Anda di halaman 1dari 1

4.

Sejarah munculnya Surat Kabar di Indonesia

Pada dasarnya, sejarah surat kabar di Indonesia terbagi dalam dua babak yakni babak pertama
yang biasa disebut babak putih dan babak kedua antara tahun 1854 hingga Kebangkitan
Nasional. Kedua babak inilah yang amat berperan dalam perkembangan surat kabar di
Indonesia. Babak pertama adalah babak putih, yaitu saat Indonesia masih dalam keadaan
terjajah oleh kolonialisme Belanda. Disebut babak putih karena surat kabar pada waktu itu
mutlak milik orang-orang Eropa, berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi pembaca
berbahasa Belanda. Kontennya hanya seputar kehidupan orang-orang Eropa dan tidak
mempunyai kaitan kehidupan pribumi. Babak ini berlangsung antara tahun 1745-1854. Babak
kedua yang berlangsung antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional secara kasar dapat
dibagi dalam tiga periode, yakni:

a. Antara tahun 1854-1860


Dalam periode ini surat kabar dengan bahasa Belanda masih memegang peranan
penting dalam dunia pers Indonesia, namun surat kabar dengan bahasa Melayu telah
terbit bernama Slompret Melajoe di Semarang yang diterbitkan oleh H.C. Klinkert.
b. Antara tahun 1860-1880
Surat kabar dengan bahasa pra-Indonesia dan Melayu mulai banyak bermunculan tetapi
yang menjadi pemimpin surat kabar-surat kabar ini semuanya adalah orang-orang dari
peranakan Eropa.
c. Antara tahun 1881 sampai Kebangkitan Nasional
Periode ini mempunyai ciri tersendiri karena para pekerja pers terutama para
redakturnya tidak lagi dari peranakan Eropa tetapi mulai banyak peranakan Tionghoa
dan Indonesia atau biasa disebut dengan pribumi.

Anda mungkin juga menyukai