Anda di halaman 1dari 8

1.

Diagnosa Keperawatan
dari hasil pengkajian dilakukan penganalisa data dan ditemukan prioritas
diagnosis keperawatan didapatkan dua diagnosis keperawatan, dua
diagnosis keperawatan tersebut sebagai berikut:
No Diagnosa Keperawatan (NANDA, 2015)

1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan


muskuloskletal

2. Rencana Asuhan Keperawatan


Setelah didapatkan beberapa diagnosa keperwatan yang ditemukan pada
pasien, diperlukan rencana keperawatan yang didalamnya terdapat tujuan
dan criteria hasil yang diharapkan dapat mengatasi masalah keperawatan.
Berikut adalah rencana asuhan keperawatan pada pasien:

Table 4.2
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan
NOC NIC
(NANDA, 2015)
1. Nyeri akut 1. Kontrol nyeri Manajemen nyeri
berhubungan Setelah dilakukan tindakan a. Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen keperawatan diharapkan secara komprehensif termasuk
cidera fisik pasien dapat mengontrol lokasi, karakteristik, durasi,
nyeri dengan kriteria frekuensi, kualitas dan faktor
hasil : presipitasi ketidaknyamanan
a. Mengenalikapan nyeri b. Gunakan teknik komunikasi
terjadi terapeutik untuk mengetahui
b. Menggunakan pengalaman nyeri pasien
tindakan c. Evaluasi pengalaman nyeri
Pencegahan baik secara masa lampau
farmakologi, maupun d. Evaluasi bersama pasien dan
nonfarmokologi, tim kesehatan lain tentang
c. Melaporkan nyeri yang ketidakefektifan kontrol nyeri
terkontrol masa lampau
e. Bantu pasien dan keluarga
2. Tingkat nyeri untuk mencari dan
Setelah dilakukan tindakan menemukan dukungan
keperawatan diharapakan f. Kontrol lingkungan yang dapat
tingkat nyeri pasien dapat mempengaruhi nyeri seperti
menjadi berkurang suhu ruangan, pencahayaan
dengan kriteria hasil : g. Kurangi faktor presipitasi nyeri
a. Nyeri yang dilaporkan h. Pilih dan lakukan penanganan
sudah berkurang nyeri (farmakologi,non
b. Ekspresi nyeri tidak ada farmakologidan inter personal
c. bisa beristirahat i. Kaji tipe dan sumber nyeri
d. Frekuensi nafas normal untuk menentukan intervensi
e. Tekanan darah normal j. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
3. Status kenyamanan k. Evaluasi keefektifan kontrol
Setelah dilakukan tindakan nyeri
keperawatan diharapkan l. Tingkat kanistirahan
pasien dapat merasakan m. Kolaborasikan dengan dokter
kenyamanan dengan jika ada keluhan dan tindakan
kriteria hasil : nyeri tidak berhasil
a. Kesejahteraan
Pemberian analgetik
Fisik terpenuhi
a. Tentukan lokasi, karakteristik,
b. Kesejahteraan
kualitas dan derajat nyeri
Psikologis terpenuhi Sebelum pemberian obat
c. Perawatansesuai b. Cek instruksi dokter tentang
Dengan jenis obat, dosis dan
kebutuhan frekuensi
d. Dukungansosial c. Pilih analgesik yang
dari keluarga. diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
4.Tingkat ketidaknyamanan
pemberian lebih dari satu
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan d. Tentukan pilihan analgesik
pasien dapat tergantung tipe dan beratnya
meningkatkan nyeri
kenyamanan dengan e. Tentukan analgesic pilihan,
kriteria hasil : rute pemberian dandosis
a. Nyeri sudah tidak ada optimal
b. Tidak merasa Cemas f. Monitor vital sign sebelum
c. Rasa takut tidak ada dan sesudah pemberian
d. Dapat beristirahat
e. Meringis tidak ada analgesik pertama kali
f. Sesak nafas tidak ada g. Berikan analgesi tepat waktu
g. Ketegangan wajah tidak terutama saat nyeri hebat
ada h. Evaluasi efektifitas analgesic,
tanda dan gejala (efek
samping) optimal
i. Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
5. Tanda-tanda vital nyeri secara teratur
Setelah dilakukan tindakan j. Monitor vital sign sebelum
keperawatan diharapkan dan sesudah pemberian
tanda-tanda vital pasien analgesic pertama kali
menjadi normal k. Berikan analgesik tepat
dengan kriteria hasil : waktu terutama saat nyeri
a. Suhu tubuh hebat
b. Irama pernafasan
c. Tekanan darah sistolik
d. Tekanan darah
diastolik
e. Tekanan Nadi.
2. Hambatan a. Joint Movement: Active Exercise therapy : ambulation
mobilitas fisik
& Mobility Level
berhubungan a. Monitoring vital sign sebelum
dengan Kriteria Hasil :
dan sesudah atau sebelum
gangguan 1. Klien meningkat latihan dan lihat respon pasien
muskuloskletal
dalam aktivitas fisik saat latihan.
2. Mengerti tujuan dari b. Konsultasikan dengan terapi
peningkatan fisik tentang rencana ambulasi
mobilisasi sesuai dengan kebutuhan.
3. Memperagakan c. Bantu klien untuk

penggunaan alat menggunakan tongkat saat


berjalan dan cegah terhadap
bantu untuk
cedera.
mobilisasi (walker)
d. Kaji kemampuan pasien dalam
b. Transfer performance
mobilisasi.
Kriteria Hasil :
e. Latih pasien dalam pemenuhan
Memverbalisasikan perasaan
dalam meningkatkan kebutuhan ADL secara mandiri
kekuatan dan kemampuan sesuai kemampuan.
berpindah f. Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu
pemenuhan kebutuhan.
ADL

a. Berikana alat bantu jika klien


memerlukan.
b. Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.

3. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada pasien sesuai dengan asuhan
keperawatan adalah sebagai berikut:

Impelemntasi keperawatan

Impelementasi yang dilakukan selama 6 jam pada Tn. LN dari tanggal 14 juni 2018
yaitu
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, implementasi yang dilakukan adalah
Melakukan pengkajian ulang nyeri secara komperhensif. Menggunakan teknik
komunikasi terapeutik dalam membina hubungan baik de ngan pasien. Memberikan
lingkungan yang nyaman pada pasien. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
Mengajarkan teknik imaginasi terbimbing Menyarankan melakukan teknik distraksi yaitu
mendengarkan musik/mengaji Memberikan ketorolac dan paracetamol yang telah
diresepkan oleh dokter.
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskletal, implementasi
yang dilakukan Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi. Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan secara mandiri sesuai kemampuan, menganjurkan kepada
keluarga untuk mendampingi pasien saat mobilisasi dan bantu dalam pemenuhan
kebutuhannya, mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan memberikan bantuan
jika diperlukan.

c.
4. Evaluasi Keperawatan
Hasil dari tindakan keperawatan yang dilakukan selama 5 hari yaitu:
Table 4.4
Evaluasi keperawatan

Evaluasi Keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik


Setelah dilakukan implementasi pada Tn. LN dan evaluasi yang didapatkan selama 6 jam
pada Tn. LN pada diagnosis keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
fisik pada hari pertama yaitu, S : Pasien mengatakan nyeri masih terasa, pasien
mengatakan nyeri masih terasa berdenyut-denyut, pasien mengatakan skala nyeri 7, O :
pasien tampak meringis dan berkeringat, TD : 110/60 mmHg, N : 80 x/ menit, RR : 20 x/
menit. A : masalah belum teratasi, P : intervensi dilanjutkan . 3 jam setelah perawatan
pasien mengatakan masih merasakan nyeri yang sama, pada 2 jam selanjutnya pasien
mengatakan nyeri dirasakan masih ada 4.

b. Hambatan mobilitas Fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskletal


Setelah dilakukan implementasi pada Tn. LN dan evaluasi yang didapatkan selama 6 jam
pertama pada Tn. LN pada diagnosis keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan gangguan muskuloskletal pada hari pertama yaitu, S : Pasien mengatakan masih
susah untuk bergerak. Keluarga mengatakan ADL pasien masih dibantu. Pasien
mengatakan kedua kakinya terasa kaku , O : ADL pasien tampak masih dibantu oleh
keluarga dan perawat. Pasien tampak kesulitan dalam melakukan ADL.Pasien tampak
sulit untuk menggerakan badannya. TD :110/90 mmHg, N : 80 x/m, P : 20 x/m, S :
36,5 ᵒc , A : masalah belum teratasi, P : Intervensi dilanjutkan. Pada 3 jam awal
keperawatan mengatakan kaki masih belum bisa digerakkan.

Anda mungkin juga menyukai