Analisis Peran PDP PKH
Analisis Peran PDP PKH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar
Sarjana Sosial Islam
Oleh
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat Meraih
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Di bawah bimbingan
Dr. Suparto,M.Ed.,MA
NIP. 150288052
1
Lexsi.J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya
2001) Cet. Ke-15 h.3
KATA PENGANTAR
dari arahan, bimbingan, dorongan, dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena
itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
3. Ibu Wati Nilam Sari, M.Si serta Bpk Hudri,MA selaku Ketua Jurusan
4. Dan kepada seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi beserta Staf
5. Rasa terima kasih yang sangat besar penulis sampaikan kepada kedua orang
tua tercinta ayahanda H. Muhamad Toha dan ibunda Hj.Cicih beserta kakanda
Abdul Kholil dan ketiga adik tersayang saya Badru tamam, Fitriyatullailah,
dan Mar’atusholihah. Terima kasih atas do’a yang tulus dan motivasinya yang
i
tak pernah berhenti mengalir yang penulis dapatkan setiap harinya. Semoga
Abdurrahman, Bapak Agus dan Staff UPPKH yang tidak saya sebutkan satu
ibu berikan, yang sudah mengambil waktu masak dan waktu tidurnya. Semoga
Ida, Fy, Ika, Roy, M. Kahfi dan kawan-kawan PMI angkatan 2005, 2006-
2007 dan angkatan selanjutnya, yang tidak dapat disebutkan satu persatunya
yah semuanya.
10. Terima kasih kepada pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
ii
11. Last but not least, terima kasih untuk diriku yang berhasil mengalahkan
baik dari segi bahasa maupun materi yang tertuang di dalamnya. Besar
harapan penulis skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan baru dan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peran........................................................................................... 25
A. Profil........................................................................................... 54
v
1. Tahapan persiapan pendamping dalam Program Keluarga
Harapan (PKH)..................................................................... 71
2. Tugas Rutin ........................................................................... 72
A. Kesimpulan ................................................................................ 95
B. Saran-Saran ................................................................................ 97
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Eropa yang telah lebih dulu menggapai kemajuan (modern), maka negara-negara
Asia adalah negara yang bagian lain yang identik dengan kemiskinan. Berbagai
krisis yang melanda negara Asia Tenggara sejak tahun 1990-an hingga tahun
Sebagai negara besar, Indonesia tidak terlepas dengan berbagai krisis yang
melanda di hampir seluruh Asia, Khususnya Asia Tenggara. Menjadi sulit bagi
Indonesia untuk bergerak ke peradaban yang lebih maju (modern), dalam arti
Asia (Jepang, Iran, India), atau salah satu dari mereka. Krisis multidimensi
(politik)
sulit melepaskan diri dari lobang hitam tiada celah tanpa solusi untuk perbaikan
masa depan Indonesia yang lebih baik. Wajah Indonesia rusak, sebagian daerah
1
2
ingin memisahkan diri mencari bentuk muka yang baru, koordinasi pusat dan
Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia, seakan
hanya ada dalam mimpi dan ilusi, negara kesejahteraan hanya wacana utopis yang
rakyat yang apatis dan semakin anarkis. Ekonomi negara menjadi lika-liku tak
berwujud pada hal-hal yang kongkrit dan spesifik, hingga akhirnya, sosial dan
hendak mencari berbagai solusi yang pasti bagi gerbang pencerahan bangsa dan
negara. Menjadi negara nomor satu dalam soal korupsi dan kemiskinan, bukanlah
dan juga papan menjadi keharusan negara dan pemerintah untuk memenuhinya.
Untuk hal ini, negara harus bersedia membuka berbagai peluang (lapangan kerja,
rakyat Indonesia dalam satu lapangan yang dapat terjangkau (rakyat Indonesia
memenuhi kriteria pasar kerja) oleh masyarakat Indonesia. Kalau tidak, maka,
yang baru atau yang berbeda untuk melihat, menafsirkan, dan memaknai
3
kultural dipahami sebagai akibat dari adanya karakter budaya masyarakat dan etos
kerja yang lemah, sedangkan kemiskinan struktural bisa terjadi karena adanya
1
Kemisikinan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi persoalan kemanusiaan
lainnya, contohnya, seperti keterbelakangan, kebodohan, ketelantaran, kematian dini. Problema
buta hurup, putus sekolah, anak jalanan, pekerja anak, perdagangan manusia (human trafficking)
tidak bisa dipisahkan dari masalah kemiskinan. Juga misalnya, Seseorang dikatakan miskin,
misalnya, kalau memiliki pendapatan rendah, rumah tidak layak huni, atau buta hurup.
2
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), (Jakarta: Lembaga Penerbit
FEUI, 2003), Cet 1, h.1
3
Misalnya, pada konsep mengenai kemiskinan kebudayaan dan kemiskinan struktural.
Yang pertama melihat budaya kemiskinan seperti malas, apatis, kurang berjiwa wiraswasta sebagai
penyebab seseorang miskin. Yang kedua menilai bahwa struktur sosial yang tidak adil, korup,
merasa rendah diri yang sudah mengakar sebagai penyebab kemiskinan.
4
struktur dan kebijakan pemerintah yang timpang, sebagai akibat dari terjadinya
Dari dua pendapat di atas, antara Adi Isbandi Rukminto dan Syaiful Arif
melibatkan semua unsur yang ada dalam sebuah negara, masyarakat, dan
Sedangkan disisi lain, masyarakat sebagai individu atau kelompok yang secara
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional. Pada tahun 2007
jumlah penduduk miskin di Indoensia sebesar 37,7 juta atau 16,58% dari total
Diharapkan angka kemiskinan pada akhir 2009 dapat diturunkan menjadi 18,8 juta
atau 8,2% dari total penduduk. Dari data tersebut. Indonesia telah menelurkan
(KUR), dll) telah menjadi momok yang seakan tidak tepat sasaran bagi rakyat.
Jakarta pada bulan Maret 2009 sebesar 323,17 ribu (3,62 persen). Dibandingkan
4
Syaiful Arif, Menolak Pembangunanisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), Cet. 1,
h. 289
5
dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2008 yang berjumlah 379.6 ribu (4,29
persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 56,45 ribu. Hal ini
disebabkan antara lain oleh; (a) Pada bulan Januari – Maret 2009 terjadi deflasi
sebesar 0,13 persen; (b) UMP di DKI Jakarta terjadi peningkatan dari 972.645
rupiah pada tahun 2008 menjadi 1.069.865 rupiah pada 2009; dan (c) Tingkat
Garis Kemisknan (GK) tahun 2009 sebesar Rp. 316.936,- per kapita per
bulan lebih tinggi dibanding GK tahun 2008 yang sebesar Rp. 290.268,- per
Keluarga Harapan (PKH). PKH dikenal di negara lain dengan istilah Conditional
Cash Transfers 7 (CCT) atau bantuan tunai bersyarat. PKH bukan merupakan
5
Komodisi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah
beras, telur dan mie instan. Komoditi non makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis
Kemiskinan adalah biaya perumahan dan angkutan. (Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta
No. 26/07/31/TH XI , 1 Juli 2009, http://jakarta.bps.go.id/BRS/Sosial/Miskin09.pdf. diakses pada
tanggal 6 agustus 2010).
6
Keadaan tahun 2009 dibanding dengan keadaan tahun 2008; a) Angka kemiskinan (P0)
turun 0,67 poin dari 4,29 persen menjadi 3,62 persen; b) Rata-rata kesenjangan pengeluaran
masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (P1) menurun dari 0,72 menjadi 0,57;
c) Ketimpangan pengeluaran penduduk miskin (P2) semakin menyempit yaitu dari 0,19 menjadi
0,14. (Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 26/07/31/TH XI , 1 Juli 2009,
http://jakarta.bps.go.id/BRS/Sosial/Miskin09.pdf. diakses pada tanggal 6 agustus 2010).
7
Pembayaran tunai yang bersifat kondisional (sesuai keadaan masyarakat)
6
tahun 2007 mempunyai sasaran mencakup 500.000 rumah tangga sangat miskin
(RTSM) yang tersebar di 7 provinsi (DKI Jakarta (Jakarta Utara): Jawa Timur,
Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sumatera
Barat).
dilaksanakan oleh rumah tangga sangat miskin peserta PKH terkait dengan upaya
peningkatan status kesehatan Ibu hamil dan anak, serta tingkat pendidikan anak
dari keluarga rumah tangga sangat miskin. Kewajiban yang harus dilaksanakan
adalah:
1. Bagi ibu rumah tangga sangat miskin yang dalam keadaan hamil pada waktu
8
Tim Penyusun, Pedoman Umum PKH Lintas Kementrian dan Lembaga, Pedoman
Umum PKH 2008, (Jakarta, Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Direktorat Jenderal
Bantan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial RI, 2008), h. 17.
9
Keberdayaan yang dimaksud di sini adalah, kekuatan masyarakat yang ditumbuhkan
melalui kesadaran bahwa mereka memiliki pondasi dasar yang juga dapat mengubah hidup mereka
agar menjadi layak. Kesadaran masyarakat yang mampu membangun hidup mereka secara mandiri
tanpa meminta dan mengharapkan bantuan dari luar (orang lain).
10
Lih. Halaman dan footnote pada bab II (h. 41-42)
7
Kesehatan;
2. Bagi rumah tangga sangat miskin yang mempunyai anak usia 0-6 tahun, wajib
3. Bagi mereka yang mempunyai anak usia sekolah 7-15 tahun, wajib mengikuti
Nasional.
pendapat Adi Isbandi dan Syaiful Arif, dalam tingkat makro/struktural pemerintah
BPS dalam penyediaan data penerima dan PT Pos Indonesia untuk sistem
penyakit sosial. Padahal, Peran dan fungsi Program Keluarga Harapan menjadi
sebuah jembatan bagi masyarakat yang mendapatkan dana anggaran (yang dikenai
11
Pedoman Umum PKH, program keluarga harapan, (Direktorat Jaminan Kesejahteraan
Sosial dan Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Soail, Departemen Sosial RI, 2008), h. 4
8
program) sebagai sebuah gerbang besar yang terbuka bagi mereka untuk
Pemerintah 12 yang menjadi penopang, sarana, dan harapan bagi mereka untuk
Program Keluarga Harapan. Dana bantuan PKH menjadi hak sepenuhnya bagi
beralih ke tangan, jika (modal) untuk bermain judi atau digadaikan untuk membeli
tidak potensial dan efektif. Jika demikian, Program Keluarga Harapan tidak cukup
efektif apabila dijadikan sebagai sebuah solusi bagi masyarakat miskin perkotaan
(semisal PKH, Kartu GAKIN, RASKIN), tidak merata di semua lini dan lingkup
masyarakat miskin.
Dari berbagai hal tersebut, menarik untuk diselami, dan akan muncul
sosial ini akan berujung pada pertanyaan yang mendasar, bagaimana peran
12
Anggaran PKH yang dikeluarkan oleh pemerintah berasal dari APBN yakni Rp1 triliun
untuk setiap tahun, yang diperuntukkan bagi 500ribu ibu dari keluarga miskin, sedangkan sekitar
11,6 juta ibu keluarga miksin yang belum mendapat PKH, akan diupayakan pada tahun berikutnya.
Pemberian bantuan PKH akan berlangsung selama enam tahun (2007-2012) agar si ibu dari RTSM
mampu membiayai pemunuhan gizi balita atau menyekolahkan anak hingga lulus SD.
9
bergantung pada peran dan fungsi pendamping dari berbagai program pemerintah
yang diberikan pada masyarakat. Jika hal demikian tidak berfungsi, dan peran
standar kehidupan yang normal (layak) bagi keseharian masyarakat. Banyak hal
yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan nyawa dan harta
masyarakat tidak mampu (miskin) untuk dapat bertahan hidup, tetapi cepat atau
lambat pula, masyarakat akan menemui kebuntuan hidup, yang berujung pada
kematian apabila tidak dicarikan solusi kesejahteraan yang tepat dan berkelanjutan
Untuk itu, menjadi kewajiban bersama bagi setiap komponen pemerintah dan
sehingga peran dan fungsi masing-masing (hak dan kewenangan) sebagai satu
13
Selain masalah kemiskinan adalah juga terkait dengan permasalahan sumber daya alam
dan manusia, kemiskinan struktural, budaya, kreatifitas, disfungsi dan lain sebagainnya. Peran
pendamping menjadi penting adalah dikarenakan pendamping dapat menjadi penengah bagi
pemerintah dan masyarakat untuk menyampaikan komunikasi (keinginan keduanya) yang
berimbang dalam membangun tujuan negara bangsa dan masyarakat.
10
1. Pembatasan masalah
agar lebih terarah dan tidak meluas pada interpretasi yang tumpang tindih, maka
dalam Program Keluarga Harapan (PKH) pada Suku Dinas Sosial Jakarta Utara”.
2. Perumusan masalah
Agar penulisan karya tulis ini menjadi terarah dan tidak meluas kepada
Harapan (PKH)?
pendampingan masyarakat.
masyarakat miskin.
2. Manfaat Penelitian
Hasil studi ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun
permasalahan masyarakat miskin selama ini, dengan adanya penelitian ini semata-
aspirasi masyarakat miskin, sebagai fasilitator dan mediator bagi harapan akan
(seperti; DEPSOS, UPPKH pusat dan UPPKH kabupaten kota) yang bersentuhan
D. Tinjauan Pustaka
melakukan kajian terhadap beberapa pustaka ataupun karya yang relevan dengan
topik penulisan karya ilmiah ini. Buku-buku dan karya ilmiah yang sebelumnya
pernah ditulis dan ditelusuri sebagai bahan perbandingan maupun rujukan dalam
pendamping ini di mata Panji, sangat vital untuk keberhasilan pelaksanaan PKH.
menggelontorkan uang tunai kepada masyarakat berpotensi tidak efektif jika tidak
menjalankan tugasnya mereka digaji oleh negara dengan besaran yang relatif
aliran dana insentif sekaligus seorang kreator dan inovator untuk kemajuan RTSM
peserta PKH.
Dalam PKH ini, menurut Panji, bersifat multi sektoral. Bappeda, Dinas
baik karena hambatan internal dari dalam dirinya maupun tekanan eksternal dari
14
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_32.htm. (diambil pada hari Rabu
Tanggal 17 Juli, jam 01.44. 2010).
14
menciptakan atau membuka akses bagi pemenuhan kebutuhan, dan (e) menjalin
masyarakat.
sebuah artikel yang ditulis oleh Marjono (staf Bapermades Provinsi Jawa
masyarakat melalui program sarjana masuk desa (seperti PNPM-MP dan atau
Berbeda dengan Edi Suharto dan Marjono, dalam penelitian karya ilmiah
Suku Dinas Sosial Jakarta Utara”. Penulis menilai bahwa tidak maksimalnya
maupun alternatif.
perubah yang turut terlibat membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh
interaksi dinamis antara kelompok miskin dan pekerja sosial untuk secara
Akan tetapi jika peran dan fungsi pendamping sosial tidak dapat memetakan atau
Program pengentasan kemiskinan akan tersendat, kalau tidak dikatakan sulit untuk
dijalankan. Dan untuk itu penulis mencoba melihat kenyataan yang tengah dijalani
antara teori (wacana yang dibicarakan maupun ditulis oleh beberapa pemerhati
dan peneliti sebelumnya dan fakta (yang dirasakan oleh masyarakat) dari keadaan
E. Metodologi Penelitian
pendekatan kualitatif menurut Taylor yang dikutip oleh Lexsi J. Moleong, adalah
tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati.” 17
17
Lexsi.J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya
2001) Cet. Ke-15 h.3
17
berupaya menghimpun data, mengolah data dan menganalisa data secara kualitatif
dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi yang mendalam tentang program
didukung oleh observasi dan wawancara sebagai pelengkap. Oleh karena itu,
dalam hal ini penulis mengadakan penelitian terhadap obyek penelitian yang ada
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif.
pendekatan kualitatif menurut Taylor yang dikutip oleh Lexsi J. Moleong, adalah
tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati”. 18 Sedangkan
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini. pertama, data primer yang
yang berkepentingan sebanyak tiga (3) orang, seperti tokoh masyarakat, ibu
kemiskinan dan pemberdayaan. Kedua, data sekunder yang bersumber dari buku
pedoman PKH, makalah, artikel, paper, media massa (seperti surat kabar, majalah,
18
Lexsi.J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya
2001) Cet. Ke-15 h.3
18
ini dipilih secara sengaja, setelah membuat tipologi (ideal) individu dalam
potensi tiap kasus untuk memberi pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai
Dalam teknik ini peneliti harus mengenal beberapa informan kunci dan meminta
berikut: Suku Dinas sosial Jakarta Utara, koodinator UUPKH kabupaten kota,
Pendamping kelurahan Koja, Ketua Rt,Rw ataupun Lurah dan peserta program
keluarga harapan yang terdaftar sebagai peserta atau Rumah Tangga sangat
Miskin (RTSM).
Sedangkan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah proses
19
MT. Felix Sitorus, Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan,(Bogor: Kelompok
Dokumentasi Ilmu Sosial, 1998,h. 50)
19
a. Observasi
diteliti adalah pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh peserta PKH, baik dalam
melakukan pendampingan atau pertemuan kelompok pada jadwal dan waktu yang
guna memperoleh data yang konkrit tentang hal-hal yang menjadi obyek
anak-anak RTSM, status kesehatan dan gizi, akses dan kualitas pelayanan
20
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
h.70
21
Misalnya, pendamping melakukan pemantauan terhadap keseharian (pekerjaan) yang
dilakukan oleh peserta/anggota baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan Program Keluarga
Harapan (PKH) atau pun yang tidak terkait secara langsung langsung. Kebiasaan-kebiasaan
peserta/anggota dalam membina rumah tangga (keluarga), bertetangga (bersosialisasi), pola hidup
(mencari nafkah untuk kesejahteraan keluarga) dan lain-lain.
22
Keinginan peserta/anggota hidup layak atau perubahan yang langsung dapat mereka
rasakan, keinginan ini diobservasi melalui pendekatan secara langsung, dialog (curhat) dari hati ke
hati, sehingga perasaan kekeluargaan dapat dirasakan oleh anggota dan pendamping. Adapun
keluhan, perasaan, dan keinginan peserta/anggota didiskusikan lebih lanjut oleh pendamping untuk
satu solusi yang selaras dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan kondisi peserta/anggota.
20
b. Interview
untuk mendapatkan data yang kongkrit dari hasil beberapa pertanyaan yang
interview.
c. Dokumentasi
keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual. 23
23
Lexsi J. Moleong, Metodologi penelitian..., h.13
21
macam bentuk data tertulis yang ada di lapangan, serta data-data lain di
5. Lokasi Penelitian
Jakarta Utara. Dengan alasan bahwa di kecamatan Koja adalah tempat penulis
Selain itu, yang menjadi alasan lainnya adalah tingkat kehidupan sosial
khususnya.
Analisa data menurut Bogdan dan Biklen, yang dikutip oleh Lexy J.
Meleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan.
24
Dampak dari urbanisasi, akibatnya perpindahan masyarakat Desa ke Kota tidak mampu
dihentikan dan percepatan pembangunan dengan alasan kemajuan serta modernisasi, sehingga
lahan (tanah, sawah, tempat tinggal, dll.) semakin menyempit. Akibat lain yang lebih besar adalah
kemiskinan, kejahatan, kematian, dan segala penyakit sosial lainnya. (Wawancara pribadi dengan
Bapak Krisno Sutanto, koordinator pendamping wilayah Kelurahan Tugu Utara).
22
sebagai berikut:
Untuk memeriksa keabsahan data ada empat kriteria yang digunakan yaitu:
jalan pembuktian oleh peneliti, pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
situasi yang relevan dengan persoalan atau isu dalam penelitian ini dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Kedua, teknik triangulasi yang
25
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002)
h. 248.
23
lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data
sumber lainnya.
pendapat dan pandangan orang lain, misalnya dalam hal ini peneliti
8. Penulisan Laporan
Untuk penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mengacu pada buku
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan disertasi UIN Jakarta yang diterbitkan
oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif
F. Sistematika Penulisan
Di dalam penulisan karya ilmiah ini akan dibagi menjadi 5 (Lima) bab, dan
BAB II: Tinjauan Teoritis, dalam bab ini akan membahas landasan teori yang
(PKH).
BAB III: Gambaran Umum, dalam bab ini akan digambarkan secara lengkap
Harapan Oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Utara. Terdiri dari peran
LANDASAN TEORI
A. Peran
1. Pengertian Peran
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
Pengertian peranan (dalam KBBI, 1998) adalah bagian dari tugas utama
yang harus dilaksanakan. Peranan menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan
tahun 2002, adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimilki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat. 3
1
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003) Cet. Ke -35, h. 243.
2
Ibid, h 244
3
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai pustaka, 1998), h. 667.
4
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 854.
25
26
ilmu-ilmu sosial adalah perilaku yang diharapkan dalam kerangka posisi sosial
tertentu. 5
pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa
ada dalam masyarakat. Peranan diatur oleh norma-norma yang berlaku. Misalnya
proses (proses oriented) di mana semua lapisan masyarakat akan turut serta dalam
5
Adam Kuper, Jessika Kuper, Enslikopedia Ilmu-ilmu social, (Jakarta: PT Raja Garfindo
Persada ), h. 935
6
N.Grass W.S Massan dan A.W MC Eachern, Exploration Role Analiysis dalam David
Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam sosiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995), Cet ke-3, h.
99
7
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar..., h. 243.
27
kebutuhan terasa (the felt-needs) maupun kebutuhan nyata (the real needs)
lebih minoritas 8 yang berangkat dari asumsi bahwa kata ‘pembangunan’ itu
sendiri adalah sebuah discourse, suatu pendirian, atau suatu paham, bahkan
merupakan suatu ideology dan teori tertentu tentang perubahan sosial. Dalam
pandangan ini, konsep pembangunan sendiri bukanlah kata yang bersifat netral,
melainkan suatu “aliran” keyakinan ideologis dan teoretis serta praktik mengenai
sebagai kata benda belaka, tetapi sebagai aliran dari suatu teori perubahan sosial.
David McClelland sering dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam
teori modernisasi. Jika teori pertumbuhan Rostow lebih merupakan teori ekonomi,
8
Umumnya orang beranggapan bahwa pembangunan adalah kata benda netral yang
maksudnya adalah suatu kata yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk
meningkatkan kehidupan ekonomi, politik, budaya, infrastruktur masyarakat dan sebagainya.
Dengan demikian, pemahaman seperti itu, pembangunan disejajarkan dengan kata ‘perubahan
sosial’. Bagi penganut pandangan ini, konsep pembangunan adalah berdiri sendiri sehingga
membutuhkan keterangan lain, seperti, pembangunan model kapitalisme, pembangunan model,
sosialisme, ataupun pembangunan model Indonesia, dan seterusnya. Dalam pengertian seperti ini
teori pembangunan berarti teori social ekonomi yang sangat umum. Pandangan ini menguasai
hampir setiap diskursus mengenai perubahan sosial.
9
Sumber;http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/08/18/need-for-achievement-dan-
kemandirian-bangsa/; Need For Achievement Dan Kemandirian Bangsa, (diambil pada hari
Minggu tanggal 20 2010).
28
norma yang berlaku dan dianut oleh masyarakat tradisional dan modern. Mazhab
perubahan dalam cara berfikir dan bersikap, norma dan sistem nilai (Tikson,
2005).
tumbuh sangat pesat di bidang ekonomi sementara bangsa yang lain tidak.
bagi McClelland lebih merupakan faktor ‘internal’ yakni nilai-nilai dan motivasi
Pandangan lain didasarkan pada studi McClelland, Inkeles dan Smith (1961) 11
10
Murodi dan Wati Nilamsari, Buku ajar, Sosiologi Pembangunan, (Jakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2007), h. 34.
11
Ibid, h. 35-36.
12
Selain dari tesis Weber teori McClelland didasarkan juga pada studinya yang
dilandaskan pada teori psikoanalisis Freued tentang mimpi. McClelland melakukan studi di
Amerika yang memfokuskan pada studi tentang motivasi dengan mencatat khayalan orang melalui
pengumpulan bentuk cerita dari sebuah gambar. Kesimpulannya bahwa khayalan ada kaitannya
dengan dorongan dan perilaku dalam kehidupan mereka, yang dinamakan the need for
achievement (N’ach) yakni nafsu untuk bekerja secara baik, bekerja tidak demi pengakuan sosial
atau gengsi, tetapi dorongan kerja demi memuaskan batin dari dalam. Bagi mereka yang
mempunyai dorongan N’ach yang tinggi akan bekerja lebih keras, belajar lebih giat, dan
sebagainya. Perhaian ditujukan pada oran yang mempunyai N’ach tinggi dan pengarunya dalam
masyarakat. Sumber; http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/08/18/need-for-achievement-dan-
kemandirian-bangsa/.
29
sangat pesat di bidang ekonomi sementara bangsa yang lain tidak. Umumnya
McClelland lebih merupakan faktor ‘internal’ yakni nilai-nilai dan motivasi yang
dorongan internal untuk membentuk dan merubah nasib sendiri. Pandangan lain
didasarkan pada studi McClelland, Inkeles dan Smith (1961) terhadap tesis Weber
McClelland atas tesis Max Weber, jika etika protestan menjadi pendorong
pertumbuhan kapitalisme di Barat, analog yang sama juga bisa untuk melihat
menurutnya adalah the need for achievement (N’ach). Alasan mengapa dunia
Sikap dan budaya manusia yang dianggap sebagai sumber masalah, yang pada
13
McClelland tertarik pada analisis Max Weber tentang hubungan antara Protestanisme
dan Kapitalisme. Weber berpendapat bahwa ciri wiraswastawan protestan, Calvinisme tentang
takdir mendorong mereka untuk merasionalkan kehidupan yang ditujukan oleh Tuhan. Mereka
memiliki N’ach yang tinggi. Yang dimaksud Weber dengan semangat kapitalisme itu adalah
dorongan need for achievement yang tinggi. Jadi, N’ach sesungguhnya penyebab pertumbuhan
ekonomi di Barat, yang umumnya lahir dari keluarga yang dalam pendidikannya menekankan
pentingnya kemandirian. McClelland berpendapt bahwa N’ach selalu berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi. Dari studi itu, dia berpendapat adanya pengaruh dan akaitan antara
pertumbuhan ekonomi dan tinggi rendahnya motive yang lain yakni need for power (N’power) dan
need for affiliation (N’affiliation). McClelland menolak pandangan bahwa dorongan utama
wirasawatawan adalah profit motive. Baginya perilaku wiraswasta tidak semata sekedar cari uang,
melainkan dorongan achivement tadi. Satu yang paling penting adalah bahwa N’ach tidak
diturunkan. Namun ada bukti bahwa N’ach dibentuk pada awal pertumbuhan anak, yakni
tumbuhnya N’ach bergantung pada tingkat bagaimana kedua orang tua mengasuh anaknya.
Sumber; http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/08/18/need-for-achievement-dan-kemandirian-
bangsa/.
30
(pemerintah masa lalu) dapat dikatakan masih mengacu pada pembangunan yang
menciptakan kesejahteraan melalui proses trickle down effect, justru tidak terjadi.
Bahkan kesenjangan sosial ekonomi antara golongan kaya dan golongan miskin
situasi dan kondisi ketidakadilan. Hal ini kemudian memicu terjadinya konflik
sosial.
sosial secara internal memiliki dasar-dasar yang kuat, dijunjung tinggi dan telah
14
faktor pendorong perubahan sosial dan pembangunan bukan karakteristik masyarakat
pada tingkat makro, tetapi karakterisitik masyarakat pada tingkat mikro. Dalam bukunya, The
Achievement Motif in Ekonomic Growth, McClelland (1984) memberikan dasar-dasar tentang
psikologi dan sikap manusia, kaitannya dengan bagaimana perubahan sosial terjadi. Menceritakan
sejarah manusia sejak awal selalu ditandai dengan jatuh bangunnya suatu kebudayaan.
Dalam perspektif sosial psikologis, perbedaan antara masyarakat tradisional dan modern
ditentukan oleh perbedaan norma dan nilai yang hidup di dalamnya. Mazhab ini percaya bahwa
transformasi sosial ekonomi dari struktur yang sederhana menjadi lebih kompleks, ditentukan oleh
perubahan yang terjadi dalam nilai-nilai, norma-norma dan sikap yang dipraktekkan oleh setiap
anggota masyarakat. Sumber; http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/08/18/need-for-
achievement-dan-kemandirian-bangsa/.
31
masyarakat atau suatu pembangunan yang dilakukan oleh rakyat dari rakyat dan
untuk rakyat.
teori motivasi yang ditemui oleh McClelland adalah agar masyarakat memiliki
kemandirian diri untuk mampu memutuskan sendiri apa yang terbaik bagi dirinya,
(servile) dan rendah-diri. Ketika mandiri diangkat ke tingkat Bangsa dan Negara,
maka kemandirian adalah doktrin nasional, doktrin untuk merdeka dan berdaulat,
dan Negara. Kemandirian adalah sikap dan perilaku-bebas aktif dan diharapakan
setempat dengan pihak luar atau para pekerja sosial baik yang bekerja berdasarkan
15
Sumber; http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/08/18/need-for-achievement-dan-
kemandirian-bangsa/; Need For Achievement Dan Kemandirian Bangsa, (diambil pada hari
Minggu tanggal 20 2010).
32
dorongan karitatif maupun perspektif profesional. Para pekerja sosial ini berperan
unsur modal sosial seperti saling percaya sesama anggota masyarakat, empati
sosial, kohesi sosial, kepedulian sosial, dan kerjasama kolektif.. Karena itu
diperlukan penguatan modal sosial dan modal manusia atau sumberdaya manusia.
dari luar komunitas dampingan yang bertugas dan berfungsi melakukan aksi
(Visi).
Dilihat dari susunan katanya bahwa istilah Pendamping terdiri dari 2 (dua)
suku kata, yaitu: Pen (pe) dan damping. Suku kata Pen (Pe) mengartikan Individu,
orang yang sedang melakukan pekerjaan atau aktivitas tertentu. Suku kata
Damping mempunyai arti Sisi atau Samping terdekat, Mitra, Setara, Teman. Maka
16
Sumber: http://fasilitator-masyarakat.org/index.php?pg=artikel_detail&id=190 (diambil
pada hari Rabu Tanggal 17 Juli, jam 01.44. 2010).
17
Sumber; http://hanjuang-mahardika.blogspot.com/2009/03/peran-pendamping-lsm-dan-
komunitas.html, (diambil pada hari Senin, Tanggal 11 Februari 2010, jam 23:35).
33
Prinsipnya antara yang ditemani dan yang menemani tak ada yang
dirugikan atau pun ketergantungan, merasa paling pintar dan bodoh. Intinya
bahwa harkat dan martabat setiap manusia adalah sama. Setiap manusia pasti
punya kelemahan dan kelebihan, pernah berhasil dan gagal. Di dunia ke-LSM-an
dimengerti oleh kalangan masyarakat bawah. Juga situasi politik saat itu, dalam
penggunaan istilah CO dirasa sangat tidak strategis karena dapat membuat ‘risi’
persetujuan ternyata lambat laun istilah CO jarang terdengar lagi dan mulai
mudah dimengerti tetapi makna yang terkandung tidak – belum tentu dipahami
18
Ibid.
19
Ibid.
34
masyarakat yang kuat. Dalam konteks ini, peranan seorang pekerja sosial
dengan kondisi dan situasi kelompok sasaran yang dihadapi. Fungsi pendamping
dalam hal ini adalah keterampilan dalam pemahaman dan identifikasi masalah,
yang memadai tentang pribadi, tingkah laku manusia, kondisi dan lingkungan
ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan lainnya yang relevan dalam upaya
pemecahan masalah. Dalam hal ini pemahaman masalah dan penggunaan metode
20
Edi Suharto, Ph.D., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat; Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2009),
h. 93.
21
Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd., Wacana Pembangunan Alternatif; Ragam Perspektif
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), h. 79.
35
dan dapat pula digunakan untuk mengembangkan prinsip maupun konsep dalam
nilai-nilai dan kode etik karena pekerjaan sosial bukan hanya perlu syarat-syarat
profesi, akan tetapi yang lebih adalah pekerja sosial memiliki tanggung jawab
profession).
bahwa profesi ini lebih mementingkan service (dalam arti yang luas)
22
Adi Isbandi Rukminto, Psikologi; Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial;
Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 14-15.
36
bekerjanya adalah (1) kerja kelompok, (2) keberlanjutan, (3) keswadayaan, (4)
sasaran. 24
sosial (pendamping) dalam pembimbingan sosial. Mengacu pada Ife (1995), peran
23
Modal sosial adalah suatu konsep dengan berbagai definisi yang saling terkait, yang
didasarkan pada nilai jaringan sosial. Sejak konsepnya dicetuskan, istilah "modal sosial" telah
digambarkan sebagai "sesuatu yang sangat manjur" [Portes, 1998:1] bagi semua masalah yang
menimpa komunitas dan masyarakat di masa kini (http://id.wikipedia.org/wiki/Modal_sosial,
diambil pada hari Minggu, tanggal 20 2010). Modal sosial adalah keterkaitan sosial yang
menjadikan seseorang mampu melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(Putnam dalam Narayan & Cassidy, 2001) atau “… totalitas sumber daya, aktual maupun virtual,
yang berkembang pada individu maupun satu kelompok karena memiliki jaringan dalam periode
tertentu atau hubungan yang informal yang saling membutuhkan dan menghormati. Putnam
(dalam Narayan & Cassidy, 2001) mendeskripsikan modal sosial sebagai keterkaitan sosial yang
menjadikan seseorang mampu melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Putnam (Mohan & Mohan, 2002) juga menegaskan bahwa modal sosial adalah bagian dari
kolektivitas, yaitu unsur-unsur dari kehidupan sosial: jejaring, norma, dan rasa percaya “trust”,
(http://suryanto.blog.unair.ac.id/2010/02/02/sekilas-modal-sosial-social-capital-apa-itu/, diambil
pada hari Minggu, tanggal 20 2010)
24
Sumber;http://ronawajah.wordpress.com/2009/12/01/pendampingan-dalam-
pengembangan-masyarakat/ (diambil pada hari Rabu Tanggal 17 Februari 2010, jam 01.44).
37
didampinginya. 25
1. Fasilitator
dan dukungan bagi masyarakat. Beberapa tugas yang berkaitan dengan peran ini
antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, memberi dukungan,
pemanfaatan sumber.
bagian sehingga lebih mudah dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah fokus pada
Pengertian ini didasari oleh visi pekerjaan sosial bahwa “setiap perubahan
terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien sendiri, dan
25
Sumber: http://sunandars.blogspot.com/2009/02/peranan-pekerja-sosial-dalam_20.html
(diambil pada hari Rabu Tanggal 17 Februari 2010, jam 01.44).
26
Sumber: http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_31.htm. Pendampingan
Sosial dalam Pengembangan Masyarakat. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17 Juli, jam 01.44.
2010).
27
Ibid.
38
1994). 28
kerangka acuan mengenai tugas-tugas yang dapat dilakukan oleh pekerja sosial,
konflik. 30
2. Pendidik
28
Ibid.
29
Ibid.
30
Sumber: http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_31.htm. Pendampingan
Sosial dalam Pengembangan Masyarakat. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17, jam 01.44. 2010).
39
3. Perwakilan masyarakat
4. Mediator
mediator diperlukan terutama pada saat terdapat perbedaan yang mencolok dan
mengarah pada konflik antara berbagai pihak. Lee dan Swenson (1986) 32
solution). Hal ini berbeda dengan peran sebagai pembela dimana bantuan pekerja
31
Sumber: http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_32.htm., Pendampingan
Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin: Konsepsi Dan Strategi., (diambil pada hari
Rabu Tanggal 17, jam 01.44. 2010).
32
Sumber: http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_31.htm. Pendampingan
Sosial dalam Pengembangan Masyarakat. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17, jam 01.44. 2010).
40
keterampilan yang dapat digunakan dalam melakukan peran mediator anatar lain;
(1) Mencari persamaan nilai dari pihak-pihak yang terlibat konflik; (2) Membantu
setiap pihak agar mengakui legitimasi kepentingan pihak lain; (3) Membantu
Hindari situasi yang mengarah pada munculnya kondisi menang dan kalah; (5)
Berupaya untuk melokalisir konflik kedalam isu, waktu dan tempat yang spesifik;
(6) Membagi konflik kedalam beberapa isu; (7) Membantu pihak-pihak yang
bertikai untuk mengakui bahwa mereka lebih memiliki manfaat jika melanjutkan
komunikasi dengan cara mendukung mereka agar mau berbicara satu sama lain;
5. Pembela
politik dalam rangka menjamin kebutuhan dan sumber yang diperlukan oleh klien
pelayanan dan sumber-sumber sulit dijangkau oleh klien, pekeja sosial haru
merupakan salah satu praktek pekerjaan sosial yang bersentuhan dengan kegiatan
politik. 35
33
Ibid.
34
Ibid.
35
Ibid.
41
Peran pembelaan dapat dibagi dua: advokasi kasus (case advocacy) dan
advokasi kausal (cause advocacy) (DuBois dan Miley, 1992; Parsons, Jorgensen
dan Hernandez, 1994). 36 Apabila pekerja sosial melakukan pembelaan atas nama
Pembelaan kausal terjadi manakala klien yang dibela pekerja sosial bukanlah
acuan dalam melakukan peran pembela dalam PM adalah sebagai berikut; (1)
masing pandangan secara bersama dengan dukungan dokumen dan analisis); (6)
6. Pelindung
36
Ibid.
37
Sumber: http://fasilitator-masyarakat.org/index.php?pg=artikel_detail&id=190;
Peranan Pekerja Sosial Dalam Pendampingan. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17, jam 01.44.
2010).
38
Sumber: http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_31.htm. Pendampingan
Sosial dalam Pengembangan Masyarakat. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17, jam 01.44. 2010).
42
yang menyangkut: (a) kekuasaan, (b) pengaruh, (c) otoritas, dan (d) pengawasan
sosial.
Menentukan siapa klien pekerja sosial yang paling utama; (2) Menjamin bahwa
(community needs assessment), yang meliputi: (a) jenis dan tipe kebutuhan,
pelayanan (lihat makalah penulis mengenai metode dan teknik pemetaan sosial
masyarakat). 40
39
Ibid.
40
Sumber: http://fasilitator-masyarakat.org/index.php?pg=artikel_detail&id=190; Peranan
Pekerja Sosial Dalam Pendampingan. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17, jam 01.44. 2010).
41
Ibid.
43
daerah. Oleh sebab itu akan segera dibentuk Tim Pengendali PKH dalam TKPK
Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 90.000 Rumah Tangga Sangat Miskin
42
Edi Suharto, Ph.D., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat; Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2009),
h. 103.
43
Program Keluarga Harapan adalah salah satu bentuk program yang dilakukan Depsos
dalam menangani kemiskinan di Indonesia. PKH berada di bawah koordinasi Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), baik di Pusat maupun di daerah. Oleh sebab itu akan segera
dibentuk Tim Pengendali PKH dalam TKPK agar terjadi koordinasi dan sinergi yang baik. PKH
merupakan program lintas Kementerian dan Lembaga, karena aktor utamanya adalah dari Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen
Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi dan lnformatika, dan Badan
Pusat Statistik. Untuk mensukseskan program tersebut, maka dibantu oleh Tim Tenaga ahli PKH
dan konsultan World Bank. Dikemukakan, angka kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi,
karena menurut data BPS pada tahun 2005, ada sekitar 19,1 juta rumah tangga sasaran (RTS) yang
terdiri atas 3,9 juta sangat miskin, 8,2 juta miskin, dan tujuh juta hampir miskin. ''Fokus PKH
adalah 3,9 juta keluarga yang sangat miskin. (Kominfo Newsroom).
44
Artikel dari Kementerian Sosial RI - Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Mawas, Kerja
Selaras dan Kerja Tuntas. Lih. http://www.depsos.go.id dan
http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=404, (diambil pada hari
Senin, Tanggal 11 Februari 2010, jam 23:35).
44
dan 175 kecamatan. Lima provinsi tambahan itu di antaranya adalah Kepulauan
Riau, Kalimantan Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan tahun 2011
biasanya tidak mampu atau mengalami kesulitan untuk berobat ke tenaga medis
mampu membeli pakaian satu kali dalam setahun, biasannya tidak atau hanya
45
Sumber; http://www.indonesia.com/mod.php?mod= publisher&op=viewarticle&cid
=11&artid=4687, (diambil pada hari minggu tanggal 20 juni 2010).
46
Sesuai dengan konsepsi mengenai keberfungsian sosial, strategi penanganan
kemiskinan pekerjaan sosial terfokus pada peningkatan kemampuan orang miskin dalam
menjalankan tugas-tugas kehidupan sesuai dengan statusnya. Karena tugas-tugas kehidupan dan
status merupakan konsepsi yang dinamis dan multi-wajah, maka intervensi pekerjaan sosial
senantiasa melihat sasaran perubahan (orang miskin) tidak terpisah dari lingkungan dan situasi
yang dihadapinya.
47
http://buletinbisnis.wordpress.com/2007/07/02/juli-2007-pemerintah-luncurkan-program-
keluarga-harapan/, (di akses pada tanggal 06 agustus 2010).
45
“miskin” dan bahkan “destitute” bila terjadi krisis ekonomi dan tidak
Untuk mensukseskan program tersebut, maka dibantu oleh Tim Tenaga ahli PKH
Tunai (SLT) yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin
46
diberikan kepada mereka yang memenuhi kriteria Rumah Tangga Sangat Miskin
Rumah Tangga Sangat Miskin diberikan uang tunai dan diwajibkan untuk
tunai, Rumah Tangga Sangat Miskin akan menerima fasilitas pelayanan kesehatan
dan pendidikan.
bantuan tunai kepada RTSM jika mereka memenuhi persyaratan yang terkait
pendidikan dan kesehatan 50 . Pengertian lain yang terdapat dalam buku Pedoman
48
Ibid.
49
RTSM adalah singakatan dari Rumah Tangga Sangat Miskin. Definisinya adalah
Rumah Tangga yang kondisi kehidupannya sangat kekurangan dan sebagian besar pengeluarannya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makanan pokok yang sangat sederhana,
mengalami kesulitan berobat ke tenaga medis kecuali Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang
disubsidi pemerintah, tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun, tidak atau hanya
menyekolahkan anak sampai jenjang pendidikan SLTP, (dalam Sekilas Mengenai Program
Keluarga Harapan [PKH], Keluarga Sehat Keluarga Berpendidikan).
50
Buku Kerja Pendamping, Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Direktorat
Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial, (Jakarta: Departemen Sosial RI, 2008), h. 1.
51
Pedoman Umum PKH, Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Direktorat
Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial, (Jakarta: Departemen Sosial RI, 2008), h. 25.
47
Depsos berpijak pada teori dan pendekatan pekerjaan sosial. Strategi penanganan
E. Tujuan PKH
kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat sangat miskin. Tujuan
pengeluaran RTSM.
memeriksakan kandungan bagi ibu hamil, dan perbaikan gizi, dengan harapan
kesamaan dalam makna. Dikatakan bahwa tujuan utama dari PKH adalah untuk
48
Ada delapan 53 yang menjadi target atau tujuan MDGs diantaranya, ialah;
pendidikan dasar bagi semua atau yang disebut dengan pendidikan universal 55 ; 3)
52
MDGs adalah singkatan dari Millenium Development Goals. salah satu prasyarat kunci
bagi tercapainya Tujuan Pembangunan Milenium adalah penerapan prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang baik, yang antara lain mencakup partisipasi masyarakat luas, transparansi dan
akuntabilitas serta efisiensi dari penyelenggaraan pemerintah.
53
Ahmad. Miftah, et.al., Belajar dari 10 provinsi, Upaya Pencapaian MDGs Melalui
Inisiatif Multi Pihak di Indonesia, (Jakarta: Kemitraan, 2009), h. 27-28.
54
Tujuan ini memiliki 2 (dua) target yaitu, (1) berupa penurunan proporsi penduduk
dengan pendapatan di bawah satu (1) dolar per hari menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015,
dan ke (2) menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan.
55
Pada tahun 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan
pendidikan tidak lebih lambat dari tahun 2015.
56
Menghilangkan ketimpangan gender dalam pendidikan di tingkat dasar dan menengah
dan di semua jenjang pendidikan.
57
Targetnya menurunkan angka kematian balita sebesar dua-pertiganya antara tahun 1990
dan 2015.
58
Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga-perempatnya antara tahu 1990 dan 2 015.
59
Di dalamnya terdapat dua target, yakni, menghentikan persebaran dan mulai
menurunkan jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2015, dan target lainnya adalah menghentikan
persebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru penyakit malaria serta penyakit-penyakit
menular lainnya pada tahun 2015.
60
Di dalamnya terdapat tiga target; 1) memadukan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya yang
hilang; 2) menurunkan hingga separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses air minum
yang aman dan sanitasi dasar pada tahun 2015; 3) mencapai perbaikan yang berarti dalam
kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020.
61
Di dalamnya terdapat tujuh target; 1) mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem
keuangan yang berbasis hukum, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif; 2) membantu kebutuhan-
kebituhan khusus negara-negara yang paling terbelakang. Dalam hal ini termasuk pembebasan
tarif dan kuota untuk ekpor. Meningkatkan pembebasan hutang untuk negara miskin, pembatalan
hutang bilateral resmi, dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara-negara yang
berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan, dan lain sebagainya.
49
3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan anak
F. Komponen PKH
fokus utama adalah bidang kesehatan dan pendidikan. Tujuan utama PKH
bukan pengobatan). Saat ini, komponen Program Keluarga Harapan (PKH) hanya
difokuskan pada 2 (dua) sektor di atas, dengan alasan bahwa kedua sektor ini
ibu dan anak balita. Selain itu juga menyebabkan munculnya anak-anak putus
sekolah akibat tidak adanya biaya untuk pendidikan. Bahkan, sebagian dari
Peserta PKH merupakan penerima jasa kesehatan gratis yang disediakan oleh
62
Buku, Sekilas Mengenai Program Keluarga Harapan [PKH], Keluarga Sehat
Keluarga Berpendidikan, (Jakarta: Departemen Sosial RI, 2009), h. 12.
50
program Askeskin dan program lain yang diperuntukkan bagi orang tidak mampu.
Karenanya, kartu PKH bisa digunakan sebagai alat identitas untuk memperoleh
pelayanan tersebut.
angka partisipasi pendidikan dasar wajib 9 tahun serta upaya mengurangi angka
pekerja anak pada keluarga yang sangat miskin. Anak penerima PKH Pendidikan
yang berusia 7-18 tahun dan belum menyelesaikan program pendidikan dasar 9
tahun harus mendaftarkan diri di sekolah formal atau non formal serta hadir
Setiap anak peserta PKH berhak menerima bantuan selain PKH, baik itu
seragam, buku dan sebagainya. PKH merupakan bantuan agar orang tua dapat
hamil pada keluarga miskin tidak memadai maka kondisi kesehatan bayi yang
miskin tidak memadai dan berdampak pada rendahnya kapasitas belajar anak.
mengenyam bangku sekolah sama sekali, bahkan ada yang harus membantu
63
Artikel dari Kementerian Sosial RI - Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Mawas, Kerja
Selaras dan Kerja Tuntas. (http://www.depsos.go.id dan
http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=404). diambil pada hari
Senin, Tanggal 11 Februari 2010, jam 23:35.
51
rendah dan terjerat pada lingkaran kemiskinan. Oleh karena itu upaya
menngkatkan kesehatan dan pendidikan rumah tangga sangat miskin harus terus
dengan pihak luar atau para pekerja sosial baik yang bekerja berdasarkan
Pendampingan sosial berpusat pada empat bidang tugas atau fungsi yang
fasilitasi, dalam arti fungsi yang berkaitan dengan pemberian motivasi dan
kesempatan bagi masyarakat. Tugas pekerja sosial atau pendamping sosial yang
berkaitan dengan fungsi ini antara lain menjadi model (contoh), melakukan
manajemen sumber 66 .
64
Jumlah pendamping PKH untuk seluruh Kecamatan Koja, adalah enam (6) orang,
dengan masing-masing satu (1) orang untuk enam (6) kelurahan yang ada di Kecamatan Koja
Jakarta Utara.
65
Edi Suharto, Ph.D., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat..., h. 95.
66
Pengertian manajemen di sini mencakup pengkoordinasian, pensistematiasian, dan
pengintegrasian bukan pengawasan (controlling) dan penunjukkan (directing), juga meliputi
pembimbingan, kepemimpinan, dan kolaborasi dengan pengguna atau penerima program PM.
Dengan demikian, tugas utama pekerja sosial dalam manajemen sumber adalah menghubungkan
klien dengan sumber-sumber sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri
klien maupun kapasitas pemecahan masalahanya, (Edi Suharto :2009:95).
52
(peserta didik). Pendidikan adalah bentuk kerja sama antara pekerja sosial
(sebagai guru dan pendamping) dengan klien (sebagai murid dan peserta didik).
pendukungan (supporting) 71 .
67
Menunjuk pada sebuah proses kegiatan, bukan hasil dari suatu kegiatan
68
Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberi masukan positif dan direktif
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman masyarakat yang didampinginya. Membangkitkan
kesadaran masyarakat, menyampaikan informasi, melakukan konfrontasi, menyelenggarakan
pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa tugas yang berkaitan dengan fungsi penguatan.
69
Edi Suharto, Ph.D., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat..., h. 96.
70
Pekerja sosial dapat bertugas mencari sumber-sumber melakukan pembelaan,
menggunakan media, meningkatkan hubungan masyarakat, dan membangun jaringan kerja. Fungsi
perlindungan juga menyangkut tugas pekerja sosial sebagai konsultan, orang yang biasa diajak
berkonsultasi dalam proses pemecahan masalah.
71
Hal ini mengacu pada aplikasi keterampilan yang bersifat praktis yang dapat
mendukung terjadinya perubahan positif pada masyarakat. Pendamping dituntut tidak hanya
mampu menjadi manajer peubahan yang mengorganisasi kelompok, melainkan pula menjadi orang
yang mampu melaksanakan tugas-tugas teknik sesuai dengan ketrampilan dasar, seperti melakukan
analisis sosial, mengelola dinamika kelompok, menjalin relasi, bernegosiasi, berkomunikasi, dan
mencari serta mengatur sumber dana.
53
ini, juga terdapat lembaga lain di luar struktur yang berperan penting dalam
kurang lebih 375 RTSM peserta PKH. Selanjutnya tiap-tiap 3-4 orang
daerah maupun dengan peserta itu sendiri. Pendamping juga bisa ditemui di
berada di kantor camat, atau di kantor yang dekat dengan PT POS dan atau kantor
72
Sumber;http://pkh.depsos.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id
=61&Itemid=79 (diambil pada hari senin tanggal 11 Februari 2010, jam 23:35).
BAB III
A. Profil
serupa di negara lain dikenal dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT),
belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih
masyarakat miskin. 1
Untuk mensukseskan program tersebut, maka dibantu oleh Tim Tenaga ahli PKH
1
Pedoman Umum PKH 2008..., h. 17.
2
Sumber;http://bataviase.co.id/content/program-keluarga-harapan-pkh-bantu-rtsm,
Program Keluarga Harapan (PKH) Bantu RTSM, (diambil pada hari Minggu, tanggal 20 juni
2010)
54
55
Gorontalo Juli 2007 3 . Pada tahap awal dilaksanakan di tujuh provinsi melibatkan
500.000 kepada rumah tangga yang sangat miskin (RTSM) 4 dengan definisi
yang sangat sederhana, biasannya tidak mampu untuk atau mengalami kesulitan
untuk berobat ke tenaga medis kecuali Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang
disubsidi pemerintah, tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun,
pendidikan SLTP. 5
Sumbar, Jabar, DKI Jakarta, Jatim, Sulut, Gorontalo dan NTT serta di 48
3
PKH sendiri pertama kali diujicobakan pada tahun 2007. Rencananya akan diujicobakan
sampai tahun 2015. Namun ujicobanya bukan berupa ujicoba bantuan, tetapi ujicoba sistem
4
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah suatu program yang memberikan bantuan
tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM), jika mereka memenuhi persyaratan yang
terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan
kesehatan. Bantuan terkait kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 tahun dan/atau
ibu hamil/nifas. Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak. Besar bantuan adalah
16% rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Batas minimum dan maksimum adalah antara 15-25%
pendapatan rata-rata RTSM per tahun.
5
Sekilas Mengenai Program Keluarga Harapan (PKH), Keluarga Sehat, Keluarga
Keluarga Berpendidikan, (Program Keluarga Harapan, Meraih Keluarga Sejahtera, Unit Pelaksana
PKH Pusat [UPPKH], 2008-2009), h. 14
56
Sasaran penerima bantuan pada tahun 2007 sebanyak 400.000 RTSM, tahun 2008
sebanyak 620.755 RTSM, tahun 2009 sebanyak 720.000 RTSM, dan tahun 2010
Besaran dana insentif bervariasi. Untuk satu RTSM yang memiliki satu
600.000,00 terbesar Rp 2,2 juta dalam setahun dan disalurkan setiap tiga bulan.
RTSM yang akan mendapatkan dana insentif harus memenuhi ketentuan saat
registrasi, yakni memiliki anak usia 6-15 tahun atau kurang dari 18 tahun namun
belum menyelesaikan pendidikan dasar, memiliki anak usia 0-6 tahun, atau
terdapat ibu yang sedang hamil. Untuk pemenuhan aspek pendidikan dan kesehtan
Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2008,
ditambah lagi menjadi 13 provinsi. Enam tambahan itu adalah: Nanggroe Aceh
kabupaten di 13 provinsi, dengan penerima 700 ribu RTSM pada tahun 2008.
6
Pikiran Rakyat, PKH untuk Kurangi Si Miskin, (Selasa, 26 Mei 2009, 02:00:00).
7
Pedoman Umum PKH 2008..., h. 40.
57
DATA TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP
NO NAMA WIL AYAH AWAL I II III I II III I II III
PE S E R TA
Nov‐ Nov‐ Des ‐ Maret‐ Okt ‐
Mar‐08 Mar‐08 Mei‐08 J uli‐09
07 08 08 09 09
I K E C . PE NJ ARINGAN 700 687 693 693 678 669 662 650 640 620
1 KE L. KAMAL MUAR A 184 182 184 184 179 178 171 170 168 161
2 KE L. KAPUK MUAR A 181 179 180 180 174 175 173 170 165 161
3 KE L. PE J AGALAN 80 80 80 80 80 78 78 73 74 71
4 KE L. PE NJ AR INGAN 228 219 222 222 218 213 213 211 207 203
5 KE L. PLUIT 27 27 27 27 27 25 27 26 26 24
II K E C . PADE MANGAN 752 723 723 709 679 678 640
1 KE L. PADE MANGAN BAR AT 402 387 387 377 358 356 338
2 KE L. PADE MANGAN TIMUR 213 208 208 205 202 205 188
3 KE L. ANC OL 137 128 128 127 119 117 114
III K E C . TANJ UNG PRIOK 1,942 1849 1847 1800 1753 1749 1673
1 KE L. S UNTE R AGUNG 336 311 311 302 293 292 279
2 KE L. S UNTE R J AY A 200 187 187 186 184 184 179
3 KE L. PAPANGGO 320 312 312 302 283 285 273
4 KE L. WAR AKAS 221 210 210 196 193 192 184
5 KE L. S UNGAI BAMBU 311 296 296 291 286 282 271
6 KE L. KE BON BAWANG 298 286 284 276 268 268 257
7 KE L. TANJ UNG PR IUK 256 247 247 247 246 246 230
IV K E C . K OJ A 1,824 1,771 1,796 1,796 1,752 1,698 1,682 1,616 1,612 1,542
1 KE L. R AWABADAK S E LATAN 89 88 89 89 86 86 86 85 85 83
2 KE L. TUGU S E LATAN 146 144 142 142 140 138 138 136 136 131
3 KE L. TUGU UTAR A 306 295 300 300 296 282 280 275 275 270
4 KE L. LAGOA 506 479 493 493 480 455 453 420 416 394
5 KE L. R AWABADAK UTAR A 282 279 279 279 267 267 258 250 250 231
6 KE L. KOJ A 495 486 493 493 483 470 467 450 450 433
V K E C . K E L APA GADING 438 410 410 395 371 368 325
1 KE L. KE LAPA GADING BAR AT 189 172 172 168 153 153 126
2 KE L. KE LAPA GADING TIMUR 67 63 63 60 59 59 54
3 KE L. PE GANGS AAN DUA 182 175 175 167 159 156 145
VI K E C . C IL INC ING 2,085 2,051 2,067 2,067 2,024 2,009 1,999 1,958 1,958 1,926
1 KE L. S UKAPUR A 179 175 176 176 168 165 165 156 157 149
2 KE L. R OR OTAN 145 142 143 143 140 139 136 134 134 133
3 KE L. MAR UNDA 262 260 261 261 256 256 253 251 251 246
4 KE L. C ILINC ING 190 187 188 188 176 175 176 172 172 170
5 KE L. S E MPE R TIMUR 149 148 149 149 148 147 147 146 146 146
6 KE L. S E MPE R BAR AT 191 187 189 189 186 181 179 177 177 172
7 KE L. KALIBAR U 969 952 961 961 950 946 943 922 921 910
TOTAL PE S E R TA PKH 2007 4,609 4,509 4,556 4,556 4,454 4,376 4,343 4,224 4,210 4,088
Sumber: Data Pembayaran Peserta Pkh Jakarta Utara Tahap Iii Ta.2009
8
Artikel dari Kementerian Sosial RI, Mari Kita Mengenal Program PKH,
http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=404, (diambil pada hari
Kamis, tanggal 10 Juni 2010).
58
B. Tujuan PKH
tahun dan upaya mengurangi pekerja anak pada keluarga yang sangat miskin.
3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan anak
Sasaran program ini adalah ibu rumah tangga dari keluarga yang terpilih,
mekanisme pemilihan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai kriteria yang
memiliki bayi hingga berusia 6 (enam) tahun dan anak sekolah hingga 18 tahun,
pendidikan dasar, maka peserta RTSM tersebut dapat menjadi peserta PKH
9
Ibid.
59
ditimbang secara rutin setiap bulan. Bayi usia 6-11 bulan berhak mendapatkan
suplemen A dua kali setahun. Anak berusia 5-6 tahun berhak mendapatkan
sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung. Anak usia 15-18 tahun
mereka menerima bantuan, mereka akan (lihat Artikel dari Kementerian Sosial RI,
Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Mawas, Kerja Selaras dan Kerja Tuntas, Mari
http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=404): 12
1. Menyekolahkan anak 7-15 tahun serta anak usia 16-18 tahun namun
10
Pedoman Umum PKH 2008..., h. 32-33.
11
Buku Kerja Pendamping PKH, (Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial dan
Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Soail, Departemen Sosial RI, 2008), h. 6.
12
Ibid, h. 3.
60
Hamil.
2.200.000 (lihat Artikel dari Kementerian Sosial RI) yang terdiri dari: (1) Bantuan
Bantuan pendidikan SMP/MTs Rp 800.000; dan (4) Bantuan kesehatan untuk ibu
200.000 diberikan per 3 (tiga) bulan. Bantuan kesehatan dengan anak di bawah 6
tahun dan/atau ibu hamil/nifas. Besar bantuan tidak dihitung berdasarkan jumlah
anak. Besar bantuan adalah 16% rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Batas
minimum dan maksimum adalah antara 15-25% pendapatan rata-rata RTSM per
tahun. 14
bantuan tersebut dapat diambil di kantor pos terdekat dengan membawa kartu
anggota dan tidak dapat diwakilkan. Adapun pihak-pihak yang terkait dalam
13
Ibid, h. 4.
14
Ibid, h. 4-5.
15
Mekanisme pemilihan penerima bantuan adalah pendataan yang dilaksanakan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS), kemudian data tersebut diserahkan ke Depsos. Kemudian data itu
disampaikan ke PT Pos Indonesia untuk dimasukkan dalam form validasi dan disampaikan ke Unit
Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kabupaten/Kota. Setelah itu disampaikan ke staf
pendamping untuk dilaksanakan validasi melalui pertemuan awal antara pendamping dan RTSM.
Hasil validasi tersebut dientry oleh tenaga operator di UPPKH Kabupaten/Kota secara on line ke
UPPKH Pusat untuk ditentukan besaran jumlah bantuan yang harus dibayarkan. Setelah itu baru
disampaikan ke PT Pos Indonesia untuk pencetakan Kartu RTSM PKH dan dilakukan pembayaran
ke setiap RTSM. Satu bulan setelah pembayaran, akan dilakukan verifikasi. Bantuan diberikan
dalam 4 (empat tahap) per tiga bulan, .....? (Buku Pedoman PKH, 2008).
61
program tersebut adalah sebagai berikut.: PKH dilaksanakan oleh UPPKH Pusat,
dewasa RTSM (rumah tangga sangat miskin). Dipilihnya ibu/ wanita dewasa
tangga peserta PKH, diharapkan mereka bisa mengatur pemanfaatan dana dengan
dana bantuan.
mempunyai tugas dan fungsi. Dasarnya adalah kerangka kelembagaan PKH dan
struktur organisasi yang memiliki garis komando dan garis koordinasi yang
a. Pengarah,
b. Pelaksana,
c. Teknis
a. Pengarah
keluarga harapan.
b. Pelaksana
16
Pedoman Umum PKH 2008..., h. 64-65.
63
bidang kesra.
bidang kesra
c. Teknis
b. Departemen Sosial
c. Departemen Kesehatan
d. Departemen Pendidikan
e. Departemen Keuangan
f. Departemen Agama
pelaksanaan program
pelaksanaan PKH
sekali. Ketua tim teknis pusat (Pejabat Eslon I). bersama-sama dengan anggota
atas tugas dan tanggung jawab seperti tertulis disetiap 6(enam) bulan sekali.
Anggota Tim Teknis Pusat terdiri atas pejabat eselon 2 dan / atau eselon 3
yang ditunjuk dari kementrian dan diketuai oleh Direktur Jendral Bantuan dan
17
Ibid, h. 98.
65
Kesejahteraan Sosial. 18
Pusat
PKH
diperlukan
Pengarah. 19
Pengarah
setiap 3 bulan sekali. Ketua Tim Teknis Pusat, bersama-sama dengan anggota tim
18
Ibid, h. 69.
19
Ibid, h. 70.
66
Sosial.
Personil UPPKH Pusat terdiri atas pegawai Departemen Sosial RI, Tim
Tenaga Ahli PKH pada tahap awal membantu pembuatan desain PKH dan
pada tahap selanjutnya turut mengelola dan menjalankan PKH agar tejaga
a. Koordinator Wilayah
67
b. Ahli Pendidikan
c. Ahli kesehatan
d. System analyst
e. Programmer
f. Analisa Data
g. Ahli Statistik
h. Payment Officer
data, menerima pengaduan, mengadakan pemuktahiran data dan hal lain yang
operator maupun technical support pada tiap tahunnya bervariasi, tergantung pada
Tim Koordinasi PKH di tingkat daerah terdiri atas : (i) Tim Koordinasi
PKH provinsi dan (ii) Tim Koordinasi PKH Kabupaten/Kota. Pembahasan ini
Tugas dan tanggung jawab Tim Koordinasi PKH Provivsi secara umum
PKH.
Program Keluarga Harapan dan akan menjadi saluran informasi terpenting antara
UPPKH kecamatan dengan UPPKH Pusat serta Tim Koordinasi Provinsi dan Tim
dan Jaminan Sosial Departemen Sosial R.I, melalui proses pendaftaran dan seleksi
yang dilaksanakan di tingkat pusat. Clon personel UPPKH diusulkan oleh daerah
pokok dan tanggung jawab yang diemban oleh Unit ini. Susunan personel
UPPKH Kabupaten Kota di tetapkan oleh Direktur Jendral Bantuan dan Jaminan
serta UPPKH secara keseluruhan, untuk itu perlu di buat acuan dan tanggung
jawab dari masing masing petugas yang ada pada UPPKH Kabupaten/Kota yang
meliputi:
3. Administrasi
Keterangan :
Kab/Kota).
3. Adminisrtasi
(PKH)
Organizer (CO) menjadi Pendamping, antara lain: (1) Banyak anggota komunitas
yang tak paham dengan istilah CO, sehingga dapat mempersulit diri dalam
dirasa lebih pandai dan serba tahu mengenai organisasi dari pada anggota
pada Visi; Misi; Tujuan dan Hasilnya (out put) yang sifatnya Politis. Padahal
situasi saat itu (zaman rezim Soeharto) banyak rakyat yang ‘phobi’ mendengar
Dalam proses waktu ke waktu bahwa perubahan istilah itu juga turut
proses akhir Aksi yang dilakukan dengan penekanan pada Penguatan Rakyat,
yaitu terbentuknya Organisasi Rakyat yang kuat dan dilakukan melalui proses
1
Peran; Pendamping, LSM, dan Komunitas, sumber; http://hanjuang-
mahardika.blogspot.com/2009/03/peran-pendamping-lsm-dan-komunitas.html, (diambil pada hari
Kamis, tanggal 10 Juni 2010).
71
72
yang meliputi bidang pekerjaan yang sesuai dengan kerja dan kebutuhan
peserta kedalam kelompok yang teridiri atas 20-25 peserta PKH untuk
2. Tugas Rutin:
dari Ketua Kelompok dan/atau peserta PKH serta dibawah koordinasi UPPKH
Melakukan pertemuan dengan semua peserta setiap enam bulan untuk re-
PKH, yaitu:
a. Pertemuan Awal
kelompok yang teridiri atas 20-25 peserta PKH untuk mempermudahkan tugas
berhak menentukan siapa saja yang masuk dalam kelompok yang telah di tetapkan
oleh pendamping, hal tersebut diperkuat oleh Mas Krisno (Pendamping Kelurahan
Koja); 2
2
Wawancara pribadi yang dilakukan di Kantor UPPKH pada hari Senin, jam 13.30,
tanggal 01 Februari 2010,
74
formulir yang yang harus diisi adalah keterangan data anggota keluarga.
Koja); 3
“Wajar aja ya mas, kan gak semuanya ibu-ibu pada bisa baca
semua...jadi saya ikut dampingin sambil nerangin buat ngisi
formulirnya...padahal dah di ulang-ulang cara ngisi formulirnya...tapi
masih aja ada yang salah...trus, buat masalah kunjungan ke sekolah dan
puskesmas atau umah sakit, saya hanya mealporkan bahwa apabila ada
ibu-ibu yang datang untuk berobat atau periksa, trus dia menunjukkan
kartu PKH maka ibu tersebut tidak dipungut biaya sepeserpun....., karna
pihak puskesmas dan rumah sakit sudah tau kalo di Jakarta Utara
sedang mengadakan Program Keluarga Harapan, yaitu Program
Perlindungan Sosial....cape sih mas muter-muter ngusrusin ini itu....tapi
saya senang dengan pekerjaan ini....asik aja gak terlalu formal trus jadi
banyak sodara juga...”
ini sangat dibutuhkan, baik dalam penyampaian informasi dari dari Koordinator
3
Ibid.
75
begitu, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh pendamping sebelum
kegiatan berjalan agar proses pembayaran berlangsung aman dan terkendali, yaitu:
bahwa pembayaran diterima oleh orang yang tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
informasi mengenai pentingnya pendidikan dan kesehatan ibu dan anak, tips
praktis dan murah bagi kesehatan keluarga serta pentingnya sanitasi dan nutrisi
d. Pendampingan Rutin
4 hari kerja (Senin sampai Kamis). Kegiatan yang dilakukan selama itu antara lain
Jika pada pertemuan ada peserta PKH yang tidak bisa datang karena alasan
tertentu seperti: lokasi yang sangat jauh dari tempat pertemuan, sibuk mengurus
ke tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat dicapai solusi yang mampu
h. Melakukan Konsolidasi
pendamping dan tim lain. Laporan dan tindak lanjut juga dianalisa dan
Untuk meningkatkan mutu program dan mutu pendamping itu sendiri, juga
diadakan diskusi dan pertemuan rutin (minimal sebulan sekali) baik itu
pelajaran berarti (lesson learned & best practices) yang bisa digunakan oleh
harian di lapangan.
pelaksaan PKH. Kerangka fikir program monitoring dan evaluasi PKH adalah
Bagan :
Kerangka Pikir Program Monitoring dan Evaluasi PKH
Sumber daya
Inputs (Fisik & Rp)
Monitoring
Produk yang
Outputs dihasilkan
1. Indikator Monitoring
a. Komponen kesehatan
b. Komponen Pendidikan
c. Aspek Pembayaran
d. Aspek Administrasi
2. Indikator Evaluasi
dihargai. Penghargaan ini diharapkan dapat memicu kinerja yang lebih baik dan
dari perbuatan sengaja melanggar koridor aturan dan ketentuan yang telah dibuat
dan disepakati dalam sebuah lembaga. Sanksi diberikan agar yang bersangkutan
pembelajaran bagi yang lain untuk tidak melakukan perbuatan yang sama.
79
yang tak dapat dipisahkan satu sama yang lainnya dalam proses transformasi
hadir dari tengah masyarakat itu sendiri, karena ingin menjawab problem-problem
manusia lain pada umumnya. Adapun kerja pendamping adalah sebagai individu-
tepat untuk keluar dari problem yang mereka hadapi. Sejalan dengan itu, Mas
manusia adalah subyek dari segenap proses dan aktifitas kehidupannya. Bahwa
dirinya.
Selaras dengan apa yang dikatakan oleh Baker, Dubois dan Miley (1992) 4
dalam memenuhi kebutuhan dasar diri dan keluarganya, serta dalam memberikan
kemiskinannya. 5
dalam program PKH, adalah inisiator yang datang dari atas (pemerintah itu
pendamping dari luar komunitas (outsider) dan jarang datang dari anggota
Kecuali komunitas yang wilayahnya hidup terjadi kasus atau masalah yang
4
Peranan Pekerja Sosial Dalam Pendampingan, sumber; http://fasilitator-
masyarakat.org/index.php?pg=artikel_detail&id=190 dan di dalam Edi Suharto, pendampingan
sosial dalam pengembangan masyarakat, http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_31.htm,
(diambil pada hari Rabu Tanggal 17, jam 01.44. 2010).
5
Edi Suharto, dalam sebuah artikel, Pekerjaan Sosial Dan Paradigma Baru Kemiskinan.
Diambil dalam kumpulan data Tim Penelitian Kemiskinan Depsos RI.
81
Masyarakat atas dasar Kebutuhan bersama yang dirasa serta menimpa seluruh
anggota komunitas.
Ungkapan di atas selaras dengan adagium pekerjaan sosial, yakni ‘to help
objek pasif yang hanya dicirikan oleh kondisi dan karakteristik kemiskinan.
kemiskinannya.
melakukan kesalahan, berkaitan dengan kasus atau masalah yang manifes itu.
mereka sendiri, dengan tetap melalui arahan, pengawasan, dan kerja sama antar
saat di suatu wilayah terjadi kasus seperti adanya ketidakadilan dan kemiskinan.
Diharapkan dengan inisiatif ini masyarakat menyadari bahwa mereka harus tidak
selalu membentuk satu usaha yang berawal dari diri pribadi mereka sendiri.
Hal ini, menurut Mas Krisno Sutanto telah sering dikatakan dan dihimbau
mengatakan;
adanya strategi dan perencanaan yang jelas, semisal kebersamaan seperti yang
konformis (naif, pasrah, merasa dirinya tidak mampu, idiom banyak anak-banyak
kesadaranya.
Proses untuk menuju masyarakat yang sejahtera tidak bisa hanya ditempuh
1 (satu) atau 2 (dua) tahun. Fakta yang sudah terjadi, bisa lebih dari 3 (tiga) atau 5
(lima) tahun. Kondisi itupun masih sering di “kotori” dengan munculnya konflik-
konflik yang sifatnya individual, atas dasar kecemburuan (jealous) antar anggota
lokasi usaha anggota secara berkala sesuai dengan kebutuhan. Maksudnya apabila
ditingkatkan.
84
sering mengunjungi anggota tersebut bersama pengurus dan anggota PKH lainnya
kepada warga.
yang tak dapat dipisahkan satu sama yang lainnya dalam proses transformasi
6
Memantau para peserta PKH untuk mengetahui perkembangan peserta dalam Program
Keluarga Harapan, dan dilakukan secara non-formal untuk mengali berbagai potensi, hambatan,
ancaman, kelemahan, dan kekuatan masyarakat yang menjadi peserta.
85
hadir dari tengah masyarakat itu sendiri, karena ingin menjawab problem-problem
Tabel:
Pola hubungan pendamping UPPKH dan Peserta PKH
Ketua UPPKH
Kabupaten/kota
Koor. UPPKH
Kabupaten/kota
Petugas Data
Peserta
Entri
PKH
program PKH, adalah inisiator yang datang dari pemerintah itu sendiri (yang
pendamping dari luar komunitas (outsider) dan jarang datang dari anggota
Nuansa itu yang selama ini terjadi, baik di tingkat ide, maupun implementasi di
program terlaksana, dana terbagi habis, dan dana yang terbagi habis dimakan
masyarakat.
7
Dalam artikel tulisan Marjono, staf Bapermades Provinsi Jawa Tengah,
http://www.kmwjateng.net/pemberdayaan/menggugat-peran-pendamping-pnpm-mp, (diambil pada
hari Rabu Tanggal 17, jam 01.44. 2010).
87
masyarakat yang ditujukan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi
masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif anggota masyarakat itu sendiri.
melainkan sebagai masyarakat yang unik dan memiliki potensi, hanya saja potensi
Setelah melihat dari keinginan anggota PKH, yaitu agar program Rumah
Tangga Sangat Miskin (RTSM) terus dilakukan dan harus mampu memberikan
dampak bagi perbaikan maupun perubahan hidup yang lebih baik (layak) bagi
memperhatikan harapan anggota PKH dengan peranan yang dilakukan oleh Unit
8
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat & Jaring Pengaman Sosial (
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), h. 130
9
Asep Usman Ismail (ed) dan Ismet Firdaus, Dkk. Pengamalan AlQur’an “Tentang
Pemberdayaan Dhua’fa” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dakwah Press, 2008) Cet. 1,
h. 73
88
(dibutuhkan).
yang diharapkan anggota PKH) yang dilaksanakan oleh pendamping PKH melalui
Ketiga, pembuatan papan nama, papan struktur, data masyarakat yang menjadi
b. Edukasi – tekanan utama pada proses perubahan pola pikir (mind set) dan
sosialisasi yang terus menerus dalam jangka waktu yang lebih panjang.
adanya kesesuaian antara harapan UPPKH dan anggota masyarakat. Apa yang
lain yang dihadapi pendamping adalah peserta yang sesekali masih ditemukan
menggadaikan kartu PKH pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab (mis.
Rentenir), atau tetangga yang di pinjamkan uangnnya oleh pemilik kartu PKH
sekian banyak RTSM peserta PKH selalu saja ada yang nakal. Dana PKH
Terhadap kasus seperti ini pihaknya menegur agar mengganti atau mengadakan
10
Pemutakhiran adalah berkas data peserta yang berisi data peserta sebelum atau sesudah
pembayaran uang PKH, dan data tersebut harus di kumpulkan oleh pendamping PKH pada
pertemuan yang dilakukan di rumah peserta atau di tempat tang telah disepkati oleh peserta dan
pendamping.
90
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Hanifah salah satu peserta
Program PKH dalam beberapa kali proses wawancara yang dilakukan oleh
sebagai bantuan yang memang berhak mereka gunakan untuk apapun sebagai
diambil (ditebus) kembali ketika pembayaran PKH dilaksanakan pada waktu yang
dalam hal mencari program kerja yang baru (yang disesuaikan dengan kebutuhan
menjalankan tugas tanpa pamrih mau berkorban demi masyarakat dan atas dasar
Ikhlas, siap menghadapi situasi dan kondisi lingkungan serta pendekatan lebih
kemanusiaan yang fokus utamanya untuk membantu orang agar dapat membantu
keberfungsian sosial.
Dan yang menjadi tujuan utama pemberian bantuan PKH adalah, agar
anak-anak dari keluarga miskin mendapat bantuan pertumbuhan sejak janin, balita
92
sosial di lingkungannya.
dirinya.
dan peserta (Peserta Program Keluarga Harapan) PKH. Dan tidak terlepas
dengan pekerja sosial adalah menjadi fasilitator bukan menekan masyarakat yang
menemani secara dekat dan mempunyai kedudukan setara dengan yang ditemani.
strategi yang tepat sebagai solusi dalam penanganan kemiskinan harus terfokus
kehidupan dan status merupakan konsepsi yang dinamis dan multi-arti, maka
terkait begitu lambat dan mengabaikan yang menjadi kendala bagi pendamping
lembaga sebagai solusi yang paling tepat. Departemen Sosial merupakan salah
satu lembaga pemerintah yang telah lama aktif dalam program pengentasan
individu dan kelompok) dalam kaitannya dengan konteks lingkungan dan sistuasi
sosial.
BAB V
A. Kesimpulan
masyaraka mampu melepaskan diri dari bantuan orang lain atau pihak luar.
95
96
PKH melalui RTSM dan program lain yang mendukung berjalan sewajar
program PKH. Kendala atau kesulitan lain adalah alasan yang didasarkan
B. Saran-Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan agar peran pendamping PKH terhadap
tiada henti, maka anggota masyarakat yang termasuk dalam PKH diharapkan tetap
mendukung.
telah sesuai dengan keinginan anggota masyarakat, tetap saja agar mereka
didorong agar lebih mampu memiliki wawasan yang lebih luas (merubah pola
pamrih, mau berkorban demi masyarakat dan Ikhlas, baik dalam situasi dan
membawa dampak baik bagi generasi selanjutnya. Koordinasi dan respon dari
Grass, N., W.S Massan dan A.W MC Eachern, Exploration Role Analiysis dalam
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam sosiologi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,1995), Cet ke-3.
Firdaus, Ismet, et. al, Asep Usman Ismail (ed). Pengamalan AlQur’an “Tentang
Pemberdayaan Dhua’fa” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Dakwah Press, 2008) Cet. 1.
98
99
Moleong, Lexy. J., Metode Penelitian Kualitatif (Bandung; PT. Remaja Rosda
Karya 2001) Cet. Ke-15.
Murodi dan Wati Nilamsari, Buku ajar, Sosiologi Pembangunan, Jakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2007.
--------, (2004), “Social Welfare Problems and Social Work in Indonesia: Trends
and Issues” (Masalah Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial di
Indonesia: Kecenderungan dan Isu), makalah yang disampaikan pada
International Seminar on Curriculum Development for Social Work
Education in Indonesia, Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 2
Maret.
--------. dkk., (2004), Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial: Studi Kasus Rumah
Tangga Miskin di Indonesia, Bandung: STKSPress.
Tim Penyusun, Pedoman Umum PKH Lintas Kementrian dan Lembaga, Pedoman
Umum PKH 2008, (Jakarta, Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial dan
Direktorat Jenderal Bantan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial RI,
2008).
Sumber Lain;
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 26/07/31/TH XI , 1 Juli 2009,
http://jakarta.bps.go.id/BRS/Sosial/Miskin09.pdf. diakses pada tanggal 6
agustus 2010.
Pikiran Rakyat, PKH untuk Kurangi Si Miskin. (diambil pada hari Minggu,
tanggal 20 2010).
http://www.kmwjateng.net/pemberdayaan/menggugat-peran-pendamping-pnpm-
mp. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17 Juli, jam 01.44. 2010).
http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/08/18/need-for-achievement-dan-
kemandirian-bangsa/. Need For Achievement Dan Kemandirian Bangsa,
(diambil pada hari Minggu tanggal 20 2010).
http://hanjuang-mahardika.blogspot.com/2009/03/peran-pendamping-lsm-dan-
komunitas.html. (diambil pada hari Kamis, tanggal 10 Juni 2010).
http://pkh.depsos.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id
=61&Itemid=79. (diambil pada hari senin tanggal 11 Februari 2010, jam
23:35). (diambil pada hari Senin, Tanggal 11 Februari 2010, jam 23:35).
http://indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=7660&It
emid=821. (diambil pada hari minggu tanggal 20 juni 2010).
http://bataviase.co.id/content/program-keluarga-harapan-pkh-bantu-rtsm. (diambil
pada hari Minggu, tanggal 20 juni 2010)
http://ronawajah.wordpress.com/2009/12/01/pendampingan-dalam-
pengembangan-masyarakat/. (diambil pada hari Rabu Tanggal 17 Februari
2010, jam 01.44).
http://fasilitator-masyarakat.org/index.php?pg=artikel_detail&id=190. Peranan
Pekerja Sosial Dalam Pendampingan, (diambil pada hari Rabu Tanggal
17, jam 01.44. 2010).
http://suryanto.blog.unair.ac.id/2010/02/02/sekilas-modal-sosial-social-capital-
apa-itu/. (diambil pada hari Minggu, tanggal 20, 2010)
102
http://sunandars.blogspot.com/2009/02/peranan-pekerja-sosial-dalam_20.html.
(diambil pada hari Rabu Tanggal 17 Februari 2010, jam 01.44).
http://buletinbisnis.wordpress.com/2007/07/02/juli-2007-pemerintah-luncurkan-
program-keluarga-harapan/. (di akses pada tanggal 06 agustus 2010).
Nama:
1. Tempat tgl lahir:
2. Alamat:
3. Status Perkawinan:
a. Belum kawin
b. Sudah kawin
c. Serai hidup
d. Cerai mati
4. Daerah Asal
5. Tanggungan keluarga: a. suami b. istri
6. Jenjang pendidikan:
1. SD/Ibtidaiyah
2. SMP/ Tsanawiyah
3. SMU/ SMK Aliyah atau Pesantren
4. Akademi Islam/ Umum (Sarjana Muda/SO)
5. Universitas/ sintitut Islam/ Umum (Sarjana lengkap/ S1)
6. universitas/ institut Islam/ umum (S2)
7. Pendidikan Anak :
1.………….
2.………….
3.………….
4.………….
5.………….
B. Riwayat organisasi
Apakah aktif di organisasi
Berapa lama aktif di organisasi trsebut
Apa jabatan dalam organisasi tersebut
Apa manfaat yang dirasakan dalam organisasi
C. Riwayat pekerjaan
Sudah bekerja sebelumnya
Apa bidang pekerjaan yang di geluti
Apakah perbedaaan pekerjaan yang terdahulu dan sekarang
E. Kegiatan Pendampingan
Pendekatan apa dan bagaimana untuk sosialisasi dengan masyarakat
Kegaiatan apa saja yang di lakukan dalam melakukan pendampingan
Kendaraan yang di gunakan pada pendampingan ke masayaraka
F. Evaluasi
Bagaimana evaluasi kegiatan Pendamping dan Koordinator UPPKH
Bagaimana evaluasi terhadap peserta program keluarga harapan (PKH)
H. Saran-saran/ usulan
Apa saran dan usulan pendamping dan Koordinator PKH agar program berjalan
dengan baik
PEDOMAN WAWANCARA
(Untuk Peserta Program keluarha Harapan PKH)
Nama:
1. Tempat tgl lahir:
2. Alamat:
3. Status Perkawinan:
a. Belum kawin
b. Sudah kawin
c. Serai hidup
d. Cerai mati
4. Daerah Asal
5. Tanggungan keluarga: a. suami b. istri
6. Jenjang pendidikan:
1. Sekolah Rakyat (SR)/SD/Ibtidaiyah
2. SMP/ Tsanawiyah
3. SMU/ SMK Aliyah atau Pesantren
4. .............
7. Pendidikan Anak :
1.………….
2.………….
3.………….
4.………….
5.………….
8. Riwayat Pekerjaan
Apa pekerjaan ibu
Apa pekerjaan suami
Sudah berapa lama bekerja di bidang ini
Pertanyaan : Apa pekerjaan ibu atau bapak untuk membiayai kebutuhan sehari-hari?
Ya beginilah mas….dagang gado-gado lontong ja..kalo bapak mah kan dah tua
jadi gak tentu kerja apan…ya lumayanlah mas usaha kecil-kecilan kaya gini bisa
nambah uang ongkos anak sekolah ..daripada gak da kerjaan…
Pertanyaan : Apa yang ibu ketahui tentang program PKH ini?
Ni se ignet saya ya...tau betul sau salah ya, program ini program buat ngebantu
masyarakat miskin buat ngeringanin biaya ongkos sekolah anak, berobat anak-anak
ama keperluan sekolah anak, ya pokonya uangnya buat pendidikan anak ama untuk
ibu hamil dan balita.
Pertanyaan : Apa tanggapan ibu setelah adanya program PKH ini?
Ya kalo masalah duit sapa sih yang gak seneng,,,,ia kan,..ya ibu seneng banget
adanya program ini..ya jadinya saya gak banyak mikirin untuk biaya anak sekolah,
beliin pkeperluan sekolah. Ya sepatu, tasnya uang les kalo ada les dari
sekolahnya…emang kadang ada aja keperluan laen..tapi saya mah mikirin buat
keperluan anak sekolah ja dulu… bener mas saya ngerasa kebantu banget dah dapet
bantuan dari uang PKH ini….al-hamdulillah banget pemerentah masih mikirin
orang-orang kecil kaya kita gini…ya mudah-mudahan ja program ini lanjut
terus….ya kalo bias anak yang SMU juga dapet..he-he….kalo bisa biyar saya gak
banyak mikirin ongkos anak sekolah ama yang laen-laennya dah….
Pertanyaan : Selama ibu menjadi peserta program PKH apa ibu menemukan masalah yang
sampai membuat kesal atau marah, baik dari pembagian uang, pertemuan kelompok
oleh pendamping, atau pernah dipersulit dari pihak puskesmas atau rumah sakit
ketika ibu berobat?
Al-hamdullah mas… selama ibu ikut program ini, ibu gaka pernah dapet
masalah….semua bae-bae aja..yah paling-paling susah aja ngumpulin ibu-ibu kalo
disuruh ngumpul kelompok, gitu ja mas…kalo di kantor pos semuanya bae-bae
aja..trus mas krisnonya juga sopan, bae orangnya gak pernah marah-marah kalo
ibu-ibu pada ngambil uang PKH di kantor pos he-he….padahal mas kalo di kantor
pos tuh ibu-ibu pada desek-desekan pada dorong-dorongan mas….
Pertanyaan : apa da perbedaan yang ibu rasakan setelah adanya Program Keluarga harapan?
Em...kalo ngerasa ada perbedaan ya...ada banyak mas...salah satunya sekolah anak
saya jadi gak terlalu kefikiran masalah bayaran sekolah, trus buat beli sepatu ya
kalo ada lebihnya saya beliin seragam sekolah yang udah agak kucela
mas...he..he..trus anak juga tambah rajin aja sekolahnya..ya karna ada mas Krisno
yang ngontrol absen kehadiran sekolah anak saya...ya anak juga takut kalo jarang
masuk sekolah tar di putus lagi bantuannya...repot lagi sayanya. Trus pendamping
juga mengecek timbangan anak balita...jadi ibu-ibu yang laen juga pada rajin
periksa ke posyandu, puskesmas juga...kalo jarang nimbang ama periksa kan
ketauan dari kartunya, tar di keluarin dari peserta PKH lagi...
Pertanyaan : Apakah harapan ibu dengan adanya pendamping ?
Harapan ibu mah...jangan kapok kalo susah ngumpulin ibu-ibu...ya kalo bisa
program ini lanjut aja sampe anak SMA kan jadi gak banyak fikiran kalo sampe
SMA...kalo bisa he..he..ama ini, kalo ada pengumuman cepet-cepet di kabarin aja
takut mendadak malah repot nantinya....
Pertanyaan : Setelah pengambilan uang PKH di kantor pos uangnya siapa yang pegang?
Ya..saya mas yang pegang.. iya ibu yang pegang bukan bapaknya….ya paling
Cuma laporan ja ke bapak kalo duit dari PKH dapet segini pokonya uangnya
langsung saya jatah-jatahin buat anak sekolah, kan anak saya sekolah di swasta jadi
masih bayaran…ya udah duitnya buat bayaran anak sekolah, buat beli sepatu kalo
sepatunya dah pada jebol, lunasin buku-buku pelajarannya mas yang masih belom
dibayar…kalo bapaknya mah gak terlau ikut campur masalah uang PKH ini
yah..paling-paling Cuma laporan ja ma suami…
Pertanyaan : Anak ibu ada berapa dan apa ibu mengerti cara pembagian uang PKH?
Anak saya ada tiga 2 masih SD yang satu dah masuk SMP, ya ngarti lah…kan anak
SD dapetnya 400 kalo berdua jadi 800, tambah kakaknya yang SMP 1 orang, SMP
dapetnya 800 ama bantuan tetapnya 200, jadi ibu dapetnya 1.800.000, trus di bagi
tiga yam as kan pembayarannya setaun 3 kali jadi saya dapetnya setiap pembayaran
600.00 ribu mas…Al-hamdulillah mas…walaupun kurang tapi syukur ngerasa ada
yang bantuin ja…jadi ngurangin beban biaya.
R E K AP IT UL IS AS I DAT A P E S E R T A P K H J AK AR T A UT AR A
DAT A T A HA P T A HA P T A HA P T A HA P T A HA P T A HA P T A HA P T A HA P T A HA P
NO NAMA WIL AY AH AWAL I II III I II III I II III
PE S E R T A
Nov‐ Nov‐ Des ‐ Maret‐ O kt ‐
Mar‐08 Mar‐08 Mei‐08 J uli‐09
07 08 08 09 09
I K E C . P E NJ A R ING A N 700 687 693 693 678 669 662 650 640 620
1 K E L . K AMAL MUAR A 184 182 184 184 179 178 171 170 168 161
2 K E L . K AP UK MUAR A 181 179 180 180 174 175 173 170 165 161
3 K E L . P E J AG AL AN 80 80 80 80 80 78 78 73 74 71
4 K E L . P E NJ AR ING AN 228 219 222 222 218 213 213 211 207 203
5 K E L . P L UIT 27 27 27 27 27 25 27 26 26 24
II K E C . P A DE MA NG A N 752 723 723 709 679 678 640
1 K E L . P ADE MANG AN B AR AT 402 387 387 377 358 356 338
2 K E L . P ADE MANG AN T IMUR 213 208 208 205 202 205 188
3 K E L . ANC O L 137 128 128 127 119 117 114
III K E C . T A NJ UNG P R IO K 1,942 1849 1847 1800 1753 1749 1673
1 K E L . S UNT E R AG UNG 336 311 311 302 293 292 279
2 K E L . S UNT E R J AY A 200 187 187 186 184 184 179
3 K E L . P AP ANG G O 320 312 312 302 283 285 273
4 K E L . W AR AK AS 221 210 210 196 193 192 184
5 K E L . S UNG AI B AMB U 311 296 296 291 286 282 271
6 K E L . K E B O N B AW ANG 298 286 284 276 268 268 257
7 K E L . T ANJ UNG P R IUK 256 247 247 247 246 246 230
IV K E C . K O J A 1,824 1,771 1,796 1,796 1,752 1,698 1,682 1,616 1,612 1,542
1 K E L . R AW AB ADAK S E L AT AN 89 88 89 89 86 86 86 85 85 83
2 K E L . T UG U S E L AT AN 146 144 142 142 140 138 138 136 136 131
3 K E L . T UG U UT AR A 306 295 300 300 296 282 280 275 275 270
4 K E L . L AG O A 506 479 493 493 480 455 453 420 416 394
5 K E L . R AW AB ADAK UT AR A 282 279 279 279 267 267 258 250 250 231
6 K E L . K O J A 495 486 493 493 483 470 467 450 450 433
V K E C . K E L A P A G A DING 438 410 410 395 371 368 325
1 K E L . K E L AP A G ADING B AR AT 189 172 172 168 153 153 126
2 K E L . K E L AP A G ADING T IMUR 67 63 63 60 59 59 54
3 K E L . P E G ANG S AAN DUA 182 175 175 167 159 156 145
VI K E C . C IL INC ING 2,085 2,051 2,067 2,067 2,024 2,009 1,999 1,958 1,958 1,926
1 K E L . S UK AP UR A 179 175 176 176 168 165 165 156 157 149
2 K E L . R O R O T AN 145 142 143 143 140 139 136 134 134 133
3 K E L . MAR UNDA 262 260 261 261 256 256 253 251 251 246
4 K E L . C IL INC ING 190 187 188 188 176 175 176 172 172 170
5 K E L . S E MP E R T IMUR 149 148 149 149 148 147 147 146 146 146
6 K E L . S E MP E R B AR AT 191 187 189 189 186 181 179 177 177 172
7 K E L . K AL IB AR U 969 952 961 961 950 946 943 922 921 910
T O T AL P E S E R T A P K H 2007 4,609 4,509 4,556 4,556 4,454 4,376 4,343 4,224 4,210 4,088
Pertanyaan: Apakah mas pernah bekerja dalam bidang sosial sebelum menjadi pendamping
PKH?
ya...sampe saat ini saya masih aktif bekerja sebagai staff yayasan binaan bengkel kreatif
anak-anak jalanan, makanya saya berminat jadi pendamping masyarakat dalam program
ini..karena itu saya sudah merasa nyaman dengan pekerja lapangan yang sistem kerjanya
tidak seperti karyawan kantoran, yang jarus masuk pagi dan jam pulang sore, yang telat
sedikit bini saya masrah-marah....he..he..kan kalo kerja sosial kerjanya agak santai dan
tidak terlalu terikat dengan waktu ja min...jadi kita bisa ngerjain pekerjaan yang lain gito
loh...
Pertanyaan: Apakah pendapat mas Krisno tentang adanya program untuk menangani masalah
kemiskinan yang membutuhkan pendampingan ?
Kalo.. secara pribadi saya seneng banet ya…cecara orang miskin gak punya taring lah
ibartanya, jadi kita sebagai pendamping bisa menjadi taring sementara untuk
keberlangsungan mereka seperti masyarakat umummnya. Saya sangat mendukung sekali
dengan adanya program pemerintah dalam menangani masalah emiskinan dan ditambah
dengan adanya pendampingan untuk mereka-mereka yang tidak mampu. Saya merasa
pekerjaan ini dikerjainnya ikhlas dan ada rasa saling tanggung jawab, itu saya loh mas...gak
tau juga kalo pendamping yang laen...ya...makluk ja setiap orangkan beda-beda pendapat....
Peranyaan : Apakah kesulitan yang mas Krisno temukan dilapangan ketika melakukan
pendampingan?
Dari selama saya menjadi pendamping PKH, saya paling-paling menemukan masalah yang
tidak jauh dari masalah penggadaian kartu PKH ama rentenir dan tetangga yang di
pinjemin uangnya…jadi saya harus memiliki loteransi juga dengan permsalahan ini mas…,
tapi bukan saya lantas hanya diem ja…tapi setaip ibu-ibu yang melakukan pelanggaran
seperti itu, orang yang bersangkutan akan saya panggil, dan apabila sudah beberapa kali
melakukan pelanggaran seperti itu saya akan buatkan surat perjanjian hitam di atas putih
atas pengetahuaan dua belah pihak. Kenapa saya bilang ada sikap toleransi! karena ketika
sesekali mereka melakukan kesalahan mereka beralasan, karena uang PKH yang
dibayarkan pada
( 3 ) tiga bulan sekali mas.., jadi disitulah alasan mereka untuk menjawab masalah ini.tapi
tetap saya memberikan tekanan bahwa kartu ini tidak bisa berpindah tangan. Kartu ini
milik pribadi yang harus di pegang dan dui butuhkan setiap dibuttuhkan, dan jangan sampe
penyalahgunaan kartu ataupun apapun itu.
Pertanyaan : Apakah harapan mas Krisno sebagai pendamping PKH (Program Keluarga
Harapan)?
Bahwa masyarakat diharapkan merubah paradigma yang mereka miliki atau pola pikir yang
terus menunggu diberikan oleh orang lain baik itu pemerintah atau orang-orang yang
memang memiliki kebersihan hati nurani untuk membantu...Kami sebagai pendamping,
menginginkan masyarakat yang kami dampingi atau anggota yang dibina memiliki usaha
kelompok... atau usaha bersamalah sebagai penopang lain, selain menunggu melulu
bantuan dari luar, sehingga anggota PKH mampu terus melanjutkan hidup..., dan tidak
menunggu harta karun yang didatangkan dari langit...”.
Pertanyaan: apa bentuk evaluasi yang dilakukan setelah mas melakukan pekerjan sebagai
pendamping?
Adapun bentuk evaluasi yang saya buat adalah semacam laporan kegiatan pendamping
yang akan di kumpulkan ke kantor (Unit Pelaksana Program keluarga Harapan) UPPKH.
Laporan ini berisi tentang apa saja kegiatan yang dialkukan selama pendampingan di
masyarakat, baik dari hambatan-hambatan selama pendampingan dan solusi yang di
kerjakan oleh pendamping. adapun laporan tersebut di kumpulkan oleh Koordinator PKH
dan di periksa hasil laporannya dan kemuian di kirim ke departemen sosial setelah
mendapat persetujuan dari kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara.