Anda di halaman 1dari 4

Pengorganisasian Dalam

Manajemen Keperawatan
Pengertian Pengorganisasian

Organisasi adalah suatu system usaha bersama sekelompok orang


untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi merupakan setiap
perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
(James D. Mooney).

Pengorganisasian (G.R. Terry) adalah tindakan mengusahakan


hubungan-hubungan perilaku yang efektif antara masing-masing
orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan
memperoleh kepuasan diri dalam melaksanakan tugas-tugas
terpilih di dalam kondisi lingkungan yang ada, untuk mencapai
tujun dan sasaran. (Djoko Wijono, Manajemen Kepemimpinan dan
Organisasi Kesehatan, Airlangga University Press, Hal. 62)

Langkah-Langkah Dalam Pengorganisasian

1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi


sudah di susun pada saat fungsi perencanaan.
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan
pokok untuk mencapai tujuan.
3. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan
yang praktis (elemen kegiatan).
4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan
menyediakan fasilitas pendukung yang diperoleh untuk
melaksanakan tugasnya.
5. Penugasan personal yang cakap yaitu memilih dan
mendapatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas.
6. Mendelegasikan wewenang : dalam pembagian tugas harus
diperhatikan adanya keseimbangan antara wewenang dan tnggung
jawab staf, untuk organisasi seperti puskesmas yang mempunyai
jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan
kegiatannya cukup luas, prinsip kerjasama yang sifatnya
integrative perlu diterapkan karena prinsip kerja integrasi
diharapkan semua kegiatan pokok puskesmas dapat diselesaikan.
(A. A. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan Edisi 2, EGC)

Peran Fungsi Dan Tanggung Jawab

Peran manajer

Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan


lingkungan. Tetapi faktor lain yang mungkin mempengaruhi
tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja
dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai
dari kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan
kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya
kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat
terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya.
Manajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan
dalam tuga professional sebagaimana dibahas sebelumnya:
Komunikasi, Potensial perkembangan, Kebijaksanaan, Gaji dan
Upah, dan Kondisi kerja. (Nursalam, 2002).

Peran manajer keperawatan dalam pelaksanaan manajemen

Manajer pada dasarnya adalah subjek dari kegiatan manajemen.


Hal ini berarti bahwa manajer merupakan orang yang melakukan
kegiatan manjemen atau manajer adaah individu yang
bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan
dalam organisasi yang dijalankan bersama anggota organisasi.

Dalam intitusi layanan keperawatan, para manajer bertugas untuk


memastikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh
keperawatan dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan
manajemen, rangkaian kegiatan  terlibat manajemen, baik yang
bersifat fungsional maupun operasional untuk dapat
mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai
dengan fungsinya masing-msing, diperlukan beberapa keahlian
manajemen yang diperlukan oleh manajer keperawatan yang
terlibat dalam kegiatan keperawatan. Keahlian – keahlian tersebut
meliputi sebagai berikut :

1. Keahlian teknis diperlukan untu melakukan pekerjaan


spesifik, seperti mengukur tanda vital pelakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
2. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat.
Keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan
berbagai individu dimasyarakat keahlian tersebut meliputi kahlian
dalam berngosiasi, memotivasi, meyakinkan klien dan lain-lain.
3. Keahlian konseptual. Keahlian dalam berfikir secara abstrak
sistematis termasuk didalamnya melakukan pengkajian,
mendiagnosis, dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi
yang berbeda-beda, bahkan keahlian untk memprediksi dimasa
yang akan datang.
4. Keahlian dalam pengambilan keputusan. Keahlian untuk
mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai
alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi.
5. Keahlian dalam mengelola waktu. Keahlian dalam
memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
6. Keahlian dalam manajemen global. Keahlian manajerial yang
tidak saja terfokus pada satu keadaan dinegara tertentu, namun
lintas negara bahkan lintas budaya.
7. Keahlian terkait teknologi. Keahlian manajerial dalam
mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi.

Peran kepala ruangan

Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (1994)


adalah peran kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran
rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan, bertanggung
jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang
berkwalitas, dan menghindari terjadinya kebosanan perawat serta
menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan.

Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, perlu melakukan


kegiatan koordinasi kegiatan unit yang menjadi tanggung
jawabnya dan melakukan kegiatan evaluasi kegiatan penampilan
kerja staf dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan
pemberian asuhan keperawatan. Berbagai metode pemberian
asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan
jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di
unit yang bersangkutan.

(Arwani, 2005).

Anda mungkin juga menyukai