Anda di halaman 1dari 11

PENJAMINAN MUTU PRODUK TEH BOTOL SOSRO

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Disusun oleh Kelompok 7 Kelas I:

Moch. Rio Rivaldo 195040100111004

Febry Sukma N. 195040100111037

Mega Kartika 195040100111054

Leandrafildzah Adinda Z. 195040100111112

Nabila Tasya Ayu R. 195040107111078

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Pendahuluan
Tanaman teh menggunakan nama latin Camellia sinensis, termasuk kedalam famili
Camellia, tanaman ini biasanya tumbuh pada wilayah yang beriklim tropis pada ketinggian antara
200 – 2.000 meter di atas permukaan laut dengan suhu 14-25° C. Ketinggian dari tanaman ini
mampu mencapai 9 meter pada teh Cina & teh Jawa, sedangkan pada teh jenis Assamica bisa
mencapai 12 – 20 meter. Untuk mempermudah pemetikan daunnya, maka tinggi tanaman selalu
dijaga pertumbuhannya hanya sekitar 1 meter agar bisa mendapatkan pucuk daun yang berkualitas.
Kandungan primer dalam teh yaitu catechin berupa EGCG (Epighallo catechin gallat) yang
memiliki zat anti kanker dan tanin yang memberikan rasa sepet ketika diseduh. Di samping itu,
teh juga mengandung kafein, vitamin C, vitamin B kompleks, Asam amino, Flavonoid , vitamin E
& Fluoride .
Minuman teh tidak asing lagi dalam kehidupan warga Indonesia. Variasi dari produknya
berupa teh celup, teh botol siap minum, teh dengan varian rasa buah dan teh kering. Banyak
perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman produk teh yang siap minum, salah satunya
produk yang cukup terkenal merupakan produk dari PT. Sinar Sosro. Produk dari PT Sinar Sosro
yang terkenal yaitu Teh Botol Sosro . Kualitas dan mutu dari produk Teh Botol Sosro sangat
terjaga mulai dari proses pemilihan bahan baku hingga proses distribusi kepada konsumen. Teh
Botol Sosro melakukan pengendalian kualitas dan mutunya dengan membentuk departemen
quality control yang dipimpin oleh manager quality control. Manajer QC bertanggung jawab atas
jaminan kualitas dan mutu dari produk mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi hingga
proses yang terakhir merupakan terciptanya produk jadi sehingga meminimalisir dan mencegah
adanya kegagalan mutu sehingga aman untuk dikonsumsi oleh konsumen. Kegiatan pemantauan
quality control dalam proses produksi Teh Botol Sosro berfungsi untuk menghasilkan produk
terbaik menggunakan standar kualitas yang terpilih dan terjaga mulai proses produksi hingga
distribusi. Dalam proses produksinya, digunakan peralatan mesin otomatis serta dalam
melaksanakan pengendalian mutu telah menggunakan penerapan ISO 9001.
Pengendalian mutu merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan
untuk tetap menjaga kualitas barang atau jasa yang dihasilkan, sehingga akan menjadikan
kepuasan tersendiri dari konsumen. Ada tiga jenis pengendalian mutu, antara lain pengendalian
mutu bahan baku, pengendalian mutu proses, dan pengendalian mutu produk akhir. Ketiga jenis
pengendalian mutu tersebut sangat berkaitan erat dan saling mendukung keberadaannya
.
HAL :
PAGE
DIBUAT OLEH :
PREPARED BY LANGKAH AWAL DAN
ANALISIS BAHAYA
EDISI :
PRELIMINARY STEPS AND HAZARD ISSUE
ANALYSIS

DISETUJUI OLEH : TGL. :


APPROVED BY DATE
1.1. DESKRIPSI PRODUK
PRODUCT DESCRIPTION

Produk
Nama Produk Teh Botol Sosro
Deskripsi umum produk Produk minuman teh rasa asli siap minum yang pertama di
indonesia dan di dunia yang sudah diluncurkan sejak tahun
1974 yang dikemas dalam botol beling atau RGB (Returnable
Glass Bottle).
Bahan baku Teh hijau kering beraroma melati kualitas superior (SPRR), gula
pasir, air.
Bahan tambahan -
Bahan pembantu NaCl, PAC (Poly Alumunium Chloride), Kaporit, Carbon
Active, HCl, Caustic Additive, Katalis Sulfat, Pasir Silika,
Advantage, Asam, Minyak Diesel, NaOCl, NaOH, Kiezelguhr,
Diverbot Additive, Filter Aid
Karakteristik fisik dan kimia Fisik:
produk Cairan kental berwarna cokelat gelap kemerahan dengan rasa
khas teh asli dan aroma melati.
Kimia:
-
Logam berat:
Pb: < 0,2 mg/kg
As: < 0,1 mg/kg
Pb: < 0,2 mg/kg
Cu: < 2 mg/kg
Zn: < 5 mg/kg
Sn: < 40 mg/kg
Hg: < 0,03 mg/kg
Mikrobiologi:
TPC max 2.0 x 102 koloni/ml
Coliform < 2,2 APM/100 ml
E. Coli / Salmonella (per 100 ml): negatif
C. perferingens (per 100 ml): negatif
Residu Pestisida:
-
Perlakuan untuk menghilangkan Pasteurisasi dilakukan dengan pemanasan menggunakan steam
atau menghambat mikroba pada holding pipe
(contoh: pemanasan, pembekuan)
Acuan Standard - SNI 01-4852-1998
- SNI 01-3545-1994
- SNI 0222-M
- Permenkes RI No. 907 Tahun 2002
- Kepmenkes RI No. 23/MenKes/SK/1978
- Keputusan Kepala BPOM RI No. HK.00.05.5.1639

Bahan Pengemas
Pengemas primer Botol terbuat dari kaca tak berwarna (Returnable Glass Bottle)
berukuran 220 ml, Tutup botol terbuat dari TVS tin prestil yang
dilapisi karet PVC
Pengemas sekunder Krat terbuat dari polietilena
Sistem pengemasan Bottling line & Filling procces
Labeling Nama, jenis rasa , netto, gross, tanggal kadaluarsa, tanggal
produksi, tempat produksi, kondisi penyimpanan, dank omposisi

Penyimpanan dan Distribusi


Kondisi penyimpanan Dalam krat yang disusun dalam pallet kemudian disimpan
dalam gudang PI (Peti Isi)
Kondisi distribusi Dalam truk container tertutup
Umur simpan 1 tahun
Purchasing Supplier

Bahan Baku

Inspeksi QC (incoming
NO material)
YES

Gudang (bahan
baku)

Produksi QC (in process)

NO
Musnah Inspeksi

YES

Gudang (Produk
Jadi)

NO
Musnah Inspeksi QC (Analize)

Gudang penjualan

1.2 Diagram Alir Produksi The Botol Sosro


Ruang lingkup pemeriksaan mutu/kualitas incoming material terdiri dari bahan baku,
finishing supplies, bahan penolong produksi maupun bahan pembantu. Tujuan dari pengawasan
mutu incoming material adalah untuk memastikan bahwa material yang dipakai memenuhi
kualitas standar yang berlaku sehingga tidak terjadi penyimpangan kualitas standar produk akhir
yang disebabkan baik oleh bahan baku, finishing supplies, dan bahan pembantu lainnya secara
tidak langsung. Adapun tugas dari tiap bagian adalah bagian pembelian hanya membeli material
sesuai dengan pabrik/supplier yang disetujui menurut daftar yang diberikan QC. Bagian gudang
menerima dan memeriksa kesesuaian material dengan DO (Delivery Order), melakukan
pemeriksaan keutuhan kemasan/segel, dan menyimpan material sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan. Bagian incoming material melakukan sampling, inspeksi, dan analisa atas
material yang datang. Kemudian berdasarkan hasil inspeksi dan analisa ditentukan apakah material
tersebut “disetujui” (released) atau “ditolak” (rejected). Bahan-bahan yang ditolak akan
dikembalikan pada perusahaan pemasok (supplier).
Botol

Tangki
Air Softener
Penyangga Roller

Gula PHE comveyor


PHE

Operator
Pos I
Pelarutan
Hopper Ekstrasi Teh
gula

Bottle
Washer

Cosmos filter Cosmos filter


Perendaman
dengan air caustic

Tangki Tangki
penyangga pencampur Botol

Pasteurisasi Penyemprotan
hot water

Filler EBI
opticscan

Operator
Pos II

Pemberian Operator
Video Jet Crate Penyimpanan
Crown Pos III

1.3 Diagram Alir Pemasakan (Kitchen)


Pada proses pembuatan teh botol sosro (TBS) menggunakan bahan baku yaitu teh wangi
yang merupakan perpaduan antara teh hijau, bunga gambir dan bunga melati. Bahan baku utama
lainnya yaitu gula industri dan air. Sedangkan bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa,
softener pada water treatment dan karbon. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah
botol kaca dan crown (tutup botol).
Proses produksi dimulai dengan pemasakan teh manis cair. Air yang diperoleh dari
kedalaman kurang lebih 200 meter di bawah tanah disterilkan melalui proses water treatment.
Kemudian air hasil strelilisasi mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di
tangki 1, selanjutnya dialirkan ke tangki 2 yang berisi karbon, dan kemudian dimasukkan ke dalam
tangki 3 berisi softener. Selanjutnya air dimasak hingga 100 derajat Celcius. Air panas tersebut
dialirkan ke tangki teh untuk menyeduh teh wangi yang sebelumnya telah dimasukkan terlebih
dahulu ke dalam tangki teh. Air panas juga dimasukkan kedalam tangki gula untuk melarutkan
gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tangki filtrox untuk memisahkan ekstrak
teh dari ampas teh. Kemudian, teh dialirkan ke tangki pencampuran bersamaan dengan sirup gula.
Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula akan menjadi tehmanis cair yang siap diisi ke
dalam botol melalui mesin filler.
Selain proses pembuatan teh di atas, juga terdapat proses pencucian botol. Botol-botol
kosong yang berasal dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan
roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin creater ke lintasan conveyor
menuju bottle washer. Selanjutnya, botol-botol tersebut harus disortir oleh operator pos 1 untuk
memilah botol-botol yang pecah atau gumpil, botol-botol yang sangat kotor dan sampah seperti
sedotan yang ikut terangkat. Selanjutnya botol-botol dicuci pada mesin bottle washer. Pada mesin
tersebut, botol-botol direndam pada air causticdengan suhu hingga 90 derajat Celcius.Hal ini
bertujuan untuk membersihkan botol sekaligus membuuh bakteri. Ketika akan dikeluarkan dari
mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa
air caustic. Kemudian, botol-botol bergerak melalui conveyor menuju mesin EBI optiscan.Mesin
E.B.I. scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di bagian dalam
dinding botol.
Selanjutnya, botol-botol melewati pos II. Operator pos II bertugas untuk mengambil botol-
botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pemeriksaan di pos I dan mesin bottle washer.
Kemudian, botol-botol menuju ke filler. Sementara itu, teh manis cair dialirkan melalui pipa
menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan kembali teh manis cair untuk
membunuh bakteri yang terikut pada saat melalui pipa.Selanjutnya, botol-botol diisi dengan teh
manis cair oleh mesin filler dan di tutup dengan crown. Botol-botol yang telah berisi teh manis
cair tersebut dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan barcode tanggal
dan jam produksi. Produk yang telah jadi tersebut dilewatkan pos III untuk dilakukan sortir
terhadap tutup crown yang tidak rapat dan baik, produk yang tidak terkena barcode. Kemudian,
produk diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk teh yang telah jadi harus diinkubasi
selama tiga hari sebelum dipasarkan.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses produk Teh Botol Sosro adalah sebagai berikut:
1. PHE (Plate Heat Exchanger)
Alat ini berfunsi sebagai media pembindah uap yang dihasilkan oleh boiler yang digunakan
untuk memanaskan air buffer. Prinsip kerja alat PHE ini adalah uap panas dan air dingin
dimasukkan kedalam PHE dengan masing-masing saluran masuk. Kemudian air dan uap
akan mengalir ke celah-celah plate dan mengisi masing-masing ruang secara selang-seling.
2. Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat penuangan gula dan air softener panas dari PHE untuk
pembuatan sirup gula. Alat ini dilengkapi dengan sebuah motor poma untuk membawa
gula dan air softener pada ke dalam tangki pelarut dan juga motor sirkulasi
Penutup
Berdasarkan hasil data di atas, maka dalam bab ini penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan yaitu bahan baku yang digunakan oleh Teh Botol Sosro adalah teh hijau kering
beraroma melati kualitas superior, gula pasir, serta air, tanpa menggunakan bahan tambahan.
Bahan pengemas primer terbuat dari botol kaca tak berwaran serta tutup botol yang terbuat dari
TVS tin prestil. Selanjutnya, botol-botol disimpan dalam krat yang disusun dalam pallet kemudian
disimpan di dalam gudang peti isi. Pemeriksaan mutu produk Teh Botol Sosro terdiri dari bahan
baku, finishing supplies, bahan penolong produksi serta bahan pembantu. Secara garis besar dapat
disimpulkan menjamin keamanan produk sesuai standar yang berlaku sangat penting untuk
menjaga atau bahkan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut karena
konsumen merasa aman selama mengonsumsi produk tersebut.
Referensi
Arrahman. 2014. Pengelolahan teh botol sosro. Jakarta: UI Press.
Eka, F. 2015. Proses Produksi dan Pengendalian Mutu Teh Botol Sosro. Yogyakarta: UGM Press.
Kurniati, N. 2012. Pengelolahan teh botol sosro. Jakarta: UI Press.
Widyastuti D. 2012. LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. SINAR
SOSRO. Diakses pada 29 Juni 2021, dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20359500-PR-
Dina%20Widiastuti-PT%20Sinar%20Sosro.pdf

Anda mungkin juga menyukai