UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Mata Kuliah : Perilaku konsumen Sesi : Perkuliahan ke 5 (MARS)
PETUNJUK UMUM :
1. Bacalah tugas dengan teliti dan berdo’alah sebelum mulai bekerja.
2. Jawaban menggunakan online teks, maksimal 200 kata 3. Periksalah jawaban saudara sebelum diuplaod. 4. Dilarang keras mencontek jawaban mahasiswa lainnya (plagiat). 5. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan nilai 0
TUGAS sesi 5 NAMA : RURI NUR INDAH NIM : 20210309013
1. MODEL PROSES MOTIVASI disertai contoh?
Jawaban : a) Motivasi berdasarkan jenis kebutuhan : ❖ Kebutuhan alamiah : Kebutuhan fisiologis atau biologis yang merupakan kebutuhan atau motif utama/ primer (contoh: sandang-pangan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan) ❖ Kebutuhan perolehan : Kebutuhan psikologis yang merupakan kebutuhan danmotif sekunder (contoh : pariwisata, rekreasi) b) Jenis-jenis motivasi secara umum : ❖ Rational Motives : Motif rasional adalah memilih kebutuhan karena alasan yang rasional, misalnya karena harga yang lebih murah ❖ Emotional Motives : Motif emosional adalah memilih atau mengkonsumsi barang atau jasa karena alasan yang subyektif, meningkatkan self esteem, misalnya membeli sebuah brand tertentu karena brand tersebut akan meningkatkan status sosialnya. ❖ Latent Motives : Motif laten adalah motif yang sulit diidentifikasi dorongan penyebab mengapa orang tersebut mengkonsumsi sebuah barang atau jasa. ❖ Manifest Motives : Motif manifes, adalah dorongan mengkonsumsi sesuatu karena keinginan untuk mengekspresikan diri. Misal konsumen yang mendownload dan menggunakan aplikasi tiktok, karena kebutuhan untukmengekspresikan sesuatu. c) Motivasi berdasarkan tujuan dalam perilaku konsumen : ❖ Generic Goals : Tujuan generik adalah tujuan yang membuat konsumen ingin mengkonsumsi sesuatu karena memiliki kebutuhan akan hal itu . sehingga dapat dikatakan ini merupakan tujuan dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang bersifat umum. ❖ Product-Specific Goals : Setelah menentukan tujuan yang sifatnya umum pada tujuan generik, maka konsumen memiliki keinginan spesifik, misal keinginan untuk mengkonsumsi sesuatu yang dipengaruhi oleh keingian Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0/2 untuk mengkonsumsi brand tertentu. d) Motivasi berdasarkan Tujuan ❖ Motivasi positif : Dorongan ke arah obyek atau kondisi tertentu. Tujuan pendekatan : tujuan positif kemana perilaku diarahkan ❖ Motivasi negatif : Dorongan menjauh dari obyek atau kondisi tertentu. Tujuan Penghindaran : tujuan negatif dari mana perilaku dijauhkan e) Motivational Conflict ❖ Approach-approach : konflik dari motivasi yang diakibatikan karena konsumen memiliki dua tujuan, dimana kedua tujuan tersebut sama- samamerupakan tujuan yang positif. ❖ Approach-avoidance : konsumen memiliki konflik, karena memiliki dua tujuan atau dua motivasi, namun kedua motivasi itu ada yang postif dan adayang negatif. ❖ Avoidance-avoidance : Konsumen memiliki dua tujuannamun kedua tujuantersebut negatif. f) Pemicu Motivasi ❖ Physiological arousal : Hunger, thirst ❖ Emotional arousal : Daydreaming ❖ Cognitive arousal : Random thoughts ❖ Environmental arousal : Cues in the environment (e.g. smell of food) g) Motif Rasional Versus Emosional ❖ Motif rasional : konsumen memilih tujuan sepenuhnya berdasarkan pada kriteria objektif seperti ukuran, berat, harga, atau kilometer per liter ❖ Motif emosional : pemilihan tujuan berdasarkan kriteria pribadi atau subyektif
2. Adakah hubungannya antara motivasi konsumen dengan konsumsisehari-
hari? Jawaban : Sifat motivasi adalah dinamis, sehngga motivasi konsumen akan selalu berubah dan dapat mempengaruhi perubahan kebutuhan sehari-hari. Selain itu terdapat faktor banyak faktor yang mendorong motivasi konsumen sehingga senantiasa berubah : ❖ Bahwa setiap orang, setiap individu tidak akan pernah merasa puas ❖ Seiring dengan berjalannya waktu level tingkat atau definisi kepuasan akan bergeser, hal-hal yang sebelumnya memuaskan pelanggan, saat ini belum tentu akan memberikan kepuasan ❖ Perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu akan menggeser tujuan konsumen, sehingga motif konsumsi juga akan berubah ❖ Semakin kesini, atau saat ini konsumen sebenarnya seringkali tidak memahami kebutuhannya, namun punya tujuan untuk melakukan konsumsi pada barang atau jasa tertentu ❖ Setiap konsumen memiliki perbedaan dalam nilai-nilai yang dianut, perbedaan watak dan kepribadian serta perbedaan konsep diri sehingga membedakan motif dan tujuan dalam mengkonsumsi barang atau jasa. ❖ Pada dasarnya pelanggan memiliki kebutuhan dasar dan sekunder yang berbeda- beda. Perbedaan kebutuhan ini mendorong perbedaan motif dan tujuan dalam melakukan pola konsumsi. ❖ Motivasi dan perilaku merupakan dua sisi yang saling bersinggunan dan Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0/2 seringkali sulit untuk dipisahkan. ❖ Past experiences (success/failure) influence goals Defence Mechanisms : Pengalaman masa lalu atau kejadian yang tidak disangka- sangka seringkali mendorong orang untuk mengkonsumsi sesuatu dalam rangka melindungi citra diri dan self esteem
3. Motivasi negative, positif, rasional dan emosional apa bedanyajelaskan?
Jawaban : ❖ Motivasi negatif : Dorongan menjauh dari obyek atau kondisi tertentu. Tujuan Penghindaran : tujuan negatif dari mana perilaku dijauhkan ❖ Motivasi positif : Dorongan ke arah obyek atau kondisi tertentu. Tujuan pendekatan : tujuan positif kemana perilaku diarahkan ❖ Motif rasional : konsumen memilih tujuan sepenuhnya berdasarkan pada kriteria objektif seperti ukuran, berat, harga, atau kilometer per liter ❖ Motif emosional : pemilihan tujuan berdasarkan kriteria pribadi atau subyektif
4. Buat 2 judul tesis terkait dengan motivasi, posisioning?
Jawaban : ❖ Studi Motivasi Konsumen Terhadap Pembelian Produk Susu Bear Brand di Kota Cirebon ❖ Pengaruh Brand Characteristic Dan Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Kosmetik “Body Shop” Pada Mahasiswi di Universitas Esa Unggul
5. Dalam proses motivasi terdapat pengembang Aldefer, Mc Clelland,Herberg
jelaskan bedanya Jawaban : a. TEORI ERG ALDERFER Sepaham dengan Maslow, Alderfer mengatakan bahwa setiap orang memang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam satu hirarki, tetapi kebutuhan hanyameliputi tiga peringkat. Tiga peringkat kebutuhan tersebut adalah: 1. Eksistensi (existency): adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor makanan, air, udara, upah dan kondisi kerja. 2. Hubungan (relatedness): adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat. 3. Pertumbuhan (growth): adalah kebutuhan di mana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi yang kreatif dan produktif. Teori ini menyatakan ada tiga kelompok dengan kebutuhan inti yang berlainan, yaitu existence, relatedness dan growth. Kelompok existence memperhatikan pada terpenuhinya kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisik, dan kebutuhan akan keamanan. Kelompok relatedness memperhatikan pada terpenuhinya kebutuhan sosial dan kebutuhan penghargaan eksternal. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0/2 Kelompok growth mempertahankan pada terpenuhinya kebutuhan penghargaan internal dan kebuhan akan aktualisasi diri. Dua perbedaan antara teori kebutuhan Maslow dan teori ERG. Teori kebutuhan Maslow menyatakan bahwa kebutuhan terpenuhi secara bertingkat, sedangkan teori ERG dapat dipenuhi secara bersamaan. Dalam teori Maslow, apabila pemenuhan kebutuhan telah terjadi, maka individu akan memenuhi kebutuhan sesudahnya yang lebih tinggi, namun dalam teori ERG, apabila pemenuhan kebutuhan telah terjadi, maka motivasi akan melemah dan individu akan berusaha memenuhi kebutuhan yang sebelumnya.
b. TEORI DUA FAKTOR HERZBERG
Menurut Herzberg ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu faktor penyebab kepuasan kerja (job satisfiers) dan faktor penyebab ketidakpuasan kerja (job dissatisfiers). Satisfiers disebut dengan istilah motivators dan dissatisfiers disebut dengan istilah hygiene factors. Faktor hygiene mencegah merosotnya semangat kerja atau efisiensi, dan meskipun faktor ini tidak dapat memotivasi, tetapi dapat menimbulkan ketidak- puasan kerja. Faktor hygiene bersifat ekstrinsik karena berasal dari luar diri individu. Faktor ini disebut hygiene karena apabila faktor ini tidak terpenuhi akan timbul ketidakpuasan dalam diri individu, namun apabila faktor ini terpenuhi belum tentu akan menimbulkan motivasi. Yang termasuk hygiene faktor adalah: 1. Kebijakan perusahaan dan administrasi (company policy and adminis-tration) 2. Supervisi tehnik (supervision technical) 3. Kondisi kerja (working condition) 4. Hubungan antar pribadi (interpesonal relations) 5. Gaji (salary) 6. Keamanan kerja dan status (job security and status) Faktor penyebab kepuasan kerja (motivators) mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat kerja karyawan. Faktor motivator ini bersifat intrinsik karena berasal dari dalam individu. Faktor ini disebut motivator karena apabila faktor ini tidak terpenuhi, seorang individu tidak akan termotivasi (belum tentu mengalami ketidakpuasan), sedangkan apabila faktor ini terpenuhi, maka akan timbul motivasi. Yang termasuk faktor motivator adalah: 1. Prestasi (achievement) 2. Pengakuan (recognition) 3. Kerja itu sendiri (The work itself) 4. Kemajuan (advancement) 5. Tanggung jawab (responsibility) Kontribusi teori Herzberg pada motivasi adalah dia menyatakan bahwa faktor higienis secara mutlak penting untuk mempertahankan sumberdaya organisasi dan hanya pekerjaan menantang yang dapat memberikan peluang bagi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, promosi, dan pertumbuhan akan motivasi karyawan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 0/2 h) TEORI TIGA KEBUTUHAN MC CLELLAND Mc Clelland mengatakan ada tiga kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan berprestasi (need for achievement), kebutuhan berafiliasi (need for affilitiation), dan kebutuhan berkuasa (need for power). Karakteristik ketiga kebutuhan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kebutuhan berprestasi, tercermin pada keinginan seseorang mengambil tugas di mana dia dapat bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan- perbuatannya, dia menentukan tujuan yang wajar dengan memperhitungkan risiko-risikonya, dia ingin mendapatkan umpan balik atas perbuatan- perbuatannya dan dia berusaha melakukan segala sesuatu secara kreatif dan inovatif. 2. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditunjukan dengan adanya keinginan untuk bersahabat, di mana dia lebih mementingkan aspek-aspek antar pribadi dalam bekerja, dia lebih senang bekerjasama, senang bergaul, dia berusaha mendapatkan persetujuan dari orang lain dan dia melaksanakan tugas- tugasnya secara lebih efektif bila bekerja dengan orang-orang lain dalam suasana kerjasama, tetapi jika seorang atasan minta bantuan bawahan, ini bukan tergolong motivasi afiliasi, tetapi tergolong motivasi kekuasaan. 3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang-orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi suatu kelompok atau organisasi. Ia akan mencoba menguasai orang lain dengan cara mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan padanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 0/2 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 1/2
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu