Anda di halaman 1dari 65

1. Pengertian besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah.

contoh besaran vektor adalah


1. perceptan,
2. kecepatan,
3. perpindahan,
4. gaya,
5. momentum,
6. impuls,
7. kuat medan listrik,
8. momen gaya,
9. kuat medan magnet.

2. Dasar klasifikasi makhluk hidup adalah adanya persamaan dan perbedaan diantara mereka. Persaman dan perbedaan
dapat terlihat dari ciri morfologi, ciri fiiologi, bahkan anatomi hewan maupun tumbuhan. Adapun kriteria dalam
klasifikasi makhluk pada tumbuhan misalnya uniseluler/multiseluler, cara reproduksi (biji/ tidak), jenis akar, daun,
batang, dan habitat. Kriteria pada klasifikasi hewan misalnya vertebrata/avertebrata, sistem-sistem tubuh (reproduksi,
ekskresi, sirkulasi), jumlah kaki, habitat, dan sebagainya.

3. komponen penyusun sel

Komponen Organik

Karbohidrat
Ketika kalian mendengar kata karbohidrat, yang terbayang pertama kali pasti makanan seperti mie, nasi, atau kentang,
kan? Nah, karbohidrat dalam sel, bentuknya nggak kayak gitu, lho, Karbohidrat sendiri terdiri atas unsur C, H dan O
dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, komponen
penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Oh iya, berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi lagi menjadi
dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus gula), disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus
gula). Jangan sampai lupa, ya!
Protein
Komponen organik sel yang kedua adalah protein. Kalau dengar kata protein, pasti ingat telur kan? Tapi dalam konteks
ini, kita nggak membahas tentang telur, ya! Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu penyusun
membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut
terjadi dalam bentuk protein fungsional, yaitu enzim.
Lemak
Lemak juga turut berperan dalam sebuah sel, lho! Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Lemak berfungsi
sebagai komponen utama penyusun membran plasma.
Asam Nukleat
Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA. Asam
nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur pewarisan sifat dan sintesis protein. Wah, jadi ini dia nih, yang berperan di
balik proses pewarisan sifat kita!
Komponen Anorganik
Setelah sebelumnya membahas tentang komponen organik, sekarang kita lanjut ke komponen anorganik, ya! Masih
ingat nggak, ada komponen anorganik apa saja? Yap, ada air, vitamin, dan mineral. Kuy, kita bahas satu persatu!
Air
Komponen anorganik pertama adalah air. Tahukah kamu, air merupakan komponen kimiawi sel yang komposisinya
paling banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik serta mempercepat reaksi
biologi dalam sel.
Vitamin
Dalam sel, vitamin berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel. Macam-
macam vitamin diantaranya adalah A, D, E, K, B dan C. Ada yang ingat fungsi dari masing-masing vitamin tersebut?
Mineral
Komponen anorganik yang terakhir adalah mineral. Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel , pengatur kerja
enzim serta memelihara tekanan osmosis sel. Wah, banyak juga ya, tugasnya mineral!
4. PERBEDAAN SEL BERDASARKAN SIFATNYA, STRUKTUR DAN PENYUSUNNYA

Terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariot dan eukariot. Sel prokariot terdapat pada mikroorganisme sel tunggal, yaitu
bakteri dan ganggang hijau-biru (sianobakteri). Sedangkan sel eukariot terdapat pada makroorganisme, yaitu tumbuhan
dan hewan dan mikroorganisme, yaitu fungi, ganggang, protozoa. Istilah prokokariot dan eukariot diturunkan dari
bahasa Yunani karyon yang berarti kacang, biji, atau inti. Prokariot berarti “pra inti,” dan eukariot berarti “inti yang
terbentuk secara baik”. Pada prokariot, senyawa genetik ditempatkan di dalam suatu badan inti atau badan serupa inti
yang tidak dikelilingi oleh membran. Eukariot, memiliki inti sel yang amat kompleks dan dikelilingi oleh selubung inti
yang terdiri dari dua membran.

5. Mengklasifikan zat berdasarkan sifatnya

Jenis-jenis Zat
Berdasarkan wujud dan bentuknya zat dikategorikan dalam 3 jenis yakni
Zat Padat
Sifat yang dimiliki oleh Zat padat diantaranya :
Molekul pada zat padat tersusun secara teratur.
Letak molekul-molekulnya sangat berdekatan.
Memiliki gaya tarik- menarik antar molekul yang sangat kuat sehingga gerak molekulnya tidak bebas.
Molekul zat padat sulit dipisahkan
Memiliki volume yang tetap
Zat Cair
Zat cair memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Molekulnya memiliki susunan yang tidak teratur.
Letak molekulnya berdekatan.
Gerak molekul pada zat cair lebih bebas daripada zat padat.
Molekul zat cair mudah berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan satuannya.
Zait cair memiliki bentuk yang dapat berubah-ubah, tetapi memiliki volume yang tetap.
Zat Gas
Zat Gas memiliki sifat-sifat seperti :
Susunan molekulnya tidak teratur
Letak molekul-molekul pada zat gas saling berjauhan sehingga dapat dimampatkan.
Gerak molekulnya sangat bebas sehingga gas bersifat dapat memenuhi seluruh ruangan dan memiliki bentuk serta
voluma yang tidak tetap.
6. menentukan sifat asam basa dari bahan kimia sehari hari menggunakan indikator alam atau buatan

7. menjelaskan gejala-gejala yang menyertai reaksi kimia


Reaksi kimia merupakan suatu reaksi yang mengalami perubahan kimia menjadi zat baru. Perubahan kimia adalah
perubahan zat yang disertai dengan terbentuknya zat baru yang memiliki sifat kimia berbeda dari asalnya. Adapun gejala
yang menyertai reaksi kimia adalah tebentuknya gas, terbentuknya endapan, terjadinya perubahan warna, dan
terjadinya perubahan suhu. Untuk penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut.
1. Terbentuknya gas
Beberapa reaksi kimia dapat membentuk atau menghasilkan gas, contohnya yaitu reaksi yang terjadi pada asam klorida
(HCl) dengan pita magnesium (Mg). Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
HCl(aq) + Mg(s) → MgCl₂ (aq) + H₂ (g)
Berdasarkan persamaan reaksi di atas dapat kita ketahui bahwa dihasilkan gas hidrogen (H₂) dari reaksi HCl dengan pita
Mg. Gas tersebut kita lihat dalam wujud gelembung-gelembung.
2. Terbentuknya endapan
Endapan adalah padatan yang tidak larut atau tidak bercampur secara homogen dengan cairan di sekitarnya. Contoh
reaksi yang menghasilkan endapan adalah reaksi barium klorida (BaCl₂) dengan natrium sulfat (Na₂SO₄). Adapun reaksi
yang berlangsung adalah:
BaCl₂(aq) + Na₂SO₄(aq) → BaSO₄(s) + 2NaCl(aq)
Untuk mengetahui endapan apa yang terbentuk, lihat senyawa pada persamaan reaksi yang memiliki wujud (s) (s=solid).
Berdasarkan reaksi di atas, senyawa yang berwujud (s) adalah BaSO₄. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa reaksi
tersebut menghasilkan padatan, yaitu BaSO₄ atau Barium sulfat. Barium sulfat berupa endapan berwarna putih.
3. Terjadinya perubahan warna
Perubahan warna pada reaksi kimia dapat terjadi karena terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang
kemungkinan memiliki warna yang berbeda. Contoh reaksi kimia yang mengalami perubahan warna adalah reaksi antara
tembaga sulfat (CuSO₄) dengan air (H₂O). Tembaga sulfat memiliki warna putih sedangkan air tidak berwarna. Ketika
kedua senyawa tersebut dicampur yang terjadi adalah larutan menjadi berwarna biru. Warna biru tersebut adalah
warna zat baru yang dihasilkan, yaitu CuSO₄.5H₂O.
4. Terjadinya perubahan suhu
Pada reaksi kimia dibutuhkan energi dan kadang kala melepas energi. Salah satu bentu energi yang menyertai reaksi
kimia adalah energi panas. Maka dari itu, akan terjadi perubahan suhu pada reaksi kimia, yang ditandai dengan aliran
kalor dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Akibatnya suhu reaksi dapat lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari
reaktan, bergantung pada melepas atau kah menyerap energi panas.

8. menganalisis transformasi energi yang terjadi pada suatu benda


ransformasi energi yang terjadi pada suatu benda adalah perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain misalnya:
Kayu yang dibakar: energi kimia menjadi energi panas
Penyepuhan logam: energi listrik menjadi energi kimia
Bermain layang-layang: energi kinetik menjadi energi potensial
Kulkas: energi listrik menjadi energi kinetik
Pembahasan:
Prinsip bahwa energi tidak dapat dihilangkan atau dimusnahkan, namun hanya dapat diubah menjadi energi bentuk lain
ini disebut dengan “Prinsip Kekekalan Energi”.
Contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Proses pembakaran kayu
Pada proses ini terjadi perubahan energi kimia menjadi panas.
Energi kimia pada kayu tersimpan pada ikatan-ikatan kimia antara atom karbon (C). Ketika terjadi pembakaran, ikatan
kimia ini terpecah, seiring dengan reaksi kimia dengan oksigen (O2) di udara pada suhu tinggi. Pemecahan ini
menghasilkan energi panas (kalor) dan menghasilkan pula senyawa baru, yaitu gas karbon dioksida (CO2)
2. Penyepuhan logam
Penyepuhan adalah teknik untuk menempelkan lapisan emas atau perak yang sangat tipis pada logam di sebuah benda.
Penyepuhan merubah energi listrik menjadi energi kimia melalui sel elektolisis.
3. Bermain layang-layang
Saat bermain layangan, terjadi perubahan energi kinetik, yang berasal dari pergerakan angin menjadi energi potensial.
Gerakan angin ini akan mengenai layang-layang. Akibat dari gerakan angin ini maka layang-layang akan naik ke atas.
akibat pergerakan ke atas ini, maka ketinggian layang-layang akan bertambah dan begitu juga energi potensial layang-
layang akan bertambah.
4. Lemari pendingin atau kulkas
Perubahan energi pada kulkas energi listrik menjadi energi kinetik, yaitu pada pompa kompressor yang menggerakkan
refrigeran atau cairan pendingin (misalnya freon) yang menyerap panas dari dalam kulkas dan mendinginkan kulkas.

9. menjelaskan tahapan proses respirasi sampai menghasilkan energi


Respirasi sel adalah proses di mana energi yang tersimpan dalam glukosa dilepaskan oleh sel-sel. Respirasi
sel berlangsung dalam berbagai tahap. Ini terjadi pada manusia, tanaman, hewan dan bahkan dalam bakteri
mikroskopis. Mesin pernapasan terletak di sel-sel tubuh. Selama respirasi sel, energi dari glukosa dilepaskan
dengan adanya oksigen. Proses ini secara ilmiah dikenal sebagai respirasi aerobik. Respirasi anaerobik terjadi
tanpa adanya oksigen.
Respirasi sering disebut juga katabolisme merupakan proses pemecahan bahan organik menjadi bahan
anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Energi yang lepas tersebut digunakan untuk
membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi untuk seluruh aktivitas kehidupan.
Pada prinsipnya respirasi merupakan reaksi reduksi-oksidasi (redoks), karena itu dalam reaksi tersebut
diperlukan akseptor elektron untuk menerima elektron dari reaksi oksidasi bahan organik. Akseptor elektron
tersebut diantaranya adalah:
 NAD (nikotinamida adenin dinukleotida)
 FAD (flavin adenin dinukleotida)
 Ubikuinon
 Sitokrom
 Oksigen
Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi bisa juga diartikan sebagai reaksi oksidasi senyawa organik
untuk menghasilkan energi.
Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis (anabolisme), gerak,
pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi adealah energi kimia dalam
bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH). Respirasi juga menghasilkan
karbondioksida yang berperan pada keseimbangan karbon di alam.
Respirasi pada tumbuhan berlangsung siang dan malam karena cahaya bukan merupakan syarat. Jadi proses
respirasi selalu berlangsung sepanjang waktu selama tumbuhan hidup.
Macam Macam RESPIRASI PADA TUMBUHAN

Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen, penguraiannya lengkap sampai
menghasilkan energi, karbondioksida, dan uap air.
2. Respirasi Anaerob, yaitu respirasi yang tidak memerlukan oksigen tetapi penguraian bahan organiknya
tidak lengkap. Respirasi ini jarang terjadi, hanya dalam keadaan khusus.

Pengertian Respirasi Aerob


Respirasi aerob adalah reaksi katabolisme yang membutuhkan suasana aerobik sehingga dibutuhkan oksigen,
dan reaksi ini menghasilkan energi dalam jumlah besar. Energi ini dihasilkan dan disimpan dalam bentuk energi
kimia yang siap digunakan, yaitu ATP.
Pelepasan gugus posfat menghasilkan energi yang digunakan langsung oleh sel untuk melangsungkan reaksi-
reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dll. Reaksi respirasi aerob secara sederhana :

Perbedaan Respirasi Aerob dan Respirasi Anaerob

Perbedaan antara respirasi aerob dan respirasi anaerob dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Respirasi Aerob : Umum terjadi pada semua makhluk hidup termasuk tumbuhan, berlangsung seumur
hidup, energi yang dihasilkan besar, tidak merugikan tumbuhan, memerlukan oksigen, hasil akhir berupa
karbondioksida dan uap air.
2. Respirasi Anaerob : Hanya terjadi dalam keadaan khusus, bersifat sementara (hanya pada fase
tertentu saja), energi yang dihasilkan kecil, jika terjadi terus menerus akan menghasilkan senyawa yang
bersifat racun bagi tumbuhan, tidak memerlukan oksigen, hasil akhirnya berupa alkohol atau asam laktat
dan karbondioksida.
Tabel Tahapan Respirasi aerob
4 Tahap Mekanisme Respirasi Aerob
Reaksi respirasi (disebut juga oksidasi biologis) suatu karbohidrat, misalnya glukosa, berlangsung dalam empat
tahapan, yaitu
1. Glikolisis
2. dekarboksilasi oksidatif piruvat
3. daur asam sitrat ( siklus krebs ),
4. transpor Elektron terminal dalam rantai respiratoris.
1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi kimia yang mengubah gula heksosa, biasanya glukosa, menjadi asam
piruvat. Reaksi glikolisis berlangsung di dalam sitoplasme sel dan tidak memerlukan adanya oksigen. Glikolisis
dapat dibagi dalam dua fase utama, yaitu:
 Fase Persiapan (Glukosa diubah menjadi dua senyawa tiga karbon)
Pada fase ini pertama sekali glukosa difosforilasi oleh ATP dan enzim heksokinase membentuk glukosa-6-fosfat
dan ADP. Reaksi berikutnya melibatkan perubahan gula aldosa menjadi gula ketosa. Reaksi ini dikatalis oleh
enzim fosfoglukoisomerase dan menyebabkan perubahan glukosa-6-fosfat yang difosforilasi oleh ATP dan
enzim fosfofruktokinase menghasilkan fruktosa-1,6-difosfat dan ADP.

Selanjutnya fruktosa-1,6-difosfat dipecah menjadi dua molekul senyawa tiga karbon yaitu gliseraldehida-3-fosfat
dan dihidroasetonfosfat, dengan bantuan enzim aldolase. Dihidroasetonfosfat dikatalis oleh enzim fosfotriosa
isomerase menjadi senyawa gliseraldehida-3-fosfat. Jadi pada fase ini dihasilkan dua gliseldehida-3-fosfat.
Pada fase ini tidak dihasilkan energi tetapi membutuhkan energi 2 ATP.
 Fase Oksidasi (Senyawa tiga karbon diubah menjadi asam piruvat)
Dua senyawa gliseraldehida-3-fosfat diubah menjadi 1,3-difosfogliserat. Reaksi ini melibatkan penambahan
fosfat anorganik pada karbon pertama dan reduksi NAD menjadi NADH2 yang dibantu oleh enzim
fosfogliseraldehida dehidrogenase.
Dengan adanya ADP dan enzim fosfogliserat kinase, asam 1,3-difosfogliserat diubah menjadi asam 3-
fosfogliserat dan ATP dibentuk. Asam 3-fosfogliserat selanjutnya diubah menjadi asam 2-fosfogliserat oleh
aktivitas enzim fosfogliseromutase. Pelepasan air dari 2-fosfogliserat oleh enzim enolase membentuk asam
fosfoenol piruvat.
Dengan adanya ADP dan piruvat kinase, asam fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat dan ATP dibentuk.
Pada fase ini dihasilkan dua molekul asam piruvat. Pada fase ini juga dihasilkan energi sebesar 2 NADH 2 dan
4 ATP.
Untuk lebih jelas, jalur glikolisis dapat diamati pada gambar berikut ini.
2. Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat
Dekarboksilasi oksidatif piruvat adalah reaksi antara yang menghasilkan asetil-CoA. Dekarboksilasi oksidatif
piruvat adalah proses pengubahan asam piruvat yang dihasilkan pada tahap akhir glikolisis menjadi senyawa
asetil-CoA, yang jika direaksikan dengan asam oksaloasetat akan masuk ke dalam siklus krebs.
Reaksi berlangsung pada membran luar mitokondria. Reaksi ini sangat kompleks dan memerlukan beberapa
kofaktor dan suatu kompleks enzim. Langkah pertama adalah pembentukan suatu kompleks antara TPP dan
piruvat diikuti dengan dekarboksilasi asam piruvat.
Pada langkah kedua, unit asetaldehida yang tertinggal setelah dekarboksilasi, bereaksi dengan asam lipoat
membentuk kompleks asetil-asam lipoat. Asam lipoat tereduksi dan aldehida dioksidasi menjadi asam yang
membentuk suatu tioster dengan asam lipoat.
Pada langkah ketiga, terjadi pelepasan gugus asetil dari asam lipoat ke CoASH, hasil reaksinya adalah asetil-
ScoA dan asam lipoat tereduksi. Langkah terakhir, adalah regenerasi asam lipoat dengan memindahkan
elektron dari asam lipoat tereduksi ke NAD.
Reaksi terakhir ini penting agar suplai asam lipoat teroksidasi secara berkesinambungan selalu tersedia untuk
pembentukan asetil-SCoA dari asam piruvat. Pada reaksi ini dihasilkan dua molekul asetil-CoA, energi sebanyak
2 NADH2, dan 2 CO2.
Berikut ini adalah reaksi sederhana dekarboksilasi oksidatif piruvat:
Asam piruvat + CoA + NAD+ → Asetil-CoA + CO2 + NADH + H+

3. Siklus Krebs
Siklus krebs (daur asam sitrat atau daur trikarboksilat) merupakan pembongkaran asam piruvat secara aerob
menjadi karbondioksida dan air serta sejumlah energi kimia. Asetil-CoA merupakan mata rantai penghubung
antara glikolisis dan siklus krebs. Reaksi ini berlangsung di dalam matriks mitokondria. Siklus krebs terjadi dalam
2 fase utama :
 Fase Pembentukan Asam Sitrat
Reaksi pertama siklus krebs adalah kondensasi asetil-CoA denga asam oksaloasetat (asam dikarboksilat
berkarbon empat) membentuk asam sitrat (asam dikarboksilat berkarbon enam) dan membebaskan koenzim A
(CoSH) dengan bantuan enzim kondensasi sitrat.
 Fase Regenerasi Asam Oksaloasetat
Hidrasi asam sirat oleh enzim akonitase membentuk asam sis-akonitat. Dengan reaksi yang sama, asam sis-
akonitat diubah menjadi asam isositrat. Reaksi berikutnya adalah asam isositrat diubah menjadi asam
oksalosuksinat dengan bantuan enzim isositrat dehidrogenase dan NAD atau NADP yang pada akhirnya
membentuk NADH2 atau NADPH2.
Reaksi siklus krebs berikutnya adalah dekarboksilasi asam oksalosuksinat membentuk asam α-ketoglutarat,
dikatalis enzim karboksilase sehingga menghasilkan CO2.
Selanjutnya, asam α-ketoglutarat diubah menjadi asam suksinil-SCoA dengan bantuan enzim α-ketoglutarat
dehisrogenase dan NAD serta CoASH. Pada reaksi ini dibentuk NADH2 dan CO2. Suksinil-SCoA diubah oleh
suksinat tiokinase menjadi asam suksinat dan CoASH.
Pada reaksi tiokinase energi yang tersimpan dalam tioester dari suksinil-SCoA digunakan untuk mengubah
ADP+iP menjadi ATP. Oksidasi asam suksinat membentuk asam fumarat dengan bantuan suksinat
dehidrogenase dan FAD. Pada reaksi ini FAD diubah menjadi FADH2.
Asam fumarat mengalami hidrasi menjadi asam malat oleh enzim fumarase. Asam malat diubah menjadi asam
oksaloasetat oleh malat dehidrogenase. Dalam proses ini NAD direduksi menjadi NADH2. Jadi regenerasi asam
oksaloasetat melengkapi siklus krebs.
Pada reaksi siklus krebs (dua asetil-CoA) dihasilkan energi sebanyak 6 NADH2, 2 FADH2, 2 ATP dan 4 CO2.
Untuk lebih jelas, dapat diamati pada gambar berikut ini.

4. Transpor Elektron dan Fosforilasi Oksidatif


Proses glikolisis dan siklus krebs menghasilkan energi yang tersimpan dalam bentuk NADH dan FADH. Untuk
menghasilkan ATP diperlukan sistem transpor elektron. Transpor elektron ini berlangsung di dalam membran
mitokondria sebelah dalam.
Walaupun dalam reaksi ini akan diserap O2 dan dihasilkan H2O, namun NADH dan FADH tidak dapat bereksi
langsung dengan oksigen dan molekul air tersebut. Elektron yang terlibat ditransfer melalui beberapa senyawa
perantara sebelum H2O dibentuk.
Senyawa-senyawa ini membentuk sistem pengangkutan elektron pada mitokondria. Pengangkutan elektron
berlangsung mulai dari senyawa perantara yang secara termodifikasi sulit direduksi (senyawa dengan potensial
reduksi negatif) menuju senyawa yang mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk menerima elektron
(senyawa dengan potensial reduksi yang lebih tinggi atau bahkan positif).
Oksigen mempunyai kecenderungan tertinggi untuk menerima elektron. Setiap senyawa pembawa elektron
dalam sistem ini hanya menerima elektron dari senyawa pembawa lainnya yang letaknya berdekatan
dengannya. Senyawa-senyawa pembawa elektron ini tersusun secara terbaris pada bagian dalam membran
mitokondria. Pada setiap mitokondria terdapat ribuan sistem pengangkutan elektron.
Lintasan utama transpor elektron dimulai dengan dua elektron dan dua ion H+ dipindahkan ke NAD, sehingga
direduksi menjadi NADH2. NADH2memindahkan dua elektron dan dua ion H+ ke suatu enzim flavin, flavin
mononukleotida (FMN) atau flavin adenin dinukleotida (FAD), sehingga mereduksi senyawa tersebut. Energi
yang diperlukan untuk mereduksi FAD kurang dari yang dilepaska oleh oksidasi NADH 2 dan energi sisanya
digunakan untuk sintesis satu molekul ATP dari ADP dan iP.
Selanjutnya FADH2mereduksi suati enzim besi yang terkait dengan gugus SH. Senyawa ini mereduksi dua
molekul enzim porfirin-besi pemindah elektron yaitu sitokrom b. Sitokrom b mereduksi senyawa fenolik menjadi
kinon dan ubiquinon; pada titik ini perlu ditambahkan ion H+ dan eklektron. Elektron dari ubiquinon kemudian
mereduksi sitokrom c, dua ion H+ meninggalkan sistem angkutan.
Pada titik ini, dibebaskan energi yang cukup untuk sintesis molekul aTP kedua untuk setiap dua elektron yang
dipindahkan. Sitokrom c mereduksi sitokrom a yang selanjutnya mereduksi sitokrom a3 dan pada titik ini dibentuk
ATP ketiga untuk setiap dua elektron yang dipindahkan.
Sitokrom a3 merupakan anggota sistem transpor elektron yang dapat bereaksi dengan molekul oksigen.
Sitokrom a dan a3 membentuk suatu asosiasi molekuler yang disebut sitokrom oksidase yang secara kimia
belum dapat dipisahkan. Dua elektron dipindahkan ke satu atom oksigen ( O2).
Ini menyempurnakan pemindahan dua elektron dari tingkat energi tinggi yang dimiliki substrat (AH2) ke tingkat
energi rendah yang terdapat dalam air. Energi yang dilepaskan oleh oksidasi substrat disimpan dalam tiga
molekul ATP yang disintesis di sepanjang proses angkutan elektron. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
berikut.

Proses Transpor Elektron


Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron (rantai respiratoris) dikenal juga sebagai fosforilasi oksidatif
biologis. Proses keseluruhan oksidasi biologis mempunyai dua fungsi yaitu menghasilkan energi dan
menyediakan senyawa antara untuk sintesis. Jika dihitung jumlah ATP yang dihasilkan dalam oksidasi biologis,
dengan bahan awal adalah satu molekul glukosa, maka akan diperoleh 38 molekul ATP.

Jalur Pentosa Fosfat


Setelah tahun 1950, mulai disadari bahwa glikolisis dan siklus krebs bukan merupakan rangkaian reaksi satu-
satunya bagi tumbuhan untuk mendapatkan energi dari oksidasi gula menjadi karbondioksida dan air. Lintasan
yang berbeda ini disebut dengan Lintasan Pentosa Fosfat (LPF), karena terbentuk senyawa antara yang terdiri
atas lima atom karbon. Lintasan ini juga disebut sebagai Lintasan Fosfoglukonat.
Beberapa senyawa lintasan pentosa fosfat juga anggota daur calvin, tempat gula fosfat disintesis di kloroplas.
Perbedaan utama antara daur calvin dan lintasan pentosa fosfat adalah pada lintasan pentosa fosfat gula fosfat
tidak disintesis melainkan dirombak.
Dalam hal ini, reaksi pentosa fosfat serupa dengan reaksi glikolisis hanya perbedaannya lintasan pentosa fosfat
penerima elektronnya selalu NADP+, sedangkan di glikolisis penerima elektronnya adalah NAD+. Jalur pentosa
fosfat ini terjadi di dalam sitoplasma sel.
Reaksi LPF pertama melibatkan glukosa-6-fosfat, yang berasal dari perombakan pati fosforilase di glikolisis, dari
penambahan fosfat akhir pada ATP ke glukosa atau langsung dari fotosintesis. Senyawa ini segera dioksidasi
oleh glukosa-6-fosfat dehidrogenase menjadi 6-fosfoglukono-laktona. Laktona ini secara cepat dihodrolisis oleh
laktonase menjadi 6-fosfoglukonat, kemudian senyawa ini diderkaboksilasi secara oksidatif menjadi ribulosa-5-
fosfat oleh 6-fosfoglukonat dehidrogenase.
Selanjutnya ribulosa-5-fosfat oleh isomerase diubah menjadi ribosa-5-fosfat, dan oleh epimerase diubah
menjadi xilulosa-5-fosfat. Ribosa-5-fosfat dan xilulosa-5-fosfat yang dihasilkan kemudian oleh transketolase
diubah menjadi sedoheptulosa-7-fosfat dan 3-fosfogliseraldehid (gliseraldehida-3-fosfat).
Selanjutnya oleh transsaldolase, sedoheptulosa-7-fosfat dan 3-fosfogliseraldehid diubah menjadi eritosa-4-
fosfat dan fruktosa-6-fosfat. Setelah itu xilulosa-5-fosfat dengan eritosa-4-fosfat oleh transkelotase diubah
menjadi 3-fosfogliseraldehida dan fruktosa-6-fosfat, yang merupakan senyawa antara pada glikolisis.
Jadi, LPF dapat dianggap sebagai jalur alternatif menuju senyawa yang akan dirombak oleh glikolisis. Reaksi-
reaksi ini dipicu oleh enzim isomerase, epimerase, transketolase, dan transaldolase.
Dari jalur LPF, dua molekul NADP direduksi bagi setiap molekul CO2yang dilepaskan dari glukosa, yang akan
menghasilkan enam molekul ATP. Jika 3-fosfogliseraldehida yang dihasilkan LPF masuk ke jalur glikolisis dan
selanjutnya ke siklus krebs, maka energi yang dihasilkan adalah 37 ATP per molekul glukosa yang dioksidasi.
Untuk lebih jelasnya dapat diamati pada gambar berikut ini.

Proses Jalur Pentosa Fosfat


Fungsi lintasan pentosa fosfat adalah:
1. Produksi NADPH, senyawa ini kemudian dapat dioksidasi untuk menghasilkan ATP.
2. Terbentuknya senyawa eritosa-4-fosfat, senyawa ini merupakan bahan baku essensial untuk
pembentukan senyawa fenolik seperti sianin dan lignin.
3. Menghasilkan ribulosa-5-fosfat yang merupakan bahan baku unit ribosa dan deoksiribosa pada
nukleutida pada RNA dan DNA.
Pengertian Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen bebas sebagai
penerima atom hidrogen (H) terakhir, tetapi menggunakan senyawa tertentu (seperti : etanol, asam laktat). Asam
piruvat yang dihasilkan pada tahapan glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi senyawa yang berbeda
(ada/tersedianya oksigen atau tidak).
Pada kondisi aerobik (tersedia oksigen) sistem enzim mitokondria mampu mengkatalisis oksidasi asam piruvat
menjadi H2O dan CO2 serta menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat). Pada kondisi
anaerobik (tidak tersedia oksigen), suatu sel akan dapat mengubah asam piruvat menjadi CO 2 dan etil alkohol
serta membebaskan energi (ATP).
Atau oksidasi asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan energi (ATP).
Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi. Proses ini juga melibatkan enzim-
enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel.
Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi :
 Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa (C6) akan diuraikan menjadi asam piruvat, NADH dan 2
ATP
 Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol), atau pembentukan asam laktat (fermentasi asam laktat)
 Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol, asam laktat. Energi (ATP)
yang dihasilkan sekitar 2 ATP.
Mekanisme Respirasi Anaerob
1. Fermentasi Etanol
2. Fermentasi Alkohol
3. Fermentasi Asam laktat
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian
dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada suatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut akan
melangsungsungkan respirasi anaerob untuk dapat bertahan hidup. Pada umumnya respirasi anaerob pada
makhluk hidup hanya terjadi jika persediaan oksigen bebas ada di bawah batas minimum. Respirasi anaerob
lazim disebut sebagai fermentasi.
 FermentasiEtanol

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel tanpa membutuhkan oksigen. Gula adalah bahan yang
umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan
tetapi beberapa komponen lainnya dapat juga dihasilkan dari proses fermentasi ini seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam
bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.
Pada banyak tumbuhan yang biasa tumbuh di darat, penggenangan dalam air dalam waktu yang lama
merupakan ancaman bagi kehidupannya. Hal ini dikarenakan respirasi aerob akan terhenti sama sekali,
sehingga terjadilah respirasi anaerob yang terkadang tidak mencukupi energi yang dibutuhkannya, dan
akumulasi zat beracun akibat respirasi anaerob dalam waktu yang lama akan mengakibatkan kematian bagi
tumbuhan tersebut.
Fermentasi yang umum terjadi pada tumbuhan adalah fermentasi alkohol atau fermentasi etanol. Pada proses
fermentasi, satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul etanol dan dua molekul karbondioksida. Seperti
pada glikolisis, glukosa diubah menjadi asam piruvat selama proses fermentasi. Kemudian asam piruvat diubah
menjadi etanol dan karbondioksida dengan bantuan enzim karboksilase dan alkohol dehidrogenase. Berikut ini
adalah gambar proses fermentasi etanol.

Proses Fermentasi Etanol


 Fermentasi Alkohol
Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur (ragi), dimana tahapan glikolisis sama dengan
yang terjadi pada respirasi aerob. Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace) melakukan
fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol).
Setelah terbentuk asam piruvat (hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami dekarboksilasi (sebuah molekul
CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi etanol atau alkohol dan terjadi
degradasi molekul NADH menjadi NAD+ serta membebaskan energi/kalor.
Proses ini dikatakan sebagai “pemborosan” karena sebagian besar energi yang terkandung dalam molekul
glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah sebabnya, alkohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Fermentasi alkohol pada mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya
tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alkohol ditulis :
2CH3COCOOH ———-> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal
asam piruvat etanol/alkohol
 Fermentasi Asam laktat
Pada sel hewan (juga manusia) terutama pada sel-sel otot yang bekerja keras , energi yang tersedia tidaklah
seimbang dengan kecepatan pemanfaatan energi karena kadar O 2 yang tersedia tidak mencukupi untuk
kegiatan respirasi aerob (reaksi yang membutuhkan oksigen).
Proses fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat. Karena tidak
tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami degradasi molekul (secara anaerob) dan dikatalisis
oleh enzim asam laktat dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan energi dan asam laktat.
Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat ditulis sebagai berikut.
2CH3COCOOH ———-> 2CH3CHOHCOOH + 47 kka
asam piruvat asam laktat

Proses Fermentasi Asam laktat


Pada manusia, kejadian ini sering temukan ketika seseorang bekerja atau berolahraga berat/keras. Akibat
kekurangan oksigen menyebabkan asam piruvat yang terbentuk dari tahapan glikolisis akan diuraikan menjadi
asam laktat.yang menyebabkan timbulnya rasa pegal-pegal setelah seseorang bekerja/berolahraga berat/keras.
Asam piruvat yang terbentuk pada glikolisis tidak memasuki daur Krebs dan rantai transpor elektron karena tak
ada oksigen sebagai penerima H yang terakhir. Akibatnya asam piruvat direduksi karena menerima H dari NADH
yang terbentuk saat glikolisis, dan terbentuklah asam laktat yang menyebabkan rasa lelah pada otot.
Peristiwa ini hanya menghasilkan 2 ATP untuk setiap mol glukosa yang direspirasi.
CH3.CO.COOH + NADH —–> CH3.CHOH.COOH + NAD + E
(asam piruvat) (asam laktat)
Respirasi IntraMolekuler
Respirasi antar atau intramolekul terjadi sama seperti pada proses fermentasi. Respirasi anaerob pada
tumbuhan disebut juga respirasi intramolekul, mengingat, bahwa respirasi ini hanya terjadi di dalam molekul
saja.
dalam respirasi anaerob, oksigen tidak diperlukan; juga di dalam proses ini hanya ada pengubahan zat organik
yang satu menjadi zat organik yang lain. Contohnya perubahan gula menjadi alkohol, di mana pada hakikatnya
hanya ada pergeseran tempat-tempat antara molekul glukosa dan molekul alkohol.
Beberapa spesies bakteri dan mikroorganisme dapat melakukan respirasi intramolekuler. Oksigen yang
diperlukan tidak diperoleh dari udara bebas, melainkan dari suatu persenyawaan. Contoh :
CH3CHOH.COOH + HNO3 → CH3.CO.COOH + HNO2 + H2O + Energi
(asam susu) (asam piruvat)
Respirasi anaerob dapat berlangsung pada biji-bijian seperti jagung, kacang, padi, biji bunga matahari dan lain
sebagainya yang tampak kering. Akan tetapi pada buah-buhan yang basah mendaging pun terdapat respirasi
anaerob.
Hasil dari respirasi anaerob di dalam jaringan-jaringan tumbuhan tinggi tersebut kebanyakan bukanlah alkohol,
melainkan bermacam-macam asam organik seperti asam sitrat, asam malat, asam oksalat, asam tartarat dan
asam susu.
10. membedakan transformasi energi pada reaksi terang dan gelap proses fotosintesis

Pengertian Reaksi Terang


Reaksi terang adalah tahap pertama fotosintesis, yang menghasilkan ATP dan NADPH dengan menjebak energi
sinar matahari oleh pigmen yang disebut klorofil. Reaksi terang terjadi di membran tilakoid kloroplas. Karena
reaksi terang tergantung pada sinar matahari, itu hanya terjadi di hadapan sinar matahari. Klorofil A dan B adalah
jenis utama klorofil yang terlibat dalam reaksi terang. Klorofil A adalah energi cahaya pencetus pigmen utama,
dan klorofil B adalah pigmen aksesori, yang menangkap cahaya dan lolos ke klorofil A.
Energi yang terperangkap oleh klorofil A dilewatkan ke fotosistem II (PS II) dan fotosistem I (PSI) dalam bentuk
elektron energi tinggi. Keluar PS II mengambil elektron dengan memecah molekul air menjadi molekul oksigen,
menghasilkan elektron energi tinggi, yang ditransfer melalui serangkaian pembawa elektron ke PS I.
Memisahkan air di PS II disebut fotolisis. PS Saya juga menghasilkan elektron energi tinggi oleh energi sinar
matahari. Elektron ini digunakan dalam pembentukan NADPH oleh enzim, NADP+ reduktase. ATP synthase
menggunakan ion H+, yang dihasilkan oleh fotolisis untuk menghasilkan ATP.
Pengertian Reaksi Gelap
Reaksi gelap adalah tahap kedua fotosintesis, yang menghasilkan glukosa dari energi ATP dan NADPH yang
dihasilkan dalam reaksi terang. Ini terjadi di stroma kloroplas. Reaksi gelap terjadi dalam dua mekanisme reaksi:
siklus C3 dan siklus C4. Siklus C3 disebut siklus Calvin sedangkan siklus C4 disebut siklus Hatch-Stack. Siklus
Calvin terjadi dalam tiga langkah.
Selama langkah pertama, karbon dioksida difiksasi menjadi ribulosa 1,5-bifosfat, membentuk senyawa enam
karbon yang tidak stabil, yang kemudian dihidrolisis menjadi tiga senyawa karbon, 3-fosfogliserat. Enzim yang
terlibat dalam proses ini adalah rubisco. Karena ketidaksempurnaan katabolik rubisco, fotorespirasi terjadi di
hadapan konsentrasi karbon dioksida yang rendah. Selama langkah kedua, beberapa 3-fosfogliserat direduksi
untuk menghasilkan fosfat heksose. 3-fosfogliserat yang tersisa digunakan dalam daur ulang ribulosa 1,5-fosfat.
Selama siklus C4, fiksasi ganda karbon dioksida diamati, meningkatkan efisiensi fotosintesis. Sebelum
memasuki siklus Calvin, karbon dioksida difiksasi menjadi fosfoenol piruvat, membentuk empat senyawa karbon,
oksaloasetat. Oksaloasetat diubah menjadi malat dan ditransfer ke sel-sel selubung bundar untuk masuk ke
dalam siklus Calvin dengan membuang karbon dioksida.

11. menghitung kalor yang dilepaskan atau diperlukan suatu benda


Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Satuan kalo dalam SI yaitu joule (j), satuan lainnya yaitu kalori (kal)
1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal Rumus Kalor Rumus untuk menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
atau menurunkan suhu adalah sebagai berikut :
Q = m.c.ΔT
dimana, Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule) m = massa zat (kg) c = kalor jenis zat (joule/kgoC) ΔT =
perbedaan suhu (suhu akhir – suhu awal zat) (oC)
Rumus untuk menghitung besar kalor yang yang mampu mengubah wujud zat adalah sebagai berikut :
Q = m.L
dimana, Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule) m = massa zat (kg) L = kalor laten / kalor lebur (joule/kg)
Rumus untuk menghitung kalor uap (kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu satuan zat pada titik
didihnya) adalah sebagai berikut :
Q = m.U
dimana, Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule) m = massa zat (kg) U = kalor uap (joule/kg)
Rumus untuk menghitung kapasitas kalor (kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat 1oC lebih tinggi) adalah
sebagai berikut :
C = Q/T
dimana, C =kapasitas kalor (joule/oC) Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule) T = suhu zat (oC)
Dalam rumus kalor dikenal asas black, yang berbunyi : Banyaknya kalor yang dilepaskan benda bersuhu tinggi sama
dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang bersuhu lebih rendah.

12. menganalisis aplikasi konsep pemuaian dalam kehidupan sehari hari


Rel Kereta Api, jika kamu perhatikan sambungan diantara rel kereta diberikan jarak. Nah jarak ini berfungsi agar pada
saat siang hari dimana cuaca panas dan rel memuai maka rel tidak akan menjadi bengkok.
Mengeling atau pengelingan, pengelingan adalah proses penyambungan dari dua plat logam. Dua plat logam tadi yang
hendak disambungkan kemudian dilubangi, dan dalam lubang tersebut kemudian dimasukan dan dipasangi oleh paku
keling yang telah dipanaskan. Apabila paku keling nya telah dingin, maka ukurannya akan menyusut sehingga kedua plat
logam tadi tersambung dengan kuat.
Proses Pemasangan Kaca Pada Jendela, bingkai jendela biasanya diberi celah. ini dimaksudkan agar bila kaca memuai
pada siang, maka kaca tersebut tidak akan pecah.
Pemasangan Kabel Telepon atau Listrik, lihatlah di sekeliling rumah maka akan di dapati kabel listrik yang dipasang oleh
PLN terlihat kendur. Kabel tersebut sengaja agar saat siang hari dimana kabel memanjang dan pada saat malam dimana
kabel menyusut maka kabel itu tidak akan putus.
Penggunaan Teknologi Bimetal. Contoh nya adalah pada termometer bimetal dan juga setrika listrik.
Pemuaian Pada Balon Udara, balon udara bisa terbang dan membumbung tinggi karena menggunakan prinsip
pemuaian. Gas di dalam balon dipanaskan, sehingga memuai. Udara panas akan mendesak untuk naik ke atas, mencari
udara yang lebih dingin dan inilah yang menyebabkan balon udara bisa terbang.
Ban Mobil atau Motor. saat mengisi angin, kondisi ban tidak boleh terlalu penuh/keras karena udara di dalam ban akan
memuai disaat panas sehingga bisa menyebabkan ban mobil/motor meledak atau pecah.

13. menentukan siklus biogeokimia yang terjadi di lingkungan


Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik adalah siklus unsur-unsur atau
senyawa kimia yang mengalirdari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut sebgai siklus biogeokimia.
Siklus biogeokimia yang terjadi di alam dapat berupa silkus air, siklus oksign dan karbondioksida (karbon),
siklus nitrogen, dan siklus materi (mineral) yang berupa unsur-unsur hara.
1. Siklus Karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran.
Reservoir-reservoir tersebut adalah:
1. Atmosfer
2. Biosfer Teresterial, meliputi freshwater sistem dan material nonhayati organik seperti soil karbon
(karbon tanah)
3. Lautan, meliputi karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati atau nonhayati
4. Sedimen, meliputi bahan baker fosil
Pertukaran karbon antara reservoir terjadi karena proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-
macam.
Karbon di Atmosfer
Kandungan karbon terbesar yang terdapat diatmosfer bumi adalah gas karbondioksida (CO2) sebesar 0.03%.
Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer, namun gas
ini memiliki peran penting dalam menyokong kehidupan gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer
semakin bertambah selama beberapa tahun terakhir ini dan berperan dalam peningkatan pemanasan global.
Karbon dapat diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, antara lain:
1. Melalui proses fotosintesis
Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mengunbah karbondioksida menjadi
karbohidrat dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Karbon pada proses ini akan banyak di serap oleh tumbuhan
yang baru saja tumbuh atau pepohonan pada hutan yang sedang di reboisasi sehingga membutuhkan pertumbuhan
yang cepat
2. Melalui sirkulasi termohalin
Pada permukaan laut di daerah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan karbondioksida lebih mudah larut
dalam air. Karbondioksida yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air
di permukaan yang lebih berat menuju ke dalam laut. Di laut bagian atas , pada daerah yang poduktivitasnya
tinggi organisme membentuk cangkang karbonat dengan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini
menyebabkan aliran karbon menuju ke bawah.
3. Melalui pelapukan batu silikat
Proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer seperti dua
proses sebelumnya. Pelapukan batuan silikat tidak memilki efek yang terlalu besar terhadap karbondioksida pada
atmosfer karena ion karbonat pada atmosfer yang terbentuk terbawa oleh air laut dan selanjutnya akan dipakai
untuk membuat karbonat laut.
Karbon dapat kembali lagi ke atmosfer dengan beragai cara pula antara lain:
4. Melalui respirasi tumbuhan dan binatang
Proses ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga penguraian glukosa menjadi karbohidrat dan
air.
5. Melalui pembusukan, tumbuhan, dan binatang
Jamur dan bakteri menguraikan senyawa karbon pada tumbuhan dan binatang yang mati dan mengubah
karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia aksigen atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen
6. Melalui pembakaran material organik
Proses ini berlangsung dengan cara mengoksidasi karbon yang terkandung pada material organik menjadi
karbondioksida. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam akan melepaskan
karbon yang tersimpan di dalam geosfer, sehingga menyebabkan kadar karbon dioksida di atmosfer semakin
bertambah.
7. Melalui produksi semen
Salah satu komponen semen yaitu kapur atau kalium oksida dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur
yang akan menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah banyak.
8. Melalui erupsi vulkanik
Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepasakan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk
uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer hampir sama dengan
jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan batuan silikat.
9. Melalui pemanasan permukaan laut
Di permukaan laut, ketika air laut menjadi lebih hangat, karbon dioksida yang larut dalam air akan dilepas
ke atmosfer sebagai uap air.
Karbon di Biosfer
Dalam biosfer terdapat sekitar 1900GtC gas karbon dioksida dan oksigen. Karbon adalah bagian yang penting
dalam menunjang kehidupan di bumi, karena karbon berperan dalam strutur biokimia dan nutrisi pada semua sel
makhluk hidup. Proses-proses perpindahan karbon di biosfer sama dengan proses perpindahan karbon di atmosfer,
karena semua proses yang terjadi di atmosfer harus melalui biosfer terlebih dahulu.
Karbon di Laut
Laut mengandung sekitar 36000 GtC ion karbonat yang merupakan kandungan umum. Karbon anorganik,
yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksi yang terjadi
pada air. Pertukaran karbon penting untuk mengontrol pH di laut dan dapat di jadikan sebagai sumber. Proses
pertukaran karbon antara atmosfer dengan lautan diawali dengan pelepasan karbon ke atmosfer yang terjadi di
daerah upwelling (lautan bagian atas), kemudian pada daerah downwelling (laut bagian bawah), karbon berpindah
dari atmosfer kembali ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk dengan reaksi kimia:
CO2 + H2O H2CO3
Reaksi tersebut memiliki sifat dua arah untuk mencapai suatu kesetimbangan kimia. Reaksi lain yang penting
dalam mengontrol nilai pH larutan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat, dimana dapat menyebabkan
perubahan yang besar pada pH, yaitu H2CO3 H+ + HCO3-
Terdapat lebih banyak persenyawaan karbon yang dikenal daripada persenyawaan unsur lain kecuali
hydrogen. Kebanyakan dikenal sebagai zat-zat kimia organic. Keistimewaan karbon yang unik adalah
kecenderungannya secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin , tidak hanya
dengan ikatan tunggal, C-C, tetapi juga mengandung ikatan ganda, C=C atau C=C . Di atmosfer terdapat
kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi
vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk
berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah.
Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan
dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber
karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat
dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga
kini belum diketahui). Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur
pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater
system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik
terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan
karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang
bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut
dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua
atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur
dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira
387 ppm berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon
dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses
respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan
komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan
bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada
mata air panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung
menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai
es kering. Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar
reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis
neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir
berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
2.Siklus Nitrogen
Beberapa jenis bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar legume tumbuhan lain,
misalnya Marsiella Siklus nitrogen merupakan proses pembentukan dan penguraian nitrogen sebagai sumber
protein utama di alam. Nitrogen menjadi penyusun utama protein dan sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan
dalam jumlah besar. Nitrogen diperlukan tumbuhan dalam bentuk terikat (ikatan suatu senyawa dengan unsur
lain). Nitrogen bebas dapat difiksasi (di ikat) di dalam tanah oleh bakteri yang bersifat simbiotik dan dapat
mengikat protein jika bekerjasama dengan akar tumbuhan polong, yang mempunyai bintil akar, rumpun tropik,
dan beberapa jenis gangaang.
crenata. Selain itu terdapat bakteri dalam tanah yang dapat memikat nitrogen secara langsung,
yaitu acetobacter sp yang bersifat aerob dan clostridium sp. yang bersifat anaerob. Selain itu, terdapat beberapa
jenis spesies gangganng biru yang dapat menambat nitrogen, antara lain nostoc sp. dan anabaena sp.
Tumbuhan memperoleh nitrogen di dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (NO2-), dan ion nitrat (NO3-
). Dalam tanah nitrogen terdapat dalam organik tanah di berbagai tahap pembusukan, namun belum dapat
dimanfaatkan tumbuhan. Nitrogen yang dimanfaatkan tumbuhan biasanya terikat dalam bentuk ammonium dan
(NH4+) ion nitrat (NO3-).
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati dan oleh bakteri. Amonia ini dapat dinitrifikasi
oleh bakteri nitrit, yaitu nitrosomonas dan nitrosococcus menjadi NO2-. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikasi,
yaitu pseudomonas denitrifikasi, nitrat diubah kembali menjadi ammonia dan ammonia diubah kembali menjadi
nitrogen yang dilepas bebas ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
Nitrat sangat mudah larut dalam tanah, sehinga cepat hilang karena proses pembusukan. Taraf ketersesisaan
nitrogen dalam tanah tergantung pada banyaknya bahan organik, populasi zat-zat renik, dan tingkat pembasuhan
tanah oleh air. Dalam keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya yang
menentukan penyediaan nitrogen dalam tanah. Proses pemanenan menyebabkan sejumlah besar nitrogen terikat
hilang akibat tanah mengalami pembasuhan oleh gerak aliran air dan kegiatan jasad renik. Selain itu nitrogen
terikat juga hilang, karena diambil oleh bakteri pengubah nitrat menjadi nitrogen. Hal ini menyebabkan pertanian
intensif sangat tergantung pada tambahan pupuk nitrogen.
Bakteri penghasil ion nitrit dan nitrat bersifat autotrof dan aerob, sehingga kehidupannya dipengaruhi oleh
aerosotama, suhu, dan kandungan air dalam tanah. Sementara itu proses perubahan nitrit menjadi nitrogen bersifa
Nitrogen terdapat di alam terutama sebagai dinitrogen, N2 (titik didih 77,3 K). Gas nitrogen banyak terdapat
di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil
akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen
atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia
(NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ). Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada
akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang
dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang
bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen. Nitrogen yang
diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri.
Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan
nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia
kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan
berulang dalam ekosistem.

3.Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan
senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan
terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat
dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Siklus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara yang terbatas dalam ekosistem. Tidak
ada bentuk gas dari fosfor yang stabil, oleh karena itu siklus fosfor adalah “endogenik”. Dalam geosfer, fosfor
terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral yang sedikit sekali larut seperti hidroksiapilit, garam kalsium.
Adapun gambar dari siklus fosfor adalah sebagai berikut.
Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya, seperti pupuk fosfat, diserap oleh
tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun material genetic dalam organisme. Mineralisasi dari
biomassa oleh pembusukan/penguraian mikroba mengembalikan fosfor kepada larutan garamnya yang kemudian
dapat mengendap sebagai bahan mineral. Sejumlah besar dari mineral-mineral fosfat digunakan sebagai bahan
pupuk, industry kimia, dan “food additives”. Fosfor merupakan salah satu komponen dari senyawa-senyawa
sangat toksik, terutama insektisida organofosfat.

4.Siklus Belerang
Siklus belerang relative kompleks dimana melibatkan berbagai macam gas, mineral-mineral yang sukar larut
dan beberapa sepsis lainnya dalam larutan. Siklus ini berkaitan dengan siklus oksigen dimana belerang bergabung
dengan oksigen membentuk gas belerang oksida, SO2, sebagai bahan pencemar air. Diantara spesi-spesi yang
secara siknifikan terlihat dalam siklus belerang adalah gas hydrogen sulfide H2S; mineral-mineral sulfide seperti
PbS; asam sulfat H2SO4; belerang oksida, SO2 komponen utama dari hujan asam; dan belerang yang terikat
dalam protein. Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan
memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan
mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta
nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini
berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan
air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman (wikipedia.org/wiki/Hujan_asam).
Belerang dari daratan cenderung terbawa air ke laut. Namun belerang di daratan tak tampak habis setelah
jutaan tahun. Kapan belerang kembali ke darat? Melalui penguapan, kata ilmuwan zaman dulu. Tapi tak ada bukti
bahwa laut menguapkan hidrogen sulfida yang baunya bukan main itu ke angkasa. Laut selalu berhawa segar.
Pertanyaan ini baru terjawab beberapa belas tahun yang lalu. Tumbuhan laut, yang memiliki sel2 sederhana.
Tumbuhan ini berusaha hidup dengan menahan masuknya garam (NaCl) ke dalam selnya. Ini dilakukan dengan
membentuk senyawa penahan yang berbahan baku belerang, karena pasok belerang di laut banyak sekali, datang
dari daratan. Waktu sel mereka terurai, senyawa penahan ini pecah dan menghasilkan gas dimetil sulfida (DMS)
yang lepas ke atmosfir. Kita pasti mengenali bau senyawa ini: segar, mirip ikan segar yang baru diangkat dari
laut. Setiap saat, sejumlah besar senyawa ini dilepas ke atmosfir, dan syukurnya, senyawa ini mampu menjadi inti
kondensasi uap air. Pada gilirannya, terbentuk awan, yang menjadi hujan. Saat hujan jatuh di darat, senyawa
belerang ini dikembalikan ke daratan untuk dimanfaatkan makhluk daratan. Lalu ampasnya, dalam dibuang lagi
(duh) ke laut, untuk diolah oleh alga-alga baik hati itu lagi. Yang merupakan bagian dari siklus belerang yang
sangat penting adalah adanya gas SO2 sebagai bahan pencemar dan H2SO4 dalam atmosfer. Gas SO2 dikeluarkan
dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer
adalah kecenderungan untuk teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam (Achmad, Rukaesih; 2004).

5. Siklus Oksigen
Senyawaan oksigen dengan semua unsure kecuali He, Ne, dan mungkin Ar dikenal. Molekul oksigen
(dioksigen, O2 ) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen, beberapa logam mulia, dan gas-gas mulia
baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan. Oksigen merupakan unsur yang vital bagi kehidupan di bumi ini.
Siklus oksigen ditampilkan pada gambar di bawah ini

6. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali lagi ke atmosfer melalui proses kondensasi, prespitasi, evaporasi, dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi dapat berjalan secara
kontinu. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai prespitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hujan salju
bercampur es (sleet), hujan gerimis, atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi, beberapa prspitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh ke
bumi yang kemudian ditangkap oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi
tersebut bergerak secara kontinu dalam tiga cara berbeda, yaitu:
Evaporasi
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan di tempat-tempat lain akan menguap ke atmosfer
dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh awan uap air tersebut akan menjadi bintik-bintik air yang
yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan lain-lain.
Infiltrasi/perkolasi
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan tanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau secara vertical dan horizontal di bawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah di dekat aliran utama dan danau. Makin landai lahan dan makin sedikit
pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat pada daerah urban
(perkotaan). Sungai-sungai kecil bergabung dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan
disekitar aliran sungai menuju laut. Proses perjalanan air di daratan terjadi dalam komponen-komponen yang
membentuk sistem DAS (Daerah Aliran Sungai).
7. Siklus Materi (Mineral)
Beberapa mineral atau unsur hara yang penting bagi tumbuhan adalah fosfor, kalium, kalsium, magnesium,
dan belerang. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfor terdapat dalam asam nukleat yang berperan
dalam mengangkut energi dan diperlukan dalam jumlah kecil dan dalam bentuk supefosfat. Fosfor lebih tahan
pembasuhan dan ketersediannya di alam bergantung pada pH tanah.
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik.
Fosfat anorganik yang terlarut dalam air atau air laut akan terkikis dan mengendap dalam sediment laut. Oleh
karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fofat dan batu karang dan fosil yang terkikis akan
membentuk fosfat anorganik kembali yang terlarut di air tanah dan air laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan
diserap oleh akar tumbuhan
Kalium diperlukan dalam jumlah sedang dan tersedia di alam sebagai ion yang terdapat pada tumbuhan
koloid tanah. Pada tanah humus terdapat banyak kalium, tetapi dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan
secara langsung sehingga perlu pemupukan kalium yang dibutuhkan tanah dalam bentuk kalium iodida.
B. DAUR SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus biogeokimia merupakan siklus atau proses perputaran yang secara tetap atau berpola, daur siklus
biogeokimia meliputi Daur Karbon dan Oksigen, Daur nitrogen, Daur Fosfor, Daur Air
Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama
karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik.
Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir menyeimbangkan
pengeluarannya melalui fotosintesis.
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir.
Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam
dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan
anorganik lainnya.
1. Daur nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau
sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.
• Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa
sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen
secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri
Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi
nitrogen.
• Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul
protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas
amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi.
Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila
oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen
oleh proses yang disebut denitrifikasi.
2. Daur Fosfor
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor
dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya
peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen.
Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat
tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari
herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.Bakteri dan jamur
mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.
3. Daur Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang natinya akan mengalami siklus hidrologi. Uap air berasal
dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer
berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer
mengalami kondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan
masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu
pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh
tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan,
sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia
sebagai urin dan keringat.
Air tanah dan air permukaan sebagia mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut
Siklus Panjang.
Berikut adalah penyebab pemanasan global :
1. Meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor
Penyebab pemanasan global ini disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri, semakin padat nya penduduk yang ada di
seluruh dunia dan populasi manusia terus bertamabah maka jumlah kendaraan bermotor juga akan selalu bertambah.
Efek kendaraan bermotor sangat berpengaruh bagi pemanasan global karena gas yang dikeluarkan oleh kendaraan
bermotor adalah gas karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas karbon monoksida
juga menyebabkan efek rumah kaca.
2. Efek rumah kaca
Penyebab efek rumah kaca adalah akibat efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi yang terperangkap oleh gas-
gas yang ada di lapisan atmosfer sehingga mengalami pemberhentian dan tidak dapat diteruskan kembali ke luar
angkasa dan akibatnya akan panas cahaya matahari tersebut akan dipantulkan kembali ke permukaan bumi.
Efek rumah kaca juga memberikan manfaat bagi bumi serta makhluk hidup yang ada di bumi, namun jika pemanasan
global terlalu berlebihana akan mengakibatkan efek yang tidak baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi.
3. Gas buang dari industri
Gas buang dari industri adalah penyebab efek rumah kaca yang berpengaruh juga dengan kehidupan makhluk hidup
karena dapat menyebabkan pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan, karena asap pabrik
mengeluarkan gas berupa karbondioksida, karbon monoksida, gas metana dan yang lainnya
4. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol
CFC adalah Cloro Four Carbon adalah penyebab pemanasan global yang sifatnya masih bisa ditangani, CFC merupakan
bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan lalu digunakan sebagai memproduksi peralatan rumah tangga.
CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC yang menimbulkan pemanasan global.
5. Luas hutan yang semakin menurun
Luas hutan yang semakin menurun juga menyebabkan pemanasan global, karena seringnya ada pembakaran hutan
yang secara liar membuat lahan hutan semakin berkurang. Karena hutan yang berperan penting sekali unutk makhluk
hidup, hutan merupakan paru-paru dunia.
Efek hutan yang semakin berkurang adalah cuaca semakin memburuk karena tidak ada yang membantu karbondioksida
menjadi oksigen, pernafasan pun menjadi terganggu karena cuaca yang kurangnya masukan oksigen sehingga
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
6. Polusi kendaraan dari bahan bakar bensin
Kendaraan yang ada di seluruh dunia sangat memberikan pengaruh besar dalam pemanasan global, karena kendaraan
yang menggunakan bahan bakar minyalk seperti mobil, motor dan kendaraan yang lainnya hasil dari pembuangannya
akan menghasilkan gas karbondioksida yang berlebihan.
Nah gas karbondioksida inilah yang berpengaruh sekali dalam pemanasan global karena karbondioksida merupakan gas
yang menangkap cahaya panas sehingga tidak bisa di salurkan lagi ke luar angkasa. Pengaruhnya memberikan dampak
tidak baik bagi kesehatan karena banyaknya polusi di lingkungan yang penduduknya mayoritas tinggal di pinggir jalan
raya.
7. Boros nya pemakaian listrik
Boros menggunakan listrik juga dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global. Karena adanya penguapan pada
listrik jika listrik terlalu sering digunakan. Seharusnya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan
sehingga tidak menyebabkan pemanasan global, walaupun tidak terlalu berpengaruh namun bisa menambah gas
karbondioksida sehingga cepat terjadinya pemanasan global.
Tak heran di sepanjang jalan pernah kita lihat ada kampanye di tv atau di jalanan yang menghimbau untuk hemat listrik.
Karena walaupun sedikit pengaruhnya jika semakin banyak justru akan merusak lingkungan sekitar dan merugikan diri
sendiri membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar.
8. Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan
Gas metana merupakan gas yang menyebabkan pemanasan global, gas ini sangat berpengaruh dalam pemanasan
global karena gas merupakan urutan kedua penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana disebabkan
dari bahan-bahan organik yang kekurangan dari hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan dan peternakan.
Sebagai contohnya adalah semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana akan semakin meningkat yang akan
dilepaskan ke permukaan bumi.
9. Konsep rumah modern
Konsep rumah modern akan menyebabkan pemanasan global. Karena perkembangan di dunia ini semakin berkembang,
manusia lebih memilih untuk mendesain rumah yang banyak terdiri dari kaca. Hal ini menyebabkan cahaya matahari akan
memantul ke udara lagi sehingga hal tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca, karena cahaya yang mengenai
bangunan tidak akan menyerap cahaya sehingga cahaya akan dipantulkan lagi ke udara yang akan menyebabkan
pengaruh lebih cepat terjadinya pemanasan global.
10. Pengrusakan hutan
Pengrusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global. Karena hutan memiliki fungsi yang akan meyerap gas
karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen. Jika semakin banyak adanya penebangan liar, pengundulan hutan maka
jumlah karbondioksida akan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang akan menyebabkan pemanasan
global.
Sehingga diperlukannya reboisasi dan penghijauan pada hutan agar pohon-pohon yang ada di sekeliling hutan bisa
tumbuh subur dan lebih cepat, sehingga bisa sedikit mengurangi pemanasan global karena banyaknya pohon yang akan
menyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen.
11. Pencurian hutan yang merajalela
Pencurian hutan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab yang tidak dimanfaatkan dengan baik, yang
menggunakan lahan secara sembarangan, penebangan hutan secara liar, dan penggundulan hutan. Hal ini memang
sangat berpengaruh dengan pemanasan global, semakin sering adanya pencurian hutan maka lingkungan sekitar akan
semakin tercemar yang bisa menyebabkan dampak akibat kerusakan hutan dan kerusakan pada pernafasan.
12. Pembakaran sampah secara berlebihan
Pembakaran sampah secara berlebihan setiap hari yang dilakukan juga dapat menyebabkan pemanasan global.
Pembakaran sampah yang terkadang dilakukan oleh orang yang tidak brtanggung jawab dengan sampah yang sudah
dibakar ditinggalkan begitu saja, hal ini dapat menimbulkan gas metana yang akan menangkap panas sehingga
karbondioksida akan sulit untuk menghasilkan oksigen.
13. Kekurangan pepohonan
Kekurangan pepohonan dapat menimbulkan pemanasan global, karena pepohonan juga dapat membantu untuk
mengatasi suhu panas dan menghirup karbondioksida yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pepohonan
memiliki fungsi penting bagi lingkungan, karena pohon bisa membuat lingkungan menjadi sejuk, mengurangi polusi, dan
jauh dari pencemaran udara.
Setelah kita sudah menjelaskan mengenai penyebab pemanasan global. Kita akan mengulas juga mengenai dampak
yang akan ditimbulkan karena adanya pemanasan global.
14. Polusi udara dari industri pabrik
Di Indonesia memang lebih banyak industri pabrik di bandingan bisnis usaha yang dijalani masing-masinh orang.
Semakin banyaknya industri pabrik yang berkembang akan menyebabkan kerugian asap yang yang dihasilkan dari pabrik
industri tersebut, sehingga akan menyebabkan polusi udara yang akan membuat lingkungan tercemar. Sehingga akan
semakin banyak terjadinya pemanasan global pada bumi.
16. mengidentifikasi jaringan meristem pada tumbuhan
Berdasarkan asal pembentukannya, ada 3 macam jaringan meristem:
1. promeristem → jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam bentuk embrio
2. meristem primer → jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Jaringan ini
membuat tumbuhan bertambah tinggi
3. meristem sekunder → jaringan mersitem yang berasal dari meristem primer yang mengalami diferensiasi dan
spesialisasi
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi
1. meristem apikal → meristem yang terletak diujung akar dan batang dan menghasilkan pemanjangan pada akar dan
batang. Dalam proses pemanjangan, akan dihasilkan tunas apikal yang akan berkembang menjadi cabang samping
2. meristem interkalar → jaringan yang terletak diantara meristem primer dan dewasa. Pertumbuhan jaringan ini
menyebabkan pertumbuhan bunga
3. meristem Lateral → meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder, meristem ini disebut juga sebagai kambium
17. mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan dasar pada tumbuhan
Jaringan Dasar
Jaringan dasar disebut juga jaringan parenkim. Jaringan inilah yang mengisi ruang antarjaringan. Jaringan ini terdapat di
semua bagian tubuh tanaman, seperti batang, akar, dan daun. Jaringan parenkim yang berada di daun yaitu mesofil
(palisade dan spons) di mana banyak mengandung kloroplas.

18 Menerapkan hukum newton dalam kehiduapan sehari hari


Hukum I Newton
Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton berbunyi “Jika resultan gaya pada
suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak,
akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.
Penerapannya:
 Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.
 Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
 Ayunan bandul sederhana.
 Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
Hukum II Newton
Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda
tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya“
Penerapannya:
 Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading terbalik
dengan massa mobil tersebut
Hukum III Newton
Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda
lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama
tetapi arahnya berlawanan”.
Penerapannya:
 Adanya gaya gravitasi
 Peristiwa gaya magnet
 Gaya listrik

PANCASILA menurut saya Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Semboyan ini digunakan
untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Makna Pancasila sebagai
dasar negara adalah bahwa pancasila digunakan sebagai dasar atau fundamen untuk mengatur
pemerintah negara, atau pun sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara. Maka
makna pancasila sebagai dasar negara bisa didefinisikan sebagai kaidah negara yang fundamental, yang
artinya sebagai hukum dasar, baik itu yang tertulis atau pun yang tidak tertulis dan semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam Negara Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada di
bawah pokok kaidah negara yang fundamental.

Apa yang dimaksud dengan guru profesional Guru profesional adalah semua orang
yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara individual
maupun klasikal.Guru profesional sangat di inginkan di Indonesia karena dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Peserta didik sebaiknya di didik oleh guru profesional agar kualitas atau mutu pada anak didik
tersebut mengalami peningkatan. Empat kompetensi dasar tersebut adalah kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional dan sosial. Selain terampil dalam mengajar, guru profesional juga harus
mempunyai kemampuan pengetahuan yang luas, bijak, serta mampu bersosialisasi dengan baik.

Apakah anda bersedia ditempatkan di seluruh wilayah indonesia


guru harus profesional dan bersedia ditempatkan dimana saja.
"Salah satu tugas profesional guru harus selalu meningkatkan kemampuan dan pengalaman, kalau enggak pindah, kalau
enggak pindah enggak nambah pengalamannya

perhatikan contoh soal dan pembahasannya berikut ini.


Gerak sebuah mobil pada lintasan lurus memiliki perubahan jarak dari acuan terhadap
waktu seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Dari grafik tersebut, tentukan:
a) Kecepatan rata-rata mobil dari t = 0 s sampai dengan t = 5 s
b) Kecepatan rata-rata dari t = 5 s sampai dengan t = 10 s
c) Kecepatan pada saat t = 3 s
d) Kecepatan pada saat t = 9 s

Penyelesaian
a) Untuk interval waktu 0 < t < 5 s
t1 = 0 → s1 = 100 m
t2 = 0 → s2 = 150 m
kecepatan rata-ratanya memenuhi
v1 rata-rata = tan α
v1 rata-rata = (s2 – s1)/(t2 – t1)
v1 rata-rata = (150 – 100)/(5 – 0)
v1 rata-rata = 10 m/s

b) Untuk interval waktu 5 s < t < 10 s


t2 = 0 → s2 = 100 m
t3 = 0 → s3 = 150 m
kecepatan rata-ratanya memenuhi
v2 rata-rata = tan β
v2 rata-rata = (s3 – s2)/(t3 – t2)
v2 rata-rata = (0 – 150)/(10 – 5)
v2 rata-rata = - 30 m/s

c) Untuk interval waktu 0 < t < 5 s


kurva s-t-nya linier berarti kecepatannya tetap sehingga kecepatan pada saat t = 3 s
memenuhi persamaan
v (3) = v1 rata-rata = 10 m/s

d) Untuk interval waktu 5 s < t < 10 s


bentuk kurvanya juga linear sehingga kecepatan pada saat t = 9 s adalah
v (9) = v2 rata-rata = - 30 m/s
perhatikan contoh soal dan pembahasannya berikut ini.

Sebuah troli yang ditarik pada lantai mendatar dapat bergerak lurus dan perubahan
kecepatan dapat diamati pada grafik gerak troli di atas. Tentukan jarak yang ditempuh
troli pada saat t = 4 s dan t = 10 s jika troli bergerak dari titik acuan!
Penyelesaian
Di titik acuan, pada saat t = 0 kecepatan troli 2 m/s, sehingga
s0 = v0 t 0
s0 = 2 × 0
s0 = 0
maka jarak tempuh troli memenuhi:

s=Luas Kurva

luas kurva dapat di gambarkan seperti pada gambar berikut ini

Untuk t= 4 s
s = L1
s = luas trapesium terarsir kiri
s = ½ × (2 + 5) × 4
s = 14 m

Untuk t= 10 s
s = L 1 + L2
s = luas trapesium + luas segitiga
s = [½ × (2 + 5) × 4] + [½ × (10 – 4) × 5]
s = 14 + 15
s = 29 m
Berikut ini adalah contoh soal menentukan percepatan rata-rata dan percepata sesaat melalui
grafik v-t beserta penyelesaiannya.

Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 4 m/s. kemudian kecepatannya berubah
secara beraturan menjadi 10 m/s selama 10 sekon seperti pada grafik di atas. Tentukan:
a) Percepatan rata-rata dari t = 0 sampai dengan t = 10 s.
b) Percepatan pada saat t = 5 s

Penyelesaian
t = 0 → v0 = 4 m/s
t = 10 s → v = 10 m/s
a) Besar percepatan rata-ratanya dapat diperoleh
a rata-rata = ∆v/∆t
a rata-rata = (10 – 4)/(10 – 0)
a rata-rata = 6/10
a rata-rata = 0,6 m/s2

b) Besar percepatan sesaat


Percepatan sesaat dapat dihitung dengan menganalisis gambar grafik v-t. karena v
berubah secara beraturan maka kurvanya linier naik seperti pada gambar di atas. kurva
linear berarti percepatannya tetap dan percepatan pada saat t = 5 s dapat ditentukan dari
gradien kurva yaitu:
a (5) = tan α
a (5) = 6/10
a (5) = 0,6 m/s2
perhatikan contoh soal dan pembahasan berikut ini.

Sebuah kapal motor yang mula-mula bergerak dengan kecepatan 36 km/jam, tiba-tiba
mesinnya mati sehingga mengalami perlambatan a. Seperti ditunjukkan pada gambar di
atas, tentukan besar kecepatan kapal pada t = 5 s!

Penyelesaian
Besar kecepatan kapal pada saat t = 5 s dapat ditentukan dengan cara menghitung luas
grafik yang dibentuk kurva percepatan menuju sumbu t. perhatikan gambar berikut
Berdasarkan grafik di atas, maka
Kecepatan = luas daerah yang di arsir
v = luas persegi panjang
v = 5 × (1)
v = 5 m/s.
jadi kecepatan kapal pada saat t = 5 sekon adalah 5 m/s.

pesawat sederhana pada gerak otot manusia

Pengungkit Jenis I
Pengungkit jenis I adalah titik tumpu berada di antara kuasa dan beban, seperti layaknya linggis dan pemotong kuku. Hal
ini terjadi saat pemain tenis menengadahkan kepalanya menggunakan otot leher.
Pengungkit Jenis II
Pengungkit jenis II adalah beban posisinya berada di antara titik tumpu dan kuasa. Kondisi ini terjadi ketika pemain tenis
mengangkat beban tubuhnya dengan bertumpu pada jari kaki menggunakan otot betisnya.
Pengungkit Jenis III
Pengungkit jenis III adalah kuasa posisinya di antara titik tumpu dan beban. Ketika pemain tenis menegangkan otot
lengan dan bahu, terciptalah pengungkit jenis III.

Metode pemisahan campuran

1. Dekantasi

Dekantasi sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi yang fungsinya untuk memisahkan cairan dan padatan.
Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan dengan perlahan, dengan begitu padatan akan tertinggal di dalam
wadah tersebut. Metode tersebut terbilang lebih cepat daripada filtrasi, akan tetapi hasilnya masih kurang efektif. Hasil
akan lebih efektif apabila ukuran zat padat lebih besar, misalnya campuran air dengan kerikil.

Contoh dekantasi : yakni antara air dan pasir atau campuran suspensi lain antara padatan dan cairan.

2. Evaporasi (evaporasi)

Apabila garam dicampur dengan air akan membentuk sebuah larutan, larutan tersebut tidak bisa dipisahkan dengan
metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya
disebut dengan evaporasi.

Contoh Evaporasi : larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan-lahan dengan uap air. Selama pemanasan, air
dibiarkan menguap secara perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu dan penguapan air saat
siklus hujan.

3. Filtrasi

Filtrasi merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan & padatan yang tidak larut dengan
menggunakan penyaring berdasarkan perbedaan ukuran partikel.

Contoh Filtrasi : memisahkan kelapa dengan santan,memisahkan bubuk kopi dengan air dan memisahkan/ menyaring
pasir dan air

4. Sentrifugasi

Metode yang satu ini dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus serta jumlah campurannya
lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara luas dalam memisahkan sel-sel darah serta sel-sel darah putih dari
plasma darah. Padatan merupakan sel-sel darah yang kemudian akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sementara
plasma darah berupa cairan berada di atas.

Contoh Sentrifugasi :

Pemisahan bubuk kapur dari air

Pemisahan susu menjadi susu krim dan susu skim

Pemisahan komponen urin dari darah dalam analisis forensik

5. Ekstraksi (penyarian)

Pemisahan campuran dengan cara ekstraksi terjadi karena adanya perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut
yang berbeda. Ekstraksi biasanya dilakukan untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.
Contoh Ekstraksi : Proses dalam pembuatan minyak kayu putih dan minyak atsiri dari daun cengkeh. Untuk proses
ekstraksi minyak kayu putih

6. Distilasi (penyulingan)

Distilasi merupakan metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih. Apabila
larutan dipanaskan, menjadikan komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.

Contoh Destilasi : Pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan etanol atau alkhol, dan proses pemisahan minyak bumi.

7. Corong pisah

Campuran 2 jenis zat cair yang tidak saling melarutkan bisa dipisahkan dengan corong pisah lalu didiamkan selama
beberapa saat sampai membentuk 2 lapisan terpisah.

Contoh Corong Pisah : memisahkan air dan minyak

8. Kromatografi

Kromatografi adalah pemisahan campuran yang terjadi karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta
perbedaan penyerapan kertas terhadap zat-zat yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih dahulu larut dalam pelarut
serta kurang terabsorbsi pada kertas kemudian akan bergerak lebih cepat.

Contoh Kromatografi :

Dalam menguji bahan pewarna yang digunakan dalam makananh apaka baik untuk dikonsumsi

Dalam menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro

Dalam menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet.

9. Rekristalisasi

Kristalisasi adalah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan / mengendapkan zat terlarut dalam larutan yang
awalnya berupa cairan. Biasanya proses kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat cairannya
mengendap. Selain itu, rekristalisasi juga merupakan suatu proses kristalisasi kembali. Misalnya anda mendapatkan
kristal, tapi kristal tersebut belum murni. untuk memperoleh kristal yang lebih murni dilakukan rekristalisasi.
Rekristalisasi dilakukan dengan cara melarutkan kristal dalam pelarut kemudian mengkristalkannya kembali

Contoh Rekristalisasi : Pembuatan garam oleh para penambang di tepi pantai, hanya dengan menggunakan penguapan
alami.

10. Sublimasi

Sublimasi adalah pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim
(berubah wujud menjadi gas atau malah sebaliknya) bisa dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak
bisa menyublim menggunakan metode sublimasi.

Contoh Sublimasi : Memisahkan pasir dari kapur barus

Pesawat sederhana
Macsam -macam pesawat sedeerhana antara lain sebagai berikut ini :

1. Tuas/pengungkit
2. Katrol tunggal tetap dan katrol tunggal bergerak
3. Bidang miring dan roda bergigi (gir)
4. Roda berporos

Organ penyusun sistem pencernaan

Berikut adalah organ penyusun sistem pencernaan pada manusia

A. Rongga mulut (Cavum Oris)

B. Kerongkongan (Esofagus)

C. Lambung (Gaster)

D. Hati (Hepar)

E. Caput pankreas

F. Kantung empedu (Vessica felea)

G. Usus dua belas jari (duodenum)

H. Pankreas

I. Usus besar mendatar (kolon transversum)

J. Usus besar naik (kolon asendens)

K. Usus kosong (jejunum)

L. Usus besar turun (kolon desendens)

M. Usus halus (ileum)

N. Usus buntu (caecum)

O. Umbai cacing (apendix)

P. Usus besar sigmoid (kolon sigmoid)


Q. Rektum

R. Anus

Pembahasan lebih lanjut

Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
dan anus.

1. Mulut

Mulut adalah pintu masuk makanan dimana terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Dalam mulut
makaan dihancurkan oleh gigi sehingga terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan
kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin).

2. Kerongkongan / esofagus

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung yang berbentut tabung dan otot pada kerongkongan
berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik.

3. Lambung / gaster

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Di dalam lambung
terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung
(HCl)

4. Usus halus

Fungsi utama usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan
kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan
diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili usus.

5. Usus besar / kolon

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah
yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan
bakteri. Struktur usus besar terdiri dari:

Usus buntu

Kolon asedens (kolon naik)

Kolon transversum (kolon datar)

Kolon desendens (kolon turun)

Rektum.
6. Anus

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sfingter
yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses
melalui proses defekasi (buang air besar).

Pembentukan urine

1. Proses Filtrasi (Penyaringan)


Proses pembentukan urine diawali dengan filtrasi atau penyaringan darah. Penyaringan ini dilakukan oleh glomerulus
pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi. Penyaringan akan memisahkan 2 zat.
Zat bermolekul besar beserta protein akan tetap mengalir di pembuluh darah sedangkan zat sisanya akan tertahan. Zat
sisa hasil penyaringan ini disebut urine primer (filtrat glomerulus). Urine primer biasanya mengandung air, glukosa, garam
serta urea. Zat-zat tersebut akan masuk dan disimpan sementara dalam Simpai Bowman.

2. Proses Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)


Setelah urine primer tersimpan sementara dalam Simpai Bowman, mereka kemudian akan menuju saluran pengumpul.
Dalam perjalanan menuju saluran pengumpul inilah, proses pembentukan urine melalui tahapan reabsorpsi. Zat-zat
yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu akan diserap lagi oleh tubulus proksimal
dan lengkung Henle. Penyerapan kembali dari urine primer akan menghasilkan zat yang disebut dengan urine
sekunder (filtrat tubulus). Urine sekunder memiliki ciri berupa kandungan kadar ureanya yang tinggi.

3. Proses Augmentasi (Pengeluaran Zat)


Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Di
sini, urine sekuder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi berguna bagi
tubuh. Selanjutnya, terbentuklah urine yang sesungguhnya. Urine ini akan mengalir dan berkumpul di tubulus kolektivus
(saluran pengumpul) untuk kemudian bermuara ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, proses pembentukan urine diakhiri
dengan mengalirnya urine sesungguhnya melalui ureter untuk menuju kandung kemih (vesika urinaria). Apabila kandung
kemih telah penuh dan cukup mengandung urine, ia akan tertekan sehingga akan menghasilkan rasa ingin buang air kecil
pada tubuh. Urine kemudian dialirkan melalui saluran pembuangan yang disebut uretra.

Berbekal pernyataan yang telah disebutkan sebelumnya, gaya Archimedes bisa dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

FA = gaya angkat ke atas atau gaya Archimedes (N);

ρf = massa jenis fluida (kg/m3);

g = percepatan gravitasi Bumi (m/s2); dan

Vbf = volume benda tercelup (m3).

Ternyata, konsep gaya angkat ke atas ini menyebabkan tiga kemungkinan posisi benda di dalam zat cair, yaitu terapung,
melayang, dan tenggelam. Bagaimana syarat benda dikatakan terapung, melayang, dan tenggelam? Perhatikan gambar
berikut.

Sebuah benda dicelupkan ke dalam minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. Ternyata, 25% volume benda terapung di
atas permukaan minyak. Tentukan massa jenis benda tersebut!

Pembahasan:

Diketahui:

Ditanya: ρb =…?

Pembahasan:

Untuk menyelesaikan soal ini, Quipperian bisa menggunakan rumus perbandingan volume benda tercelup dalam fluida
dan volume benda di udara.
Jadi, massa jenis benda tersebut adalah 0,6 g/cm3.

Contoh Soal 2

Sebuah benda memiliki berat 6 N di udara dan 4 N di dalam air. Jika massa jenis air 1 g/cm3, tentukan massa jenis benda
tersebut!

Pembahasan:

Diketahui:

Ditanya: ρb =…?

Pembahasan:

Gunakan rumus berat semu benda.

Berdasarkan rumus gaya Archimedes, diperoleh persamaan berikut.


Untuk mencari massa jenis benda, gunakan persamaan massa jenis berikut.

Atau Quipperian bisa menggunakan cara SUPER “Solusi Quipper” seperti berikut.

Jadi, massa jenis bendanya adalah 3.000 kg/m3.

Contoh Soal 3

Sebuah benda terapung di atas permukaan air yang berlapiskan minyak. Ternyata, 50% volume benda tercelup di dalam
air dan 40% tercelup di dalam minyak. Jika massa jenis minyak adalah 0,8 g/cm3, tentukan massa jenis benda!

Pembahasan:

Diketahui:

ρa = 1 g/cm3
ρm = 0,8 g/cm3

Ditanya: ρb =…?

Pembahasan:

Massa jenis benda dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

Jadi, massa jenis bendanya adalah 0,82 g/cm3.

Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Setelah serbuk sari melekat pada kepala putik (stigma) yang
sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), maka serbuk sari akan menyerap air dan berkecambah membentuk
buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Inti sel di dalam
buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua.

Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sp*rma. Satu inti vegetatif di dalam serbuk sari
berperan menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sp*rma membuahi inti sel telur
(ovum) membentuk zigot (calon individu baru), dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga
sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan maka disebut
dengan pembuahan ganda.
RANGKAIAN SERI DAN
RANGKAIAN PARALEL
1. RANGKAIAN SERI
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu
rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal
dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya
(digunakan sedikit kabel penghubung).

Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu yang
lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut padam.

Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik dari beberapa
beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang lebih 20 lampu dalam rangkaian
seri ).

Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak
terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka
jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-
masing elemen yang tersusun seri.

Sifat-sifat Rangkaian Seri:


 Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
 Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan
tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total
sumber tegangan.
 Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan
naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah
besar tahanan beban dalam rangkaian.
 Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti.

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari (di rumah)
:
1. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED) merupakan
rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan
jala-jala (220V).
2. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam
box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
3. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
4. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
2. RANGKAIAN PARALEL

Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk
mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara parallel.
Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik
paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam
rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih
banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan
seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang
lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Sifat-sifat Rangkaian Paralel:


 Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
 Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu.Arus masing-masing cabang
adalah tergantung besar tahanan cabang.
 Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh
karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan
yang terkecil dalamrangkaian.)
 Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian
tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang
yang terputus tersebut.

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari (di
rumah) :
1. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

gen merupakan substansi pembawa materi genetik yang diwariskan dari induk kepada
keturunanya. Materi genetik tersebut meliputi Deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic
acid (RNA). DNA dan RNA ini jumlahnya ada banyak banget, lho! berbagai jenis DNA
bergabung u
Pengertian DNA (Deoxyribonucleic Acid)

DNA merupakan suatu asam nukleat yang menyusun gen di dalam inti sel. Di dalamnya, tersimpan segala informasi
biologis dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. Tidak hanya di dalam inti sel, DNA juga terdapat di dalam
mitokondria, kloroplas, sentriol, plastid, hingga sitoplasma.

Struktur DNA
DNA adalah suatu molekul besar kompleks yang terdiri dari dua pita panjang yang saling berpilin membentuk heliks
ganda, dengan setiap pitanya merupakan suatu polimer dari ratusan hingga ribuan nukleotida. Setiap nukleotida ini
terdiri dari:

 Gula pentosa deoksiribosa, gula pentosa (beratom 5C) yang kehilangan satu atom oksigen.
 Gugus fosfat, yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula pentosa.
 Basa nitrogen, yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula pentosa.

Ikatan Kimia pada Rantai DNA


 Ikatan fosfodiester, yaitu ikatan kimia antara gugus fosfat dari satu nukelotida dan gula dari nukleotida
berikutnya.
 Ikatan hidrogen, yaitu ikatan kimia antarpasangan basa nitrogen.
 Ikatan antara gula deoksiribosa dan basa nitrogen:
 Deoksiadenosin monofosfat (dAMP): antara gula deoksiribosa dan basa adenin.
 Deoksiguanin monofosfat (dGMP): antara gula deoksiribosa dan basa guanin.
 Deoksisistidin monofosfat (dCMP): antara gula deoksiribosa dan basa sitosin.
 Deoksitimidin monofosfat (dTMP): antara gula deoksiribosa dan basa timin.

Fungsi DNA
 Membawa informasi genetik.
 Memiliki peran dalam pewarisan sifat.
 Mengekspresikan informasi genetik.
 Menyintesis molekul kimia lain.
 Menduplikasikan diri atau bereplikasi.

Sifat DNA
 Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies.
 Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat ploidi atau jumlah kromosom.
 Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang.
 Bentuk DNA pada inti sel prokariotik, plastid, dan mitokondria berbentuk sirkuler.

Replikasi DNA
Replikasi atau proses menduplikasikan diri ini terjadi saat interfasi sebelum sel membelah dengan tujuan agar sel
anakan hasil pembelahan mengandung DNA yang identik dengan DNA sel induk. Jika terdapat kesalahan pada proses ini,
sifat pada sel-sel anakan akan mengalami perubahan. Berikut merupakan penjelasan singkat dari proses ini:
1. Dua rantai DNA dibuka oleh enzim helikase (no.9) dengan bantuan enzim topoisomerase (no.11).
2. Rantai tunggal DNA dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal (no.10) dengan tujuan mencegah
terbentuk kembalinya heliks ganda.
3. Enzim RNA primase (no.6) menggabungkan nukelotida-nukleotida menjadi primer RNA, yaitu potongan pendek
dari RNA.
4. Molekul DNA polymerase (no.3 dan 8) melekat pada untaian tunggal DNA dan bergerak di sepanjang untaian itu
kemudian membentuk untaian DNA baru.
5. DNA ligase (no.4) menyambungkan fragmen-fragmen tersebut.
Pengertian RNA (Ribonucleic Acid)

RNA adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin seperti halnya DNA. RNA
banyak terdapat pada ribosom atau sitoplasma dan keberadaannya tidak tetap karena mudah terurai dan harus
dibentuk kembali.

Struktur RNA
RNA adalah suatu polinukleotida yang tersusun dari banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersesun dari:

 Gula pentosa ribosa.


 Gugus fosfat, yang membentuk tulang punggung RNA bersama ribosa.
 Basa nitrogen, yang terdiri atas basa purin dan basa pirimidin.

Fungsi RNA
RNA berperan dalam proses sintesis protein di dalam sel. Akan tetapi, pada beberapa jenis virus, RNA berperan seperti
DNA untuk membawa informasi genetik.

Macam-Macam RNA
 RNA genetik, yaitu RNA yang berperan seperti DNA dalam membawa informasi genetik. RNA tipe ini hanya ada
dalam beberapa jenis virus.
 RNA nongenetik, yaitu RNA yang hanya berperan dalam proses sintesis protein. RNA tipe ini ada dalam
organisme yang memiliki DNA. Ada tiga macam RNA nongenetik, yaitu:
 RNA duta (mRNA), rantai tunggal panjang yang tersusun atas ratusan nukleotida. RNA ini terbentuk
melalui proses transkripsi di dalam inti sel oleh DNA. Fungsi dari mRNA adalah sebagai pembawa kode
genetik (kodon) dari inti sel ke sitoplasma.
 RNA pemindah (tRNA), rantai tunggal pendek yang dibentuk DNA di dalam inti sel kemudian diangkut ke
sitoplasma. Fungsi dari tRNA adalah sebagai penerjemah kodon dari mRNA dan pengangkut asam-asam
amino dari sitoplasma ke ribosom.
 RNA ribosom (rRNA), rantai tunggal, tidak bercabang, serta fleksibel pada ribosom yang dibentuk DNA di
dalam inti sel. Jumlahnya lebih banyak daripada mRNA ataupun tRNA. Fungsi dari rRNA adalah sebagai
mesin perakit polipeptida pada sintesis protein.

Dari pembahasan ini, selain mengetahui apa itu DNA dan RNA, kita juga mengetahui perbedaan di antaranya. Misalnya,
struktur DNA yang berupa rantai ganda yang panjang berlawanan dengan RNA yang berupa rantai tunggal yang pendek.
Lalu, kadar jumlah DNA yang tetap berlawanan dengan RNA yang tidak tetap. Keberadaan DNA yang permanen juga
berbeda dengan RNA yang tidak permanen karena mudah terurai.

Molekul Unsur

1. Merupakan gabungan dari dua atau lebih atom yang memiliki unsur yang sama atau sejenis
2. Tidak bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa
3. Memiliki perbandingan massa unsur-unsur yang penyusunnya tidak tetap

Molekul Senyawa

1. Merupakan gabungan dari dua atau lebih atom yang memiliki unsur yang tidak sama atau berbeda
2. Bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa
3. Memiliki perbandingan massa unsur-unsur yang penyusunnya selalu tetap

Nilai kedalaman laut dapat dicari dengan persamaan:

Di mana

d = jarak yang diukur (m)

Δt = waktu yang diperlukan gelombang dari dipancarkan sampai diterima kembali (s)

v = kecepatan rambat gelombang ultrasonic (m/s)

n = indeks bias medium


Sebuah kapal menggunakan sistem sonar untuk mengukur
kedalaman laut.
kecepatan suara 340 m/s. waktu bolak balik sonar tercatat 12
detik.
berapakah kedalaman laut?

Berdasarkan rumus kecepatan, kita ketahui bahwa:

dimana s = jarak, v = kecepatan, dan t = waktu tempuh

Karena sistem sonar bekerja dengan cara mengukur lama waktu suara kembali ke kapal setelah memantul dari
dasar laut, maka jaraknya menjadi dua kali lipat.

Berdasarkan hal tersebut, kita dapat menentukan rumus untuk menentukan kedalaman laut dengan menggunakan
sonar:

Perhatikan! Hasil dari kecepatan suara dikali waktu tempuh dibagi dua, karena suara menempuh jarak dua kali lipat,
sehingga untuk menemukan besar kedalaman laut sebenarnya harus dibagi dengan dua.

Maka, dalam soal ini, besar kedalaman laut adalah:


Sehingga, untuk menentukan kedalaman laut, pengamat dapat melakukan perhitungan dengan menggunakan
perumusan tersebut (l = ( v x t ) : 2 ).

Dalam kehidupan sehari-hari kita beberapa kali atau bahkan sering melihat peristiwa pembiasan. Seperti melihat dasar
kolam renang yang terlihat lebih dangkal atau mungkin melihat pelangi di langit setelah hujan turun. Kalau kita berbicara
peristiwa-peristiwa diatas maka kita harus membahas tentang hukum snellius pembiasan. Pembiasan cahaya merupakan
peristiwa pembelokan cahaya yang melalui medium dengan kerapatan optik yang berbeda. bisa dari medium rapat
kerenggang atau dari renggang ke rapat. Ada dua kemungkinan yang terjadi apabila terjadi peristiwa pembiasan yaitu :

1. Mendekati garis normal

Apabila cahaya merambat dari media optik renggang ke media optik lebih rapat, maka cahaya dibiaskan menuju
(mendekati) garis normal. Sebagai contoh cahaya merambat dari udara menuju ke dalam air.

Gb. Pembiasan Mendekati Garis Normal

2. Menjauhi garis normal


apabila cahaya merambat dari media optik lebih rapat ke media optik renggang, maka cahaya dibiaskan menjauhi garis
normal. Sebagai contoh cahaya merambat dari dalam air menuju ke udara.

Gb. Pembiasan Menjauhi Garis Normal

Syarat –syarat terjadinya pembiasan :

Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.

Cahaya datang tidak membetuk 90° terhadap bidag batas, melaika harus lebih kecil dari 90°

Indeks Bias

Christian Huygens : “ indeks bias adalah hasil bagi antara laju sinar cahaya pada ruang hampa udara dengan laju sinar
cahaya dalam suatu zat” . Peristiwa pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan laju cahaya dari
kedua medium. Dimana pada medium rapat laju cahaya lebih kecil dibandingkan pada medium yang renggang.

Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

- n : indeks bias suatu medium

- c : laju cahaya pada ruang hampa ( 3 . 108 m/s)

- v : laju cahaya dalam zat

Nilai Indeks bias tidak ada yag lebih kecil dari 1.


Table indek bias zat

Medium n=c/v

Udara hampa 1,00000

Udara (pada STP) 1,00030

Air 1,33

Es 1,31

Alcohol Etil 1,36

Gliserol 1,48

Hukum Snellius Pembiasan


Pada saat cahaya melewati dari suatu medium ke medium yag lain, terdapat beberapa cahaya datang dipantulkan .
Sedangkan sisanya tetap lolos ke medium yang baru. Apabila cahaya yang datang dari medium pertama membetuk sudut
tertentu (tidak tegak lurus), maka berkas cahaya berkas tersebut aka dibelokkan ketika memasuki medium yang kedua.
Peristiwa pembelokan cahaya ini yang disebut pembiasan. Kurang lebih tahun, 1621 seorag bernama Willebrord
Snell ilmuan asal Belanda. melakukan percobaan untuk mencari keterkaitan antara sudut datang yang dibentuk oleh sinar
dengan sudut bias yang dibetuk oleh sinar bias. Hasilnya kini disebut sebagai hukum Snellius yang berbunyi :

 Sinar datang, garis normal, serta sinar bias menempati suatu bidang datar.
 Indeks bias merupakan hasil pembagian dari sinus sudut datang cahaya dengan sinus sudut bias cahaya yang menghasilkan
suatu bilangan tetap
Sudut bias tergantung pada laju cahaya kedua media dan sudut datang cahaya. Keterkaitan analitis antara q1 dan q2.
Hubungan ini disebut Hukum Snellius dan dituliskan:

q1 adalah sudut datang, dan q2 adalah sudut bias . n1 & n2 merupakan indeks bias masig-masing materi . Berkas datang dan
bias terletak pada bidang yang sama, termasuk juga garis normal. Hukum Snellius merupakan patokan Hukum
pembiasan. Dari hukum Snell diketahui bahwa apabila n2 > n1, maka q2 > q1, yang berarti apabila cahaya menuju medium
dengan n lebih besar, maka berkas cahaya dibelokkan mendekati normal. Sedangkan apabila n2 < n1, maka q2 < q1, maka
berkas cahaya aka dibelokkan menjauhi garis normal.

Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak:omatidia). Masing-masing omatidium


berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di
antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensamerupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut
kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-selpenglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang
mengandung pigmen,yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya.
berikut gambar ommatidium

Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat
serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi
penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium
merupakan bayangan mosaik, yang
menyusun seluruh pandangan serangga. Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata
yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda,
seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana.
Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah. Pada setiap
omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan
terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat
memproses hingga seratus gambar per detik.

Struktur Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam sistem tata surya. Sebagai
planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur
yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam
struktur bumi, di antaranya terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai
jenis batuan, tanah, serta air yang semuanya itu membentuk planet bumi yang
sekarang ini kita diami.
Bumi memiliki struktur dan kompisisi penyusunnya. Berikut adalah gambar
yang menunjukkan jika bola bumi dipotong dari permukaan hingga ke bagian inti,
maka akan terdapat lapisan-lapisan penyusun yang dapat dibedakan secara fisik
dan kimiawi.

Gambar 1. Lapisan Bumi


Lapisan terdalam bumi membentuk inti bumi. Inti bumi terbentuk dari
materi bertekanan sangat tinggi yang tersusun dari mineral cair NiFe dengan suhu
mendekati suhu permukaan matahari, yaitu sekitar 6000oC. Inti bumi terbagai
menjadi dua, yaitu inti luar bumi (outer core) yang berupa cairan dan inti dalam
bumi (inner core) yang berupa material padat. Inti bumi mempunyai suhu yang
tinggi, sehingga magma (mantle) berupa cairan panas yang akan mencari celah
untuk keluar dari dalam bumi.
Naiknya cairan panas disebabkan oleh adanya tekanan luar bumi ke dalam
inti bumi atau compressing. Inti dalam bumi karena mengalami tekanan atau
compressing mengakibatkan yang seharusnya berupa cairan atau bahkan gas
menjadi benda padat.
Lapisan kedua dari dalam bumi adalah lapisan selimut atau selubung bumi
atau mantel bumi. Suhu pada lapisan ini diperkirakan sekitar 3000oC. Lapisan ini
terdiri atas 3 bagian, yaitu lithosfer, astenosfer, dan mesosfer.

1. Lithosfer, merupakan lapisan selimut bumi yang paling atas dengan ketebalan 50-
100 km, mengandung silisium dan aluminium berbentuk padat. Lithosfer bersama
kerak bumi sering dinamakan lempeng lithosfer. Di dalam litosfer terdapat lebih
dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral
pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02 ), Feldspar, Piroksen, Mika
Putih (K-AlSilikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit,
Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3 ), Olivin (Mg,Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3),
Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer tersusun atas dua
lapisan utama, yaitu lapisan SiAl (ilisium dan aluminium) dan lapisan SiMa
(Silisium dan Magnesium). Lapisan SiAl tersusun oleh logam Silisium dan
Aluminum. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3 . Batuan
yang terdapat dalam lapisan SiAl antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf. Lapisan SiMa adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam Silisium
dan Magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan MgO.

2. Astenosfer merupakan lapisan di bawah lithosfer dengan ketebalan 130-160 km.


Lapisan ini berbentuk cairan kental, mengandung Silisium, Aluminium, dan
Magnesium.
3. Mesosfer merupakan lapisan yang tebalnya 2400-2750 km, mengandung Silisium
dan Magnesium.

Lapisan ketiga adalah kerak bumi. Lapisan ini mencapai 70 km, dan
merupakan lapisan tanah dan bebatuan. Lapisan ini menjadi tempat tinggal
seluruh makhluk hidup di bumi. Kerak bumi membentuk lempeng samudra dan
lempeng benua. Lempeng samudra dengan ketebalan 5-10 km, sedangkan
lempeng benua mencapai ketebalan 20-70 km. Suhu di bagian bawah kerak bumi
mencapai 1.1000 C. Unsur-unsur kimia utama pembenyuk kerak bumi adalah
oksigen (46,6%), silicon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5,0%), kalsium (3,6%),
natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium (2,1%). Unsur-unsur tersebut
membentuk satu senyawa yang disebut batuan.
Atmosfer

Planet bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup diselimuti oleh udara yang
disebut atmosfer. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang
tidak tampak. Berdasarkan volumenya, terdapat empat gas yang terkandung di
lapisan atmosfer. Keempat gas yang menempati hampir 100% lapisan atmosfer
tersebut masing-masing nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak
20,95%, argon (Ar) sebanyak 0,93% dan karbondioksida (CO2) sebanyak 0,03%.
Gas lain yang terkandung dalam lapisan atmosfer dengan volume yang sangat
rendah antara lain neon (Ne), helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H2), xenon
(Xe), dan ozon (O3). Lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai
ketebalan yang sulit untuk ditetapkan secara pasti. Sebagian besar ahli ilmu iklim
menyepakati bahwa ketebalan lapisan atmosfer lebih dari 650 km. Menurut
perubahan suhu dan ketinggiannya, atmosfer dapat dikelompokkan menjadi
empat lapisan, yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer (ionosfer), dan
eksosfer

1. Troposfer.

Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yang terletak pada


ketinggian 0-18 km di atas permukaan bumi. Ketebalan lapisan troposfer di atas
permukaan bumi tidak merata. Di daerah khatulistiwa atau daerah tropis,
ketebalan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C, daerah
sedang ketebalan lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata
54°C, dan daerah kutub ketebalannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata
46°C. Tebal lapisan troposfer rata-rata di permukaan bumi ± 10 km.
2. Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 – 49 km dari permukaan bumi.
Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin,
yaitu sekitar − 57oC. Tahukah kamu dimana pesawat terbang melintas? Nah,
ternyata pada lapisan stratosfer inilah tempat terbangnya pesawat. Pada lapisan
ini juga terdapat awan cirrus, namun tidak ada pola cuaca. Dari bagian tengah
stratosfer ke atas, terdapat lapisan dengan konsentrasi ozon (O3 ). Lapisan ozon
ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini dapat mencapai
sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km.
3. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 – 82 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-
benda angkasa luar lainnya. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya
terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu
(temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Temperatur terendah di
mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause,
yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya
diperkirakan mencapai sekitar -100°C.
4. Termosfer atau ionosfer
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82-800 km dari permukaan bumi.
Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Disebut dengan termosfer
karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu
sekitar 1982°C. Disebut ionosfer karena pada lapisan ini merupakan tempat
terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara
800 – 1000 km dari permukaan bumi.
Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer
di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air
tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
2. Fenomena Gempa Bumi

Gambar 2. Fenomena Gempa Bumi


Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari
dalam bumi. Terjadinya perubahan energi panas yang menyebabkan pergolakan
inti bumi menjadi energi kinetik sehingga mampu menekan dan menggerakkan
lempeng-lempeng bumi. Energi kinetik yang dihasilkan tersebut dipancarkan ke
segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi.
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa
lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik atau lempeng lithosfer merupakan
bagian dari kerak bumi yang keras dan mengapung di atas astenosfer yang cair dan
panas. Hal tersebut mengakibatkan lempeng tektonik menjadi bebas bergerak dan
saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik
merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang
menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran tinggi.
Lempeng-lempeng tektonik yang berdekatan saling berinteraksi dengan tiga
kemungkinan pola gerakan yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi
(spreading), saling mendekati (collision), dan saling geser (transform). Kadang-
kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi
pengumpulan energi yang berlangsung terus-menerus sampai pada suatu saat
batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak kuat menahan gerakan tersebut dan
akhirya terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
3. Fenomena Gunung Api
Gambar 3. Fenomena Gunung Api
Gunung yang masih aktif memiliki potensi untuk meletus secara tiba-tiba.
Beberapa gunung aktif di Indonesia dengan pemandangan indah antara lain
Tangkuban Perahu, Bromo, Semeru, Merapi, dan Anak Krakatau.
Gunung berapi terbentuk akibat pertemuan dua lempeng bumi. Bagian
lempeng yang tenggelam memasuki lapisan astemosfer akan mencair karena suhu
bawah lempeng Bumi yang sangat tinggi. Bagian cair tersebut akan menambah
magma dalam perut bumi. Oleh karena magma yang terbentuk tersebut memiliki
berat jenis yang lebih kecil daripada berat jenis batuan di sekitarnya maka magma
akan terdesak hingga naik ke permukaan bumi. Magma yang mencapai
permukaan bumi disebut sebagai lava. Lava dan abu yang meledak dari waktu ke
waktu akan menumpuk dan membentuk gunung berapi. Inilah yang
memunculkan istilah bahwa gunung berapi dapat tumbuh dari waktu ke waktu.
Selain di darat, gunung berapi juga dapat terbentuk di lautan. Erupsi yang
terjadi di bawah lautan dapat memunculkan gunung berapi. Erupsi adalah letusan
yang mengakibatkan keluarnya material gunung api yang berupa gas, debu, aliran
lava, dan fragmen batuan. Jika erupsi terjadi dalam waktu yang lama dan dengan
jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan gunung berapi akan
muncul hingga ke permukaan air laut.
4. Tindakan untuk Mengurangi Bencana
Jepang adalah salah satu negara yang berada di atas lempeng vulkanik yang
aktif. Akibatnya Jepang harus selalu siaga untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya bencana gempa bumi atau gunung meletus. Tahukah kalian, upaya apa
yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari bencana alam? Khususnya
seperti gunung meletus dan gempa bumi baik seperti yang dilakukan di Jepang
maupun di negara lainnya.
Gambar 4. Jepang
Banyak hal yang dilakukan pemerintah Jepang sebagai wujud pencegahan
terhadap bencana. Pemerintah Jepang secara berkala selalu melakukan latihan
tanggap bencana hampir di semua daerah. Jepang memiliki sistem peringatan dini
bencana alam yang otomatis akan berbunyi saat terjadi bencana. Di semua tempat
disediakan alat-alat sebagai perencanaan evakuasi seperti senter, sepatu, helm,
dan obat-obatan. Selain itu, pemerintah Jepang juga memasukkan aktivitas
tanggap darurat bencana dalam kurikulum di sekolah-sekolah. Hal tersebut
dimaksudkan untuk memperkenalkan sedini mungkin cara mengurangi dampak
bencana alam kepada siswa-siswa sekolah.

Gambar 5. Mitigasi Bencana


Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan saat terjadi gempa bumi :

1. Bersembunyilah di kolong meja yang kuat, lindungi kepala dengan bantal.


2. Hindari dekat-dekat dengan kaca.
3. Berjalanlan dengan tenang saat akan keluar gedung, tunggu hingga gempa
berhenti.
4. Jangan lupa selalu lindungi kepala dengan benda lunak, seperti tas.
5. Tetap berdoa pada Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya
Kemudian ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi
dampak dari terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi. Tindakan
tersebut diantaranya :

1. Mencari tahu sistem pengamanan yang berlaku yang ada di daerah masing-
masing,
2. Selalu mewaspadai bahaya yang menyertai letusan gunung berapi seperti gempa
Bumi, hujan abu, lahar, banjir bandang, longsor, dan tsunami,
3. Senantiasa melakukan perencanaan evakuasi, seperti selalu mempersiapkan
baterai, senter, obat-obatan, makanan dan minuman untuk keadaan darurat,
masker debu, dan kacamata untuk mengurangi dampak hujan debu,
4. Selalu menyimpan nomor-nomor telepon lembaga tanggap darurat

Dan akan lebih mudah jika kamu dapat mencoba membaca kondisi alam yang
ada. Misalnya, saat hewan-hewan gunung mulai turun, dapat diprediksikan
bahwa akan terjadi bencana letusan gunung. Hewan memiliki sensitivitas yang
tinggi terhadap gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan Bumi sebelum
terjadi bencana alam.

Misalnya Kodok di L’Aquila dan semut merah hutan yang dapat mendeteksi akan
datangnya gempa bumi beberapa hari sebelum bencana terjadi. Contoh lainnya
hewan kijang yang turun gunung sebelum terjadinya letusan gunung berapi.
engaruh Gerakan Bumi dan Bulan
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari yang menuju ke bulan oleh bumi. Peristiwa ini
mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan. Gerhana bulan terjadi jika
posisi Matahari, Bumi dan Bulan dalam satu garis lurus. Posisi bumi terletak diantara matahari dan bulan. Ada tiga jenis
gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi). Apabila
hanya sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang lainnya ada dalam bayangan
kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian. Sedangkan gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan
berada di bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu
terang. Lamanya gerhana bulan bisa mencapai 6 bulan. Akan tetapi untuk gerhana total hanya 1 jam 40 menit.
2. Gerhana Matahari

Gerhana matahari yaitu peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari
untuk sampai ke bumi. Gerhana matahari akan terjadi jika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis lurus.
Pada saat gerhanan matahari bulan terletak diantara matahari dan bumi. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung
melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah matahari dengan mata telanjang
karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Perlu kamu ketahui, gerhana
matahari ada tiga macam yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
 Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total atau disebut juga gerhana matahri sempurna. terjadi jika permukaan bumi tertutupi oleh bayang-
bayang umbra bulan. Gerhana ini terjadi hanya di daerah yang terkena umbra (bayangan inti) bulan.
 Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi jika permukaan bumi tertutupi penumbra bulan. Jadi, matahari tidak tertutup
sempurna oleh bulan. Pada gerhana matahri sebagian, masih ada bagian matahari yang yang terlihat terang. Waktu
berlangsungnya gerhana matahari sebagian lebih lama dibanding dengan waktu berlangsungnya gerhana matahri total.
Hal ini karena penumbra bulan lebih luas dari umbra bulan.
 Gerhana Matahri Cincin
Gerhana matahari cincin terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauhnya dari bumi. Pada kedudukan ini panjang
kerucut umbra tidak cukup menutupi bumi tetapi perpanjangan umbra bulan yang menutupi bumi. Daerah di permukaan
bumi yang terletak di perpanjangan umbra bulan mengalami gerhana cincin. Di daerah yang mengalami gerhana ini,
matahari tampak bercahaya yang bentuknya seperti cincin. Sedangkan di bagian tengahnya tampak kabur.
Rotasi Bumi
Perputaran Bumi pada porosnya disebut rotasi Bumi. Untuk satu kali rotasi, Bumi memerlukan waktu sehari 23 jam 56
menit atau dibulatkan menjadi 24 jam. Bumi berotasi dari barat ke timur, gerak rotasi Bumi menyebabkan berbagai
peristiwa, antara lain :
 Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari. Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari
mengalami siang, sementara itu bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
 Gerak Semu Harian Matahahari
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan seperti ini disebut gerak semu harian
Matahari. Gerakan ini terjadi karena adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur.
Akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
 Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia

Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi
membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan sudut tempuh sejauh 360°. Berdasarkan hal tersebut, setiap tempat di Bumi
dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30°, maka perbedaan waktunya dua jam, dan
seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°). Indonesia terletak
di antara 95° BT dan 141° BT. Artinya, panjang wilayah Indonesia adalah 46°. Karena setiap jarak 15° selisih waktunya
satu jam, maka Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu tersebut yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB),
WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

Kota Greenwich, London, Inggris terletak pada garis bujur 0°. Oleh karenanya, waktu di kota ini digunakan sebagai
patokan bagi seluruh dunia. Patokan waktu ini disebut Greenwich Mean Time (GMT). Dengan mengacu standar GMT, maka
Waktu Indonesia Barat lebih cepat tujuh jam dari GMT. Sementara itu, Waktu Indonesia Tengah lebih cepat delapan jam
dari GMT. Adapun Waktu Indonesia Timur lebih cepat sembilan jam dari GMT. Sebagai contoh, jika GMT menunjukkan
pukul 01.00, maka Waktu Indonesia Barat menunjukkan pukul 08.00.
 Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini
mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan
perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah khatulistiwa dengan kutub.

2. Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari. Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut
revolusi Bumi. Untuk satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi membawa
beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
 Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan
terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah
dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama,
belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian
musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi,
belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah
khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua
musim yaitu musi kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara
bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
 Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya
tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau
berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :
 Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari
seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
 Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara (LU). Karenanya, Matahari
seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
 Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis khatulistiwa. Akibatnya,
Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
 Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini
menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke selatan

Pengertian Listrik Stastis


Listrik statis merupakan ketidakseimbangan muatan listrik pada permukaan benda. Muatan
listrik tetap ada sampai benda kehilangannya dengan cara sebuah arus listrik melepaskan
muatan arus listrik.

Kesimpulannya, bahwa listrik statis berhubungan dengan gejala kelistrikan yang tidak
mengalir. Listrik statis tidak dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat yang lain atau hanya
bisa ada sekejap pada suatu tempat.

Konsep Dasar Listrik Statis


Kejadian seperti hal potongan kertas kecil dapat berinteraksi dengan penggaris yang
sebelumnya penggaris digosok-gosok bisa dijelaskan dengan konsep dasar listrik statis
“muatan listrik” ini, karena jika berbicara tentang listrik tentu tidak akan lepas dari muatan
listrik, listrik statis “electrostatic” membahas muatan listrik yang ada dalam keadaan statis
“diam atau tidak bergerak”.

Muatan listrik timbul sebab adanya perpindahan elektron dari satu benda ke benda lain.
Terdapat dua muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif, dapat dikatakan bermuatan
positif apabila proton lebih banyak dibanding jumlah elektron dan begitu pula sebaliknya,
sedangkan bila benda yang tidak memiliki muatan disebut netral.

Benda yang mempunyai muatan yang sejenis akan saling tolak-menolah jika didekatkan satu
sama lain, tidak sama dengan benda yang memiliki muatan yang berbeda akan saling tarik-
menarik. Interaksi yang terjadi antar muatan listrik dapat dijelaskan dengan gaya coulomb.

Medan listrik suatu muatan listrik disebut memiliki medan listrik, medan listrik merupakan
daerah di sekitar benda yang bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Dapat juga
disebut medan listrik ialah suatu daerah dimana gaya listrik masih bekerja. Medan listrik
adalah efek yang timbul oleh muatan listrik dalam suatu benda.

Arah medan listrik dari benda yang bermuatan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis
gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik menjauhi (keluar) dari muatan
tersebut, dan sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik mendekati (masuk) muatan
negatif.
Rumus Listrik Statis
Di bawah ini adalah rumus-rumus listrik statis beserta uraian penjelasan.

Contoh Listrik Statis


Sebenarnya kita sering kali menjumpai contoh listrik statis dalam kehidupan kita sehari-hari
tetapi mungkin saja tidak kita sadari. Adapun contoh seperti berikut ini :

1. Debu yang menempel pada layar tv


2. Kain sutra apabila kita gosok dengan batang kaca. Maka akan terjadi reaksi tarik-
menarik antara kedua benda tersebut. Karena elektron dari batang kaca berpindah ke
kain sutera sehingga batang kaca akan bermuataisn positif dan batang kaca akan
bermuatan negatif
3. Menggosokan balon dengan tangan yang kering
4. Ketika kita menyisir rambut, tanpa kita disadari terkadang rambut terbawa berdiri
sendiri beriringan dengan gerakan sisir. Hal ini terjadi karena adanya interaksi muatan
antar sisir dengan rambut.
5. Penggaris yang digosok-gosok ke rambut atau tangan kering bisa menarik potongan
kertas kecil.
6. Apabila kita mendekatkan tangan ke layar TV yang baru saja dimatikan. Perhatikan
bulu yang ada di tangan anda akan berdiri.
7. Apabila penggaris plastik digosok dengan kain woll. Maka kedua benda tersebut
memiliki muatan netral, tetapi saat 2 benda tersebut digesekkan maka akan ada
perpindahan elektron dari kain woll ke penggaris plastik. Sehingga penggaris plastik
bermuatan negatif dan kain woll bermuatan positif.

Demikianlah pembahasan kami mengenai materi Listrik Stastis. Semoga bermanfaat.


Pengertian Medan Magnet

Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-garis medan magnetik yang disebut garis gaya
magnetik. Nah, ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik dinamakan medan magnetik. Medan
magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu
gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain,
misalnya pada serbuk besi.

Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain yang berasal
dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah
yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah. Dari gambar diatas
kita dapat melihat bahwa medan magnetik paling kuat terdapat di kutub-kutub magnet.

Beberapa contoh garis gaya magnet dengan arahnya ditunjukkan pada gambar berikut.

Arah Garis Gaya Medan Magnet


Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Listrik

Untuk mengetahui medan magnet disekitar arus listrik dapat dilakukan percobaan sebagai berikut.
1. Dekatkan kompas pada kawat yang belum dihubungkan dengan baterai. Apakah kedudukan jarum kompas
tersebut berubah? Perhatikan gambar (a).
2. Hubungkan kawat tembaga dengan baterai, kemudian dekatkan dengan kompas. Apakah kedudukan jarum
kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan gambar (b).
3. Ubahlah arah arus listrik yang mengalir dengan mengubah kedudukan kutub baterai, kemudian dekatkan dengan
kompas. Apakah kedudukan jarum kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan
gambar (c).

Dari Percobaan diatas kita dapat mengamati bahwa medan magnetik di sekitar kawat yang dialiri arus listrik dapat
memengaruhi kedudukan jarum kompas. Ketika arah arus listrik diubah dengan mengubah kedudukan kutub baterai, maka
arah penyimpangan jarum kompas pun turut berubah sehingga :
1. Arah garis gaya magnetik tergantung pada arah arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar.
2. Medan magnetik terdapat di sekitar kawat penghantar yang dialiri arus listrik.
Di sekitar kawat penghantar berarus listrik terdapat medan magnet yang diselidiki oleh Hans Christian Oersted. Arah
medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan garis
gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan.

Hukum Tangan Kanan


Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik
yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut
sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat
kemagnetannya segera hilang. Mengapa kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat?
Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan
medan magnetik yang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik yang
dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus listrik ditunjukkan
pada gambar berikut.
Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan genggaman tangan kanan. Kutub utara
ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari. Konsep seperti ini
disebut kaidah tangan kanan untuk menentukan kutub magnet dari arah arus listrik.

Anda mungkin juga menyukai