Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 12

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr. AKMAL, S.H.,M.Si

OLEH :

NAMA : WIKA FITRIA

NIM : 21053111

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS : EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
POLITIK STRATEGI NASIONAL DALAM KEHIDUPAN KENEGARAAN

A. KONSEPSI STRANAS

Politik Nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan


untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik
nasional adalah asas, haluan, usaha, serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan
(perencanaan, pemgembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Strategi nasional disusun untuk
pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Jadi strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the
general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan..
Karl Von Clausewitz (1780 – 1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan
tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan
perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.

Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.

Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk
melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang.

Seperti yang telah djelaskan pada pengertian politik dan strategi nasional yang
sangat berelasi erat, Strategi nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional,
misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi startegi
nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

B. TEORI PEMBANGUNAN

Pembangunan nasional merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan


kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan perkembangan global. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah
sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan
pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga
merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.Pembangunan nasional
mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi dan
seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin.

C. MODEL PEMBANGUNAN

Di dalam pelaksanaan pembangunan harus melalui tahap-tahap pembangunan.


Tahap yang satu harus jelas kaitannya dan fungsinya terhadap tahap yang lain, harus
merupakan kelanjutan dan peningkatan dari tahap selanjutnya. Tahap-tahap inilah
yang dituangkan ke dalam rencana pembangunan jangka panjang menengah yang
meliputi jangka waktu lima tahun yang dikenal dengan Repelita. Pada pembangunan
nasional terdapat pola umum yang terdiri dari program-program yang dikelompokkan
dalam empat bidang :

1. Pembangunan bidang ekonomi, yaitu strategy of unbalanced growth artinya


pembangunan tidak dapat dilakukan secara menyeluruh pada semua sektor di bidang
ekonomi dengan intensitas dan volume serta waktu yang sama.

2. Pembangunan bidang sosial budaya, pembangunan di bidang ini meliputi keluarga


berencana, transmigrasi, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, kesejahteraan sosial,
kebudayaan, dan agama.

3. Pembangunan bidang politik, secara strategis di poroskan kepada pembangunan


kekuasaan yang berdasarkan atas hukum sesuai dengan UUD 1945.

4. Pembangunan bidang hankamnas, dalam realisasi pembangunan hankamnas


tergantung pada kondisi-kondisi yang dapat diciptakan oleh pelaksanaan rangkaian
rencana-rencana jangka menengah dalam bidang ekonomi, yang menjadi sumber dan
penyediaan sarana-sarana bagi rencana-rencana pembangunan dalam bidang
hankamnas (Lemhannas, 1995).

Politik dan strategi nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini dituangkan
dalam bentuk GBHN yang diterapkan oleh MPR. Selanjutnya, pelaksanaannya
dilaksanakan oleh presiden/mandataris MPR. GBHN pada dasarnya merupakan
haluan Negara tentang pembangunan nasional yang diterapkan setiap lima tahun
dengan mempertimbangkan perkembangan dan tingkat kemajuan kehidupan rakyat
dan bangsa Indonesia. Pelaksanaan dituangkan dalam pokok-pokok kebijaksanaan
pelaksanaan pembangunan nasional yang ditentukan oleh presiden sebagai mandataris
MPR dengan mendengarkan dan memperhatikan sungguh- sungguh pendapat dari
lembaga tinggi negara khususnya DPR, merupakan politik pemerintah. Jadi, politik
pemerintah tidak menyalahi jiwa demokrasi dan tetap berpedoman pada ketetapan
MPR. Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan nasional
memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses.Keterpaduan tersebut
merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna
sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional guna
mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita memerlukan sistem manajemen
nasional. Sistem manajemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus
kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan.
Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan
pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka mewujudkan ketertiban sosial,
politik, dan administrasi. Makna Pembangunan Nasional merupakan usaha
peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa
dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju serta kukuh kekuatan moral dan etikanya.
Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat
Indonesia. Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun
batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional
bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya,
yakni sejahtera lahir dan batin (Sumarsono, 2002).

D. STRANAS BIDANG GEOGRAFI, DEMOGRAFI, DAN KEKAYAAN


ALAM
a. Bidang Geografi
● Bidang Sumber Daya Alam: inventarisasi, manajemen SDA, kesesuaian lahan
untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, analisis
daerah rawan bencana, dan lain-lain.
● Bidang Perencanaan: perencanaan wilayah, perencanaan pemukiman
transmigran, perencanaan lokasi industri, dan lain-lain.
● Bidang Pertanahan: sistem informasi pertanahan, manajemen pertanahan, dan
lain-lain
● Bidang Kependudukan: penyusunan data pokok, penyediaan informasi
kependudukan/sensus sosial ekonomi, sistem informasi Pemilu, dan lain-lain.
● Bidang Ekonomi, Bisnis & Marketing: penentuan lokasi-lokasi yang
prospektif untuk Bank, Pasar swalayan, Kantor ATM, dan lain-lain.
● Bidang Militer: penyediaan data spasial untuk analisis rute-rute perjalanan
logistik, peralatan perang, dan sebagai tools untuk kebutuhan war game, dan
lain-lain.
● Bidang Pendidikan: penentuan lokasi pendidikan, sistem informasi
pendidikan/akademis, dan lain-lain.
● Bidang Transportasi: inventaris jaringan transportasi, analisis kesesuaian dan
penentuan rute-rute alternatif transportasi, analisis lokasi rawan kemacetan
dan bahaya kecelakaan, dan lain - lain.
b. Bidang Demografi

Pemanfaatan citra inderaja di bidang demografi yaitu untuk pemetaan. Citra


penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan, salah
satunya untuk dimanfaatkan untuk mendapatkan data - data kependudukan
(demografi) seperti kepadatan pendudukan, persebaran pemukiman penduduk,
dan memetakan distribusi spasial kependudukan.

c. Bidang kekayaan alam

1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar


bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.

2. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan


hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi, dan penghematan
penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.

3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada


pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara
selektif dan pemeliharaan lingkungan sehingga kualitas ekosistem tetap
terjaga, yang diatur dengan undang–undang.

4. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar– besarnya kemakmuran


rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi
dan budaya masyarakat lokal, serta penataan ruang, yang pengusahaannya
diatur dengan undang–undang.

5. Menerapkan indikator–indikator yang memungkinkan pelestarian


kemampuan pembaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik.

E. STRANAS BIDANG IDEOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL


BUDAYA DAN HANKAM

1. Bidang Ideologi dan politik

Potensi ideologi dan politik di himpun dalam pengertian kesatuan dan


persatuan nasional yang menggambarkan kepribadian bangsa,
keyakinan ataskemampuan sendiri dan yang berdaulat serta
berkesanggupan untuk menolongbangsa-bangsa yang masih di jajah
guna mencapai kemerdekaannya. Mengadakan kerja sama regional
serta membentuk dan mewujudkan kesetabilan di wilayah Asia
Tenggara dan mengusahakan adanya kerja sama internasional dalam
rangka perjuangan dalam menghapuskan imperialism dan kolonialisme
dalam segala bentuk dan manifestasinya dan dari manapun datangnya,
keseluruhan itu tidak terlepas terhadap pengabdian untuk kepentingan
nasional.

2. Bidang Ekonomi
a. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu
pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip
persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi,
nilai–nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup,
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja, perlindungan hak–hak konsumen, serta perlakuan yang
adil bagi seluruh rakyat.
b. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta
menghindarkan terjadinya struktur pasar monopolistik dan
berbagai struktur pasar distortif, yang merugikan masyarakat.
c. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi
ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh
hambatan yang mengganggu mekanisme pasar, melalui
regulasi, layanan publik, subsidi dan insentif, yang dilakukan
secara transparan dan diatur undang–undang.
d. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas
kemanusiaan yang adil bagi masyarakat, terutama bagi fakir
miskin dan anak-anak terlantar dengan mengembangkan sistem
dan jaminan sosial melalui program pemerintah serta
menumbuhkembangkan usaha dan kreativitas masyarakat yang
pendistribusiannya dilakukan dengan birokrasi efektif dan
efisien serta ditetapkan dengan undang–undang.
e. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan
kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif sebagai negara
maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di
setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan,
kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil dan
kerajinan rakyat.

3. Bidang sosial budaya

Bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku, bahasa, dan


dialek serta beraneka warna tradisi atau adat-istiadat, mempersulit persatuan dan
kesatuaan bangsa. Tetapi justru ke-Bhinneka Tunggal Ika-an inilah merupakan
kekuatan kita, karena ruang hidup (lebensraum) yang sama dan persamaan juga di
dalam penderitaan serta penanggungan. Bahaya pemecahan mudah sekali timbul,
sukuisme dan rasialisme merupakan tantangan dan ancaman laten. Oleh sebab itu
segala daya dan dana harus dikerahkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan
preservation of national unity. Ke Bhinneka Tunggal Ika merupakan pengikat
persatuan ampuh.

E. Bidang Hankam

1. Menata Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten melalui
reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi peran Tentara Nasional Indonesia sebagai alat
negara untuk melindungi, memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri, dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan memberikan darma baktinya dalam
membantu menyelenggarakan pembangunan.

2. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang


bertumpu pada kekuatan rakyat dengan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama didukung komponen lainnya dari
kekuatan pertahanan dan keamanan negara dengan meningkatkan kesadaran bela
Negara melalui wajib latih dan membangun kondisi juang, serta mewujudkan
kebersamaan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
rakyat.

3. Meningkatkan kualitas keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia, meningkatkan


rasio kekuatan komponen utama serta mengembangkan kekuatan pertahanan
keamanan negara ke wilayah yang didukung dengan sarana, prasarana, dan anggaran
yang memadai.

4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dan
keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta
berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

5. Menuntaskan upaya memandirikan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam


rangka pemisahan dari Tentara Nasional Indonesia secara bertahap dan berlanjut
dengan meningkatkan keprofesionalannya, sebagai alat Negara penegak hukum,
pengayom dan pelindung masyarakat selaras dengan perluasan otonomi daerah.

DAFTAR PUSTAKA

NASIONAL, POLITIK DAN STRATEGI. "BAB 9 POLITIK DAN STRATEGI


NASIONAL."

Darmayadi, Andrias. "Politik Strategi Nasional." (2013).

Anda mungkin juga menyukai