan Mahasiswa LSPR
1
M.Rafiek, Ilmu sosial dan budaya dasar, (Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo 2012),
2
Ngalim Purwanto, Psikologi pendidikan, (Bandung: Rosdakarya 2003), 28.
3
Dewantara, Membangun kepribadian dan watak bangsa Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Belajar
2010),212.
4
Nur Izza Edyati dan Catharina Tri Anni, ‘Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Motivasi
Berprestasi, dan Lingkungan sosial terhadap perilaku professional konselor ‘Indonesian Journal of
Guidance and Counseling : Theory and Application, 4.2 (2015), 37-42.
8
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di
dalam masyarakat. Yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan
wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk
menciptakan dan membesarkan anak-anak.6
5
Retno aryani puji lestari and agung yulianto, ‘Economic Education Analysis Journal’ ‘Economic
Education Analysis Journal,3.1 (2017), 173-81.
6
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta 2009). 221
9
7
Sri Rahayu, Rahayu – Hubungan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Sosiologi. Jurnal
Ilmu Sosial Mamangan Volume 5 nomor 1, Januari-Juni 2006, p. 50-59.
10
b. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah meliputi lingkungan fisik, lingkungan
sosial dan lingkungan akademis. Lingkungan fisik sekolah seperti
lingkusngan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang
ada, sumber – sumber belajar, media belajar dan seterusnya,
lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-
temannya, guru serta staf sekolah yang lain. 8
8
Muhammad Zachim Alfan, ‘pengaruh bimbingan karir dan lingkungan sekolah melalui motivasi
kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas xii kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri Magelan
Info Artikel ‘Economic Education Analysis Journal, 3.1 (2014), 114-23.
9
Redi Indra Yudha and Idris ‘Pengaruh Llingkungan Sekolah, Teman Sebaya dan Motivasi Be
Manajemen Bisnis Jurusan Pemasarandi Kecamatan Jambi Selatan Kota Jami’, 1-11.
10
Abdul Latief, 14.
11
c. Lingkungan Masyarakat
Manusia hidup bersama dikarenakan adanya aspek organis-
jasmaniah, psikis-rohaniah, dan sosial kebersamaan yang melekat
pada individu dan dapat mengakibatkan bahwa kodratnya ialah
untuk hidup bersama manusia lain. Menurut Maclever, J.L, Gillin,
dan J.P Gillin dalam Munandar Soelaeman Lingkungan masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu, yang bersifat berkelanjutan dan terikan
oleh rasa identitas bersama.11 Masyarakat merupakan lembaga
pendidikan yang ketiga setelah keluarga dan sekolah yang
mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda karena keanekaragaman
budaya, bentuk kehidupan sosial serta adanya norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat tersebut.12
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang
menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman- pengalaman
yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadarkan akan
persatuan dan kesatuan serta bertindak bersama untuk mencukupi
krisis kehidupannya.13
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
ruang lingkup sosial adalah sekelompok lingkungan yang terdapat
dari lingkungn keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat, dimana mereka saling membutuhkan, ketergantungan
dan keterkaitan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak, yang dimana mempunyai hubungan darah.
Lingkungan sekolah mencangkup lingkungan fisik, lingkungan
sosial dan lingkungan akademis. Sedangkan lingkungan
masyarakat adalah terdapat individu-individul lain yang dapat
mempengaruhi individu yang bersangkutan.
11
Munandar Soelaeman, MS. Ilmu sosial dasar teori dan konsep ilmu sosial, Pt. Eresco, Bandung :
1993
12
Indira Sandrawati f,55
13
Amir daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), 112.
