Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

Kode dan Nama Mata kuliah : PDGK 4109/Bahasa dan Sastra Indonesia di SD
Nama Pengembang : Amiruddin, M.Pd.
Masa Tutorial : 2021.2
Skor 100
Nama : Nur Fauziah
Nim 856991244
Kelas :3C
1. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia secara sadar untuk berkomunikasi dengan masyarakat tutur bahasa. Mengapa
ujaran yang dihasilkan tanpa kesadaran tidak dapat disebut sebagai bahasa?

2. Bagaimana ujaran yang dihasilkan oleh siswa Sekolah Dasar yang menggambarkan
penerapan fungsi referensial dalam komunikasi anak!

3. Keberhasilan pembelajaran bahasa bagi anak Sekolah Dasar ditentukan oleh penggunaan
bahasa secara lisan dan tulisan. Apa saja faktor yang dapat menghambat kemampuan
berbahasa anak?

4. Perubahan bunyi pada saat seseorang sedang berbicara terjadi karena beberapa faktor.
Apakah setiap manusia mengalami hal seperti itu? Berikan alasan dan contohnya!

5. Bagaimana pembagian cabang ilmu fonologi yang anda ketahui? berikan contohnya
dalam kehidupan sehari-hari pada masing-masing jenis pembagian tersebut!
JAWABAN

1. Mengapa ujaran yang dihasilkan tanpa kesadaran tidak dapat disebut sebagai bahasa
karena menurut saya ujaran atau bunyi yang di hasilkan alat ucap manusia itu adalah
suara, karena setiap bunyi yang di hasilkan dari alat ucap manusia tidak hanya bahasa,
misalnya batuk dan bersin bukanlah bahasa. Yaitu hanyalah bunyi yang disebut
bahasa. Sifatnya pun arbitrer atau manasuka yang arinya tidak terdapat keharusan
bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula.

2. Fungsi referensial yaitu bahasa digunakan sekelompok manusia untuk membicarakan


suatu permasalahan dengan topik tertentu. Kata yang termasuk fungsi referensial
adalah kata tugas.

Contohnya:

 Rapat dinas menyusun program kerja, pimpinan rapat dan anggota rapat
merundingkan atau musyawarah program kerja sebelum mengambil keputusan
dengan media komunikasi bahasa.

 Walikota Semarang telah memutuskan akan membangun hunian sementara untuk


tempat tinggal para pendatang yang telah mempunyai pekerjaan. Disini kata
“hunian” termasuk makna refernsial yang berati tempat tinggal atau kedamaian
yang dihuni.

 Contoh bentuk dialog

Guru : “Sebagai warga dunia, apa saja yang dapat dilakukan manusia untuk
menyelamatkan selimut azon?”

Anak murid :”Pertama menggunakan barang yang bebas seperti


Chlorofluorocarbon. Kedua dengan menanam tanaman yang memadai.”

3. Faktor yang dapat menghambat kemampuan berbahasa anak


a) Pola asuh orang tua
Anak yang mengalami kurang pola asuh orang tua dapat mempengaruhi
kemampuan berbicara dan memahami bahasa.
b) Masalah ekonomi keluarga

Kecerdasan dan prestasi akademik sangat ditentukan dengan latar belakang sosial
ekonomi. Ekonomo yang tidak mencukupi dapat menyebabkan stress di dalam
rumah, stress dapat menghambat perkembangan anak dalam berbahasa. Orang tua
tetap diharuskan menimbulkan suara yang nyaman bagi anak sebab, masalah
ekonomi bisa diatasi dengan dukungan dari keluarga.
c) Gangguan psikologi.
Beberapa masalah psikologi memang akan membatasi kemampuan anak dalam
berbica dan memahami bahasa. Tidak anak yang autism saja, anak yang pemalu
juga memiliki potensi masalah dalam berbahasa.

d) Tidak pandai dalam bersosialisai


Pengalaman sosial penting dalam kemapuan seorang anak dalam memahmi
bahasa. Karena interaksi lebih cepat unuk memahami anak dalam berbahasa. Oleh
karna itu untuk melatih sang anak bersosialisai dengan lingkunganya.
4. Perubahan bunyi pada saat seseorang sedang berbicara terjadi karena beberapa faktor.
Apakah setiap manusia mengalami hal seperti itu. Menurut saya “iya” karena pada
rongga suara dalam alat ucap manusia dapat berubah dan dapat menimbulkan
perbedaan warna suara dan huruf hidup pada manusia. Faktor yang
mempengaruhinya adalah faktor geogrfis, sosiologi,fungsi gaya, atau cara berbahasa
seseorang serta faktor kebakuan.

Contohnya : fakto geografis kita mengenal adanya dialek dalam suatu bahasa.
Misalnya dalam bahasa Jawa terdapat dialek Banyumas, dialek Tegal, dialek Cerebon.

Contoh :

Dialek Banyumas

“Kepriwe kabar e?” (Gimana kabarnya?)

“Rika arep ngendi man?” (Kamu mau ke mana, pak?)

“Enyong kencot urung (Saya laper belum makan dari


madhang ker esuk?” pagi.)

Kata kepriwe merupakan kata Tanya yang artinya dalam bahasa indonesia bagimana
atau gimana. Sedangkan kata rika termasuk dalam pronominal atau kata ganti orang
kedua. Untuk menyebut orang yang sedang kita ajak berbicara. Kata rika sama
dengan kata kamu atau anda. Dan enyong dan kencot yang kencot termasuk dalam
kata kerja atau verba. Kata kencot dalam bahasa indonesia berarti laper, sedangkan
dalam bahasa jawa umumnya luwe atau luweh jikalau enyong termasuk dalam
pronominal atau kata ganti orang pertama yang berarti saya atau aku.
Contoh : Dialek Tegal

Dialek Tegal Jawa Tengah

“Pimen kabare (Bos)?” (Gimana kabarnya?)

“Koen pan ngendi?” (Kamu mau ke mana,?)

“Inyong pan maring pasar (Saya mau ke pasar malam.


malem. Pan melu ?” Mau ikut?)

Kata Pimen merupakan kata Tanya yang artinya dalam bahasa indonesia bagimana
atau gimana. Sedangkan kata Koen termasuk dalam pronominal atau kata ganti orang.
Untuk menyebut orang yang sedang kita ajak berbicara. Kata Koen sama dengan kata
kamu atau anda. Dan inyong termasuk dalam pronominal atau kata ganti orang
pertama yang berarti saya atau aku.

Contoh : Dialek Cerebon

Dialek Cerebon

“Priben kabare cung”? (Gimana kabarnya,


Nak?)

“Sira arep mendhi?” (Kamu mau ke mana?)

“Isun lunga sing umah?” (Aku pergi dari rumah.)

Kata priben merupakan kata Tanya yang artinya dalam bahasa indonesia bagimana
atau gimana. Sedangkan kata Sira termasuk dalam pronominal atau kata ganti orang.
Untuk menyebut orang yang sedang kita ajak berbicara. Kata Sira sama dengan kata
kamu atau anda. Dan lunga termasuk dalam kata kerja atau verba yang artinya pergi.

Perbedaan sosiologi menghasilkan adanya jargon dan kolokial. Wujud variasi bahasa
ini pemakaiannya terbatas pada kelompok-kelompok sosial tertentu. Kelompok sosial
pemakasin jargon menggunakan istilah khusus namun tidak bersifat rahasia. Bahasa
tukang, bahasa montir, bahasa sopir dan kernet merupakan jargon. Kelompok sosial
pemakain kolokial biasanya kalangan sosial kelas bawah, kolokial merupakan
percakapan sehari-hari dalam situasi tidak resmi.

Seperti :perbedaan bahasa anatar masyrakat kelas atas dan kelas bawah, remaja dan
orang tua, dokter dan pengacar.

5. Cabang ilmu fonologi. Fonologi adalah cabang,linguistik yang berkenaan dengan


bunyi atau suara yang diproduksi oleh alat ucap. Fonologi bisa di bagi menjadi
fonetik(fisik atau cabang teknologi yang berkonsentrasi mempelajari produksi bunyi
bahasa) dan fonomik (makna atau ilmu yang mempelajari fungsi bahasa sebagai
pembeda makna) secara sederhana fonotik dibagi menjadi fonotik artikulatoris
(fisiologis), fonotik akustik (fisis), fonotik auditoris (receiver)

Contoh :

 Kalimat fonetik adalah bagian fonologi yang yang mempelajari cara yang
menghasilkan bunyi suatu bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa di
produksi oleh alat ucap manusia.

 Jarak antara kota A dan B tidak jauh.

 Jika punya uang ditabung

 Dian dapat salam dari Dani.

 Fonemik kajian atau analisa bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya


sebagai pembeda makna

 K-e-r-b-a-u binatang untuk membajak sawah

 B-e-r-a-s merah bagus buat penderita diabetes

 P-a-p-i, sebutan ayah

Anda mungkin juga menyukai