2. Dasar klasifikasi makhluk hidup adalah adanya persamaan dan perbedaan diantara mereka. Persaman dan perbedaan
dapat terlihat dari ciri morfologi, ciri fiiologi, bahkan anatomi hewan maupun tumbuhan. Adapun kriteria dalam
klasifikasi makhluk pada tumbuhan misalnya uniseluler/multiseluler, cara reproduksi (biji/ tidak), jenis akar, daun,
batang, dan habitat. Kriteria pada klasifikasi hewan misalnya vertebrata/avertebrata, sistem-sistem tubuh (reproduksi,
ekskresi, sirkulasi), jumlah kaki, habitat, dan sebagainya.
Komponen Organik
Karbohidrat
Ketika kalian mendengar kata karbohidrat, yang terbayang pertama kali pasti makanan seperti mie, nasi, atau kentang,
kan? Nah, karbohidrat dalam sel, bentuknya nggak kayak gitu, lho, Karbohidrat sendiri terdiri atas unsur C, H dan O
dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, komponen
penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Oh iya, berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi lagi menjadi
dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus gula), disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus
gula). Jangan sampai lupa, ya!
Protein
Komponen organik sel yang kedua adalah protein. Kalau dengar kata protein, pasti ingat telur kan? Tapi dalam konteks
ini, kita nggak membahas tentang telur, ya! Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu penyusun
membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut
terjadi dalam bentuk protein fungsional, yaitu enzim.
Lemak
Lemak juga turut berperan dalam sebuah sel, lho! Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Lemak berfungsi
sebagai komponen utama penyusun membran plasma.
Asam Nukleat
Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA. Asam
nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur pewarisan sifat dan sintesis protein. Wah, jadi ini dia nih, yang berperan di
balik proses pewarisan sifat kita!
Komponen Anorganik
Setelah sebelumnya membahas tentang komponen organik, sekarang kita lanjut ke komponen anorganik, ya! Masih
ingat nggak, ada komponen anorganik apa saja? Yap, ada air, vitamin, dan mineral. Kuy, kita bahas satu persatu!
Air
Komponen anorganik pertama adalah air. Tahukah kamu, air merupakan komponen kimiawi sel yang komposisinya
paling banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik serta mempercepat reaksi
biologi dalam sel.
Vitamin
Dalam sel, vitamin berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel. Macam-
macam vitamin diantaranya adalah A, D, E, K, B dan C. Ada yang ingat fungsi dari masing-masing vitamin tersebut?
Mineral
Komponen anorganik yang terakhir adalah mineral. Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel , pengatur kerja
enzim serta memelihara tekanan osmosis sel. Wah, banyak juga ya, tugasnya mineral!
4. PERBEDAAN SEL BERDASARKAN SIFATNYA, STRUKTUR DAN PENYUSUNNYA
Terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariot dan eukariot. Sel prokariot terdapat pada mikroorganisme sel tunggal, yaitu
bakteri dan ganggang hijau-biru (sianobakteri). Sedangkan sel eukariot terdapat pada makroorganisme, yaitu tumbuhan
dan hewan dan mikroorganisme, yaitu fungi, ganggang, protozoa. Istilah prokokariot dan eukariot diturunkan dari
bahasa Yunani karyon yang berarti kacang, biji, atau inti. Prokariot berarti “pra inti,” dan eukariot berarti “inti yang
terbentuk secara baik”. Pada prokariot, senyawa genetik ditempatkan di dalam suatu badan inti atau badan serupa inti
yang tidak dikelilingi oleh membran. Eukariot, memiliki inti sel yang amat kompleks dan dikelilingi oleh selubung inti
yang terdiri dari dua membran.
Jenis-jenis Zat
Berdasarkan wujud dan bentuknya zat dikategorikan dalam 3 jenis yakni
Zat Padat
Sifat yang dimiliki oleh Zat padat diantaranya :
Molekul pada zat padat tersusun secara teratur.
Letak molekul-molekulnya sangat berdekatan.
Memiliki gaya tarik- menarik antar molekul yang sangat kuat sehingga gerak molekulnya tidak bebas.
Molekul zat padat sulit dipisahkan
Memiliki volume yang tetap
Zat Cair
Zat cair memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Molekulnya memiliki susunan yang tidak teratur.
Letak molekulnya berdekatan.
Gerak molekul pada zat cair lebih bebas daripada zat padat.
Molekul zat cair mudah berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan satuannya.
Zait cair memiliki bentuk yang dapat berubah-ubah, tetapi memiliki volume yang tetap.
Zat Gas
Zat Gas memiliki sifat-sifat seperti :
Susunan molekulnya tidak teratur
Letak molekul-molekul pada zat gas saling berjauhan sehingga dapat dimampatkan.
Gerak molekulnya sangat bebas sehingga gas bersifat dapat memenuhi seluruh ruangan dan memiliki bentuk serta
voluma yang tidak tetap.
6. menentukan sifat asam basa dari bahan kimia sehari hari menggunakan indikator alam atau buatan
Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen, penguraiannya lengkap sampai
menghasilkan energi, karbondioksida, dan uap air.
2. Respirasi Anaerob, yaitu respirasi yang tidak memerlukan oksigen tetapi penguraian bahan organiknya
tidak lengkap. Respirasi ini jarang terjadi, hanya dalam keadaan khusus.
Perbedaan antara respirasi aerob dan respirasi anaerob dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Respirasi Aerob : Umum terjadi pada semua makhluk hidup termasuk tumbuhan, berlangsung seumur
hidup, energi yang dihasilkan besar, tidak merugikan tumbuhan, memerlukan oksigen, hasil akhir berupa
karbondioksida dan uap air.
2. Respirasi Anaerob : Hanya terjadi dalam keadaan khusus, bersifat sementara (hanya pada fase
tertentu saja), energi yang dihasilkan kecil, jika terjadi terus menerus akan menghasilkan senyawa yang
bersifat racun bagi tumbuhan, tidak memerlukan oksigen, hasil akhirnya berupa alkohol atau asam laktat
dan karbondioksida.
Tabel Tahapan Respirasi aerob
4 Tahap Mekanisme Respirasi Aerob
Reaksi respirasi (disebut juga oksidasi biologis) suatu karbohidrat, misalnya glukosa, berlangsung dalam empat
tahapan, yaitu
1. Glikolisis
2. dekarboksilasi oksidatif piruvat
3. daur asam sitrat ( siklus krebs ),
4. transpor Elektron terminal dalam rantai respiratoris.
1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi kimia yang mengubah gula heksosa, biasanya glukosa, menjadi asam
piruvat. Reaksi glikolisis berlangsung di dalam sitoplasme sel dan tidak memerlukan adanya oksigen. Glikolisis
dapat dibagi dalam dua fase utama, yaitu:
Fase Persiapan (Glukosa diubah menjadi dua senyawa tiga karbon)
Pada fase ini pertama sekali glukosa difosforilasi oleh ATP dan enzim heksokinase membentuk glukosa-6-fosfat
dan ADP. Reaksi berikutnya melibatkan perubahan gula aldosa menjadi gula ketosa. Reaksi ini dikatalis oleh
enzim fosfoglukoisomerase dan menyebabkan perubahan glukosa-6-fosfat yang difosforilasi oleh ATP dan
enzim fosfofruktokinase menghasilkan fruktosa-1,6-difosfat dan ADP.
Selanjutnya fruktosa-1,6-difosfat dipecah menjadi dua molekul senyawa tiga karbon yaitu gliseraldehida-3-fosfat
dan dihidroasetonfosfat, dengan bantuan enzim aldolase. Dihidroasetonfosfat dikatalis oleh enzim fosfotriosa
isomerase menjadi senyawa gliseraldehida-3-fosfat. Jadi pada fase ini dihasilkan dua gliseldehida-3-fosfat.
Pada fase ini tidak dihasilkan energi tetapi membutuhkan energi 2 ATP.
