Anda di halaman 1dari 13

 

Kiat Analisa Fundamental Saham Secara Sederhana Ala Lo


Kheng Hong si ”Warren Buffet Indonesia” 
Indonesia” 
 Siapakah Lo Kheng
Kheng Hong si “W “Warren
arren Buff
Buffet
et Indonesia
Indonesia”?
”? Apa presta
prestasinya
sinya di
 saha
 saham
m dan mengap
ngapa di a ber i nv
nve
est
sta
asi saha
saham
m?  Dalam
 Dalam Artikel kali ini, Finansialku
akan membahas Analisa Fundamental secara sederhana Ala Lo Kheng Hong, si
“Warren Buffet Indonesia. 

Siapakah Lo Kheng Hong si “Warren Buffet Indonesia”? 


Indonesia”?  
Lo Kheng Hong Lahir di Jakarta 20 februari 1959. Lo Kheng Hong adalah investor
yang sukses mencapai kebebasan finansial (Financial Freedom) hanya dengan
 berinvestasi saham.
saham. Sama hal
halnya
nya seperti War
Warren
ren Buffet, L
Lo
o Kheng Hong llebih
ebih
memilih menjadi investor jangka panjang dibandingkan menjadi investor jangka
 pendek atau trader.
trader. Lo Kheng H
Hong
ong adalah seoran
seorangg value investor yang bisa
bisa
dikatakan sukses. Dalam memilih dan membeli saham, dia pun mengaku 100%
menggunakan Analisa Fundamental. Kisah suksesnya dapat Anda baca lengkapnya
di sini
sini.. 

[Baca Juga:  nvestor yang Bebas Finansial] 


Juga: Kisah Sukses Lo Kheng Hong, IInvestor

Wejangan Lo Kheng Hong mengenai Investasi Saham


Lo Kheng Hong dikenal hampir mengalokasikan seluruh asetnya di pasar modal,
dan hanya menyisakan sebesar 15% saja sebagai dana darurat. Mengapa saham
menjadi pilihan Lo Kheng Hong dalam berinvestasi saham? Sebelum membahas
Kiat Analisa Fundamentalnya, mari kita pahami sudut pandangnya dalam
 berinvestasi saham.
saham. 

Setidaknya ada 3 alasan yang disebutkan oleh Lo Kheng Hong, mengapa dia
tertarik untuk berinvestasi saham di pasar modal: 

1.  Pasar Modal memiliki nilai aset kekayaan yang nyata. 


2.  Perusahaan terbuka di pasar modal menawarkan produk bagi keseharian
masyarakat. 
3.  Berinvestas
Berinvestasii di pasar modal menjanjikan keuntungan yang besar.  

Juga:  Inilah 10 Alasan Mengapa Anda Harus Berinvestasi Saham] 


[Baca Juga:
 

 #1 Nilai Aset yang Nyata


Nyata  

Dilansir dari data yang dikeluarkan oleh LPS pada bulan September 2016, Uang
masyarakat Indonesia yang tersimpan di Bank adalah sebesar kurang lebih
Rp4.500 Triliun. Jumlah yang sangat besar. Namun Lo Kheng Hong
membandingkannyaa dengan Kapitalisasi Pasar yang dimiliki oleh IHSG. 
membandingkanny

Menggunakan data penutupan perdagangan 21 April 2017, IHSG ditutup pada poin
sebesar 5.664,47, yaitu naik sebesar 1,23%. Dengan kenaikan ini, maka
Kapitalisasi pasar di IHSG adalah sebesar sekitar Rp6.162 Triliun. Di mana nilai
seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia melebihi jumlah nilai uang
masyarakat Indonesia yang tersimpan di Bank.  

Tidak sampai di situ, Lo Kheng Hong pun membandingkannya


membandingkannya lebih jauh dengan
harga Apple Inc., sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki
kapitalisasi pasar terbesar di dunia, yaitu sebesar USD 750 Miliar, yang jika
dirupiahkan dengan kurs Rp13.300 per 1 USD, maka nilai Apple mencapai
Rp9.975 Triliun. Sebuah angka yang lebih besar dari IHSG untuk satu perusahaan,
dan itu pun belum melihat perusahaan-perusahaan besar lainnya. 

Dari fakta yang didapat itulah kemudian Lo Kheng Hong menyimpulkan: 

“Harta karun kekayaan terbesar yang ada di dunia adanya di pasar modal, bukan
di bawah laut. Nilainya nyata dan transparan. Sangat di sayangkan bila ada orang
 yang tidak mengenal
mengenal pasar mod
modal”
al” 

Dan Lo Kheng Hong sangat menyarankan masyarakat untuk menginvestasikan


uangnya di pasar modal .

#2 Masyarakat Dikelilingi oleh Produk Perusahaan Publik  

Alasan kedua yang membuat Lo Kheng Hong tertarik berinvestas


berinvestasii di pasar modal
adalah bahwa perusahaan terbuka di pasar modal menawarkan produk bagi
keseharian masyarakat. Secara sederhana, Lo Kheng Hong mengungkap
mengungkapkan kan bahwa
setiap hari, mulai dari bangun pagi sampai tidur kita selalu berinteraksi dengan
 produk-produk dari perusahaa
perusahaann terbuka. 

Mulai dari bangun pagi, seseorang pergi ke toilet dan menemukan kloset berm
bermerek
erek
TOTO, lalu kemudian mandi menggunakan sikat gigi, sabun dan shampoo yang
 

diproduksi UNVR  (Unilever),
 (Unilever), makan pagi memasak mie buatan INDF (Indofood),
atau sekedar menyantap kue buatan MYOR  (Mayora)
 (Mayora) atau cemilan buatan AISA 
(Tiga Pilar Sejahtera Food). Ketika menyalakan TV, menonton saluran TV dari
MNCN (Global TV, RCTI, MNC TV), SCMA (SCTV), VIVA (TvOne / ANTV).  

Ketika mau berangkat kerja naik ke mobil, mobilnya dibeli dari ASII (Astra
Internasional) atau dari IMAS (Indomobil), kaca mobil produksi AMFG 
(Asahimas Flat Glass), dan ban mobilnya diproduksi oleh GJTL (Gajah Tunggal),
MASA (Achilles), GDYR  (Goodyear),
 (Goodyear), per mobilnya buatan INDS (Indospring).
Mobilnya pun dibeli dengan bantuan kredit dari WOMF (WOM Finance), ADMF 
(Adira). Atau jika belum memiliki mobil, maka naik TAXI (Taksi Ekspress) atau
BIRD (Blue Bird). 

Dalam perjalanan menuju tempat kerja, melewati jalan tol yang dioperasikan
JSMR  (Jasa
 (Jasa Marga) atau CMNP (Citra Marga). Jalan tolnya dibangun oleh
kontraktor WIKA (Wijaya Karya), WSKT (Waskita Karya), atau ADHI (Adhi
Karya). Semen yang digunakan pun dari INTP (Indocement), SMGR (Semen
Indonesia), atau dari SMCB (Holcim). Beton yang digunakan pun merupakan
 produk WTON (Wika Beton), atau WSBP (Waskita Beton). Baja yang dipakai
 pun dipasok dari
dari KRAS (Krakatau Steel). 

Sampai di tempat kerja, mau meeting, menelepon klien dengan bantuan provider
TLKM (Telkom), ISAT (Indosat), atau EXCL (XL). Setelah menelepon,
memutuskan untuk meeting di Mall yang dibangun oleh perusahaan properti
seperti APLN (Agung Podomoro), CTRA (Ciputra), BSDE (BSD). Mall-nya
dibangun oleh kontraktor PTPP (PP) atau TOTL (Total). Setelah meeting,
 bertransaksi melalui
melalui Bank seperti
seperti BBCA (BCA), BBRI (BRI), BMRI (Bank
Mandiri), BBNI (BNI), BNGA (Bank CIMB Niaga), atau bank lainnya.  

Juga: Investor Pemula, Mari Kenali Apa itu Saham Blue Chip! ] 


[Baca Juga: 

Dari Ilustrasi di atas sangat jelas bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai
masyarakat tidak akan lepas dan dikelilingi oleh produk perusahaan terbuka.
 Namun pertanyaannya,
pertanyaannya, apakah kita sudah mulai b berpikir
erpikir menda
mendapatkan
patkan keuntungan
dari usaha yang mereka tawarkan? Dengan berinvestasi di pasar modal, maka siapa
saja bisa berkesempatan memiliki saham dari perusahaan-perusahaan besar yang
disebutkan di atas. 

Tinggi 
#3 Saham Menjanjikan Keuntungan yang Tinggi 
 

Alasan ketiga mengapa Lo Kheng Hong berinvestasi saham adalah karena


keuntungannya yang sangat besar. Ambil saja contoh, dalam lima belas tahun,
sejak bom Bali 2002, IHSG telah naik dari 330 jadi 5664 pada tahun 2017. Ini
menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham telah naik sampai lebih dari seribu
 persen. 

Ada yang disorot oleh Lo Kheng Hong dari masyarakat umum mengenai
 penggunaan uang, yaitu
yaitu antara mem
membeli
beli barang konsumtif
konsumtif dibandin
dibandingkan
gkan
 berinvestasi saham.
saham. Lo Khe
Kheng
ng Hong mem
membandingkan
bandingkan bila uan
uang
g yang kita puny
punyaa
dipakai untuk membeli barang konsumtif, dengan bila uang yang kita punya
dipakai untuk membeli saham. 

Misalkan pada tahun 2009, Pak John membeli mobil mewah seharga Rp500 juta,
di waktu yang sama Pak Ronald membeli saham dengan modal sebesar Rp500 juta,
di saham CPIN (Charoen Pokphand) seharga Rp100 per lembar. Setelah 5 tahun
Mobil yang dibeli pak John berkurang nilainya menjadi setengahnya, yaitu Rp250
 juta. Di sisi lain, saham CP
CPIN
IN yang dibeli ole
oleh
h Pak Ronald telah bertum
bertumbuh
buh dan
harganya berada di kisaran Rp5.000 per lembarnya. Nilai aset pak Ronald telah
 bertumbuh sebesar
sebesar 50 kali lipa
lipatt yaitu menjadi Rp25
Rp25 Miliar. 

Modal Setelah 5 Tahun


Membeli Mobil Mahal Rp500 juta Rp250 juta
Membeli Saham CPIN Rp500 juta Rp25 miliar

Setelah 5 tahun, ternyata dari yang tadinya


t adinya sama-sama sebesar Rp500 juta, kini
nilai aset pak Ronald telah menjadi 100 kali lipat lebih besar dari Pak John. Dari
ilustrasi ini, maka Lo Kheng Hong pun sangat menekankan pentingnya
pentingnya
 berinvestasi saham
saham dibandin
dibandingkan
gkan hanya mem
membeli
beli barang kons
konsumtif,
umtif, baginya
baginya
 berinvestasi adalah
adalah menunda ken
kenikmatan.
ikmatan. 

[Baca Juga: 
Juga: Mengenal Risiko dan Keuntungan Berinvestasi Saham] 

Lo Kheng Hong juga menyarankan untuk menabung di Bank seperlunya saja,


selebihnya untuk berinvestasi, karena bunga tabungan di Bank sangat kecil. Bila
hanya menyimpan
menyimpan uang di bank atau ce celengan
lengan ayam, baginya sama saja dengan
memiskinkan diri secara pelan-pelan, karena adanya inflasi yang siap menggerus
nilai uang yang dimiliki. 
 

 Memilih dan Membeli Saham Ala Lo Kheng Hong


Pekerjaan Lo sebagai value investor adalah mencari saham “salah harga” di bursa.
Ia menggunakan strategi yang sangat sederhana, yaitu beli paling murah secara
valuasinya tetapi paling bagus prospeknya, setelah itu disimpan, menunggu sabar,
hingga si bursa saham sadar bahwa saham itu terlalu murah dan naik ke harga
seharusnya tertulis. 

Menurut Lo Kheng Hong, investor haruslah mempunyai


mempunyai nafas dan daya tahan yang
 panjang untuk bermain
bermain sampai bertahun-tahun
bertahun-tahun hi
hingga
ngga menghasilka
menghasilkan
n keuntungan
signifikan. Karenanya, ia sangat menyarankan untuk tidak memakai uang hutang,
atau uang sehari-hari dalam berinvestasi. 

Membeli saham pun tidak boleh seperti membeli kucing dalam karung, setiap
investor haruslah mengetahui apa yang dia beli, dan membeli apa yang dia ketahui.
Seringkali, saham yang dibeli seorang investor bukannya untung, tapi malah
memberikan kerugian yang tidak sedikit, karena kurangnya pengetahuan investor
tersebut akan apa yang dibelinya, karena itu Lo Kheng Hong pun mengungkapkan: 

“Tuhan itu maha pengampun, tapi bursa saham tidak mengenal belas kasihan.
 Bursa saham
saham tidak akan mem
memberi
beri ampun ppada
ada investor yyang
ang tidak mengen
mengenal
al apa
 yang dia beli” 

Lo Kheng Hong memiliki beberapa prinsip dalam memilih saham perusahaan


terbuka, berikut adalah beberapa Prinsip yang dianut oleh Lo Kheng Hong:  

Juga: Apakah Berinvestasi Saham Hanya Untuk Orang Jenius? ] 


[Baca Juga: 

#1 Perusahaan Harus Dikelola Manajemen yang Baik  

Investor harus melihat manajemennya apakah dikelola orang yang jujur,


 profesional, berintegritas,
berintegritas, dan
dan dikagumi. L
Lo
o Kheng Hong m memberi
emberi analogi bahw
bahwaa
melihat manajemen perusahaan haruslah seperti memilih orang pemerintahan,
direksi dan komisarisnya
komisarisnya harus bersih dan tidak boleh korupsi. Jika suatu
 perusahaan dikelola
dikelola oleh manajem
manajemenen yang korup, m
maka
aka uang investor bisa habis
tak bersisa dipakai untuk kepentingan pribadinya tanpa memikirkan kemajuan
 perusahaan. 
 

#2 Perhatikan Prospek Perusahaan ke Depan 


Depan 

Investor harus memperhatikan usaha perusahaannya, seperti apa prospeknya?


Akankah perusahaan ini bisa mempertaha
mempertahankan
nkan kinerjanya di masa depan? Untuk
melihatnya, investor dapat melihat kembali ke kinerja masa lalu perusahaan hingga
10 tahun ke belakang.  

#3 Cari Perusahaan yang Labanya Besar Melalui Rasio NPM dan ROE 
ROE  

 NPM adalah Ne Nett Pro


Profi
fitt Mar
Mar gi
ginn, yaitu rasio Keuntungan bersih yang didapat
dibandingkan dengan total penjualannya. Sementara ROE adalah R etur urn
n to
to E qui
uity 
ty ,
yang berarti rasio keuntungan bersih dibandingkan dengan kekayaan bersih
 perusahaan. Bagaimana
Bagaimana cara me melihatnya
lihatnya dan menghitung
menghitung kedua rrasio
asio tersebut?
Mari ambil contoh laporan keuangan berikut. 

Anda mungkin juga menyukai