12
14
Faktor lingkungan sosial A.A Anwar Prabu Mangkunegara 2002, Perilaku Konsumsi, Ed. Revisi,
Bandung: PT Refika
13
15
Syah dan Hertati, “Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Imajinasi Anak”, Fakultas Ilmu,
Pendidikan Universtas, dan Muhammadiyah Jakarta, 7.2(2017)
16
Slameto dalam sandrawati f. “Ekonomi Orangtua Terhadap Prestasi Siswa Di SMP Negri 9 Kota
Probolinggo” Jurnal penelitian dan pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 2016
14
Menurut Sunarto dalam Silvya (2009;93) indikator dari gaya hidup adalah:
Hal ini seperti yang terdapat dalam teori Abraham bahwa, setiap
masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-
hal tertentu akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih
tinggi dari hal-hal lainnya. Jika suatu masyarakat lebih menghargai
kekayaan material daripada kehormatan, maka mereka yang lebih banyak
mempunyai kekayaan material, akan menempati kedudukan yang lebih
22
2.4 Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
kategori, kategori tersebut adalah data primer dan data sekunder. Data
yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu :
Data primer : Data yang akan kami peroleh salah satunya melalui cara
penyebaran Kuisioner kepada respoden yaitu mahasiswa LSPR Jakarta
Batch 21-24, Kuisioner merupakan sebuah cara atau metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan respoden
beberapa pertanyaan untuk mereka jawab. Dalam membuat sebuah
Kuisioner harus disesuaikan dengan variabel yang akan diukur. Tujuan
24
3.1.1.2 Sampel
Sampel adalah Sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti
(Arikunto,2006:131). Jika dalam penelitian yang dilakukan Sebagian
dari populasi maka dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah
penelitian sampel. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel
yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling
yaitu Random Sampling yang dimana seluruh populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dapat dijadikan sebagai sampel
penelitian ini
26
Z2
n ¿
4 ( Moe ) ❑2
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
Z2
n ¿
4 ( Moe ) ❑2
1,962
n ¿
4 ( 0,1 ) ❑2
=96,04
Tabel 3.1
Skala likert
Sangat
Sangat
Tidak Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju
Setuju
Setuju
1 2 3 4 5
Sumber : Sugiyono,2014
2. observasi :
3. Dokumentasi :
6. Analisis Data
Dalam menguji metode analisis instrument, maka diperlukan uji coba
validitas dan realiabilitas. Uji analisis ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa valid satu persatu pertanyaan yang diajukan kepada responden
yang dikenal sebagai uji validitas, serta untuk mengetahui tingkat
reliabilitas suatu jawaban responden dari suatu instrument pertanyaan
dengan metode uji reabilitas. Untuk dapat mengetahui lebih detai dan
29
b. Uji Reliabliitas
Analisis dapat juga diartikan sebagai data yang sudah tersedia yang
kemudian akan diolah dengan cara statistik dan dapat digunakan untuk
dapat menjawab suatu rumusan masalah penelitian yang telah ditentukan
sebelumnya. Teknik analisis data juga diartikan sebagai cara untuk
melakukan analisis terhadap data, bertujuan untuk dapat mengolah data
tersebut dan menjawab rumusan masalah penelitian.
(Y=a+bX)
Keterangan :
Y : Strata Sosial
a : Koefisisen konstanta
X : Gaya Hidup
b : Koefisisen regresi
b. Koefisien Determinasi ( R2 )
variabel terikat. Jika nilai signifikansi t hitung lebih kecil dari 0,05 maka
bisa dikatakan bahwa variabel bebas secara individu berpengaruh
signifikansi terhadap variabel terikat. Uji t menunjukan tingkatan pengaruh
variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Untuk pengujian
uji t dapat menggunakan bentuk perumusan hipotesis yaitu :
Ho : b = 0
Ha : b =/0
8. Definisi Operasional
Variabel dalam sebuah penelitian merupakan sebuah atribut ataupun sifat
dan nilai dari orang,obyek,organisasi serta kegiatan yang memiliki suatu
variasi tertentu yang dapat ditetapkan dalam penelitian untuk dapat
mudah dipahami serta dapat ditarik kesimpulannya. Pada Penelitian ini
peneliti menggunakan dua jenis variabel yang berbeda yakni pada
variabel pertama merupakan variabel Bebas yaitu Strata Sosial (X) serta
variabel yang kedua merupakan variabel terikat yaitu Gaya Hidup (Y)
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Penghasilan yang
Pendapatan dihasilkan orang tua
mahasiswa LSPR
Aktifitas sehari-hari yang
dilakukan oleh mahasiswa
Kegiatan LSPR
Tindakan dan perilaku
yang dilakukan oleh
mahasiswa LSPR
Variabel Y Ketertarikan mahasiswa
LSPR dalam melakukan LIKERT
(Gaya Hidup)
Minat sesuatu
Penerimaan lingkungan di
mana mahasiswa LSPR
bersosialisasi
Persepsi yang ditanamkan
Pendapat oleh mahasiswa LSPR
terhadap dirinya sendiri
BAB IV
London School of Public Relations Jakarta atau yang saar ini dikenal
sebagai LSPR Communication Business and Institute merupakan sebuah
Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi Swasta Nasional dengan konsentrasi
Mass Communication,Public Relations,Marketing,Digital Media &
Advertising,International Relations dan Performing Arts of Communication,
yang berdiri sejak 1 Juli 1992. LSPR didirikan oelh Prita Kemal Gani,
35
Arts yaitu senit eater yang akan ditampilkan dengan masa Latihan 2
bulan dan akan dipilih mana yang terbaik pada saat malam Awarding
Night. Begitu juga pada mata kuliah Business Ethic yang bekerja
sama dengan berbagai Vendor Event ataupun Mall (Pusat
perbelanjaan). Itu yang membuat mahasiswa LSPR semakinmatang
dalam mengerjakan berbagai Project dari sisi yang berbeda-beda
sesuai dengan kemampuan dan minat. Mahasiswa LSPR juga sudah
mendapatkan berbagai prestasi baik dalam negeri maupun luar neeri
serta hal-hal yang mereka kerjakan.
Visi :
Misi :
Tabel 4.1
Distribusi Reponden Berdasarkan Tahun Angkatan
Tabel 4.2
Distribusi Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber :
Data
Primer
diolah
Tahun 2021
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel X
(Strata Sosial Orang Tua)
Responde
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTAL X
n
40
1 2 2 2 4 2 2 2 4 20
2 3 4 5 5 5 5 4 5 36
3 5 3 2 4 3 2 2 2 23
4 5 3 5 5 5 5 5 3 36
5 4 3 4 3 4 3 3 4 28
6 4 4 4 4 4 4 5 5 34
7 5 5 4 3 4 5 4 5 35
8 4 4 1 3 3 4 3 3 25
9 4 1 4 4 2 1 4 4 24
10 4 4 2 2 2 1 2 2 19
11 4 4 4 3 4 5 4 4 32
12 3 3 4 4 2 4 5 4 29
13 3 4 4 4 4 4 4 5 32
14 4 4 3 4 3 2 3 4 27
15 4 4 4 3 3 5 4 4 31
16 2 2 2 2 1 1 2 3 15
17 1 1 1 5 2 3 3 3 19
18 3 4 4 4 4 3 4 4 30
19 3 4 2 2 1 1 1 2 16
20 2 3 2 3 3 1 2 3 19
21 4 4 4 1 5 1 3 3 25
22 4 4 4 2 1 1 4 4 24
23 4 2 2 3 3 2 3 3 22
24 4 2 5 3 5 2 5 5 31
25 3 3 2 4 2 3 4 4 25
26 4 3 4 4 4 4 4 4 31
27 3 5 5 3 1 1 4 1 23
28 1 3 4 3 3 3 4 4 25
29 5 4 5 4 4 4 5 4 35
30 4 3 4 4 3 3 3 4 28
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Y (Gaya Hidup
Mahasiswa)
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 TOTAL Y
1 4 4 4 4 4 20
2 3 3 4 4 5 19
3 1 1 5 4 5 16
4 5 5 5 5 3 23
5 3 3 4 4 3 17
6 5 5 5 5 1 21
7 5 5 5 5 5 25
8 3 4 4 4 4 19
9 1 4 4 4 4 17
10 4 5 5 4 4 22
11 3 3 5 3 3 17
12 4 5 5 5 3 22
13 2 5 5 4 5 21
14 3 3 2 3 5 16
15 3 3 4 4 4 18
16 1 3 3 1 3 11
17 3 3 5 4 5 20
18 3 5 4 4 4 20
19 1 1 2 2 2 8
20 3 3 2 2 3 13
21 5 3 3 3 2 16
22 3 3 4 3 4 17
23 3 4 4 5 4 20
24 5 2 5 2 2 16
25 4 4 4 4 3 19
26 4 4 5 3 4 20
27 1 1 3 4 4 13
28 3 1 3 3 3 13
29 5 4 4 4 4 21
42
30 3 2 4 4 4 17
1. Uji Validitas
Tabel 4.5
Tabel 4.6
2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Variabel N of Items Keterangan
Alpha
X 0.754 9 RELIABEL
Y 0.777 6 RELIABEL
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2021
Dari data uji realitas yang tertera diatas ditemukan bahwa Variabel X dan
Y memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi sehingga setiap butir pertanyaan
yang akan duiji kepada responden merupakan pertanyaan yang reliabel.
Tabel 4.9
45
Model Summary
Tabel 4.10
Uji Koefisien R2
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi
(R) sebesar 0,687. Jadi ini menggambarkan hubungan positif yang kuat.
Untuk Koefisien determinasi ( R2 ) didapat sebesar 0,472 atau sama dengan
47,2. Hal ini berarti bahwa sebesar 47,2% Strata sosial orang tua
Mahasiswa LSPR Jakarta dipengaruhi variabel independent yang ada
dalam penelitian ini yaitu Gaya hidup mahasiswa LSPR. Sedangkan
sisanya yaitu 52,8% dipengaruhi oleh factor-faktor lain.
