Anda di halaman 1dari 10

MODUL 8: DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN
Jika sudah mengetahui buku-buku dan teks apa saja yang akan digunakan sebagai sumber
data atau rujukan, penulis sudah dapat menyusun sebuah daftar pustaka. Daftar pustaka
diletakkan pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah. Daftar pustaka merupakan rujukan
penulis selama ia melakukan dan menyusun penelitian atau laporannya. Semua bahan
rujukan yang digunakan penulis, baik sebagai bahan penunjang maupun sebagai data,
disusun dalam daftar pustaka tersebut.

FUNGSI DAFTAR PUSTAKA


Fungsi daftar pustaka adalah

(1) membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis,


(2) memberi informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis, dan
(3) membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.

Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua format yang akan
diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA (The Modern Language Association) dan
format APA (American Psychological Association). Kedua format itu adalah format yang
umum ditemukan dalam bidang ilmu humaniora. Akan tetapi, sebenarnya, ada berbagai
format daftar pustaka yang berlaku di selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar
pustaka untuk bidang ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan lain-lain

Mmmmmmmmmmmmm2

Teknik penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.


(1) Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya
dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
(2) Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
(3) Daftar pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis. (Akan
tetapi, cara mengurut daftar pustaka amat bergantung pada bidang ilmu. Setiap bidang
ilmu memiliki gaya selingkung.)
(4) Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis itu
harus dicantumkan ulang.

Unsur yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah

(1) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,


(2) tahun terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,
(3) judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kata
kecuali untuk kata sambung dan kata depan, dan
(4) data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya yang dikutip.

Meskipun setiap bidang ilmu mempunyai format daftar pustakanya masing-masing,


keempat unsur daftar pustaka wajib dicantumkan dalam daftar pustaka. Tata letaknya saja
yang akan mengikuti format selingkung. Oleh karena itu, pelajarilah format dari bidang
ilmu yang sedang ditekuni. Format Daftar Pustaka dalam buku ini mengikuti sistem yang
lazim digunakan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format MLA dan APA.
JENIS FORMAT FORMAT
RUJUKAN MLA APA
SATU Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Sukadji, S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi
PENULIS Laporan Penelitian. Jakarta: UI Press, 2000. Laporan Penelitian. Jakarta: UI Press.

DUA PENULIS Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar- Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V. (1997).
dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997. Penerbit PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
TIGA PENULIS Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H.
Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis (1989). Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
1989. Erlangga.
LEBIH DARI Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku
TIGA PENULIS Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
dan Kebudayaan, 1993. Pendidikan dan Kebudayaan.
ATAU ATAU
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku
Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
dan Kebudayaan, 1993. Pendidikan dan Kebudayaan.
LEBIH DARI Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for Writers of Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for Writers of
SATU EDISI Research Papers. Ed. ke-5. New York: The Research Papers. (Ed. ke-5). New York: The
Modern Language Association of America, Modern Language Association of America.
1999.
Sugono, D. (2002). Berbahasa Indonesia
Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan dengan Benar. (Ed. Rev.) Jakarta: Puspa
Benar. Ed. Rev. Jakarta: Puspa Swara, 2002. Swara.

PENULIS Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi.
DENGAN Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
BEBERAPA Nusa Indah, 1997.
Keraf, G. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar
BUKU
- - -. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit
MLA: Gramedia Pustaka Utama, 1982. Nusa Indah.
pencantuman
ATAU
buku
didasarkan Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta:
urutan tahun Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1982.
terbit.
- - -. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
APA: Bahasa. Ende, Flores: Penerbit Nusa Indah,
pencantuman 1997.
buku
didasarkan
abjad judul
buku.

JENIS FORMAT FORMAT


RUJUKAN
MLA APA
PENULIS Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
TIDAK Universitas Indonesia. Panduan Teknis Universitas Indonesia. (2002). Panduan Teknis
DIKETAHUI/ Penyusunan Skripsi Sarjana Sains. Jakarta: UI Penyusunan Skripsi Sarjana Sains. Jakarta: UI
LEMBAGA Press, 2002. Press.
BUKU Creswell, John W. Research Design: Qualitative Creswell, J. W. (2002). Research Design: Qualitative
TERJEMAHAN and Quantitative Approaches. Terj. Angkatan and Quantitative Approaches. (Terj. Angkatan
III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan Nur III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan Nur
Khabibah. Eds. Chryshnanda DL dan Bambang Khabibah). Eds. Chryshnanda DL dan Bambang
Hastobroto. Jakarta: KIK Press, 2002. Hastobroto. Jakarta: KIK Press.
ATAU ATAU
DL, Chryshnanda dan Bambang Hastobroto. Eds. Creswell, J. W. (2002). Research Design: Qualitative
Desain Penelitian: Pendekatan Kualitatif dan and Quantitative Approaches. (Terj. Angkatan
Kuantitatif terj. dr. John Creswell. Jakarta: KIK III dan IV KIK-UI bekerja sama dengan Nur
Press, 2002. Khabibah). Jakarta: KIK Press.
BUKU DENGAN Ihromi, T.O., peny. Pokok-pokok Antropologi Ihromi, T.O. (peny.). (1981). Pokok-pokok
PENYUNTING/ Budaya. Jakarta: PT Gramedia, 1981. Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia.
EDITOR
ATAU ATAU
Ihromi, T.O., ed. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Ihromi, T.O. (ed.). (1981). Pokok-pokok
Jakarta: PT Gramedia, 1981. Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia.
SERIAL/ Sadie, Stanley, ed. The New Grove Dictionary of Sadie, S. (ed.). (1980) The New Grove Dictionary of
BERJILID Music and Musicians.Vol. 15. London: Music and Musicians. Vol. 15. London:
Macmillan, 1980. Macmillan.
ATAU ATAU
Sadie, Stanley, ed. The New Grove Dictionary of Sadie, S. (ed.). (1980) The New Grove Dictionary of
Music and Musicians. Vol. 15. London: Music and Musicians (Vol. 15, hlm. 3—66).
Macmillan, 1980. London: Macmillan.
JURNAL Molnar, Andrea. “Kemajemukan Budaya Flores: Molnar, A. (1998). Kemajemukan Budaya Flores:
Suatu Pendahuluan.” Antropologi Indonesia 56 Suatu Pendahuluan. Antropologi Indonesia 56,
(1998): 13—19. 13—19.
MAJALAH Asa, Syu’bah. “PKS: ‘Sayap Ulama’ dan ‘Sayap Asa, S. (2004, 5—11 Juli). PKS: ‘Sayap Ulama’ dan
Idealis’.” Tempo, 5—11 Juli 2004, 38—39. ‘Sayap Idealis’. Tempo, 38—39.
Syifaa, Ika Nurul. “Klub Profesi, Perlukah Syifaa, I. N. (2004, 22—28 Juli). Klub Profesi,
Dimasuki?” Femina, No. 30, 22—28 Juli 2004, Perlukah Dimasuki? Femina, No. 30, 54—55.
54—55.
SURAT KABAR Suwantono, Antonius. “Keanekaan Hayati Mikro- Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikro-
organisme: Menghargai Mikroba Bangsa.” organisme: Menghargai Mikroba Bangsa.
Kompas, 24 Des. 1995, 11. (1995, 24 Desember). Kompas, 11.
“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam
Impor Komponen dan Disortasi Pasar.” Impor Komponen dan Disortasi Pasar. (1995,
Kompas, 23 Des. 1995, 13. Desember 23). Kompas, 13.
“Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus
Kemitraan Deklarasi Bali.” Tajuk Rencana Kemitraan Deklarasi Bali. Tajuk Rencana
(editorial). Kompas, 22 Des. 1995, 4. (editorial). (1995, 22 Desember). Kompas, 4.

JENIS FORMAT FORMAT


RUJUKAN
MLA APA
DOKUMEN Biro Pusat Statistik. Struktur Ongkos Usaha Tani Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos
PEMERINTAH Padi dan Palawija 1990. Jakarta: BPS, 1993. Usaha Tani Padi dan Palawija 1990. Jakarta:
BPS.
NASKAH YANG Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y. Slameka. Ibrahim, M.D., Tjitropranoto, P., dan Slameka, Y.
BELUM “National Network of Information Services in (1993). National Network of Information
DITERBITKAN Indonesia: A Design Study.” Makalah tidak Services in Indonesia: A Design Study.
diterbitkan, 1993. Makalah tidak diterbitkan.
Budiman, Meilani. “The Relevance of Budiman, M. (1996, Maret). The Relevance of
Multiculturalism to Indonesia”. Makalah pada Multiculturalism to Indonesia. Makalah pada
Seminar Sehari tentang Multikulturalisme di Seminar Sehari tentang Multikulturalisme di
Inggris, Amerika, dan Australia, Universitas Inggris, Amerika, dan Australia, Universitas
Indonesia, Depok, Maret 1996. Indonesia, Depok.
Selain mengutip sumber-sumber tercetak, sekarang ini, penulis juga dapat mengumpulkan
data dan referensi dari Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan Jagad Jembar).
Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan buku, hanya tempat, nama, dan
tanggal terbitan ditulis berbeda. Artinya, unsur-unsur itu mengikuti tata cara penulisan di
Internet. Unsur-unsur yang dicantumkan dalam referensi Internet adalah
(1) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,
(2) judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip,
(3) judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring (italics), dan
(4) data publikasi berisi protokol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses
dilakukan.

Contoh pengutipan rujukan dari internet.

1. Dari WWW
Walker, Janice R. “MLA-Style Citations of Electronic Sources.”
Style Sheet.
http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10 Feb.
1996)

2. Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah


[download] melalui FTP)

Johnson-Eilola, Jordan, “Little Machines: Rearticulating


Hypertext Users.” ftp daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-
eilola (10 Feb.1996)
Dari ratron (surat elektron, e-mail)

Bruckman, Amy S. “MOOSE Crossing Proposal.”


Mediamoo@media.mit.edu (20 Des. 1994)

4. Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman


chatting menggantikan nama penulis, jenis komunikasi
(misalnya, wawancara pribadi, alamat ratron (jika ada),
tanggal komunikasi dalam tanda kurung.

Abdul
Budi
Kamu
Ada beberapa cara mengutip yang dapat diterapkan secara bervariasi dalam tulisan. Jenis
kutipan itu adalah sebagai berikut.

A. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah cuplikan tulisan orang lain tanpa perubahan ke dalam karya
tulis kita. Prinsip yang harus diperhatikan pada saat mengutip langsung adalah
1. Tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli yang dikutip.
2. Harus menggunakan tanda [sic!], jika ada kesalahan dalam teks asli. “……”
3. Menggunakan tiga titik berspasi [. . .] jika ada bagian dari kutipan yang dihilangkan.
4. Mencantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA, APA, atau sistem yang berlaku
sesuai dengan selingkung bidang.

contoh
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
menurut pendapat budiono (2020) “ … jambu biji dapat menyembuhkan penyakit
diare”

Ada dua cara melakukan kutipan langsung, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan
langsung panjang.
1. Kutipan Langsung Pendek (tidak lebih dari empat baris) dilakukan dengan cara
 diintegrasikan langsung dengan teks,
 diberi berjarak antarbaris yang sama dengan teks,
 diapit oleh tanda kutip, dandisebut sumber kutipan.

2. Kutipan Langsung Panjang (lebih dari empat baris) dilakukan dengan cara
 dipisahkan dari teks dengan spasi (jarak antarbaris) lebih dari teks,
 diberi berjarak rapat antarbaris dalam kutipan,
 disebut sumber kutipan, dan
 boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak. B. Kutipan Tak Langsung (Inti






Sugiono (2020) mengatakan“…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………..

KUTIPAN TIDAK LANGSUNG

Kutipan tak langsung adalah kutipan yang diuraikan kembali dengan kata-kata sendiri.
Untuk dapat melakukan kutipan jenis itu, pengutip harus memahami inti sari dari bagian
yang dikutip secara tidak langsung itu. Kutipan tidak langsung dapat dibuat secara panjang
maupun pendek dengan cara
 diintegrasikan dengan teks,
 diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks
 tidak diapit tanda kutip, dan
 dicantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA, APA, atau selingkung bidang.

CONTOH

Ada beberapa cara mengutip yang dapat diterapkan secara bervariasi dalam tulisan. Jenis
kutipan itu adalah sebagai berikut kutipan langsung dan tidak langsung. (suryono 2020)

Ganti bahasa kutipan pertama


Contoh mengutip kembali
beberapa cara mengutip bisa dilakukan bervariasi dalam tulisan. Jenis kutipan itu adalah
sebagai berikut kutipan langsung dan tidak langsung. (suryono 2020)

C. Kutipan pada Catatan Kaki

Kutipan pada catatan kaki, biasanya, merupakan kutipan langsung dan dapat
dicantumkan secara panjang maupun pendek dengan cara
 selalu diberi jarak spasi rapat,
 diapit oleh tanda kutip, dan
 dikutip tepat sebagaimana teks aslinya.

Icit, sugiono hlm 3


ibid

D. Kutipan Ucapan Lisan dan Chatting (pembicaraan sinkronik via internet)

Kutipan ucapan lisan atau chatting, sebenarnya, tidak terlalu dianjurkan dalam karya
ilmiah. Akan tetapi, jika akan digunakan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah
 meminta persetujuan dari sumber, sedapat mungkin berupa transkrip yang
ditandatangani nara sumber;
 mencatat tanggal dan peristiwa tempat ujaran itu diucapkan;
 menyebutkan dengan jelas sumbernya;
 menuliskan kutipan secara langsung atau tidak langsung pada badan teks atau pada
catatan kaki.

Laksnoria Karyuatry1, Muhammad Dhika Arif Rizqan2, N. A. D. adelyna72@gmail. co. (2018).


Sebelas Maret University Indonesia. 3(1), 36–42.

1. Tombol navigasi sangat penting bagi blog seseorang. Menurut Sya’ban


(2010:197), navigasi adalah “…tombol yang digunakan oleh pembaca
blog untuk memudahkan mereka dalam mendapatkan berbagai informasi
yang ada pada blog Anda.”

2. Tombol navigasi merupakan tombol yang berfungsi untuk mempermudah


pembaca dalam mencari informasi yang dibutuhkan di dalam sebuah
blog¹. ¹Wahyu Sya’ban, Build Your Blogger XML Template (Yogyakarta,
Andi:2010), hlm 197.
3. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks,
abstrak dan luas. Raymond Williams dalam Keywords (1976:97)
mengemukakan: “Penggunaan istilah kebudayaan yang banyak dipakai
dewasa ini. Pertama, mengenai perkembangan intelektual, spiritual dan
estetik individu, kelompok atau masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai