Anda di halaman 1dari 19

RESUME LAPORAN

HOMECARE

PELAYANAN KEPERAWATAN HOMECARE


PADA KLIEN POST PARTUM

Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Tugas Mata Kuliah Home Care


Dosen Pengampu : Ibu Epi Saptaningrum S.Kep., Ns., M.Kes

DISUSUN OLEH :

ANANG HANANTO P1337420416078


RISQI KURNIASARI P1337420416086
ARVIANA DESY R P1337420416088
ERRINA NOVIA T P1337420416090

PRODI D III KEPERAWATAN BLORA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Permasalahan utama saat ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan

ibu di Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu yang berhubungan

dengan persalinan. Menghadapi masalah ini maka Indonesia mencanangkan

program Safe Motherhood yang mempunyai prioritas pada peningkatan pelayanan

kesehatan wanita terutama paada masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan

(post partum). Periode post partum adalah masa (kira-kira 6 minggu) setelah

kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum hamil, atau disebut

dengan puerperium.

Komplikasi yang sering terjadi pada post partum adalah perdarahan hebat

dan infeksi. Angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia

mencapai 515 ribu jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap

menit karena komplikasi karena kehamilan dan persalinannya (dr.Nugraha, 2007).

Saat ini jumlah post partum 1,2% tiap tahunnya dan angka post partum di

Indonesia pada tahun 2009 masih cukup tinggi yaitu sebesar 228 per 100.000

persalinan.

Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang

diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan

keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari

spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu


dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan

dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah

pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada

individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,

mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan

meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan

kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan

melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.

Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di RS adalah :

1. Pasien dengan COPD

2. Pasien dengan penyakit gagal jantung

3. Pasien dengan gangguan oksigenas

4. Pasien dengan mengalami perlukaan kronis

5. Pasien dengan diabetes

6. Pasien dengan gangguan fungsi perkemihan

7. Pasien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )

8. Pasien dengan terapi cairan infus di rumah

9. Pasien dengan gangguan fungsi persyarafan

10. Pasien dengan AIDS


Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :

1. Pasien dengan post partum

2. Pasien dengan gangguan kesehatan mental

3. Pasien dengan kondisi Usia Lanjut

4. Pasien dengan kondisi terminal

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Definisi Pelayanan Nifas?

2. Bagaimana Jadwal Kunjungan Rumah Pada Masa Nifas?

3. Bagaimana Asuhan Lanjutan Masa Nifas Di Rumah?

4. Bagaimana Pelaksanaan Asuhan Masa Nifas Di Rumah?

5. Bagaimana Pendidikan Kesehatan Masa Nifas?

C. Tujuan Penulisan

1. Mampu Menjelaskan Definisi Pelayanan Nifas

2. Mampu Menjelaskan Jadwal Kunjungan Rumah Pada Masa Nifas

3. Mampu Menjelaskan Asuhan Lanjutan Masa Nifas Di Rumah

4. Mampu Menjelaskan Pelaksanaan Asuhan Masa Nifas Di Rumah

5. Mampu Menjelaskan Pendidikan Kesehatan Masa Nifas

D. Manfaat Penulisan

Sebagai acuan pembelajaran dalam pengaplikasikan home care pada ibu post

partum.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pelayanan Nifas

Pelayanannifas merupakan pelayanankesehatan yang sesuai standar pada

ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.

Asuhan masa nifas penting diberikan pada ibu dan bayi, karena merupakan masa

krisis baik ibu dan bayi. Enam puluh persen (60%) kematian ibu terjadi setelah

persalinan, dan 50% kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama. Demikian

halnya dengan masa neonatus juga merupakan masa krisis dari kehidupan bayi.

Dua pertiga kematianbayi terjadi 4 minggu setelah persalinan, dan 60%

kematianbayi baru lahir terjadi 7 hari setelah lahir.

B. Jadwal Kunjungan Rumah Pada Masa Nifas

Kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4 x. Adapun tujuan

kunjungan rumah untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir serta mencegah,

mendeteksi dan menangani komplikasi pada masa nifas. Kunjungan rumah

memiliki keuntungan sebagai berikut: perawat dapat melihat dan berinteraksi

dengan keluarga dalam lingkungan yang alami dan aman serta perawat mampu

mengkaji kecukupan sumber yang ada, keamanan dan lingkungan di rumah.

Sedangkan keterbatasan dari kunjungan rumah adalah memerlukan biaya yang

banyak, jumlah perawat terbatas dan kekhawatiran tentang keamanan untuk

mendatangi pasien di daerah tertentu.


Jadwal kunjungan rumah pada masa nifas sesuai dengan program

pemerintah meliputi :

1. Kunjungan I (6-8 jam postpartum)

Kunjungan I (6-8 jam postpartum) meliputi:

a. Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.

b. Deteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta lakukan

rujukan bila perdarahan berlanjut.

c. Pemberian ASI awal.

d. Konseling ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan

karena atonia uteri.

e. Mengajarkan cara mempererat hubungan ibu dan bayi baru lahir.

f. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahanhipotermi.

2. Kunjungan II (6 hari postpartum)

Kunjungan II (6 hari postpartum) meliputi:

a. Memastikan involusiuterus berjalan normal, uterus berkontraksi

baik, tunggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada

perdarahan abnormal.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.

c. Memastikan ibu cukup istirahat, makanan dan cairan.

d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada

tanda-tanda kesulitan menyusui.

e. Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.

3. Kunjungan III (2 minggu postpartum)


Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang

diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.

4. Kunjungan IV (6 minggu postpartum)

Kunjungan IV (6 minggu postpartum) meliputi:

a. Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.

b. Memberikan konselingKB secara dini.

C. Asuhan Lanjutan Masa Nifas Di Rumah

1. Prinsip pemberian asuhan lanjutan pada masa nifas di rumah meliputi:

a. Asuhan postpartum di rumah berfokus pada pengkajian, penyuluhan dan

konseling.

b. Pemberian asuhan keperawatan di rumah, perawat dan keluarga dilakukan

dalam suasana rileks dan kekeluargaan.

c. Perencanaan kunjungan rumah.

d. Keamanan

2. Perencanaan kunjungan rumah meliputi:

a. Kunjungan rumah tidak lebih 24-48 jam setelah pasien pulang.

b. Memastikan keluarga sudah mengetahui rencana kunjungan rumah dan

waktu kunjungan perawat telah direncanakan bersama.

c. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan.

3. Merencanakan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun alat serta perlengkapan

yang digunakan.

a. Memikirkan cara untuk menciptakan dan mengembangkan hubungan baik

dengan keluarga.
b. Melakukan tindakan yang sesuai standar pelayanankeperawatan dalam

pemberian asuhan.

c. Membuat pendokumentasian hasil kunjungan.

d. Menyediakan sarana telepon untuk tindak lanjut asuhan.

4. Keamanan pada saat kunjungan rumah meliputi:

a. Mengetahui alamat lengkap pasien dengan jelas.

b. Menggambar rute alamat pasien.

c. Memperhatikan keadaan di sekitar lingkungan rumah pasien sebelum

kunjungan.

d. Memberitahu rekan kerja ketika melakukan kunjungan.

e. Membawa telepon selular sebagi alat komunikasi.

f. Membawa cukup uang.

g. Menyediakan senter (kunjungan malam hari).

h. Memakai tanda pengenal dan mengenakan pakaian yang sopan.

i. Waspada pada bahasa tubuh yang diisyaratkan dari siapa saja yang ada

selama kunjungan.

j. Menunjukkan perasaan menghargai di setiap kesempatan.

k. Saat perasaan tidak aman muncul, segeralah akhiri kunjungan.

D. Pelaksanaan Asuhan Masa Nifas Di Rumah

Pelaksanaan asuhan nifas meliputi:

1. Ibu baru pulang dari rumah sakit

Ibu baru pulang dari RS meliputi:

a. Keputusan bersama antara tenaga kesehatan dengan ibu/keluarga.


b. Perawat memberikan informasi tentang ringkasan prosespersalinan, hasil

dan info lain yang relevan.

c. Mengulang kembali bilamana perlu.

2. Kunjungan postnatal rutin

Kunjungan postnatal rutin meliputi:

a. Kunjungan rumah dilakukan minimal 2x setiap hari.

b. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir.

c. Mengajarkan ibu untuk merawat diri.

d. Memberikan saran dan nasehat sesuai kebutuhan dan realistis.

e. Perawat harus sabar dan telaten menghadapi ibu dan bayi.

f. Melibatkan keluarga saat kunjungan rumah.

3. Pengamatan pada psikologi ibu

Perawat melakukan pengamatan pada psikologi ibu, meliputi:

a. Memberikan pendidikan kesehatantanda bahaya masa nifas.

b. Perawat mengobservasi perilakukeluarga.

c. Meluangkan waktu untuk sharing dengan ibu dan keluarga.

d. Memberikan dukungan.

e. Melakukan dokumentasi pasca kunjungan.

f. Perencanaan skrining test.

g. Memberikan penyuluhan sehubungan dengan kebutuhan pada masa nifas.


E. Pendidikan Kesehatan Masa Nifas

Pendidikan kesehatan masa nifas meliputi:

1. Gizi

Pendidikan kesehatangizi untuk ibu menyusui antara lain: konsumsi

tambahan 500 kalori setiap hari, makan dengan diet seimbang, minum

sedikitnya 3 liter air setiap hari, tablet zat besi harus diminum selama 40 hari

pasca bersalin dan minum kapsul vitamin A (200.000 unit).

2. Kebersihan diri/ bayi

Pendidikan kesehatankebersihan diri untuk ibu nifas antara lain:

menganjurkan kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan

daerah kelamin, menyarankan ibu untuk mengganti pembalut, menyarankan

ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin,

jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, menyarankan untuk

menghindari menyentuh daerah luka.

3. Istirahat/ tidur

Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat/tidur meliputi:

menganjurkan ibu untuk cukup istirahat, menyarankan ibu untuk kembali ke

kegiatan rumah secara perlahan-lahan, menjelaskan pada ibu bahwa kurang

istirahat akan pengaruhi ibu dalam jumlah ASI yang diproduksi,

memperlambat prosesinvolusiuterus dan memperbanyak perdarahan,

menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi serta diri

sendiri.
4. Pemberian ASI

Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam pemberian ASI sangat bermanfaat,

karena pemberian ASI merupakan cara yang terbaik untuk ibu dan bayi. Oleh

karena itu, berikan KIE tentang proses laktasi dan ASI, mengajarkan cara

perawatan payudara.

5. Latihan/ senam nifas

Pendidikan kesehatan tentang latihan/senam nifas meliputi: mendiskusikan

pentingnya pengembalian otot-ototperut dan panggul kembali normal;

menjelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat bantu

mempercepat pengembalian otot-ototperut dan panggul kembali normal.

6. Hubungan seks dan keluarga berencana

Pendidikan kesehatan tentang seks dan keluarga berencana yaitu: hubungan

seks dan KB dapat dilakukan saat darahnifas sudah berhenti dan ibu sudah

merasa nyaman, keputusan untuk segera melakukan hubungan seks dan KB

tergantung pada pasangan yang bersangkutan, berikan KIE tentang alat

kontrasepsiKB.

7. Tanda-tanda bahaya selama masa nifas

Pendidikan kesehatan tanda-tanda bahaya masa nifas meliputi: berikan

pendidikan kesehatantanda bahaya masa nifas untuk mendeteksi komplikasi

selama masa nifas. Tanda bahaya berupa: perdarahan dan pengeluaran

abnormal, sakit daerah abdomen/punggung, sakitkepala terus

menerus/penglihatan kabur/nyeri ulu hati, bengkak pada ekstremitas,


demam/muntah/sakit saat BAK, perubahan pada payudara, nyeri/kemerahan

pada betis, depresipostpartum, pasien post partum blues.


LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)

A. IDENTITAS KONSELI

1. Nama Konseli : Ny. A

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Alamat : Jl. Jati bulukumba

B. PERMASALAHAN KONSELI

Kunjungan rumah yang dilakukan pada ny. A dan keluarga, permasalahan

yang didapatkan yaitu ketidakefektifan pemberian ASI. Klien mengatakan

ASI keluar sedikit – sedikit, klien mengatakan tidak mengetahui cara

perawatan payudara, ASI nampak keluar sedikit, Payudara dan putting susu

nampak kotor, Putting susu tidak menonjol.

C. TUJUAN HOME VISIT

1. Ibu dapat dengan lancar menyusui bayi

2. Bayi dapat menyusui dengan lancar pada kedua payudara dan terlihat

merasa puas

3. ASI keluar lancar

4. Klien tampak puas menyusui bayinya

5. Klien dapat melakukan perawatan payudara

D. PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH

1. Tanggal Pelaksanaan : 23 Oktober 2014

2. Yang di temui : Ny. A dan Keluarga


E. INTERVENSI

1. Kaji penyebab kurang produksi ASI

2. Ajarkan kepada klien cara menyusui yang baik dan benar

3. Ajarkan kepada ibu tentang teknik perawatan payudara

4. Ajarkan ibu tentang kebutuhan nutrisinya

5. Jelaskan kepada klien tentang pentingnya manfaat ASI

6. Anjurkan kepada klien untuk melatih bayi agar dapat menghisap putting

susu dengan baik

7. Berikan leaflet perawatan payudara

F. HASIL HOME VISIT

S:

1. klien mengatakan ASI keluar sudah lancar

2. klien mengatakan sudah sering melakukan perawatan payudara

3. klien mengatakan putting susu sudah menonjol sehingga lebih mudah

menyusui bayinya

O:

1. ASI keluar lancar

2. Payudara dan putting susu nampak tidak kotor

3. Putting susu sudah menonjol

4. Klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan

A : Intervensi sudah teratasi

P : Intervensi dipertahankan
G. TINDAK LANJUT

1. Menjalin komunikasi melalui telepon dengan klien dan keluarga

2. Bekerjasama dengan klien dan keluarga untuk memonitor keadaan klien


LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)

A. IDENTITAS KONSELI

1. Nama Konseli : Ny. A

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Alamat : Jln. Jati

B. PERMASALAHAN KONSELI

Kunjungan rumah yang pertama kepada Ny. A dan keluaraga permasalahan

yang didapatkan yaitu klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan sering

terjaga, merasa kelelahan dan merasa tidak segar, nampak lingkaran gelap

dibawah mata, dan sering menguap. Ny. A mengalami gangguan pola tidur

C. TUJUAN HOME VISIT

1. Klien melaporkan tidurnya nyenyak dan tidak sering terjaga

2. Klien melaporkan cukup istrahat

3. Tidak nampak lingkaran gelap dibawah mata klien

4. Klien nampak tidak sering menguap

D. PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH

1. Tanggal Pelaksanaan : 23 Oktober 2014

2. Yang di temui : Ny. A dan keluarga

E. TINDAK LANJUT

1. Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istrahat. Catat lama

persalinan dan jenis kelahiran

2. Kaji faktor-faktor yang mempenagruhi istrahat

3. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur


4. Berikan informasi tentang efek-efek kelelahan dan ansietas pada suplai

ASI

5. Kaji lingkungan rumah, bantuan di rumah dan adanya sibling dan

anggota keluarga lain.

F. HASIL HOME VISIT

S:

a. Klien mengatakan tidurnya nyenyak dan tidak sering terjaga

b. Klien merasa kelelahan dan merasa tidak segar

O:

a. Klien nampak lingkaran gelap dibawah mata

b. Klien nampak sering menguap

A : Intervensi belum teratasi

P : Intervesi dilanjutkan

G. TINDAK LANJUT

1. Menjalin komunikasi melalui telepon dengan klien dan keluarga

2. Bekerjasama dengan klien dan keluarga untuk memonitor keadaan klien


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelayanannifas merupakan pelayanankesehatan yang sesuai standar

pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan oleh tenaga

kesehatan. Asuhan masa nifas penting diberikan pada ibu dan bayi, karena

merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. Enam puluh persen (60%) kematian

ibu terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian pada masa nifas terjadi 24

jam pertama. Demikian halnya dengan masa neonatus juga merupakan masa

krisis dari kehidupan bayi. Dua pertiga kematianbayi terjadi 4 minggu setelah

persalinan, dan 60% kematianbayi baru lahir terjadi 7 hari setelah lahir.

Jadwal kunjungan rumah pada masa nifas sesuai dengan program

pemerintah meliputi:

1. Kunjungan I (6-8 jam postpartum)

2. Kunjungan II (6 hari postpartum)

3. Kunjungan III (2 minggu postpartum)

4. Kunjungan IV (6 minggu postpartum)

Pelaksanaan asuhan nifas meliputi:

1. Ibu baru pulang dari rumah sakit

2. Kunjungan postnatal rutin.

3. Pengamatan psikologi ibu.


B. Saran

Kami dari penulis menyarankan kepada para pembaca bahwa kami dari

penulis menerima dengan lapang dada segala kritikan dan saran yang bersifat

membangun demi sempurnanya makalah ini.

Kami dari pemakalah juga menyarankan kepada para pembaca

hendaknya tidak hanya mengambil satu referensi dari makalah ini saja

dikarenakan kami dari penulis menyadari bahwa makalah ini hanya

mengambil referensi dari beberapa sumber saja.

Anda mungkin juga menyukai