Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338537206

Pengertian dan Jenis Bencana

Article · January 2020

CITATIONS READS
2 6,839

1 author:

Ade Heryana
Universitas Esa Unggul
67 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

P-Care National Health Security (JKN) Evaluation View project

Kajian Antrian Pelayanan Pendaftaran Pasien BPJS Kesehatan RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2018 View project

All content following this page was uploaded by Ade Heryana on 12 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BENCANA

Oleh: Ade Heryana1

PENDAHULUAN

Pada saat tulisan ini dibuat, sedang terjadi bencana akibat ulah manusia yaitu perang Iran-AS yang
berdampak pada tertembaknya pesawat komersial Ukraina yang membawa 170 penimpang oleh rudal Iran.
Awal tahun 2020, DKI Jakarta untuk kesekian kali dilanda bencana banjir sebagai akibat tingginya curah
hujan. Pada tahun sebelumnya, Indonesia juga dilanda dua kejadian bencana alam yakni banjir bandang di
Sentani, Papua dan gempa bumi di Nusa Tenggara Barat tahun 2019. Di belahan bumi lain terjadi
kecelakaan pesawat terbang yakni Ethiopia airlines yang menyebabkan pesawat Boeing 737 Max di
beberapa negara dilarang terbang. Lalu di New Zealand terjadi penembakan terhadap umat muslim yang
sedang beribadah sholat Jumat dan menewaskan sekitar 40 orang.

Bencana merupakan kondisi yang sulit bahkan tidak dapat diprediksi. Namun beberapa langkah penting
dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan serta mengoptimalkan proses pembangunan dan perbaikan
kembali (Reich & Henderson, 2015). Langkah-langkah tersebut secara sistematik diterapkan melalui
manajemen bencana, yaitu sebuah ilmu pengetahuan dan penerapan kolaboratif oleh berbagai disiplin dan
otoritas pemerintahan, terhadap proses pengambilan keputusan, teknis manajemen dan pemanfaatan
sumberdaya, untuk ambil bagian dalam proses dan tahap kebencanaan, dimulai dari pencegahan dan
kesiapsiagaan perencanaan, respon cepat, pengurangan kehancuran, rekonstruksi, dan pembangunan (S. W.
A. Gunn, 2013).

Lalu apakah itu bencana? Bagaimanakan pengklasifikasian bencana yang timbul di muka bumi ini? Artikel
ini berupaya menjawab dua pertanyaan tersebut.

PENGERTIAN BENCANA

Bencana dalam terminologi bahasa inggris disebut dengan disaster, berasal dari kata Latin yaitu dis dan
astro/aster. Dis berarti buruk atau terasa tidak nyaman, dan aster berarti bintang. Dengan demikian secara
harfiah disaster berarti menjauh dari lintasan bintang atau dapat diartikan “kejadian yang disebabkan oleh
konfigurasi astrologi (perbintangan) yang tidak diinginkan”. Referensi lain mengartikannya sebagai
“bencana terjadi akibat posisi bintang dan planet yang tidak diinginkan” (Coppola, 2015) & (Etkin, 2016).

1Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul.


Untuk sitasi: Heryana, A. (2020). Pengertian dan Jenis Bencana. Jakarta: Universitas Esa Unggul

1
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

Dalam Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief, definisi bencana (disaster) adalah (S. W.
A. Gunn, 2013):

“The result of a vast ecological breakdown in the physical and functional relations between
man and his environment, caused by nature or man, a serious and sudden event (or slow, as
in drought) on such a scale that available resources cannot meet the requirements, and the
stricken community needs extraordinary efforts to cope with the damaging situation, often
with outside help or international aid”

Terjemahan secara bebas, bencana adalah kehancuran ekologis yang luas baik secara fisik maupun
hubungan fungsional antara manusia dengan lingkungannya, yang disebabkan oleh alam atau manusia,
berbentuk kejadian yang serius atau tidak nampak (atau lambat, seperti pada kekeringan), dalam skala yang
tidak dapat ditangani oleh sumberdaya yang ada, dan komunitas yang terdampak membutuhkan upaya yang
luar biasa untuk menangani kerusakan yang terjadi, bahkan membutuhkan bantuan dari masyarakat
internasional.

Pengertian bencana secara formal dinyatakan oleh Centre for Research on the Epidemiology of Disasters
(CRED). Lembaga ini mendefinisikan bencana sebagai berikut (Etkin, 2016):

“a situation or event which overwhelms local capacity, necessitating a request to the national
or international level for external assistance, or is recognised as such by a multilateral agency
or by at least two sources, such as national, regional or international assistance groups and
the media”

Terjemahan secara bebas, bencana adalah situasi atau kejadian yang membutuhkan kemampuan pemerintah
lokal secara luar biasa, membutuhkan bantuan secara nasional dan internasional atau minimal dua lembaga
internasional atau kelompok bantuan serta media nasional, regional dan internasional. Supaya
kejadian/bencana tercatat dalam database CRED, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Etkin,
2016):

a. Jumlah korban jiwa sebanyak 10 atau lebih


b. Jumlah penduduk yang terdampak sebanyak 100 atau lebih
c. Terdapat deklarasi/pengumuman kegawatdaruratan oleh negara atau pemerintah setempat
d. Memerlukan bantuan internasional

Namun demikian kriteria/definisi yang disebutkan oleh CRED mendapat kritik dari berbagai pihak karena
tidak mengikutsertakan skala geografis, kerusakan per kapita. Misalnya terdapat perbedaan antara 10
kematian pada bencana yang terjadi dalam 1 menit dengan 1 bulan (Etkin, 2016).

2
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

Pengertian lain diberikan oleh lembaga inernasional dibawah PBB yang menangani bencana secara
internasional yaitu UNISDR2. Lembaga ini mendefinisikan bencana internasional sebagai berikut
(Coppola, 2015):

“serious disruption of the functioning of society involving widespread human, material,


economic or environmental losses and impacts, which exceeds the ability of the affected
community or society to cope using its own resources”

Dengan demikian bencana menurut UNISDR memiliki karakeristik sebagai berikut:

1. Terdapat gangguan (disruptif) terhadap berlangsungnya peradaban aecara serius


2. Gangguan tersebut meliputi kerugian dan dampak buruk terhadap kemanusiaan, material, ekonomi
dan lingkungan.
3. Gangguan ini melebihi kemampuan masyarakat yang terdampak bencana, dalam menanganinya
dengan sumberdaya yang dimiliki

JENIS-JENIS BENCANA

Klasifikasi berdasarkan sifat bencana

Setiap bencana memiliki magnitude atau besaran dampak yang disebabkannya. Berdasarkan karakteristik
tersebut tidak semua kejadian yang tidak diinginkan masuk dalam kategori bencana. Dalam terminologi
kebencanaan ada perbedaan antara event, disaster dan catastrophe. Misalnya kebakaran sebuah rumah yang
dapat ditangani oleh petugas pemadam kebakaran, masuk dalam kategori event atau kejadian, bukan
disaster atau bencana (Coppola, 2015). Catastrophe atau katastropik memiliki dampak yang lebih hebat
dibanding bencana. Menurut Quarantelli, sebuah peristiwa masuk dalam kategori katastropik jika (Etkin,
2016):

a. Berdampak hebat terhadap hamper atau seluruh infrastruktur masyarakat


b. Pemerintah setempat tidak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya bahkan berlanjut
hingga masa recovery (perbaikan pasca bencana)
c. Kegiatan sehari-hari masyarakat terganggu hampir setiap hari
d. Komunitas masyarakat yang berdekatan tidak dapat memberikan bantuan

Dilihat dari kemampuan pengelolaannya, bencana dapat terbagi menjadi tiga yaitu (Coppola, 2015):

2 UNISDR = United Nations Secretariat for International Strategy for Disaster

3
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

1. Bencana local (local disaster), yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah local setempat
seperti provinsi, kota. Jika tidak dapat ditangani maka menjadi bancana nasional.
2. Bencana nasional (national disaster), yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah
nasional/negara setempat. Sama seperti bencana local, jika pemerintahan nasional tidak dapat
menangani maka naik menjadi bencana internasional.
3. Bencana internasional (international disaster), yaitu bencana yang harus ditangani oleh lembaga
internasional atau koalisi beberapa negara yang membantu penanganan bencana.

Bencana dapat juga digolongkan menurut kecepatan kejadiannya yaitu rapid disaster dan slow disaster
(Etkin, 2016).

1. Rapid disaster
Kecepatan kejadian rapid disaster tentu lebih slow disaster. Rapid disaster yaitu bencana yang
terjadi secara tiba-tiba atau sudden-onset disaster yang terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan
dini dan biasanya memiliki efek menghancurkan selama berjam-jam atau berhari-hari. Contohnya
antara lain gempa bumi, tsunami, gunung berapi, longsor, badai tornado, dan banjir. Kemampuan
manusia dalam merespon dan memberikan bantuan kepada korban pada bencana ini bisa
berlangsung dalam hitungan minggu hingga bulan, bahkan pernah mencapai 1 tahun, seperti:
bencana kekeringan, kelaparan, salinisasi tanah, epidemic AIDS, dan erosi (Coppola, 2015).

2. Slow disaster
Sementara slow onset disaster atau creeping disaster adalah jenis bencana yang terjadi secara
lambat bahkan tidak terlihat gejalanya. Gejala bencana baru terlihat setelah terjadi kerusakan dan
penderitaan dalam jumlah yang proporsional dan membutuhkan tindakan kegawatdaruratan yang
massif. Contohnya adalah kelaparan, kekeringan, tanah menjadi gurun (desertification), epidemic
penyakit

Dilihat dari jumlah kejadiannya, ada yang hanya terjadi satu jenis bencana (single disaster) dan terjadi lebih
dari satu bencana (compound disaster). Pada compound disaster atau complex disaster kejadian bencana
terjadi pada waktu dan tempat yang bersamaan yang dapat memperbesar, memperburuk dan menambah
kerusakan (S. W. A. Gunn, 2013).

Klasifikasi berdasarkan penyebab bencana

Upaya mengklasifikasikan bencana (disaster taxonomy) berdasarkan penyebab sudah pada tahun 1987 oleh
Antony J. Taylor, yang membagi bencana ke dalam tiga kategori yaitu natural disaster (bencana karena

4
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

alam), industrial disaster (bencana akibat industrialisasi), dan humanistic disaster (bencana akibat
perbuatan manusia). Taksonomi bencana menurut penyebab tersebut dideskripsikan pada tabel berikut
(Taylor, 1987).

Tabel 1. Klasifikasi/Taksonomi Bencana menurut Antony J. Taylor


Subyek Natural Disaster Industrial Disaster Humanistic Disaster
Bumi/Tanah Longsor Bendungan runtuh Perusakan ekologis
Gempa Industri yang mengabaikan Kecalakaan di jalan raya
Erosi ekologis dan kereta
Erupsi Longsor (industri)
Timbunan Radon Jatuhnya benda dari luar angkasa
Polusi radioaktif
Tanah amblas
Pembuangan limbah berbahaya
Udara Badai salju Hujan asam Kecelakaan pesawat udara
Badai siklon Poluasi kimia Pembajakan pesawat
Badai debu (gurun) Ledakan di atas dan di bawah Kecelakaan pesawat
Badai hurricans tanah angkasa
Aktivitas meteorit dan Awan dan jelaga radioaktif
angkasa Asap pabrik
Perubahan suhu ekstrim
Badai tornado
Api Petir/Guntur Kecelakaan ketel uap Pembakaran secara sengaja
Kebakaran akibat listrik
Hazard kimia
Proses pembakaran tiba-tiba
Air Kekeringan Kontaminasi air oleh limbah Kecelakaan di laut
Banjir Tumpahan minyak
Badai Pembuangan air
Tsunami
Manusia Endemik Kecelakaan konstruksi Perselisihan penduduk
Epidemik Kecelakaan akibat kesalahan sipil
Kelaparan rancangan Pemerasan dengan
Kepadatan penduduk Kecelakaan karena peralatan ancaman virus dan
yang ekstrim Produksi dan pemakain obat racun
Penyakit pes terlarang Perang gerilya
Kecelakaan di pabrik Penyanderaan
Kekerasan akibat
kericuhan dalam
lahraga
Teroris
Perang berkepanjangan

Berdasarkan penyebabnya bencana dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu bencana yang disebabkan oleh
alam atau natural disaster), bencana akibat teknologi atau technological-caused disaster dan bencana
akibat manusia atau human-caused disaster (Etkin, 2016).

5
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

a. Bencana alam (natural disaster)


Kejadian bencana alam diperkirakan akan terus meningkat yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
(1) variasi dari siklus alam seperti solar maxima, gempa bumi dan aktivitas vulkanik; (2) pemanasan
global yang minimal dapat meningkatkan aktivitas badai yang mematikan dan kekeringan di beberapa
wilayah; (3) Bertambahnya variasi jenis penyakit dan penyakit akibat vector akibat pemanasan global;
dan (4) Perubahan musim, kondisi cuaca serta suhu dan kelembaban ambient yang menyebabkan
dampak buruk pada cadangan makanan, produksi zat allergen dan isu kesehatan pada manusia (Hogan
& Burstein, 2007). Bencana alam (natural disasters) dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu (Keim,
2015):
1. Bencana akibat kejadian biologis (biological disaster). Bencana ini disebabkan oleh patogen
bakteri atau virus yang dapat berbentuk pandemic, wabah, atau epidemic penyakit menular. Dalam
Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief disebutkan bahwa bencana biologis
adalah bencana yang diakibatkan oleh paparan/pajanan biomassa atau organisme hidup dalam
jumlah besar terhadap zat-zat beracun, bakteri atau radiasi (S. W. A. Gunn, 2013).
2. Bencana akibat kejadian hidro-meteorologik (hydro-meteorological disaster). Bencana ini dapat
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi atau rendah. Yang sering terjadi adalah bencana akibat
curah hujan tinggi yaitu banjur dan badai. Bencana badai meliputi badai siklon tropis, tornado,
badai angin, dan badai salju. Sedangkan bencana akibat curah hujan rendah antara lain: kekeringan
(kadang bersamaan dengan badai debu), kebakaran yang tidak terkendali seperti di hutan, dan
gelombang panas.
3. Bencana akibat kejadian geofisika (geo-physical disaster). Bencana ini disebabkan oleh energi
yang dihasilkan dari berbagai kejadian geofisika. Bencana ini terbagi menjadi tiga yaitu (1) bencana
karena energi seismic seperti gempa bumi dan tsunami; (2) bencana karena energi vulkanik seperti
erupsi gunung berapi dan aliran larva gunung; dan (3) bencana karena energy gravitasi seperti
longsor (longsoran puing, longsor lumpur, longsoran lahar vulkanik, dan longsoran salju.
b. Bencana akibat industri
Bencana akibat industri atau industrial-induced disaster merupakan bencana yang terjadi karena
proses atau kegiatan industri termasuk dalam penciptaan, uji coba, penerapan, atau kegagalan dalam
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan teknologi menghasilkan hazard (bahaya)
industri seperti limbah dan radiasi industri serta bencana kimia. Berton-ton material berbahaya dibawa
ke pemukiman padat setiap hari, dimana setiap ton material memiliki potensi bahaya yang mematikan
(Hogan & Burstein, 2007). Contoh bencana teknologi adalah ujicoba nuklir di Bikini Atoll kepulauan
Masrshall tahun 1946, dan di Three Mile Island Pennsylvania tahun 1976, dan di Chernobyl Ukraina
tahun 1986 (A. M. Gunn, 2008).

6
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

c. Bencana akibat manusia


Bencana akibat manusia disebut juga manmade disaster atau natural-induced disaster. (Beach, 2010).
Bencana ini merupakan hasil dari kesalahan yang dibuat manusia atau niat jahat dan kejadian apapun
yang ketika itu terjadi ditinggalkan oleh pelakunya dengan anggapan bahwa ketika bencana terjadi lagi
masyarakat dapat mencegahnya. Bencana akibat manusia dideskripsikan pada tabel 1.2 berikut.

Tabel 2. Bencana Akibat Ulah Manusia (Manmade Disaster)


No Jenis Bencana Contoh
1 Serangan teroris • Serangan teroris di Munich Jerman (1972), New York (1993),
Oklahoma (1995), Nine Eleven (2001);
• Teror anthrax di AS (2001)
2 Kecelakaan akibat industri • Tumpahan minyak di teluk Persia (1991), di Perancis (1978),
Alaska (1989)
• Ledakan industri di Monongah Pennsylvania (1907), di Halifax
Canada (1917), di Texas (1947)
• Keracunan limbah merkuri di Irak (1971)
• Ledakan gas di Celeveland, Ohio (1944)
• Tumpahan Dioksin di Seveso Italia (1976)
• Tenggelamnya anjungan minyak di Canada (1982)
• Keracunan gas di Bhopal India (1984)
• Ledakan pesawat ulang alik Challenger di Florida (1986)
3 Konflik sosial • Revolusi Rusia di St Petersburg (1905);
• Pembataian massal di Nanking (1937), lapangan Tiananmen China
(1989);
• Pembantaian etnis di Rwanda (1994), Bosnia-Herzegovnia (1995);
Bom nuklir di Horishima-Nagasaki (1945)
4 Human error • Kebakaran di Roma Italia (64), London Inggris (1666), Illinois
Chicago (1871); bioskop di Chicago (1903)
• Kelaparan di Bengal India (1770)
• Longsor di Turtle Mountain Canada (1903), di Aberfan Inggris
• Tenggelamnya kapal Titanic (1912)
• Bendungan runtuh di St Francis Dam (1928), Vaiont Dam di Italia
(1963), Teton Dam Idaho, AS (1976)
• Pasar saham kolaps (1929)
• Kabut asap di London (1952)
• Tragedi Talidomid (1957)
• Kontaminasi air di Love Canal New York (1978)
Sumber: (A. M. Gunn, 2008) & (Beach, 2010)

Terdapat batasan yang tidak jelas antara bencana akibat manusia dengan bencana alam dan bencana
teknologi. Sebagai contoh bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Peristiwa ini bisa
dikategorikan dalam bencana akibat konflik sosial (Perang Dunia ke-II) dan akibat penerapan teknologi
yang tidak tepat.

7
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana

DAFTAR PUSTAKA
Beach, M. (2010). Disaster Preparedness and Management. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Coppola, D. P. (2015). Introduction to International Disaster Management (3rd ed.). Oxford: Elsevier Ltd.
Etkin, D. (2016). Disaster Theory: An Interdisciplinary Approach to Concepts and Causes. Oxford:
Elsevier Ltd.
Gunn, A. M. (2008). Encyclopedia of Disasters: Environmental Catastrophes and Human Tragedies.
London: Greenwood Press.
Gunn, S. W. A. (2013). Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief (2nd ed.). New York:
Springer.
Hogan, D. E., & Burstein, J. L. (2007). Basic Perspectives on Disaster. In Disaster Medicine (pp. 1–11).
Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.
Keim, M. E. (2015). The Public Health Impacts of Natural Disasters. In Hanbook of Public Health in
Natural Disasters: Nutrition, Food, Remediation, and Preparation (p. 33). Netherland: Wageningens
Academic.
Reich, B., & Henderson, S. (2015). Connected Preparedness: Disaster Preparation and Media. In Hanbook
of Public Health in Natural Disasters: Nutrition, Food, Remediation, and Preparation. Netherland:
Wageningens Academic.
Taylor, A. J. (1987). A Taxonomy of Disasters and their Victims. Journal of Psychosomatic Research,
31(5), 535–544.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai