Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Asuhan Keperawatan .....Hemofilia

Dosen Pembimbing:

Ns. Titan

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Annisa Mega Puspita (I1031201020 Fanny Venezuela (I1031201050)


Widiya Putri ) Toni Prasetya (I1031201053)
Juliana Sianipar (I1031201039 Pavita Arista Widya (I1031201068)
Keti Andriani )
(I1031201042
)
(I1031201043
)

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN

KEPERAWATAN REGULER A
2020/2021

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Dengan Mengucap syukur kehadirat Allah swt yang hanya dengan rahmat serta petunjuk-
nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Asuhan Keperawatan pada
Klien dengan Hemofilia” untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I.

Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kapada yang terhormat
dosen pembimbing mata kulih ini Ibu ???? yang telah memberikan tugas dan kesempatan untuk
membuat dan menyusun makalah ini, serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan
masukan serta nasehat hingga tersusunnya makalah ini hingga akhir.

Karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, penulis sadar masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang berkaitan dengan
penyusunan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati untuk menyempurnakan
penyusunan makalah tersebut..

Semoga makalah yang berjudul “ Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Hemofilia” ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Pontianak, 20 Oktober 2021

Penyusun

Kelompok 8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................................


1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................................

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian....................................................................................................................
2.2 Manifestasi Klinis........................................................................................................
2.3 Etiologi........................................................................................................................
2.4 Patofisiologi.................................................................................................................
2.5 Pathway........................................................................................................................
2.6 Penatalaksanaan...........................................................................................................
2.7 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................
2.8 Pencegahan..................................................................................................................

BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian....................................................................................................................
3.2 Diagnosa Keperawatan................................................................................................
3.3 Perencanaan Keperawatan...........................................................................................

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan..................................................................................................................
4.2 Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kata hemofilia pertama kali muncul pada sebuah tulisan yang ditulis oleh Hopff di
Universitas Zurich, tahun 1828. Dan menurut ensiklopedia Britanica, istilah hemofilia
(haemophilia) pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman, Johann
Lukas Schonlein (1793 - 1864), pada tahun 1928. Pada abad ke 20, pada dokter terus mencari
penyebab timbulnya hemofilia. Hingga mereka percaya bahwa pembuluh darah dari penderita
hemofilia mudah pecah. Kemudian pada tahun 1937, dua orang dokter dari Havard, Patek dan
Taylor, menemukan pemecahan masalah pada pembekuan darah, yaitu dengan menambahkan
suatu zat yang diambil dari plasma dalam darah. Zat tersebut disebut dengan "anti - hemophilic
globulin". Di tahun 1944, Pavlosky, seorang dokter dari Buenos Aires, Argentina, mengerjakan
suatu uji coba laboratorium yang hasilnya memperlihatkan bahwa darah dari seorang penderita
hemofilia dapat mengatasi masalah pembekuan darah pada penderita hemofilia lainnya dan
sebaliknya. Ia secara kebetulan telah menemukan dua jenis penderita hemofilia dengan masing -
masing kekurangan zat protein yang berbeda - Faktor VIII dan Faktor IX. Dan hal ini di tahun
1952, menjadikan hemofilia A dan hemofilia B sebagai dua jenis penyakit yang berbeda.
Meskipun hemofilia telah lama dikenal di dalam kepustakaan kedokteran, tetapi di Jakarta baru
tahun 1965 diagnosis laboratorik diperkenalkan oleh Kho Lien Keng dengan Thromboplastin
Generation Time (TGT) di samping prosedur masa perdarahan dan masa pembekuan.
Pengobatan yang tersedia di rumah sakit hanya darah segar, sedangkan produksi Cryoprecipitate
yang dipakai sebagai terapi utama hemofilia di Jakarta, diperkenalkan oleh Masri Rustam pada
tahun 1975.

Pada tahun 2000 hemofilia yang dilaporkan ada 314, pada tahun 2001 kasus yang
dilaporkan mencapai 530. Diantara 530 kasus ini, 183 kasus terdaftar di RSCM, sisanya terdaftar
di Bali, Bangka, Bandung, Banten, Lampung, Medan, Padang, Palembang, Papua, Samarinda,
Semarang, Surabaya, Ujung Pandang dan Yogyakarta. Di antara 183 pasien hemofilia yang
terdaftar di RSCM, 100 pasien telah diperiksa aktivitas faktor VIII dan IX. Hasilnya
menunjukkan 93 orang adalah hemofilia A dan 7 pasien adalah hemofilia B. Sebagian besar
pasien hemofilia A mendapat cryoprecipitate untuk terapi pengganti, dan pada tahun 2000
konsumsi cryoprecipitate mencapai 40.000 kantong yang setara dengan kira-kira 2 juta unit
faktor VIII. Pada saat ini Tim Pelayanan Terpadu juga mempunyai komunikasi yang baik dengan
Tim Hemofilia dari negara lain. Pada Hari Hemofilia Sedunia tahun 2002, Pusat Pelayanan
Terpadu Hemofilia RSCM telah ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Terpadu Hemofilia
Nasional.

Pada tahun 2002 pasien hemofilia yang telah terdaftar di seluruh Indonesia mencapai
757, diantaranya 233 terdaftar di Jakarta, 144 di Sumatera Utara, 92 di Jawa Timur, 86 di Jawa
Tengah dan sisanya tersebar dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Papua.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep gangguan kebutuhan oksigenasi ?
2. Bagaimana dokumentasi asuhan keperawatan pada gangguan oksigenasi ?

1.3 Tujuan
1. Memaparkan konsep gangguan kebutuhan
2. Menyusun Dokumentasi asuhan keperawatan pada gangguan oksigenasi

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca khususnya bagi tenaga kesehatan,
dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Asuhan Keperawatan Gangguan Kebutuhan
Oksigenasi. Dengan mengenali dan memahami kita dapat melakukan tindakan penyuluhan
secara cepat dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai