Anda di halaman 1dari 3

UROLITHIASIS 1.

Supersaturasi Urin : terjadi pengendapan karena zat


DEFINISI: terlarut yang melebihi kapasitas dari zat pelarut.
Penyakit dimana didapatkan massa keras seperti batu yang 2. Nukleasi : pada supersaturasi urin terjadi presipitasi
terbentuk disepanjang saluran kemih, baik saluran kemih atas kristal → kristal memadat membentuk inti / nukleasi
(ginjal & ureter) maupun saluran kemih bawah (kandung heterogen → selanjutnya mengkristal dalam
parenkim ginjal.
kemih & urethra).
3. Pertumbuhan kristal : terjadi pertumbuhan kristal
EPIDEMIOLOGI:
dengan orientasi tertentu diatas kristal lain.
1. Puncaknya saat umur 40-60 th
Pertumbuhan kristal ditentukan antara lain oleh
2. Prevalensi 1%-15%
ukuran, bentuk molekul, sifat fisik, material, ph.
3. Di Amerika 10-15% 4. Agregrasi Kristal : pada agregrasi, inti kristal terikat
FR: satu sama lain dengan membentuk partikel yang besar
1. Internal: genetik, obesitas, riwayat pnykt lain → agregrat akan semakin membesar dan
(hiperparatiroid, sindrom metabolic, crohns disease) menghalangi aliran keluar urin.
2. Eksternal: org yg tinggal di daerah industri (terpapar 5. Retensi kristal : disebabkan oleh asosiasi kristal
panas, dehidrasi, terbentuk batu), diet tinggi natrium, dengan lapisan sel epitel pada tubulus ginjal → batu
konsumsi soft drink. pada saluran kemih.
3. Obat gol. Carbonic Anhydrase Inhibitor
Etiologi:
1. Kejenuhan senyawa pembentuk batu dalam urin
2. Adanya rangsangan kimia atau fisik dalam urin
Klasfiikasi:
Ukuran :
Diameter < 5 mm
Diameter 5 - 10 mm
Diameter 10 - 20 mm
Diameter > 20 mm
Lokasi :
Calyx
Pelvis renalis (nephrolithiasis)
Ureter (ureterolithiasis)
Vesica urinaria (vesicolithiasis)
Urethra (urethrolithiasis) GK: hematuria, demam, nausea, vomitus
Bisa juga pada prostat dan vesicula seminalis PP: hematologi rutin, urinalisis rutin (makros, mikros, kimia
Etiologi : urin), USG
Non infection stones (calcium oxalate, calcium phosphate, PENATALAKASANAAN:
asam urat)
Nonfarko: ist cukup, byk minum air putih, kurangi makanan
Infection stones (magnesium ammonium phosphate,
bayam, coklat, teh (batu kalsium), jeroan (as urat).
carbonate apatite, ammonium urate)
Ureteroschopy (pemecahan batu dgn gelombang yg akan
Genetic causes (cyctine, xantine, 2,8-dihydroxyadenine)
dkluarkan dr urin)
PATGEN:
Farko:
Paracetamol 1000 mg tiap 8 jam. (nyeri kolik)
Allopurinol 100-600 mg 1-2x /hari (batu as urat)
KOMPLIKASI:
Hidroureter, Hidronefrosis, ISK Berulang,Urosepsis, Sindrom
Nefrotik, Hipertensi, Acute Kidney Injury, Gagal ginjal kronis,
Gagal Jantung, Oedem paru.
PENCEGAHAN:
1. Hindari makan makanan yang dapat membentuk
batu ginjal (kopi, teh, coklat, kacang2an kaya
akan oksalat, bayam)
2. Konsumsi air mineral 1,5-2 liter per hari
3. Membatasi konsumsi suplemen vitamin C
PROGNOSIS:
• Quo Ad Vitam: ad bonam
karena saat ini pada pasien belom ada tanda
tanda gagal ginjal tanda vital pasien masih stabil,
jantung paru paru stabil
• Quo Ad Functionam: ad bonam
karena tidak ada komplikasi saat ini pada pasien
maka fungsi saluran kemih pada pasien normal
• Quo Ad Sanationam: dubia ad bonam
bisa terjadi kekambuhan jika pola makan dan
asupan cairan pada pasien tidak baik
ANATOMI : Bantu mempertahankan volume plasma dan
Sistem urinarium : 2 ginjal, 2 ureter, 1 vesica keseimbangan as basa.
urinaria, dan 1 urethra beserta komponen
pendukungnya yaitu sistem peredaran darah dan Pembetukan urin :
sistem persarafan. Filtrasi di kapsula bowman: menahan sel darah dan
Ren:
protein plasma. Hasilnya urin primer
Bentuk : Ovoid
Ukuran : 12 x 6 x 3 cm Reabsorbsi tubulus: bebrapa zat diabsorbsi scr
Letak : retroperitoneal, setinggi T11-L3. selektif dan kembali ke darah , sisanya
Letak ginjal kanan lebih rendah. diekskresikan ke lumen tubulus.
Vaskularisasi:
aorta abdominalis → a. Renalis → a. Segmentalis → Sekresi di kapiler tubulus: sekresi ion H+ dan ion K+
a.Interlobaris → a.arcuata → a. Cortical Radiata (oleh hrmon aldosterone reabsorbsi Na+ dan sekresi
→ arteriol afferen →glomerulus → arteriol K+)
efferen → kapiler peritubular → peritubular
HOMEOSTASIS KALSIUM & ASAM URAT
venules → v. Cortical Radiata → v. arcuata → v.
interlobaris → v. renalis → vena cava inferior
Innervasi:
Parasimpatis : N. Vagus
Simpatis : N. Splanchnicus minor (T10-T12)
Aliran urin :
apex pyramis → calyx minor → calyx major → pelvis
renalis → ureter
URETER
• retroperitoneal
• Panjang : 25-30 cm
• Fungsi : menghubungkan dari pelvis renalis
ginjal ke vesica urinaria
• penyempitan : ureteropelvic junction, pelvic
inlet, ureterovesical junction.

HISTOLOGI
GINJAL
• Cortex terletak dibawah kapsul, warna lebih
gelap
• Medulla berwarna lebih terang. Bentuk
piramid dengan basis menghadap ke cortex
dan apex ke arah sinus renalis.
Cortex : corpusculum renalis , macula densa, tub
kontortus proximal (epitel selapis silindris)

Medulla: tubulus dan ductus koligentes (dilapisi


epitel selapis kuboid), ductus papilari belini (dilapisi
epitel selapis silindris)

URETER : dari dalam kelaur (tunika mukosa,


submucosa, muskularis, adeventitia).

VU : dalam kelaur (mukosa, muskularis, serosa)

Uretra: salurannya berbentuk bln sabit.

FAAL
Ginjal mempertahankan homeostasis dlm tubuh yaitu
mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit
dlm tubuh.

Anda mungkin juga menyukai