Anda di halaman 1dari 2

Peaceful End Of Life menyatakan bahwa perawat integral akhir dari ketenangan hidup adalah:

kebebasan dari sakit, dukungan emosional, kedekatan dan keikutsertaan pada kenyataanlain yang
berpengaruh, dan perlakuan dengan empati dan hormat (Alligood, 2014).
Seorang perawat perlu mengetahi secara menyeluruh perawatan pada pasien yang mengalami
penyakit terminal dan bagaimana perawat dapat berkontribusi dalam memberikan ketenangan
akhir dari hidup pasien. Yaitu dengan cara
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien
2. Memberikan bimbingan klinis dalam perawatan
3. Memberikan pelayanan yang berkualitas
(Ruland dan Moore, 1998).
Focus daripada teori ini adalah bagaiman perawat dalam memberikan asuhan yang dapat
memberikan ketenangan dan arti kehidupan selama akhir dari hidup yang bisa diingat oleh
pasien, kenyataan lain dan anggota keluarha.

Peaceful end of life dikembangkan dari beberapa kerangka teori,


1. Secara primer berdasarkan model klasik Donabedian baik struktur, proses dan outcomes
dan gabungan dari sytem umum grand teori.
2. Teoru preferensi atau pilihan (Brandt, 1979), digunakan untuk menjelaskan dan
mendefinisikan kulaitas kehidupan (Sandoe, 1999) yang dapat dievalusi dengan
berkurangnya gejala dan kepuasaan dalam hubungan interpersonal dan mendapatkan apa
yang di inginkan.
Dalam end of life, setting struktur adalah system keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan
hasil positif terkaid :
1. Bebas dari rasa nyeri
2. Mengalami rasa nyaman (bebas dari rasa tidak nyaman, kondisi senotsa dan damai/puas
dan apapun yang membuat hidup lebih mudah dan menyenangkan).
3. Mengalami penghargaan dan bermartabat (otonomi individu). Menurut Munn, et al 2008
perhatiaan perawat terhadap inkontinen merupakan salah satu contoh penghargaan yang
penting dalam OEL.
4. Menjadi lebih tenang yaitu bebas dari kecemasan, kegelisahan, kekhawatiran dan
ketakutan.
5. Mengalami kedekatan dengan orang-orang terdekat dan pemberi asuhan.
Note : Teori Peaceful End Of Life berfokus kepada fenomena keperawtaan yang komplek,
perawatan secara holistic untuk mendukung individu dalam menghadapi kematian secara damai.
Ruland and Moore (1998) mengidentifikasi enam pernyataan hubungan eksplisit dalam teori:
1. Memantau dan memberikan obat penghilang nyeri dan intervensi untuk memberikan
pengalaman hidup tanpa nyeri.
2. Mencegah, memantau dan memberikan kenyamanan fisik, membantu istirahat, relaksasi
dan mencegah komplikasi yang berkontribusi pada pengalaman merasa nyaman.
3. Mengikutsertakan pasien dan orang terdekat dalam proses pengambilan keputusan terkait
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien, memberlakukan pasien dengan
martabat, empati dan hormat, dan bersikap atentif terhadap kebutuhan pasien, harapan
untuk membuat pasien merasa bermartabat dan dihormati
4. Mendukung emosi, memantau dan memnuhi kebutuhan pasien akan obat-obatan anti
cemas, memenuhi keinginan percaya untuk membuat pasien merasa damai.
5. Memfasilitasi partisipasi orang-orang terdekat dalam pelayanan keperawatan pasien,
meneruma rasa berduka keluarga, kekhawatiran, pertanyaa-pertanyaan dan memberi
kesempatan pada keluarga untuk mengalami kedekatan pada orang yang dirawat.
6. Jika semua point lima tersebut dapat dipenuhi dalam keperawatan, maka akan
berkontribusi terhadap ahir kehidupan yang penuh kedamaian.

Anda mungkin juga menyukai