Heksngdk
Heksngdk
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata
Nama : Enjel Fanecha Difa
NIM : 21117049
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Lahat / 10 November 1999
Agama : Islam
Alamat : Desa Talang Sawah Kec. Lahat Selatan Kota Lahat
Ibu : Asfadiah
Alamat : Desa Talang Sawah Kec. Lahat Selatan Kab. Lahat
Pendidikan
Tahun 2005-2011 : SD Negeri 11 Lahat Selatan
Tahun 2011-2014 : SMP Negeri 2 Lahat
vii
ABSTRAK
Nama : Enjel Fanecha Difa
Nim : 21117049
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul : Menganalisis Terapi Yang Efektif Untuk Menurunkan
Dismenore (Nyeri Haid)
Jumlah Halaman : 75
Latar Belakang : Menstruasi merupakan perubahan fisiologis yang terjadi pada
perempuan sebagai tanda organ kandungan telah berfungsi dengan matang,
ditandai dengan perdarahan yang keluar secara teratur dari uterus. Salah satu
masalah yang dialami wanita saat menstruasi yaitu dismenore (nyeri haid) adalah
nyeri pada perut yang berasal dari uterus hal ini terjadi sebelum atau selama
menstruasi. Dismenore (nyeri haid) dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan
non farmakologi. Beberapa terapi non farmakologi yaitu kompres hangat, senam
dismenore, aromaterapi lemon (citrus), massage effleurage, relaksasi nafas
dalam, terapi akupresur, aromaterapi lavender dan minum air jahe. Tujuan : Pada
penulisan Literature Review ini bertujuan untuk menganalisis terapi yang efektif
untuk menurunkan dismenore (nyeri haid). Metode : Pada Literature Review ini
menggunakan metode pencarian artikel yang dilakukan dengan menggunakan
database elektronik seperti Google Scholar dan Pubmed untuk menjawab tujuan
penulisan. Hasil : Berdasarkan hasil ulasan dari 33 artikel penelitian tersebut
didapatkan bahwa terapi kompres hangat dan massage effleurage lebih efektif
dalam menurunkan dismenore (nyeri haid) dibandingkan dengan senam
dismenore, aromaterapi lemon (citrus), relaksasi nafas dalam, terapi akupresur,
aromaterapi lavender dan minum air jahe. Kesimpulan : Terapi kompres hangat
dan massage effleurage efektif dalam menurunkan dismenore (nyeri haid).
Kompres hangat dapat memberikan rasa hangat pada bagian perut karena terjadi
konduksi dimana akan terjadi perpindahan panas, perpindahan panas akan
melunakkan jaringan fibrosa, memberi rasa nyaman, mencegah spasme otot,
meningkatkan relaksasi otot, dilatasi atau pelebaran pembuluh darah serta
meningkatkan aliran darah. Massage effleurage dapat meningkatkan sirkulasi
darah, menghangatkan abdomen, menghambat otot abdomen berkontraksi dan
meningkatkan relaksasi fisik serta mental.
Kata Kunci : Terapi, Nyeri Menstruasi, Nyeri Dismenore, Nyeri Haid,
Dismenore, Kompres Hangat, Senam Dismenore, Aromaterapi
Lemon, Massage Effleurage, Relaksasi Nafas Dalam,
Akupresur, Aromaterapi Lavender, Jahe.
Daftar Pustaka : 50 (2015-2021)
viii
ABSTRACT
Bibliography : 50 (2015-2021)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Keperawatan di Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaikan skripsi in. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih Kepada :
1. Bapak Heri Shatriadi CP, S.Pd, M.Kes selaku Rektor Institut Ilmu
Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang
2. Ibu Maya Fadlilah, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan
3. Bapak Yudi Abdul Majid, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Ilmu
Keperawatan
4. Ibu Puji Setya Rini, M.Kes selaku Pembimbing I, Apriyani, M.Kep selaku
Pembimbing II, Dewi Pujiana, S.Kep., Ns., M.Bmd selaku penguji I dan
Bapak Yudi Abdul Majid, S.Kep,. Ns., M.Kep selaku penguji II
5. Kepada seluruh Dosen-Dosen yang ada di Institut Ilmu Kesehatan dan
Teknologi Muhammadiyah Palembang khususnya bapak/ibu Dosen Ilmu
Keperawatan yang membantu meyelesaikan Skripsi ini
6. Kepada kedua orang tua saya, Mama Asfadiah dan Ayah Taufik Hidayat
yang selalu mendukung dan mendo’akan, sehingga saya mampu
menyelesaikan Skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT, berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu, Semoga Skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Palembang, 22 April 2021
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS ............................................. v
HALAMAN PUBLIKASI............................................................................. vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
xi
B. Proses Seleksi Literature .................................................................... 27
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dismenore (nyeri haid) adalah nyeri pada perut yang berasal dari
uterus hal ini terjadi sebelum atau selama menstruasi. Dismenore (nyeri
haid) yang dirasakan setiap perempuan berbeda-beda, ada yang tidak
terganggu, terganggu sedikit dan ada juga yang sangat terganggu hingga
tidak bisa menjalankan aktivitas kesehariannya membuatnya harus
beristirahat bahkan absen dari perkuliahan atau pekerjaannya (Audina,
2020)
1
2
sebelum dilakukannya senam haid dan setelah dilakukan senam haid pada
perempuan dismenore (nyeri haid).
Dismenore (nyeri haid) dapat diatasi dengan minum air jahe, pada
jahe terdapat kandungan oleroresin yang tinggi. Oleroresin ini merupakan
komponen bioaktif yang terdiri dari gingerol dan juga shogaol yang
fungsinya sebagai anti inflamasi hal ini dapat memblokir system kerja
prostaglandin sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri dismenore pada
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
2. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi berkisar antara 27-30 hari. Pada umumnya
28 hari, yang artinya menstrusi akan terjadi setiap 28 hari sejak masa
menarche (menstruasi pertama) dan akan terus berlangsung hingga
masa menopause (berhentinya menstrusi secara permanen). Walaupun
siklus menstruasi rata-rata antara 27-30 hari, namun seorang
perempuan yang memiliki siklus menstruasi pendek misalnya 21 hari
atau siklus menstruasi panjang misalnya 40 hari, hal ini masih
dianggap normal jika siklus itu tetap, yang artinya memang dialami
secara terus menerus selama masa menstruasi (Sinaga, 2017).
3. Fase-fase menstruasi
Fase-fase menstruasi menurut (Sari, 2019)
a. Fase menstruasi
Terjadi pada saat dinding pada uterus luruh dan keluar dari tubuh
disertai dengan keluarnya darah. Terjadinya mulai dari hari
pertama hingga hari ke-7.
7
8
b. Fase praovulasi
Terjadi pematangan dari sel telur (ovum) di dalam ovarium.
Berlangsungnya dari hari ke-7 sampai dengan hari ke-13.
c. Fase ovulasi
Pada fase ini sel telur sudah matang dan sudah siap untuk dibuahi.
Pada umumnya dialami sekitar 14 hari sebelum terjadinya
menstruasi.
d. Fase pascaovulasi
Pada fase ini terjadi degenerasi karena tidak adanya pembuahan
pada ovulasi dan akan kembali pada fase pertama.
3. Manifestasi Klinis
Tanda gejala yang dapat dirasakan saat dismenore (nyeri haid)
adalah nyeri pada suprapublik terasa tajam, menusuk, terasa seperti
diremas, nyeri dibagian perut bawah namun dapat menjalar sampai
kebagian paha dan juga bagian pinggang (Sari, 2019).
10
4. Patofisiologi
Setelah proses dari ovulasi yang merupakan suatu respon dari
peningkatan produksi progesteron, disini asam lemak juga akan
meningkat didalam fosfolipid pada membrane sel. Kemudian asam
arakidonat dan juga asam lemak mega-7 lainnya dilepaskan dan
memulai suatu aliran mekanisme prostaglandin dan leukotrien dalam
uterus. Kemudian akan mengakibatkan pada termediasinya suatu
respon inflamasi, akan terasa tegang saat menstruasi. Dari hasil
metabolisme asam akaridonat adalah prostaglandin yang menyebabkan
hipertonus dan vasokontriksi di miometrium sehingga mengakibatkan
iskemia dan juga nyeri menstruasi (Sari, 2019).
b. Dismenore sekunder
Pada umumnya dismenore sekunder disebabkan oleh
kelainan atau gangguan pada system reproduksi, misalnya fibroid
uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Dismenore sekunder hanya dapat diatasi dengan mengobati
kelainan atau penyakit yang menyebabkannya.
1) Fibroid adalah pertumbuhan jaringan yang terjadi di luar, di
dalam, atau pada dinding uterus. Pada kasus fibroid ini banyak
yang tidak menimbulkan gejala artinya perempuan yang
mengalami tidak merasakan ataupun mengalami gangguan
termasuk rasa sakit ataupun nyeri yang nyata. Fibroid yang
terdapat pada dinding uterus dapat menyebabkan rasa sakit dan
nyeri yang hebat. Fibroid yang menimbulkan gejala berupa
perdarahan menstruasi yang berat, periode atau durasi yang
lebih dari satu minggu, sering berkemih dan nyeri pada
panggul.
2) Endometriosis adalah kelainan dimana jaringan dari lapisan
dalam dinding uterus atau endometrium tumbuh diluar rongga
13
1. Kompres hangat
Kompres hangat adalah salah satu cara yang digunakan untuk
menurunkan dismenore (nyeri haid). Kompres hangat dilakukan
dengan botol yang diisi air hangat secara konduksi dimana akan terjadi
perpindahan panas dari botol ke perut sehingga perut akan menjadi
hangat. Hal ini akan menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah
serta meningkatkan aliran darah pada daerah yang dikompres. Rasa
hangat yang dirasakan dapat merelaksasi dan menimbulkan rasa
nyaman, sehingga dengan rasa nyaman yang dirasakan dapat
menurunkan respon terhadap nyeri yang semula dirasakan (Pangesti et
al., 2017).
Kompres hangat dapat meningkatkan relaksasi otot dan dapat
mengurangi nyeri akibat dari kekakuan atau spasme serta memberikan
rasa hangat lokal. Kompres hangat dapat membuka aliran darah atau
dilatasi. Suhu panas dapat merelaksasi otot dan meminimalkan
ketegangan dari otot, saat otot rileks maka nyeripun akan berangsur
15
2. Senam dismenore
4. Massage Effleurage
Effleurage adalah istilah untuk gerakan dalam mengusap
dengan ringan dan juga menenangakan (lembut, lambat dan panjang
tidak putus-putus) saat dimulai pemijatan hingga selesai. Teknik ini
menimbulkan relaksasi. Maka dari itulah, teknik pemijatan ini telah
dilakukan sejak lama dalam dunia keperawatan untuk meningkatkan
istirahat dan relaksasi. Effleurage dilakukan dengan cara menekan
18
perut secara lembut dan juga ringan menggunakan ujung jari hal ini
menurunkan dan juga mengurangi dismenore (nyeri haid) (Marini,
2018). Tujuan dari effleurage adalah untuk meningkatkan sirkulasi
darah, menghambat otot abdomen berkontraksi dan dapat juga
meningkatkan relaksasi fisik serta mental dengan memberi tekanan
lembut (Hartati et al., 2015).
Metode massage effleurage (Marini, 2018) sebagai berikut:
a. Persiapan
1). Persiapan ruangan yang nyaman (tidak bising, bersih dan
tertutup).
2). 1 buah handuk kecil
3). Lotion/ baby oil
b. Langkah-langkah pelaksanaan:
1). Mencuci tangan
2). Beri oil pada telapak tangan lalu usap pada telapak tangan
3). Gerakkan kedua tangan melingkari abdomen
4). Dari abdomen bagian bawah diatas simpisis pubis
5). Tangan arahkan kesamping perut
6). Kemudian dengan tekanan lembut, keatas fundus uteri lalu
turun kembali kebawah (gerakan seperti kupu-kupu).
Gerakan dilakukan 4 kali dalam hitungan 1-8, kemudian
istirahat sebentar dalam hitungan 1-4.
7). Ulangi gerakan selama 15 menit dan berikan lotion atau oil
jika dibutuhkan.
6. Terapi Akupresur
Akupresur berasal dari kata accous dan pressure, yang artinya
jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan
untuk memberikan rangsangan atau stimulasi, dengan teknik
penekanan ataupun dengan teknik mekanik. Penekanan dilakukan
sebagai pengganti dari penusukan jarum yang dilakukan pada
akupuntur, tujuan untuk melancarkan aliran energy vital (qi) pada
seluruh tubuh (Kemenkes RI, 2015).
Akupresur adalah ilmu penyembuhan yang berasal dari negeri
Tionghoa lebih dari 500 tahun yang lalu. Akupresur dianggap sebagai
seni dan juga ilmu penyembuhan yang berdasarkan pada teori
keseimbangan yang berasal dari ajaran Taoisme. Taoisme ini
mengajarkan bahwa semua isi yang ada dialam raya dan sifat-sifatnya
dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yang disebut Yin dan
juga Yang (Fitria & Haqqattiba’ah, 2020).
Efek penekanan pada salah satu titik akupresur yaitu dapat
meningkatkan hormon endorphin, hormon ini berguna sabagi pereda
rasa nyeri yang diproduksi oleh tubuh didalam darah dan susunan saraf
pusat. Jaringan pada syaraf akan menstimulus system endokrin agar
melepaskan hormon endorphin sesuai dengan kebutuhan tubuh
sehingga dapat menurunkan nyeri dismenore. Akupresur juga
dilakukan untuk memperlancar peredaran darah yang dapat membuka
penyumbatan ataupun penyempitan pada pembuluh darah vena,
merangsang simpul syaraf dan pusat syaraf serta untuk mempengaruhi
fungsi-fungsi dari kelenjar. Lokasi titik akupresur untuk nyeri
dismenore yaitu titik He Ku (Li 4) yang terletak diantara tulang
metacarpal pertama dan kedua atau diantara jempol dan juga jari
telunjuk. Dengan cara menekan perlahan secara bersamaan antara kiri
dan kanan hal ini dapat mengurangi nyeri termasuk dismenore (nyeri
haid). Akupresur dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu hari selama
30 menit, dengan diberi jeda 10 menit setiap perlakuannya
(Panggabean, 2019).
21
7. Aromaterapi Lavender
Aromaterapi lavender merupakan salah satu minyak essensial
analgesic yang mengandung 8% terpena dan 6% keton. Kelebihan dari
minyak lavender dengan minyak essensial lain adalah kandungan
racunnya yang relative sangat rendah, jarang menimbulkan alergi dan
juga merupakan salah satu dari sedikit minyak essensial yang dapat
digunakan langsung pada bagian kulit. Wangi pada aromaterapi
lavender dapat mempengaruhi system di otak yang merupakan pusat
emosi, suasana hati atau mood dan juga memori untuk menghasilkan
bahan neurohormon endorphin dan encephalin, yang bersifat sebagai
penghilang rasa sakit dan serotonin yang berefek menghilangkan
ketegangan ataupun stres serta kecemasan menghadapi persalinan
(Astuti & Lela, 2018).
Cara kerja dari aromaterapi lavender yaitu bau yang dihirup
atau dihisap akan diubah oleh silia menjadi impuls listrik yang akan
diteruskan keotak melalui system olfaktorius. Semua impuls mencapai
system limbik. System limbik adalah bagian otak yang dikaitkan
dengan suasana hati, emosi, memori dan belajar. Selain itu system
limbik juga berhubungan dengan bagian yang mempengaruhi kelenjar
lendir. Kelenjar ini memiliki fungsi penting dan ikut mempengaruhi
keseimbangan hormon didalam tubuh. Setelah dihantarkan kesistem
limbik, bau tersebut selanjutnya akan dikirim kebagian hipotalamus
untuk diolah. Respon bau yang dihasilkan akan merangsang dari
system saraf otonom yang mengontrol gerakan involunter system
pernapasan dan tekanan darah sehingga timbul keadaan yang rileks dan
juga perasaan yang tenang (Astuti & Lela, 2018).
Cara penggunaan aromaterapi lavender yaitu dengan tissu,
teteskan 1-5 tetes minyak essensial oil lavender kemudian di hirup 5-
10 menit. Dengan cara steam, teteskan 1-5 tetes minyak essensial oil
lavender kedalam alat steam ataupun penguap yang telah diisi air
digunakan selama 10 menit. Dengan lilin aromaterapi lavender
kemudian lilin dinyalakan didalam ruangan tertutup selama 1 jam hal
22
C. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Skala Dismenore
(nyeri haid) :
Penyebab dismenore Dismenore
1-3 : Ringan
1. Primer (peningkatan
hormon prostaglandin) 4-6 : Sedang
1. Kompres hangat
2. Senam dismenore
4. Message Effleurage
6. Terapi Akupresur
7. Aromaterapi Lavender
2. Kata kunci
Menganalisis Terapi yang efektif untuk menurunkan dismenore (nyeri
haid)
Kata kunci bahasa Indonesia : Terapi, Nyeri Menstruasi, Nyeri
Dismenore, Nyeri Haid, Dismenore, Kompres Hangat, Senam
Dismenore, Aromaterapi Lemon, Massage Effleurage, Relaksasi Nafas
Dalam, Akupresur, Aromaterapi Lavender, Jahe.
Kata kunci bahasa Inggris : Therapy, Menstrual Pain, Dysminorrhea
pain, Menstrual pain, Dysminorrhea, Warm Compress, Dysminorrhea
25
26
Artikel diidentifikasi
Identifikasi
(n=3.241)
Artikel diidentifikasi
(n=709)
Skrining
Eksklusi : Artikel
ganda (n=176)
Hasil saring
(n=533)
Eksklusi : Tidak
relevan (n=484)
Kelayakan
penelitian (n=16)
Artikel diidentifikasi
(n=33)
BAB IV
28
Tabel 4.1 Daftar Literature Review
1 (Pangesti, el Pengurangan Nyeri Mengetahui One grup - N = 23 -Observasi Terdapat pengaruh kompres hangat
al., 2017) Dismenore Primer Pada pengaruh kompres pretest terhadap pengurangan dismenore
Remaja Putri Dengan hangat terhadap posttest - Consecutive primer pada remaja putri (p=0,000).
Kompres Hangat pengurangan nyeri design sampling Sebelum intervensi skala nyeri 7,48 dan
dismenore primer setelah intervensi kompes hangat skala
pada remaja putri nyeri menjadi 4,74 , pengurangan nyeri
terjadi pada seluruh remaja putri.
2 (Karomika, et The Comparison In The Untuk menganalisis Quasi -N=16 -Angket Ada perbedaan intensitas nyeri sebelum
al., 2019) Effectiveness Of Warm perbedaan efektifitas experiment dan sesudah kompres hangat p-value
And Ginger kompres hangat research 0,000 < α (0,05), rata-rata penurunan
Compresses To The tingkat nyeri setelah kompres hangat
Menstruation Pain (1,375), disimpulkan bahwa terdapat
Toward The Students pengaruh kompres hangat terhadap
Of Smk 2 Al-Hikmah 1 nyeri dismenore.
Sirampog
3 (Mahua, et al., Pengaruh Pemberian Untuk One grup -N= 16 -Kuesioner Terjadi penurunan tingkat nyeri sedang
2018) Kompres Air Hangat mengidentifikasi pretest- dari 75% menjadi 18,8% responden dan
Terhadap Dismenore pengaruh pemberian postest -Purposive terdapat 12,5% responden yang
Pada Remaja Putri Di kompres air hangat sampling nyerinya hilang. Hasil menunjukkan
Smk Pnerbangan terhadap dismenore bahwa p-value 0,000< 0,05 artinya
Angkasa Singosari pada remaja putri terdapat pengaruh yang signifikan dan
Malang efektif dalam menurunkan tingkat
nyeri.
29
4 (Diana, et al., Pengaruh Kompres Air Untuk mengetahui One grup -N= 33 - Observasi Sebelum intervensi kompres hangat
2018) Hangat Terhadap pengaruh kompres pretest- responden paling banyak mengalami
Intensitas Nyeri air hangat terhadap postest nyeri pada skala 4-6 (nyeri sedang)
Dysmenorrhea Pada intensitas nyeri yaitu ada 19 responden (57,58%) dan
Remaja Di Dusun dysmenorrhea pada setelah diberikan intervensi kompres
Randusari Desa remaja di dusun hangat responden banyak yang
Argomulyo randusari desa mengalami penurunan nyeri yaitu nyeri
Cangkringan Sleman argomulyo ringan sebanyak 21 responden
Yogyakarta cangkringan sleman (63,63%). nilai signifikan sebesar 0,000
yogyakarta (p-value < 0,05), dapat disimpulkan
bahwa kompres hangat mempengaruhi
penurunan tingkat nyeri dismenore.
5 (Dahlan & Pengaruh Terapi Untuk mengetahui One grup -N= 16 -Tes Sebelum diberikan intervensi kompres
Syahminan, Kompres Hangat pengaruh terapi pretest- hangat skala nyeri paling banyak terjadi
2017) Terhadap Nyeri Haid kompres hangat postest pada kategori sangat mengganggu
(Dismenorea) Pada terhadap nyeri haid (44%) dan setelah diberikan intevensi
Siswi Smk Perbankan (dismenorea) pada skala nyeri paling banyak pada kategori
Simpang Haru Padang siswi smk sedikit sakit (56%). Terdapat perbedaan
perbankan simpang rata-rata nyeri sebelum diberikan
haru padang intervensi yaitu sebesar 6.50 dan
setelah intervensi mengalami
penurunan menjadi 2.62. Hasil uji
statistik didapatkan nilai p value =
0.000 (p < 0.05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan skala nyeri sebelum
dan setelah intervensi kompres hangat.
6 (Novadela, et Pengaruh Senam Mengetahui Pretest -N= 16 -Kuesioner Rata-rata tingkat nyeri sebelum senam
al., 2017) Dismenore Terhadap pengaruh senam posttest with dismenore pada kelompok ekperiment
Tingkat Dismenore dismenore terhadap control grup -Purposive sebesar 3,19 dan sesudah pelaksanaan
Pada Remaja Putri tingkat dismenore sampling sebesar 1,94, hasil analisis didapatkan
p=0,000 (p< 0,05) Berarti ada
30
-Sample perubahan yang amat sangat bermakna
random pada tingkat dismenore.
sampling
7 (Wahyuningsi Pengaruh Senam Untuk mengetahui Quasi -N= 31 -Tes Sebelum diberikan intervensi senma
h & Wahyuni, Dismenore Terhadap pengaruh senam experiment dismenore tingkat nyeri sedang
2018) Penurunan Tingkat dismenore terhadap design sebanyak 80,6% sebanyak 27
Nyeri Menstruasi Pada penurunan tingkat responden dan nyeri berat 19,4%
Remaja Putri Di nyeri menstruasi sebanyak 6 responden. Setelah
Muhammadiyah dilakukan intervensi sebanyak 27
Boarding School responden nyeri ringan (87,1%) dan 4
(MBS) Pondok responden nyeri sedang ( 12,9%). Hasil
Pesantren Klaten. analisis didapatkan nilai p=0,000
berarti p<0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh
senam dismenore terhadap penurunan
tingkat nyeri menstruasi.
8 (Santi, 2019) Pengaruh Senam Mengetahui Pra - N= 16 -Observasi Sebelum senam dismenore (35,7%)
Disemenore Terhadap pengaruh senam Eksperimenta gejala berat, (28,6%) gejala sedang.
Penurunan Nyeri dismenore terhadap l- one grup -Remaja putri Setalah intervensi (42,9%) nyeri ringan,
Menstruasi Pada penurunan nyeri pretest 16-17 tahun (28,9%) tidak nyeri. Menunjukkan nilai
Remaja Usia 16-17 mesntruasi posttest p < 0,05 (0,002) artinya Ada pengaruh
Tahun senam dismenore terhadap penurunan
nyeri menstruasi.
9 (Agussafutri & Efektifitas Senam Haid Untuk mengetahui -experimental -N = 30 -Kuesioner Sebelum diberikannya intervensi senam
Wijayanti, Dalam Mengurangi efektifitas latihan analitik haid intensitas nyeri yang paling
2016) Intensitas Nyeri Haid menstruasi untuk dengan acak banyak dirasakan oleh responden
Pada Mahasiswi Prodi mengurangi terkendali adalah nyeri sedang dan setelah
DIII Kebidanan Stikes intensitas nyeri haid trial desain diberikannya intervensi senam haid
Kusuma Husada didapatkan bahwa intensitas nyeri yang
Surakarta dirasakan adalah nyeri ringan sebanyak
18 responden (60%) dan sudah tidak
31
ada yang mengalami nyeri berat. Hasil
uji statistik didapatkan nilai Asym.sig
0,001 dimana nilai p value (0,001) <
0,05 yang dapat disimpulkan bahwa
senam haid efektif dalam mengurangi
intensitas nyeri haid.
10 (Rambi, et al., Pengaruh Aromaterapi Mengetahui Quasi - N=40 -Observasi Rata-rata responden sebelum diberikan
2019) Lemon (Citrus) gambaran nyeri eksperiment aromaterapi pada hari pertama
Terhadap Penurunan sebelum dan dengan one - Mengalami merasakan nyeri ringan dengan skala
Dismenore Pada sesudah tindakan grup pre post dismenore nyeri terendah 3 dan tertinggi 6, namun
Mahasiswa serta pengaruh test design mengalami penurunan skala nyeri
Keperawatan aromaterapi lemon without - Belum setelah diberikan aromaterapi, yaitu
dalam menurunkan control pernah terendah 3 dan tertinggi 5. Dihari kedua
dismenore melakukan dengan skala terendah 1 dan tertinggi 5
aromaterapi sebelum diberikan aromaterapi. Hasil
uji diperoleh nilai p=0,000 (<0,05)
artinya terdapat pengaruh pemberian
aromaterapi lemon terhadap penurunan
dismenore.
11 (Matsumoto, et Aromatic Effectsof A Menyelidiki efek One grup -N= 21 -Kuesioner Hasil p=0,030 artinya signifikan dalam
al.,2016) Japanese Citrus Fruit- menenangkan dari pretest- menurunkan dismenore setelah
Yuzu (Citrus Junos tanaman pengharum posttest -Wanita usia menghirup aromaterapi yuzu (citrus),
Sieb. Ex Tanaka)- On yuzu (citrus) pada 20 tahunan emosi dapat diperingan oleh efek
Psychoemotional States gejala haid aromatic yuzu (citrus) stress emosional
And Autonomic negative yang setidaknya sebagian akan
Nervous System Activity berkontribusi pada perbaikan aktivitas
During The Menstrual system saraf parasimpatis.
Cycle: A Single-Blind
Randomized Controlled
Crossover Study
32
12 (Astari, 2019) Efektifitas Aromaterapi Mengetahui Quasi -N= 16 orang -Tes Hasil penelitian menyatakan bahwa
Lemon (Citrus) efektifitas Eksperimenta yang setelah dilakukannya aromaterapi
Terhadap Penurunan aromaterapi lemon l Design mengalami lemon didapatkan nilai p-value 0,000 <
Tingkat Dismenore (citrus) terhadap dengan dismenore α (0,05), maka dapat disimpulkan
Pada Remaja Putri penurunan tingkat rancangan bahwa aromaterapi lemon (citrus)
Kelas IX Di Smp dismenore one grup efektif untuk menurunkan tingkat nyeri
Negeri 1 Bawen pretest- dismenore pada remaja putri.
Kabupaten Semarang posttest
design
13 (Rompas & Pengaruh Aromaterapi Untuk mengetahui Pre -N=26 -Tes Sebelum diberikannya intervensi
Gannika, Lemon (Citrus) penaruh aromaterapi Eksperime aromaterapi lemon (citrus) 26
2019) Terhadap Penurunan lemon (citrus) one grup responden mengalami nyeri sedang 4-6
Nyeri Menstruasi Pada terhadap penurunan pretest- (100%) dengan standar deviasi 0,744.
Mahasiswi Program nyeri menstruasi posttest Setelah diberikan intervensi
Studi Ilmu design aromaterapi lemon (citrus) terjadi
Keperawatan Fakultas perubahan skala nyeri menjadi ringan
Kedokteran Universitas pada 23 responden (88,5%) dan 3
Sam Ratulangi Manado responden (11,5%) tidak mengalami
perubahan intensitas nyeri dengan
standar deviasi 0,796. Didapatkan nilai
p = 0,000 (p < 0,05; α = 0,05), dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan setelah
diberikannya intervensi aromaterapi
lemon (citrus).
14 (Hartati, et al., Pengaruh Teknik Mengetahui Quasy- -N= 21 -Tes Hasil uji statistik diperoleh hasil yang
2015) Relaksasi Front pengaruh teknik experimental signifikan dengan nilai t-hitung > dan t-
Effleurage Terhadap relaksasi front pre-post test tabel = 2,787 atau t-hitung > t-tabel.
Nyeri Dismenore Effleurage terhadap design with Derajat nyeri menstruasi sebelum
intensitas nyeri control group diberikan terapi massage skala nyeri
dismenore pada sedang sebanyak 60% setelah diberikan
terapi massage menjadi nyeri ringan
33
remaja putri sebanyak 66,66%.
15 (Ariani, et al., The Effectieness Of Mengukur One grup -N=30 -Koesioner Sebelum dan setelah diberikan
2020) Combination Effleurage perubahan skor Pretest- intevensi signifikan secara statistik
Massage And Slow nyeri haid sebelum posttest -Siswa dengan dalam total sampel (t = 10,933, p =
Deep Breathing dan sesudah pijat nyeri haid 0,00), pada kelompok yang dilakukan
Technique To Decrease effleurage primer intervensi (t = 9,054, p = 0,00) dan
Menstrual Pain In perbedaannya pra-tes dikurangi post-
University Srudents -Siswi dengan tes) secara statistic lebih signifikan
nyeri haid kelompok intervensi (t =3,454, p =
parah 0,002). Dapat disimpulkan bahwa
teknik massage effleurage signifikan
-Usia17-21 dalam mengurangi dismenore (nyeri
tahun haid).
16 (Agustina, Pengaruh Pemberian Mengetahui Pre -N= 20 -Observasi Sebelum diberikan massage effleurage
2016) Effleurage Massage pengaruh pemberian eksperimen aromatherapy jasmine tingkat nyeri
Aromaterapi Jasmine effleurage massage dengan one sedang sebanyak 15 orang (75%) dan
Terhadap Tingkat aromatherapy group yang mengalami nyeri berat 5 orang
Dismenore Pada jasmine terhadap pretest- (25%) namun setelah diberikan
Mahasiswa tingkat dismenore posttest intervensi terjadi penurunan tingkat
Keperawatan Semester nyeri sedang menjadi 11 orang (55%)
Iv Di Universitas dan nyeri ringan menjadi 9 orang
‘Aisyiyah Yogyakarta’ (45%). Didapatkan hasil 0,000<0,05
artinya ada pengaruh pemberian
massage effleurage aromaterapi
jasmine terhadap tingkat dismenore.
17 (Yusri, et al., Efektifitas Kompres Untuk mengetahui - One grup -N =20 -Tes Hasil didapatkan rata-rata intensitas
2017) Hangat Dan Massage efektifitas kompres pre test-post nyeri dismenore pada kelompok
Effleurage Terhadap hangat dan massage test kompres hangat sebelum dan setelah
Intensitas Dismenore effleurage terhadap dilakukannya intervensi menunjukkan
Di Pesantren Arrisalah intensitas nyeri adanya perbedaan yang bermakna
dengan nilai mean 0,9 (p value 0,001)
34
Padang dismenore terjadi penurunan sebesar 22,5%.
Sedangkan rata-rata intensitas nyeri
dismenore pada kelompok massage
effleurage sebelum dan setelah
dilakukannya intervensi menunjukkan
adanya perbedaan yang bermakna
dengan nilai mean 1,0 (p value 0,000)
terjadi penurunan sebesar 27,8%. Dapat
disimpulkan bahwa kompres hangat
dan massage effleurage efektif dalam
menurunkan intensitas dismenore.
18 (Ibrahim, et Efektifitas Teknik Mengetahui - One grup -N =15 -Angket Hasil penelitian menyatakan bahwa
al., 2020) Relaksasi Nafas Dalam efektifitas teknik pre test-post sebelum perlakuan 6.27 dan sesudah
Terhadap Penurunan relakssasi nafas test -Purposive diberikan perlakuan rata-rata nyeri
Nyeri Haid dalam terhadap sampling 2.80. Hasil p=0,000 (p=<0,05)
(Dismenore) Pada penurunan nyeri sehingga dapat disimpulkan ada
Siswi haid (dismenore) efetifitas teknik relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan nyeri dismenore.
19 (Indahsari , et Efektifitas Pemberian Mengetahui One grup -N= 45 -Kuesioner Sebelum diberikan intervensi teknik
al., 2020) Teknik Relaksasi Nafas efektifitas pretest- relaksasi nafas dalam sebanyak 8 orang
Dalam Terhadap pemberian teknik posttest -Purposive tergolong nyeri ringan (17,7%),
Penurunan Nyeri Haid relaksasi nafas random tergolong nyer sedang sebanyak 28
(Dismenore) Pada dalam terhadap sampling responden (62,3%) dan nyeri haid
Putrid Asrama Tahfizh penurunan nyeri tergolong berat 9 responden (20%).
Pondok Pesantren DDI nyeri haid Setelah diberikan intevensi yang tidak
AD Mangkoso (dismenore) mengalami nyeri 5 responden (11%),
nyeri ringan sebanyak 19 responden
(42,2%), nyeri sedang sebanyak 16
responden (35,6%) dan nyeri berat 5
respnden (11,1%). Hasil penelitian
didapatkan nilai p-value = 0,000
(p<0,05) Disimpulkan bahwa ada efek
35
signifikan sesudah pemberian teknik
relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan nyeri haid (dismenore).
20 (Astuti, et al., The Influence Of Untuk mengetahui One grup -N=23 - Observasi Sebelum dilakukannya teknik relaksasi
2019) Breathing Relaxation pengaruh teknik pretest- nafas dalam sebagian besar mengalami
Technique In The relaksasi nafas posttest nyeri sedang sebanyak 11 responden
Decrease Of Dismenore dalam terhadap (47,8%) dan setelah diberikan
Intensity penurunan intensitas intervensi teknik relaksasi nafas dalam
dismenore responden yang tidak mengalami nyeri
sebanyak 12responden (52,2%).Dengan
nilai p value = 0.000 maka dapat
disimpulkan bahwa relaksasi nafas
dalam ada pengaruh terhadap
penurunan intensitas dismenore.
21 (Siregar, 2019) Pengaruh Teknik Nafas Untuk mendapatkan -pretest- -N =30 -Kuesioner Sebelum diberikan intervensi relaksasi
Dalam Terhadap informasi pengaruh posttest nafas dalam menunjukkan bahwa nyeri
Penurunan Tingkat teknik relaksasi control group sedang terjadi pada 8 responden
Nyeri Dismenore Pada nafas dalam design (53,3%) dan yang mengalami nyeri
Siswi Di Man 1 Sleman terhadap penurunan berat sebanyak 7 responden (46,7%).
tingkat nyeri Setelah diberikan intervensi relaksasi
dismenore nafas dalam sebagian besar responden
mengalami nyeri ringan sebanyak 9
responden (60%).. Dengan nilai p value
yaitu 0,000 (0,000 < 0,05) yang berarti
ada pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam terhadap penurunan tingkat nyeri
dismenore.
22 (Zulia, et al., Akupresur Efektif Untuk -Quasy -N =44 -Kuesioner Terdapat perbedaan antara aromaterapi
2018) Mengatasi Dismenore membandingkan experiment lavender dan aromaterapi akupresur
efektivitas antara dalam mengatasi dismenore dengan
aromaterapi -two group perbedaan penurunan intensitas nyeri,
36
lavender dan pretest- penurunan pada terapi akupresur 1,95
akupresur dalam posttest lebih besar lebih besar daripada
mengatasi romaterapi lavender 1,46 dengan nilai
dismenore p=0,002. Disimpulkan bahwa terapi
akupresur efektif dalam menurunkan
dismenore.
