Anda di halaman 1dari 10

Panduan Praktek Klinis (PPK)

Hipokalsemia

Suatu kondisi kadar kalsium yang lebih rendah dari rata-rata dalam plasma da
1 Pengertian (Definisi) Hipokalsemia terjadi jika kadar kalsium total plasma < 8.5 mg/dl.

Pasien dengan hipokalsemia dapat simptomatik jika kadar kalsium plasma ring
Sedangkan jika penurunan kalsium sedang-berat dapat menimbulkan keluhan
* Kebas,
* Kram.
* Otot.
* Paresesia umumnya di jari kaki, jari-jari tangan, dan region circumora
* Peningkatan reflex, yang disebabkan karena meningkatnya iritabilita

Jika sudah berat dapat terjadi tetani dan kejang.


Pada anamnesis juga perlu ditanyakan faktor resiko seperti:
* Peningkatan kehilangan kalsium dalam cairan tubuh: pemakaian diuretic.
* Penurunan absorbsi usus: gagal ginjal, diare kronik, pasca gastrektomi.
2 Anamnesis * Hipoparatirodisme.
* Hiperfosfatemia.
* Hipomagnesemia.
* Pankreatitis akut.
* Alkoholisme kronis.
* Penurunan kalsium terionisasi.
* Alkoholis.
* Pemberian sitrat berlebihan.
* Hemodilusi.

* Tanda Trousseau’s: spasme karpal karena iskemia.


Cara: dengan mengembangkan manset pada lengan atas 20mHg lebih tinggi d
selama 3 menit.
* Tanda Chvostek’s : kontraksi unilateral dari wajah dan otot kelopak mata kar
dengan memperkusi wajah tepat di depan telinga.
3 Pemeriksaan Fisik Cara mengetukan ringan saraf wajah di daerah anterior telinga.
*Hipokalsemia berat: spasme carpopedal, bronkospasme, laringospasme, keja

* Kadar kalsium serum total mungkin <8.5 mg/dl.


* Kadar albumin serum: penurunan kadar albumin serum 1.0 mg/dl.
4 Kriteria Diagnosis * Terjadi penurunan 0.8-1.0 mg/dl kadar kalsium total.
* Bila berat bisa didapatkan EKG: interval QT memanjang, Torsades de pointe

5 Diagnosis Kerja Hipokalsemia


* Hydrofluoric Acid burn.
* Hyperkalemia.
6 Diagnosis Banding * Hipermagnesemia.
* Hypernatremia.
* Hyperosmolar hyperglycemic Nonketotic Coma.
* Hipoparatirodisme.
* Hiperfosfatemia.
* Kalsium serum.
7 Pemeriksaan Penunjang * Albumin serum.
* EKG.

1. Pengobatan penyebab dasar.


2. Penggantian kalsium tergantung dari tingkat keparahan penyakit, progesifit
timbul.
3. Peningkatan asup diet kalsium: 1000-1500 mg/hari pada orang dewasa.
4. Antasida hidroksia lumunium: mengurangi kadar fosfor sebelum mengatasi
5. Hipokalsemia akut (simtomatik) :
* Kalsium glukonat 10% 10 ml (90 mg atau 2.2 mmol) diencerkan dengan 50 m
Na Cl secara intravena selama 5 menit.
* Dianjurkan pemberian secara infus 10 ampul kalsium glukonat (atau 900 mg
Dekstrosa 5% atau 0,9 NaCL) dalam 24 jam.
* Jika ada hipomagnesemia dengan fungsi ginjal normal laruatan magnesium
8 Tata Laksana selama 10 menit, dilanjutkan dengan 1 gram dalam 100cc cairan per 1 jam.

6. Hipokalsemia kronik:
* Tujuan: meningkatkan kadar kalsium sampai batas bawah normal, menghin
hiperkalsiuria yang dapat mencetuskan batu ginjal.
* Suplemen kalsium 1000-1500 mg/hari dalam dosis terbagi. Kalsium karbona
elemental dalam 650 mg tablet.
* Vitamin D2 atau D3 25.000-100.000 U/hari
* Kalsitriol 0,23-2 gram/hari.
7. Jika albumin serum menurun: penurunan albumin serum 1.0 gram/dl (dari n
koreksi konsentrasi kalsium dengan menambahkan 0.8mg/dl dari kadar kalsiu
koreksi konsentrasi kalsium = kalsium hasil pemeriksaan (mg/dl) + (0,8x(4-

Panduan Praktek Klinis Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesis (PAPDI), I


9 Daftar Pustaka

* PPK dimaksudkan untuk tata laksana pasien, sehingga tidak berisi infromasi lebgkap tentang penyakit atau kondisi kesehatan
* PPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasien
* Dokter dengan pertimbangan klinis dan kepentingan pasien boleh melaksanakan tindakan atau tata laksana di luar PPK
* Penyusunan PPK tidak bertanggung jawab atas apapun yang terjadi atas penggunaan PPK dalam tata laksana pasien

Cirebon, 13 Nove
Ketua Komite Medik Ketua KS
dr. Achmad Chumaidi Sp.BS dr. Ima Nugrahe
NIK. CDS001 NIK. CCA

Hospital Director

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK. CCA749
raktek Klinis (PPK)
pokalsemia

h dari rata-rata dalam plasma darah.


plasma < 8.5 mg/dl.

tik jika kadar kalsium plasma ringan dan sudah kronik.


erat dapat menimbulkan keluhan-keluhan seperti :

ari tangan, dan region circumoral.


n karena meningkatnya iritabilitas neuromuscular.

etani dan kejang.


akan faktor resiko seperti:
an tubuh: pemakaian diuretic.
kronik, pasca gastrektomi.

t berlebihan.
* Hemodilusi.

kemia.
lengan atas 20mHg lebih tinggi dari tekanan sistolik

wajah dan otot kelopak mata karena iritasi saraf fasial


inga.
h anterior telinga.
onkospasme, laringospasme, kejang.

g/dl.
bumin serum 1.0 mg/dl.
lsium total.
memanjang, Torsades de pointes.
oma.

at keparahan penyakit, progesifitas, dan komplikasi yang

mg/hari pada orang dewasa.


kadar fosfor sebelum mengatasi hipokalsemia.

2 mmol) diencerkan dengan 50 ml Dekstrosa 5% atau 0.9

ul kalsium glukonat (atau 900 mg kalsium dalam 1 liter

njal normal laruatan magnesium sulfat 10% sebesar 2gram


dalam 100cc cairan per 1 jam.

ai batas bawah normal, menghindari terjadinya


ginjal.
m dosis terbagi. Kalsium karbonat; 250 mg kalsium

lbumin serum 1.0 gram/dl (dari nilai normal 4.1 gram/dl),


ahkan 0.8mg/dl dari kadar kalsium total:
l pemeriksaan (mg/dl) + (0,8x(4- albumin (gr/dl)

nyakit Dalam Indonesis (PAPDI), Interna publishing 2015

g penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.

tau tata laksana di luar PPK


alam tata laksana pasien

Cirebon, 13 November 2023


Ketua KSM
dr. Ima Nugraheni P.Sp.PD
NIK. CCA088
Panduan Praktek Klinis (PPK)
Enchepalopaty

Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan fungsi


dapat akut atau kronik, progresif atau statis. Ensefalopati adalah disfungsi kor
karakteristik perjalanan akut hingga sub akut (jam hingga beberapa hari), sec
fluktuasi dari tingkat kesadaran, atensi minimal, halusinasi dan delusi yang ser
1 Pengertian (Definisi) tingkat aktifitas psikomotor (secara umum meingkat, akan tetap dapat menur
ensefalopati menggambarkan perubahan umum pada fungsi otak, yang berma
atensi baik berupa agitasi hiperalert hingga koma.

Tingkat kesadaran menurun, tidak dapat berfikir dengan baik, susah menelan,
melemah, perubahan perilaku, konsentrasi mudah buyar, kedutan pada beber
2 Anamnesis

3 Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan tingkat kesadaran, pemeriksaan status neurologis

4 Kriteria Diagnosis Penurunan kesadaran, kelemahan pada otot dan terjadi kedutan pada bebera
5 Diagnosis Kerja Enchepalopaty
6 Diagnosis Banding Stroke perdarahan dan edema Cerebri
7 Pemeriksaan Penunjang Darah Rutin, Ureum, Creatinin, GDS, Elektrolit, AGD, Urinalisis, CT Scan Kepala

1. Pengobatan penyebab dasar.


2. Dilakukan pemberïan antibiotikk untuk penanganan definif selama
kurang lebih 14 harÍ.
3. Pengobatan utama pada enchepalopaty yang dilindungi oleh penggunaan a
rnenghindari konsumsi asam folat, yang dapat memberikan perbaikan utuh da
kemudian, gejala oksigenisasi yang diinduksi asam folat.
4. Pengobatan yang banyak diberikan pada pasien dengan ensepalopati
adalah perawatan suportif, identifikasi dan pengobatan terhadap faktor yang
8 Tata Laksana
Idantìfikasi dan menghilangkan faktor penyebab
5. Kultur cairan tubuh dapat menjadi penanda infeksi.
Pasien dengan asites sebaiknya dilakukan pemeriksaan diagnostik,
Setelahdilakukan resusitasi, maka yangperlu diIakukan selanjutnya adalah Kes
Tujuannya adalah normovolume. karena adanya hidrasi yang kurang maupun
pemberen cairan yang sering diIakukan pertama kaii adalah pamberian cairan
hidrasi sebaiknya dimonitor jangan menggunakan tekanan dna sentri dengan
H2O.Monitoring urin

1. shemvood, L. Siałem Sarah Pusat. PatoŁ•soIojp wbuh rr anu5•a. Jakąna .


2. ri•nimi Neuropatnoiogy, Wthąrine Haberlano, Rosahno FrankimUniversity.
9 Daftar Pustaka
3. Manajement of Hepatic enchephalopary in Hospital Menael U. Łeise, MĘtJo
Pątrick S. Kamatfi, MD;and W. Ray Kim, MO.
* PPK dimaksudkan untuk tata laksana pasien, sehingga tidak berisi infromasi lebgkap tentang penyakit atau kondisi kesehatan
* PPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasien
* Dokter dengan pertimbangan klinis dan kepentingan pasien boleh melaksanakan tindakan atau tata laksana di luar PPK
* Penyusunan PPK tidak bertanggung jawab atas apapun yang terjadi atas penggunaan PPK dalam tata laksana pasien

Cirebon, 13 Nove
Ketua Komite Medik Ketua KS

dr. Achmad Chumaidi Sp.BS dr. Ima Nugrahe


NIK. CDS001 NIK. CCA

Hospital Director

dr. Wawat Setiamiharja, MARS


NIK. CCA749
raktek Klinis (PPK)
hepalopaty

tuk menjelaskan kelainan fungsi otak menyeluruh yang


Ensefalopati adalah disfungsi kortikal umum yang memiliki
(jam hingga beberapa hari), secara nyata terdapat
al, halusinasi dan delusi yang sering dan perubahan
eingkat, akan tetap dapat menurun). Penggunaan istilah
um pada fungsi otak, yang bermanifestasi pada gangguan
oma.

fikir dengan baik, susah menelan, susah berbicara, otot


udah buyar, kedutan pada beberapa bagian tubuh

status neurologis

dan terjadi kedutan pada beberapa anggota tubuh

t, AGD, Urinalisis, CT Scan Kepala

nanganan definif selama

ng dilindungi oleh penggunaan asam folat adalah dengan


t memberikan perbaikan utuh dalam waktu beberapa harÏ
asam folat.
asien dengan ensepalopati
engobatan terhadap faktor yang mempercepat.
bab
a infeksi.
meriksaan diagnostik,
diIakukan selanjutnya adalah Keseimbangan cairan.
nya hidrasi yang kurang maupun labìh akan menjaga.
ma kaii adalah pamberian cairan dan maintenance. Status
akan tekanan dna sentri dengan target 6-gem

Iojp wbuh rr anu5•a. Jakąna .


osahno FrankimUniversity.

Hospital Menael U. Łeise, MĘtJohn J. Poterucfia, MD,


g penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.

tau tata laksana di luar PPK


alam tata laksana pasien

Cirebon, 13 November 2023


Ketua KSM

dr. Ima Nugraheni P.Sp.PD


NIK. CCA088

Anda mungkin juga menyukai