Galbi Widad 018.06.0044 LBM 1 Medikolegal
Galbi Widad 018.06.0044 LBM 1 Medikolegal
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
TAHUN
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya dan dengan kemampuan yang kami miliki, penyusunan makalah SGD
(Small Group Discussion) LBM 1 yang berjudul “Turis Positif Covid-19
Kecelakaan Jatuh Dari Gunung” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga Tuan R yang dihubungi oleh pihak Rumah Sakit, meminta agar
dilakukan otopsi pada jenazah Tuan R dan jenazah dikirimkan kembali ke negara
asalnya, karena akan dimakamkan disamping makam kedua orang tuanya.
4
1.2.Pembahasan Skenario
5
2. Mental
Faktor mental memang sulit dipahami. Bahkan sering diabaikan. Padahal
tanpa keseimbangan antara faktor fisik dan mental, maka tujuan suatu perjalanan
tidak akan tercapai memuaskan. Latihan fisik yang baik akan membantu
mengembangkan mental, rasa percaya diri, dan kepekaan. Mental yang sehat juga
bersal dari dalam diri, dari pemahaman siapa diri kita ini, dan dari pengertian
dimana kita berada, dari satu kesatuan yang utuh. Di alam bebas, kta harus
percaya kepada kemampuan kita untuk mengatasi segalanya. Motivasi yang baik
akan dapat meningkatkan mental. Kegiatan yang memakai tenaga fisik secara
berlebihan, sebaiknya dihindari. terutama bagi seseorang yang pernah memiliki
penyakit yang berhubungan dengan fungsi susunan syaraf pusat, seperti empilepsi
(ayan), gangguan kejiwaan, dan cedera kepala berat (Asmadi, 2019).
6
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya tahan tubuh, karna itu
perlu persiapan yang sesuai untuk menghadapi daerah dengan suhu
tertentu. Seringkali suhu dingin menyebabkan kematian dan suhu panas,
dapat mengakibatkan kejang panas dan juga kematian (Asmadi, 2019).
7
BAB II
PEMBAHASAN
“Terdapat 1 luka terbuka pada regio atau daerah anterior dari paha kanan
(femur dekstra), merupakan luka terbuka dengan gambaran fraktur terbuka tulang
femur. Pengukuran luka diperkirakan batas atas luka berada 20 cm dari lipatan
paha, batas bawah luka berada 10 cm di atas lutut, batas kiri luka berada sekitar
8
13 cm dari linea sagital medial paha, atas kanan luka berada sekita 13 cm dari
linea sagital medial paha, ukuran luka dengan panjang 20 cm dan lebar 13 cm dan
kedalaman 7 cm. Warna luka kemerahan, dengan dasar luka tulang femur, luka
kotor”.
1. Polis Asli
2. Formulir Klaim Meninggal Dunia Diisi Oleh Penerima Manfaat
3. Formulir Klaim Meninggal Dunia Diisi Oleh Dokter
4. Formulir Surat Kuasa Pemaparan Isi Rekam Medik - diisi dan tanda
tangan di atas meterai oleh Ahli Waris
5. Surat Keterangan Meninggal dari Instansi Pemerintahan yang berwenang
(Kutipan Akte Kematian) yang di legalisir
6. Bila Meninggal karena kecelakaan, lampirkan Berita Acara Pemeriksaan
(BAP) dari Kepolisian
7. Bila meninggal di rumah tanpa perawatan Dokter, buat kronologis
kematian dan di tandatangani oleh Ahli Waris
8. Copy hasil pemeriksaan medis yang telah dilakukan Tertanggung
9. Formulir Pemberitahuan No. Rekening dan Fotocopy Buku Rekening
10. Fotocopy Identitas diri Tertanggung
11. Fotocopy Identitas diri Ahli waris
12. Fotocopy Kartu Keluarga
13. Dokumen lain bila diperlukan
9
Otopsi medikolegal dilakukan atas permintaan penyidik sehubungan
dengan adanya penyidikan suatu perkara. Hasil pemeriksaan adalah temuan
obyektif pada korban, yang diperoleh dari pemeriksaan medis (Aflanie et al.,
2017).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada otopsi medikolegal (Aflanie et al.,
2017):
10
3. Mengumpulkan keterangan yang berhubungan dengan terjadinya kematian
selengkap mungkin untuk membantu memberi petunjuk pemeriksaan dan
jenis pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan.
4. Memastikan alat-alat yang akan dipergunakan telah tersedia. Untuk otopsi
tidak diperlukan alat-alat khusus dan mahal.
11
b. Visum et repertum untuk orang mati (jenazah). Pada pembuatan visum et
repertum ini, dalam hal korban mati maka penyidik mengajukan permintaan
tertulis kepada pihak Kedokteran Forensik untuk dilakukan bedah mayat (outopsi)
c. Visum et repertum Tempat Kejadian Perkara (TKP). Visum ini dibuat setelah
dokter selesai melaksanakan pemeriksaan di TKP
d. Visum et repertum penggalian jenazah. Visum ini dibuat setelah dokter selesai
melaksanakan penggalian jenazah.
e. Visum et repertum psikiatri yaitu visum pada terdakwa yang pada saat
pemeriksaan di sidang pengadilan menunjukkan gejala-gejala penyakit jiwa.
f. Visum et repertum barang bukti, misalnya visum terhadap barang bukti yang
ditemukan yang ada hubungannya dengan tindak pidana, contohnya darah, bercak
mani, selongsong peluru, pisau.
12
Jenazah kemudian ditutup dengan kain kafan/bahan dari plastik (tidak
dapat tembus air). Jenazah yang sudah dikafani dan dibungkus plastik
kemudian disemprot cairan klorin sebagai disinfektan. Dapat juga jenazah
ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar dan
sebelumnya sudah disinfeksi. Jenazah beragama Islam posisinya di dalam
peti dimiringkan ke kanan. Dengan demikian ketika dikuburkan jenazah
menghadap ke arah kiblat.
Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi, kecuali dalam
keadaan mendesak seperti untuk kepentingan autopsi dan hanya dapat
dilakukan oleh petugas.
Jenazah disemayamkan tidak lebih dari empat jam.
Petugas selalu cuci tangan dengan sabun atau sanitizer berbahan alkohol.
Luka di tubuh petugas (jika ada), harus ditutup dengan plester atau perban
tahan air.
Sebisa mungkin menghindari risiko terluka akibat benda tajam.
Semua petugas kesehatan yang telah mengurus proses pemulasaran hingga
jenazah masuk peti dan pihak keluarga yang menyaksikan prosesi tersebut
diwajibkan menjalani proses sterilisasi dengan disemprotkan cairan
disinfektan ke bagian pakaian yang dikenakan serta selalu mencuci
tangan.
c. Selain itu, jika petugas terkena darah atau cairan tubuh jenazah, lakukanlah
langkah-langkah berikut ini:
d. Jika jenazah beragama Islam, dilakukan prosesi salat jenazah dengan ketentuan
berikut ini:
13
Untuk pelaksanaan salat jenazah, dilakukan di rumah sakit rujukan. Jika
tidak, salat jenazah bisa dilakukan di masjid yang sudah dilakukan proses
pemeriksaan sanitasi secara menyeluruh dan melakukan disinfektasi
setelah salat jenazah.
Salat jenazah dilakukan sesegera mungkin dengan mempertimbangkan
waktu yang telah ditentukan yaitu tidak lebih dari empat jam.
Salat jenazah dapat dilaksanakan sekalipun oleh satu orang.
1. Jenazah harus dikubur dengan kedalaman 1,5 meter, lalu ditutup dengan
tanah setinggi satu meter. Penguburan beberapa jenazah di dalam satu
liang kubur dibolehkan karena kondisi darurat. Bagi jenazah beragama
Islam penguburannya dilakukan bersama dengan petinya. Pemakaman
jenazah dapat dilakukan di tempat pemakaman umum (TPU).
2. Tanah kuburan dari jenazah pasien virus corona harus diurus dengan hati-
hati. Jika ada jenazah lain yang ingin dikuburkan, sebaiknya dimakamkan
di area terpisah.
3. Setelah semua prosedur jenazah dilaksanakan dengan baik, maka pihak
keluarga dapat turut dalam penguburan jenazah.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hal lain seperti tidak adanya guide yang memandu Tuan R sehingga
mengambil jalur yang berbahaya dan terjatuh bisa menjadi penyebab lainnya.
Pengajuan otopsi terhadap Tuan R hanya bisa diajukan oleh penyidik yang
berwenang dengan menyerahkan surat Visum et Repertum terlebih dahulu.
Pembiayaan jenazah pasien di tanggung oleh perusahaan asuransi dan jenazah
Tuan R yang merupakan Warga Negara Asing tidak dapat dipulangkan ke negara
asalnya dikarenakan jenazah postif COVID-19.
15
DAFTAR PUSTAKA
Adiana & Djaya., 2015. Perlindungan Hukum Bagi Wisatawan Asing dalam
Perjanjian Asuransi Kecelakaan. Fakultas Hukum. Universitas Udayana :
Bali
Aflanie, Iwan, Nila Nirmalasari, and Muhammad Hendy Arizal. 2017. Ilmu
Kedokteran Forensik Dan Medikolegal.
Aflanie, Iwan, Nila Nirmalasari, Dan Hendy Muhammad. (2020). Ilmu
Kedokteran Forensik & Medikolegal. Ed. 1-Cet. 3. Depok: Rajawali Pers.
Asmadi, Erwin. 2019. Kejahatan Terhadap Tubuh. Ilmu Kedokteran Kehakiman
125–26.
Protokol WNA yang sakit atau meninggal dari Indonesia No. D/00765/04/2020.
Jakarta : Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Protokol Pemulangan Jenazah WNA yang Positif COVID-19 dapat di unduh
melalui https://covid19.kemkes.go.id/protokol-covid19/protokol-evakuasi-
wna-yang-sakit-atau-meninggal-dariindonesia/
Utama, Winda Trijayanthi. 2014. “Visum Et Repertum: A Medicolegal Report As
a Combination of Medical Knowledge and Skill with Legal Jurisdiction.”
Fakultas Kedokteran Lampung 4(8):269–75.
16