Anda di halaman 1dari 16

Critical Journal Review (CJR) Cc

Manajemen Pendidikan

Nama Mahasiswa : Rohani Situmorang


NIM : 2213132037
Dosen Pengampu : Ahmad Sahat Pardamean S.P.d,M.P.d
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Berkat,anugerah dan kasih NYA kepada penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical
Jurnal Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mataManajemen Kelas. Terimakasih
juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tulisan ini,
terutama kepada Dosen Pengampu Bapak Ahmad Sahat Pardamean S.Pd.,M.Pd,.

Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari jurnal yang penulis bahas, mulai dari identitas jurnal,
pembahasan, kritik serta kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut.Terlepas dari itu semua, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa bahwa masih ada kekuarngan dan kesalahan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki tulisan ini menjadi yang lebih baik lagi
ke waktu yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap Critical Jurnal Review ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pembaca Sekian dan Terimakasih.

Medan,3 November 2021

Rohani situmorang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2. Identitas Masalah ........................................................................................................ 2
1.3. Pembatasan Masalah................................................................................................... 2
1.4. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
1.5. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
2.1. Identitas Jurnal................................................................................................................ 3
2.2. Ringkasan Jurnal............................................................................................................. 4
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal............................................................................ 19
2.4. Perbedaan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding..................................................... 21
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 22
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 22
3.2. Saran ............................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 23
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 24
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Manfaat Critical Journal Review


1.Sebagai Rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari bacaan yang
relevan.
2.Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasa dalam mengkritisi sebuah jurnal.
3.Untuk menambah pengetahuan tentang manajemen Pendidikan.
4.Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang dikritik.

B.Tujuan Critical Journal Review


1.Untuk memnuhi Tugas pada mata kuliah Manajemen Pendidikan.
2.Meningkatkan kemampuan Mahasiswa dalam meringkas,menganalisa,dan membandingkan
serta memberi kritik pada jurnal.
3.Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya Manajemen Pendidikan dalam
Kehidupan.

C.Identitas Journal yang direview


1.Journal Utama
Judul Artikel : Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pada SDN Dayah Guci Kabupaten Pidiye
Pengarang :Muhammad Nur
Cut Zahri Harun
Sakdiah Ibrahim
Nama jurnal :Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Penerbit :Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Kota Terbit :Darussalam Banda Aceh 23111,Indonesia
Tahun terbit :2016
Volume :11 Lembar
ISSN : 2302-0156
P-ISSN :-

2.Journal Pembanding
Judul Artikel :Manajemen Pendidikan Tinggi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pengarang :Sitti Rabiah
Tahun terbit ;2019
Volume :6 Lembar
ISSN ; 2598-398X

BAB II
RINGKASAN ISI

A.Pendahuluan
Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah,
maupun tujuan jangka panjang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, dengan meliputi: (1) Perencanaan program
sekolah; (2) Pelaksanaan program sekolah dan (3) Hambatan yang dihadapinya. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data
dilakukan melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, pengawas dan guru pada SD Negeri Dayah Guci Kabupaten
Pidie. Hasil penelitiannya ditemukan: (1) Perencanaan program sekolah mencakup: program
pengajaran, meliputi: kebutuhan tenaga guru pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku
pelajaran, alat-alat pelajaran dan alat peraga, pengadaan atau pengembangan laboratorium
sekolah, pengadaan atau pengembangan perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil belajar, dan
kegiatan kurikuler; (2) Pelaksanaan program sekolah yaitu strategi yang diterapkan untuk
tercapainya peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT,
pemecahan masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
sekolah; dan (3) Hambatan dalam perencanaan program sekolah, antara lain kurangnya
partisipasi masyarakat dan kesulitan ekonominya sehingga dukungan mereka terhadap
manajemen sekolah ikut rendah. Diharapkan kepada pengawas agar dapat mengarahkan dan
mengawasi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan tentang perencanaan program
sekolah, pelaksanaan program dan hambatan yang dihadapinya secara tepat guna, efektif dan
efesien sehingga mutu pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.
B.Deskripsi isi jurnal I

Quality Management and the School of Education Manajemen sekolah dapat diartikan segala
sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan, dengan meliputi: (1) Perencanaan program sekolah; (2) Pelaksanaan program
sekolah dan (3) Hambatan yang dihadapinya.

Hasil penelitiannya ditemukan: (1) Perencanaan program sekolah mencakup: program


pengajaran, meliputi: kebutuhan tenaga guru pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku
pelajaran, alat-alat pelajaran dan alat peraga, pengadaan atau pengembangan laboratorium
sekolah, pengadaan atau pengembangan perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil belajar, dan
kegiatan kurikuler; (2) Pelaksanaan program sekolah yaitu strategi yang diterapkan untuk
tercapainya peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT,
pemecahan masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
sekolah; dan (3) Hambatan dalam perencanaan program sekolah, antara lain kurangnya
partisipasi masyarakat dan kesulitan ekonominya sehingga dukungan mereka terhadap
manajemen sekolah ikut rendah.

Diharapkan kepada pengawas agar dapat mengarahkan dan mengawasi kepala sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan tentang perencanaan program sekolah, pelaksanaan program dan
hambatan yang dihadapinya secara tepat guna, efektif dan efesien sehingga mutu pendidikan di
sekolah tersebut dapat ditingkatkan.

Efektivitas sekolah merujuk pada perberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi
tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam struktur program
dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki
kompetensi.Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala
sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.Optimalisasi sumber
daya berkenaan dengan pemberdayaan sekolah merupakan alternatif yang paling tepat untuk
mewujudkan suatu sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, dibutuh sistem pengelolaan sekolah yang
bemutu dan mampu melakukan pengembangan dan perbaikan secara terus menerus, serta dapat
memberikan kepuasan kepada semua pelanggan.Selain itu, permasalahan khusus dalam
pendidikan yaitu rendahnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
kesejahteraan guru, prestasi siswa, kesempatan pemerataan pendidikan, relevansi pendidikan dan
mahalnya biaya pendidikan.

Konsep Manajemen Sekolah Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efesien.Manajemen sekolah merupakan proses mengelola sekolah melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.Salah satu perioritas kepala sekolah dalam manajemen sekolah ialah manajemen
pembelajaran.

2.Journal Pembanding (II)

Peningkatan kualitas berkelanjutan berfungsi sebagai langkah untuk mengatasi masalah pen-
didikan berkualitas rendah yang mengandalkan pendekatan konvensional.Pendekatan jaminan
kualitas memimpin institusi pendidikan tinggi untuk belajar dan menerapkan Manajemen
Kualitas Total (TQM).

TQM adalah manajemen mutu terpadu yang dilakukan oleh setiap tingkat manajemen dan semua
unit dalam sistem organisasi yang bertujuan untuk memberikan layanan yang memuaskan
kepada pelanggan.Jadi setiap Pendidikan Tinggi harus mengoptimalkan manajemen untuk
meningkatkan kualitas.

Ada empat lingkup manajemen pendidikan tinggi yang berhasil, seperti: (1) siswa merasa puas
dengan layanan pendidikan tinggi; (2) pelanggan pendidikan puas dengan layanan kepada
siswanya; (3) pemegang sa-ham merasa puas memiliki lulusan berkualitas tinggi dan memenuhi
ekspektasi; (4) dosen dan staf puas dengan layanan pendidikan tinggi di beberapa bidang:
pembagian kerja, hubungan dan komunikasi anta-ra dosen /pemimpin, karyawan, gaji /honor
yang diterima dan layanan.

Manajemen, pendidikan tinggi, mutu pendidikan ABSTRACT In improving the quality of


education, there should be sustainability of performance and quality improvement.Pendidikan
tidak hanya terbatas ber-peran pada pengalihan ilmu pengetahuan (Transfer of knowledge) saja,
namun juga berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kre-atif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Dari fungsi dan tujuan pendidikan ini di-
harapkan manusia Indonesia adalah manu-sia yang berimbang antara segi afektif, kog-nitif, dan
psikomotor, dan dalam pen-capaian tujuan pendidikan nasional, dunia pendidikan nasional
dihadapkan pada satu masalah besar yakni peningkatan mutu dan relevansi
pendidikan....Masalah ini menjadi fokus yang paling penting dalam pem-bangunan pendidikan
nasional....
Dalam peningkatan kualitas manusia Indo-nesia, pemerintah tidak merupakan satu sistem yang
lepas dengan pihak swasta dan masyarakat.Hubungan pemerintah, masyarakat dan swasta
merupakan hub-ungan yang tidak terpisahkan dalam peran-annya dalam meningkatkan
pemerataan dan mutu pendidikan.

Untuk menjamin mutu dan kualitas pendidikan diperlukan perhatian yang seri-us, baik oleh
penyelenggara pendidikan, pemerintah, maupun masyarakat.Sebab dalam sistem pendidikan
nasional sekarang ini, konsentrasi terhadap mutu dan kualitas bukan semata-mata tanggung
jawab Pen-didikan Tinggi dan pemerintah, tetapi merupakan sinergi antara berbagai kompo-nen
termasuk masyarakat.

Untuk melaksanakan penjaminan mutu tersebut, diperlukan kegiatan yang sistematis dan
terencana dalam bentuk manajemen mutu.Manajemen mutu dalam pendidikan merupakan cara
dalam mengatur semua sumber daya pendidikan, yang diarahkan agar semua orang yang terlibat
di dalamnya melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan
pelaksa-naan pekerjaan sehingga menghasilkan jasa yang sesuai bahkan melebihi harapan
"pelanggan pendidikan".

Dengan paradigma kebijakan pemerintah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah membawa perubahan di hamper semua aspek kehidupan manusia di mana
berbagai perma-salahan dapat dipecahkan dengan upaya pen-guasaan dan peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, namun di satu sisi
peru-bahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin
ketat.Agar mampu berperan dalam per-saingan global, maka sebagai bangsa kita per-lu terus
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.Pening-katan kualitas
sumber daya manusia merupa-kan keniscayaan yang harus dilakukan secara "terencana, terarah,
intensif, efektif, efisien, dan produktif" dalam proses pembangunan.

Urgensitas peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadikan pemerintah bersama kalangan
swasta bersama-sama telah dan ter-us berupaya mewujudkannya melalui berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas.Peningkatan kualitas merupakan salah satu
prasyarat agar manusia dapat memasuki era globalisasi yang penuh dengan persaingan yang
sehat dan berkualitas.Untuk itu peningkatan kualitas merupakan agenda utama dalam meningkat-
kan mutu Pendidikan Tinggi agar dapat survive dalam era global....

Manajemen Mutu Terpadu merupakan konsep peningkatan mu-tu secara terpadu di bidang
manajemen.Faktor yang menjadi penyebab rendahnya mutu pada pendidikan tinggi adalah
karena kurang optimalnya manajemen pendidikan tinggi, keterbatasan sarana dan fasilitas pen-
dukung pembelajaran, serta masih ada SDM dosen yang belum S2 atau belum memenuhi syarat..

Kebijakan dapat berbentuk kepu-tusan yang dipikirkan secara matang dan hati-hati oleh
pengambil keputusan puncak dan bukan kegiatan-kegiatan berulang yang rutin dan terprogram
atau terkait dengan aturan-aturan keputusan.Managere diter-jemahkan ke dalam bahasa Inggris
dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, manager untuk orang yang
melakukan kegiatan manajemen.Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan.

Menurut Syafaruddin mengemuka-kan bahwa manajemen sebagai suatu proses pengaturan dan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk
mencapai tujuan organ-isasi secara efektif dan efisien.Fungsi perencanaan identik dengan
penyusunan strategi, standar, serta arah dan tujuan dalam mencapai tujuan organisasi.

BAB III

PEMBAHASAN

A.Pembahasan isi Jurnal


Pendidikan dalam konsep pengembangan masyarakat merupakan dinamisasi dalam
pengembangan manusia yang beradab. Pendidikan tidak hanya terbatas berperan pada
pengalihan ilmu pengetahuan (Transfer of knowledge) saja, namun juga berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Dari fungsi dan tujuan pendidikan ini diharapkan manusia
Indonesia adalah manusia yang berimbang antara segi afektif, kognitif, dan psikomotor, dan
dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional, dunia pendidikan nasional dihadapkan pada satu
masalah besar yakni peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Masalah ini menjadi fokus
yang paling penting dalam pembangunan pendidikan nasional.
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN
menurut Nurcholis kebijakan sebagai keputusan suatu organisasi yang dimaksudkan untuk
mencapai tujuan tertentu, berisikan ketentuan-ketentuan yang dapat dijadikan pedoman perilaku
dalam hal: 1. Pengambilan keputusan lebih lanjut yang harus dilakukan baik kelompok sasaran
ataupun (unit) organisasi pelaksanaan kebijakan. 2. Penerapan atau pelaksanaan dari suatu
kebijakan yang telah ditetapkan baik dalam hubungan dengan (unit) organisasi pelaksana
maupun dengan kelompok sasaran yang dimaksudkan
MANAJEMEN
Kata manajemen menurut asal katanya (etimologis) berasal dari bahasa latin manus+agere.
Manus berarti tangan, sedangkan agree berarti melakukan, digabungkan menjadi kata kerja
managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam
bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, manager untuk orang yang
melakukan kegiatan manajemen. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan.
Secara umum fungsi manajemen terbagi menjadi 4 macam, yaitu
1. Perencanaan (Planning
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Directing)
4. Fungsi Pengendalian (Controlling)

KINERJA DOSEN
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.
Kinerja merupakan kegiatan yang telah dicapai seseorang tenaga kerja dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka kinerja
dapat digolongkan menjadi dua yaitu bersifat konkrit dan abstrak:
(1) Kinerja yang bersifat konkrit adalah hasil kerja yang mudah dan langsung dapat dilihat,
dibuktikan dan diukur.
(2) Kinerja yang bersifat abstrak adalah hasil kerja yang tidak dapat dilihat dan diperlukan.
Jadi, dosen adalah seorang pendidik, maka keberadaan dosen bukan hanya kepada kewajiban
menyampaikan materi (Transfer of knowledge) kepada mahasiswa, akan tetapi juga
berkewajiban skill dan nilai (transfer of skill and transfer of value). Ini berarti bahwa tugas dosen
tidak selesai pada aspek knowledge saja, pandai ilmu pengetahuan dan dapat menyampaikan
kepada mahasiswa, namun juga harus dapat menjadi teladan bagi mahasiswanya, perilaku yang
dilakukan oleh dosen harus menjadi cermin atau contoh bagi mahasiswanya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA


1. Efektifitas dan efisiensi
2. Otoritas (Wewenang)
3. Disiplin
4. Inisiatif
KARAKTERISTIK KINERJA KARYAWAN
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut:
1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3. Memiliki tujuan yang realistis.
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.
5. Memanfaatkan umpan balik (Feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang
dilakukannya.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan
INDIKATOR KINERJA KARYAWAN
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
5. Kemandirian
4. Efektivitas.
FUNGSI PENILAIAN KINERJA
Menurut Handoko mengemukakan bahwa fungsi diadakannya penilaian kinerja di setiap
organisasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Sebagai dasar untuk menentukan keputusan penggajian.
2. Sebagai dasar umpan balik atas kinerja yang dilakukan seseorang atau kelompok.
3. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan yang dinilai.
4. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan promosi.
5. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan mutasi dan pemberhentian.
6. Sebagai dasar pertimbangan untuk keputusan training dan pengembangan.
7. Sebagai dasar pertimbangan untuk keptusan penghargaan (reward).
8. Sebagai alat untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja.
MANFAAT PENGUKURAN KINERJA
Adapun manfaat pengukuran kinerja berdasarkan modul akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
lembaga administrasi negara adalah:
(1) Memastikan pemahaman pada pelaksanaan dan ukuran yang digunakan untuk mencapai
kinerja.
(2) Memastikan tercapainya rencana kerja yang telah disepakati.
(3) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kerja serta melakukan tindakan perbaikan kinerja.
(4) Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi pelaksanaannya yang
telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
(5) Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan telah terpenuhi.
(6) Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah. (7) Memastikan bahwa
pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.
(8) Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.
(9) Mengungkap permasalahan yang ada. Sedangkan menurut Irham Fahmi fungsi manajemen
kinerja adalah mencoba memberikan suatu pencerahan dan jawaban dari berbagai permasalahan
yang terjadi di suatu organisasi baik yang disebabkan oleh factor internal dan eksternal, sehingga
apa yang dialami pada saat ini tidak membawa pengaruh yang negatif bagi aktivitas perusahaan
pada saat ini dan yang akan datang.
PENGERTIAN MUTU
Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu produk atau jasa itu akan dapat diwujudkan bila
orientasi seluruh kegiatan organisasi tersebut berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Sedangkan menurut Djam’an Satori penjaminan mutu adalah pemikiran yang
didasarkan pada perlunya perlindungan terhadap mereka pemakai produk barang atau jasa
pelayanan. Konsumen tidak boleh dirugikan dengan mendapatkan barang yang cacat, cepat
rusak, atau tidak nyaman digunakan. Penjaminan mutu pendidikan merupakan upaya untuk
menyediakan layanan pembelajaran sedemikian rupa, sehingga konsumen (mahasiswa) dapat
mengembangkan potensi dirinya secara optimal.
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN MUTU
Ciri-ciri manajemen mutu (sebagai bentuk pelayanan pelanggan), sebagaimana yang dikehendaki
dalam TQM adalah:
1. Ketepatan waktu pelayanan
2. Akurasi Pelayanan
3. Kesopanan dan keramahan
4. Bertanggung jawab atas segala keluhan (Complain) pelanggan.
5. Kelengkapan pelayanan
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan
7. Variasi Layanan
8. Pelayanan Pribadi
9. Kenyamanan
10. Ketersediaan atribut pendukung

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN


Ada tiga faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu:
1) Kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan educational production
function atau input-input analisis yang tidak konsisten;
2) Penyelenggaraan dilakukan secara sentralistik;
3) Peran serta masyarakat khususnya orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan sangat
minim.
Untuk merealisasikan kebijakan di atas maka Pendidikan Tinggi perlu melakukan manajemen
peningkatan mutu. Manajemen Peningkatan Mutu selanjutnya disingkat MPM ini merupakan
suatu model yang dikembangkan di dunia pendidikan, seperti yang telah berjalan di Sedney,
Australia yang mencakup: Quality Assurance dan Quality Control, dipadukan dengan model
yang dikembangkan di Pittsbrurg, Amerika Serikat oleh Donald Adams, dkk.
Semua program peningkatan mutu pendidikan tinggi tidak akan berjalan efektif dan efisien
tanpa didukung dana yang memadai baik itu yang berasal dari pemerintah, masyarakat, ataupun
dunia usaha. Dalam manajemen produksi, ada suatu mekanisme penjaminan agar produk yang
dihasilkan dapat memenuhi standar mutu. Untuk itu pengendalian mutu harus dilakukan sejak
awal perencanaan. Apabila pengendalian mutu dilakukan setelah produk dihasilkan bisa
menghadapi resiko terjadinya sejumlah produk yang tidak sesuai dengan standar yang
diharapkan.
Manajemen mutu menekankan keterlibatan maksimal berbagai pihak, sehingga menjamin
partisipasi semua komponen pendidikan yang lebih luas dalam perumusan- perumusan keputusan
tentang pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong komitmen mereka terhadap
penyelenggaraan Pendidikan akan mendukung efektivitas dalam pencapaian tujuan Pendidikan
tinggi.
PENTINGNYA MANAJEMEN MUTU DALAM PENDIDIKAN
Untuk menjamin terselenggaranya pendidikan sesuai dengan standar mutu, diperlukan penilaian
secara terus menerus dan berkesinambungan terhadap kelayakan dan kinerja yang dilakukan
dalam rangka melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi. Menurut
Mohammad Ali mengemukakan bahwa penilaian terhadap kelayakan dan kinerja secara
berkesinambungan tesebut tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan manajemen, khususnya
manajemen mutu pendidikan tinggi, yang mempunyai tujuan utama mencegah dan mengurangi
resiko terjadinya kesalahan dalam proses produksi, dengan cara mengusahakan agar setiap
langkah yang dilaksanakan selama proses produksi dapat berjalan sebaik-baiknya sesuai standar.
Konsep Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah merupakan proses mengelola sekolah melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai manajer sekolah menempati posisi yang telah
ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah satu perioritas kepala sekolah dalam manajemen
sekolah ialah manajemen pembelajaran.
Fungsi Manajemen Sekolah
Secara umum ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi
perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan
fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf).
Garapan Manajemen Sekolah
Soepardi (Mulyasa,,2011:11)mengungkapkan bahwa “Garapan manajemen Pendidikan meliputi
bidang organisasi kkurikulum,perlengkapan Pendidikan,media Pendidikan,personil
Pendidikan,hubungan kemanusiaan ,dan dan finansial atau keuangan”
Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen
Wahjosumidjo (2011:83) menjelaskan “Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan
sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin suatu
lembaga atau sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran’’.Dalam melaksanakan fungsinya, kinerja seorang kepala sekolah sering dirumuskan
sebagai EMASLIM, singkatan dari Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader,
Innovator, dan Motivator.
Mutu Pendidikan
Mutu berkaitan dengan baik buruknya suatu benda, kadar atau derajat. Mutu pendidikan yang
diinginkan tidak terjadi begitu saja, tetapi mutu perlu direncanakan. Perencanaan yang matang
merupakan salah satu bagian dalam upaya meningkatkan mutu. Depdiknas (Mulyasa, 2013:157),
Secara umum “Mutu diartikan sebagai gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau
jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam membuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan output
Pendidikan”
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses. Input sumber daya meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru
termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan, perlengkapan,
uang, bahan dan sebagainya). Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu
yang lain
Proses pendidikan yang bermutu apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses
pendidikan itu sendiri. Kamisa (Karwati dan Priansa, 2013:15) menyebutkan “Mutu yang
dimaksud dalam perrspektif pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif, terutama
berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan ada dua,yaitu pelanggan
ekternal dan pelanggan internal Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala sekolah,
guru dan karyawan sekolah) berkembang, baik fisik maupun psikis, sedangkan pelanggan
eksternal, yaitu: (1) eksternal primer (peserta didik), (2) eksternal skunder (orang tua, pemimpin
pemerintah dan perusahaan), dan (3) eksternal tersier (pasar kerja dan masyarakat luas).

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal:


1.Jurnal Utama
Kelebihan :
- Penulis menjelaskan secara rinci tentang manajemen sekolah
- Penulis juga menerapkan metode yang akurat
- Penelitian yang di lakukan oleh penulis sangat bagus, sehingga pembaca dapat memahami hal-
hal yang terjadi dalam manajemen suatu sekolah.
-Penulis juga menerapkan kajian kepustakaan sehingga dapat membantu para pembaca untuk
mencari tau hal-hal yang penting dalam jurnalnya secara rinci, dan saya rasa masih banyak
kelebihan lainnya.
Kekurangan :
Jurnal tersebut sangat banyak pembahasaanya sehingga kurang menarik untuk di baca, dan
sering kali penulis menggunakan beberapa kata atau kalimat yang sama pada bagian paragraf
lainnya sehingga terlihat seperti mengulang paragraf yang sama.

2.Jurnal Pembanding
Kelebihan :
Dilihat dari aspek isi, kelebihannya yaitu cakupan ruang lingkup dari artikel tersebut cukup luas,
dan penulisan abstraknya dilengkapi dengan bahasa inggris dan bahasa indonesia.
Dilihat dari aspek bahasa, kelebihannya yaitu bahasa yang digunakan pada artikel tersebut tidak
berbelit-belit sehingga mudah dimengerti.
Kekurangan :
kekurangannya tidak dilengkapi dengan gambar/diagram sehingga isi kurang menarik.

Kesimpulan dan Saran


Tak lepas dari keunggulan tentunya buku ini juga memiliki beberapa kelemahan. Maka dari itu,
alangkah lebih baiknya contoh-contoh pemasalahan yang ada dapat di tambah sehingga pembaca
akan lebih paham untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Jurnal ini sesuai digunakan untuk banyak pembaca dan kepala sekolah serta para pendidik dan
pembaca lain nya untuk menambah wawasan untuk mengetahui bagaimana Manajemen Peserta
Didik yang sebenarnya serta pendidik khususnya sebagai landasan dalam menejemen
peningkatan mutu sekolah khususnya di dalam sekolah dasar. Sebagai mahasiswa buku ini
sangat membantu untuk bahan tambahan atau referensi atau wawasan pengetahuan dalam
perkuliahan maupun pembuatan tugas makalah.

Daftar Pustaka
Maswan. (2015). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah. Tarbawi , 193-204.

Nur, Muhammad C. Z. (2016). Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan


pada SDN Dayah Guci Kabupaten Pidie. Adminstrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala , 93-103.

Anda mungkin juga menyukai