Anda di halaman 1dari 3

Ketika membuka sebuah pidato atau acara kadang kita melewatkan moment yang

berharga tersebut secara "B" aja! Siapa dari kita yang ketika membuka se

MC Training – Generasi Muda Mudi Jlamprang Lor

Public Speaking Training and MC – Dinas Pariwisata Sleman

Sekolah Mendengar

Ketika membuka sebuah pidato atau acara kadang kita melewatkan moment yang berharga
tersebut secara “B” aja!

Siapa dari kita yang ketika membuka sebuah pidato/presentasi berkata seperti ini :

“Perkenalkan nama saya …… Terima kasih sebelumnya untuk kesempatan yang diberikan kepada
saya.. selama 2 jam kedepan saya akan membawakan sebuah materi yang berjudul….., kenapa
ini penting? karena….”

Dan tebak sehabis ucapan tersebut tiba-tiba audience kita langsung ngobrol sendiri, mainan HP,
mulai duduk ngelonjor, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang “mengganggu kita”.

Banyak orang menyepelekan arti pentingnya sebuah Opening, opening selama ini dianggap
hanya sebuah pelengkap untuk masuk ke sesuatu yang sifatnya jauh lebih penting yakni ISI.
Namun boleh percaya atau tidak, bahwa ternyata Opening memiliki kekuatan yang jauh lebih
besar dari hal tersebut, sama seperti saat pagi hari ketika kita memulai hari dengan emosi yang
negatif maka sepanjang hari emosi tersebut biasanya akan membuat hari kita berantakan,
namun jika pagi kita diawali dengan semangat dan hati yang ceria maka sepanjang hari kita akan
terasa cerah.

Opening yang buruk akan merusak isi yang sebenarnya baik, tetapi opening yang baik akan
mempermanis isi yang buruk. Apalagi jika opening kita keren ditambah isi yang mantab! pasti
hasilnya akan “sempurnaaa..” (ini belum ngomongin tentang closing ya)

So mari sekarang kita belajar bagaimana membuat opening kita berbeda dari yang lain dan
tentunya lebih berdampak. Ada 6 cara, yang bisa kita singkat dengan QBS pangkat 2, yakni ;

 Quotes :

Sebuah quotes yang sesuai dengan isi materi kita akan menambah joss pembukaan, seperti
contoh :

“Imagination is more important than knowledge”-Albert Einstein


Quotes ini kita berikan saat membawa materi tentang kreatifitas, atau yang berhubungan dengan
pendidikan.
 Question

Ajukan pertanyaan yang sifatnya sederhana, dalam arti jawabanya tidak perlu panjang dan tidak
perlu berpikir terlalu lama. Kenapa, karena orang akan secara reflek menjawab pertanyaan yang
sederhana.

Siapa disini yang ingin menjadi pengusaha sukses? Siapa disini yang ingin keliling
dunia?

 Bagaimana Jika

Berikan “pertanyaan” bagaimana jika, hal ini akan membuat audience kita secara imajinasi akan
mengikut proses pemikiran kita sebagai pembicara.

Bagaimana jika pagi hari kita terlambat untuk bangun? bagaimana perasaan Anda?

 Bayangkan

Hampir sama dengan metode Bagaimana Jika, tetapi metode Bayangkan ini untuk hal yang
lebih extraordinary.

Bayangkan anda tidak pernah olah raga saat ini dan tidak menjaga pola makan anda?
apa yang akan terjadi nanti ketika sudah tua?

 Silence

Stop, diam, pause 2-10 detik. Hal ini akan membuat audience kita akan lebih tenang, dan siap
mendengarkan apa yang kita akan bicarakan karena biasanya audience ingin segera melihat
pembicara memulai presentasinya. Jeda tambahan akan membuat fokus audience akan
mengarah kepada kita.

 Statistic

Statistik bisa diartikan dengan Data yang mencengangkan. Sebelum memulai presentasi kita
bisa memaparkan data/fakta yang nyata dan yang kira-kira akan membuat audience terbelalak.

Data menunjukan bahwa 97% dari kita yang hadir di acara ini masa depannya akan
biasa saja!
6 hal tersebut bisa dilakukan satu persatu atau kombinasi dari beberapa hal, tergantung dari
waktu yang diberikan untuk presentasi.

Semoga dengan menambah sedikit kalimat diawal pembukaan akan membuat presentasi kita
menjadi presentasi yang tak terlupakan oleh audienc

Anda mungkin juga menyukai