5. Uji T (Parsial)
Tabel 4.11
Uji T
Berdasarkan tabel koefisien diatas nilai t hitung sebesar 7,790 > 0.05 (nilai
t tabel) dapat disimpulkan H1 diterima yang mengatakan bahwa Strata
sosial orang tua perpengaruh signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa.
4.3 Pembahasan
Memliki arti bahwa semakin tinggi variabel Strata Sosial Orang tua maka
semakin tinggi tingkat Gaya Hidup Mahasiswa LSPR Jakarta. Apabila
tingkat Strata Sosial Orang tua tinggi/baik maka Gaya Hidup Mahasiswa
juga akan tinggi hal ini dipengaruhi oleh tingkat Strata Sosial Orang tua
48
kekuasaan mereka tersebut, hal ini akan berkaitan dengan Gaya hidup
yang akan dilakukan dan dimiliki nya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Strata Sosial Orang tua yang dimiliki
di dalam lingkungan sosial dan lapisan sosial akan memberikan pengaruh
terhadap taraf Gaya Hidup Mahasiswa LSPR Jakarta. Penilaian atas
pengelolaan data Strata Sosial Orang tua dapat dilihat berdasarkan
dimensi Kekayaan,Kekuasaan,Kehormatan, dan Kepandaian serta
dengan pengukuran Taraf Gaya Hidup berdasarkan Aktivitas,Minat,serta
Opini. Diketahui bahwa nilai korelasi Strata Sosial Orang tua dengan taraf
gaya hidup sebesar 0,687 atau 68,7% nilai korelasi bertanda positif, yang
berarti memiliki hubungan yang terjadi antara dua variabel adalah searah
dimana semakin tinggi tingkat Strata Sosial Orang tua,maka semakin
tinggi taraf Gaya Hidup Mahasiswa LSPR Jakarta.
50
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Strata Sosial Orang tua terbukti memiliki epngaruh terhadap taraf Gaya
Hidup Mahasiswa LSPR Jakarta yang memiliki kecenderungan latar
belakang Orang Tua dengan lapisan sosial
kekayaan,kekuasaan,kehormatan,kepandaian. Dengan aspek tersebut
maka dapat dipastikan Tingkat Strata Sosial Orang Tua dalam lapisan
sosial yang ada cenderung tinggi yang mana ini akan lebih berpengaruh
terhadap taraf Gaya Hidup Mahasiswa LSPR Jakarta.
2. Strata Sosial Orang tua berpengaruh positif terhadap taraf Gaya Hidup
Mahasiswa LSPR Jakarta. Berdasarkan hasil analisis perhitungan
menunjukan bahwa Strata Sosial Orang tua berpengaruh positif terhadap
taraf Gaya Hidup Mahasiswa pada alpha 5%, hal tersebut dibuktikan
dengan nilai koefisien t hitung dengan T tabel sebesar (7,790 > 0.05) dan
besarnya pengaruh diperoleh dari nilai koefiesiensi determinasi sebesar
0,472 atau 47,2%. Menurut Penulis, Strata Sosial Orang tua yang dimiliki
dalam lingkungan sosial nya terbukti memiliki pengaruh dan korelasi kuat
dalam memepngaruhi taraf Gaya Hidup Mahasiswa LSPR Jakarta.
5.2 Saran
51
2. Melihat dari Strata Sosial Orang tua memiliki pengaruh yang besar
terhadap taraf Gaya Hidup Mahasiswa LSPR Jakarta, dalam hal ini, saran
yang dapat kami berikan yaitu berupa keistemewaan yang Mahasiswa
dapatkan dari Strata Sosial Orang tua mereka tersebut hendaknya dapat
dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat, dengan adanya tingkat
finansial yang cukup tinggi bagi para Mahasiswa harapnya mereka dapat
mengikuti Gaya hidup dan pergaulan serta arus Modernisasi dengan sikap
yang bijak dan tepat, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan
diri sendiri maupun keluarga akibat ulah Gaya Hidup mereka yang dinilai
kurang baik bahkan dapat merugikan orang banyak tersebut.
52
DAFTAR PUSTAKA
Bella, Mei Mita, and Luluk Widya Ratna. 2019. “Perilaku Malas Belajar
Mahasiswa Di Lingkungan Kampus Universitas Trunojoyo Madura.”
Competence : Journal of Management Studies 12(2):280–303. doi:
10.21107/kompetensi.v12i2.4963.
Lampiran :