Oleh:
SMA NEGERI 9
KOTA PALEMBANG
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN AJARAN 2020-2021
i
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
HALMAN JUDUL..................................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................6
D. Manfaat penelitian........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR.............................8
A. Tinjau pustaka..............................................................................................8
B. Kerangka pikir............................................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………….15
A. Jenis penelitian………………………………………………………….15
F. Instrumen Penelitian.................................................................................21
iii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................26
A. HASIL PENELITIAN......................................................................................26
1. Kondisi
Prasiklus............................................................................................26
2. Penerapan Model Pembelajaran Group investigation untuk Kemampuan
Mengaransemen Lagu pada siswa kelas XI SMA Negeri 09 Kota
Palembang....................................................................................................32
BAB V PENUTUP...............................................................................................72
A. Kesimpulan......................................................................................................72
B. Saran................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................75
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik merupakan salah satu cabang seni yang menjadi kebutuhan hidup
masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak lepas
dari berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri, antara lain sebagai
media ekspresi, ritual keagamaan, estetik, dan sebagai media hiburan bagi
masyarakat dalam pendidikan menjadi salah satu modal penting untuk memajukan
sebuah bangsa karena kesejahteraan dan kemajuan sebuah bangsa dapat dilihat
dari tingkat pendidikannya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
sistem pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga engara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan individu
berkualitas. Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai
kemanusiaan. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-
insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berbudi
pekerti luhur.
Berbagai jenis mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan tentunya tidak
terlepas dari tujuan pendidikan itu sendiri. Seperti halnya pada mata pelajaran seni
berprestasi. Tujuan lain yang ingin dicapai melalui pendidikan seni budaya adalah
wahana pembentukan karakter bangsa dan membina akhlak. Mata pelajaran seni
1
2
budaya terbagi dalam empat bidang seni, yakni Musik, Tari, Rupa, dan Drama,
dalam kurikulum 2013 semua bidang seni harus di ajarkan kepada siswa.
Kurikulum 2013 Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam
Negeri 9 Kota Palembang pada materi ajar mengaransemen lagu dimana pada sub
mata pelajaran ini ada beberapa kompentensi yang ingin dicapai, yaitu: a)
terhadap seni musik sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan; b)
minimal (SKBM) mata pelajaran seni budaya adalah 70,00 dan menerapkan
yang cukup besar pada setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Khususnya pada mata pelajaran seni budaya, siswa dituntut untuk berperan aktif
evaluasi, rata-rata hasil nilai yang diperoleh 50.35. Hasil ini belum mencapai
standar nilai KKM yang telah ditetapkanyaitu (70.00). Hal ini disebabkan oleh
teori musik dasar kepada siswa, kelas musik hanya di mulai dengan bernyanyi
lagu lagu nasional dan hanya di praktekkan dengan siswa naik satu persatu untuk
guru seni budaya yang mengajar merupakan guru bermayor seni rupa sehingga
pembelajaran apapun dalam pembelajaran, yang dimana apabila hal seperti ini
diterapkan siswa terlebih dahulu harus memiliki pemahaman teori musik dasar,
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Kondisi siswa kelas XI IPA
1 SMA Negeri 9 Kota Palembang masih banyak yang kurang berperan aktif saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa
yang tidak menyenangkan dalam artian tidak mencapai nilai standar yang telah
pelajaran seni budaya ialah tidak mampunya siswa mengarasemen lagu dengan
baik dan mengenali teori teori dalam bermusik dikarenakan dalam proses
Pembelajaran musik pun mengenai aransemen juga dapat terlaksana dengan baik
apabila prosesnya dibarengi dengan metode yang tepat agar hasil dari proses dapat
memberikan hal yang maksimal. Dengan ini peneliti sebagai guru yang bermayor
4
siswa terhadap musik membuat siswa menjadi tidak dapat mengaransemen lagu
melibatkan peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, bagaimanapun tepat dan baiknya bahan ajar seni budaya yang diterapkan
belum menjamin akan tercapainya tujuan pendidikan, dan salah satu faktor
penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah proses pembelajaran yang lebih
siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari
luasnya kepada siswa untik berperan aktif dan terlibat secara langsung dalam
dengan siswa belajar secara kelompok, kemudian kelompok belajar ini terbentuk
berdasarkan topik yang dipilih siswa, dalam artian siswa diharapkan lebih
berperan aktif.
5
mendapatkan pembelajaran yang aktif dimana siswa sendiri yang berperan aktif
pada proses pembelajaran berlangsung hal ini senada dengan kurikulim 2013 yang
diterapkan.
serta menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pembelajaran.
7
b) Bagi peneliti : Dapat dipakai sebagai dasar dan acuan bagi peneliti lain,
investigation.
2. Manfaat praktis
b) Bagi guru: Sebagai masukan bagi guru kelas agar dapat lebih
2013. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
A. Tinjauan Pustaka
Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, dikutip beberapa pendapat para
ahli yang terdapat dalam berbagai sumber, baik literatur-literatur maupun buku-
1. Model Pembelajaran
adalah suatu caradan siasat penyampaian materi pembelajaran tertentu dari suatu
8
9
2. Group Invetigation
semua jenis kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru dan
diarahkan oleh guru itu sendiri. Secara umum pembelajaran koopertaif dianggap
menyediakan bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik
kuat bahwa seseorang merasa disukai, diterima oleh siswa lain, dan menaruh
belajar. Siswa sebagai subjek yang belajar merupakan sumber belajar bagi siswa
lainnya yang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, misalnya diskusi,
konsep belajar. Untuk dapat belajar seseorang harus memiliki pasangan atau
dalam pembelajaran menurut Kangan & Kagan dalam Halimah (2017: 328),
c. Melaksanakan investigasi
f. Evaluasi
Metode Grup Investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling
terkait:
suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi
investigasi.
investigation (GI) agar dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan Model Group investigation adalah
5. Peningkatan
Peningkatan yang berasal dari kata tingkat menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2012). Dapat diartikan sebagai sebuah susunan yang berlapis-lapis atau
Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu yang menjadi bertambah banyak (hubat,
peningkatan dapat berarti usaha untuk mencapai tingkatan atau nilai yang lebih
Senada dengan hal itu juga Robbins dalam buku Syarifuddin (2012: 72)
7. Mengaransemen lagu
telah ada untuk tampil beda dari bentuk orosinilnya. Di dalam kamus Pusat
penyesuaian komposisi musik dengan suara penyanyi atau instrumen lain yang
didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada, sehingga esensi musiknya tidak
berubah.
