Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISI FARMASI


“ANALISIS SPOT TEST DAN REASKSI-REAKSI KATION GOLONGAN
IA”
Dosen Pengampu : 1. Zaldy Rusli, M.Farm

2. Apt. Nyanyu Lily E., M.Farm

3. Cantika Zaddana, S. Gz., M.Si

4. Rikkit, S.Farm

Asisten Dosen : Amanda Putri

Disusun Oleh:

Ratna Sari Kusumawati

066120097

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengenal reaksi-reaksi spesifik dan sensitive
2. Melatih kerja bersih untuk mendapatkan hasil yang diharapkan
3. Melatih melakukan analisis kualitatif pendahuluan
4. Membiaskan dengan reaksi-reaksi penegasan (double checking) terhadap
hasil penelitian laboratorium
5. Memahami reaksi-reaksi kation Golongan I
1.2 Dasar Teori
Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion
yang bermuatan negatif. Kation dan anion merupakan penyusun suatu
senyawa, sehingga untuk menentukan jenis zat atau senyawa tunggal secara
sederhana dapat dilakukan dengan menganalisis jenis kation dan anion yang
dikandungnya.
Kelima golongan kation dan ciri khas golongan-golongan ini yaitu
Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan asam
klorida encer.
Golongan II : kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hydrogen sulfida dalam suasana
asam mineral encer.
Golongan III : kation golongan ini tak bereaksi dengan asamm klorida encer,
ataupun dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan
dengan ammonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniak.
Golongan IV : kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I,
II, III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan
amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam
suasana netral atau sedikit asam.
Golongan V : kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
reagensiareagensia golongan sebelumnya, merupakan
golongan kation yang terakhir (Syarif Hamdani, 2014).

Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan


dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa
reagensia. Dengan
memakai apa yang disebut reagensia golongan secara sistematik, dapat kita
tetapkan
ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat juga memisahkan golongan-
golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia golongan yang dipakai
untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah Asam Klorida (HCl), Hidrogen
Sulfida (H2S), Ammonium Sulfida ((NH4)2S), Ammonium Karbonat
((NH4)2CO3). Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh
dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umu didasarkan atas perbedaan
kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari
larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan
cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Reaksi-reaksi
pada pengendapan pemisahan dan identifikasi kation-kation tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Reaksi Pengendapan
2. Pemisahan
3. Reaksi Identifikasi
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
1. Botol Kaca
2. Pipet Tetes
3. Plat Tetes
4. Rak Tabung Reaksi
5. Tabung Reaksi
2.1.2 Bahan
1. AgNO3
2. Aseton
3. Co2+
4. Fe3+
5. HCl 0,1 N
6. Hg2+
7. KI
8. K2CrO4 0,5 M
9. NaOH
10. Na2S2O3
11. NH4SCN
2.2 Cara Kerja
No Bagan Kerja Keterangan
1. +AgNO3 +HCl 1. Dipipet larutan AgNO3
2. Dimasukkan AgNO3 kedalam
tabung reaksi
3. Dipipet larutan HCl
4. Dimasukkan HCl kedalam
tabung reaksi
5.Diamati hasil reaksi yang
terjadi
2. +AgNO3 +K2CrO4 1. Dipipet larutan AgNO3
2. Dimasukkan AgNO3 kedalam
tabung reaksi
3. Dipipet larutan K2CrO4
4. Dimasukkan K2CrO4 kedalam
tabung reaksi
5.Diamati hasil reaksi yang
terjadi
3. +AgNO3 +NaOH 1. Dipipet larutan AgNO3
2. Dimasukkan AgNO3 kedalam
tabung reaksi
3. Dipipet larutan NaOH
4. Dimasukkan NaOH kedalam
tabung reaksi
5.Diamati hasil reaksi yang
terjadi
4. +AgNO3 +KI 1. Dipipet larutan AgNO3
2. Dimasukkan AgNO3 kedalam
tabung reaksi
3. Dipipet larutan KI
4. Dimasukkan KI kedalam
tabung reaksi
5.Diamati hasil reaksi yang
terjadi
5. +Co2+ 1. Dipipet larutan Co2+
+Na2S2O3 2. Dimasukkan Co2+ kedalam
+Aseton pipet tetes
3. Dipipet larutan Na2S2O3
4. Dimasukkan Na2S2O3
kedalam pipet tetes
5. Dipipet larutan Aseton
6. Dimasukkan larutan Aseton
kedalam pipet tetes
7.Diamati hasil reaksi yang
terjadi
6. +Fe3+ 1. Dipipet larutan Fe3+
+ NH4SCN 2. Dimasukkan Fe3+ kedalam
+HCl pipet tetes
3. Dipipet larutan NH4SCN
4. Dimasukkan NH4SCN
kedalam pipet tetes
5. Dipipet larutan HCl 0,1 N
6. Dimasukkan larutan HCl 0,1
N kedalam pipet tetes
7.Diamati hasil reaksi yang
terjadi
7. +Hg2+ 1. Dipipet larutan Hg2+
+N K2CrO4 0,5 M 2. Dimasukkan Hg2+ kedalam
tabung reaksi
3. Dipipet larutan K2CrO4 0,5 M
4. Dimasukkan larutan K2CrO4
0,5M kedalam tabung reaksi
5.Diamati hasil reaksi yang
terjadi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
Cara Kerja Data yang seharusnya Data yang didapat Ket
Diteteskan
AgNO3 dan Menghasilkan Endapan Menghasilkan Endapan
(+)
HCl berwarna putih berwarna putih

Diteteskan
AgNO3 dan Menghasilkan Endapan Menghasilkan Endapan
(+)
K2CrO4 berwarna Merah berwarna Merah

Diteteskan
AgNO3 dan Menghasilkan Endapan Menghasilkan Endapan
(+)
NaOH berwarna Coklat berwarna Coklat

Diteteskan
AgNO3 dan Menghasilkan Endapan Menghasilkan Endapan
(+)
KI berwarna Kuning Perak berwarna Kuning Perak

+Co2+
+Na2S2O3 Menghasilkan Endapan Menghasilkan Endapan
(+)
+Aseton berwarna Biru berwarna Biru

+Fe3+
+ NH4SCN Menghasilkan Endapan Menghasilkan Endapan
(+)
+HCl berwarna Merah Darah berwarna Merah Darah

+Hg2+ Menghasilkan larutan Menghasilkan larutan


+K2CrO4 0,5 M berwarna Jingga dengan berwarna Jingga dengan (+)
Endapan Jingga Endapan Jingga
3.2 Reaksi
1. AgNO3 + HCl → AgCl ↓ + HNO3
2. AgNO3 + K2CrO4 → AgCrO4 ↓ + 2KNO3
3. AgNO3 + NaOH → AgOH ↓ + NaNO3
4. AgNO3 + KI → AgI ↓ + KNO3
5. Co2+ + Na2S2O3 → tidak terjadi perubahan warna + CH3COCH3 → ↓biru
6. Fe3+ + NH4SCN →larutan berwarna merah + HCl → ↓merah darah
7. Hg2+ + K2CrO4 → HgCrO4 ↓ + 2K2-
3.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan analisis post test untuk menguji kation
Golongan IA. Spost test atau uji tetes merupakan salah satu metode analisis
kualitatif untuk mengetahui kandungan suatu zat dalam senyawa atau bahan
yang diujikan dan bisa dilakukan dengan penambahan setetes reagen pada
larutan contoh untuk melihat adanya pengendapan atau perubahan warna; biasa
digunakan dalam analisis kualitatif. Kation Golongan I merupakan kation-
kation logam yang mampu bereaksi dan membentuk endapan jika kation logam
bereaksi dengan Asam Klorida (HCl) atau didasarkan fakta bahwa garam
klorida dari golongan I tidak larut dalam suasana asam.
Senyawa kation-kation golongan IA terdiri dari Hg2+ , Ag+ dan Pb2+.
Kation golongan I disebut juga sebagai kation golongan HCl, hal ini
disebabkan karena semua ion-ion anggotanya dapat mengendap sempurna
dengan penambahan HCl. Adapun HCl yang digunakan haruslah berlebih agar
dihasilkan endapan yang mengendap sempurna karena ketiga kation dalam
golongan I semuanya mengendap sempurna, maka dibutuhkan perlakuan yang
lebih spesifik untuk mengidentifikasi keberadaannya.
Analisis kualitatif dibagi menjadi 2 metode yaitu klasik dan modern. Pada
metode klasik kita dapat menguji dengan cara uji organoleptik, uji nyala, uji
tetes, uji mikroskopik, dan uji reaksi warna. Pada metode modern kita dapat
melakukannya dengan cara spektroskop, kromatografi dan elektometri. Pada
percobaa kali ini digunakan uji dengan cara analisis kualitatif yaitu analisis
spot test.
Pada praktikum kali ini direaksikan antara AgNO3 + HCl dan dihasilkan
endapan berwarna putih, pada percobaan kedua direaksikan antara AgNO3 +
K2CrO4 dihasilkan endapan berwarna merah, pada percobaan ketiga
direaksikan antara AgNO3 + NaOH dihasilkan endapan berwarna coklat, pada
percobaan keempat direaksikan antara AgNO3 + KI dihasilkan endapan
berwarna kuning perak, pada percobaan kelima direaksikan antara Co2+ +
Na2S2O3 + CH3COCH3 dihasilkan endapan berwarna biru, pada percobaan
keenam direaksikan antara Fe3+ + NH4SCN + HCl dihasilkan endapan
berwarna merah darah, pada percobaan terakhir direaksikan antara Hg2+ +
K2CrO4 dan dihasilkan endapan berwarna jingga.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari praktikum kali ini dengan judul “Analisis Spot Test dan Reaksi-
Reaksi Kation Golongan IA”, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Analisis Spot Test merupakan salah satu metode analisis kualitatif untuk
mengetahui kandungan suatu zat dalam senyawa atau bahan yang diujikan
dan bisa dilakukan dengan penambahan setetes reagen pada larutan contoh
untuk melihat adanya pengendapan atau perubahan warna; biasa digunakan
dalam analisis kualitatif.
2. Analisis kualitatif dibagi menjadi 2 metode yaitu klasik dan modern. Pada
metode klasik kita dapat menguji dengan cara uji organoleptik, uji nyala, uji
tetes, uji mikroskopik, dan uji reaksi warna. Pada metode modern kita dapat
melakukannya dengan cara spektroskop, kromatografi dan elektometri.
3. Senyawa kation-kation yang termasuk Golongan IA terdiri atas Hg2+ , Ag+ dan
Pb2+ dan garam klorida dari Golongan I yaitu Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2
4. Ada 7 reaksi yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu:
- AgNO3 + HCl → AgCl ↓ putih+ HNO3
- AgNO3 + K2CrO4 → AgCrO4 ↓ merah + 2KNO3
- AgNO3 + NaOH → AgOH ↓ coklat + NaNO3
- AgNO3 + KI → AgI ↓kuning perak + KNO3
- Co2+ + Na2S2O3 → tidak terjadi perubahan warna + CH3COCH3 → ↓biru
- Fe3+ + NH4SCN →larutan berwarna merah + HCl → ↓merah darah
- Hg2+ + K2CrO4 → HgCrO4 ↓ jingga + 2K2-
DAFTAR PUSTAKA
Hamnadi, Syarif. 2014. Modul Praktikum Kimia Analisis. Bandung: Sekolah
Tinggi Ilmu Farmasi.
Wijaya, Triadi; Nurfauzi, Yuhansyah. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Analisi
Bagian I. Cilacap: STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
Wardiyah. 2016. Praktikum Kimia Dasar. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
LAMPIRAN

Bukti Absensi

Endapan yang terbentuk

Endapan yang terbentuk

Anda mungkin juga menyukai