MUKMIN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB IIKAJIAN TEORI...........................................................................................6
A. Tipologi Kepribadian dalam Islam...............................................................6
1. Pengertian Tipologi...................................................................................6
2. Pola Penelusuran Tipologi dalam Kepribadian Islam...............................7
3. Bentuk-Bentuk Tipologi Kepribadian dalam Islam..................................8
B. Kepribadian Mukmin.................................................................................10
BAB IIIPENUTUP................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Tipologi
a. Tipe Mukmin, yaitu mereka yang beriman atau percaya kepada yang
gaib seperti (Allah, malaikat dan ruh); menunaikan shalat;
menafkahkan rezekinya kepada faqir-miskin, yatim dan kerabat;
beriman kepada kitab Allah; dan beriman kepada hari akhir. Tipe ini di
golongkan sebagai tipe yang beruntung (muflih), karena telah
mendapatkan petunjuk.
b. Tipe Kafir (ingkar), yaitu mereka yang ingkar terhadap hal-hal yang
harus di percayai sebagai seorang Mukmin. Tipe seperti ini di
gambarkan sebagai tipe yang sesat, karena terkunci hati, pendengaran
dan penglihatannya dalam masalah kebenaran. Siksa Allah Saw. Yang
pedih tentu menjadi bagian dari kehidupan akhirnya.
c. Tipe Munafik, yaitu mereka yang beriman kepada Allah Saw, dan hari
akhir, tetapi imannya hanya di mulut belaka sementara hatinya ingkar.
Mereka ingin menipu Allah dan orang Mukmin, walaupun sebenarnya
ia menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. Hati mereka
berpenyakit, dan semakin parah karena membuat kerusakan,
menambah kebodohan, bersekutu dengan setan untuk mengolok-
ngolok orang-orang Mukmin. Mereka tidak mendapat penerangan dan
petunjuk sehingga senantiasa dalam kegelapan.
Tipologi kedua dengan pola yang linear. Missalnya tipe orang yang
ingin berperang (pejuang) di jalan Allah, sedang sebgian yang lain bertipe
pelajar agar memberi peringatan pada kaumnya (QS Al-Taubah : 122).
Sedang dalam QS Al-Baqarah ayat 200-201 dan Al-Syura ayat 20 tentang
tipe orang yang berorientasi pada kebaikan kehidupan dunia saja, kebaikan
kehidupan akhirat saja, dan kebaikan kehidupan kedua-duanya.
3. Bentuk-Bentuk Tipologi Kepribadian dalam Islam
1. Kepribadian Rabbani
a. Pengertian Kepribadian Rabbani
Salah satu makna fitrah manusia, dalam QS. Al-Rum, ayat 30,
adalah pemberian asma’ dan sifat-sifat ketuhanan yang dihembuskan
pada diri manusia, sehingga secara potensial manusia memiliki asma’
dan sifat-sifat ketuhanan yang apabila diaktualisasikan akan
menimbulkan kepribadian rabbani.
2. Kepribadian Malaki
1. Pengertian Kepribadian Malaki
Istilah Malaki dari akar kata malaka yang berarti memiliki,
mempunyai atau menguasai. Istilah malaki kemudian dinisbatkan
dengan salah satu makhluk Allah yang disebut dengan malaikat
(bentuk jama’ dari malak). Kepribadian malaki adalah kepribadian
individu yang didapat mentransformasikan sifat-sifat malaikat ke
dalam dirinya untuk dinternalisasikan dalam kehidupan nyata
Atau dalam bahasa sederhana, kepribadian malaki adalah
kepribadian individu yang mencerminkan sifat-sifat kemalaikatan
(malakiyyah). Pada definisi di mengandung tiga unsur utama,
yaitu transformasi sifat-sifat mulia ke dalam diri individu yang
berusaha berkepribadian malaki; untukkemudian
menginternalisasikannya dalam kehidupan nyata.
2. Kerangka Dasar Kepribadian Malaki
Sebagaimana dalam QS Al-A'raf ayat 16, Al-Hijr ayat 39-40 dan
Shad al itar 82-83 bahwa iblis selalu menghalangi manusia untuk
menempuh jalan daang lurus, menyesatkan semuanya, dan
membisikkan buruk (was-was) ke otiva lan maksiat, agar manusia
masuk neraka bersamanya. Namun di pihak lain, Allah Swt, juga
menciptakan malaikat untuk menjaga manusia, memberi iki tham
dan mengajak pada perbuatan yang benar.
Firman Allah Swt:
Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya (hafizh)
(QS Al- hThariq: 4)
Menurut tafsir al-Jalalain, maksud penjaga adalah malaikat
yang menjaga manusia agar berkepribadian baik. Sementara tafsir
al-Qurthubi menukil dari pendapat Abu Umamah bahwa manusia
dijaga 160 malaikat Apabila keberadan malaikat menjaga dan
memelihara manusia maka ia memiliki beberapa sifat yang patut
dicontoh dan diteladani, sebab dengan menteladaninya maka
manusia akan terhindar dari tipu daya syetan dan membentuk apa
yang disebut dengan ntuk mengimbangi kejahatan syetan.
terhindar dar kepribadian malaki.
3. Pola dan Bentuk-bentuk Kepribadian Malaki
a. Kepribadian Jibrili, satu kepribadian malaki yang membawa dan
menyebarluaskan informasi (wahyu) atau ilmu pengetahuan untuk
kebaikan, kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia (QS Al-
Baqarah: 97, Al-Nahl: 102, Thaha: 114, Al-Najm: 5); ia dapat
dipercaya (al-amin) (QS Al-Syu'ara: 193), cerdas (QS A-Najm: ba
mulia (QS Al-Takwir: 19), memiliki power dan kedudukan tinggi
Arasy (QS Al-Takwir: 20), ditaati (QS Al-Takwir: 21).
b. Kepribadian Mika'ili, satu kepribadian malaki yang membagi-
bagw dan menebar rezeki, membuka lapangan dan peluang kerja,
dan memanfaatkan alam semesta untuk kepentingan ibadah
kepada-Nya( QS Al-Bagarah: 98).
c. Kepribadian Isråfili, satu kepribadian malaki yang meniupkan
sangkakala kematian universal, agar manusia dapat merasakan
akibat dari perbuatannya dan berhati-hati dalam berperilaku. (QS
Al-An'am:73, Al-Kahfi: 99, Thaha: 102, Al-Mukminun: 101, Al-
Nam adala 87, Yasin: 49,51.53). Pembangunan yang
sesungguhnya memilikiu penghancuran secara total hal-hal yang
telah usang.
d. Kepribadian Izraili, satu kepribadian malaki yang mematikan dan
membunuh sesuatu yang telah usang, tidak produktif dan tidak
berkualitas, agar tumbuh dan bangkit generasi baru yang lebih.
berkualitas; Pencabutan atau pemecatan orang shalih (baik) dengn
cara yang baik, bahkan diberi penghormatan dengan ucapan salam
(Qs Al-Nahl: 32), dan perlakukan lemah lembut (QS Al-Nazi'at
Namun jika pada orang yang jahat (kafir) maka pencabutannya
dengi kasar disertai pukulan dan siksaan (QS Al-An'am: 93, Al-
Anfal: 50 Muhammad: 27, Al-Nazi'at: 1).
e. Kepribadian Raqibi, satu kepribadian malaki yang mencatat,
mengadministrasi atau menginventaris perilaku yang baik untu
kemudian meningkatkannya; jika telah melakukan yang wajib
maka ditambah dengan yang sunah dan jika telah meraih
kuantitasnya mak ditempuh kualitasnya.
f. Kepribadian Atidii, satu kepribadian malaki yang mencat dan
menginventaris perilaku yang buruk untuk kemudian
meninggalkannya, jika telah meninggalkan yang haram lalu
menjauhkan yang makruh.
g. Kepribadian Munkari, satu kepribadian malaki yang memiliki
tanggung jawab atas segala perbuatannya sehingga waspada dan
berhati-hati baik, , dalam beraktivitas: jika diajukan pertanyaan ia
dapat menjawab dengan baik jika diminta laporan apa pun ia
dapat memberinya dengan baik.
h. Kepribadian Nakiri, (sama dengan nomor 7)
i. Kepribadian Ridhwâni, satu kepribadian malaki yang menjaga
memelihara dan menuju kenikmatan, keindahan, kesejahteraan,
dan keselamatan, tentunya hal itu hanya diperoleh oleh pribadi
yang shalilh.
j. Kepribadian Maliki, satu kepribadian malaki yang menjaga dan
menghindari diri dari siksaan, keburukan, kesengsaraan dan
kehancuran, tentunya hal itu diperoleh karena meninggalkan
maksiat dan dosa.
3. Kepribadian Qur’ani
4.Kepribadian Rasuli
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah fatamorgana. (QS Ali Imran: 185)
6. Kepribadian Taqdiri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tipologi kepribadian Islam adalah satu pola karakteristik berupa
sekumpulan sifat-sifat yang sama, yang berperan sebagai penentu cirri khas
seorang Muslim dan yang membedakan dengan yang lain. Perbedaan pola
karakteristik itu baik antara sesame Muslim atau antara seorang Muslim
dengan non-Muslim.
Mukmin berarti orang yang beriman. Kata iman (percaya) seakar dengan (1)
kata amanah (terpercaya) yang merupakan lawan dari khianat dan (2) kata
aman (keadaan aman). Secara etimologi iman berarti pembenaran (tashdiq).
Orang yang beriman adalah orang yang benar dalam memegang dan
melaksanakan amanat, sehingga hatinya merasa aman. Iman merupakan
lawan dari ragu-ragu (rayb). Pengertian iman kemudian disederhanakan
menurut domain-domainnya. Terdapat tiga domain yang dapat mengkaver
pengertian iman. Pertama, domain efektif (al-majal al-infi’ali), domain
kognitif(al-majal al-ma’rifi), domain psikomotorik (al-majal al-nafsi al-
haraki);
B. Saran
Harapan tulisan ini dapat menambah pengetahuan tentang kepribadian islam
yang dapat menjadi tuntutan sebagai calon konselor
DAFTAR PUSTAKA