Anda di halaman 1dari 4

FARADILA RIFKOTUN NISWAH (4220099)

1.Jelaskan Pasar Modal Syariah! Dan berikan minimal 2 saham syariah


Jawaban: kegiatan pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam
(syariah). Meski begitu, pasar modal syariah adalah bukan suatu sistem yang terpisah dari
sistem pasar modal secara keseluruhan.
1. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Indeks ini diperkenalkan pada 12 Mei 2011. Seluruh saham yang tercatat di ISSI juga masuk
dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan OJK. Dalam daftar tersebut, ada 406
saham yang masuk indeks.
2. Jakarta Islamic Index (JII)
Sementara indeks ini diperkenalkan pada 3 Juli 2000. Saham-saham yang masuk JII
merupakan 30 saham yang terbilang likuid.
3. Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index)
Indeks ini diperkenalkan BEI pada 17 Mei 2018. Jumlah saham yang terdapat di indeks ini
mencapai 70 saham dan merupakan saham yang paling likuid di BEI.
Sumber: Hanif. 2012. “Perkembangan Perdagangan Saham Syariah di Indonesia”.Asas,
Vol.4. No.1 dan situs idx.co.id
2.Jelaskan ciri saham yang likuid dan beri contoh minimal 5!
Jawaban: likuiditas saham dapat diartikan sebagai seberapa sering suatu saham
diperdagangkan pada suatu periode tertentu. Yang mana, semakin volume transaksi saham
tersebut sering dilakukan, ini akan semakin baik bagi likuiditas saham tersebut.
Inilah kenapa likuiditas saham penting, karena terjadi perubahan transaksi jual-beli saham
yang begitu masif dilakukan di bursa saham pada periode tertentu.
Inilah alasan utama mengapa investor saham pemula seperti kamu disarankan untuk membeli
saham di perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
Karena biasanya saham perusahaan tersebut memiliki kekuataan finansial yang baik, ini akan
sangat baik bagi kelangsungan investasi saham kamu di perusahaan yang bersangkutan dan
juga saham tersebut mudah untuk diperdagangkan.
Contohnya:
a. PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA)
b. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
c. Bank Syariah Indonesia Tbk., (BRIS)
d. Bukalapak.com Tbk. (BUKA)
e. PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)
f. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO)
g. PT XL Axiata Tbk. (EXCL)

Sumber: Antariksa, R. 2005. Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi


Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk). Tesis, Universitas Indonesia

3.Bagaimana manajer keuangan mengelola struktur modal persuahaannya sesuai


dengan pecking order theory?
Jawaban:
Pada teori pecking order, perusahaan akan memilih pendanaan berdasarkan preferensi urutan.
Dimulai dari mengutamakan pendanaan yang tidak beresiko, minim risiko hingga yang
beresiko tinggi.
Pertama, perusahaan akan mengusahakan mendapatkan dana yang tidak beresiko.Apabila
pendanaan yang tidak berisiko tidak bisa diperoleh, maka perusahaan akan memilih
pendanaan yang risikonya kecil.
Dan jika pendanaan yang berisiko kecil juga tidak bisa diperoleh, maka langkah terakhir
perusahaan adalah mencari pendanaan yang memiliki risiko lebih tinggi.
Laba ditahan adalah opsi pertama yang akan dipilih perusahaan karena tidak berisiko atau
memiliki risiko yang paling kecil diantara opsi pendanaan yang lain. Laba ditahan adalah
pendanaan internal yang diperoleh dari laba hasil operasional perusahaan diperiode
sebelumnya.
Apabila laba ditahan tidak mencukupi kebutuhan, opsi kedua adalah dengan pendanaan dari
luar perusahaan. yaitu utang.
Jika utang juga tidak bisa diperoleh, maka opsi terakhir adalah pendanaan dari ekuitas atau
penerbitan saham baru. Pemegang saham menilai, penerbitan saham baru lebih berisiko
daripada utang.
Sumber: Dhana Ali Amar, Mencari Sumber-Sumber Pendanaan Usaha, Jurnal Universitas
Muhammadiyah Jember, 2011, hal.3.
4.PT. Antam mengeluarkan Preferred Stock laku dijual dengan harga $ 7.500/lbr,
Saham ini memberikan dividen tetap $ 1.200/lbr. Biaya emisi $ 50/lbr. Maka berapa
biaya modal individualnya?
Jawaban:
PT. Antam mengeluarkan Preferred Stock laku dijual dengan harga $ 7.500/lbr, Saham
ini memberikan dividen tetap $ 1.200/lbr. Biaya emisi $ 50/lbr. Maka berapa biaya
modal individualnya?
Jawaban:
Rumus: Kp = Dp / Pn
Kp = $ 1.200 / ($ 7.500- $ 50)
Kp = $ 1.200 / $ 7.450
Kp = 0,16 / 16% (dalam presentase) (Nur Fani, 2022)
5.Jelaskan dengan rinci proses Perusahaan Go Public dalam menerbitkan sekuritas!
Jawaban:
Penawaran Saham Perdana (IPO-Initial Public Offering)
Sebuah perusahaan yang akan memutuskan akan go public harus terlebih dahulu
mempersiapkan segala persyaratan dokumen yang diharuskan oleh Bapepam, kemudian
perusahaan tersebut dapat menawarkan sahamnya kepada publik – Penawaran Saham
Perdana (IPO-Initial Public Offering).
Proses go public perusahaan
Bermula dari perusahaan kecil yang membuat produk atau jasa yang kemudian berkembang,
sehingga akhirnya dapat menjadi perusahaan yang cukup maju. Perusahaan terus berjalan,
produksi atau jasa kian bertambah, modal perusahaan juga harus diperbesar bahkan jika perlu
harus dilakukan ekspansi. Jika suatu perusahaan sudah sampai pada tahap tersebut, maka
perusahaan tersebut dapat memilih untuk go public – sharing kepemilikan Saham dengan
publik dan sebagai kompensasinya perusahaan tersebut memperoleh modal yang dibutuhkan.
Langkah awal proses go public perusahaan adalah direksi perusahaan datang ke perusahaan
sekuritas yang akan bertindak sebagai penjamin emisi yang menjamin penawaran saham
perdana perusahaan tersebut. Perusahaan sekuritas bersama-sama dengan emiten
mempersiapkan dokumen, menetapkan harga saham dan menjualnya ke publik.
Proses go public perusahaan selanjutnya adalah menyiapkan prospektus perusahaan .
Penjamin emisi akan menyiapkan prospektus perusahaan go public, yaitu suatu dokumen
resmi yang harus disiapkan untuk setiap investor yang tertarik terhadap perusahaan tersebut.
Isi prospektus tersebut tentang analisa detail sejarah keuangan perusahaan, tentang produk
atau jasa dan latar belakang serta pengalaman manajemen perusahaan. Prospektus perusahaan
go public juga memperkirakan berbagai macam resiko yang akan dihadapi perusahaan.
Prospektus penawaran perdana saham itu dipublikasikan melalui iklan prospektus singkat.
Iklan tersebut menginformasikan hal-hal yang layak diketahui oleh calon-calon investor.
Penjamin emisi kadang juga mengatur pertemuan antara manajemen perusahaan dengan
investor potensial besar, seperti para manajer untuk dana pensiun, manajer investasi
reksadana atau unit link.
Setelah melalui masa penawaran saham perdana, penjatahan, dilanjutkan dengan
pengembalian uang pemesanan bagi pembeli yang tidak kebagian saham, kemudian
penyerahan kolektif saham maka sekitar satu bulan kemudian saham tersebut dicatatkan
(listing) di bursa efek. Sejak hari pertama pencatatan itu, saham sudah resmi diperdagangkan
di pasar sekunder. Saat saham diperdagangkan pada hari berikutnya, harga saham tersebut
bisa saja naik atau turun, tergantung keputusan investor dalam menahan atau menjual
sahamnya. Investor yang menjual sahamnya pada hari pertama listing, semata-mata hanya
mengejar Capital gain, tentu saja jika harga saham tersebut naik. Tapi jika harga saham
tersebut turun, orang cenderung menahan sahamnya untuk waktu yang lebih lama sambil
menunggu harganya naik. Turun atau tidaknya harga saham IPO tergantung pada banyak
faktor. Faktor yang paling utama adalah kondisi perusahaan tersebut ketika masuk bursa, baik
atau buruk. Karena ada perusahaan yang terpaksa masuk bursa karena ada perjanjian dengan
krediturnya. Dengan kondisi seperti itu, maka terbuka kemungkinan harga sahamnya juga
mudah turun. Berbeda dengan perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO)
karena kebutuhan ekspansi bisnis.
Sumber:susi susanti, proses-go-public-perusahaan-1999 tesis universitas Indonesia hal 67-
78

Anda mungkin juga menyukai