Fase Oksidasi (Senyawa tiga karbon diubah menjadi asam piruvat)
Dua senyawa gliseraldehida-3-fosfat diubah menjadi 1,3-difosfogliserat. Reaksi ini melibatkan penambahan
fosfat anorganik pada karbon pertama dan reduksi NAD menjadi NADH2 yang dibantu oleh enzim
fosfogliseraldehida dehidrogenase.
Dengan adanya ADP dan enzim fosfogliserat kinase, asam 1,3-difosfogliserat diubah menjadi asam 3-
fosfogliserat dan ATP dibentuk. Asam 3-fosfogliserat selanjutnya diubah menjadi asam 2-fosfogliserat oleh
aktivitas enzim fosfogliseromutase. Pelepasan air dari 2-fosfogliserat oleh enzim enolase membentuk asam
fosfoenol piruvat.
Dengan adanya ADP dan piruvat kinase, asam fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat dan ATP dibentuk.
Pada fase ini dihasilkan dua molekul asam piruvat. Pada fase ini juga dihasilkan energi sebesar 2 NADH 2 dan
4 ATP.
Untuk lebih jelas, jalur glikolisis dapat diamati pada gambar berikut ini.
2. Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat
Dekarboksilasi oksidatif piruvat adalah reaksi antara yang menghasilkan asetil-CoA. Dekarboksilasi oksidatif
piruvat adalah proses pengubahan asam piruvat yang dihasilkan pada tahap akhir glikolisis menjadi senyawa
asetil-CoA, yang jika direaksikan dengan asam oksaloasetat akan masuk ke dalam siklus krebs.
Reaksi berlangsung pada membran luar mitokondria. Reaksi ini sangat kompleks dan memerlukan beberapa
kofaktor dan suatu kompleks enzim. Langkah pertama adalah pembentukan suatu kompleks antara TPP dan
piruvat diikuti dengan dekarboksilasi asam piruvat.
Pada langkah kedua, unit asetaldehida yang tertinggal setelah dekarboksilasi, bereaksi dengan asam lipoat
membentuk kompleks asetil-asam lipoat. Asam lipoat tereduksi dan aldehida dioksidasi menjadi asam yang
membentuk suatu tioster dengan asam lipoat.
Pada langkah ketiga, terjadi pelepasan gugus asetil dari asam lipoat ke CoASH, hasil reaksinya adalah asetil-
ScoA dan asam lipoat tereduksi. Langkah terakhir, adalah regenerasi asam lipoat dengan memindahkan
elektron dari asam lipoat tereduksi ke NAD.
Reaksi terakhir ini penting agar suplai asam lipoat teroksidasi secara berkesinambungan selalu tersedia untuk
pembentukan asetil-SCoA dari asam piruvat. Pada reaksi ini dihasilkan dua molekul asetil-CoA, energi sebanyak
2 NADH2, dan 2 CO2.
Berikut ini adalah reaksi sederhana dekarboksilasi oksidatif piruvat:
Asam piruvat + CoA + NAD+ → Asetil-CoA + CO2 + NADH + H+
3. Siklus Krebs
Siklus krebs (daur asam sitrat atau daur trikarboksilat) merupakan pembongkaran asam piruvat secara aerob
menjadi karbondioksida dan air serta sejumlah energi kimia. Asetil-CoA merupakan mata rantai penghubung
antara glikolisis dan siklus krebs. Reaksi ini berlangsung di dalam matriks mitokondria. Siklus krebs terjadi dalam
2 fase utama :
Fase Pembentukan Asam Sitrat
Reaksi pertama siklus krebs adalah kondensasi asetil-CoA denga asam oksaloasetat (asam dikarboksilat
berkarbon empat) membentuk asam sitrat (asam dikarboksilat berkarbon enam) dan membebaskan koenzim A
(CoSH) dengan bantuan enzim kondensasi sitrat.
Fase Regenerasi Asam Oksaloasetat
Hidrasi asam sirat oleh enzim akonitase membentuk asam sis-akonitat. Dengan reaksi yang sama, asam sis-
akonitat diubah menjadi asam isositrat. Reaksi berikutnya adalah asam isositrat diubah menjadi asam
oksalosuksinat dengan bantuan enzim isositrat dehidrogenase dan NAD atau NADP yang pada akhirnya
membentuk NADH2 atau NADPH2.
Reaksi siklus krebs berikutnya adalah dekarboksilasi asam oksalosuksinat membentuk asam α-ketoglutarat,
dikatalis enzim karboksilase sehingga menghasilkan CO2.
Selanjutnya, asam α-ketoglutarat diubah menjadi asam suksinil-SCoA dengan bantuan enzim α-ketoglutarat
dehisrogenase dan NAD serta CoASH. Pada reaksi ini dibentuk NADH2 dan CO2. Suksinil-SCoA diubah oleh
suksinat tiokinase menjadi asam suksinat dan CoASH.
Pada reaksi tiokinase energi yang tersimpan dalam tioester dari suksinil-SCoA digunakan untuk mengubah
ADP+iP menjadi ATP. Oksidasi asam suksinat membentuk asam fumarat dengan bantuan suksinat
dehidrogenase dan FAD. Pada reaksi ini FAD diubah menjadi FADH2.
Asam fumarat mengalami hidrasi menjadi asam malat oleh enzim fumarase. Asam malat diubah menjadi asam
oksaloasetat oleh malat dehidrogenase. Dalam proses ini NAD direduksi menjadi NADH2. Jadi regenerasi asam
oksaloasetat melengkapi siklus krebs.
Pada reaksi siklus krebs (dua asetil-CoA) dihasilkan energi sebanyak 6 NADH2, 2 FADH2, 2 ATP dan 4 CO2.
Untuk lebih jelas, dapat diamati pada gambar berikut ini.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel tanpa membutuhkan oksigen. Gula adalah bahan yang
umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan
tetapi beberapa komponen lainnya dapat juga dihasilkan dari proses fermentasi ini seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam
bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.
Pada banyak tumbuhan yang biasa tumbuh di darat, penggenangan dalam air dalam waktu yang lama
merupakan ancaman bagi kehidupannya. Hal ini dikarenakan respirasi aerob akan terhenti sama sekali,
sehingga terjadilah respirasi anaerob yang terkadang tidak mencukupi energi yang dibutuhkannya, dan
akumulasi zat beracun akibat respirasi anaerob dalam waktu yang lama akan mengakibatkan kematian bagi
tumbuhan tersebut.
Fermentasi yang umum terjadi pada tumbuhan adalah fermentasi alkohol atau fermentasi etanol. Pada proses
fermentasi, satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul etanol dan dua molekul karbondioksida. Seperti
pada glikolisis, glukosa diubah menjadi asam piruvat selama proses fermentasi. Kemudian asam piruvat diubah
menjadi etanol dan karbondioksida dengan bantuan enzim karboksilase dan alkohol dehidrogenase. Berikut ini
adalah gambar proses fermentasi etanol.
3.Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan
senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan
terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat
dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Siklus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara yang terbatas dalam ekosistem. Tidak
ada bentuk gas dari fosfor yang stabil, oleh karena itu siklus fosfor adalah “endogenik”. Dalam geosfer, fosfor
terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral yang sedikit sekali larut seperti hidroksiapilit, garam kalsium.
Adapun gambar dari siklus fosfor adalah sebagai berikut.
Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya, seperti pupuk fosfat, diserap oleh
tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun material genetic dalam organisme. Mineralisasi dari
biomassa oleh pembusukan/penguraian mikroba mengembalikan fosfor kepada larutan garamnya yang kemudian
dapat mengendap sebagai bahan mineral. Sejumlah besar dari mineral-mineral fosfat digunakan sebagai bahan
pupuk, industry kimia, dan “food additives”. Fosfor merupakan salah satu komponen dari senyawa-senyawa
sangat toksik, terutama insektisida organofosfat.
4.Siklus Belerang
Siklus belerang relative kompleks dimana melibatkan berbagai macam gas, mineral-mineral yang sukar larut
dan beberapa sepsis lainnya dalam larutan. Siklus ini berkaitan dengan siklus oksigen dimana belerang bergabung
dengan oksigen membentuk gas belerang oksida, SO2, sebagai bahan pencemar air. Diantara spesi-spesi yang
secara siknifikan terlihat dalam siklus belerang adalah gas hydrogen sulfide H2S; mineral-mineral sulfide seperti
PbS; asam sulfat H2SO4; belerang oksida, SO2 komponen utama dari hujan asam; dan belerang yang terikat
dalam protein. Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan
memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan
mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta
nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini
berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan
air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman (wikipedia.org/wiki/Hujan_asam).
Belerang dari daratan cenderung terbawa air ke laut. Namun belerang di daratan tak tampak habis setelah
jutaan tahun. Kapan belerang kembali ke darat? Melalui penguapan, kata ilmuwan zaman dulu. Tapi tak ada bukti
bahwa laut menguapkan hidrogen sulfida yang baunya bukan main itu ke angkasa. Laut selalu berhawa segar.
Pertanyaan ini baru terjawab beberapa belas tahun yang lalu. Tumbuhan laut, yang memiliki sel2 sederhana.
Tumbuhan ini berusaha hidup dengan menahan masuknya garam (NaCl) ke dalam selnya. Ini dilakukan dengan
membentuk senyawa penahan yang berbahan baku belerang, karena pasok belerang di laut banyak sekali, datang
dari daratan. Waktu sel mereka terurai, senyawa penahan ini pecah dan menghasilkan gas dimetil sulfida (DMS)
yang lepas ke atmosfir. Kita pasti mengenali bau senyawa ini: segar, mirip ikan segar yang baru diangkat dari
laut. Setiap saat, sejumlah besar senyawa ini dilepas ke atmosfir, dan syukurnya, senyawa ini mampu menjadi inti
kondensasi uap air. Pada gilirannya, terbentuk awan, yang menjadi hujan. Saat hujan jatuh di darat, senyawa
belerang ini dikembalikan ke daratan untuk dimanfaatkan makhluk daratan. Lalu ampasnya, dalam dibuang lagi
(duh) ke laut, untuk diolah oleh alga-alga baik hati itu lagi. Yang merupakan bagian dari siklus belerang yang
sangat penting adalah adanya gas SO2 sebagai bahan pencemar dan H2SO4 dalam atmosfer. Gas SO2 dikeluarkan
dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer
adalah kecenderungan untuk teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam (Achmad, Rukaesih; 2004).
5. Siklus Oksigen
Senyawaan oksigen dengan semua unsure kecuali He, Ne, dan mungkin Ar dikenal. Molekul oksigen
(dioksigen, O2 ) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen, beberapa logam mulia, dan gas-gas mulia
baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan. Oksigen merupakan unsur yang vital bagi kehidupan di bumi ini.
Siklus oksigen ditampilkan pada gambar di bawah ini
6. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali lagi ke atmosfer melalui proses kondensasi, prespitasi, evaporasi, dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi dapat berjalan secara
kontinu. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai prespitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hujan salju
bercampur es (sleet), hujan gerimis, atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi, beberapa prspitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh ke
bumi yang kemudian ditangkap oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi
tersebut bergerak secara kontinu dalam tiga cara berbeda, yaitu:
Evaporasi
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan di tempat-tempat lain akan menguap ke atmosfer
dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh awan uap air tersebut akan menjadi bintik-bintik air yang
yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan lain-lain.
Infiltrasi/perkolasi
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan tanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau secara vertical dan horizontal di bawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah di dekat aliran utama dan danau. Makin landai lahan dan makin sedikit
pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat pada daerah urban
(perkotaan). Sungai-sungai kecil bergabung dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan
disekitar aliran sungai menuju laut. Proses perjalanan air di daratan terjadi dalam komponen-komponen yang
membentuk sistem DAS (Daerah Aliran Sungai).
7. Siklus Materi (Mineral)
Beberapa mineral atau unsur hara yang penting bagi tumbuhan adalah fosfor, kalium, kalsium, magnesium,
dan belerang. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfor terdapat dalam asam nukleat yang berperan
dalam mengangkut energi dan diperlukan dalam jumlah kecil dan dalam bentuk supefosfat. Fosfor lebih tahan
pembasuhan dan ketersediannya di alam bergantung pada pH tanah.
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik.
Fosfat anorganik yang terlarut dalam air atau air laut akan terkikis dan mengendap dalam sediment laut. Oleh
karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fofat dan batu karang dan fosil yang terkikis akan
membentuk fosfat anorganik kembali yang terlarut di air tanah dan air laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan
diserap oleh akar tumbuhan
Kalium diperlukan dalam jumlah sedang dan tersedia di alam sebagai ion yang terdapat pada tumbuhan
koloid tanah. Pada tanah humus terdapat banyak kalium, tetapi dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan
secara langsung sehingga perlu pemupukan kalium yang dibutuhkan tanah dalam bentuk kalium iodida.
B. DAUR SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus biogeokimia merupakan siklus atau proses perputaran yang secara tetap atau berpola, daur siklus
biogeokimia meliputi Daur Karbon dan Oksigen, Daur nitrogen, Daur Fosfor, Daur Air
Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama
karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik.
Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir menyeimbangkan
pengeluarannya melalui fotosintesis.
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir.
Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam
dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan
anorganik lainnya.
1. Daur nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau
sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.
• Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa
sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen
secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri
Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi
nitrogen.
• Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul
protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas
amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi.
Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila
oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen
oleh proses yang disebut denitrifikasi.
2. Daur Fosfor
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor
dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya
peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen.
Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat
tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari
herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.Bakteri dan jamur
mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.
3. Daur Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang natinya akan mengalami siklus hidrologi. Uap air berasal
dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer
berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer
mengalami kondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan
masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu
pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh
tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan,
sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia
sebagai urin dan keringat.
Air tanah dan air permukaan sebagia mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut
Siklus Panjang.
Berikut adalah penyebab pemanasan global :
1. Meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor
Penyebab pemanasan global ini disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri, semakin padat nya penduduk yang ada di
seluruh dunia dan populasi manusia terus bertamabah maka jumlah kendaraan bermotor juga akan selalu bertambah.
Efek kendaraan bermotor sangat berpengaruh bagi pemanasan global karena gas yang dikeluarkan oleh kendaraan
bermotor adalah gas karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas karbon monoksida
juga menyebabkan efek rumah kaca.
2. Efek rumah kaca
Penyebab efek rumah kaca adalah akibat efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi yang terperangkap oleh gas-
gas yang ada di lapisan atmosfer sehingga mengalami pemberhentian dan tidak dapat diteruskan kembali ke luar
angkasa dan akibatnya akan panas cahaya matahari tersebut akan dipantulkan kembali ke permukaan bumi.
Efek rumah kaca juga memberikan manfaat bagi bumi serta makhluk hidup yang ada di bumi, namun jika pemanasan
global terlalu berlebihana akan mengakibatkan efek yang tidak baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi.
3. Gas buang dari industri
Gas buang dari industri adalah penyebab efek rumah kaca yang berpengaruh juga dengan kehidupan makhluk hidup
karena dapat menyebabkan pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan, karena asap pabrik
mengeluarkan gas berupa karbondioksida, karbon monoksida, gas metana dan yang lainnya
4. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol
CFC adalah Cloro Four Carbon adalah penyebab pemanasan global yang sifatnya masih bisa ditangani, CFC merupakan
bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan lalu digunakan sebagai memproduksi peralatan rumah tangga.
CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC yang menimbulkan pemanasan global.
