A. Pendahuluan
Kehidupan sel sangat tergantung kepada ribuan ikatan kimia yang saling berinteraksi dan
bereaksi dengan sangat indah serta teratur dalam koordinasi antara satu molekul dengan
molekul lainnya, sehingga pada satu waktu dan tempat akan mempengaruhi instruksi sel
secara genetik dan juga lingkungannya.
Keseluruhan ikatan kimia yang terjadi antar molekul untuk menunjang kehidupan sel
yang pada akhirnya akan menunjang kehidupan organisme.
Molekul merupakan gabungan antar atom melalui ikatan kimiawi sehingga
mencerminkan sifat molekul bersangkutan. Sifat unsur kimiawi dan sifat senyawa yang
dibentuk untuk menunjang kehidupan dihasilkan dari struktur atomnya.
B. Ikatan Kimia
Molekul di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang kompleks, dapat terbentuk
karena adanya ikatan kimia. Ikatan kimia digolongkan menjadi 2 yaitu ikatan kovalen
dan ikatan non kovalen. Selanjutnya, ikatan non kovalen terdiri atas ikatan ionik, ikatan
hidrogen dan ikatan Van Der Waals.
Kuliah Biologi
1
Ikatan kimia :
1. Ikatan kovalen,
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk oleh valensi dari masing-masing atom.
Contoh dari ikatan kovalen adalah CO2.
Kuliah Biologi
2
b. Ikatan hydrogen
Ikatan hidrogen adalah pengikatan satu atom hidrogen oleh dua atom lain yang
berbeda. Ikatan ini dapat dibentuk di antara molekul-molekul tidak bermuatan
maupun molekul-molekul bermuatan.
c. Ikatan Van Der Waals
Ikatan Van Der Waals adalah daya tarik non spesifik, yang berperan pada saat
dua atom berjarak 3-4 Angstrom, terjadi pada saat dua atom berdekatan
sehingga terjadi penolakan dan penarikan bersifat dipolar atau elektrostatis dan
jauh lebih lemah dari pada ikatan hidrogen.
Kuliah Biologi
3
b. Garam mineral
2. Kelompok organic
a. Karbohidrat,
b. Lipid,
c. Protein,
1. Air
Air merupakan produk akhir utama dari metabolisme oksidatif makanan. Dalam
reaksi-reaksi metabolik, air berfungsi sebagai reaktan tetapi juga sebagai produk. Air
juga menjadi pelarut biologis yang ideal. Air sangat mempengaruhi semua interaksi
molekuler dalam sistem biologi.
Air mempunyai 2 sifat penting secara biologis yaitu
a. Sifat polar
Secara tiga dimensi, air merupakan molekul tetrahedron tak beraturan dengan
oksigen pada bagian pusatnya.
Molekul air membentuk molekul bipolar (dua kutub). Sisi oksigen yang
berlawanan dengan dua atom hidrogen cenderung bermuatan negatif karena
mengandung lebih banyak elektron. Sedangkan di sisi hidrogen cenderung
bermuatan negatif
.
b. Sifat kohesif
Molekul-molekul air yang berdekatan memiliki afinitas yang tinggi satu sama
lainnya. Daerah bermuatan positif dan satu molekul air cenderung akan
mengarahkan diri kepada daerah bermuatan negatif pada salah satu molekul
didekatnya.
Kuliah Biologi
4
Air beku mempunyai struktur kristal yang sangat teratur di mana seluruh
ikatan hidrogen potensial memang terbentuk.
a. Bentuk bebas,
Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel.
Umumnya air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi
sistem koloid.
b. Bentuk terikat.
Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel.
Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi di antara tipe sel yang
berbeda
2. Garam mineral
Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi. Di dalam
sel, garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation.
Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di
Kuliah Biologi
5
dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein
dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral memiliki dua fungsi yaitu :
a. Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut
berpengaruh terhadap pelaluan air melintasi membran sel
b. Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan
fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul.
Kuliah Biologi
6
Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan aktivitas
metabolisme sel, misalnya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, berperan dalam
memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel.
Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat masuknya
air ke dalam sel.
Beberapa ion-ion anorganik berperan sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim,
misalnya ion magnesium, ferrum fosfat anorganik digunakan dalam sintesis ATP yang
mensuplai energi kimia untuk proses kehidupan dari sel melalui proses fosforilasi
oksidatif.
Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang,
ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk
kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam cairan jaringan sebagai ion-ion
Kuliah Biologi
7
bebas, tetapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bentuk fosfolipida,
nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi.
3. Karbohidrat
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat merupakan senyawa
organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik yang mengandung unsur – unsur
C, H, dan O.
Jenis karbohidrat berdasar susunan molekulnya adalah :
a. Monosakarida
Monosakarida lain mempunyai empat atom karbon (tetrosa), lima atom karbon
(pentosa), dan enam atom karbon (heksosa)
Heksosa, zat manis dan berbentuk kristalin, adalah salah satu monosakarida
terpenting, seperti gula tebu, gula gandum, gula susu, pati, dan selulosa
b. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan
glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui
reaksi dehidrasi, misalnya maltosa merupakan suatu disakarida yang
dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa.
Contoh disakarida maltose (pembuatan bir), laktosa (terdapat pada susu) dan
sukrosa (gula yg sering kita konsumsi)
Kuliah Biologi
8
c. Polisakarida
Adalah karbohidrat yang merupakan makromolekul, polimer yang terdiri dari
banyak gula.
Beberapa polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan
yang nantinya diperlukan sebagai dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi
sel.
Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk
struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme.
Termasuk polisakarida antara lain amilum, glikogen, dekstrin, selulosa, dan
heparin.
Kuliah Biologi
9
Kuliah Biologi
10
Dalam setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan menghasilkan 4,1
kalori. Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu dalam hati, otot, dan sebagian
kecil dalam darah. Apabila dalam makanan kita kekurangan karbohidrat maka darah
akan bersifat asam atau acidosis. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat
paling tinggi adalah nasi, roti, dan kentang.
4. Lipid
Lipid merupakan kelompok senyawa yang penting bagi kelangsungan hidup. Tubuh
manusia mengandung kurang lebih 15% lipid. Fungsinya sebagai sumber energi,
cadangan energi dalam bentuk triasilgliserol, sebagai insulator yaitu penahan panas
agar suhu tubuh dapat dipertahankan dalam kondisi normal.
Lemak (lipid) terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Lemak adalah molekul besar
yang tersusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol dan asam lemak.
Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Lemak Jenuh
Kuliah Biologi
11
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan.
Sebagian besar lemak hewan, seperti lemak babi dan mentega adalah jenuh.
daging merupakan lemak jenuh
b. Lemak tak Jenuh
Lemak tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam bentuk
cair pada suhu ruangan (minyak).
Kekakuan pada asam lemak tidak jenuh itu mencegah terjadinya penggumpalan
molekul lemak yang cukup dekat yang bisa mengubahnya menjadi padat.
Lemak tidak memiliki afinitas terhadap air.
Fosfolipid (fosfor dan lipida) merupakan komponen utama membran sel.
Steroid adalah lipid yang ditandai dengan kerangka karbon yang terdiri atas
empat cincin yang menyatu. Salah satu steroid yakni kolesterol.
Kuliah Biologi
12
Didalam tubuh, lemak memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai cadangan energi
2. Lapisan lemak dibawah kulit sebagai insulator tubuh
3. Dapat melindungi berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati, dan
sebagainya
4. Dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu, vitamin A, D, E, dan K.
5. Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida.
Peran dan fungsi protein sebagai pertahanan tubuh, protein transport, protein
struktural, enzim, hormon, reseptor, pertahanan tubuh dan cadangan energi.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimerisasi
kondensasi berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap molekul protein
mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang berikatan, dengan jumlah asam amino
yang dapat mencapai ribuan. Antarmolekul asam amino tersebut berikatan kovalen
yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini terjadi antara atom C (dari gugus
-COOH) dan atom N dari (gugus -NH2).
Jenis protein berdasar molekul :
Dipeptida : terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida,
Tripeptida : terbentuk dari 3 asam amino
Kuliah Biologi
13
Polipeptida : terbentuk dari banyak molekul asam amino
Kuliah Biologi
14
Kelebihan protein dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di hati.
Memperberat kerja hati dan ginjal untuk membuang nitrogen pada metabolisme asam
amino (deaminasi). Kerja ginjal terganggu karena bertugas membuang hasil
metabolisme protein yang tidak terpakai. Jika kadar protein terlalu tinggi, akan
menyebabkan kurang kalsium dan osteoporosis, sulit buang air besar. Karena protein
merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan meningkatkan
kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini disebut
asidosis yang ditandai dengan gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag,
sembelit, merupakan gejala awal asidosis.
Kekurangan protein juga tidak baik bagi tubuh, menyebabkan penyusutan jaringan
otot, edema, denyut jantung lemah, kwashiorkor, mata cekung, daya otak lemah dan
jika kekurangan protein diiringi kekurangan kalori menyebabkan penyakit marasmus.
Kuliah Biologi
15
Kuliah Biologi
16