23 (Zhai, et al., Time-Effective Untuk menentukan -two grup -N=78 -Tes Akupresur tali pergelangan kaki
2020) Analgesic Effect Of apakah akupresur posttest signifikan dalam menurunkan nyeri
Acupressure Ankle tali pergelangan dismenore primer.
Strip Pressing Wrist tangan memeiliki
And Ankle Acupuncture efek analgesic
Point On Primary langsung pada
Dysmenorrhea pasien dengan
dismenore primer
24 (Tyas, et al., Pengaruh Terapi Bertujuan untuk -deskriptif - N=80 -lembar Hasil uji statistic didapatkan hasil
2018) Akupresur Titik membuktikan analitik observasi p<0.001 yang berarti ada pengaruh dari
Sanyinjiao Terhadap adanya pengaruh terapi akupresur titik sanyinjiao
Skala Dismenore terapi akupresur titik -pretest dan terdahap skala dismenore (p<0.005).
snyinjiao terhadap posttest
skala dismenore
pada remaja putri.
25 (Fitria & Pengaruh Akupresur Mengetahui One grup pre -N = 21 - Kuesioner Sebelum diberikannya intervensi
Maqqattiba’ah, Dengan Teknik Tuina pengaruh akupresur test post test akupresur pada remaja putri sebagian
2020) Terhadap Pengurangan dengan teknik tuina besar remaja putri mengalami tingkat
Nyeri Haid terhadap nyeri sedang dengan skala 6. Setelah
(Dismenore) Pada pengurangan dilakukan interveensi akupresur pada
Remaja Putri dismenore pada remaja putri hampir setengah remaja
remaja putri putri mengalami penurunan tingkat
nyeri menjadi nyeri ringan dengan
skala 3. Hasil uji statistik didapatkan
nilai p value 0,000 < 0,05 dapat
37
disimpulkan bahwa terapi akupresur
teknik tuina ada pengaruh terhadap
penurunan dismenore (nyeri haid) pada
remaja putri.
26 (Maharani, et Pengaruh Aromaterapi Mengidentifikasi -quasy -N=20 -Tes Sebelum diberikan aromaterapi
al., 2016) Lavender (Lavandula pengaruh experiment lavender skala sedang sebanyak 65%
Angustifolia) Terhadap aromaterapi -Usia 18-20 dan sesudah diberikan aromaterapi
Intensitas Nyeri Haid lavender (Lavandula -pretest- tahun lavender intensitas nyeri ringan yaitu
(Dismenore) Pada Angustifolia) posttest 75%. Didapatkan nilai p value (0,000)
Mahasiswa Stikes terhadap intensitas -Siklus dengan kesimpulan sig (2 tailed) < 0,05
Madani Yogyakarta nyeri dismenore menstruasi maka dapat dikatakan Ho ditolak.
teratur Berarti ada pengaruh pemberian
aromaterapi bunga lavender
- Nyeri haid < (Lavandula Angustifolia) terhadap
3 hari intensitas nyeri haid pada mahasiswi.
27 (Marika, et al., Pengaruh Pemberian Tujuan penelitian ini -quasy -N=40 - Kuesioner Hasil pengukuran intensitas nyeri
2017) Aromaterapi Lavender untuk mengetahui experimental sebelum diberikan intervensi nyeri pada
Terhadap Penurunan pengaruh pemberian hari pertama nyeri sedang sebanyak 12
Intensitas Nyeri Haid aromaterapi -pretest- responden (60%) sedangkan hari kedua
Pada Remaja Putri Di lavender terhadap posttest with sebagian besar responden mengalami
Sma Negeri 5 penurunan intensitas control grup nyeri ringan 14 responden (70%). Dan
Semarang nyeri haid pada setelah diberikan intervensi pada hari
remaja putri pertama haid 13 responden (65%)
sedangkan pada hari kedua yang tidak
mengalami nyeri sebanyak 15
responden (75%). Dengan nilai p value
= 0,001 yang berarti ada pengaruh
pemberian aromaterapi lavender
terhadap penurunan dismenore (nyeri
haid).
38
28 (Christiana & Pengaruh Pemberian Mengetahui -pra -N= 33 -Observasi Sebelum dilakukan aromaterapi
Jayanti, 2020) Aromaterapi Lavender pengaruh pemberian experimental lavender 58% (19 responden) nyeri
Terhadap Tingkat Nyeri aromaterapi sedang, setelah dilakukan pengobatan
Haid (Dismenore lavender terhadap -one grup pre terapi lavender 58% (19 responden)
Primer) Di Asrama tingkat nyeri haid and post test nyeri ringan. diperoleh nilai
Putri Stikes Asymp.Sig. (2 tailed) = 0,000 < α 0,05
Banyuwangi Tahun maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
2020 artinya ada pengaruh pemberian
aromaterapi lavender terhadap tingkat
nyeri haid (dismenore primer).
29 (Astuti & Lela, Pengaruh Pemberian Untuk mengetahui One group -N= 25 -Kuesioner
2018) Aromaterapi Lavender pengaruh pemberian pretest- Sebelum diberikan intevensi
Terhadap Dismenore aromaterapi posttest aromaterapi lavender sebagian
Pada Remaja Putri lavender terhadap responden mengalami nyeri sedang 13
dismenore orang (52%) dan setelah diberikan
intervensi aromaterapi lavender
sebagian besar responden tidak
mengalami intensitas nyeri dismenore
sebanyak 13 orang (52%). Hasil uji
statistik didapatkan nilai p value 0,000
< 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh aromaterapi lavender
terhadap intensitas nyeri dismenore.
30 (Rahayu, Efektifitas Pemberian Mengetahui -one grup -N=26 -Observasi Hasil dari penelitian menunjukkan
2017) Ekstrak Jahe Terhadap pengaruh pemberian pretest- bahwa intensitas nyeri sebelum diberi
Intensitas Dismenore ekstrak jahe posttest -Mengalami perlakuan hampir seluruh responden
Pada Mahasiswi terhadap intensitas dismenore mengalami nyeri sedang (81%) dan
Akademi Kebidanan dismenore pada hari ke 1- setelah dilakukan intervensi hampir
Sakinah Pasurun 3 menstruasi seluruhnya mengalami nyeri ringan
(73%). Hasil uji didapatkan ada
-Mahasiswi perbedaan yang bermakna intensitas
yang bersedia nyeri sebelum dan sesudah intervensi
39
jadi responden (p value 0,000).
31 (Kusumastuti, Pengaruh Pemberian Mengetahui -quasy -N=32 -Kuesioner Skala nyeri sebelum diberikan
2021) Jahe Merah Terhadap pengaruh pemberian experiment intervensi jahe merah yaitu 4 responden
Perubahan Nyeri jahe merah terhadap pretest- -Mengalami (25,0%) mengalami nyeri ringan, 11
Dismenore perubahan nyeri posttest dismenore responden (68,8%) mengalami nyeri
dismenore berat sampai sedang dan 1 responden (6,3%)
ringan mengalami nyeri berat dan setelah
pemberian intevensi jahe merah 11
responden (68,8%) nyeri ringan, 5
responden (31,3%) nyeri sedang.
Didapatkan hasil p= 0,000 (p< 0,05)
berarti jahe merah berpengaruh untuk
menurunkan nyeri dismenore.
32 (Herlinadiyani Efektivitas Wedang Membuktikan -Quasy -N= 25 -Kuesioner Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ngsih, 2016) Jahe (Zingibers efektivitas wedang experiment intensitas nyeri sebelum intervensi
Officinale) Terhadap jahe (zingibers sebagian besar responden berada pada
Intensitas Dismenore officinale) terhadap -one grup skala nyeri 6 (24%) dan sesudah
Pada Remaja Putri intensitas dismenore pretest- intevensi skala nyeri 2 (24%) dan 3
pada remaja putri posttest (24%). Didapatkan ada perbedaan yang
bermakna intensitas nyeri sebelum dan
sesudah intervensi (p value < 0,05),
berarti pemberian intervensi wedang
jahe efektif dalam menurunkan
intensitas dismenore.
33 (Utari, 2017) Pengaruh Pemberian Untuk -one grup -N = 26 - Kuesioner Didapatkan rata-rata intensitas nyeri
Ramuan Jahe Terhadap mengidentifikasi pretest- haid adalah 3,38 dengan standar deviasi
Nyeri Haid pengaruh pemberian posttest 1,169. Setelah diberikan ramuan jahe
ramuan jahe rata-rata nilai menjadi 3,50 dengan
terhadap nyeri haid standar deviasi 1,142. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value = 0,000 maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan pada intensitas nyeri
haid.
40
41
B. Pembahasan
1. Kompres Hangat
2. Senam Dismenore
4. Massage Effleurage
dan setelah intervensi tidak ada responden yang mengalam nyeri berat.
Didapatkan nilai rata-rata intensitas nyeri sebelum dan setelah
diberikan perlakuan massage effleurage mengalami penurunan yaitu
dari 8,238 rata-rata nyeri menjadi 2,667. Hasil uji statistik diperoleh
hasil yang signifikan dengan nilai t-hitung > dan t-tabel = 2,787 atau t-
hitung > t-tabel. Derajat nyeri menstruasi sebelum diberikan terapi
massage skala nyeri sedang sebanyak 60% setelah diberikan terapi
massage menjadi nyeri ringan sebanyak 66,66%. Didapatkan nilai
p=0,000 < 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa terapi massage
effleurage ada pengaruh terhadap penurunan dismenore (nyeri haid).
6. Terapi Akupresur
7. Aromaterapi Lavender
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Institusi
57
58
C. Keterbatasan Penelitian
Agussafutri, dwi, W., & Wijayanti, Budi, I. (2016). Efektivitas Senam Haid
Dalam Mengurangi Intensitas Nyeri haid pada Mahasiswi Prodi DIII
Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Jurnal Kesmadaska, 1, 108–
112.
Agustina, T. wahyu. (2016). Pengaruh Pemberian Effleurage Massage
Aromatherapy Jasmine Terhadap Tingkat Dismenore Pada Mahasiswi
Keperawatan Semester Iv Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi,
10(3), 1–3.
59
60
Fitria, F., & Haqqattiba’ah, A. (2020). Pengaruh Akupresur dengan Teknik Tuina
terhadap Pengurangan Nyeri Haid (Disminore) pada Remaja Putri. Jurnal
Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 7(1), 073–081.
https://doi.org/10.26699/jnk.v7i1.art.p073-081
Larasati, T., & Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore
Primer pada Remaja. Majority, 5(3), 79–84.
Maharani, Y. V., Fatmawati, E., & Widyaningrum, R. (2016). Pengaruh
Aromaterapi Bunga Lavender ( Lavandula Angustifolia ) Terhadap
Intensitas Nyeri Haid ( Dismenore ). Jurnal Kesehatan Madani Medika, 7(1),
43–49.
Mahua, H., Mudayatiningsih, S., & Perwiraningtyas, P. (2018). Pengaruh
Pemberian Kompres Air Hangat Terhadap Dismenore Pada Remaja Putri Di
SMK Penerbangan Angkasa Singosari Malang Hawa. Nursing News, 3(1),
259–268. https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/787
Viki, Y., Nursanti, I., & Muhaimin, T. (2017). Efektivitas Kompres Hangat Dan
Massage Effleurage Terhadap Intensitas Dismenorea Di Pesantren Ar
63
Zhai, S. J., Ruan, Y., Liu, Y., Lin, Z., Xia, C., Fang, F. F., & Zhou, Q. H. (2020).
Time-effective analgesic effect of acupressure ankle strip pressing wrist and
ankle acupuncture point on primary dysmenorrhea: Study protocol clinical
trial (SPIRIT compliant). Medicine (United States), 99(12).
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000019496
Zulia, A., Esti Rahayu, H. S., & -, R. (2018). Akupresur Efektif Mengatasi
Dismenorea. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 2(1), 9.
https://doi.org/10.32419/jppni.v2i1.78
64