5. Luas hutan yang semakin menurun
Luas hutan yang semakin menurun juga menyebabkan pemanasan global, karena seringnya ada pembakaran hutan
yang secara liar membuat lahan hutan semakin berkurang. Karena hutan yang berperan penting sekali unutk makhluk
hidup, hutan merupakan paru-paru dunia.
Efek hutan yang semakin berkurang adalah cuaca semakin memburuk karena tidak ada yang membantu karbondioksida
menjadi oksigen, pernafasan pun menjadi terganggu karena cuaca yang kurangnya masukan oksigen sehingga
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
6. Polusi kendaraan dari bahan bakar bensin
Kendaraan yang ada di seluruh dunia sangat memberikan pengaruh besar dalam pemanasan global, karena kendaraan
yang menggunakan bahan bakar minyalk seperti mobil, motor dan kendaraan yang lainnya hasil dari pembuangannya
akan menghasilkan gas karbondioksida yang berlebihan.
Nah gas karbondioksida inilah yang berpengaruh sekali dalam pemanasan global karena karbondioksida merupakan gas
yang menangkap cahaya panas sehingga tidak bisa di salurkan lagi ke luar angkasa. Pengaruhnya memberikan dampak
tidak baik bagi kesehatan karena banyaknya polusi di lingkungan yang penduduknya mayoritas tinggal di pinggir jalan
raya.
7. Boros nya pemakaian listrik
Boros menggunakan listrik juga dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global. Karena adanya penguapan pada
listrik jika listrik terlalu sering digunakan. Seharusnya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan
sehingga tidak menyebabkan pemanasan global, walaupun tidak terlalu berpengaruh namun bisa menambah gas
karbondioksida sehingga cepat terjadinya pemanasan global.
Tak heran di sepanjang jalan pernah kita lihat ada kampanye di tv atau di jalanan yang menghimbau untuk hemat listrik.
Karena walaupun sedikit pengaruhnya jika semakin banyak justru akan merusak lingkungan sekitar dan merugikan diri
sendiri membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar.
8. Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan
Gas metana merupakan gas yang menyebabkan pemanasan global, gas ini sangat berpengaruh dalam pemanasan
global karena gas merupakan urutan kedua penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana disebabkan
dari bahan-bahan organik yang kekurangan dari hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan dan peternakan.
Sebagai contohnya adalah semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana akan semakin meningkat yang akan
dilepaskan ke permukaan bumi.
9. Konsep rumah modern
Konsep rumah modern akan menyebabkan pemanasan global. Karena perkembangan di dunia ini semakin berkembang,
manusia lebih memilih untuk mendesain rumah yang banyak terdiri dari kaca. Hal ini menyebabkan cahaya matahari akan
memantul ke udara lagi sehingga hal tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca, karena cahaya yang mengenai
bangunan tidak akan menyerap cahaya sehingga cahaya akan dipantulkan lagi ke udara yang akan menyebabkan
pengaruh lebih cepat terjadinya pemanasan global.
10. Pengrusakan hutan
Pengrusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global. Karena hutan memiliki fungsi yang akan meyerap gas
karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen. Jika semakin banyak adanya penebangan liar, pengundulan hutan maka
jumlah karbondioksida akan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang akan menyebabkan pemanasan
global.
Sehingga diperlukannya reboisasi dan penghijauan pada hutan agar pohon-pohon yang ada di sekeliling hutan bisa
tumbuh subur dan lebih cepat, sehingga bisa sedikit mengurangi pemanasan global karena banyaknya pohon yang akan
menyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen.
11. Pencurian hutan yang merajalela
Pencurian hutan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab yang tidak dimanfaatkan dengan baik, yang
menggunakan lahan secara sembarangan, penebangan hutan secara liar, dan penggundulan hutan. Hal ini memang
sangat berpengaruh dengan pemanasan global, semakin sering adanya pencurian hutan maka lingkungan sekitar akan
semakin tercemar yang bisa menyebabkan dampak akibat kerusakan hutan dan kerusakan pada pernafasan.
12. Pembakaran sampah secara berlebihan
Pembakaran sampah secara berlebihan setiap hari yang dilakukan juga dapat menyebabkan pemanasan global.
Pembakaran sampah yang terkadang dilakukan oleh orang yang tidak brtanggung jawab dengan sampah yang sudah
dibakar ditinggalkan begitu saja, hal ini dapat menimbulkan gas metana yang akan menangkap panas sehingga
karbondioksida akan sulit untuk menghasilkan oksigen.
13. Kekurangan pepohonan
Kekurangan pepohonan dapat menimbulkan pemanasan global, karena pepohonan juga dapat membantu untuk
mengatasi suhu panas dan menghirup karbondioksida yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pepohonan
memiliki fungsi penting bagi lingkungan, karena pohon bisa membuat lingkungan menjadi sejuk, mengurangi polusi, dan
jauh dari pencemaran udara.
Setelah kita sudah menjelaskan mengenai penyebab pemanasan global. Kita akan mengulas juga mengenai dampak
yang akan ditimbulkan karena adanya pemanasan global.
14. Polusi udara dari industri pabrik
Di Indonesia memang lebih banyak industri pabrik di bandingan bisnis usaha yang dijalani masing-masinh orang.
Semakin banyaknya industri pabrik yang berkembang akan menyebabkan kerugian asap yang yang dihasilkan dari pabrik
industri tersebut, sehingga akan menyebabkan polusi udara yang akan membuat lingkungan tercemar. Sehingga akan
semakin banyak terjadinya pemanasan global pada bumi.
16. mengidentifikasi jaringan meristem pada tumbuhan
Berdasarkan asal pembentukannya, ada 3 macam jaringan meristem:
1. promeristem → jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam bentuk embrio
2. meristem primer → jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Jaringan ini
membuat tumbuhan bertambah tinggi
3. meristem sekunder → jaringan mersitem yang berasal dari meristem primer yang mengalami diferensiasi dan
spesialisasi
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi
1. meristem apikal → meristem yang terletak diujung akar dan batang dan menghasilkan pemanjangan pada akar dan
batang. Dalam proses pemanjangan, akan dihasilkan tunas apikal yang akan berkembang menjadi cabang samping
2. meristem interkalar → jaringan yang terletak diantara meristem primer dan dewasa. Pertumbuhan jaringan ini
menyebabkan pertumbuhan bunga
3. meristem Lateral → meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder, meristem ini disebut juga sebagai kambium
17. mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan dasar pada tumbuhan
Jaringan Dasar
Jaringan dasar disebut juga jaringan parenkim. Jaringan inilah yang mengisi ruang antarjaringan. Jaringan ini terdapat di
semua bagian tubuh tanaman, seperti batang, akar, dan daun. Jaringan parenkim yang berada di daun yaitu mesofil
(palisade dan spons) di mana banyak mengandung kloroplas.
PANCASILA menurut saya Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Semboyan ini digunakan
untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Makna Pancasila sebagai
dasar negara adalah bahwa pancasila digunakan sebagai dasar atau fundamen untuk mengatur
pemerintah negara, atau pun sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara. Maka
makna pancasila sebagai dasar negara bisa didefinisikan sebagai kaidah negara yang fundamental, yang
artinya sebagai hukum dasar, baik itu yang tertulis atau pun yang tidak tertulis dan semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam Negara Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada di
bawah pokok kaidah negara yang fundamental.
Apa yang dimaksud dengan guru profesional Guru profesional adalah semua orang
yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara individual
maupun klasikal.Guru profesional sangat di inginkan di Indonesia karena dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Peserta didik sebaiknya di didik oleh guru profesional agar kualitas atau mutu pada anak didik
tersebut mengalami peningkatan. Empat kompetensi dasar tersebut adalah kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional dan sosial. Selain terampil dalam mengajar, guru profesional juga harus
mempunyai kemampuan pengetahuan yang luas, bijak, serta mampu bersosialisasi dengan baik.
Penyelesaian
a) Untuk interval waktu 0 < t < 5 s
t1 = 0 → s1 = 100 m
t2 = 0 → s2 = 150 m
kecepatan rata-ratanya memenuhi
v1 rata-rata = tan α
v1 rata-rata = (s2 – s1)/(t2 – t1)
v1 rata-rata = (150 – 100)/(5 – 0)
v1 rata-rata = 10 m/s
Sebuah troli yang ditarik pada lantai mendatar dapat bergerak lurus dan perubahan
kecepatan dapat diamati pada grafik gerak troli di atas. Tentukan jarak yang ditempuh
troli pada saat t = 4 s dan t = 10 s jika troli bergerak dari titik acuan!
Penyelesaian
Di titik acuan, pada saat t = 0 kecepatan troli 2 m/s, sehingga
s0 = v0 t 0
s0 = 2 × 0
s0 = 0
maka jarak tempuh troli memenuhi:
s=Luas Kurva
Untuk t= 4 s
s = L1
s = luas trapesium terarsir kiri
s = ½ × (2 + 5) × 4
s = 14 m
Untuk t= 10 s
s = L 1 + L2
s = luas trapesium + luas segitiga
s = [½ × (2 + 5) × 4] + [½ × (10 – 4) × 5]
s = 14 + 15
s = 29 m
Berikut ini adalah contoh soal menentukan percepatan rata-rata dan percepata sesaat melalui
grafik v-t beserta penyelesaiannya.
Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 4 m/s. kemudian kecepatannya berubah
secara beraturan menjadi 10 m/s selama 10 sekon seperti pada grafik di atas. Tentukan:
a) Percepatan rata-rata dari t = 0 sampai dengan t = 10 s.
b) Percepatan pada saat t = 5 s
Penyelesaian
t = 0 → v0 = 4 m/s
t = 10 s → v = 10 m/s
a) Besar percepatan rata-ratanya dapat diperoleh
a rata-rata = ∆v/∆t
a rata-rata = (10 – 4)/(10 – 0)
a rata-rata = 6/10
a rata-rata = 0,6 m/s2
Sebuah kapal motor yang mula-mula bergerak dengan kecepatan 36 km/jam, tiba-tiba
mesinnya mati sehingga mengalami perlambatan a. Seperti ditunjukkan pada gambar di
atas, tentukan besar kecepatan kapal pada t = 5 s!
Penyelesaian
Besar kecepatan kapal pada saat t = 5 s dapat ditentukan dengan cara menghitung luas
grafik yang dibentuk kurva percepatan menuju sumbu t. perhatikan gambar berikut
Berdasarkan grafik di atas, maka
Kecepatan = luas daerah yang di arsir
v = luas persegi panjang
v = 5 × (1)
v = 5 m/s.
jadi kecepatan kapal pada saat t = 5 sekon adalah 5 m/s.
Pengungkit Jenis I
Pengungkit jenis I adalah titik tumpu berada di antara kuasa dan beban, seperti layaknya linggis dan pemotong kuku. Hal
ini terjadi saat pemain tenis menengadahkan kepalanya menggunakan otot leher.
Pengungkit Jenis II
Pengungkit jenis II adalah beban posisinya berada di antara titik tumpu dan kuasa. Kondisi ini terjadi ketika pemain tenis
mengangkat beban tubuhnya dengan bertumpu pada jari kaki menggunakan otot betisnya.
Pengungkit Jenis III
Pengungkit jenis III adalah kuasa posisinya di antara titik tumpu dan beban. Ketika pemain tenis menegangkan otot
lengan dan bahu, terciptalah pengungkit jenis III.
1. Dekantasi
Dekantasi sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi yang fungsinya untuk memisahkan cairan dan padatan.
Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan dengan perlahan, dengan begitu padatan akan tertinggal di dalam
wadah tersebut. Metode tersebut terbilang lebih cepat daripada filtrasi, akan tetapi hasilnya masih kurang efektif. Hasil
akan lebih efektif apabila ukuran zat padat lebih besar, misalnya campuran air dengan kerikil.
Contoh dekantasi : yakni antara air dan pasir atau campuran suspensi lain antara padatan dan cairan.
2. Evaporasi (evaporasi)
Apabila garam dicampur dengan air akan membentuk sebuah larutan, larutan tersebut tidak bisa dipisahkan dengan
metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya
disebut dengan evaporasi.
Contoh Evaporasi : larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan-lahan dengan uap air. Selama pemanasan, air
dibiarkan menguap secara perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu dan penguapan air saat
siklus hujan.
3. Filtrasi
Filtrasi merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan & padatan yang tidak larut dengan
menggunakan penyaring berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
Contoh Filtrasi : memisahkan kelapa dengan santan,memisahkan bubuk kopi dengan air dan memisahkan/ menyaring
pasir dan air
4. Sentrifugasi
Metode yang satu ini dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus serta jumlah campurannya
lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara luas dalam memisahkan sel-sel darah serta sel-sel darah putih dari
plasma darah. Padatan merupakan sel-sel darah yang kemudian akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sementara
plasma darah berupa cairan berada di atas.
Contoh Sentrifugasi :
5. Ekstraksi (penyarian)
Pemisahan campuran dengan cara ekstraksi terjadi karena adanya perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut
yang berbeda. Ekstraksi biasanya dilakukan untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.
Contoh Ekstraksi : Proses dalam pembuatan minyak kayu putih dan minyak atsiri dari daun cengkeh. Untuk proses
ekstraksi minyak kayu putih
6. Distilasi (penyulingan)
Distilasi merupakan metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih. Apabila
larutan dipanaskan, menjadikan komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
Contoh Destilasi : Pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan etanol atau alkhol, dan proses pemisahan minyak bumi.
7. Corong pisah
Campuran 2 jenis zat cair yang tidak saling melarutkan bisa dipisahkan dengan corong pisah lalu didiamkan selama
beberapa saat sampai membentuk 2 lapisan terpisah.
8. Kromatografi
Kromatografi adalah pemisahan campuran yang terjadi karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta
perbedaan penyerapan kertas terhadap zat-zat yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih dahulu larut dalam pelarut
serta kurang terabsorbsi pada kertas kemudian akan bergerak lebih cepat.
Contoh Kromatografi :
Dalam menguji bahan pewarna yang digunakan dalam makananh apaka baik untuk dikonsumsi
Dalam menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro
9. Rekristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan / mengendapkan zat terlarut dalam larutan yang
awalnya berupa cairan. Biasanya proses kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat cairannya
mengendap. Selain itu, rekristalisasi juga merupakan suatu proses kristalisasi kembali. Misalnya anda mendapatkan
kristal, tapi kristal tersebut belum murni. untuk memperoleh kristal yang lebih murni dilakukan rekristalisasi.
Rekristalisasi dilakukan dengan cara melarutkan kristal dalam pelarut kemudian mengkristalkannya kembali
Contoh Rekristalisasi : Pembuatan garam oleh para penambang di tepi pantai, hanya dengan menggunakan penguapan
alami.
10. Sublimasi
Sublimasi adalah pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim
(berubah wujud menjadi gas atau malah sebaliknya) bisa dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak
bisa menyublim menggunakan metode sublimasi.
Pesawat sederhana
Macsam -macam pesawat sedeerhana antara lain sebagai berikut ini :
1. Tuas/pengungkit
2. Katrol tunggal tetap dan katrol tunggal bergerak
3. Bidang miring dan roda bergigi (gir)
4. Roda berporos
B. Kerongkongan (Esofagus)
C. Lambung (Gaster)
D. Hati (Hepar)
E. Caput pankreas
H. Pankreas
R. Anus
Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
dan anus.
1. Mulut
Mulut adalah pintu masuk makanan dimana terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Dalam mulut
makaan dihancurkan oleh gigi sehingga terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan
kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin).
2. Kerongkongan / esofagus
Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung yang berbentut tabung dan otot pada kerongkongan
berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik.
3. Lambung / gaster
Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Di dalam lambung
terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung
(HCl)
4. Usus halus
Fungsi utama usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan
kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan
diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili usus.
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah
yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan
bakteri. Struktur usus besar terdiri dari:
Usus buntu
Rektum.
6. Anus
Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sfingter
yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses
melalui proses defekasi (buang air besar).
Pembentukan urine
Berbekal pernyataan yang telah disebutkan sebelumnya, gaya Archimedes bisa dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Ternyata, konsep gaya angkat ke atas ini menyebabkan tiga kemungkinan posisi benda di dalam zat cair, yaitu terapung,
melayang, dan tenggelam. Bagaimana syarat benda dikatakan terapung, melayang, dan tenggelam? Perhatikan gambar
berikut.
Sebuah benda dicelupkan ke dalam minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. Ternyata, 25% volume benda terapung di
atas permukaan minyak. Tentukan massa jenis benda tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
Ditanya: ρb =…?
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan soal ini, Quipperian bisa menggunakan rumus perbandingan volume benda tercelup dalam fluida
dan volume benda di udara.
Jadi, massa jenis benda tersebut adalah 0,6 g/cm3.
Contoh Soal 2
Sebuah benda memiliki berat 6 N di udara dan 4 N di dalam air. Jika massa jenis air 1 g/cm3, tentukan massa jenis benda
tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
Ditanya: ρb =…?
Pembahasan:
Atau Quipperian bisa menggunakan cara SUPER “Solusi Quipper” seperti berikut.
Contoh Soal 3
Sebuah benda terapung di atas permukaan air yang berlapiskan minyak. Ternyata, 50% volume benda tercelup di dalam
air dan 40% tercelup di dalam minyak. Jika massa jenis minyak adalah 0,8 g/cm3, tentukan massa jenis benda!
Pembahasan:
Diketahui:
ρa = 1 g/cm3
ρm = 0,8 g/cm3
Ditanya: ρb =…?
Pembahasan:
Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Setelah serbuk sari melekat pada kepala putik (stigma) yang
sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), maka serbuk sari akan menyerap air dan berkecambah membentuk
buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Inti sel di dalam
buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua.
Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sp*rma. Satu inti vegetatif di dalam serbuk sari
berperan menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sp*rma membuahi inti sel telur
(ovum) membentuk zigot (calon individu baru), dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga
sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan maka disebut
dengan pembuahan ganda.
RANGKAIAN SERI DAN
RANGKAIAN PARALEL
1. RANGKAIAN SERI
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu
rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal
dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya
(digunakan sedikit kabel penghubung).
Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu yang
lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut padam.
Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik dari beberapa
beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang lebih 20 lampu dalam rangkaian
seri ).
Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak
terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka
jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-
masing elemen yang tersusun seri.
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari (di rumah)
:
1. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED) merupakan
rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan
jala-jala (220V).
2. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam
box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
3. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
4. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
2. RANGKAIAN PARALEL
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk
mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara parallel.
Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik
paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam
rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih
banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan
seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang
lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari (di
rumah) :
1. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.
gen merupakan substansi pembawa materi genetik yang diwariskan dari induk kepada
keturunanya. Materi genetik tersebut meliputi Deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic
acid (RNA). DNA dan RNA ini jumlahnya ada banyak banget, lho! berbagai jenis DNA
bergabung u
Pengertian DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA merupakan suatu asam nukleat yang menyusun gen di dalam inti sel. Di dalamnya, tersimpan segala informasi
biologis dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. Tidak hanya di dalam inti sel, DNA juga terdapat di dalam
mitokondria, kloroplas, sentriol, plastid, hingga sitoplasma.
Struktur DNA
DNA adalah suatu molekul besar kompleks yang terdiri dari dua pita panjang yang saling berpilin membentuk heliks
ganda, dengan setiap pitanya merupakan suatu polimer dari ratusan hingga ribuan nukleotida. Setiap nukleotida ini
terdiri dari:
Gula pentosa deoksiribosa, gula pentosa (beratom 5C) yang kehilangan satu atom oksigen.
Gugus fosfat, yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula pentosa.
Basa nitrogen, yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula pentosa.
Fungsi DNA
Membawa informasi genetik.
Memiliki peran dalam pewarisan sifat.
Mengekspresikan informasi genetik.
Menyintesis molekul kimia lain.
Menduplikasikan diri atau bereplikasi.
Sifat DNA
Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies.
Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat ploidi atau jumlah kromosom.
Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang.
Bentuk DNA pada inti sel prokariotik, plastid, dan mitokondria berbentuk sirkuler.
Replikasi DNA
Replikasi atau proses menduplikasikan diri ini terjadi saat interfasi sebelum sel membelah dengan tujuan agar sel
anakan hasil pembelahan mengandung DNA yang identik dengan DNA sel induk. Jika terdapat kesalahan pada proses ini,
sifat pada sel-sel anakan akan mengalami perubahan. Berikut merupakan penjelasan singkat dari proses ini:
1. Dua rantai DNA dibuka oleh enzim helikase (no.9) dengan bantuan enzim topoisomerase (no.11).
2. Rantai tunggal DNA dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal (no.10) dengan tujuan mencegah
terbentuk kembalinya heliks ganda.
3. Enzim RNA primase (no.6) menggabungkan nukelotida-nukleotida menjadi primer RNA, yaitu potongan pendek
dari RNA.
4. Molekul DNA polymerase (no.3 dan 8) melekat pada untaian tunggal DNA dan bergerak di sepanjang untaian itu
kemudian membentuk untaian DNA baru.
5. DNA ligase (no.4) menyambungkan fragmen-fragmen tersebut.
Pengertian RNA (Ribonucleic Acid)
RNA adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin seperti halnya DNA. RNA
banyak terdapat pada ribosom atau sitoplasma dan keberadaannya tidak tetap karena mudah terurai dan harus
dibentuk kembali.
Struktur RNA
RNA adalah suatu polinukleotida yang tersusun dari banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersesun dari:
Fungsi RNA
RNA berperan dalam proses sintesis protein di dalam sel. Akan tetapi, pada beberapa jenis virus, RNA berperan seperti
DNA untuk membawa informasi genetik.
Macam-Macam RNA
RNA genetik, yaitu RNA yang berperan seperti DNA dalam membawa informasi genetik. RNA tipe ini hanya ada
dalam beberapa jenis virus.
RNA nongenetik, yaitu RNA yang hanya berperan dalam proses sintesis protein. RNA tipe ini ada dalam
organisme yang memiliki DNA. Ada tiga macam RNA nongenetik, yaitu:
RNA duta (mRNA), rantai tunggal panjang yang tersusun atas ratusan nukleotida. RNA ini terbentuk
melalui proses transkripsi di dalam inti sel oleh DNA. Fungsi dari mRNA adalah sebagai pembawa kode
genetik (kodon) dari inti sel ke sitoplasma.
RNA pemindah (tRNA), rantai tunggal pendek yang dibentuk DNA di dalam inti sel kemudian diangkut ke
sitoplasma. Fungsi dari tRNA adalah sebagai penerjemah kodon dari mRNA dan pengangkut asam-asam
amino dari sitoplasma ke ribosom.
RNA ribosom (rRNA), rantai tunggal, tidak bercabang, serta fleksibel pada ribosom yang dibentuk DNA di
dalam inti sel. Jumlahnya lebih banyak daripada mRNA ataupun tRNA. Fungsi dari rRNA adalah sebagai
mesin perakit polipeptida pada sintesis protein.
Dari pembahasan ini, selain mengetahui apa itu DNA dan RNA, kita juga mengetahui perbedaan di antaranya. Misalnya,
struktur DNA yang berupa rantai ganda yang panjang berlawanan dengan RNA yang berupa rantai tunggal yang pendek.
Lalu, kadar jumlah DNA yang tetap berlawanan dengan RNA yang tidak tetap. Keberadaan DNA yang permanen juga
berbeda dengan RNA yang tidak permanen karena mudah terurai.
Molekul Unsur
1. Merupakan gabungan dari dua atau lebih atom yang memiliki unsur yang sama atau sejenis
2. Tidak bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa
3. Memiliki perbandingan massa unsur-unsur yang penyusunnya tidak tetap
Molekul Senyawa
1. Merupakan gabungan dari dua atau lebih atom yang memiliki unsur yang tidak sama atau berbeda
2. Bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa
3. Memiliki perbandingan massa unsur-unsur yang penyusunnya selalu tetap
Di mana
Δt = waktu yang diperlukan gelombang dari dipancarkan sampai diterima kembali (s)
Karena sistem sonar bekerja dengan cara mengukur lama waktu suara kembali ke kapal setelah memantul dari
dasar laut, maka jaraknya menjadi dua kali lipat.
Berdasarkan hal tersebut, kita dapat menentukan rumus untuk menentukan kedalaman laut dengan menggunakan
sonar:
Perhatikan! Hasil dari kecepatan suara dikali waktu tempuh dibagi dua, karena suara menempuh jarak dua kali lipat,
sehingga untuk menemukan besar kedalaman laut sebenarnya harus dibagi dengan dua.
Dalam kehidupan sehari-hari kita beberapa kali atau bahkan sering melihat peristiwa pembiasan. Seperti melihat dasar
kolam renang yang terlihat lebih dangkal atau mungkin melihat pelangi di langit setelah hujan turun. Kalau kita berbicara
peristiwa-peristiwa diatas maka kita harus membahas tentang hukum snellius pembiasan. Pembiasan cahaya merupakan
peristiwa pembelokan cahaya yang melalui medium dengan kerapatan optik yang berbeda. bisa dari medium rapat
kerenggang atau dari renggang ke rapat. Ada dua kemungkinan yang terjadi apabila terjadi peristiwa pembiasan yaitu :
Apabila cahaya merambat dari media optik renggang ke media optik lebih rapat, maka cahaya dibiaskan menuju
(mendekati) garis normal. Sebagai contoh cahaya merambat dari udara menuju ke dalam air.
Cahaya datang tidak membetuk 90° terhadap bidag batas, melaika harus lebih kecil dari 90°
Indeks Bias
Christian Huygens : “ indeks bias adalah hasil bagi antara laju sinar cahaya pada ruang hampa udara dengan laju sinar
cahaya dalam suatu zat” . Peristiwa pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan laju cahaya dari
kedua medium. Dimana pada medium rapat laju cahaya lebih kecil dibandingkan pada medium yang renggang.
Dimana :
Medium n=c/v
Air 1,33
Es 1,31
Gliserol 1,48
Sinar datang, garis normal, serta sinar bias menempati suatu bidang datar.
Indeks bias merupakan hasil pembagian dari sinus sudut datang cahaya dengan sinus sudut bias cahaya yang menghasilkan
suatu bilangan tetap
Sudut bias tergantung pada laju cahaya kedua media dan sudut datang cahaya. Keterkaitan analitis antara q1 dan q2.
Hubungan ini disebut Hukum Snellius dan dituliskan:
q1 adalah sudut datang, dan q2 adalah sudut bias . n1 & n2 merupakan indeks bias masig-masing materi . Berkas datang dan
bias terletak pada bidang yang sama, termasuk juga garis normal. Hukum Snellius merupakan patokan Hukum
pembiasan. Dari hukum Snell diketahui bahwa apabila n2 > n1, maka q2 > q1, yang berarti apabila cahaya menuju medium
dengan n lebih besar, maka berkas cahaya dibelokkan mendekati normal. Sedangkan apabila n2 < n1, maka q2 < q1, maka
berkas cahaya aka dibelokkan menjauhi garis normal.
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat
serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi
penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium
merupakan bayangan mosaik, yang
menyusun seluruh pandangan serangga. Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata
yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda,
seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana.
Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah. Pada setiap
omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan
terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat
memproses hingga seratus gambar per detik.
Struktur Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam sistem tata surya. Sebagai
planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur
yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam
struktur bumi, di antaranya terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai
jenis batuan, tanah, serta air yang semuanya itu membentuk planet bumi yang
sekarang ini kita diami.
Bumi memiliki struktur dan kompisisi penyusunnya. Berikut adalah gambar
yang menunjukkan jika bola bumi dipotong dari permukaan hingga ke bagian inti,
maka akan terdapat lapisan-lapisan penyusun yang dapat dibedakan secara fisik
dan kimiawi.
1. Lithosfer, merupakan lapisan selimut bumi yang paling atas dengan ketebalan 50-
100 km, mengandung silisium dan aluminium berbentuk padat. Lithosfer bersama
kerak bumi sering dinamakan lempeng lithosfer. Di dalam litosfer terdapat lebih
dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral
pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02 ), Feldspar, Piroksen, Mika
Putih (K-AlSilikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit,
Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3 ), Olivin (Mg,Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3),
Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer tersusun atas dua
lapisan utama, yaitu lapisan SiAl (ilisium dan aluminium) dan lapisan SiMa
(Silisium dan Magnesium). Lapisan SiAl tersusun oleh logam Silisium dan
Aluminum. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3 . Batuan
yang terdapat dalam lapisan SiAl antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf. Lapisan SiMa adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam Silisium
dan Magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan MgO.
Lapisan ketiga adalah kerak bumi. Lapisan ini mencapai 70 km, dan
merupakan lapisan tanah dan bebatuan. Lapisan ini menjadi tempat tinggal
seluruh makhluk hidup di bumi. Kerak bumi membentuk lempeng samudra dan
lempeng benua. Lempeng samudra dengan ketebalan 5-10 km, sedangkan
lempeng benua mencapai ketebalan 20-70 km. Suhu di bagian bawah kerak bumi
mencapai 1.1000 C. Unsur-unsur kimia utama pembenyuk kerak bumi adalah
oksigen (46,6%), silicon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5,0%), kalsium (3,6%),
natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium (2,1%). Unsur-unsur tersebut
membentuk satu senyawa yang disebut batuan.
Atmosfer
Planet bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup diselimuti oleh udara yang
disebut atmosfer. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang
tidak tampak. Berdasarkan volumenya, terdapat empat gas yang terkandung di
lapisan atmosfer. Keempat gas yang menempati hampir 100% lapisan atmosfer
tersebut masing-masing nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak
20,95%, argon (Ar) sebanyak 0,93% dan karbondioksida (CO2) sebanyak 0,03%.
Gas lain yang terkandung dalam lapisan atmosfer dengan volume yang sangat
rendah antara lain neon (Ne), helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H2), xenon
(Xe), dan ozon (O3). Lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai
ketebalan yang sulit untuk ditetapkan secara pasti. Sebagian besar ahli ilmu iklim
menyepakati bahwa ketebalan lapisan atmosfer lebih dari 650 km. Menurut
perubahan suhu dan ketinggiannya, atmosfer dapat dikelompokkan menjadi
empat lapisan, yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer (ionosfer), dan
eksosfer
1. Troposfer.
1. Mencari tahu sistem pengamanan yang berlaku yang ada di daerah masing-
masing,
2. Selalu mewaspadai bahaya yang menyertai letusan gunung berapi seperti gempa
Bumi, hujan abu, lahar, banjir bandang, longsor, dan tsunami,
3. Senantiasa melakukan perencanaan evakuasi, seperti selalu mempersiapkan
baterai, senter, obat-obatan, makanan dan minuman untuk keadaan darurat,
masker debu, dan kacamata untuk mengurangi dampak hujan debu,
4. Selalu menyimpan nomor-nomor telepon lembaga tanggap darurat
Dan akan lebih mudah jika kamu dapat mencoba membaca kondisi alam yang
ada. Misalnya, saat hewan-hewan gunung mulai turun, dapat diprediksikan
bahwa akan terjadi bencana letusan gunung. Hewan memiliki sensitivitas yang
tinggi terhadap gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan Bumi sebelum
terjadi bencana alam.
Misalnya Kodok di L’Aquila dan semut merah hutan yang dapat mendeteksi akan
datangnya gempa bumi beberapa hari sebelum bencana terjadi. Contoh lainnya
hewan kijang yang turun gunung sebelum terjadinya letusan gunung berapi.
engaruh Gerakan Bumi dan Bulan
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari yang menuju ke bulan oleh bumi. Peristiwa ini
mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan. Gerhana bulan terjadi jika
posisi Matahari, Bumi dan Bulan dalam satu garis lurus. Posisi bumi terletak diantara matahari dan bulan. Ada tiga jenis
gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi). Apabila
hanya sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang lainnya ada dalam bayangan
kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian. Sedangkan gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan
berada di bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu
terang. Lamanya gerhana bulan bisa mencapai 6 bulan. Akan tetapi untuk gerhana total hanya 1 jam 40 menit.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari yaitu peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari
untuk sampai ke bumi. Gerhana matahari akan terjadi jika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis lurus.
Pada saat gerhanan matahari bulan terletak diantara matahari dan bumi. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung
melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah matahari dengan mata telanjang
karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Perlu kamu ketahui, gerhana
matahari ada tiga macam yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total atau disebut juga gerhana matahri sempurna. terjadi jika permukaan bumi tertutupi oleh bayang-
bayang umbra bulan. Gerhana ini terjadi hanya di daerah yang terkena umbra (bayangan inti) bulan.
Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi jika permukaan bumi tertutupi penumbra bulan. Jadi, matahari tidak tertutup
sempurna oleh bulan. Pada gerhana matahri sebagian, masih ada bagian matahari yang yang terlihat terang. Waktu
berlangsungnya gerhana matahari sebagian lebih lama dibanding dengan waktu berlangsungnya gerhana matahri total.
Hal ini karena penumbra bulan lebih luas dari umbra bulan.
Gerhana Matahri Cincin
Gerhana matahari cincin terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauhnya dari bumi. Pada kedudukan ini panjang
kerucut umbra tidak cukup menutupi bumi tetapi perpanjangan umbra bulan yang menutupi bumi. Daerah di permukaan
bumi yang terletak di perpanjangan umbra bulan mengalami gerhana cincin. Di daerah yang mengalami gerhana ini,
matahari tampak bercahaya yang bentuknya seperti cincin. Sedangkan di bagian tengahnya tampak kabur.
Rotasi Bumi
Perputaran Bumi pada porosnya disebut rotasi Bumi. Untuk satu kali rotasi, Bumi memerlukan waktu sehari 23 jam 56
menit atau dibulatkan menjadi 24 jam. Bumi berotasi dari barat ke timur, gerak rotasi Bumi menyebabkan berbagai
peristiwa, antara lain :
Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari. Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari
mengalami siang, sementara itu bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
Gerak Semu Harian Matahahari
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan seperti ini disebut gerak semu harian
Matahari. Gerakan ini terjadi karena adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur.
Akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi
membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan sudut tempuh sejauh 360°. Berdasarkan hal tersebut, setiap tempat di Bumi
dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30°, maka perbedaan waktunya dua jam, dan
seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°). Indonesia terletak
di antara 95° BT dan 141° BT. Artinya, panjang wilayah Indonesia adalah 46°. Karena setiap jarak 15° selisih waktunya
satu jam, maka Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu tersebut yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB),
WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).
Kota Greenwich, London, Inggris terletak pada garis bujur 0°. Oleh karenanya, waktu di kota ini digunakan sebagai
patokan bagi seluruh dunia. Patokan waktu ini disebut Greenwich Mean Time (GMT). Dengan mengacu standar GMT, maka
Waktu Indonesia Barat lebih cepat tujuh jam dari GMT. Sementara itu, Waktu Indonesia Tengah lebih cepat delapan jam
dari GMT. Adapun Waktu Indonesia Timur lebih cepat sembilan jam dari GMT. Sebagai contoh, jika GMT menunjukkan
pukul 01.00, maka Waktu Indonesia Barat menunjukkan pukul 08.00.
Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini
mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan
perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah khatulistiwa dengan kutub.
2. Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari. Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut
revolusi Bumi. Untuk satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi membawa
beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan
terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah
dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama,
belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian
musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi,
belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah
khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua
musim yaitu musi kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara
bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya
tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau
berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :
Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari
seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara (LU). Karenanya, Matahari
seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis khatulistiwa. Akibatnya,
Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini
menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke selatan
Kesimpulannya, bahwa listrik statis berhubungan dengan gejala kelistrikan yang tidak
mengalir. Listrik statis tidak dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat yang lain atau hanya
bisa ada sekejap pada suatu tempat.
Muatan listrik timbul sebab adanya perpindahan elektron dari satu benda ke benda lain.
Terdapat dua muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif, dapat dikatakan bermuatan
positif apabila proton lebih banyak dibanding jumlah elektron dan begitu pula sebaliknya,
sedangkan bila benda yang tidak memiliki muatan disebut netral.
Benda yang mempunyai muatan yang sejenis akan saling tolak-menolah jika didekatkan satu
sama lain, tidak sama dengan benda yang memiliki muatan yang berbeda akan saling tarik-
menarik. Interaksi yang terjadi antar muatan listrik dapat dijelaskan dengan gaya coulomb.
Medan listrik suatu muatan listrik disebut memiliki medan listrik, medan listrik merupakan
daerah di sekitar benda yang bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Dapat juga
disebut medan listrik ialah suatu daerah dimana gaya listrik masih bekerja. Medan listrik
adalah efek yang timbul oleh muatan listrik dalam suatu benda.
Arah medan listrik dari benda yang bermuatan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis
gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik menjauhi (keluar) dari muatan
tersebut, dan sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik mendekati (masuk) muatan
negatif.
Rumus Listrik Statis
Di bawah ini adalah rumus-rumus listrik statis beserta uraian penjelasan.
Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-garis medan magnetik yang disebut garis gaya
magnetik. Nah, ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik dinamakan medan magnetik. Medan
magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu
gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain,
misalnya pada serbuk besi.
Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain yang berasal
dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah
yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah. Dari gambar diatas
kita dapat melihat bahwa medan magnetik paling kuat terdapat di kutub-kutub magnet.
Beberapa contoh garis gaya magnet dengan arahnya ditunjukkan pada gambar berikut.
Untuk mengetahui medan magnet disekitar arus listrik dapat dilakukan percobaan sebagai berikut.
1. Dekatkan kompas pada kawat yang belum dihubungkan dengan baterai. Apakah kedudukan jarum kompas
tersebut berubah? Perhatikan gambar (a).
2. Hubungkan kawat tembaga dengan baterai, kemudian dekatkan dengan kompas. Apakah kedudukan jarum
kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan gambar (b).
3. Ubahlah arah arus listrik yang mengalir dengan mengubah kedudukan kutub baterai, kemudian dekatkan dengan
kompas. Apakah kedudukan jarum kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang? Perhatikan
gambar (c).
Dari Percobaan diatas kita dapat mengamati bahwa medan magnetik di sekitar kawat yang dialiri arus listrik dapat
memengaruhi kedudukan jarum kompas. Ketika arah arus listrik diubah dengan mengubah kedudukan kutub baterai, maka
arah penyimpangan jarum kompas pun turut berubah sehingga :
1. Arah garis gaya magnetik tergantung pada arah arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar.
2. Medan magnetik terdapat di sekitar kawat penghantar yang dialiri arus listrik.
Di sekitar kawat penghantar berarus listrik terdapat medan magnet yang diselidiki oleh Hans Christian Oersted. Arah
medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan garis
gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan.