Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

PENGEMBANGAN SIKAP-SIKAP TOLERANSI DALAM MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : Kania Dwi Diva Rani

NIM : 143210033

KELAS : EP-B

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat-Nya
sehingga tugas makalah yang dengan judul “Pengembangan Sikap-Sikap Toleransi
dalam Masyarakat” ini dapat tersusun dengan baik sampai selesai.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga penulis serta dari pihak
yang berkontribusi yang sudah mendukung penulis atas bantuan dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Abdul Rozak selaku
Dosen Pengampu Pendidikan Pancasila yang telah memberikan bimbingan, arahan,
dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Wonosobo, 26 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

1.1 Toleransi sebagai kunci utama di masa pandemic .............................. 3

1.2 Pentingnya sikap toleransi ..................................................................... 4

1.3 Implementasi sikap-sikap toleransi ...................................................... 6

BAB III ................................................................................................................... 8

PENUTUP .............................................................................................................. 8

1.1 Kesimpulan ............................................................................................. 8

1.2 Saran ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Toleransi merupakan syarat mutlak untuk mrengamalkan Pancasila
dengan sebaik-baiknya dan menjamin hubungan baik diantara sesama warga
Negara Indonesia. Dengan adanya toleransi, akan mencipatakan suatu
kerukunan dalam suatu kalangan tertentu, apabila toleransi tersebut benar-
benar dilakukan dengan baik. Upaya untuk mengembangkan nilai-nilai
toleransi harus dilakukan dalam berbagai aktivitas dan lingkungan. Dalam
lingkungan masyarakat hal ini menjadi sangat penting, karena banyaknya
kepentingan yang terdapat di dalamnya. Berbagai permasalahan akan terjadi
jika tidak adanya sikap saling pengertian serta rasa kebersamaan. Filsof Isaiah
Berlin seperti di ungkapkan Tilaar, (1999:160) mengemukakan bahwa yang
diperlukan dalam masyarakat bukan sekedar mencari kesamaan dan
kesepakatan yang tidak mudah dicapai. Justru yang paling penting di dalam
masyarakat yang berbhinneka adalah adanya saling pengertian.

Tantangan di masa sekarang sangatlah beragam, semakin maju


teknologi, pengetahuan dan komunikasi harus dibarengi dengan sikap toleransi
dan empati yang tinggi. Rasa saling memiliki satu sama lain, senasib
seperjuangan dan nilai-nilai moral yang diwariskan oleh pejuang bangsa harus
tetap berkobar dalam diri setiap warga Negara. Untuk itu, dengan memiliki
sikap toleransi yang tinggi diharapkan mampu menciptakan sebuah tatanan
kehidupan yang pluralism dengan baik, saling menghargai dan saling
menghormati akan perbedaan demi menjaga persatuan dan kesatuan
Indonesia. Tetapi sebaliknya, jika tidak memilki toleransi maka tidak menutup
kemungkinan akan menyebabkan perilaku destruktif yang ada di dalam
masyarakat yang akan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Toleransi sebagai kunci utama di masa pandemic
2) Pentingnya sikap toleransi
3) Implementasi sikap-sikap toleransi

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Toleransi sebagai kunci utama di masa pandemic


Sikap menghargai sesama disertai rasa saling menghormati dan tidak
menghakimi menjadi kunci utama atas cerminan toleransi. Sikap toleransi di
masa pandemic seperti ini menjadi tuntutan dan suatu keharusan dalam
bersikap dan berperilaku. Masyarakat akan dihadapkan pada keadaan yang
membuat dilema. Contohnya ketika ada di sekitar tempat tinggalnya
dinyatakan terdampak Covid-19. Antara harus menjauhkan diri sebagai upaya
perlindungan bahkan ada yang bersikap acuh tak acuh, atau masih tetap
menerima, menghargai keadaan bahkan memberikan sumbangsih baik berupa
support secara moral maupun material.

Dukungan dari lingkungan sekitar dapat meningkatkan imunitas secara


psikis, hubungan sosial dan membantu meredakan kesulitan yang sedang
dirasakan. Tidak hanya itu, secara emosional dukungan yang diberikan dapat
menimbulkan optimisme bagi sesama dalam melewati pandemic Covid-19
dengan baik dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Sikap dan perilaku
toleransi tidak hanya berlaku bagi mereka yang sehat, namun yang
terkonfirmasi positif Covid-19 juga harus saling memahami satu sama lain. Di
sisi lain bagi yang sehat, rasa toleransi dan empati diperlukan agar dapat saling
memahami dan merasakan kesulitan yang sedang dialami orang lain khususnya
yang terdampak Covid-19 sehingga mampu berperilaku dan bersikap tanpa
menyakiti perasaan namun tetap menerapkan protokoler kesehatan. Di sisi lain,
sikap toleransi dan rasa empati juga harus dimiliki bagi mereka yang
terkonfirmasi Covid-19, dampak yang terjadi karena pandemic menyebabkan
timbulnya rasa khawatir dan kecemasan di masyarakat sehingga terkadang
bersikap secara berlebihan karena upaya perlindungan untuk menjaga diri agar
tidak terdampak.

3
Implementasi toleransi di masa pandemic semakin teruji disaat situasi dan
kondisi semakin dibatasi. Akan tetapi, jika dipahami secara mendalam
berbagai upaya pembatasan demi menjaga keselamatan masyarkat. Antara lain
seperti, menjaga kebersihan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari
kerumunan dan tidak melakukan kegiatan yang dapat berpotensi terhadap
penyebaran virus Covid-19 yang biasa kita sebut sebagai protocol kesehatan.
Agar upaya ini dapat terlaksana untuk kebaikan bersama, diperlukan kesadaran
dan sikap toleransi saling menghargai, menghormati, tolong menolong dalam
hidup bermasyarakat. Karena bisa saja, di sekitar tempat tinggal ada
masyarakat yang terdampak Covid-19. Kita harus memberikan perhatian
secara moril dan psikis jangan sampai yang bersangkutan merasa dikucilkan
atau dimarginalkan keberadaannya. Pelaksanaan protocol kesehatan tersebut
harus mengedepankan rasa saling menghargai tanpa harus menyakiti hati dan
perasaan.

Sesuai yang dipaparkan oleh Halim (2008) bahwa toleransi berasal dari
bahasa latin, yaitu tolerantia yang berarti kelonggaran, kelembutan hati,
keringanan dan kesabaran yang mana mengacu pada sikap terbuka, lapang
dada dan suka rela. Selanjutnya Soekanto (Soekanto, 1982 hlm. 71)
mengemukakan bahwa toleransi merupakan salah satu bentuk akomodasi
tanpa persetujuan yang formil. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak
sadar dan tanpa direncanakan, disebabkan karena adanya perbedaan orang
perorangan atau kelompok manusiaa untuk sedapat mungkin mengindarkan
diri dari suatu perselisihan.

1.2 Pentingnya sikap toleransi


Toleransi yaitu hidup yang saling berdampingan secara rukun seperti
saudara. Masyarakat yang berjiwa toleransi akan memancarkan pesona yang
meneduhkan dan terhindar dari pandangan-pandangan negative masyarakat
lain. Dengan bersikap toleran maka dalam kehidupan bermasyarakat akan
memiliki banyak teman dan saudara. Dinamika sosial masyarakat Indonesia

4
yang ada menyebabkan perlunya rasa saling menghargai, menghormati,
dan toleransi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang rukun dan
sejahtera. Karena konflik-konflik yang dilandasi perbedaan suku, agama, ras,
dan golongan (SARA) terjadi di antara masyarakat Indonesia di beberapa
wilayah NKRI, salah satu penyebabnya yaitu kurangnya pemahaman dan
pemaknaan mengenai konsep toleransi yang mampu menjunjung tinggi
keragaman.

Dengan kata lain, konflik-konflik SARA tersebut bisa dihindari dengan


mengimplementasikan sikap toleran di antara masyarakat. Warga masyarakat
harus mampu memahami dan menghargai budaya masyarakat lain sehingga
terjalin rasa persaudaraan. Memiliki sikap toleran artinya mampu memahami
dan menerima keragaman dengan hati terbuka dan menghormati hak pribadi
dan sosial masyarakat lain yang menjalani kehidupan mereka.

Dengan demikian, toleransi didasari oleh beberapa aspek. Pertama,


toleransi berkontribusi pada terciptanya stabilitas nasional. Stabilitas nasional
penting artinya dalam menciptakan ketenteraman dan kesejahteraan warga
masyarakat. Munculnya ketegangan bahkan konflik berimplikasi pada
kacaunya tatanan sosial yang ada. Kedua, toleransi yang terbangun secara baik
berkontribusi positif pada proses pembangunan. Pembangunan membutuhkan
biaya, energy.dan konsentrasi. Jika tidak memiliki sikap tolerann maka akan
menjadi hambatan bagi pelaksanaan pembangunan. Pembangunan akan sulit
berjalan dengan baik manakala ketegangan dan konflik masiih saja
berlangsung. Bahkan sangat mungkin hasil pembangunan akan rusah oleh
konflik-konflik yang ada. Ketiga, menguatkan persaudaraan. Persaudaraan itu
relasi kemanusiaan yang harus dijaga dengan baik. Sebagai manusia,
perbedaan merupakan hal yang tidak mungkin untuk dihindari. Sikap yang
bijak adalah memahami perbedaan tersebut dan menjadikannya sebagai bagian
yang dapat memperkaya makna dan nilai kehidupan. Hal ini mensyaratkan satu
sikap yang mendasar, yaitu toleransi.

5
1.3 Implementasi sikap-sikap toleransi
Suatu hal yang perlu dilakukan dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia
yaitu sikap toleransi terhadap sesame manusia. (Suyahmo, 2014 hlm. 214).
Toleransi ada dua jenis, yang pertama, toleransi pasif, yakni sikap menerima
perbedaan sebagai suatu yang bersifat factual. Kedua, toleransi aktif, yang
melibatkan diri dengan yang lain di tengah perbedaan dan keberagaman.
Karena pada hakekatnya toleransi adalah sikap dalam mewujudkan kedamaian
dan saling menghargai diantara keragaman. Implementasi sikap toleransi di
Indonesia mengalami pasang surut. Perbedaan dan keberagaman yang dimiliki
bangsa Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi warga Negara, dan hal
tersebut juga menjadi tolak ukur perihal kehidupan dan kerukunan antar warga
Negara. Di masa pandemic ini, sikap toleransi kian diuji ketika dihadapkan
pada perbedaan pendapat, kondisi, situasi dan tindakan untuk melindungi diri.
Meski demikian, sikap toleransi menjadi kuncu bagaimana warga Negara bisa
saling menghargai, menerima perbedaan, dan keadaan sehingga dapat hidup
berdampingan secara damai, rukun, dan bekerjasama dalam mengatasi
berbagai permasalahan yang terjadi di masa pandemic ini.

Dengan mengimplementasikan sikap toleran diantara masyarakat, kita


bisa menghindari konflik-konflik SARA yang akan terjadi. Warga masyarakat
harus mampu memahami dan menghargai budaya masyarakat lain sehingga
terjalin rasa persaudaraan. Memiliki sikap toleran artinya mampu memahami
dan menerima keberagaman dengan hati terbuka dan menghormati hak pribadi
dan sosial, masyarakat lain yang menjalani kehidupan mereka. Rani dalam
(Sulistyorini dkk, 2016) mengatakan bahwa ada beberapa bentuk toleransi
terhadap keragaman, yaitu :

a. Mempelajari dan menghormati budaya masyarakat yang berbeda.


b. Mencari tahu dan menguasai budaya-budaya yang ada di Indonesia.
c. Merasa bangga akan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia

6
d. Memilih dan memilah kebudayaan luar yang pantas dan tidak pantas
dengan nilai bangsa Indonesia.

Dari beberapa bentuk toleransi di atas, masyarakat diharapkan mampu


menanamkan dengan baik sehingga akan mampu membingkai diri dari hal
negative yang akan mengikis persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Disamping itu, dengan dinamika masyarakat Indonesia yang terus
berkembang, pendidikan toleransi pun dibutuhkan dalam porsi yang lebih
banyak karena bangsa kita dihadapkan dengan dunia baru yang semakin
berubah. Generasi-generasi yang akan datang akan berubah seiring dengan
berkembangnya budaya baru yang berasal dari masyarakat itu sendiri, maka
pendidikan toleransi dalam jumlah yang lebih besar akan sangat diperlukan
untuk membentengi diri dari konflik dan permusuhan. Dengan kata lain,
pendidikan toleransi merupakan hal yang paling utama sebagai alat pemersatu
bangsa.

7
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Sikap menghargai sesama disertai rasa saling menghormati dan tidak
menghakimi menjadi kunci utama atas cerminan toleransi. Sikap toleransi di
masa pandemic seperti ini menjadi tuntutan dan suatu keharusan dalam
bersikap dan berperilaku. Masyarakat akan dihadapkan pada keadaan yang
membuat dilema. Contohnya ketika ada di sekitar tempat tinggalnya dinyatakan
terdampak Covid-19. Antara harus menjauhkan diri sebagai upaya
perlindungan bahkan ada yang bersikap acuh tak acuh, atau masih tetap
menerima, menghargai keadaan bahkan memberikan sumbangsih baik berupa
support secara moral maupun material.

Konflik-konflik SARA yang terjadi bisa dihindari dengan


mengimplementasikan sikap toleran di antara masyarakat. Warga masyarakat
harus mampu memahami dan menghargai budaya masyarakat lain sehingga
terjalin rasa persaudaraan. Memiliki sikap toleran artinya mampu memahami
dan menerima keragaman dengan hati terbuka dan menghormati hak pribadi
dan sosial masyarakat lain yang menjalani kehidupan mereka.

Masyarakat diharapkan mampu menanamkan sikap toleran dengan baik


sehingga akan mampu membingkai diri dari hal negative yang akan mengikis
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Disamping itu, dengan dinamika
masyarakat Indonesia yang terus berkembang, pendidikan toleransi pun
dibutuhkan dalam porsi yang lebih banyak karena bangsa kita dihadapkan
dengan dunia baru yang semakin berubah. Generasi-generasi yang akan datang
akan berubah seiring dengan berkembangnya budaya baru yang berasal dari
masyarakat itu sendiri, maka pendidikan toleransi dalam jumlah yang lebih
besar akan sangat diperlukan untuk membentengi diri dari konflik dan
permusuhan. Dengan kata lain, pendidikan toleransi merupakan hal yang paling
utama sebagai alat pemersatu bangsa.

8
1.2 Saran
Sebagai sesame warga masyarakat Indonesia, kita harus memiliki sikap
toleran antar sesame dan senantiasa mengembangkan serta
mengimplementasikan sikap-sikap toleransi. Apalagi di kondisi pandemic
seperti sikap toleransi harus di tingkatkan lagi. Baik pemerintah maupun warga
masyarakat tidak boleh egois, kita harus saling menghargai, menghormati, dan
memahami satu sama lain agar meminimalisit terjadinya perselisihan dan
timbulnya konflik antar suku, agama, ras dan golongan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suharyanto, A. (2013). Peranan pendidikan kewarganegaraan dalam membina


sikap toleransi antar siswa. JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial
Politik Universitas Medan Area, 1(2), 12.

Endang, B. (2009). Mengembangkan sikap toleransi dan kebersamaan di kalangan


siswa. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 1(2), 89-105.

Susanto, E. F., & Kumala, A. (2019). Sikap Toleransi Antaretnis. Tazkiya Journal
of Psychology, 7(2), 105111.

Izzati, F. A. (2021). PENTINGNYA SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI


DALAM MEWUJUDKAN WARGA NEGARA YANG BAIK (GOOD
CITIZENSHIP) DI MASA PANDEMI. JURNAL KALACAKRA: Ilmu
Sosial dan Pendidikan, 2(2), 85-90.

Sodik, F. (2020). Pendidikan Toleransi dan Relevansinya dengan Dinamika Sosial


Masyarakat Indonesia. Tsamratul Fikri, 14(1), 1-14.

10

Anda mungkin juga menyukai