Kimia
Kimia
Mayoritas bahan kimia ionik larut dalam air. Tubuh manusia harus menjaga sejumlah
ion agar berfungsi baik, ion ini disebut dengan elektrolit. Tanpa konsentrasi yang tepat
dari elektrolit tersebut maka gerakan syaraf tidak dapat mengirim ke otak.
Cairan elektrolit dalam tubuh berkurang akibat berkeringat karena kita kehilangan
cairan dalam bentuk elektrolit (tidak seimbang).
KI (Kalium Iodida)
Atlet disarankan untuk mengonsumsi minuman yang mengandung kalium iodida
untuk memenuhi kebutuhan elektrolit tubuh dan membantu menjaga keseimbangan kadar
elektrolit (KI). Ion yodium mendapatkan transfer elektron dari ion kalium untuk membuat
senyawa ionik. Iodium (I) memperoleh elektron, sedangkan kalium (K) kehilangan
elektron. Manusia dengan penyakit thyiroid dapat diobati dengan KI.
2. Interaksi Kimia dalam tubuh manusia
Gaya elektrostatik dapat bekerja baik secara in vitro maupun in vivo dan inilah yang
menyebabkan terjadinya interaksi dalam kimia. Salah satu konsep paling mendasar dalam
fisiologi adalah interaksi proses biokimia dalam tubuh. Mengatur cairan tubuh adalah
salah satu interaksi biokimia yang paling penting untuk dipahami. Tubuh manusia terdiri
dari air antara 50 dan 70 persen. Karena ukurannya, perubahan cairan tubuh dapat
berdampak signifikan pada kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Oleh karena itu,
untuk menjaga homeostasis, tubuh akan berusaha menerapkan sejumlah regulasi cairan.
Salah satu aspek yang paling penting dari fisiologi adalah studi tentang interaksi
biokimia. Biokimia dan fisiologi saling terkait erat di bidang penelitian medis, meskipun
faktanya keduanya tampak seperti dua bidang studi yang terpisah. Kajian fungsi makhluk
hidup yang dikaji dalam fisiologi didasarkan pada ilmu biokimia, yang mempelajari
interaksi kimia dan proses kimia yang terjadi pada makhluk hidup selama pertumbuhan
dan kehidupannya.
Tubuh manusia terdiri dari air antara 50 dan 70 persen. Cairan ekstraseluler dan cairan
intraseluler adalah dua kompartemen tubuh tempat cairan ini didistribusikan. Karena
ukurannya, perubahan cairan tubuh dapat berdampak signifikan pada kemampuan
seseorang untuk bertahan hidup. Agar homeostasis tetap terjaga, tubuh akan selalu
berusaha untuk mengatur keadaan cairannya.
Daftar Pustaka
Widarti, HR, Safitri, AF, & Sukarianingsih, D, 2018, ‘Identifikasi Pemahaman Konsep
Ikatan Kimia’, Jurnal Pembelajaran Kimia, vol. 3, no, 1, hh. 41-50.
Susanto, R, & Rania, G, 2020, ‘Interaksi Biokimia pada Regulasi Cairan Tubuh : Sebuah
Tinjauan Pustaka’, Jurnal Mahasiswa, vol. 12, no. 1, hh. 18-20