Anda di halaman 1dari 9

Learning Management System (LMS) Program PPL Daring Bintuni Kerjasama FKIP

UNIPA-Tangguh LNG

Tim PPL Daring Bintuni-Fakfak

Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk
membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian konten pembelajaran. LMS tersebut
dirancang dalam bentuk jaringan localhost pada setiap kampung di lokasi PPL. Jaringan
localhost memungkinkan pengguna dapat saling berinteraksi tanpa harus terkoneksi dengan
jaringan internet sehingga dapat menjadi salah satu solusi efektif pelaksanaan pembelajaran
selama masa pandemi COVID-19 di Kab. Teluk Bintuni dan Kab. Fakfak. Tim PPL UNIPA
melakukan pendampingan pengelolan LMS sehingga diharapkan seluruh pengguna dapat
mengoptimalkan penggunaan LMS khususnya dalam pembelajaran.
Pengembangan LMS e-learning menggunakan program Linux yang diinstall pada setiap
perangkat komputer server. Penginstalan dilakukan secara online melalui koneksi jaringan
internet untuk mendownload berbagai fitur LMS. Platform yang digunakan sebagai localhost
program elearning yaitu software Moodle. Moodle merupakan program terbuka (open source)
yang dapat dimodifikasi sesuai dengan keperluan dan kondisi pembelajaran yang akan
diterapkan. Moodle memudahkan pengguna dalam menerapkan pembelajaran secara langsung di
suatu institusi pendidikan. Berikut Gambar 1,2,3, dan 4 tampilan elearning menggunalan
platform Moodle yang dikembangkan dan ditempatkan pada setiap kampung.

Gambar 1. Tampilan Awal Elearning Kampung


Gambar 2. Tampilan Login Pengguna Elearning

Gambar 3. Tampilan Jenjang Pendidikan, kelas dan Mata Pelajaran pada Setiap Semester di
Elearning

Gambar 4. Contoh Tampilan Tema Pelajaran di Elearning yang Dilengkapi dengan Materi
Interaktif dan Video Pembelajaran
Pemasangan LMS di Kampung
Pemasangan LMS dilakukan pada setiap kampung sesuai dengan lokasi sekolah PPL Daring
mahasiswa FKIP UNIPA. Penempatan server LMS dilakukan di sekolah dengan pertimbangan
bahwa sekolah tersebut memiliki fasilitas kelistrikan dan sumber daya dukung yang
memungkinkan jaringan localhost dapat diakses oleh pengguna. Penempatan server LMS ini
sebenarnya dapat dilakukan dimana saja karena server ini hanya sebagai pemancar jaringan yang
dapat diakses bagi seluruh satuan pendidikan yang ada di setiap kampung. Seluruh satuan
pendidikan (SD, SMP, maupun SMA) yang ada di setiap kampung dapat mengakses jaringan
localhost. Seluruh program e-learning yang dipasang di kampung-kampung telah disematkan
kategori semua jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Pemasangan LMS dimulai dengan setting antena outdoor yang akan ditempatkan di luar
gedung dengan pertimbangan penempatan antena di ketinggian tertentu sehingga signal yang
dipancarkan dapat menjangkau luasan wilayah di kampung. Instalasi perangkat server dilakukan
oleh tim teknisi yang terlibat. Setelah pemasangan server maka dilanjutkan dengan tutorial
penggunaan LMS kepada guru-guru yang ada di sekolah. Adapun lokasi penempatan server
sebagaimana pada Tabel 1.
Tabel 1. Lokasi penempatan server LMS di kampung
No. Kampung Sekolah
1. Taroi SMP Taroi
2. Tomu SD Inpres Tomu
3. Tomu SMPN Arandai
4. Weriagar SMP Satu Atap Weriagar
5. Kamundan SD & SMP Kamundan (Rangkap)
6. Otoweri SD Inpres Otoweri
7. Tomage SD YPPK Tomage
8. Onar SD YPK Onar
9. Saengga SMAN Saengga
10. Arguni SDN Arguni
11. Kelurahan Kokas SMPN Kokas
12. Tofoi SMP Katolik Stelamaris Tofoi
13. Babo SMAN Babo
14. Babo SD Inpres Babo
No. Kampung Sekolah
15. Babo SMP Babo

Panduan penggunaan LMS e-learning Moodle telah dipaketkan kedalam server dan pada
keping DVD yang diberikan kepada sekolah-sekolah. Berbagai sumber belajar yang telah
dipaketkan ke dalam server e-learning dan DVD yaitu modul, video pembelajaran, animasi dan
simulasi serta buku paket pelajaran. Modul pelajaran yang dibuat oleh mahasiswa PPL dan
perangkat pembelajaran lainnya diberikan bukan hanya kepada sekolah lokasi server LMS, tetapi
juga kepada seluruh sekolah lokasi PPL.
Penggunaan LMS e-learning Moodle yang diakses oleh guru-guru maupun peserta didik
secara localhost, diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik. Adapun
beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun peserta didik melalui penggunaan
LMS sebagaimana Gambar 5.

Gambar 5. Fitur LMS E-learning Kampung yang dipasang di Sekolah Lokasi PPL Daring
Kab. Bintuni dan Kab. Fakfak
Beragam aktivitas dapat disajikan oleh guru melalui LMS meliputi: materi pembelajaran,
evaluasi pembelajaran, dan fitur pelengkap pembelajaran. Adapun fungsi serta kegunaan fitur-
fitur tersebut adalah sebagai berikut (Sumber: www.lintasdiklat.id):

a) Materi Pembelajaran
Berisikan materi/bahan pembelajaran yang disajikan kepada siswa, sehingga fitur ini
merupakan fitur pokok atau utama dalam penyajian e learning, yang meliputi:
 Database
Modul kegiatan basis data memungkinkan guru/instruktur dan/atau siswa untuk
membangun, menampilkan dan mencari bank entri catatan tentang topik apa pun yang mungkin.
Format dan struktur entri ini bisa hampir tidak terbatas, termasuk gambar, file, URL, angka, dan
teks di antara hal-hal lainnya.
 Lesson
Merupakan fitur pembelajaran yang dikreasikan instruktur dengan maksud untuk mengulas
pemahaman siswa melalui pembahasan materi yang dilakukan terlebih dahulu, sehingga
pemahaman siswa dapat terukur dan terefleksikan dengan akurat. Keuntungan siswa dalam
menggunakan lesson, yaitu siswa mampu mengulas dan mengukur pemahaman pada kompetensi
tertentu yang sudah ia dapatkan dikelas sebelumnya, sehingga dapat dijadikan latihan dan
pemantapan pembelajaran secara mandiri.
 Book
Fitur buku ini memungkinkan seorang instruktur untuk membuat sumber daya multi-
halaman dalam format seperti buku, dengan bab dan sub bab. Buku dapat berisikan file media
dan juga teks dan berguna untuk menampilkan bagian informasi yang panjang yang dapat
dipecah menjadi beberapa bagian.
 File
Fitur file memungkinkan seorang instrutur untuk menyediakan file atau dokumen yang
dijadikan sebagai sumber pembelajaran siswa pada kursus training. Bila memungkinkan, file
akan ditampilkan dalam antarmuka atau otomatis pada kursus; Jika tidak, siswa akan diminta
untuk mengunduhnya. Fitur file tersebut mungkin terdapat dan termasuk dokumen pendukung,
misalnya halaman HTML dan memungkinkan instruktur untuk menyematkan gambar atau suatu
objek tertentu.
 Page
Keuntungan menggunakan fitur page daripada fitur modul file mencakup sumber daya yang
lebih mudah diakses (misalnya untuk pengguna perangkat mobile) dan lebih mudah untuk
diperbarui. Fitur page dapat digunakan untuk mempresentasikan materi, ringkasan silabus
pembelajaran pada training / kursus. Serta untuk menyematkan beberapa video atau file suara
beserta beberapa teks penjelasan.
 External Tool
Alat eksternal memungkinkan siswa / peserta untuk berinteraksi dengan sumber belajar dan
kegiatan yang berasal dari pihak lain.Penggunaannya harus diatur oleh Administrator System.

 URL
Fitur ini memungkinkan instruktur untuk menambahkan file yang ada di tempat lain dengan
memasukkan urlnya (missal video youtube)

b) Evaluasi Pembelajaran
 Forum
Merupakan fitur yang berisikan aktivitas yang memungkinkan siswa untuk berdiskusi
terhadap permasalah tertentu yang berlangsung selama periode waktu yang lama. Fitur ini dapat
dijadikan instrumen penilaian siswa dari aktivitas siswa pada forum (diskusi) tersebut. Namun
penilaian perlu dilakukan secara manual dan subjektif dari korektor (instruktur), tentunya
penilaian yang dilakukan telah memenuhi indikator penilaian yang sudah ditetapkan.
 Assigment
Fitur ini menampilkan kualitas jawaban terbuka untuk siswa, sehingga siswa dengan mudah
dapat mengkreasikan jawaban yang ia kehendaki. Sebab pada fitur ini terdapat kemudahan untuk
menyertakan dokumen pendukung baik untuk siswa sebagai objek evaluasi dan instruktur
sebagai evaluator penilaian tersebut. Dokumen yang dapat disertakan pada fitur ini, seperti foto
atau gambar, video, rekaman suara, pdf, excel, word, powerpoint, dll. Selain itu, instruktur
sebagai evaluator dalam proses ini juga dapat beriteraksi dengan siswa sebelum memberikan
nilai yang valid. Bentuk interaksi berupa catatan kecil kepada siswa yang dianggap perlu
melengkapi jawaban pertanyaan yang dimaksud.
 Quiz
Fitur ini didesain secara mandiri oleh instruktur, karena pada fitur ini menitikberatkan pada
kebutuhan evaluasi dan instrumen yang akan digunakan instruktur. Berbagai tipe penilaian yang
dapat disajikan oleh instruktur melalui fitur ini, meliputi choice atau pilihan ganda, numeric atau
(mengurutkan), mathcing atau menjodohkan, dll (sebanyak 16 tipe soal disediakan pada fitur
ini).
 Choice
Fitur ini memungkinkan instruktur untuk mengajukan pertanyaan dan mengatur tombol
radio yang dapat diklik oleh siswa untuk memilih dari sejumlah tanggapan yang memungkinkan.
Mereka dapat memilih satu atau lebih opsi dan mereka dapat memperbarui pilihan mereka.
Pilihan dapat bermanfaat sebagai polling cepat untuk merangsang pemikiran tentang suatu topik;
untuk memungkinkan kelas memberikan suara pada arah untuk training, atau untuk mengukur
kemajuan.
 Workshop
Dengan fitur workshop siswa menyerahkan karya mereka sendiri dan kemudian menerima
sejumlah kiriman dari siswa lain yang harus mereka nilai sesuai dengan spesifikasi instruktur.
(Mereka juga dapat menilai pekerjaan mereka sendiri jika instruktur meminta ini.) Teks dapat
diketik langsung ke editor Moodle, atau file jenis apa pun dapat diunggah, asalkan orang lain
memiliki perangkat lunak untuk melihatnya. Instruktur dapat memutuskan apakah akan
menunjukkan atau menyembunyikan identitas siswa satu sama lain ketika penilaian sedang
berlangsung. Dua nilai diberikan dan muncul dalam Buku Nilai : nilai untuk pengajuan siswa
sendiri dan nilai untuk kualitas keterampilan penilaian siswa lain.
Sehingga dengan berbagai kemudahan pilihan metode evaluasi diharapkan instruktur bisa
mengkresasikan dalam proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan kepada peserta didik.
Kelebihan dapat dihasilkan nilai otomatis kalkulasi yang dilakukan sistem.

c) Pelengkap Pembelajaran
Merupakan fitur tambahan dalam e learning dengan moodle 3.8, sehingga diharapkan
pembelajaran yang diterima siswa dapat bervariasi serta dapat mengembangkan daya kreativitas
dan imajinasi siswa dalam pembelajaran. Adapun fitur tersebut, sebagai berikut :
 Chat
Untuk melakukan diskusi secara langsung melalui group chat
 Label
Fitur label pada moodle memungkinkan teks dan multimedia dimasukkan ke dalam halaman
kursus, letaknya berada di antara tautan sumber pembelajaran dan aktivitas lain. Selain itu fungsi
dari label pada moodle, yaitu dapat menjadi tempat untuk memberikan keterangan tambahan
yang tidak dapat ditampilkan pada aktivitas, misalnya video atau rekaman suara yang tampil
secara otomatis pada course atau ruang mata pelajaran tertentu.
 Attendance
Pada fitur ini diharapkan sebagai pembelajaran yang aktif, maksudnya siswa dapat diatur
untuk diharuskan mengisi absensi tersebut secara mandiri (tidak dapat diwakilkan) untuk bisa
mengikuti atau mengakses pembelajaran yang disajikan oleh instruktur, baik secara konvensional
atau aktivitas pembelajaran e learning di kelas tertentu.
 Feedback
Merupakan fitur pada moodle yang berfungsi sebagai sarana umpan balik dari siswa
terhadap pembelajaran yang sudah dilakakukan di kelas. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memberikan penguatan pembelajaran selanjutnya yang akan dilakukan pada pertemuaan
berikutnya. Pada praktik pembelajaran secara konvensional umpan balik dilakukan instruktur
setelah proses pembelajaran inti sudah (dianggap) berakhir. Namun hal tersebut dirasa belum
efektif, sebab penguatan pembelajaran yang dimaksudkan tidak terekam atau tercatat secara
akurat. Feedback juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk apresepsi pembelajaran dengan
dikresasikan sedemikian rupa, sehingga instruktur dapat mengetahui pemahaman dasar siswa
sebelum melakukan inti pembelajaran.
 Glosary
Glosarium atau bisa dikatakan sebagai kamus kecil yang berisikan istilah khusus, maupun
umum dalam mata pelajaran tertentu. Kamus ini dapat digunakan oleh instruktur untuk
pemberian tugas yang terkait kosa kata secara mandiri, dan instruktur kemudian dapat
memberikan nilai secara objektif sesuai jenis kata dan pengertian yang diberikan oleh siswa.
Keuntungan instruktur menggunakan fitur glosari, yaitu instruktur tidak perlu khawatir apabila
menggunakan istilah asing yang kurang dipahami baik secara arti maupun makna oleh siswa
karena fitur ini dapat diakses oleh siswa sepanjang pembelajaran elearning dilakukan.
 Wiki
Merupakan modul pembelajaran yang bersifat kolaboratif, maksudnya siswa dapat membuat
catatan, karangan atau pemikiran pengetahuan yang terkait pembelajaran dan dapat dikoreksi
oleh siswa lain dan instruktur. Aktivitas ini dapat memungkinkan untuk siswa mendapatkan nilai
tambahan karena aktivitasnya dalam membuat wiki tersebut.
Kelengkapan berbagai fitur yang terdapat pada LMS yang dipasang pada masing-masing
kampung diharapkan dapat dioptimalkan dan dikreasikan penggunaananya oleh guru/instruktur.
Optimalisasi penggunaan e-learning berupa penyajian konten-konten menarik seperti materi ajar
dalam bentuk modul, video pembelajaran, animasi dan simulasi interaktif atau bahkan media
laboratorium virtual dapat ditambahkan oleh guru sehingga keterbatasan sarana dan prasarana
praktikum di sekolah dapat diatasi melalui media tersebut

Anda mungkin juga menyukai