Anda di halaman 1dari 11

Evidence Based Medicine

Blok Kedokteran Keluarga


Perbandingan NS-1 ELISA dengan NS-1 Rapid Test dan PCR Untuk
Menegakkan Diagnosis Demam Dengue

Disusun Oleh:
Fadlah Nisrina Selandiawati
1102017081
Kelompok A9

 
Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Riyani Wikaningrum DMM. MSc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
TAHUN 2020
Skenario
Seorang anak laki-laki 6 tahun datang kerumah sakit bersama ibunya karena kaki dan
tangannya teraba dingin dan tidak BAK sejak 8 jam yang lalu. Empat hari yang lalu panas tinggi
terus menerus sudah minum obat  penurun panas, namun panas turun sebentar kemudian naik
lagi. Pasien mengalami mimisan dan BAB sedikit bercampur darah Keadaan umum
:Gelisah/delirium, TD: 70/50 mmHG, Nadi: tidak teraba, RR: 28x/menit, T: 36°C, BB: 20 kg,
TB: 120 cm, Rumple leede: (+), Extremitas : akral dingin (+/+).  Dari hasil Pemeriksaan dokter
menduga pasien terkena demam dengue. Dokter akan melakukan test NS-1 ELISA untuk
menegakan diagnosis.

Clinical Question :

Apakah NS-1 ELISA lebih baik dibanding NS-1 Rapid Test dan PCR Untuk Menegakkan
Diagnosis Demam Dengue ?

PICO

Population : Anak Laki-laki yang mengalami demam dengue

Intervention : Pemeriksaan NS-1 ELISA

Comparation : Pemeriksaan NS-1 Rapid Test dan Pemeriksaan PCR

Outcome : Tingkat keefektifan dalam mendiagnosis demam dengue lebih baik


menggunakan NS-1 ELISA dibandingkan dengan NS-1 Rapid Test dan PCR.

Keyword : Diagnostic AND Dengue fever AND NS1 Rapid test AND NS1 ELISA
test AND PCR
Pemilihan Situs : PubMed
Limitasi : 2015-2020

Hasil Pencarian : 1 Artikel


Artikel yang Dipilih : Comparison of nonstructural protein-1 antigen detection by rapid and
enzyme-linked immunosorbent assay test and its correlation with polymerase chain reaction for
early diagnosis of dengue

Screenshoot:

Daftar Pustaka
Gaikwad S, Sawant SS, Shastri JS. (2017) Comparison of nonstructural protein-1 antigen
detection by rapid and enzyme-linked immunosorbent assay test and its correlation with
polymerase chain reaction for early diagnosis of dengue. J Lab Physicians, 9(1), 77-81.
Diunduh dari https://www.thieme-connect.de/products/ejournals/pdf/10.4103/0974-
2727.208265.pdf (Diakses pada 20 Desember 2020).
I.VALIDITY : Apakah hasil penelitian valid?

1) Adakah kesesuaian antara sample pasien penelitian dengan spektrum penderita pada setting
praktik klinik saat uji diagnostik tersebut akan diaplikasikan?

Iya, pasien pada penelitian ini menggunakan kriteria inklusi yaitu, pasien dengan suspek dengue
dengan gejala demam, perdarahan dan berusia 1-80 tahun.( material and methods paragraf 2)

2) Apakah standar referensi diterapkan terlepas dari hasil uji indeks?


Iya, 200 sampel dilakukan pemeriksaan NS 1 ELISA, NS 1 rapid test dan PCR.
PCR di jadikan sebagai pemeiksaan gold standar. (paragraf 6-7 material and methods ,
result baris 4)
3) Apakah terdapat perbandingan yang independen, blind dan referensi standar diagnosis (gold
standar)?

Tidak ada blind, pada penelitian ini terdapat kriteria inklusi dan ekslusi untuk pemilihan
sample dan terdapat uji diagnostik dengan gold standar. (Material and methods paragraf 2-3,
Results paragraf 2 )

II.IMPORTANCE : Apakah hasilnya?

Menentukan sensitivity, specificity, dan LR?


NS-1 Rapid

Reference Standard
Disease Disease
Present Present

Index Test (Yes) (No)


Test Positive
97 27 124
(Yes)
Test Positive
22 54 76
(No)
119 81 200

NS-1 ELISA

Index Test Reference Standard


Disease Disease
Present Present
(Yes) (No)
Test Positive
107 0 107
(Yes)
Test Positive
12 81 93
(No)
119 81 200

NS-1 ELISA, rapid

Reference Standard
Disease Disease
Present Present

Index Test (Yes) (No)


Test Positive
96 28 124
(Yes)
Test Positive
11 65 76
(No)
107 93 200

Sensitivity , Positive Predictive value,


Negative Predictive value dan Specificity
NS-1 ELISA
True Positive 107
Sensitivity= = =0,8991
Total With Disease 119
Nilai sensitivitas pemeriksaan NS-1 ELISA sebesar 89,9%. Dimana 12 pasien (10,08%)
diantaranya terkena dengue memiliki hasil tes false negative. Artinya pemeriksaan NS-1 ELISA
baik untuk mendeteksi pasien yang mengalami dengue.

True negative 81
Spesifity = =¿ =1
Total NoWith Disease 81
Nilai spesifisitas pemeriksaan NS-1 ELISA 1(100%). Dimana tidak ada pasien yang tidak terkena
dengue memiliki hasil tes false positive. Artinya pemeriksaan NS-1 ELISA baik untuk
mendeteksi pasien yang tidak sakit Dengue.

Likelihood Ratio (+)


Sensitivity 0,89
= =∞ (disease certain)
1−specificity 1−1

Likelihood Ratio (-)


NS-1 ELISA
1−sensivity 1−0,89
= =0,11 (Large Decrease)
specificity 1

PPV
True Positive 107
PPV= = =100%
Total Positive 107+ 0
Dari 107 orang yang memiliki hasil tes positif NS-1 ELISA, 100% benar-benar mengalami
Dengue.
True Negative 81
NPV = = =87%
Total negative 12+ 81
Dari 81 orang yang memiliki hasil tes negative terhadap NS-1 ELISA, 87% benar-benar tidak
mengalami Dengue.

NS-1 Rapid
True Positive 97
Sensitivity= = = 0,8152
Total With Disease 97+22
Nilai sensitivitas pemeriksaan NS-1 Rapid sebesar 81,5%. Dimana 22 pasien (18,5%)
diantaranya terkena dengue memiliki hasil tes false negative. Artinya pemeriksaan NS-1 Rapid
kurang baik untuk mendeteksi pasien yang mengalami dengue.

True Positive 54
Spesifity = =¿ =0,6666
Total With Disease 27+54
Nilai spesifisitas pemeriksaan NS-1 Rapid (66,7%). Dimana tidak ada pasien yang tidak terkena
dengue memiliki hasil tes false positive. Artinya pemeriksaan NS-1 Rapid kurang baik untuk
mendeteksi pasien yang tidak sakit Dengue.

Likelihood Ratio (+)


Sensitivity 0,815
= = 2,4
1−specificity 1−0,667
LR(+)
Likelihood Ratio (-)
NS-1 Rapid
1−sensivity 1−0,815
= =0,27
specificity 0,667
LR (-)
NS-1 Rapid
True Positive 97
PPV= = =78,2%
Total Positive 97 +27
Dari 97 orang yang memiliki hasil tes positif NS-1 Rapid, 78,2 % benar-benar mengalami
Dengue.

True Negative 54
NPV= = =71%
Total negative 22+54
Dari 54 orang yang memiliki hasil tes negative terhadap NS-1 Rapid, 71% benar-benar tidak
mengalami Dengue.

Kesimpulan:
Berdasarkan penelitian ini sesitivistas dan spesifitas NS-1 ELISA 89,9% dan 100% sedangkan
NS-1 Rapid memiliki sensitivitas dan spesivitas yaitu 81,5% dan 66,7% artinya NS-1 ELISA
sangat baik digunakan untuk diagnosis cepat pada dengue akut. Pemeriksaan NS-1 ELISA
sensitivitas dan spesifitasnya hampir sama dengan PCR artinya pemeriksaan NS-1 ELISA dapat
dilakukan pada pasien sesuai skenario diatas.

III. APPLICABILITY : Apakah hasil penelitian tersebut membantu dalam tatalaksana pasien
saya?

Avaiable : NS-1 ELISA biasanya di lakukan di laboratorium serologi dan memerlukan reagen
khusus, Tidak semua layanan kesehatan di Indonesia menyediakan pemeriksaan NS-1 ELISA.

Affordable : Harga NS-1 ELISA tidak terjangkau hal ini menyebabkan tidak semua pasien suspek
dengue bisa dilakukan pemeriksaan NS-1 ELISA dan tidak disarankan untuk pasien BPJS.

Acurate: Sesitivistas dan spesifitas NS-1 ELISA 89,9% dan 100% artinya NS-1 ELISA akurat dan
sangat baik digunakan untuk diagnosis cepat pada dengue akut.

Pricise: . Antigen NS1 ELISA dan PCR memiliki sensitivitas dan spesifitas tinggi untuk
diagnosis demam berdarah yang cepat dan dini. Rapid NS-1 memiliki sesitivitas dan spesifitas
yang lebih rendah dibanding NS-1 ELISA tetapi dapat digunakan untuk skrining awal.

Manfaat Uji Diagnostik terhadap Pasien

NS-1 ELISA dapat mendiagnosis cepat dan sangat baik untuk dengue akut tetapi, tidak dapat
digunakan pada semua pasien suspek dengue karena NS-1 ELISA biasanya dilakukan di
laboratorium, tidak semua layanan kesehatan di Indonesia memiliki pemeriksaan NS-1 ELISA
dan pemeriksaan ini memiliki harga yang tidak terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai