Anda di halaman 1dari 1

Keputusan Ada di Tangan-Nya

Adam Faldi Nugroho

Di suatu pagi yang sedikit mendung aku akan berlibur dengan 2 temanku yaitu, Fany
dan Naufal. Kami akan mendaki gunung. Kami pergi menggunakan mobil menuju pos
pendakian. Setelah briefing kami memulai pendakian. Kami berjalan santai sambil menikmati
pemandangan sekitar. Setelah melewati jalan setapak dan menanjak akhirnya tiba di lokasi
perkemahan. Tanpa berfikir panjang kami segera mendirikan tenda dan segera istirahat.

Setelah berbaring cukup lama dan mengisi tenaga dengan bekal makanan, Fany
berkata,”Ayo, kita segera berangkat supaya bisa melihat sunrise.”, akupun menjawab,”Ayo.”.
Kami pun bergerak menuju puncak dengan pendaki lain. Setelah srkitar 1 jam mendaki suhu
mulai turun dan menjadi dingin, kabut mulai menyelimuti daerah itu. Naufal berkata,
“Kurang 30 menit kita akan mencapai puncak.”, dengan ini kami langsung mempercepat
langkah. Setelah itu langkah kita mulai berat jalan cukup miring menuju puncak.

Ketika hampir sampai puncak, tiba-tiba dari atas meluncur beberapa batu yang cukup
besar dengan cepat. Aku berusaha menghindari batu-batu tersebut. Tapi apa daya ada batu
yang mengenai kepalaku, pandanganku pun langsung hilang. Dalam pikiranku, apakah aku
mati? Tapi itu adalah pilihan Tuhan aku tetap diberi keselamatan olehnya, tetapi 2 temanku
telah tiada aku sedih dengan hal tersebut, semoga mereka tenang di sana.

Anda mungkin juga menyukai