Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MATA KULIAH ALAT BERAT

“WHEEL SKIDDER”

DOSEN PEMBIMBING
MOH . KHAMIM

DISUSUN OLEH :
M.YOPIE EKA PRIMADANA
2E
1731310024

D-III TEKNIK SIPIL – TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “WHEEL SKIDDER”.

Penulisan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan mengetahui


tentang alat berat wheel skidder.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, demi perbaikan di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………...……....i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................................1

1.4 Manfaat.........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1 Wheel Skidder.............................................................................................................. 2

2.2 Cara Kerja Wheel Skidder..............................................................................................

BAB III PEMERIKSAAN DAN KELAYAKAN OPERASI................................................2

BAB IV PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN.............................................................8

BAB V PENUTUP..................................................................................................................13

6.1 Kesimpulan.................................................................................................................13

6.2 Saran...........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam industri pemanenan kayu, mendapatkan kayu yang berkualitas adalah hal yang
menjadi prioritas. Mulai dari penebangan kayu, penyaradan / penarikan kayu, pembagian
batang dan pengukuran serta pengangkutan kayu, yang semuanya itu harus dilakukan secara
efektif dan efisien. Untuk itulah, diperlukan alat-alat berat dalam proses tersebut. Salah satu
alat berat yang digunakan yaitu Skidder. Yaitu alat yang digunakan untuk menarik batang
(log) dari lokasi penebangan ketempat pengumpulan sementara.
Ada 2 jenis skidder yang biasa digunakan, yaitu wheel skidder dan track skidder.
Perbedaan nya terletak pada penggerak akhirnya (roda ban (wheel) dan roda rantai (track).
Dalam penulisan paper ini, akan difokuskan pada wheel skidder.

RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :


1.2.1 Apa itu alat berat wheel skidder ?
1.2.2 Bagaimana fungsi dan cara kerja dari alat berat wheel skidder?
1.2.3 Bagaimana menghitung produktivitas alat berat wheel skidder?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas diperoleh tujuan sebagai berikut :


1.1.1 Mengenal alat penarik kayu (log) jenis wheel skidder
1.1.2 Mengetahui fungsi dan cara kerja alat berat wheel skidder
1.1.3 Menghitung produktivitas alat berat wheel skidder

Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas diperoleh manfaat bagi lembaga dan penulis sebagai
berikut :
1.4.1 Sebagai teori baru dalam merencanakan suatu pelaksanaan konstruksi
dengan penggunaan alat beratwheel skidder.
1.4.2 Sebagai pengetahuan baru untuk merencanakan suatu pelaksaan
konstruksi dengan penggunaan alat berat wheel skidder.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengenal Alat Berat Wheel Skidder

Bagi orang awam yang jauh dari dunia kehutanan, pastilah tidak mengenal apa itu
wheel skidder, apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya. Memang alat berat jenis ini hanya
beroperasi didalam hutan yang jauh dari keramaian. Karena ruang lingkup kerjanya sebatas
untuk menarik kayu-kayu hasil penebangan ke tempat pengumpulan kayu atau dalam istilah
kehutanan disebut penyadaran.

Wheel Skidder adalah jenis kendaraan berat apa pun yang digunakan dalam operasi
penebangan untuk menarik pohon-pohon yang ditebang dari hutan dalam proses yang disebut
"penyaradan", di mana kayu gelondongan dipindahkan dari lokasi pemotongan ke pendaratan.
Di sana mereka dimuat ke truk (atau di masa lalu, kereta api mobil atau flumes), dan dikirim
ke pabrik. Satu pengecualian adalah bahwa pada hari-hari awal penebangan, ketika jarak dari
garis kayu ke pabrik lebih pendek, tahap pendaratan dihilangkan sama sekali, dan "skidder"
akan digunakan sebagai kendaraan jalan utama, sebagai pengganti truk, kereta api, atau flume.

Gambar 2.1 Penyadaran kayu oleh alat berat

(Sumber: albert, 2012)

Dalam proses penyadaran kayu, Alat berat jenis wheel skidder sering digunakan
untuk daerah yang kurang ekstrim dan yang memiliki tingkat kelandaian kecil sehingga bisa
bergerak dengan cepat tanpa khawatir tergelincir.

2.1.1 Fungsi Wheel Skidder


Secara umum, fungsi dari wheel skidder ialah untuk menarik kayu dari tempat
penebangan ke tempat pengumpulan kayu sementara (TPn). Dalam menarik kayu-kayu
2
tersebut, bisa menggunakan kabel (winch) atau menggunakan penjepit (grapple). Sedangkan
secara khusus, wheel skidder bisa juga digunakan untuk meratakan permukaan tanah
didepannya. Ini jarang digunakan, karena sebelum proses penyadaran dilakukan, terlebih
dahulu telah dibuat sarad (jalan akses alat berat), sehingga mempermudah wheel skidder
melewati jalan itu.

2.1.2 Bagian-Bagian Skidder

Gambar 2.2 Bagian-bagian Skidder

(Sumber: winson, 2013)

Berikut ini penjelasan dari gambar diatas :

1. Grapple rotator : Alat pemutar dari penjepit yang ada dibawahnya.


Alat ini bisa berputar 3600 dan dapat mempermudah kerja dari
penjepit
2. Grapple : Penjepit, yang berfungsi untuk menjepit kayu-kayu
hasil penebangan dibawa ketempat pengumpulan kayu
sementara (TPn)
3. Arch in and out ram : Sistem hidraulis pada alat berat, ini akan terlihat saat
terjadi gerakan menggengam atau melepas kayu
4. Dual arch : Sistem dua hidrolis
5. Arch up and down : Sistem hidraulis pada alat berat, ini akan terlihat saat
terjadi gerakan keatas atau kebawah dari lengan nya
6. Cabin : ruang yang digunakan oleh oprator alat berat
7. Exhaust system : mesin dari alat berat
8. Engine bay : tempat keluarnya asap (corong) hasil pembakaran
bahan bakar alat berat
9. Dozer blade : Pisau pemotong atau perata tanah yang teretak pada
bagian depan alat berat. Pisau ini jarang digunakan.
3
10. Articulation point : Titik tengah atau tempat berpijak nya pembantu dari
operator kalau sewaktu-waktu diperlukan
11. Dozer blade ram : sama dengan dozer blade, cuma yang ini terletak
sedikit dibelakang nya.

2.2 Cara Kerja Wheel Skidder


Adapun cara kerja dari wheel skidder yaitu sebagai berikut :

a. Wheel skidder yang menggunakan kabel (winch)


 Kayu yang telah ditebang, diikatkan menggunakan kabel baja yang berdiameter
0.99 inchi (2.51 cm)
 Mengikatnya ada dengan cara ikatan pendek dan ada ikatan panjang, tergantung
besar atau banyaknya kayu dalam sekali angkut
 Jenis ikatan yang digunakan sangat mempengaruhi kualitas kayu tersebut, karena
ada kayu yang terangkat sebagian dan ada pula kayu yang disarad/menyentuh
tanah.
 Kelemahan dalam menggunakan kabel yaitu kapasitas daya angkut nya kecil dan
kecepatan dalam transportasinya lambat

(a) (b)

Gambar 2.3 (a) kayu terangkat sebagian (b) kayu disarad/menyentuh tanah
(Sumber: Surya Hadi, 2010)

4
b. Wheel skidder yang menggunakan penjepit (grapple)
 Kayu yang mau diangkut ke TPn, harus dijepit menggunakan grapple yang ada
dibagian belakang wheel skidder.
 Kelebihan dalam menggunakan penjepit yaitu daya cengkraman nya kuat dan
kapasitas angkut nya lebih besar bila dibandingkan dengan kabel.

Gambar 2.4 wheel skidder menggunakan grapple


(Sumber: Surya Hadi, 2010)

5
BAB III
PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN ALAT BERAT

1. PERAWATAN HARIAN

A. Tanggung jawab operator dan staff ( asisten)


B. Asisten harus mengajari operator mengenai perawatan harian
C. Perawatan meliputi :

 Pemeriksaan dan perawatan setiap pagi sebelum operasi

 Pembersihan unit setelah operasi

 PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN RUTIN HARIAN


 Pemeriksaan seluruh level oli sebelum mesin dihidupkan
 Pemeriksaan air battery beserta kabel kabelnya
 Pemeriksaan air radiator
 Pemeriksaan rem
 Pemeriksaan kopling ( jarak pedal)
 Pemeriksaan sistem listrik dan lampu
 Pemeriksaan tekanan angin ban
 Pemeriksaan seluruh baut baut terutama baut roda
 Pemeriksaan fungsi sistem hydrolik
 Pemeriksaan kebocoran kebocoran oli
 Pada awal menghidupkan mesin jalan dengan putaran mesin yang rendah
 Pengisian BBM sebaiknya dilakukan setelah unit beroperasi pada sore hari untuk
menghindari ruang kosong dalam tangki bahan bakar
 Pembersihan unit setelah selesai beroperasi sebaiknya dilakukan setiap hari jika
memungkinkan .

6
2. PERAWATAN BERKALA
 Perawatan berkala didasarkan pada jam kerja mesin (HM) mengikuti rekomendasi
dari pihak pembuat unit

 Pelaksanaan bisa dilakukan sendiri atau dengan pihak lain (vendor)

 Kegiatan meliputi :

 Pemeriksaan rutin kondisi unit

 Penggantian pelumas

 Penggantian suku cadang

7
BAB IV

Produktivitas Wheel Skidder

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produktivitas berarti kemampuan alat
untuk menghasilkan sesuatu. Maksudnya sejauh mana kemampuan alat itu untuk
menghasilkan sesuatu agar bisa mempercepat suatu pekerjaan.

Produktivitas dari wheel skidder dapat dijelaskan sebgai berikut :

4.1 Kapasitas Produksi


Dalam menghitung kapasitas produksi skidder, dapat menggunakan formula berikut :
KT .60 . FK
KP= Ton/Jam
J J
+ +CH + DCH + Z
F R

Keterangan :
KP = KapasitasProduksi (Ton/Jam)
FK = FaktorKoreksi
J = Jaraksarad (meter)
F = Kecepatansarad (m/menit)
R = Kecepatankembali (m/menit)
CH = Waktuuntukikat sling (menit)
DCH = Waktuuntukmelepas sling (menit)

4.2 Kapasitas Tarik


Suatu skidder yang akandipakaiuntukmenarikkayumemilikisejumlahtenaga yang
bersumberdaritenagaHP(engine), Karenaitudisebuttenagatarik (Drawbar pulldisingkat
DBP).
Faktor-faktor yang membatasitenaga yang tersedia, antara lain yaitu :
 Setiapalatmemilikikemampuantraksi
Besarnyakemampuantraksi skidder
tergantungdaridayacengkrambagiandarialattersebut.Kemampuantraksiiniadabataskritis
nya, yang apabiladilampaui, makaalattersebutakan slip.
Besarnyatraksikritisdapatdihitungsebagaiberikut:

TK=G.μ.T
8
Keterangan:
TK = Traksi kritis (kg)
G = Berat operasi total alat(kg)
μT = Koefisien traksi
Nilaikoefisientraksitergantungjenistanahdanjenisrodapenggerakdarisuatualat

 Ketinggiandaerahkerja
Apabilasuatualatberoperasiditempatyang mempunyaiketinggiandiatas750 meter
daripermukaanlaut(dpl)makatenagamesinnyaharusdikoreksi.
Sebabtenagamesinakanberkurang1%padakenaikanketinggiansetiap 100 meter.
Setelahtenagayang tersediakitakoreksi, makadiperolhtenagatarikyangbermanfaat
(P).Macam-macamtahananyang timbulpadapekerjaanpenarikanadalah:

a. Gesekan log (SR)


Besarnyatergantungmetodepenarikandanjenisalatyang digunakan,yaitu:
Metodeground skidding : SR = BK (0.9 ± k %)
Metodearch skidding : SR = BK (0.3 ± k %)
Keterangan :
SR = Tahanangesek log (kg)
BK = Berat log (kg)
K = Kelandaianbukit (%)
f =Faktor f =0,9 untukmetodeground skidding
f =0,3untukarch skidding
Metodeground skiddingadalahnama lain
darimetodedisarad/menyentuhtanah(butt down) danMetode Arch skidding
adalahnama lain darimetodeterangkatsebagian(butt up).

b. Tahanan kelandaianalat(GR)
Apabilasuatu alat mendaki suatu kelandaian, makatimbulgaya yang
berusahamenghambat, sebaliknyaapabilamenuruni kelandaian, makagayatersebut
membantu kemampuan alat. Gayainitimbulakibat adanyapengaruh
gayatarik(gravitasi) bumi.

9
Besarnyatahanan kelandaian / bantuan kelandaiansebagai berikut:

GR=G.k%
Keterangan :
GR =Tahanan/bantuan kelandaian (kg)
G =Berat operasi total alat(kg)
k =Kelandaian bukit (%)

c. Tahanan gelinding alat beroda(RR)


Diperhitungkan terhadapalat-alatyang menggunakan roda(rodabesiatau
rodaban). Tahanan initimbuldari pengaruh kondisi landasankerjaterhadap roda.
Besarnya tahanan gelinding dapat dihitung menggunakan formula berikut :

RR=G× μR

Keterangan:
RR =Tahanan gelinding (kg)
G =Berat operasi total alat(kg)
μR =Koefisien tahanan gelinding (%)

Besarnyajumlah tahananadalah merupakan nilaiminimal dari besarnyatenagayang


dibutuhkan (T). Denganmembandingkan nilaiT dengan nilai P, maka akan terjadi
kemungkinan sebagai berikut :
T >P = alat akan slip akibatnyatidak dapat menarik beban
T <P = alat dapat bekerjadengan kecepatan tertentu
Jadi dapat dikatakan bahwasyaratnyaagar suatualat mampu menarik beban adalah T
(jumlah tahanan atas tenagayang dibutuhkan) harus lebih kecildari P (traksi kritis atau
tenagabermanfaat).
Dengan katalain
makakapasitastarikdapatditaksirdenganperhitungansebagaiberikut :

G(μT −( K + μR ))
Kapasitas tarik skidder=KT <
(f + K )

10
Keterangan:
KT =Kapasitas tarik (kg)
G =Berat operasi total alat(kg)
μT =Koefisien traksi (%)
K =Kelandaian bukit (%)
μR =Koefisien tahanan gelinding (%)
f =Faktor f =0,9 untukmetodeground skidding
f =0,3untuk arch skidding.

4.3 Memilih Kecepatan Kerja


Beberapafactoryang mempengaruhi kecepatan kerja antaralain, ketrampilan operator,
sistem transmisi, keadaan medan operasi, dan lain-lain. Salah satu carauntuk memilih
kecepatan adalah dengan jalan menggunakan kurvadrawbar pulldan travel speed

Gambar 2.5 Kurva drawbar pull dan travel speed


(Sumber: Susilo,2011)
Apabilajumlah tahanan sudah diketahui, makadengan menggunakan kurvatersebut
kita dapat mengetahui kecepatanyang optimal. Untuk alatyang dilengkapi dengan sistem
transmisi powershift, makadapat diambil kecepatan maksimal darisuatu gigiyang dipilih
kemudian dikalikan factor sebagai berikut:
Maju, faktornya0,75
Mundur, faktornya0,85
11
4.4 Waktu untuk Ikat / Lepas
Besarnyawaktu untuk mengikat sling kepadalogmaupun melepaskannya,sangat
bervariasi. Hal ini dipengaruhi olehbeberapaunsure,antaralain:blok tebangan, topography,
jenis pengikat, ketrampilan tenagakerjadan sebagainya.

Untuk keperluan perhitungan, angkapengalamandibawah iniumumdipakai:


Waktu untuk ikat sling =2 menit/batang
Waktu untuk melepas sling =1menit/batang

4.5 Waktu Tetap


Yang temasuk waktu tetap adalah total waktuyang diperlukan untuk:
 Maneuver dari jalan keblok tebangan pulang pergi
 Maneuver dari jalan keTPK pulang pergi
 Waktu untuk mengulur, mnarik winch diperjalanan
 Waktu untuk pindah gigi
 Dll
Besarnyawaktu bervariasi tergantung kemudahanyang dijumpai dilapangan. Makin
sulit atau makin berat situasi dan kondisi lapangan, makin tinggiwaktu tersebut.
Waktu berkisar antara1,8– 6 menit

12
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

1. Alat berat adalah mesin yang berukuran besar yang sangat membantu manusia
dalam mempercepat melakukan suatu pekerjaan

2. Skidder adalah alat berat yang digunakan dalam industri pemanenean kayu
yang berfungi untuk menarik batang (log) hasil penebangan ke tempat
pengumpulan kayu sementar (TPn)

3. Produktivitas kerja dari alat yang sama tetapi berbeda jenis sangat lah berbeda

Saran

1. Sebelum melakukan pekerjaan di lapangan, hendaklah kita menghitung terlebih


dahulu produktifias dari alat berat yang akan digunakan.

2. Untuk melengkapi paper, hendaklah melampirkan brosur / katalog dari alat


berat yang bersangkutan

13
DAFTAR PUSTAKA

Foresty Equipment, John Deere Skidder

http://aitgroup.com.au

http://alatberat.com

http://albert03poliban.blogspot.com

http://cat.com

http://id.wikipedia.org

http://scribd.com

Surya hadi, didik, “diktat kuliah mesin-mesin kehutanan”.

Widyaningsih,Nunung, “Modul 9 PTM/AAB tentang kapasitas produksi skidding”, Jurusan


Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana

14

Anda mungkin juga menyukai