Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Tentang

VAGINITIS

DISUSUN OLEH :

NADIA HUZAYFA

KELAS IXD

MTS NEGERI 01 SUMBAWA BARAT


2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat AllAh Subhanahu Wata’Ala atas segala
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai
“VAGINITIS”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

ii
Taliwang, 11 Agustus 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................................................... 1

iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi................................................................................................................................... 2
B. Penyebab................................................................................................................................. 3
C. Gejala...................................................................................................................................... 3
D.Diagnosa.................................................................................................................................. 4
E. Pengobatan.............................................................................................................................. 5
F. Pencegahan.............................................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................................... 8
B. Saran....................................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka memiliki cairan
dari vagina. Ini adalah proses normal yang menjaga daerah mukosa vagina lembab.
Tetapi tidak hanya itu daerah vagina yang lembab bisa berubah menjadi sarang
berkumpulnya bakteri-bakteri,jamur serta virus yang bisa dengan mudah hidup di daerah tersebut

iv
dan bisa menimbulkan penyakit,seperti yang terdapat di daerah vagina yang biasa di sebut sebagai
vaginitis.
Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara
langsung pada luka vagina atau melalui luka perineum, permukaan mokusa membengkak dan
kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.
Vaginitis di sebabkan oleh jamur dan bakteri akibat tidak bersihnya genetalia,gejala pada
vaginitis biasanya di sertai keluar cairan vagina atau keputihan yang abnormal,di katakan
abnormal karena keputihan tersebut sangat berlebihan berbau dan terjadi iritasi di sekitar
vagina,vaginitis bisa juga di sebabkan bawaan pada saat bersalin karena kurangnya keseterilan
dari alat atau dari henskun si penolong yang kurang seteril.
Asuhan kebidanan patologi pada ibu nifas dengan Vaginitis meliputi data subyektif dan
data obyektif. Data subyektif berisi identitas,alasan datang. Sedangkan data obyektif berisi tanda-
tanda vital,pemeriksaan fisik.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami lebih sfesifik menganai HIV/AIDS
2. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Guru Biologi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Vaginitis
Vaginitis adalah peradangan dari vagina. Vaginitis sangat umum dan dilaporkan oleh
sebanyak 75% dari wanita-wanita pada beberapa titik dari kehidupan-kehidupan mereka.
Vaginitis dapat disebabkan oleh sejumlah infeksi-infeksi, termasuk bakteri-bakteri (seperti

v
Gardnerella dan gonorrhea), protozoan-protozoan (seperti trichomonas), dan ragi (Candida).
Infeksi ragi vagina adalah bentuk paling umum dari vaginitis, sering dirujuk sebagai vaginal
Candidiasis.
Infeksi-infeksi bakteri vagina terjadi ketika bakteri baru diperkenalkan kedalam area
vagina, atau ketika ada peningkatan dalam jumlah bakteri yang sudah hadir di vagina relatif pada
jumlah dari bakteri yang normal. Contohnya, ketika bakteri yang normal dan melindungi dihapus
oleh antibiotik-antibiotik (diminum untuk merawat infeksi saluran kencing, pernapasan dan tipe-
tipe lain) atau oleh obat-obat penekan imun (immunosuppressive drugs), bakteri dapat berlipat
ganda, menyerang jaringan-jaringan, dan menyebabkan iritasi dari lapisan vagina (vaginitis).

Infeksi-infeksi bakteri vagina dapat juga terjadi sebagai akibat dari luka pada vagina
bagian dalam, seperti setelah kemoterapi. Juga, wanita-wanita dengan sistim imun yang ditekan
(contohnya, yang memakai obat-obat yang berhubungan dengan cortisone seperti prednisone)
mengembangkan infeksi-infeksi bakterii vagina lebih seringkali daripada wanita-wanita dengan
imunitas yang normal. Kondisi-kondisi lain yang mungkin memberi wanita-wanita kecenderungan
mengembangkan infeksi-infeksi ragi vagina termasuk diabetes militus kehamilan, dan memakai
obat-obat kontrasepsi oral. Pengunaan pancuran-pancuran atau spray-spray kesehatan vagina yang
diberi minyak wangi mungkin juga meningkatkan risiko seorang wanita mengembangkan infeksi
bakteri vagina.

