Disusun Oleh :
Nama : Dimas Bagus Saputra
Kelas : XII MIPA 2
Nomor Absen : 12
(sumber:https://septanabp.wordpress.com/tag/attic/)
Saat ini banyak orang yang memanfaatkan atap rumah sebagai ruang berkumpul atau ruang
tidur. Pemanfaatan atap sebagai ruangan dilakukan mengingat keterbatasan lahan yang
dimiliki oleh pemilik rumah. Untuk menghemat biaya pembuatan rumah, salah satu aspek
yang harus diperhatikan adalah biaya pembuatan kuda kuda rumah. Penentuan Rincian
Anggaran (RAB) pembuatan kuda-kuda dapat ditentukan dengan matematika. Untuk
mendapatkan rincian biaya tersebut, salah satu konsep yang dapat digunakan adalah Dimensi
Tiga. Konsep yang dimaksud jarak titik dengan titik atau titik dengan garis. Sehingga perlu
pemahaman konsep secara mendalam tentang titik, jarak, dan bidang. Oleh sebab itu saya
akan sedikit membahas tentang :
Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya satu sama lain.
Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut :
Titik berada pada garis karena garis itu melalui titik. Contohnya titik A, P, dan titik B pada
gambar 2.
Contohnya titik P
Contohnya titik Q
Kedudukan garis terhadap bidang adalah sebagai berikut :
1. Garis berada terletak pada bidang contohnya garis AB,AC, dll (gambar 4). Garis
berada pada bidang karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
2. Garis memotong atau menembus bidang yaitu contohnya garis PQ. Garis
menembus/memotong bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada bidang itu
(titik tembus).
3. Garis sejajar dengan bidang contohnya garis RS. Garis sejajar dengan bidang karena
garis itu sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu atau tidak memiliki satupun
titik persekutuan.
Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun garis berpotongan bidang dari kedua
bidang.
b. Dua bidang saling berpotongan
Dua bidang berpotongan apabila terdapat garis perpotongan bidang, yaitu garis persekutuan
yang merupakan bagian dari kedua bidang.
Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada bidang α juga
terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga terletak pada
bidang α.
1. Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari bidang 1
terhadap bidang 2 juga tegak lurus.
2. Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga bidang
dapat berupa garis atau titik.
Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.
Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah panjang ruas garis AA’,
dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada garis g. Dengan perkataan lain jarak antara
titik A dan garis g ditentukan dengan cara menarik garis dari titik A tegak lurus garis g
sehingga memotong garis g dititik A’, maka garis AA’ adalah jarak antara titik A dan garis g.
(lihat gambar 11 (a) ).
Jika garis g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang tersebut, maka untuk
menentukan jarak antara titik A dan garis g ditempuh dengan membuat garis AB yang tegak
lurus bidang, kemudian tariklah garis BC yang tegak lurus garis g, sehingga diperoleh
panjang ruas garis AC yang merupakan jarak antara titik A dan garis g. (lihat gambar 11
(b) ).
c. Jarak antara titik dan bidang
Jarak antara titik A dan bidang α adalah panjang ruas garis AA’. Dengan titik A’
merupakan proyeksi titik A pada bidang α .
Jarak Dua Garis Sejajar, Jarak Garis dan Bidang Yang Sejajar,
Jarak Dua Bidang Sejajar
a. Jarak Dua Garis Sejajar
Jarak antara garis g dan h yang sejajar adalah garis AB, dengan titik A adalah sebarang titik
pada garis g dan titik B merupakan proyeksi titik A pada garis h.
b. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar
Jarak antara garis g dan bidang α = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus bidang α dan
garis g).
Bidang α sejajar dengan bidang β maka jarak kedua bidang = panjang ruas garis AB ( AB
tegak lurus dengan kedua bidang).
1. Jika garis B tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α
adalah 900
2. Jika garis B terletak pada bidang α atau sejajar dengan bidang α maka sudut antara
garis B dan bidang α adalah 00
SUMBER
Sinaga, Bornok, dkk. 2016. Matematika SMA/MA kelas XII. Jakarta: Kemdikbud.
Tampomas, Husein. 2007. Seribu Pena Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta : Penerbit Erlangga
(www.materi78.co.nr/dimensi_tiga)
CONTOH SOAL
Kamar Andi berbentuk balok dengan panjang 4 m, lebar 3 m, dan tinggi 3 m. Andi
memasang lampu di tengah-tengah rusuk tegak salah satu pertemuan di dinding
kamarnya. Jarak sinar lampu terjauh di kamar Andi adalah . . . .
A. 12√ 109 mA. 12109 m
B. 12√ 106 mB. 12106 m
C. 12√ 91 mC. 1291 m
D. 14√ 109 mD. 14109 m
E. 14√ 106 mE. 14106 m
Pembahasan :
Disusun Oleh :
Nama : Fathur Rozi
Kelas : XII MIPA 2
Nomor Absen : 14
(sumber:https://septanabp.wordpress.com/tag/attic/)
Saat ini banyak orang yang memanfaatkan atap rumah sebagai ruang berkumpul atau ruang
tidur. Pemanfaatan atap sebagai ruangan dilakukan mengingat keterbatasan lahan yang
dimiliki oleh pemilik rumah. Untuk menghemat biaya pembuatan rumah, salah satu aspek
yang harus diperhatikan adalah biaya pembuatan kuda kuda rumah. Penentuan Rincian
Anggaran (RAB) pembuatan kuda-kuda dapat ditentukan dengan matematika. Untuk
mendapatkan rincian biaya tersebut, salah satu konsep yang dapat digunakan adalah Dimensi
Tiga. Konsep yang dimaksud jarak titik dengan titik atau titik dengan garis. Sehingga perlu
pemahaman konsep secara mendalam tentang titik, jarak, dan bidang. Oleh sebab itu saya
akan sedikit membahas tentang :
Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya satu sama lain.
Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut :
Titik berada pada garis karena garis itu melalui titik. Contohnya titik A, P, dan titik B pada
gambar 2.
Contohnya titik P
Contohnya titik Q
Kedudukan garis terhadap bidang adalah sebagai berikut :
4. Garis berada terletak pada bidang contohnya garis AB,AC, dll (gambar 4). Garis
berada pada bidang karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
5. Garis memotong atau menembus bidang yaitu contohnya garis PQ. Garis
menembus/memotong bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada bidang itu
(titik tembus).
6. Garis sejajar dengan bidang contohnya garis RS. Garis sejajar dengan bidang karena
garis itu sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu atau tidak memiliki satupun
titik persekutuan.
Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun garis berpotongan bidang dari kedua
bidang.
b. Dua bidang saling berpotongan
Dua bidang berpotongan apabila terdapat garis perpotongan bidang, yaitu garis persekutuan
yang merupakan bagian dari kedua bidang.
Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada bidang α juga
terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga terletak pada
bidang α.
3. Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari bidang 1
terhadap bidang 2 juga tegak lurus.
4. Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga bidang
dapat berupa garis atau titik.
Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.
Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah panjang ruas garis AA’,
dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada garis g. Dengan perkataan lain jarak antara
titik A dan garis g ditentukan dengan cara menarik garis dari titik A tegak lurus garis g
sehingga memotong garis g dititik A’, maka garis AA’ adalah jarak antara titik A dan garis g.
(lihat gambar 11 (a) ).
Jika garis g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang tersebut, maka untuk
menentukan jarak antara titik A dan garis g ditempuh dengan membuat garis AB yang tegak
lurus bidang, kemudian tariklah garis BC yang tegak lurus garis g, sehingga diperoleh
panjang ruas garis AC yang merupakan jarak antara titik A dan garis g. (lihat gambar 11
(b) ).
c. Jarak antara titik dan bidang
Jarak antara titik A dan bidang α adalah panjang ruas garis AA’. Dengan titik A’
merupakan proyeksi titik A pada bidang α .
Jarak Dua Garis Sejajar, Jarak Garis dan Bidang Yang Sejajar,
Jarak Dua Bidang Sejajar
a. Jarak Dua Garis Sejajar
Jarak antara garis g dan h yang sejajar adalah garis AB, dengan titik A adalah sebarang titik
pada garis g dan titik B merupakan proyeksi titik A pada garis h.
b. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar
Jarak antara garis g dan bidang α = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus bidang α dan
garis g).
Bidang α sejajar dengan bidang β maka jarak kedua bidang = panjang ruas garis AB ( AB
tegak lurus dengan kedua bidang).
3. Jika garis B tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α
adalah 900
4. Jika garis B terletak pada bidang α atau sejajar dengan bidang α maka sudut antara
garis B dan bidang α adalah 00
SUMBER
Sinaga, Bornok, dkk. 2016. Matematika SMA/MA kelas XII. Jakarta: Kemdikbud.
Tampomas, Husein. 2007. Seribu Pena Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta : Penerbit Erlangga
(www.materi78.co.nr/dimensi_tiga)
CONTOH SOAL
Kamar Andi berbentuk balok dengan panjang 4 m, lebar 3 m, dan tinggi 3 m. Andi
memasang lampu di tengah-tengah rusuk tegak salah satu pertemuan di dinding
kamarnya. Jarak sinar lampu terjauh di kamar Andi adalah . . . .
A. 12√ 109 mA. 12109 m
B. 12√ 106 mB. 12106 m
C. 12√ 91 mC. 1291 m
D. 14√ 109 mD. 14109 m
E. 14√ 106 mE. 14106 m
Pembahasan :