Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL ILMIAH

LINGKUNGAN HIDUP
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “PKLH” (Pendidikan
Kependudukan Lingkungan Hidup) Dengan Dosen Pengampu : Rachmat Rasyad,
M.Si

Disusun oleh :

Nama : Jian Alfian


Npm : 41182109200006
Pararel :2

PROGRAM SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM 45
BEKASI
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup dengan judul Lingkungan Hidup.
sebagai syarat untuk menyelesaikan perkuliahan pada semester II Prodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Islam’45 Bekasi. Shalawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang menghangtarkan manusia
dari zaman kegelapan sampai ke zaman yang terang benderang seperti sekarang
ini. Dalam proses penyusunan Tugas ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan
yang penulis alami, namun berkat dorongan serta bimbingan dari semua pihak
segala hambatan serta kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, tidaklah
berlebihan apabila penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Islam’45 Bekasi Dr.H. Nandang najmul munir,m.si.ir


2. Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. yayat suharyat
3. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan M. ilyas sikki,s.t.,m.kom.
4. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dr. Amin, S.Pd,M.Si
5. Bapak Arrahim, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar yang telah memberikan pengarahan yang sangat
berharga.
6. Bapak Rachmat Rasyad, M.Si Selaku Dosen Pengampu dalam
penyusunan Tugas yang telah banyak memberikan petunjuk, saran dan
perbaikan dalam penyusunan Tugas ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf FKIP Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
banyak memberikan semangat dan bantuan akademik dalam
penyelesaian Tugas ini.
8. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada orang tua kami yang
selalu memberikan do’a, nasihat dan dukungan kepada saya dalam
menempuh pendidikan.
9. Kakak-kakak kami yang telah memberikan banyak bantuan serta
motivasi kepada saya dalam penyelesaian Tugas ini.
10. Teman seperjuangan yang telah membantu dan dapat bekerjasama
dalam penyelesaian karya ilmiah ini, serta menghibur dikala dalam
kepenatan. Mudah-mudahan bantuan dan bimbingan yang telah
diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT.

i
Penulis menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang
pendidikan, Aamiin Yaa Robbal‘Alamiin.

Bekasi Mei 2021


Penulis

ii
LINGKUNGAN HIDUP

Jian Alfian

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Islam 45 Bekasi,
jl Cut Mutia No.83 Bekasi Timur

Gmail : Jianalfian123@gmail.com

ABSTRAK

Lingkungan hidup merupakan akumulasi dari interaksi berbagai faktor


yang terkandung dalam lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik
merupakan kesatuan makhluk hidup, seperti mikroorganisme, manusia,
tumbuhan, dan hewan. Adapun lingkungan abiotik merupakan kondisi yang
terdapat di lingkungan sekitar berupa benda mati, seperti mineral, batuan,
tanah, air dan udara.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah
telah mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan dan
pengelolaan lingkungan hidup, yaitu Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang tersebut kemudian
dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
mengenai Analisis Dampak Lingkungan, PP No. 19 Tahun 1999 mengenai
Pengendalian Pencemaran Danau atau Perusakan Laut, dan Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.    LATAR BELAKANG

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan


disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan
sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan
udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.
Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh
manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat
akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang
baik.Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah
mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang
terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat
dan air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur
(ekonomi,sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut:
A. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
B. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
C. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan
hidup?

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai antara
lain:
1. Mendeskripsikan pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses
pembelajaran di SD?
2. Mengidentifikasi hambatan pendidikan karakter peduli lingkungan dalam
proses pembelajaran di SD?
3. Mendeskripsikan solusi untuk mengatasi hambatan pendidikan karakter peduli
lingkungan dalam proses pembelajaran di SD?

1.4 METODE PENELITIAN

Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1
1. Manfaat Teoritis Hasil penilitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi Peneliti Dengan pelaksanaan penelitian ini, peneliti dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama kuliah, khususnya dalam
penanaman pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran.
b. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan mengenai penanaman pendidikan karakter peduli lingkungan dalam
proses pembelajaran.
c. Bagi Guru Memberikan masukan kepada guru dalam penanaman pendidikan
karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran.
d. Bagi Siswa Meningkatkan motivasi bagi siswa untuk berperilaku sesuai dengan
nilai peduli lingkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori 
2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup 

Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme


yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegeta siraksasa yang terdapat
dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotic merupakan segala segala
sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.
Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah
membentuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap
pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik
dan kultur yaitu sebagai berikut:

1. Pembangunan berwawasan lingkungan 

Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan


yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutuhidup masyarakat.
Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup
besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebutdapat bersifat secara alamiah,
kimia maupun secara fisik.

2. Kualitas Lingkungan hidup 

Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang


berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga
komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup
hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan
terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat
mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi.
Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta
mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan
itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya
dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung
peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan 

Biologi lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian
dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan.
Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang
mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu

3
pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas
terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang
disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi
degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan
kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena
disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegiatan
manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi
bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya,
pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.

B. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan
tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan diIndonesia yang
merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16%
persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan
25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari
spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah
tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami
kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource
Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia.Selama periode 1985-1997
kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000
bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian
citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan
mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta
hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut
data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003,
bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang
didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa
dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana
banjir dan longsor.

C. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP


3.1 Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan disungai,
laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:

1. Pencemaran Sungai dan laut 

Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan
logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara
biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di
berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari
plastik.

2. Pencemaran Tanah

4
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan, terhadap
pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu
adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh
jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah.
Selain itu, pencemara tanah juga dapatdisebabkan oleh sampah plastik
karena pada umumnya sampah plastic tidak mengalami proses penghancuran
secara sempurna.

3. Pencemaran Hutan 

Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak


terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang
dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah
adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-
menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.

D. PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP


5.1 Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku
masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya
perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan
adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai
daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya
pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan
akan membawa dampak bagimata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain
itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran
hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal
hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi
sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan. Jumlah
kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama
jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan
terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan
berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari
suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya
pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat membawa pengaruh
lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu
kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin
banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zatasam yang
sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai.Serta dapat pula
disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.

E. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP


6.1 Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup 
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara
sebagai berikut:

5
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan
sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat
diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan dayatampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber
daya alam maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat
dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi
yang sudah ada sebelumnya.
7. Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global.

6.2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan


Berkelanjutan 

Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan


perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk
memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai
bangsa.Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar
dengancara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber dayaalam
lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan
perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut.Adanya peningkatan
perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan
lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan
tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber
daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam
pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan
lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan
yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber
daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan
tanpa menghambat kemajuan.

6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan 

Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan
uasaha atau upaya sebagai berikut:

6
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus
selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di
darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air
sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
 3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai
reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan
dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi
laju erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara
berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu
dikurangi karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai
daerah penggalian.

6.4 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam

Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan  cara


melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang
sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang
lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik.
Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah
lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah
dengan menggunakan konsep daurulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai
ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
 
6.5 Pelestarian Flora dan Fauna

7
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah
mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu
sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk
melindungi alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak
punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat
rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai
tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk
di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi
untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
 

8
BAB III
PENUTUP

7.1 Kesimpulan 
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan
masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,
penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran
terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang
punah.

7.2 Saran 
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan
sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan
sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran
atau kerusakan lingkungan hidup.

9
DAFTAR PUSTAKA

archiestar. (2012, Maret). Karya tulis ilmiah tentang lingkungan hidup.


Retrieved may 23, 2021, from
https://www.academia.edu/37879962/Karya_Tulis_Ilmiah_Tentang
_Lingkungan_Hidup: http://annisashellafilzah.blogspot.com

10

Anda mungkin juga menyukai