Di susun :
AHMAD FAHRUROJI
(194201426180)
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Area Lingkungan Kerja”
Dalam penyusunan makalah ini,tidak luput dari berbagai kendala. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan makalah ini tidak lain berkat
bantuan serta bimbingan. Oleh karena itu,penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dwi Retnaningsih,S.Kep, Ns, M.Kes selaku pembimbingyang selalu
memotivasi serta memberikan dukungan serta bimbingannya,
2. Semua teman – teman yang telah banyak mengeluarkan inspirasi.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini akan menambah pengetahuan bagi
para pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi terwujudnya kesempurnaan
dalam penyusunan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................................. 1
B. TUJUAN....................................................................................................................... 1
BAB II KONSEP TEORI
A. DEFINISI KOMUNITAS........................................................................................... 3
B. KEPERAWATAN KOMUNITAS................................................................................ 3
A. KESIMPULAN........................................................................................................... 31
B. SARAN....................................................................................................................... 31
DAFTAR PUTAKA....................................................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebersihan perusahaan kerja atau industri juga harus memiliki sistem sanitasi
demi menjaga hiegien industri dan lingkungan di sekitar industri.Berdasarkan modal
uang digunakan industri,dapat dikelompokkan menjadi industri dasar (industri besar),
industri menengah (aneka industri), dan industri kecil. Industri kecil dengan tekhnologi
sederhana atau tradisional dan dengan jumlah modal yang relatife terbatas merupakan
industri yang banyak bergerak disektor informal. Hampir 80 % dari semua tenaga kerja
di perlukan disektor ini (Depkes RI,1992).
Sejalan dengan semakan berkembangnya berbagai jenis industri serta majunya
teknologi, penggunaan bahan dan produksi bahan kimia juga semakin meningkat.Bukan
hanya sector industri, tetapi juga merambat ke sector lainnya. Kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting, baik perusahaan
formal maupun informal. Perusahaan formal umumnya sudah mempunyai sistem
kesehatan dan keselamatan kerja yang sudah baku,tetapi industri industri di sector
informal masih banyak yang belum memeiliki dan belum mendapatkan pelayanan
kesehatan yang di harapkan (Wahit;323;2009)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada komunitas area lingkungan kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan definisi komunitas
b. Mampu menjelaskan keperawatan komunitas
c. Mampu menjelaskan higiene industri
d. Mampu menjelaskan tujuan higiene industri
e. Mampu menjelaskan kegiatan higiene perusahaan dan kesehatan kerja
f. Mampu menjelaskan masalah kesehatan kerja yang menurunkan produktivitas
kerja
g. Mampu menjelaskan penyakit akibat kerja
h. Mampu menjelaskan upaya pencegahan lingkungan kerja menjadi baik
i. Mampu menjelaskan evaluasi lingkungan kerja
j. Mampu menjelaskan cara melindungi masyarakat sekitar industri dan umum
k. Mampu menjelaskan pengawasan untuk menggunakan alat kerja
l. Mampu menjelaskan usaha kesehatan kerja yang baik
m. Mampu menjelaskan ilmu kesehatan kerja
n. Mampu menjelaskan penyakit akibat kerja
o. Mampu menjelaskan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
BAB II
KONSEP TEORI
A. KOMUNITAS
Menurut Sounders (1991), komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang
orang atau sistem sosial. Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990), komunitas
sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu
komunitas (Wahit;2;2009).
B. KEPERAWATAN KOMUNITAS
Menurut Ruth B. Freeman (1981), adalah Kesatuan yang unik dari praktik
keperawatan dan kesehatan masyarakat yang di tujukan pada pengembengan serta
peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara
kolektif sebagai keluarga,kelompok khusus atau masyarakat. Pelayanan tersebut
mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat (Wahit;2;2009).
Sedangkan menurut Depkes RI (1986), merupakan suatu upaya pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh perawat dengan mengikut sertakan tim kesehatan lainnya dan
masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
yang lebih tinggi (Wahit;2;2009).
C. HIGIENE INDUSTRI
Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi
lingkungan terhadap kesehatan manusia atau suatu upaya untuk mencegah timbulnya
penyakit karena pengaruh lingkungan ( Soeripto;8;2008).
Higiene industri adalah sarana untuk membina dan mengembangkan tenaga kerja
menjadi sumber daya manusia yang disiplin didikatif, penuh tanggung jawab, dan
mampu bekerja secara produktif dan efisien ( Soeripto;8;2008).
Bahan kimia juga dapat menjadi faktor penyebab penyakit akibat kerja. Sifat dan
derajat racunbahan kimia dalam industri bergantung pada :
2. Sifat-sifat kimiawi
Sifat kimiawi meliputi : jenis persenyawaan, besar molekul, konsentrasi, derajat
kelarutan, dan jenis pelarut
3. Port d’entree
Seperti memalui alat pernafasan, pencernaan, dan kulit
Menurut Wahit (2009), berbagai cara untuk mengevaluasi lingkungan kerja adalah
sebagai berikut :
1. Subjektif, oleh indra manusia pada zat tertentu, misalnya amoniak, sulfur, dan lain-
lain
2. Mengunakan hewan percobaan, seperti kelinci, burung kenari, tikus, dank era.
Misalnya CO dengan kadar 0,25% dapat diketahui secara kasar dan bahayanya
dalam waktu 3 menit burung kenari akan pingsan, sedangkan pada tikus akan terjadi
disorientasi
3. Mengunakan alat detector dan indicator, khusus digunakan untuk uap dan gas.
Contoh indicator sederhana akibat reaksi kimia adalah perubahan warna, seperti
iodium menjadi warna biru dengan zat pati. Detector adalah alat khusus yang dibuat
untuk menentukan baha-bahan diudara, baik kualitatif maupun kuantitatif, dengan
cara menhisap dan melakukan udara tempat kerja pada reagen yang da dalam tabung
detector
4. Pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium
(Wahit;324;2009)
Masyarakat sekitas industri harus terhindar dari bahaya udara yang keluar dari
suatu perusahaan yang mengandung bahan-bahan sangat berbahaya. Udara yang
mengandung gas dan uap terdapat dua cara yaitu :
Pengawasan yang dilakukan dalam menggunakan alat kerja serta penyediaan alat-
alat kesehatan untuk mendukung keamana penggunaan alat kerja dilakukan melalui
cara-cara dibawah ini.
1. Pekerja harus dilatih dan dididik untuk memahami bahaya yang ada, cara
menghindarinya, dan cara menggunakan alat-alat keselamatan
2. Sarung tangan, kacamata dan pakaian pelindung harus digunakan saat bekerja
3. Air untuk mandi dan cuci mata harus cukup tersedia, terutama untuk membersihkan
bahaya korosif
4. Pakaian pelindungn yang digunakan hrus dicuci tiap hari
5. Unit operasi yang tidak memungkinkan ventilasi keluar memerlukan masker yang
dialiri udara atau masker gas. Masker tersebut digunakan untuk keperluan darurat,
yaitu jika bahan-bahan yang sangat bahaya sedang diolah
6. Pekerja yang mengolah bahan diwajibkan mencuci tangan sebersih-bersihnya
sebelum merokok, minum atau makan
7. Pekerja wajib melapor untuk diperiksa pada saat kejadian kecelakaan pertama
(Wahit;327;2009)
1. Pekerja yang bekerja pada unit berbahaya diperiksa kesehatanya secara berkala
setiap 6 sampai 1 tahun sekali. Caranya dalah dengan melalukan skrining yang
disesuaikan dengan jenis / bahan industri yang digunakan. Misalnya pada industri
yang menggunakan bahan nitrogliserin yang berfungsi sebagai vasodilator pada
pasien penyakit jantung. Bila pekerja bekerja terus-menerus ditempat tersebut, maka
jantungnya juga dapat mengalami vasodilatasi dan menderita keluhan yang sama
dengan penderita jantung. Tim medis harus berhati-hati dalam mendiagnosis dan
harus dapat membedakan anatara penyakit jantung dan penyakit akibat kerja. Selain
itu, pemeriksaan khusus juga harus dilakukan pada orang-orang tertentu misalnya
pada wanita, anak-anak, orang lanjut atau sudah permah kena kasus
2. Alat-alat atau bahan-bahan harus diperiksa tiap minggu atau bulan untuk menilai
bahaya yang mungkin timbul
3. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja pada calon pegawai baru untuk mengetahui
kemungkinan adanya penyakit pernafasaan menahun, ginjal dan lainnya
(Wahit;327;2009)
Tujuan utama ilmu kesehatan kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja,
yang meliputi : pencegahan penyakit, pencegahan kelelahan kerja, dan lainnya.
Terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pencegahan dan pengobatan
untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan industri
Tugas keperawatan yang dapat dilakukan oleh perwata industri antara lain sebagai
berikut :
(Wahit;327;2009).
1. Faktor fisik : kebisingan, suhu, kelembapan udara, kecepatan angin, getaran, radiasi,
tekanan udara
2. Faktor kimia : gas, uap debu, fume, mist dan asap
3. Faktor biologis : bakteri, virus, jamur dan cacing
4. Faktor fisiologis : sikap dan cara kerja, jam kerja, istirahat, shift, lembur
5. Faktor mental psikologis : suasana kerja, hubungan anatara pekerja, dan pengusaha
Persoalan dalam mendiagnosis penyakit akibat kerja adalah gambarannya hampr sama
dengan penyakit umum, inkubasi lama, sarana bantu diagnosis kurang, dan kurangnya
petugas kesehatan. Upaya untuk memantau kesehatan pekerja anatar lain :
1. Pemeriksa melalui skrining ( sebelum dipekerjakan)
2. Menjalankan program hidup sehat dengan cara anti rokok, olahraga, menurunkan
stress, makan makanan yang sehat, dan menurunkan berat badab ( bagi yang
overweight)
3. Investigasi adanya bahaya yang ditunjukan pada kasus CHD, yang meningkatkan
pada kelompok-kelompok tertentu, riwayat chest pain, penemuan infark baru atau
pembuntuan koroner , dan hubungan paparan kerja dengan faktor predisposisi laim
( usia, seks, dan cuaca)
(Wahit;328;2009)
1. Pada mesin : seperti peralatan dan bahan (keadaan mesin yang rusak, licin, longgar,
kasar, dan tajam); kondisi pengaman mesin (kegiatan dengan kecepatan berbahaya,
tidak memanfaatkan perlengkapan, bekerja pada peralatan yang
bergerak/berbahaya); kondisi alat-alat kerja; dan konsisi bahan
2. Karyawan, yang meliputi : kondisi mental dan fisik, kebiasaan kerja ( baik dan
aman), penggunaan APD
3. Tata cara kerja, yang meliputi : prosedur kerja yang benar, protap untuk kegiatan
yang berulang, dan kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual. Pencegahan
kecelakaan kerja dengan memperhatikan pada aspek manusia dan aspek peralatan.
Aspek manusia (tenaga kerja) harus memenuhi beberapa syarat, yaitu terampil sesuai
jenis pekerjaannya
BAB III
KASUS
Jenis kelamin
1. a. Laki-laki 40 orang
b. Perempuan 60 orang
Jenis pekerjaan
a. Pengelintingan 55 orang
2.
b. Pengepakan 35 orang
c. Pengawas 10 orang
Usia
a. 25-35 tahun 35 orang
3. b. 36-46 tahun 40 orang
c. 47-57 tahun 20 orang
d. 58-60 tahun 5 orang
Tingkat pendidikan
a. Tamat SD 30 orang
4.
b. Tamat SMP 45 orang
c. Tamat SMA 25 orang
5. Lama bekerja
a. 5-10 tahun 15 orang
b. 11-15 tahun 35 orang
c. 16-20 tahun 30 orang
d. 21-25 tahun 15 orang
e. > 25 tahun 5 orang
A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Perusahaan rokok PT. NOJORONO berada di wilayah kabupaten kudus
jawa tengah dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 1 Ha. Pabrik ini
berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama di kota kudus. Terdiri
dari beberapa ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai macam
pekerjaan industri yang berhubungan dengan tembakau dan rokok diantaranya
adalah bagian penyortiran tembakau, penyimpanan tembakau, produksi
tembakau, pelintingan rokok, pengepakan rokok, ruang laboratorium uji
tembakau, dll. Ruangan sektor A7 merupakan salah satu ruangan di perusahan
rokok PT. NOJORONO yang terbagi menjadi beberapa bagian tugas
didalamnya yaitu bagian pelintingan, pengepakan rokok dan pengawasan.
Jumlah pekerja di ruangan sektor A7 sebanyak 100 orang (perincian
berdasarkan karakteristik umum ada di tabel yang tersedia di awal) sebagaian
besar bekerja adalah orang jawa 85 orang (85%) dan berasal dari madura
sebanyak 15 orang (15%).
Jenis
Pola No. Karakteristik Ferekuensi Presentase(%)
pekerjaan
peri
1. Tidak menggunakan a. Pelintingan 55 orang 100%
masker saat bekerja b. Pengepakan 35 orang 100%
c. pengawasan 10 orang 100%
2. Tidak menggunakan a. Pelintingan
55 orang 100%
sarung tangan saat b. Pengepakan
35 orang 100%
bekerja c. Pengawasan
10 orang 100%
4. EKONOMI
Rata-rata penghasilan pekerja di ruangan sektor 7 untuk bagian
pelintingan dan pengepakan sekitar 1-1,5 juta rupiah sedangkan untuk bagian
pengawas sekitar 1,5-2 juta rupiah.
7. SISTEM KOMUNIKASI
Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di ruangan sektor A7
sebagaian besar menggunakan alat komunikasi telfon genggam (HP) sebagai alat
komunikasi antara pekerj, keluarga dan masyarakatnya. Sednagkan sistem
komunikasi dalam perusahaan menggunakan telfon yang ada disetiap ruangan
sektor dan apabila ada informasi atau pengumuman dari perusahaan akan disiarkan
melalui pengeras suara yang ada di setiap ruangan di perusahaan ini. Bahasa yang
digunakan untuk komunikasi antar pekerja sehari-hari di ruangan sektor A7
mayoritas dengan menggunakan bahasa jawa dan sebagaian kecil menggunakan
bahasa madura.
8. PENDIDIKAN
Data yang didapat dari HRD perusahaan rokok PT. NODJORONO
didapatkan data tingkat pendidikan pekerja di ruangan sektor A7 adalah sebagai
berikut:
Tingkat pendidikan
a. Tamat SD
30 orang
b. Tamat SMP
45 orang
c. Tamat SMA
25 orang
9. REKREASI
Berdasarkan data yang didapat dari perusahaan, Hari libur untuk pegawai
dan pekerja diperusahaan ini adalah tiap hari minggu, di setiap hari jum’at pagi
biasanya diadakan senam aerobik bersama oleh perusahaan yang dilakukan di
lapangan olah raga yang ada di belakang perusahaan.
Di akhir tahun biasanya juga diadakan rekreasi bersama yang di fasilitasi
oleh perusahaan yang juga dilakukan secara giliran atau gantian di tiap ruangan
sektor/ bagian produksi dalam perusahaan ini.
A. ANALISA DATA
B. PENAMPISAN MASALAH
Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan perioritas masalah, adapun penapisan masalah tersebut
dapat dilihat sebagai berikut:
B. SARAN
1. Bagi Pekerja
Mereka akan lebih memahami dan mau berperilaku sehat dan baik di dalam
tempat kerja maupun diluar tempat kerja. Kepuasan kerja akan meningkat ketika
mereka menyadari bahwa perusahaan peduli dengan kesehatan mereka. Pada
akhirnya pekerja sehat tentu akan lebih optimal dalam produktivitas kerja.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan yang menyelenggarakan program PKDTK (Promosi Kesehatan
Dalam Tempat Kerja) tentu lebih memperlihatkan kepada karyawannya bahwa
mereka peduli terhadap kesehatan pekerja. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan
kerja karyawan. Pekerja yang puas dengan iklim kerja mereka tentu akan lebih loyal
kepada perusahaan. Dengan demikian,angka turn over pekerja akan semakin
rendah. Akibatnya biaya untuk proses rekruitmen dan pelatihan karyawan baru,akan
berkurang. Pekerja sehat tentu akan lebih produktif yang akan meningkatkan
produktivitas perusahaan pada akhirnya. Selain itu pekerja sehat juga akan
mengurangi biaya kompensasi perusahaan untuk mengobati karyawan yang sakit.
Lebih jauh lagi,perusahaan juga dapat memperoleh citra positif baik dari
masyarakat,pemerintah maupun para mitra pebisnis mereka.
DAFTAR PUSTAKA