Aransemen lagu pada dasarnya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
melody, harmony, dan rhythm: a) Melody bisa diisi oleh penyanyi, gitar melodi,
keyboard, saksofon, biola, dan alat musik lain yang bersifat melodis; b) Harmony
13
bisa diisi oleh keyboardist, guimusikst atau backing vokal yang memainkan atau
menyanyikan harmonisasi chord; c) Rhythym bisa diisi oleh drum, bas, gitar,
keyboard, perkusi, dan alat musik lain yang di buyikan dengan ritmis.
B. Kerangka Pikir
dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini dengan mengikuti beberapa langkah
melodi lagu siswa, penentuan ritmis, dan Harmonisasi lagu yang di aransemen
yang dibawakan siswa setelah mempelajari proses yang berikan oleh peneliti.
Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada skema kerangka pikir berikut:
14
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
41). Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan siswa. Peneliti
Penelitian tindakan ini memiliki dampak yang sangat besar dalam hal peningkatan
tindakan ini diharapkan ada perubahan cara mengajar guru dan perilaku siswa
pada proses pembelajaran, serta adanya solusi pada setiap permasalahan di dalam
proses pembelajaran.
1. Subjek penelitian
Subjek Penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN1 Bulu Taba dengan
2. Lokasi penelitian
15
16
1. Variable Penelitian
dalam penelitian tersebut. Adapun variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
2. Desain Penelitian
penelitian.Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan mudah, maka
desain penelitian harus disusun dengan baik dan terencana. Ada banyak macam
model desain penelitian yang dapat diterapkan dalam penelitian tindakan kelas.
oleh Kemmis dan Mc Taggart. Pada penelitian ini menggunakan model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang diperkenalkan oleh Arikunto. PTK ini terdiri dari
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II Penerapan Strategi Pembelajaran
Berbasis group investigation
Kesimpulan
a. Perencanaan
untuk setiap kali pertemuan. Selain itu peneliti juga mempersiapkan materi dan
Membuat dan menyusun butir-butir soal atau alat evaluasi untuk tes tindakan pada
setiap siklus.
18
b. Pelaksanaan tindakan
yang disusun sesuai dengan langkah langkah penerapan model kooperatif tipe
c. Observasi
Tahap observasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan pada saat
selesai tindakan. Fokus observasi adalah guru dan murid dalam penerapan model
mengaransemen lagu pada siswa dapat diamati mulai dari awal pembelajaran, saat
tata cara penerapan pembelajaran tipe group investigation. Adapun seluruh siswa
diamati mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran, akhir pembelajaran dan
bagaimana peningkatan hasil belajar seni musik siswa setelah penerapan model
group investigation.
d. Refleksi
terhadap hasil yang telah dicapai pada setiap siklus. Jika hasil yang dicapai pada
siklus pertama belum sesuai indikator dan target (75%) sesuai rencana, maka
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 palembang. Dalam hal ini penerapan telah
seni musik.
seni musik secara teori telah mengalami peningkatan yang lebih baik setelah
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang akan memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Teknik
sebagai berikut:
1. Studi pustaka
Studi pustaka dalam hal ini yaitu peneliti melakukan penelitian dengan
investigation.
2. Observasi
mana pemahaman materi teori musik dasar yang dimiliki siswa/siswi Observasi
adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek yang difokuskan pada perilaku
menyatakan bahwa observasi merupakan suatu tehnik yang dilakukan dengan cara
materi yang berikan seperti keaktifan siswa dalam mengerjakan materi serta
3. Tes
Tes memasikkan data yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil belajar siswa
siswa tentang materi yang telah disampaikan. Tes dilakukan pada akhir setiap
tindakan. Data hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan tes akhir, yang
berisi soal sebanyak sepuluh nomor essay baik pada siklus pertama maupun siklus
meneliti merupakan kegiatan melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur
yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.
Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang digunakan
a. Lembar Observasi
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kinerja guru dalam
b. Tes tertulis
terhadap hasil dan proses pembelajaran. Analisis data dalam penelitian ini yaitu
analisis data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh berdasarkan
rumusan masalah satu berupa uraian secara deskriptif terkait penerapan model
data kuantitatif tujuan menganalisis data secara kuantitatif yaitu untuk mengetahui
hasil belajar seni musik siswa. Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa
1) Penilaian:
keberhasilan
Skor Kategori
≥ 70 Tuntas
(KKM) yang telah ditentukan. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Prasiklus
musik dasar kepada siswa sehingga menyebabkan siswa merasa tidak mampu dan
tidak kreatif dalam materi pelajaran mengaransemen lagu. Akan tetapi peneliti
bidang seni musik namun belum mendapatkan pengajaran yang sesuai. Hasil data
tersebut dikumpulkan pada saat peneliti melakukan observasi dengan guru mata
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya: guru mata pelajaran
tidak memberikan pemahaman teori musik dasar kepada siswa, kelas musik hanya
di mulai dengan bernyanyi lagu lagu nasional dan hanya di praktekkan dengan
siswa naik satu persatu untuk menyanyikannya. Pemelajaran musik di sekolah ini
kurang efektif dikarenakan guru seni budaya yang mengajar merupakan guru
di mana apabila hal seperti ini diterapkan siswa terlebih dahulu harus memiliki
pemahaman teori musik dasar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik. Kondisi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota Palembang masih banyak
26
27
Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak menyenangkan
dalam artian tidak mencapai nilai standar yang telah ditetapkan serta tidak
pelajaran seni budaya ialah tidak mampunya siswa mengarasemen lagu dengan
baik dan mengenali teori teori dalam bermusik dikarenakan dalam proses
Pembelajaran musik pun mengenai aransemen juga dapat terlaksana dengan baik
apabila prosesnya dibarengi dengan metode yang tepat agar hasil dari proses dapat
memberikan hal yang maksimal. Dengan ini sebagai peneliti sebagai guru yang
untuk mengembangkan materi yang diberikan sangat tidak nampak. Hal ini
terlihat dari kurangnya respon siswa terhadap penguasaan materi terkait dengan
seni musik, sehingga berdampak pada kurangnya semangat dan minat belajar
siswa. Mereka juga kurang aktif dalam proses pembelajaran. Ini tampak dari
suasana pembelajaran di mana terdapat sebagian siswa yang tidak peduli dengan
siswa belum terbiasa untuk bekerja sama dengan temannya dalam belajar.
28
menyatakan bahwa:
“Proses pembelajaran seni budaya khususnya pada seni musik atau paduan suara
materi yang dijelaskan oleh bapak/ibu guru termasuk mengurangi daya kreativitas
siswa-siswi”.
Proses untuk mengetahui hasil belajar seni musik siswa sebelum tindakan
pada siklus I, peneliti melakukan observasi prasiklus atau pra penelitian pada hari
Senin, 09 April 2021. Peneliti memulai dengan mengumpulkan data hasil belajar
yang telah diperoleh oleh siswa kelas XI IPA SMAN 9 Kota Palembang. Adapun
hasil belajar ini diperoleh dari hasil ulangan harian yang diberikan oleh guru mata
pelajaran seni budaya itu sendiri pada minggu sebelumnya sebanyak sepuluh
nomor soal essay. Nilai hasil belajar ini diperoleh sebelum peneliti menerapkan
melodi sederhana, ritmis yang biasa saja, dan harmonisasi yang belum di
siswa mampu membuat melodi baru dari lagu yang diberikan, kemudian siswa
diajarkan mengusai ritmis lagu agar mereka dapat menentukan ritmis lagu, hingga
29
pada akhirnya mereka mampu menyanyikan lagu dengan harmonis dengan teman
mengaransemen lagu.
Adapun hasil observasi siswa pada kondisi prasiklus ini dapat dilihat pada tabel
nilai berikut :
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Pra Siklus (Sebelum memahami aransemen
musik)
Harmonisasi Nilai
Penguasaan penguasaan
No Nama Siswa pembuatan Penentuan lagu yang di Ujian
Melodi lagu Ritmis aransemen
1 Abd. Jabar Ali 35% 45% 40% 40
Afdal
Nurhasanah
Riska
Palulun
Yanti
V.Y
Bahar
31
Widarlina
V.M
Data hasil tes prasiklus didapatkan hasil belajar siswa bahwa yang
mendapat nilai ketuntasandengan standar nilai 70< telah dapat dinyatakan lulus,
namun sesuai dengan hasil penilaian yang dodapatkan di atas hanya 2 orang siswa
yang tuntas dari tes tersebut. Sedangkan 20 lainnya belum memahami maksud dan
tujuan pelaksanaan pembelajara pra sisklus tentang aransemen musik dan hal
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Pra siklus
Presentase
Nilai Kategori Frekuensi
(%)
Jumlah 22 100%
Dalam penerapannya dilakukan dengan pelaksanaan dua siklus, atau dua kali
kedua dilakukan tahapan yang sama dengan lebih mengembangkan acuan materi
dan teknik yang masih kurang dengan tahapan yang sama yakni perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan merefleksi materi agar dalam tes mendapatkan hasil
yang maksimal.
siklusnya dengan satu kali pertemuan menggunakan durasi selama 135 menit atau
dilakukan 2 kali perteman dengan setiap kali pertemuan menggunakan waktu 135
menit atau 3 x 45 menit. Dengan peretemuan ketiga untuk menilai hasil belajar
1. Siklus I
Hasil penelitian pada siklus ini dibagi atas tiga kali pertemuan. Setiap
pertemuan terdiri atas 135 menit (3 x 45 menit).
a) Pertemuan I
Pertemuan pertama pada hari Senin, 16 April 2018, pada pukul 08.15-
10.30 WITA, yang diadakan di dalam ruang kelas selama kurang lebih 3 jam
1) Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan dalam memulai proses
pembelajaran pada siklus I. Segala hal harus dipersiapkan secara optimal untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dari proses pembelajaran sebelumnya. Peneliti
pembelajaran seni budaya (musik) yang telah berlangsung selama ini dengan
sebelumnya guru telah membagi seluruh siswa yang berjumlah 22 orang kedalam
empat kelompok. Dalam kegiatan ini, kelompok yang ditunjuk akan diberikan
terkait aransemen musik (lagu) dengan poin penilaian menjelaskan notasi, ritmis,
dan harmony pada aransemen lagu tersebut. Seperti pada pertemuan sebelumnya,
penelitian seperti lembar observasi guru dan soal pertanyaan untuk dijawab oleh
anggota kelompok pada model group investigation pada materi aransemen musik
ini.
35
2) Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
menit. Pertemuan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran seni budaya
yakni setiap hari Senin yang bertempat di ruang seni. Pada saat bel jam pelajaran
berbunyi pukul 08:15, siswa kelas XI IPA yang berjumlah 22 orang memasuki
ruang kelas seni budaya. Sebelum memulai proses pembelajaran, ketua kelas
menyiapkan anggotanya dan memimpin doa bersama. Setelah itu, guru mengecek
gambaran terkait materi pembelajaran yang akan disampaikan kegiatan awal ini
lakukan dalam durasi waktu 20 menit di awal untuk menyapa siswa dan
memperkenalkan diri kepada siswa tentang data pribadi dan maksud peneliti
datang kesekolah ini khusus mengajar di kelas XI IPA. Hal ini dilakukan dengan
menyampaikan topik materi yang akan di berikan selama proses kelas berjalan.
b. Kegiatan Inti
memberikan materi tetang cara membuat notasi lagu. Memahami ketukan, tempo
lagu, hingga cara penguasaan ritmis, dan apada akhirnya mereka dapat
suara, menentukan ukuran irama, dan pada akhirnya menyusun melodi atau syair
Peneliti menulis angka satu sampai empat pada kertas kecil kemudian
digulung. Satu persatu siswa secara bergantian mengambil kertas tersebut untuk
menentukan kelompok berapa sesuai kertas angka yang didapat, di mana dua
kelompok berjumlah lima orang dan dua kelompok berjumlah enam orang.
Kelompok 1 beranggotakan lima orang terdiri dari dua laki-laki dan tiga
perempuan antara lain Abd. Jabar Ali, Baiq Fatimah, Febri Asri Anwar, Famensia
Ade Riska, Ni Komang Sri. Kelompok 2 beranggotakan lima orang terdiri dari
satu laki-laki dan empat perempuan antara lain Andi Muh. Afdal, Azizah
Adapun kelompok 3 beranggotakan enam orang terdiri dari dua laki- laki dan
empat perempuan, antara lain Alwi, I Putu Susanto F, Ketut Fitriani, Ni Kadek
enam orang terdiri dari satu laki- laki dan lima perempuan antara lain Sapta
Agusto, Ayu Wandira, Baiq Musdalifah, Ni Kadek Siska V.Y, Nur Azizah Bahar,
Sri Eni Wahyuni. Meskipun terjadi keributan saat pembagian kelompok, guru
37
selalu memotivasi seluruh siswa agar tetap tenang saat pembelajaran. Selanjutnya,
kelompok yang akan menentukan topik group investigation terkait dengan materi
aransemen musik (lagu) yang telah di berikan pada pertemuan selanjutnya. Selain
investigation yang digunakan oleh guru juga diharapkan dapat membuat peserta
didik saling tukar fikiran untuk kesiapan dalam pembelajaran, melatih peserta
didik memahami materi dengan investigasi, memacu agar peserta didik lebih giat
belajar (belajar dahulu sebelum pelajaran di mulai), serta peserta didik berani
musik. Selain itu guru membimbing kelompok- kelompok belajar terkait materi
memberikan tugas kelompok kepada seluruh siswa berupa tugas pekerjaan rumah.
mencari contoh lagu, dalam bentuk paduan suara yang sudah diaransemen dari
untuk terus rajin belajar terkait dengan teori musik, agar dapat mengaransemen
lagu dalam hal ini mengaransemen lagu. Sebelum jam pelajaran berakhir, peneliti
38
dan musik dan cara mengaransemen sebuah lagu, lalu menjelaskan terlebih dahulu
teori apa saja yang digunakan dalam mempelajari teknik atau cara
c. Penutup
di proses refleksi yakni menanyakan kembali hal yang belum dipahami selama
proses pembelajaran dan memberikan jawaban atas pertanyaan siswa, kegiatan ini
dilakukan selama 20 menit dan guru membubarkan kelas setelah menutup materi
dan memimpin doa bersama. Setelah itu, para siswa pamit kepada guru mata
3) Observasi
memberikan penilaian setiap kegiatan siswa, tentang sejauh mana yang mereka
a. Pertemuan II
Pertemuan kedua pada hari Senin, 23 April 2018. pada pukul 08.15-10.30 WITA,
yang diadakan di dalam ruang kelas selama kurang lebih dari 2 jam. Hasil
1) Kegiatan awal
45 menit. Pertemuan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran seni budaya
yakni setiap hari Senin yang bertempat di ruang kelas seni budaya. Pada saat bel
jam pelajaran berbunyi pukul 08:15 siswa kelas XI IPA yang berjumlah 22 orang
memasuki ruang kelas seni budaya. Sebelum memulai proses pembelajaran, ketua
kelas menyiapkan anggotanya dan memimpin doa bersama. Setelah itu, guru
dan gambaran terkait materi pembelajaran yang akan disampaikan kegiatan ini
klipping yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Semua kelompok telah
diberikan oleh guru. Pada pertemuan kedua ini, sebelum menggunakan model
mana dalam hal ini membahas tentang melodi, ritmis, dan harmoni penjelasan
2) Kegiatan Inti
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yakni siswa yang telah
40
dibagi menjadi empat kelompok akan diberikan satu judul lagu untuk dapat
membahas masalah yang terdapat di dalam wacana terkait teori musik. Setelah
peneliti memberikan kesempatan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu
bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari peneliti. Siswa lain boleh
penghargaan nilai tambahan atas upaya dan hasil belajar individu serta kelompok.
siswa dibanding pada pertemuan sebelumnya. Hal ini nampak pada gambar di
mana salah seorang siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang
oleh guru, kegiatan ini berlangsung selama 40 menit pada pertemuan ini,
pengetahuan siswa akan teori musik dan aransemen musik semakin meningkat.
Siswa yang tadinya bahkan tidak mengetahui penempatan notasi setelah nada
41
dasar diubah kini telah dipahami, terlebih dengan materi ritmis, dan harmoni.
Selain itu, pengetahuan mereka terkait dengan notasi, ritmis, dan harmoni juga
terhadap proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Hal tersebut telah
3) Penutup
secara kelompok maupuan individu terkait materi yang telah dipelajari. Kelompok
yang menjawab pertanyaan lebih banyak akan diberikan penghargaan berupa nilai
siswa untuk terus rajin belajar. Sebelum pelajaran berakhir, guru juga
formatif terkait materi aransemen musik sederhana tersebut. Saat bel berbunyi,
ketua kelas pun mempersiapkan anggotanya lalu memimpin doa. Setelah itu, para
siswa pamit pada guru dan mereka pun meninggalkan ruang siswa kelas seni
d. Observasi
Dalam kegiatan ini dilakukan observasi oleh peneliti dalam proses siswa
1. Pertemuan III
hasil evaluasi, dan refleksi. Setelah melakukan pertemuan I dan pertemuan II,
peneliti kembali melaksanakan pertemuan III. Pada pertemuan ini, peneliti akan
tes formatif berupa soal essay sebanyak sepuluh nomor. Siswa wajib menjawab
soal yang diberikan untuk mengetahui hasil belajar seni musik mengenai materi
harus mempersiapkan beberapa hal secara optimal untuk mendapatkan hasil yang
belajar seni musik siswa, peneliti kembali menyiapkan berbagai hal diantaranya,
soal tes formatif sebanyak sepuluh nomor dan lembar jawaban siswa terkait
10.32 Refleksi
prosedur yang berlakukan seperti berpacu pada RPP yang telah disusun
sedemikian rupa. Dalam proses refleksi siswa di siklus pertama ini peneliti
menanyakan kembali tentang penjelasan awal yang berikan guru pada saat
memulai pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa sdh diketahu telah paham
43
menanyakan hal yang mereka kurang pahami selam proses kelas berlangsung.
respon siswa terhadap proses pembelajaran. Siswa yang tadinya malas untuk
berjalan lancar, kondisi kelas masih belum kondusif. Masih ada beberapa siswa
yang kurang paham dengan model pembelajaran ini, hal ini dikarenakan guru baru
belum sepenuhnya tercapai. Ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang
belum memahami materi yang diajarkan oleh guru, masih ditemukan siswa yang
tidak aktif dalam melakukan pembelajaran, adanya keterbatasan waktu pada saat
pendapatnya.
44
Selain itu, selama pembelajaran seni musik pada siklus pertama melalui
tertentu yang perlu dioptimalkan dalam pelaksanaannya, seperti: pada tahap guru
melakukan refleksi.
besar siswa mampu mengerjakan soal dengan baik dari kondisi prasiklus, namun
masih ada sekitar 10% siswa yang belum mampu meraih nilai ketuntasan yang
berhasil dikarenakan keberhasilan siswa selama proses dan hasil belum sesuai
dengan yang diharapkan peneliti yaitu apabila secara klasikal siswa mencapai
tingkat penguasaan 75%. Pada siklus I ini, hasil pencapaian siswa yaitu 70,91%.
sepenuhnya tercapai. Ini dikarenakan masih banyak siswa yang belum memahami
materi yang diajarkan oleh guru, masih ditemukan siswa yang tidak aktif dalam
pembelajaran sehingga pada saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
pendapatnya. Hal ini menyebabkan hasil belajar seni musik siswa masih
45
sebelumnya.
Setelah pelaksanaan proses pembelajaran siklus I yang terdiri dari tiga kali
pertemuan, maka dilakukan tes hasil belajar dengan subjek 22 orang siswa,
dengan memperoleh skor rata-rata kelas 69,05 skor tertinggi 85,00 dan skor
terendah 50,00 dapat dilihat pada tabel penilaian di bawah. Kondisi ini sudah
model group investigtions pada siklus I, terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai
79-85 dengan kategori sangat baik, nilai 65-75 dengan kategori baik sebanyak 7
orang siswa, nilai 50-64 dengan kategori cukup sebanyak 12 orang siswa dan
tidak ada siswa yang memperoleh nilai 49-0 dengan kategori kurang dan nilai 0-
Tabel 4.3. Hasil penilaian siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota
Ritmis aransemen
1 Abd. Jabar Ali 45% 55% 50% 50
2 Alwi 50% 45% 55% 50
3 Andi. Muh. Afdal 60% 55% 50% 55
Nurhasanah
6 Baiq Fatimah 65% 65% 55% 62
7 Baiq Musdalifah 65% 75% 55% 65
8 Desak Komang 85% 85% 65% 78
T
9 Febri Asri 75% 80% 55% 70
Anwar
10 Famensia Ade 75% 85% 65% 75
Riska
11 I Putu Susanto F 85% 80% 60% 75
12 Ketut Fitriani 80% 80% 75% 75
13 Melyanti Tulak 75% 80% 75% 77
Palulun
14 Ni Kadek Indri 83% 85% 70% 79
Yanti
15 Ni Kadek Siska 85% 90% 80% 85
V.Y
47
Dari tabel di atas dapat di ketahui penilaian yang dilakukan adalah dimulai
dari progresif pembuatan melodi lagu dengan materi menuliskan notasi angka
ditambah mampunya siswa menambahkan akor baru pada lagu sederhana yang
ritmis lagu, dan kemudia dapat menyanyikan lagu dengan harmonisasi yang baik
saat menunjukkan hasil aransemennya di depan kelas, langkah di atas dapat siswa
memberikan hasil maksimal sesuai dengan yang harapkan peneliti untuk mampu
dipresentasikan.
2. Siklus II
Hasil penelitian pada siklus ini juga dibagi menjadi tiga pertemuan. Setiap
a) Pertemuan I
Pertemuan pertama siklus II pada hari Senin, 7 Mei 2018. pada pukul
08.15-10.30 WITA, yang diadakan di dalam ruang kelas selama kurang lebih dari
1. Perencanaan
II. Pada pertemuan ini, peneliti akan melaksanakan model pembelajaran koperatif
tipe group investigation. Dalam model ini, kelompok akan diberikan materi lagu
untuk diaransemen dengan soal yang dibuat peneliti seperti penempatan nada
49
rangkaian nada bersama anggota kelompok dan kelompok yang berhasil membuat
ketiga poin aransemen lagu tersebut akan mendapatkan bonus berupa nilai
mempersiapkan beberapa hal secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih
pertanyaan untuk dikerjakan kelompok yang mendapat giliran pada model group
investigation pada materi seni musik pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9
Kota Palembang.
pembelajaran koperatif
giliran akan diberikan soal untuk dipecahkan bersama dengan investigasi anggota
bonus berupa nilai tambahan. Seperti pada pertemuan sebelumnya, peneliti masih
50
harus mempersiapkan beberapa hal secara optimal untuk mendapatkan hasil yang
berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan alat musik. Selain itu,
harmoni, menyiapkan instrumen penelitian seperti lembar observasi guru dan soal
pertanyaan untuk dikerjakan kelompok yang mendapat giliran pada model group
investigation pada materi seni musik pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9
Kota Palembang.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
kelas seni budaya. Seperti pelajaran sebelumnya guru telah bersiap di dalam
ruangan menunggu kedatangan para siswa. Setelah bel pelajaran berbunyi siswa
yang berjumlah 22 orang pun memasuki ruang kelas dengan sangat bersemangat.
memimpin doa bersama. Setelah itu, guru pun mengecek kehadiran siswa
terkait proses pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan kali ini.
b. Kegiatan Inti
terkait materi aransemen musik sederhana yang telah dijelaskan pada pertemuan
kan hasil belajar siswa seni musik meskipun nilai belum mencapai 75%.
Selanjutnya pada pertemuan kali ini, guru memasuki materi baru mengenai
dasar teori musik dalam hal ini mengaransemen lagu (lagu). Di mana materi
tentang dasar teori musik yaitu jumlah notasi, jumlah ritmis, dan memahami
harmoni. Guru menjelaskan materi tentang teori musik dengan jumlah/nilai notasi,
Beberapa siswa masih belum paham tentang materi tersebut, akan tetapi
guru terus memotivasi agar semua siswa antusias mempelajari materi teori
aransemen musik. Setelah itu, siswa diminta satu persatu untuk dapat
mengaransemen sesuai arahan peneliti dalam hal ini rata- rata siswa sudah
pembelajaran seni musik ini. Setelah semua siswa mampu dan memahami poin-
poin aransemen tersebut, guru pun menyuruh tiap-tiap kelompok untuk tampil
Kelompok dua dan kelompok empat sangat antusis dalam membaca contoh
aransemen lagu ini., karena hal ini dilihat dari kekompakan saat mereka membaca
contoh partitur lagu. Lain halnya dengan kelompok satu dan kelompok tiga.
Mereka justru kurang kompak dalam membaca partitur lagu tersebut. Ini
disebakan diantara kelompok masih ada siswa yang selalu main-main terutama
siswa laki- laki. Guru pun terus memotivasi dan memberikan semangat agar kedua
kelompok ini antusias dan semangat seperti dua kelompok yang aktif dalam
membaca partitur lagu ini. Setelah semua kelompok tampil membaca notasi ritmis
dan harmoni dengan baik, seluruh siswa kembali dengan rapi ke tempat duduk
60 menit.
c. Penutup
siswa untuk terus rajin belajar, mencari referensi terkait materi aransemen musik
dan memahami teori musik .Saat bel pulang berbunyi, ketua kelas pun
mempersiapkan anggotanya lalu memimpin doa. Setelah itu, para siswa pamit
pada guru dan mereka pun meninggalkan ruang kelas XI IPA. Kegiatan ini
53
berdurasi 35 menit.
2. Observasi
observasi dengan menilai kegiatan belajar siswa selama kegiatan peneliti berjalan
saran terhadap kelompok lain dilakukan dalam kegiatan peneliti selama proses
b) Pertemuan II
Pertemuan kelima pada hari Senin, 14 Mei 2018, pada pukul 08.15-10.30
WITA, yang diadakan di dalam ruang kelas selama kurang lebih dari 2 jam. Hasil
1) Pelaksanaan Pembelajaran
kelas seni budaya. Seperti pelajaran sebelumnya, guru telah bersiap di dalam
ruangan menunggu kedatangan para siswa. Setelah bel pelajaran berbunyi, siswa
yang berjumlah 22 orang pun memasuki ruang kelas dengan sangat bersemangat.
memimpin doa bersama. Setelah itu, guru pun mengecek kehadiran siswa
terkait proses pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan kali ini.
musik mulai dari notasi, ritmis, dan harmoni. sebelum memulai group
54
investigation ini. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yaitu
bagaimana mengaransemen satu karya musik yang dalam hal ini lagu. Gurupun
semua materi dasar teori musik, guru kembali menggunakan model kooperatif tipe
group investigation yakni siswa yang telah dibagi menjadi empat kelompok yang
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika
menjawab dengar benar akan diberikan penghargaan nilai tambahan atas upaya
55
dan hasil belajar individu serta kelompok. Lain halnya dengan siklus I pada
pertemuan kali ini, kelompok yang menjawab pertanyaan dari guru harus
siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Mereka lagi-
lagi bahkan berebutan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Semua kelompok rata-rata menjawab pertanyaan dari guru dengan benar. Pada
pertemuan ini, pengetahuan siswa akan teori musik dan dasar teori musik semakin
meningkat. Siswa yang tadinya bahkan tidak mengetahui dasar teori musik seperti
pengetahuan mereka terkait teori musik dan aransemen musik sederhana juga
terhadap proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Hal tersebut telah
membuat siswa merasa puas dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran seni
musik ini.
kelompok maupuan individu terkait materi yang telah dipelajari. Kelompok yang
memberkan kesimpulan mengenai dasar teori musik dan memotivasi kepada siswa
untuk terus rajin belajar menginvestigasi dan mencintai musik terutama yang ada
seluruh siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan tes formatif terkait materi
teori musik menggunakan contoh lagu yang sudah diaransemen. Saat bel pulang
Setelah itu, para siswa pamit pada guru dan mereka pun meninggalkan ruang
2) Observasi
pendapatnya dan menjawab soal-soal yang diberikan. Hal ini terlihat pada saat
materi pelajaran dan berebut menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
c) Pertemuan III
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin, 21 Mei 2018 pukul 08.15-
10.30. Hasil penelitian pada pertemuan ini meliputi kegiatan perencanaan, hasil
tes formatif berupa soal essay sebanyak sepuluh nomor. Siswa wajib menjawab
57
soal yang diberikan untuk mengetahui hasil belajar seni musik mengenai materi
mempersiapkan beberapa hal secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih
belajar seni musik siswa, peneliti kembali menyiapkan berbagai hal diantaranya,
soal tes formatif sebanyak sepuluh nomor dan lembar jawaban siswa terkait
1) Refleksi
menunjukkan bahwa semua siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar dan
menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini dilihat karean seluruh siswa kelas XI IPA
maksimal. Selain itu, kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan kondisi kelas
kondusif. Semua siswa baik laki-laki maupuan perempuan sudah tidak malu lagi
bernyanyi di depan kelas karena siswa telah memiliki percaya diri yang tinggi
menunjukkan bahwa semua siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar dan
menjawab soal-soal yang ada pada tes formatif. Pada pertemuan ketiga kali ini
58
siswa diberikan tes formatif dan dari tes ini secara klasikal siswa mampu
Berdasarkan hasil analisis data dan refleksi di atas dan mengacu kepada
peningkatan atau dengan kata lain indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah
tercapai karena seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian telah memperoleh
nilai rata-rata diatas 70. Tujuan pembelajaran yang diharapkan pada pembelajaran
tindakan siklus II sudah tercapai. Ini dikarenakan materi yang diajarkan oleh
peneliti sudah dapat dipahami dan dimengerti siswa dalam memahami materi
aransemen musik secara berkelompok, siswa sudah lebih aktif dalam melakukan
pembelajaran, dan waktu yang digunakan sudah lebih efisien sehingga pada saat
Berdasarkan hasil di atas maka siswa yang menjadi subjek penelitian telah
cukup dilakukan pada tahap siklus II. Ditinjau dari hasil tes siklus, mereka sudah
pula hasil yang diperoleh murid dikategorikan sangat baik sesuai dengan indikator
Setelah pelaksanaan proses pembelajaran siklus I yang terdiri dari tiga kali
pertemuan, maka dilakukan tes hasil belajar dengan subjek 22 orang siswa,
59
dengan memperoleh skor rata-rata kelas 80,00 skor tertinggi 95 dan skor terendah
60, dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasil analisis deskriptif terhadap skor
goup investigation pada siklus II, terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai 89-95
dengan kategori sangat baik atau nilai 18,18%, nilai 70-88 dengan kategori baik
sebanyak 15 orang siswa atau 68,18%, nilai 60-69 dengan kategori cukup
sebanyak 3 orang siswa atau 13,64%, tidak ada siswa yang memperoleh nilai 50-
59 dengan kategori kurang, tidak ada siswa yang memperoleh nilai 0-50 dengan
Tabel 4.4. Hasil penilaian siswa kelas XI IPA SMA Negeri 09 Kota
Harmonisasi Nilai
Penguasaan
No Nama Siswa Penguasaan penguasaan Ujian
pembuatan
Ritmis lagu yang di
Melodi lagu
aransemen
1 Abd. Jabar Ali 55% 65% 60% 60
Nurhasanah
60
Anwar
10 Famensia Ade 85% 95% 75% 85
Riska
11 I Putu Susanto F 95% 90% 70% 85
Palulun
14 Ni Kadek Indri 93% 95% 80% 89
Yanti
15 Ni Kadek Siska 95% 100% 90% 95
V.Y
16 Ni Kadek Yuli A 75% 85% 62% 74
Wahyuni
Dengan hasil yang diperoleh dari siklus ke II maka kami peneliti dapat
khususnya bagi anak SMA Negeri 9 Kota Palembang. Kemampuan siswa dalam
membuat proresif melodi dalam lagu menjadi berbeda mampu membuat mereka
memberikan karya yang baik dan mampu di nikmati teman kelasnya dalam
membawakan lagu yang telah mereka aransemen, begitu pula dengan penentuan
ritmis dalam lagu yang mereka aransemen menjadi lebih baik lebih jelas, serta
mereka dapat membagi suara mereka dalam menyanyikan lagunya dengan jumlah
mereka yang banyak dalam satu grup, dengan model pembelajaran group
juga sangat memberikan peran penting pada siswa yang hanya memiliki bakat
sederhana dalam musik mampu memperoleh informasi yang lebih banyak tentang
musik pada temannya yang hanya mengetahui dasar musik untuk mereka pelajari.
pembelajaran seni budaya berlangsung baik itu pada siklus I ataupun siklus II.
62
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi dan tes formatif. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses
investigation sedangkan tes formatif digunakan untuk menilai hasil belajar seni
Presentase
(%)
85%- 100% Sangat Baik (SB) 3 13,64%
Jumlah 22 100%
hasil belajar seni musik siswa setelah diterapkan pembelajaran model kooperatif
tipe group investigation menunjukkan bahwa 22 orang siswa kelas VIII XI IPA
SMA Negeri 9 Kota Palembang terdapat 12 orang siswa (54,54%) yang tidak
tuntas hasil belajarnya dan 10 orang siswa (45,45%) yang telah tuntas hasil
belajarnya pada pembelajaran seni musik. Hal ini berarti bahwa pada siklus I
ketuntasan hasil belajar secara klasikal dalam pembelajaran seni budaya belum
tercapai karena jumlah siswa yang hasil belajarnya tuntas ≤70% yaitu hanya
45,45%.
63
Dengan demikian dapat diberikan presentase nilai sesuai dengan tabel berikut.
Presentase
(%)
85%- 100% Sangat Baik (SB) 4 18,18%
Jumlah 22 100%
Kota Palembang terdapat 3 orang siswa (13,64%) yang tidak tuntas hasil
belajarnya dan 19 orang siswa (86,36%) yang telah tuntas hasil belajarnya pada
pembelajaran seni musik. Hal ini berarti bahwa pada siklus II ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal dalam pembelajaran seni budaya telah tercapai
karena jumlah siswa yang hasil belajarnya tuntas ≥70% yaitu 86,36%.
B. Pembahasan
selama dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Penelitian ini telah menunjukkan
hasil belajar seni musik siswa. Selain itu, terjadi banyak perubahan dari cara
belajar siswa yang tadinya malas dan bersikap pasif menjadi bersemangat
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini karena guru telah berhasil menerapkan
Sebelum memulai siklus I dan siklus II, peneliti telah mengumpulkan data
hasil belajar yang diperoleh dari hasil ulangan harian yang diberikan oleh guru
mata pelajaran seni budaya kelas XI IPA itu sendiri. Adapun hasil belajar ini
merupakan nilai untuk mengetahui hasil belajar seni musik siswa sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Dari hasil tes
tersebut diketahui bahwa hasil belajar seni musik siswa masih sangat rendah dan
belum mencapai KKM. Berdasarkan hal tersebut, peneliti telah menyusun rencana
pembelajaran terkait materi yang diajarkan dalam kelas. Karena hasil tes siswa
pada kelas tersebut menunjukkan jumlah skor siswa belum mencapai 75% maka
dengan kecenderungan gaya belajar siswa. Seorang guru harus berhasil memasuki
65
dunia siswa lewat penyesuaian gaya belajarnya, sehingga siswa akan rela
memberikan hak mengajarnya kepada guru. Hal ini juga sependapat dengan
mengajar itu berbeda. Mungkin setiap guru memiliki wewenang untuk mengajar,
namun hak mengajar adalah sesuatu yang harus diraih oleh guru dengan kerja
memberikan peranan penting bagi siswa saat belajar mengaransemen lagu, dengan
Pada siklus I proses pembelajaran telah berjalan dengan baik dan lancar
proses pembelajaran sesuai dengan RPP dan menberikan materi seni musik yang
aransemen musik. Model ini telah membuat siswa bersemangat untuk mengikuti
proses belajar mengajar. Selain itu, model ini telah mengembangkan keakraban
satu karya musik dalam hal ini lagu dan menambah pengetahuan siswa mengenal
karya musik. Selanjutnya, model pembelajaran ini dapat menguji kesiapan peserta
didik dalam pembelajaran dan melatih peserta didik memahami materi dengan
66
cepat. Meski demikian, masih ada beberapa anggota kelompok yang kurang
dalam hal ini aransemen lagu. Selain itu, beberapa kecerdasan lainnya belum
dan menggunakan strategi lain yang juga dapat menarik perhatian siswa serta
lancar dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus Ini, guru berusaha
untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada pada siklus sebelumnya dengan
individu ataupun secara berkelompok. Bahkan ada diantara mereka yang tadinya
tidak pernah tampil di depan kelas menjadi percaya diri saat memperaktekkan
aransemen lagu secara kelompok. Selain itu, bernyayi secara kelompok membuat
mereka membangun kerja sama yang baik antar teman kelompok. Ada beberapa
sangat menyenangkan. Hal tersebut telah membuat mereka sangat antusias untuk
bernyanyi di depan kelas. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model
seni musik siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota Palembang melalui aspek
kooperatif tipe group investigation telah diukur dengan menggunakan tes formatif
berupa soal essay, baik itu dalam prasiklus, siklus I ataupun siklus II. Berdasarkan
hasil tes yang ada, hasil belajar seni musik siswa dari ketiga tes formatif telah
meningkat pada siklus 1 menjadi 70,91 dan menigkat lagi pada siklus II mencapai
77,5. Adapun presentase ketuntasan hasil belajar seni musik setelah diterapkan
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota Palembang pada prasiklus, hanya 2 siswa
yang tuntas hasil belajarnya atau 9,09% tetapi pada siklus I presentase hasil
belajar menigkat menjadi 10 siswa (45,45%) yang telah tuntas hasil belajarnya
hasil belajar siswa lebih meningkat. Hal ini tidak lain karena penciptaan kondisi
siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota Palembang karena adanya motivasi
siswa untuk belajar lebih giat dan bimbingan serta arahan guru.
pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada mata pelajaran seni budaya
siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota
penelitian ini telah berhasil, olehnya pada penelitian pada siklus II ini dihentikan
karena menggangap hasil pencapaian telah berhasil. Dengan begitu hipotesis yang
dibangun oleh peneliti yakni jika model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation diterapkan, maka hasil belajar seni musik siswa kelas XI IPA 1
SMA Negeri 9 Kota Palembang meningkat, sudah tercapai sesuai dengan yang
diinginkan.
perbandingan nilai dengan KKM prasiklus diperoleh hasil belajar siswa seperti
Jumlah 22 100%
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata yaitu 20 siswa yang
69
tidak tuntas hasil belajarnya dan 2 siswa tuntas hasil belajarnya. Terdapat 2 siswa
yang memperoleh nilai 70- 84 dengan kategori baik atau nilai 9,1%, nilai 55-69
dengan kategori cukup sebanyak 10 orang siswa atau 45,45%. Selain itu nilai 46-
54 dengan kategori kurang sebanyak 4 orang siswa atau 18,18% dan nilai 0-45
dengan kategori sangat kurang sebanyak 6 siswa atau 27,27%. Padahal indikator
keberhasilan adalah apabila terdapat 75% siswa yang mencapai nilai 70. Oleh
karena itu peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar seni musik kelas XI IPA
belajar seni musik kelas XI IPA SMAN 9 Kota Palembang. Oleh karena itu,
musik kelas XI IPA tahun pelajaran 2020-2021 masih tergolong rendah karena
belajar seni musik siswa. Oleh karena itu peneliti sekaligus pelaksana
pembelajaran mata pelajaran seni musik kelas XI Ipa 1 merasa sangat perlu
siswa kelas XI ipa 1 SMAN 9 Kota Palembang Berikut adalah data ketuntasan
hasil belajar siklus I dapat dilihat dari analisis yang telah dilakukan setelah
Jumlah 22 100%
Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang telah mencapai nilai
maksimal dan masuk kategori lulus telah lebih banyak dari prasiklusnya yakni ada
pembelajaran group investigation dan yang tidak mencapai hasil yang telah
metode yang digunakan biasa diterapkan dengan lebih lagi agar materi yang
untuk data ketuntasan hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jumlah 22 100%
Dari tabel di atas jumlah siswa yang tidak tuntas lagi sudah dapat di maklumi
sebab jumlah siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan hanya tinggal 3 orang
siswa dari 22 orang siswa di kelas XI IPA tersebut. Dengan ini metode group
A. Kesimpulan
tipe group investigation pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 palembang untuk
meningkatkan hasil belajar seni musik dapat dikatakan berjalan sesuai dengan
kelas XI IPA SMA Negeri 9 palembang dapat diterapkan dengan baik dengan
2. Peningkatan hasil belajar seni musik yang terdapat di kelas XI IPA dapat
dikatakan meningkat. Berdasarkan hasil tes formatif yang diberikan oleh guru
kepada seluruh siswa, ini menunjukkan bahwa presentase ketuntasan nilai seluruh
hasil belajar seni musik siswa pada prasiklus terdapat 90,91% yang tidak tuntas
hasil belajarnya dan 9,09% yang tuntas hasil belajarnya dan siklus I, terdapat 54,
72
73
54% yang tidak tuntas hasil belajarnya dan 45,45% yang telah tuntas hasil
belajarnya. Sedangkan hasil belajar seni musik siswa di siklus II terdapat 13,64%
yang tidak tuntas hasil belajarnya dan 86, 36% yang telah tuntas hasil belajarnya.
B. Saran
A. Sumber Tercetak
Arikunto, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar Grafika Ofsset.
Darmadi. 2017.Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran
DalamDinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Deavin, Ronny. 2012. Canggih Bermusik Dengan Komputer. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Maulana Adil dan Fenen Bianca. 2012. Cara instan Jago Menulis Lagu: Jakarta
Barat : Agobos Publishing. Suhaenah, A. Suparno. 2001.
MembangunKompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
75
76