ABSTRAK
PENDAHULUAN
Sekarang ini peranan dan perkembangan sektor jasa menjadi sangat berarti
dan hampir tidak mungkin lagi bagi kita untuk menghindarinya. Salah satu jasa
pelayanan yang penting bagi masyarakat adalah jasa pelayanan kesehatan.
Pemberian pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi banyak Negara
termasuk Indonesia. Peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja yang handal
merupakan kebutuhan mendesak yang dialami rumah sakit baik swasta maupun
pemerintah. Setiap orang yang melakukan kontak dengan pelanggan menjadi
faktor yang ikut mempengaruhi kesimpulan pelanggan terhadap mutu pelayanan
rumah sakit, sekalipun hanya seorang cleaning service ataupun petugas parkir.
Hal tersebut sesuai dengan keunikan karakteristik layanan jasa, dimana orang
yang menyampaikan produk jasa adalah produk itu sendiri (yang akan dinilai oleh
konsumen). Tenaga paramedis khususnya perawat, merupakan tenaga kerja
paling dominan dalam melakukan tugas dalam pengelolaan organisasi rumah
sakit, mereka mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan berupa perawatan
kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam upaya
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan serta
pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan. Oleh karena itu, sebagai motor penggerak penyelenggaraan kegiatan
rumah sakit, kinerja perawat sangat penting mendapat perhatian dari pimpinan
dan manajemen rumah sakit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
perawat baik secara langsung maupun secara tidak langsung, diantaranya
adalah: motivasi perawat, pengembangan diri, kepemimpinan yang diterapkan di
RS Fatima, lingkungan kerja yang nyaman, insentif yang sesuai, budaya
organisasi yang ada di RS Fatima, komunikasi antara perawat, dan kepuasan
kerja perawat. Semua faktor itu berpengaruh, ada yang dominan ada juga yang
tidak dalam meningkatkan kinerja baik secara perorangan maupun secara
organisasi.
Menurut Muhammad Busro (2018: 275) suatu organisasi perlu mengelola
karier dan mengembangkannya dengan baik supaya produktivitas karyawan
tetap terjaga, mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang
terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja
organisasi.
Keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab perawat juga
berkenaan dengan budaya organisasi antara lain dapat dilihat dari peningkatan
tanggung jawab, peningkatan kedisiplinan, kepatuhan pada norma atau aturan,
terjadinya komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan semua tingkatan,
peningkatan partisipasi dan kepedulian, berkurangnya tingkat kemangkiran dan
keluhan. Jika semua hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka kinerja
karyawan akan meningkat.
KAJIAN PUSTAKA
Malayu S.P. Hasibuan (2017:10) MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Edwin B. Flippo
(1984) mengemukakan bahwa Manajemen personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan,
individu, karyawan, dan masyarakat.
40 orang (42%), responden yang berusia 40-49 tahun yaitu sebanyak 9 orang
(10%), dan responden yang berusia diatas 50 tahun yaitu sebanyak 3 orang
(3%).
Y = a + b1 X1+ b2 X2
Y = 4,031 + 0,290 X1 + 0,532 X2
Dari persamaan regresi diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta (a) sebesar 4,031 artinya apabila pengembangan karier
dan budaya organisasi tidak mengalami perubahan, maka kinerja
perawat nilainya adalah 4,031.
2. Variabel pengembangan karier memiliki nilai koefisien regresi positif
sebesar 0,290. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa
pengembangan karier terhadap kinerja berpengaruh positif. Hal ini
menggambarkan bahwa nilai kinerja perawat akan mengalami
peningkatan dari pengembangn karier. Berdasarkan perhitungan
SPSS diatas, nilai probabilitas pengembangn karier sebesar 0,028
sehingga probabilitas < 5% (0,028 < 0,05), artinya ada pengaruh
signifikan variabel pengembangan karier terhadap kinerja perawat.
3. Variabel Budaya Organisasi memiliki nilai koefisien regresi positif
sebesar 0,532. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa
budaya organisasi terhadap kinerja berpengaruh positif. Hal ini
menggambarkan bahwa nilai kinerja perawat akan mengalami
peningkatan dari budaya organisasi. Berdasarkan perhitungan SPSS
diatas, nilai probabilitas budaya organisasi sebesar 0,000 sehingga
probabilitas < 5% (0,000 < 0,05), artinya ada pengaruh signifikan
variabel budaya organisasi terhadap kinerja perawat.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 22,214 >
F tabel 3,10 menunjukkan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti
pengembangan karier dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja.
7. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis R2 (R square) atau koefisien determinasi ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk
analisisnya dari output SPSS 20 dapat dilihat dari tabel berikut:
SIMPULAN
REFERENSI :
Alimuddin, M., Gunawan, B. I., & Munir, A. R. (2016). The Influence of Technical
Marketing Training toward International Trade Access at BP3ED
Department of Commerce and Industry of South Sulasesi Province. Jurnal
Mirai Management, 1(2), 527-532.
Ayu, A. R., & Gunawan, B. I. (2017). The influence of Education, Training, and
Motivation on Employee Performance of The Public Relations and Protocol
at The Regional Secretariat Soppeng Regency. Jurnal Mirai
Management, 1(2), 287-300.
Flippo, Edwin B. 1984. Personel Management, Sixth Edition. New York: Mc.
Graw-Hill Book Company.
Ganyang, Machmed Tun. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan
Realita. Bogor: In Media.
Wahid, A., Dammar, B., & Ilyas, G. B. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi
dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Takalar. YUME:
Journal of Management, 1(2).
Lousyiana, Tiara Thita dan Harlen. 2015. Jurnal “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perawat di
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru”. Volume 7 No.3 Riau: Universitas
Riau.
Priyatno, Duwi . 2016. Belajar Alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Riadi, Edi. 2016. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS).
Yogyakarta: Penerbit Andi.