Infeksi bakteri vagina tidak dipertimbangkan sebagai infeksi yang ditularkan secara
seksual atau sexually transmitted infection (STD), karena Candida mungkin hadir pada vagina
yang normal, dan kondisi terjadi pada wanita-wanita yang tidak kawin. Bagaimanapun, adalah
mungkin untuk pria-pria mengembangkan gejala-gejala dari iritasi kulit penis dari infeksi bakteri
setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.

B. Penyebab
Penyebabnya bisa berupa:
1. Infeksi
 Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus)
 Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita hamil dan pemakai
antibiotik
 Protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis)

vi
 Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes).

2. Zat atau benda yang bersifat iritatif


 Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons
 Sabun cuci dan pelembut pakaian
 Deodoran
 Zat di dalam air mandi
 Pembilas vagina
 Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat
 Tinja
3. Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya
4. Terapi penyinaran
5. Obat-obatan
6. Perubahan hormonal.

C. Gejala
Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal
dan nyeri. Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal
dan warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa seperti keju, atau kuning kehijauan atau
kemerahan.
Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu
atau keruh kekuningan dan berbau amis. Setelah melakukan hubungan seksual atau mencuci
vagina dengan sabun, bau cairannya semakin menyengat karena terjadi penurunan keasaman
vagina sehingga bakteri semakin banyak yang tumbuh. Vulva terasa agak gatal dan mengalami
iritasi.
Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada vulva
dan vagina.Kulit tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan kental seperti keju.
Infeksi ini cenderung berulang pada wanita penderita diabetes dan wanita yang mengkonsumsi
antibiotik.
Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih,
hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap. Gatal-gatalnya sangat hebat.
Cairan yang encer dan terutama jika mengandung darah, bisa disebakan oleh kanker

vii
vagina, serviks (leher rahim) atau endometrium. Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan
vagina setelah melakukan hubungan seksual.
Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa disebabkan oleh infeksi virus papiloma
manusia maupun karsinoma in situ (kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah lain).
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes atau
abses. Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis.
Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva. Vulvitis dapat
juga menyebabkan nyeri lokal sebagai tambahan pada gejala-gejala diatas. Nyeri pada area vulvar dirujuk
sebagai vulvodynia.
Pada sampai dengan 5% dari wanita-wanita, vulvovaginitis bakteri mungkin menyebabkan
persoalan kekambuhan. Infeksi bakteri yang kambuh terjadi ketika seorang wanita mempunyai
empat atau lebih infeksi-infeksi dalam satu tahun yang tidak berhubungan dengan penggunaan
antibiotik. Infeksi-infeksi bakteri yang kembuh mungkin dihubungkan pada kondisi medik yang
mendasarinya dan mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif.

D. Diagnosa
Infeksi ragi vagina disarankan ketika kotoran putih yang seperti keju dicatat pada dinding-
dinding dari vagina, namun gejala-gejala dari infeksi ragi vagina adalah tidak spesifik dan
mungkin adalah akibat dari kondisi-kondisi lain.

Untuk menegakan diagnosis secara pasti dan menyampingkan penyebab-penyebab lain


apa saja dari gejala-gejala, dokter anda mungkin mengambil specimen yang digores dari area yang
terpengaruh untuk analisa mikroskopik atau untuk pembiakan dalam laboratorium. Identifikasi
dari ragi dibawah mikroskop, jika memungkinkan, adalah cara yang paling murah dan paling
cepat dan akurat untuk menegakan diagnosis.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik cairan
yang keluar dari vagina. Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan untuk
mengetahui organisme penyebabnya. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan
pemeriksaan Pap smear. Pada vulvitis menahun yang tidak memberikan respon terhadap
pengobatan biasanya dilakukan pemeriksaan biopsi jaringan.

E. Pengobatan

viii
Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa membantu
mengurangi jumlah cairan. Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai
dengan penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-virus,
tergantung kepada organisme penyebabnya.Untuk mengendalikan gejalanya bisa dilakukan
pembilasan vagina dengan campuran cuka dan air. Tetapi pembilasan ini tidak boleh dilakukan
terlalu lama dan terlalu sering karena bisa meningkatkan resiko terjadinya peradangan panggul.
Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra) menjadi menempel satu
sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari.
Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan
vagina lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri. Pada infeksi menular seksual,
untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual diobati pada saat yang sama.
Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi sulih estrogen. Estrogen
bisa diberikan dalam bentuk tablet, plester kulit maupun krim yang dioleskan langsung ke vulva
dan vagina.

Pengobatan Umum Untuk Vaginitis

Jenis infeksi Pengobatan


 Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau
Jamur terconazole (krim, tablet vagina atau supositoria)
 Fluconazole atau ketoconazole< (tablet)
Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet vagina)
atau metronidazole (tablet).
Bakteri
Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan suntikan
ceftriaxon & tablet doxicyclin
Klamidia Doxicyclin atau azithromycin (tablet)
Trikomonas Metronidazole (tablet)
Virus papiloma Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg
manusia (kutil berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil
genitalis) (dioleskan ke kutil)
Virus herpes Acyclovir (tablet atau salep)

Selain obat-obatan, penderita juga sebaiknya memakai pakaian dalam yang tidak terlalu

ix
ketat dan menyerap keringat sehingga sirkulasi udara tetap terjaga (misalnya terbuat dari katun)
serta menjaga kebersihan vulva (sebaiknya gunakan sabun gliserin).
Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva atau
berendam dalam air dingin.
Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim
atau salep corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet). Krim atau tablet acyclovir diberikan
untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya infeksi herpes. Untuk mengurangi nyeri
bisa diberikan obat pereda nyeri.

F. Pencegahan
Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan dapat
meredakan beberapa gejala:
1. Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah genital Anda
setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan gunakan
sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri.
2. Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.
3. Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran bakteri dari
tinja ke vagina.

Hal-hal lain yang dapat membantu mencegah vaginitis meliputi:

1. Jangan gunakan douche. Vagina anda tidak memerlukan pembersihan lain dari mandi
biasa. Berulang menggunakan douche mengganggu organisme normal yang berada di
vagina dan dapat benar-benar meningkatkan risiko infeksi vagina. Douche tidak
menghilangkan sebuah infeksi vagina.
2. Gunakan kondom lateks laki-laki. Ini membantu mencegah infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual.
3. Pakailah pakaian katun dan stoking dengan pembalut di selangkangannya. Jika Anda
merasa nyaman tanpa itu, langsung mengenakan pakaian tidur. Ragi tumbuh subur di
lingkungan lembab.

x
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Vaginitis adalah peradangan yang terjadi pada vagina yang disebabkan oleh infeksi dari
bakteri,jamur dan virus. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan suami istri. Tetapi penyakit
ini juga bisa sembuh dengan terapi obat yang di berikan oleh tenaga kesehatan.

xi
Gejala dari penyakit ini adalah dengan keputihan yang mengganggu yaitu dengan
keputihan yang jumlah banyak berbau dan gatel. Cara mudah mencegah penyakit ini adalah
dengan menjaga selalu kebersihan daerah genetal anda.

B. Saran
Kesadaran individu sangat penting untuk menjaga kesehatan alat reproduksi pribadi agar
terhindar dari penyakit vaginitis ini. Dan sarankan untuk tenaga kesehatan unuk selalu membrikan
penyulusan tentang penyakit ini agar kita semua selalu ingat akan bahaya jika kita tidak menjaga
kesehatan vagina sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Fection,yestion.2010.http://www.totalkesehatananda.com/yeastinfection1.html.di akses tgl 19 jam 17.50.


Istikomah,Nurul.2010.Asuhan keperawatan dengan klien
vaginitis.http://snizty.blogspot.com/2010/04/Asuhan-Keperawatan-dengan-klien-html.di akses tanggal 20
jam 00.00 wib.

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai