A. PENDAHULUAN
Masalah gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita masih menjadi masalah gizi utama
yang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Prevalensi keduanya pada anak balita di
Indonesia masih tinggi. Hasil Riskesdas tahun 2013 di Indonesia menunjukkan bahwa 13,9%
balita Indonesia mengalami gizi kurang, 5,7% diantaranya adalah gizi buruk berdasarkan
indikator BB/U.
Salah satu penyebab gizi kurang pada anak adalah praktik pemberian makanan pada
anak yang tidak tepat (Depkes RI, 2010). Pemberian makanan pada anak dapat dipengaruhi
oleh pengetahuan dan pola asuh ibu. Menurut Sulistyorini (2007) pola asuh merupakan salah
satu faktor penting dalam terjadinya gangguan status gizi, yang termasuk pola asuh adalah
pemberian ASI, penyediaan dan pemberian makanan pada anak, serta pemberian rasa aman
pada anak. Pengetahuan ibu tentang gizi mempengaruhi perilaku terhadap pemberian makanan
anak. Pemilihan bahan makanan, tersedianya jumlah makanan yang cukup dan
keanekaragaman makanan ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang makanan dan
gizinya. Ketidaktahuan ibu dapat menyebabkan kesalahan pemilihan makanan terutama untuk
anak balita (Mardiana, 2006). Kesalahan dalam memilih makanan untuk balita berdampak pada
status gizi kesehatannya.
Sehubungan dengan hal diatas, maka perlu dilakukan kegiatan Pos Gizi/Kelas Gizi di
wilayah Kecamatan Jatinegara, agar kualitas kegiatan program Gizi sesuai dengan yang
diharapkan. Program giz ini dilaksanakan untuk mendukung visi Puskesmas Kecamatan
Jatinegara yaitu “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat
Jatinegara Sehat dan mandiri tahun 2022 ” dan Misi Puskesmas Kecamatan Jatinegara yaitu
“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama kepada masyarakat,keluarga,dan
perorangan yang berkualitas, profesional, merata dan berkeadilan serta mendorong
kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat melalui kerjasama lintas sektoral
dalam pelayanan upaya kesahatan masyarakat”. Dan tata nilai Puskesmas Kecamatan
Jatinegara DISIPLIN ( Datang tepat waktu, Isi daftar hadir, Siap melaksanakan tugas ,Ingat
berdoa sebelum bekerja, Patuh peraturan dan tata tertib , Laporkan hasil kerja kepada atasan,
Instruksi segera dilaksanakan dan Norma-norma jangan dilanggar )
B.LATAR BELAKANG
Kecamatan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang berada diwilayah Suku
Dinas Kesehatan Jakarta Timur yang memiliki daerah rawan , dimana wilayah tersebut
merupakan daerah yang terdiri dari berbagai pola kehidupan masyarakatnya yang kurang yaitu
kumuh dan miskin dan rawan banjir. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada
pemantauan perkembangan balita pada masing-masing wilayah. Berbagai usaha telah
dilakukan dalam menangani masalah gizi di wilayah Puskesmas Kecamatan Jatinegara, namun
hasil belum signifikan sehingga perlu dilakukan dengan melalui pendekatan Positive Deviance
melalui Pos Gizi/Kelas Gizi.
Positive deviance melalui Pos Gizi/Kelas Gizi yang dilakukan tidak sepenuhnya sesuai
dengan konsep tetapi dilakukan modifikasi yang tidak menyimpang dari prinsip Positive
Deviance.
Positive deviance (PD) adalah suatu pendekatan pengembangan yang berbasis
masyarakat. PD berdasar pada keyakinan bahwa pemecahan masalah yg dihadapi masyarakat
pada prinsipnya telah ada dalam masyarakat itu sendiri. Artinya pendekatan pemecahan
masalah yang memusatkan perhatian pada apa yang dapat dilaksanakan, bukan apa yang
salah atau yang menjadi sebab masalah. PD menggerakkan masyarakat. PD dilakukan melalui
Pos Gizi/kelas gizi
Pos gizi/ Kelas gizi Balita adalah sarana pemulihan dan promosi gizi balita kepada orang
tua dan pengasuh yang berintegrasi dengan pelayanan kesehatan dan asuhan nutrisi.
Prinsip dari Pos Gizi adalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama kekurangan gizi,
karena ditemukan beberapa keluarga miskin yang anaknya sehat gizi baik , karena
menerapkan pola asuh yang baik. Kekurangan ‘gizi pada umumnya disebabkan oleh praktek
pemberian makan atau pola asuh yang tidak benar, dengan adanya program Pos Gizi maka
diharapkan kurang gizi bisa teratasi dengan perubahan perilaku. Pada saat kegiatan Pos Gizi
orang tua belajar perilaku positif bersama-sama dan mempraktekannya dirumah, Sasaran
utama pada program ini adalah semua anak usia 12-59 bulan, Anak Balita dengan status
Underweight, Stunting dan Wasting dan orang tua atau pengasuh.
Pos gizi dilaksanakan di Posyandu dilakukan seminggu sekali dengan jumlah balita per
pos maksimal 15 orang, pada setiap sesi ibu kader mempersiapkan makanan yang padat
energi dan orang tua / pengasuh memberikan makan kepada anak-anak mereka .Mereka juga
belajar mengenal makanan-makanan bergizi, perilaku ibu balita dan perawatan kesehatan anak
yang positif.
Pendekatan Pos Gizi / Kelas Gizi mendorong terjadinya perubahan perilaku dan
memberdayakan para ibu balita/pengasuh untuk bertanggung jawab terhadap rehabilitasi gizi
anak-anak mereka dengan menggunakan pengetahuan dan sumber daya lokal. Setelah
pemberian makana tambahan berkalori tinggi , anak –anak menjadi lebih bertenaga dan nafsu
makan mereka bertambah karena makan bersama. Perubahan nyata yang terlihat pada anak ,
dengan disertai metode “ belajar sambil bekerja “ akan meningktkan kepercayaan diri dan
ketrampilan ibu balita/pengasuh dalam berbagai perilaku pemberian makan, pengasuhan anak,
kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan. Adanya perilaku-perilaku yang lebih baik, tanpa
memperdulikan latar belakang pendidikan sang ibu/pengasuh, akan meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi balita melalui pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus :
Meningkatkan status gizi balita Underweight, Stunting dan Wasting
Menggali potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat untuk mengatasi masalah
gizi dan kesehatan.
Merubah perilaku masyarakat dengan mencontoh dan mempraktekkan perilaku keluarga
Positive Deviance melalui Pos Gizi/kelas gizi.
Meningkatkan partisipasi kader dan aparat desa.
Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menangani masalah kesehatan dan gizi.
Tema Kegiatan :
“Meningkatkan Status Gizi Balita dengan Pendekatan Positive Deviance Melalui Pos
gizi/kelas Gizi”.
PENANGGUNG
WAKTU KEGIATAN TEMPAT
JAWAB
13.00 – 13.10 - Pengukuran BB, TB Posyandu Petugas
13.10 – 13.20 - perkenalan Kader
H. SASARAN KEGIATAN
Underweight, Stunting dan Wasting serta orang tua/pengasuh balita
L. PENUTUP
Dengan adanya kerangka acuan sosialisasi tahapan dan jadwal kegiatan program
pemberian vitamin A pada bayi dan balita maka dapat dijadikan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan agar jalannya pelaksanaan terarah dan terkoordinir dengan baik