Sebab,
Sedangkan
radio masih sangat terbatas pada kalangan masyarakat Belanda yang ada
di Indonesia saat itu.
dari
orang-orang
Belanda
Para
penulis
belanda
Akibatnya
sejak 1894. Di kota semarang terbit surat kabar Bintang Pagi dan Sinar
Djawa.
Menurut Benedict Anderson dalam tulisan pengantarnya di buku
berjudul Indonesia dalem Bara Api,
pengetahuan
berkembanglah
pers
akan
Indonesia
dunia,
seiring
penidikan,
pesatnya
maka
makin
pererakan.
Pers
Melalui
undang-undang
peraturan lain.
tersebut,
tercatat
masih
ada
beberapa
Tindakan
dasarnya
menghibur,
pers
berfungsi
dan mempengaruhi.
sebagai
informasi,
pendidikan,
ekonomi.
Orang-orang di
Melalui
membaca hanya bisa dicapai para orang ningrat yang telah diperbolehkan
mengenyam pendidikan.
Pendidikan politik dari surat kabar ini amatlah berhara sebab dapat
membuat orang-oran Indonesia lebih mengerti akan keadaan bangsanya .
Dibeleng kebebasannya berabad-abad oleh Belanda.
c. Sebagai sarana Hiburan
Pada fungsi hiburan , pers Indonesia saat itu belumlah sampai pada
tahap ini.
Melalui
tulisan tajam dan kritikan pedas para tokoh pergerakan maka siapa yang
membacanya dapat terpengaruh. Sehingga tekad nasionalisme semakin
kuat untuk meraih kemerdekaan.
Dan hal ini pula yang sangat ditakuti oleh Belanda.
Semakin kuat
segudang
aturan-aturan
menyulitkan
dan
sensor
yang
Belanda.
Pers Indonesia mulai tumbuh seiring pergerakan nasional pada akhir
abad 19-an.
Indonesia. Surat kabar ini terbit pada tahun 1907 dan merupakan surat
kabar mingguan. Pemimpin Redaksinya adalah RM Tirtoadisuryo
Pemerintah Belanda cukup memberi kesulitan pada pers Indonesia
dengan berbagai undang-undang. Dua diantaranya:
1. Drukpers reglement tahun 1856 tentang aturan sensor preventif.
2. Pers ordonantie tahun 1931 tentang pembredelan surat kabar.
Dalam buku berjudul Maters tercatat ada lima periode pers dari tahun
1906-1942.
1. Periode I (1856-1913)
2. Periode II (1913-1918)
3. Periode III (1918-1927)
4. Periode IV (1927-1931)
5. Periode V (1931-1942)
Pers Indonesia pada zaman Belanda lebih berfunsi sebagai pendukung
pergerakan nasional ketimbang fungsi komersial.
Masa pergerakan adalah masa bangsa Indonesia berada di bawah
penjajahan Belanda sampai saat masuknya Jepang menggantikan
Belanda. Pers masa pergerakan tidak bisa dipisahkan dari kebangkitan
nasional.
Setelah munculnya pergerakan modern Budi Utomo pada tanggal 20 Mei
1908, surat kabar yang dikeluarkan orang Indonesia lebih banyak
berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers saat ini merupakan corong dari
organisasi pergerakan Indonesia.
Karena sifat dan isi pers pergerakan adalah anti penjajahan, pers
mendapatkan tekanan dari pemerintah Hindia Belanda. Salah satu cara
pemerintah Hindia Belanda saat itu adalah dengan memberikan hak
kepada pemerintah untuk menutup usaha penerbitan pers pergerakan.
Pada masa pergerakan itu berdirilah kantor berita nasional Antara pada
tanggal 13 Desember 1937.
penerbit
dan
surat
organisasi.
Sesuai
dengan
kabar
sikap
sebagai
Boedi
penyambung
Oetomo
pada
suara
awal
berarti. Di antaranya ada yang menonjoldan ada pula yang kurang berarti.
Juga beberapa terbit di luar pulau Jawa. Mula-mula Darmo Kondo
merupakan surat kabar yang utama di Jawa, tetapi setelah berdirinya SI,
di Surabaya terbit Oetoesan Hindia yang isinya lebih hidup dan condong
ke kiri. Darmo Kondo sendiri tetap tenang dan kurang menunjukkan
kepekaannya
mengenai
tanda-tanda
zaman,
meskipun
lingkungan
pembaca cukup besar. Darmo Kondo sebelum tahun 1910 dimiliki dan
dicetak oleh seorang keturunan Cina, Tan Tjoe Kwan dan redaksi ada
ditangan Tjnie Sianh Ling, yang diketahui mahir di dalam soal sastra Juwa.
sejak itu dibeli oleh Boedi Oetomo cabang Surakarta dengan modal Rp
50000,00.
Oetoesan Hindia lahir setelah SI mengadakan kongresnya yang pertama
di
surabaya,
26
Januari
1913
pimpinan
Dokroaminoto,
dibawah
Hindia
isinya
mencerminkan
dunia
pergerakan,
politik,
Islam.
Karangan para pemimpin Indonesia muncul dan mengisi surat kabar itu
serta merupakan perjatian pembaca. Singkatan nama-nama mereka O. S.
tj. (Oemar Said Tjokroaminoto), A. M. (Abdul Muis). H. A. S. (Haji Agus
Salim), T. Mk. (Tjipto Mangunkusumo), A. P. (Alimin Prawirohardjo), A. H.
W. (Wignjadisastra) dan Surjopranoto ailih berganti mengisi surat kabar
itu,
kepulauan lain.
Namun kelamahan surat kabar Bumiputra ialah kurangnya pemasang
iklan,
bertahan.
maka karangan-
karangan mewakili gaya tulis tersendiri terkenal dalam hubungan ini ialah
komentar mas Marco mengenai cara kerja Mindere Whevaarts Commissie
(Komisi untuk meyelidiki sebab-sebab keminduran rakyat Bumi Putra)
sehingga menimbulkan heboh besar setelah tulisan-tulisannya mendapat
halangan dari Saroetomo, terutama karena campur tangan pemerintah,
maka ia mendirkan surat kabar sendiri bernama Doenia Bergerak.
B. CIRI PERS PADA MASA PERGERAKAN
Setelah munculnya pergerakan modern Budi Utomo tanggal 20 Mei
1908,
Pers menyuarakan
Cokrosisworo.
3)
HOS. Cokroaminoto.
4)
Salim.
5)
Sutan Syahrir.
Karena sifat dan isi pers pergerakan anti penjajahan, pers mendapat
tekanan dari pemerintah Hindia Belanda.
(early
warning)
tentang
potensi
pers selalu
Kepentingan publik