1. Salah satu cara mengidentifikasi arus nilaia d a l a h m e n g g u n a k a n m a t r i k d u a
d i m e n s i o n a l y a n g s e d e r h a n a d e n g a n a k t i v i t a s / p r o s e s dicantumkan di salah satu dimensi dan produk di dimensi yang kedua 2. Arus nilai terdiri atas semua aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah yang dibutuhkan untuk membawa sekelompok produk atau jasa dari titik Awalnya(contohnya; pesanan pelanggan atas suatu produk baru) ketahap produk jadi ditangan pelanggan. Ada beberapa arus nilai, pertama arus nilai yang paling umum adalah arus nilai pemenuhan pesanan. Arus nilai pemenuhan pesanan berfokus pada pemberian produk yang ada ketangan pelanggan yang ada. Jenis arus nilai yang kedua adalah arus nilai mencerminkan semua hal yang dilakukan, baik yang buruk maupun yang bagus yang dibawa kepelanggan. Jadi, menganalisis arus nilai akan memungkinkan pihak manajemen untuk mengidentifikasi buangan. 3. System perhitungan biaya menggunakan tiga metode untuk membebankan berbagai biaya ke tiap produk: pene;usuran langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi. Dari ketigametode tersebut yang paling akurat adalah penelusuran langsung. Di lingkungan leanmanufacturing, biaya overhead yang dulu dibebankan oada berbagai produk deng an menggunakan penelusuran penggerak atau alokasi, menggunakan penelusuran langsung ke produk saat ini. 4. Tujuan leanmanufacturing adalah meniadakan buangan dengan menghasilkan produk hanya jikadibutuhkan melalui proses produksi. Tiap operasi hanya menghasilkan apa yang dibutuhkanuntuk memenuhi permintaan dari operasi sebelumnya. Tidak ada produksi yang dilakukansampai ada tanda dari proses sebelumnya yang menunjukkan kebutuhan untuk memproduksi.Permintaan pelanggan bermula dari rantai nilai dan mempengaruhi cara produsen berhubungan dengan pemasok juga merupakan hal yang vital dalam lean manufacturing. Pembelian JIT mengharuskan pemasok untuk mengirim berbagai suku cadang dan bahan baku secara tepat waktu untuk digunakan dalam produks 5. Dengan menggunakan berbagai unit yang dikirimkan sebagai ganti dari unit yang dihasilkan, akan membuat para manajer termotivasi untuk mengurangi persediaan. Jika unit yang dikirimkan lebih banyak daripada yang dihasilkan, maka biaya unit akan meningkat (karena biaya produksi unit yang diproduksi dan tidak dikirim akan ditambah sebagai pembilang), hingga meniadakan insentif untuk menumpuk persediaan.