Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anastasya Nurjanah

NPM : E1D020086

Kelas : Agribisnis-B

Mata Kuliah : Ekonomi Makro

ANALLISIS DATA NILAI NERACA PERDAGANGAN INDONESIA DARI 2017-2020

Sumber : https://www.bps.go.id/indicator/8/203/2/nilai-migas-nonmigas-.html

Neraca perdagangan (trade balance) adalah selisih antara nilai ekspor dengan nilai
impor di suatu negara selama periode tertentu. Ketika nilai ekspor melebihi impor, negara
tersebut menjalankan neraca perdagangan positif (surplus perdagangan). Sementara, jika nilai
impor melebihi ekspor, negara tersebut mengalami neraca perdagangan negatif (defisit
perdagangan).

1. NERACA PERDAGANGAN INDONESIA PERIODE 2017

URAIAN 2017
Total Perdagangan 325,813.7
Migas 40,060.6
Non migas 285,753.1
Ekspor 168,828.2
Migas 15,744.4
Non migas 153,083.8
Impor 156,985.6
Migas 24,316.2
Non migas 132,669.3
Neraca Perdagangan 11,842.6
Migas -8,571.9
Non migas 20,414.5

 Dilihat dari tabel di atas, Indonesia mengalami peningkatan impor di bagian migas
dimana terjadi impor sebanyak 24,316.2 sedangkan ekspor migas hanya sebesar
15,744. Tetapi secara keseluruhan Indonesia mengalami surplus sebesar 11,842.9,
dikarenakan jumlah yang didapatkan dari ekspor migas dan non-migas yang lebih
besar, yaitu sebanyak 168,828.2 dibandingkan impor sebanyak 156,985.6
 Menurut kepala BPS Dr. Suhariyanto, peningkatan impor migas terjadi dikarenakan
naiknya impor minyak mentah 329,2 juta dollar AS (4,89 persen), hasil minyak
4,183,5 miliar dollar AS (40,46 persen), dan gas 1,055 miliar dollar AS (63,22
persen).
 Kegiatan ekspor non migas juga mengalami peningkatan yang dipengaruhi oleh
naiknya ekspor bijih kerak dan abu logam. Selain itu, ekspor tembaga hingga
perhiasan juga mengalami kenaikan.

2. NERACA PERDAGANGAN INDONESIA PERIODE 2018

URAIAN 2018
Total Perdagangan 368,724.0
Migas 47,040.6
Non migas 321,683.5
Ekspor 180,012.7
Migas 17,171.7
Non migas 162,840.9
Impor 188,711.4
Migas 29,868.8
Non migas 158,942.5
Neraca Perdagangan -8,698.7
Migas -12,697.1
Non migas 3,998.4

 Di tahun 2018 neraca perdagangan Indonesia defisit, dimana nilai impor lebih besar
daripada nilai ekspor. Ekspor Indonesia pada tahun 2018 sebesar 180.012,7 juta US$,
dimana ekspor migas sebesar 17.171,7 juta US$ dan ekspor nonmigas sebesar
162.840,9 juta US$. Sementara impor sebesar 188.711,4 juta US$ dimana impor
migas sebesar 29.868,4 juta US$ dan impor nonmigas sebesar 158.842,9 juta US$.

 Menurut Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, terjadinya


peningkatan kegiatan impor dikarenakan masyarakat atau industri yang masih
berkegantungan kepada penggunaan bahan bakar minyak sehingga defisit migas
terlalu besar.
 Selain impor, defisit neraca perdagangan juga dipengaruhi oleh nilai ekspor Indonesia
pada Desember 2018. Di mana ekspor bulan Desember mengalami penurunan cukup
besar sebesar 4,89 persen menjadi USD 14,18 miliar jika dibandingkan dengan
November 2018.

3. NERACA PERDAGANGAN INDONESIA PERIODE 2019

URAIAN 2019
Total Perdagangan 338,958.7
Migas 33,674.6
Non migas 305,284.1
Ekspor 167,683.0
Migas 11,789.3
Non migas 155,893.7
Impor 171,275.7
Migas 21,885.3
Non migas 149,390.4
Neraca Perdagangan -3,592.7
Migas -10,096.1
Non migas 6,503.3
 Impor migas yang tinggi menyebabkan defisit perdagangan Indonesia. Neraca
perdagangan Indonesia sepanjang 2019 masih mengalami defisit sebesar US$ 3,5 juta.
Meski begitu, defisitnya lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 8,7
juts. Di sisi lain, kinerja impor migas tercatat stabil sejalan dengan menurunnya impor
hasil minyak, sementara impor minyak mentah meningkat. Secara kumulatif, neraca
perdagangan migas sepanjang tahun 2019 mencatat defisit yang lebih rendah dari
tahun sebelumnya.
 Namun demkian, neraca non migas masih mencatatan surplus sebesar 6,15 miliar
dollar AS. Kinerja impor non migas menapai 148,83 miliar dollar AS dan ekspor
tercatat sebesar 154,98 miliar dollar AS.

4. NERACA PERDAGANGAN INDONESIA PERIODE 2020

URAIAN 2020
Total Perdagangan 304,760.6
Migas 22,507.9
Non migas 282,252.7
Ekspor 163,191.8
Migas 8,251.1
Non migas 154,940.8
Impor 141,568.8
Migas 14,256.8
Non migas 127,312.0
Neraca Perdagangan 21,623.0
Migas -6,005.7
Non migas 21,628.8

 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus


US$21,62 sepanjang 2020 di tengah pandemi virus corona. Realisasinya jauh lebih
tinggi dari defisit US$3,5 pada Januari-Desember 2019.
 Kepala BPS Suhariyanto mengatakan surplus terjadi karena nilai ekspor mencapai
US$163,31 miliar atau turun 2,61 persen dari US$167,68 miliar pada 2019. Sementara
impor mencapai US$141,57 miliar atau turun 17,34 persen dari US$171,28 miliar
pada periode yang sama.
 Secara rinci, ekspor secara tahunan untuk migas turun 29,52 persen, pertanian naik
13,98 persen, industri pengolahan naik 2,95 persen, dan pertambangan turun 20,7
persen. Sedangkan impor tahunan berasal dari barang konsumsi yang turun 10,93
persen, bahan baku penolong minus 18,32 persen, dan barang modal melorot 16,73
persen.
 Peningkatan ekspor terjadi di komoditas lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar
mineral, mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan,
dan pakaian aksesoris rajutan. Sementara penurunan ekspor terjadi di komoditas besi
dan baja, kapal, perahu, dan struktur terapung, ikan dan udang, bahan kimia
anorganik, dan pupuk.

Referensi :

 https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/defisit-neraca-perdagangan-indonesia-
di-desember-2019-turun/
 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210115093246-92-594042/corona-neraca-
dagang-ri-2020-surplus-us-2174-miliar
 https://www.kominfo.go.id/content/detail/12395/nilai-ekspor-indonesia-2017-naik-
1622-surplus-perdagangan-1184-miliar-dolar/0/berita
 https://www.suara.com/bisnis/2017/05/15/145011/ini-penyebab-neraca-perdagangan-
indonesia-surplus-di-bulan-april

Anda mungkin juga menyukai