Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang
Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang tidak lagi asing untuk didengar.
Dewasa ini, kita dapat melihat bagaimana segala sesuatu hal yang terjadi di dunia tidak
terlepas dari konteks globalisasi. Globalisasi pada dasarnya merupakan fenomena yang
membuat seolah batas-batas negara menjadi pudar dan tidak lagi signifikan seperti
sebelumnya. Globalisasi ini memiliki banyak efek dan mampu memfasilitasi beberapa
pergerakan di dunia. Globalisasi dengan demikian memungkinkan adanya suatu hal untuk
menglobal dan meningkatkan konektivitas yang ada dalam masyarakat, terlepas dari di mana
mereka tinggal dan bermukim. Salah satu perkembangan globalilasi paling signifikan adalah
dalam praktik dunia usaha adalah pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Ekspor, investasi
langsung asing dan penentuan sumber pengadaan produk dan komponen di luar negeri telah
merebak secara dramatis. Dalam situasi seperti itu banyak perusahaan yang memasuki pasar
internasional untuk mencari sumber komponen secara lebih efektif dan memasuki pasar
produk yang bertumbuh yang lebih menjanjikan dibandingkan pasar domestik.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya selera masyarakat, banyak
perusahaan-perusahaan berusaha mencari siasat untuk tetap mengembangkan usahanya dan
menambah omset keuntungannya. Salah satunya adalah dengan melakukan pemasaran untuk
terus mempromosikan produk mereka. Sebagai contoh strategi pemasaran yang dilakuan oleh
perusahaan KFC. Banyaknya restoran cepat saji yang berada di Indonesia menimbulkan
persaingan ketat dalam kompetisi mutu serta kualitas dari produk yang dihasilkan. Fast food
atau restoran cepat saji, mulai populer di Indonesia pada awal 1980. Sebagian besar fast food
yang merambah pasar Indonesia berasal dari Amerika. Saat ini tercatat ada beberapa nama
besar di dunia “Junk Food” Amerika, yang membuka gerai-gerai di Indonesia. Sebagai
pioneer di Indonesia, adalah Kentucky Fried Chicken. Animo masyarakat cukup besar
terhadap gerai ayam cepat saji ini, terlihat dengan munculnya gerai-gerai serupa yang
berusaha meniru Kentucky Fried Chicken. Ada gerai yang memang berasal dari luar, dan ada
pula gerai lokal, yang mengimitasi dengan memakai nama-nama kota di Amerika, seperti
California, Texas, Washington, Oklahoma, dan Vegas. Seiring berjalannya waktu, beberapa
bertahan, dan adapula yang tidak dapat bertahan. Masuknya beberapa nama Internasional ke
dalam kancah franchise restoran cepat saji di Indonesia seperti Kentucky Fried Chicken, Mc
Donald, Texas Fried Chicken semakin meramaikan kancah restoran cepat saji di Indonesia.
Beberapa diantara mereka, menggunakan ide untuk menambah Menu Fried Chicken sebagai
side menu, sebagai alternatif menu utama mereka.

1.1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah dan profil Kentucky Fried Chicken?
2. Bagaimana pengaruh globalisasi pada pembentukam gaya hidup manusia?

1.1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui profil, sejarah dan strategi pemasaran Kentucky Fried Chicken di
perdagangan lokal maupun global.
2. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi pada pembentukan gaya hidup manusia.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Manajemen Pemasaran Global
Pemasaran Global adalah kinerja kegiatan bisnis dalam merencanakan, menetapkan
harga, promosi dan penyaluran barang atau jasa kepada konsumen ke lebih satu negara untuk
memperoleh keuntungan. Pemasaran internasional sebagai salah satu disiplin ilmu pemasaran
(1) : Proses memusatkan sumber daya dan sasaran hasil dari suatu organisasi pada peluang
lingkungan dan kebutuhan. Pemasaran (2) : Kumpulan dari konsep, alat teori, kebiasaan,
prosedur dan pengalaman. Walaupun pemasaran adalah sebuah disiplin ilmu yang bersifat
universal, pelaksanaan bervariasi dari negara ke negara.
Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang dan asset
fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menghadapi
ancaman pasar global. Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global adalah :
1. Lingkungan pemasaran global
2. Segmentasi pasar global
3. Pemasaran dengan sasaran global
4. Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
5. Bauran pemasaran global
6. Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Salah satu dari hal yang menonjol dari pemasaran adalah “global marketing”. Menjual
produk ke luar negeri membutuhkan perspektif yang jauh berbeda dari pada yang digunakan
untuk bisnis yang dipasarkan untuk pasar domestik.
Berikut ini adalah beberapa kunci penting dan trend yang harus dipertimbangkan
sewaktu melakukan global marketing.
Orientasi Manajemen pemasaran meliputi :
- Pendekatan Ethnocentric, karakter perusahaan lokal dan internasional , peluang di luar pasar
lokal yang berkembang di berbagai unsur-unsur bauran pemasaran.
- Pendekatan Polycentric, karakteristik perusahaan multinasional, bauran pemasaran diadopsi
manajer-,anajer di suatu negara.
- Orientasi Regiocentric atau Geocentric, ciri-ciri dari perusahaan global dan transnasional,
peluang pemasran dikejar oleh keduanya strategi yaitu adaptasi dan perluasan di pasar global.

2.1.2 Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandan
gan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-
aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk
kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya.
Thomas L. Friedman Globalisasi memiliki dimensi idiology dan tekhnologi. Dimensi
tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi tekhnologi adalah
tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Malcom Waters Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa
pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma
didalam kesadaran orang.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Produk yang dijadikan objek dalam makalah ini yaitu Kentucky Fried
chicken adalah salah satu restoran cepat saji yang hak eksklusif waralabanya dipegang
oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC merupakan pemimpin global dalam bisnis kategori fast
food dengan menggunakan menu andalan daging ayam goreng.
Kelompok ini memilih Kentucky Fried Chicken karena memiliki data dan informasi
yang berkenaan dengan topik masalah yang dibahas dalam materi pemasaran global. Hal ini
sangat dibutuhkan oleh kelompok kami sebagai faktor pendukung didalam membuat
makalah. Aspek yang diteliti meliputi sejarah dan profil Kentucky Fried Chicken dan juga
strategi yang diterapkan didalam perdagangan global.

3.2 Jenis Data


Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data berdasarkan studi pustaka yang
berkaitan dengan materi dalam makalah ini.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil dan Perkembangan Objek Penelitian
PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di
Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang
memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran
pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan telah memperoleh
sukses. Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya
di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia, antara lain
Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus
diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang
dikenal luas dan dominan di Indonesia. Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham
utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993
terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong
pertumbuhannya.
Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian
43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah
Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada
Publik dan Koperasi. Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants
International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan
publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya,
yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung
dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast
food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran
ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk
kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.
Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy,
tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di
Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga
menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan,
Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal
dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan
produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu
seperti Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan senantiasa memonitor posisi
pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen
untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua
informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut Brand Image Tracking Study (BITS)
dan CHAMPS Management System (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survei
independen.
BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC
sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS
menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi di benak
konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS
adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di
KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan. Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan
penjualan same store menjadikannya salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan
pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun 2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini.
Pengembangan merek yang kontinu melalui strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan
operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam penjualan dan pengembangan
restoran, telah menganugrahi Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business
Unit dari Yum! Restaurants International. Perseroan berkomitmen tinggi untuk
mempertahankan visi kepemimpinan dalam industri restoran cepat saji, dengan terus
memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen.
Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik,
dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan
konsumen, memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan
menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan
memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran
KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan
proses dan hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara
pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga
KFC sebagai sebuah perusahaan yang hebat.

4.1.1 Strategi Pemasaran Pada Pasar Global


Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui
pedagang perantara ke konsumen. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang
menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
Jadi, untuk memasarkan produknya agar sampai ditangan konsumen Silver Queen
menerapkan 4 Poin yaitu:
1. Kesempurnaan resep masakan KFC selalu menyempurnakan cita rasanya setiap saat untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau konsumennya. Cita rasa yang selalu
disempurnakan tersebut merupakan inovasi untuk tetap menjadi yang terdepan dari jajaran
makanan cepat saji.

2. Fasilitas yang lengkap KTC dalam setiap outletnya selalu memberikan berbagai fasilitas
yang lengkap kepada konsumen yang datang. Strategi pemasaran KFC ini merupakan
pendukung untuk memberikan kepuasan pada pelanggan yang lengkap,diantaranya
tersedianya layanan internet gratis. Dengan pemberian fasilitas yang lengkap pada setiap
outlet counternya makakonsumen akan semakin tertarik.

3. Pemilihan Lokasi KFC di bangun dengan penempatan lokasi yang strategis sesuai dengan
mobilitas masyarakat. Sebagian besar KFC didirikan pada daerah yang memiliki mobilitas
masyarakat yang tinggi. Dengan pemilihan lokasi yang tepat itu diharapkan konsumen bisa
menjangkau counter KFC dengan mudah.
4. Strategi harga KFC menerapkan strategi harga dengan memberikan berbagai penawaran
harga yang menarik kepada konsumennya. Di antara strategi ini adalah dengan memberikan
paket harga yang sangat menarik dan menguntungkan bagi konsumennya.
5. Partnership dengan perusahaan lainnya Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan KFC adalah
dengan merangkul beberapa industri music untuk bekerjasama sehingga melalui music KFC bisa
berpromosi baik untuk kalangan remaja maupun dewasa. Selain itu dalam hal promosi ini KFC
memberikan hadiah kepada konsumen dengan beberapa CD music yang telah di buat dari kerjasama
tersebut. Inilah mengapa sampai saat ini KFC tetap selalu terdepan dalam segi apapun. Kfc juga
memanfaatkan media televisi,radio untuk mempromosikan produk mereka dengan cara
memasang iklan.yang tentunya dengan cara ini sangat efektif untuk membuat masyarakat penasaran
dengan rasa makanan atau minuman yang ditawarkan terutama untuk menu baru. Tentu dengan
dilakukannya strategi pemasaran tersebut sangat berdampak positif terhadap perusahaan KFC
diantaranya,semakin banyaknya konsumen yang membeli,semakin setianya konsumen-konsumen
yang sebelumnya sudah percaya akan cita rasa produk kfc dan tentunya hal itu membuat omset
KFCpun meningkat,sehingga hingga saat ini masih banyak orang yang mengandalkan menu kfc
sebagai menu makan mereka saat di luar rumah ataupun untuk makan di rumah melalui pesan antar
kfc. Oleh karenanya, perusahaan KFCpun hingga kini masih terus bertahan dalam persaingan
restoran-restoran makanan cepat saji.

4.1.2 Perdagangan Kentucky Fried Chicken Di Indonesia


Dalam bidang Ekonomi Indonesia merupakan negara berkembang dengan pertumbuhan
populasi penduduk yang pesat. Hal ini tentu menjadikan Indonesia sebagai pasar
yang menjanjikan bagi peluang bisnis. Semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang
besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat
besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat
saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat,
terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori
fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang
dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat.
Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan
janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi
subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek.
Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit
perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing
baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah
menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan
untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka
pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah
dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana.
Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet
mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa
menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif
waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran
cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC
menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya
ayam’.
Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi
seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan
harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui
layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut
dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan
kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran
cepat saji di Indonesia. Deskripsi Alternatif : Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan
pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi
industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick
service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di
kawasan perkotaan yang dinamis.
Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam
goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi
persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama
juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok
sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek. Kondisi
perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan
yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui
produknya, harga, distribusi maupun promosinya.
Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi
perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi
perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan
pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang
mengakibatkan kerusuhan dimana-mana. Hal ini berdampak langsung terhadap industri
restoran fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan
terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran
cepat saji franchise yang hak eksklusif.
Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market
leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi
bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan
perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan.
Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi
seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan
harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui
layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut
dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan
kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran
cepat saji di Indonesia.

4.2 Perkembangan KFC di era revolusi industri 4.0

Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mempengaruhi


kehidupan. IPTEK menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat. Teknologi
informasi muncul sebagai akibat dari merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi,
semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang
ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang
ditawarkan. Globalisasi juga ditandai dengan perkembangan teknologi komunikasi,
informasi, dan transportasi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat
terutama di kalangan remaja. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi
muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Munculnya teknologi informasi
dan komunikasi mutakhir membuka banyak peluang bisnis. Dalam hal ini, milenial memiliki
kesempatan besar untuk melakoninya. Dengan begitu, milenial bisa membantu mempercepat
pertumbuhan ekonomi negara. Begitu juga dengan KFC yang ada di Jln. Sutomo, mereka
juga mengikuti perkembangan zaman danteknologi. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala
yang muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja sekarang.

4.2.1 Perubahan Perilaku Masyarakat


Globalisasi telah membawa pengaruh yang luas terutama perubahan perilaku masyarakat
dalam berbagai hal, diantaranya:
1. Financial Technology (Fintech)

Penyaluran pinjaman dana melalui fintech meningkat 700 persen. Memasuki awal
tahun 2019, transaksi online tersebut sudah mencapai 5 triliun. Artinya, sepanjang era
revolusi Industri 4.0, ada peningkatan pengguna jasa fintech.
Melihat peningkatan yang signifikan, fintech bisa menjadi peluang bisnis potensial
bagi milenial. Bisnis ini tak hanya menyasar individu, tetapi juga perusahaan B2B dan B2C.
Misalnya, dengan membangun platform pembayaran, crowdfunding, crowdlending, dan
perencana keuangan.
Begitu juga dengan KFC bekerjasama dengan aplikasi Gopay, Ovo, Dana, dan
Aplikasi finansial lainnya. Dengan cara seperti ini memudahkan para konsumen untuk
melakukan tranksaksi.

2. Sistem Pemesanan

KFC di jl. Sutomo juga menyediakan pelayanan online, para konsumen bisa memesan
melalui KFC Delivery, bukan hanya itu KFC ini juga bekerjasama dengan GRAB dan
GOJEK. Jadi para konsumen bisa memesan melalui Aplikasi tersebut

3. Menu Baru Yang Ditawarkan

Selain mengikuti era zaman teknologi KFC juga mengikuti berbagai macam rasa di
zaman ini. Dengan menu baru yang dikeluarkan cukup untuk membuat konsumen tertarik dan
tidak ketinggalan zaman dengan rasa baru yang ditawarkan.
Contoh menu baru :
- Snack buchet
- Chococa float
- Chessy roads
- Hot roads
- Mini chiza

4. Sistem Pemasaran

Di era sekarang KFC banyak melakukan iklan di berbagai aplikasi online maupun
televisi. Bukan hanya itu KFC juga sering melakukan promo dihari – hari tertentu. Misalnya
pada saat 17 agustus ( hari kemerdekaan ) saat hari raya idul fitri, Natal maupun Tahun baru.

5. Gaya Hidup.
Arus globalisasi juga berdampak pada gaya hidup, salah satunya gaya hidupnya
cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat, atau
gaya masyarakat sehari-hari cenderung bergaya hidup mewah. Dengan melihat tayangan-
tayangan sinetron.

6. Transportasi.
Dalam abad ke-20 ini pertumbuhan transportasi berkembang pesat sejalan dengan
kemajuan teknologi mutakhir. Bagi masyarakat sekarang, menempuh jarak yang jauh tidaklah
menjadi kendala. Di era globalisasi ini, pergerakan orang dan barang makin cepat dan mudah
namun karena tingginya kemajuan di bidang transportasi mengakibatkan padatnya arus lalu
lintas, dan dengan banyak perjalanan yang dilakukan oleh berbagai alat transportasi,
mengakibatkan pencemaran udara yang diakibatkan oleh udara kotor dari knalpot.

7. Komunikasi.
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya. Terbukti dari telepon
genggam yang dahulunya digunakan untuk menelpon dan sekedar mengirim pesan singkat.
Tetapi sekarang telepon genggam memiliki fungsi yang begitu banyak. Yaitu, mendengarkan
musik atau radio, berbagi foto dan video, untuk chatting, internet dan juga menonton televisi.
Bahkan ada juga telepon genggam yang mampu mengedit foto dan juga memiliki forum
obrolan tersendiri. Di era global ini, komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting.
Komunikasi tidak mengenal waktu dan tempat. Kita bisa berkomunikasi dengan orang lain
kapan saja dan di mana saja. Komunikasi ini cenderung mengurangi pertemuan orang per
orang, kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lain. Mereka mengandalkan pertemuan
dengan melalui telepon atau HP. Pesawat telepon seluler/HP ini dapat dibawa ke mana saja.
Karena kecilnya, sehingga orang dapat berkomunikasi kapan saja meskipun sedang
bepergian.

8. Pakaian
Arus globalisasi juga berdampak pada jenis dan model pakaian. Semua itu dapat kita
rasakan, betapa sudah banyak perubahan tren model pakaian yang mengikuti tren model
pakaian saat ini. Dengan arus globalisasi, pakaian dengan mode yang sama dipakai oleh
orang di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah celana jeans. Celana jeans sudah
mengglobal. Dalam kehidupan sehari-hari, di mana saja baik itu laki-laki atau pun perempuan
sudah terbiasa memakai celana jeans. Padahal dulunya, jenis celana ini hanya digunakan oleh
orang-orang tertentu dan di tempat-tempat tertentu. Begitu juga dengan baju kaos, yang lazim
disebut T-Shirt. Jenis pakaian ini sudah menjadi pakaian yang biasa dan dapat ditemukan di
mana saja.

9. Makanan
Perkembangan Globalisasi juga berpengaruh pada aspek makanan. Yang dulunya
makanan dibuat dengan cara sederhana, seperti membuat tempe, tahu, tapai. Kini makanan
dapat dibuat dengan cepat. Hal ini membuat makanan yang selama ini kita konsumsi semakin
langka dan membuat makanan yang baru kembali beranjak semakin luas yaitu makanan siap
saji atau di sebut juga fast food. Banyak masyarakat Indonesia yang mengkomsumsi makanan
fast food yang sebenarnya berasal darri negara lain, seperti friedchicken (KFC) pizza,
spaghetti, dan hamburger dari pada makanan tradisional yang sudah jarang terlihat
contohnya, kue cucur, kue putu, lontong sayur, ketupan sayur dan masih banyak lagi. Mereka
lebih bangga atau menyukai makanan tersebut daripada makanan khas Indonesia seperti nasi
gudeg, nasi gandul, nasi pecel dan lain-lain.

10. Nilai-nilai
Sebelum terjadi berbagai kemajuan pesat akibat pengaruh globalisasi, masyarakat kita
sangat menghargai dan menerapkan nilainilai dan norma-norma yang berlaku sebagai
masyarakat Timur. Nilai dan norma yang ditanamkan oleh nenek moyang kita adalah nilai-
nilai dan norma-norma yang luhur, seperti sopan santun, tata krama, kerukunan dan
sebagainya. Setelah terjadi arus globalisasi, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku mulai
bergeser. Akibat pengaruh teknologi dan budaya asing, nilai-nilai dalam kehidupan
kemasyarakatan seperti nilai kerukunan, gotong royong sekarang ini sudah mulai luntur.
Mereka hidup dengan sendiri-sendiri. Hal ini mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang
tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi
ekonomi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan makalah diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Dalam memasarkan produknya Kfc sudah cukup baik, kfc terus melakukan inovasi dalam
melakukan pemasaran sehingga produknya cepat dikenal para konsumennya,sehingga sampai
saat ini KFC tetap menjadi pilihan masyarakat dalam memilih makanan cepat saji dimanapun
mereka berada,sekalipun mereka berada di rumah karena mereka dapat memesan menu KFC
untuk diantar ke rumah.

5.2 Saran
KFC harus terus melakukan inovasi dalam hal pemasaran,strategi pemasaran yang unik
dan kreatif tentu akan semakin menarik minat masyarakat untuk membeli menu yang
ditawarkan KFC,serta terus menciptakan menu-menu baru. Namun, KFC juga harus
memberikan pelayanan yang semakin baik untuk para konsumennya agar mereka tetap setia
memilih KFC,ditengah “menjamurnya” restoran cepat saji di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://dwiyustiyanita.wordpress.com/2013/11/24/strategi-pemasaran-kfc/
http://fitriana015.blogspot.com/2010/06/kentucky-fried-chicken-di-indonesia.html
http://faridanorlita23.blogspot.com/2017/05/makalah-analisis-p-manajemen-dan-bisnis.html
http://globalztion.blogspot.com/2015/03/makalah-globalisasi.html

Anda mungkin juga menyukai