Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PORTOFOLIO

Penerapan Konsep Dimensi Tiga Pada Kehidupan Sehari – hari

Disusun Oleh :
Nama : Dimas Bagus Saputra
Kelas : XII MIPA 2
Nomor Absen : 12

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI JATIROTO
Desa Rojopolo – Jatiroto –Lumajang 67355 Telp/Fax. (0334) 321547
Home Page : www.sman-jatiroto.sch.id E-mail : smanjatiroto 86@yahoo.co.id
TUGAS PORTOFOLIO
PENERAPAN KONSEP DIMENSI TIGA PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI

Memanfaatkan Atap Rumah Sebagai Ruangan

(sumber:https://septanabp.wordpress.com/tag/attic/)

Saat ini banyak orang yang memanfaatkan atap rumah sebagai ruang berkumpul atau ruang
tidur. Pemanfaatan atap sebagai ruangan dilakukan mengingat keterbatasan lahan yang
dimiliki oleh pemilik rumah. Untuk menghemat biaya pembuatan rumah, salah satu aspek
yang harus diperhatikan adalah biaya pembuatan kuda kuda rumah. Penentuan Rincian
Anggaran (RAB) pembuatan kuda-kuda dapat ditentukan dengan matematika. Untuk
mendapatkan rincian biaya tersebut, salah satu konsep yang dapat digunakan adalah Dimensi
Tiga. Konsep yang dimaksud jarak titik dengan titik atau titik dengan garis. Sehingga perlu
pemahaman konsep secara mendalam tentang titik, jarak, dan bidang. Oleh sebab itu saya
akan sedikit membahas tentang :

 Kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga


 Jarak dari titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang
 Jarak dua garis sejajar, jarak garis dan bidang yang sejajar, jarak dua bidang sejajar
 Sudut antara garis dan bidang, sudut antara dua bidang.

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Dimensi Tiga


Dimensi tiga terbentuk dari 3 elemen yaitu titik, garis, dan bidang. Titik adalah lukisan
tanda noktah yang dibubuhi nama menggunakan huruf kapital. Suatu titik tidak memiliki
besaran dan tidak berdimensi.  Garis adalah himpunan titik-titik yang hanya memiliki
ukuran panjang dan berdimensi satu. Sedangkan bidang adalah himpunan titik-titik yang
memiliki ukuran panjang dan luas, sehingga dikatakan berdimensi dua. Bidang adalah
luasan (bidang datar), dan hanya dapat dibentuk dari : 

1. Tiga titik berbeda


2. Satu titik dan satu garis
3. Dua garis yang berpotongan atau sejajar. 

Contoh titik, garis, dan bidang digambarkan di bawah ini : 

Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya satu sama lain.
Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut : 

Kedudukan titik terhadap garis

a. Titik terletak pada garis

Titik berada pada garis karena garis itu melalui titik. Contohnya titik A, P, dan titik B pada
gambar 2.

b. Titik berada di luar garis


Titik berada di luar garis karena garis itu tidak melalui titik. Contohnya titik Q. 

Kedudukan titik terhadap bidang

Titik berada pada bidang terjadi karena :

1. Bidang melalui titik.


2. Titik berada pada garis yang terletak pada bidang itu.

Contohnya titik P

Titik berada di luar bidang

Titik berada di luar bidang terjadi karena :

1. Bidang tidak melalui titik


2. Titik tidak berada pada garis yang berada pada bidang itu. 

Contohnya titik Q
Kedudukan garis terhadap bidang adalah sebagai berikut : 

1. Garis berada terletak pada bidang contohnya garis AB,AC, dll (gambar 4). Garis
berada pada bidang karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
2. Garis memotong atau menembus bidang yaitu contohnya garis PQ. Garis
menembus/memotong bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada bidang itu
(titik tembus).
3. Garis sejajar dengan bidang contohnya garis RS. Garis sejajar dengan bidang karena
garis itu sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu atau tidak memiliki satupun
titik persekutuan. 

Kedudukan Bidang terhadap Bidang lain

a. Dua bidang yang saling sejajar. 

Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun garis berpotongan bidang dari kedua
bidang. 
b. Dua bidang saling berpotongan

Dua bidang berpotongan apabila terdapat garis perpotongan bidang, yaitu garis persekutuan
yang merupakan bagian dari kedua bidang. 

c. Dua bidang saling berimpit

Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada bidang α juga
terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga terletak pada
bidang α.

Kedudukan titik, garis dan bidang memiliki suatu aksioma. Aksioma adalah sebuah


pernyataan dimana pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum.
Tanpa perlu adanya pembuktian dari kita sendiri. Aksioma terhadap kedudukan garis, dan
bidang adalah sebagai berikut : 

1. Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari bidang 1
terhadap bidang 2 juga tegak lurus. 
2. Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga bidang
dapat berupa garis atau titik. 

Proyeksi Titik dan Garis Pada Bidang


Proyeksi adalah proses penjatuhan (pemindahan) titik dan garis pada suatu bidang. Proyeksi
dapat disebut juga dengan pencerminan. Proyeksi dilakukan dengan cara menjatuhkan titik
atau titik tersebut pada garis tegak lurus terhadap bidang, dan biasanya dilambangkan dengan
tanda aksen (‘). Berikut di bawah ini adalah bentuk-bentuk proyeksi titik atau garis ke suatu
bidang.
Jarak dari Titik ke Titik, Titik ke Garis, dan Titik ke Bidang
Jarak adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang terpendek dan bernilai
positif. 

a. Jarak antara titik dan titik

Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.

b. Jarak antara titik dan garis

Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah panjang ruas garis AA’,
dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada garis g. Dengan perkataan lain jarak antara
titik A dan garis g ditentukan dengan cara menarik garis dari titik A tegak lurus garis g
sehingga memotong garis g dititik A’, maka garis AA’ adalah jarak antara titik A dan garis g.
(lihat gambar 11 (a) ).

Jika garis g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang tersebut, maka untuk
menentukan jarak antara titik A dan garis g ditempuh dengan membuat garis AB yang tegak
lurus bidang, kemudian tariklah garis BC yang tegak lurus garis g, sehingga diperoleh
panjang ruas garis AC yang merupakan jarak antara titik A dan garis g. (lihat gambar 11
(b) ). 
c. Jarak antara titik dan bidang

Jarak antara titik A dan bidang α adalah panjang ruas garis AA’. Dengan titik A’
merupakan proyeksi titik A pada bidang α  .

Karena AA’  ⊥ a dan AA’   b   maka hasilnya adalah AA’    bidang α

Jarak Dua Garis Sejajar, Jarak Garis dan Bidang Yang Sejajar,
Jarak Dua Bidang Sejajar
a. Jarak Dua Garis Sejajar

Jarak antara garis g dan h yang sejajar adalah garis AB, dengan titik A adalah sebarang titik
pada garis g dan titik B merupakan proyeksi titik A pada garis h. 
b. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar

Jarak antara garis g dan bidang α = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus bidang α dan
garis g). 

c. Jarak dua bidang yang saling sejajar

Bidang α sejajar dengan bidang β maka jarak kedua bidang = panjang ruas garis AB ( AB
tegak lurus dengan kedua bidang). 

Sudut Antara Garis dan Bidang


Sudut adalah kemiringan yang dihasilkan antara garis dengan garis atau garis dengan bidang.
Sudut pada dimensi tiga biasa disimbolkan dengan α, β, atau θ. Jika garis b tidak tegak lurus
pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α adalah sudut lancip yang dibentuk
oleh garis g dan proyeksi garis g pada bidang α.

1. Jika garis B tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α
adalah 900 
2. Jika garis B terletak pada bidang α atau sejajar dengan bidang α maka sudut antara
garis B dan bidang α adalah 00 

Sudut Antara Dua Bidang


Sudut antara dua bidang (yang berpotongan) adalah sudut yang terbentuk oleh dua garis
pada masing-masing bidang tadi di mana setiap garis itu tegak lurus pada garis potong kedua
bidang tersebut di satu titik.

Garis ( α, β) = perpotongan bidang α dan β.

AB dan BC tegak lurus ( α, β)

SUMBER
 Sinaga, Bornok, dkk. 2016. Matematika SMA/MA kelas XII. Jakarta: Kemdikbud. 
 Tampomas, Husein. 2007. Seribu Pena Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta : Penerbit Erlangga
 (www.materi78.co.nr/dimensi_tiga)

CONTOH SOAL
 Kamar Andi berbentuk balok dengan panjang 4 m, lebar 3 m, dan tinggi 3 m. Andi
memasang lampu di tengah-tengah rusuk tegak salah satu pertemuan di dinding
kamarnya. Jarak sinar lampu terjauh di kamar Andi adalah . . . .
A. 12√ 109  mA. 12109 m
B. 12√ 106  mB. 12106 m
C. 12√ 91  mC. 1291 m
D. 14√ 109  mD. 14109 m
E. 14√ 106  mE. 14106 m
Pembahasan :

Jarak sinar lampu terjauh adalah AL.


AB = 5 m
AL² = AB² + BL²
= 5² + (3/2)²
= 25 + (9/4)
= 109/4
AL = √109/4
= 1/2 √109 m
Jawaban : A
TUGAS PORTOFOLIO
Penerapan Konsep Dimensi Tiga Pada Kehidupan Sehari – hari

Disusun Oleh :
Nama : Fathur Rozi
Kelas : XII MIPA 2
Nomor Absen : 14

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI JATIROTO
Desa Rojopolo – Jatiroto –Lumajang 67355 Telp/Fax. (0334) 321547
Home Page : www.sman-jatiroto.sch.id E-mail : smanjatiroto 86@yahoo.co.id
TUGAS PORTOFOLIO
PENERAPAN KONSEP DIMENSI TIGA PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI

Memanfaatkan Atap Rumah Sebagai Ruangan

(sumber:https://septanabp.wordpress.com/tag/attic/)

Saat ini banyak orang yang memanfaatkan atap rumah sebagai ruang berkumpul atau ruang
tidur. Pemanfaatan atap sebagai ruangan dilakukan mengingat keterbatasan lahan yang
dimiliki oleh pemilik rumah. Untuk menghemat biaya pembuatan rumah, salah satu aspek
yang harus diperhatikan adalah biaya pembuatan kuda kuda rumah. Penentuan Rincian
Anggaran (RAB) pembuatan kuda-kuda dapat ditentukan dengan matematika. Untuk
mendapatkan rincian biaya tersebut, salah satu konsep yang dapat digunakan adalah Dimensi
Tiga. Konsep yang dimaksud jarak titik dengan titik atau titik dengan garis. Sehingga perlu
pemahaman konsep secara mendalam tentang titik, jarak, dan bidang. Oleh sebab itu saya
akan sedikit membahas tentang :

 Kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga


 Jarak dari titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang
 Jarak dua garis sejajar, jarak garis dan bidang yang sejajar, jarak dua bidang sejajar
 Sudut antara garis dan bidang, sudut antara dua bidang.

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Dimensi Tiga


Dimensi tiga terbentuk dari 3 elemen yaitu titik, garis, dan bidang. Titik adalah lukisan
tanda noktah yang dibubuhi nama menggunakan huruf kapital. Suatu titik tidak memiliki
besaran dan tidak berdimensi.  Garis adalah himpunan titik-titik yang hanya memiliki
ukuran panjang dan berdimensi satu. Sedangkan bidang adalah himpunan titik-titik yang
memiliki ukuran panjang dan luas, sehingga dikatakan berdimensi dua. Bidang adalah
luasan (bidang datar), dan hanya dapat dibentuk dari : 

4. Tiga titik berbeda


5. Satu titik dan satu garis
6. Dua garis yang berpotongan atau sejajar. 

Contoh titik, garis, dan bidang digambarkan di bawah ini : 

Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya satu sama lain.
Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut : 

Kedudukan titik terhadap garis

a. Titik terletak pada garis

Titik berada pada garis karena garis itu melalui titik. Contohnya titik A, P, dan titik B pada
gambar 2.

b. Titik berada di luar garis


Titik berada di luar garis karena garis itu tidak melalui titik. Contohnya titik Q. 

Kedudukan titik terhadap bidang

Titik berada pada bidang terjadi karena :

3. Bidang melalui titik.


4. Titik berada pada garis yang terletak pada bidang itu.

Contohnya titik P

Titik berada di luar bidang

Titik berada di luar bidang terjadi karena :

3. Bidang tidak melalui titik


4. Titik tidak berada pada garis yang berada pada bidang itu. 

Contohnya titik Q
Kedudukan garis terhadap bidang adalah sebagai berikut : 

4. Garis berada terletak pada bidang contohnya garis AB,AC, dll (gambar 4). Garis
berada pada bidang karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
5. Garis memotong atau menembus bidang yaitu contohnya garis PQ. Garis
menembus/memotong bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada bidang itu
(titik tembus).
6. Garis sejajar dengan bidang contohnya garis RS. Garis sejajar dengan bidang karena
garis itu sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu atau tidak memiliki satupun
titik persekutuan. 

Kedudukan Bidang terhadap Bidang lain

a. Dua bidang yang saling sejajar. 

Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun garis berpotongan bidang dari kedua
bidang. 
b. Dua bidang saling berpotongan

Dua bidang berpotongan apabila terdapat garis perpotongan bidang, yaitu garis persekutuan
yang merupakan bagian dari kedua bidang. 

c. Dua bidang saling berimpit

Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada bidang α juga
terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga terletak pada
bidang α.

Kedudukan titik, garis dan bidang memiliki suatu aksioma. Aksioma adalah sebuah


pernyataan dimana pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum.
Tanpa perlu adanya pembuktian dari kita sendiri. Aksioma terhadap kedudukan garis, dan
bidang adalah sebagai berikut : 

3. Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari bidang 1
terhadap bidang 2 juga tegak lurus. 
4. Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga bidang
dapat berupa garis atau titik. 

Proyeksi Titik dan Garis Pada Bidang


Proyeksi adalah proses penjatuhan (pemindahan) titik dan garis pada suatu bidang. Proyeksi
dapat disebut juga dengan pencerminan. Proyeksi dilakukan dengan cara menjatuhkan titik
atau titik tersebut pada garis tegak lurus terhadap bidang, dan biasanya dilambangkan dengan
tanda aksen (‘). Berikut di bawah ini adalah bentuk-bentuk proyeksi titik atau garis ke suatu
bidang.
Jarak dari Titik ke Titik, Titik ke Garis, dan Titik ke Bidang
Jarak adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang terpendek dan bernilai
positif. 

a. Jarak antara titik dan titik

Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.

b. Jarak antara titik dan garis

Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah panjang ruas garis AA’,
dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada garis g. Dengan perkataan lain jarak antara
titik A dan garis g ditentukan dengan cara menarik garis dari titik A tegak lurus garis g
sehingga memotong garis g dititik A’, maka garis AA’ adalah jarak antara titik A dan garis g.
(lihat gambar 11 (a) ).

Jika garis g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang tersebut, maka untuk
menentukan jarak antara titik A dan garis g ditempuh dengan membuat garis AB yang tegak
lurus bidang, kemudian tariklah garis BC yang tegak lurus garis g, sehingga diperoleh
panjang ruas garis AC yang merupakan jarak antara titik A dan garis g. (lihat gambar 11
(b) ). 
c. Jarak antara titik dan bidang

Jarak antara titik A dan bidang α adalah panjang ruas garis AA’. Dengan titik A’
merupakan proyeksi titik A pada bidang α  .

Karena AA’  ⊥ a dan AA’   b   maka hasilnya adalah AA’    bidang α

Jarak Dua Garis Sejajar, Jarak Garis dan Bidang Yang Sejajar,
Jarak Dua Bidang Sejajar
a. Jarak Dua Garis Sejajar

Jarak antara garis g dan h yang sejajar adalah garis AB, dengan titik A adalah sebarang titik
pada garis g dan titik B merupakan proyeksi titik A pada garis h. 
b. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar

Jarak antara garis g dan bidang α = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus bidang α dan
garis g). 

c. Jarak dua bidang yang saling sejajar

Bidang α sejajar dengan bidang β maka jarak kedua bidang = panjang ruas garis AB ( AB
tegak lurus dengan kedua bidang). 

Sudut Antara Garis dan Bidang


Sudut adalah kemiringan yang dihasilkan antara garis dengan garis atau garis dengan bidang.
Sudut pada dimensi tiga biasa disimbolkan dengan α, β, atau θ. Jika garis b tidak tegak lurus
pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α adalah sudut lancip yang dibentuk
oleh garis g dan proyeksi garis g pada bidang α.

3. Jika garis B tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α
adalah 900 
4. Jika garis B terletak pada bidang α atau sejajar dengan bidang α maka sudut antara
garis B dan bidang α adalah 00 

Sudut Antara Dua Bidang


Sudut antara dua bidang (yang berpotongan) adalah sudut yang terbentuk oleh dua garis
pada masing-masing bidang tadi di mana setiap garis itu tegak lurus pada garis potong kedua
bidang tersebut di satu titik.

Garis ( α, β) = perpotongan bidang α dan β.

AB dan BC tegak lurus ( α, β)

SUMBER
 Sinaga, Bornok, dkk. 2016. Matematika SMA/MA kelas XII. Jakarta: Kemdikbud. 
 Tampomas, Husein. 2007. Seribu Pena Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta : Penerbit Erlangga
 (www.materi78.co.nr/dimensi_tiga)

CONTOH SOAL
 Kamar Andi berbentuk balok dengan panjang 4 m, lebar 3 m, dan tinggi 3 m. Andi
memasang lampu di tengah-tengah rusuk tegak salah satu pertemuan di dinding
kamarnya. Jarak sinar lampu terjauh di kamar Andi adalah . . . .
A. 12√ 109  mA. 12109 m
B. 12√ 106  mB. 12106 m
C. 12√ 91  mC. 1291 m
D. 14√ 109  mD. 14109 m
E. 14√ 106  mE. 14106 m
Pembahasan :

Jarak sinar lampu terjauh adalah AL.


AB = 5 m
AL² = AB² + BL²
= 5² + (3/2)²
= 25 + (9/4)
= 109/4
AL = √109/4
= 1/2 √109 m
Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai