Anda di halaman 1dari 37

Nutrisi Prakonsepsi

dan Masa Hamil


dr. Raihanah Suzan, M.Gizi, Sp.GK
Masalah gizi dalam daur kehidupan
▪ Intervensi disetiap tahap
supaya siklus tidak
berlanjut.
▪ Terutama pada masa
prakonsepsi dan masa
kehamilan

Nutrition challenges in the next decade, Food and Nutrition Buletin, 2003
Nutrisi Prakonsepsi
Konsep Penting
➢ Fertilitas
dicapai dan dipertahankan oleh suatu mekanisme
yang kompleks yang dapat terganggu oleh berbagai faktor
terkait nutrisi seperti komposisi tubuh dan asupan makanan.

➢Status nutrisi yang optimal sebelum kehamilan meningkatkan


kemungkinan terjadinya konsepsi dan akan membantu selama
masa kehamilan dan terlahirnya bayi yang sehat.
Fisiologi Sistem Reproduksi
➢ Sistem reproduksi perempuan dan laki-laki mulai berkembang dari bulan
pertama setelah konsepsi dan terus berkembang ukuran dan fungsinya
selama masa pubertas.
➢ ♀: 7 juta folikel primordial → 400-500 sel telur matur → hanya sedikit
sekali sel telur pada masa menopause
➢♂: jumlah dan viabilitas sperma menurun setelah usia 35 tahun, tetapi
tetap diproduksi sejak pubertas hingga akhir hayat.
Pengaruh nutrisi terhadap kesuburan
➢ Asupan makanan (makanan dan suplemen) dan lemak tubuh
mempengaruhi kesuburan terutama dengan :
➢Merubah lingkungan tempat sel telur dan sperma berkembang.
➢ Memodifikasi kadar hormon yang terlibat dalam proses reproduksi.

➢ Asupan makanan dan lemak tubuh sebelum konsepsi juga


mempengaruhi kesehatan ibu selama kehamilan dan pertumbuhan serta
perkembangan janin.
➢Faktor nutrisi secara umum hanya sementara mempengaruhi kesuburan
(reversible)
Pengaruh nutrisi terhadap kesuburan
➢ Kurang gizi kronis → BBLR dan rentan (risiko meninggal dalam 1 tahun
pertama >>)
➢Kurang gizi akut → kesuburan <<
➢Obesitas (IMT> 30 kg/m2:
➢♀ kadar estrogen, androgen dan leptin ↑ → siklus menstruasi tidak teratur, gagal ovulasi
dan siklus tanpa ovulasi, serta amenorea
➢♂ kadar testosteron ↓, estrogen dan leptin ↑ → produksi sperma << dan disfungsi ereksi.

➢ BB↓ 10-15%:
➢♀ estrogen, LH, FSH ↓ → amenorea, siklus tanpa ovulasi, dan fase luteal pendek
atau tidak ada.
➢♂ viabilitas dan mortalitas sperma menurun (BB > 25% sperma tidak diproduksi)
Pengaruh nutrisi sebelum/awal kehamilan
terhadap janin
➢ Status gizi
➢ BB kurang → risiko komplikasi ibu selama kehamilan dan BBLR/prematur ↑
➢ Obesitas → risiko komplikasi ibu selama kehamilan dan bayi lahir dengan neural tube
defect dan lemak tubuh >>

➢Status nutrisi
➢ asupan folat << → neural tube defect
➢ asupan vitamin A >> → malformasi jantung dan muka
➢ kadar tembaga >> → retardasi mental
➢ defisiensi yodium → perkembangan fisik dan mental terganggu
➢ defisiensi besi → bayi prematur dan defisiensi besi pada 1 tahun pertama kehidupan
Pengaruh nutrisi sebelum/awal
kehamilan terhadap janin
➢Alkohol → fetal alcohol syndrome dan fetal alcohol effect (mengganggu
perkembangan mental dan fisik)

➢ Diabetes → malformasi janin, bayi besar, diabetes pada 1 tahun


pertama kehidupan
Anjuran nutrisi prakonsepsi
➢ Konsumsi asam folat sebanyak 400 mcg → produk biji-bijian yang telah
difortifikasi, sayur-sayuran dan buah-buahan, atau suplemen
➢ Tidak mengkonsumsi suplemen vitamin A > 5000 IU (retinol atau asam
retinoat)
➢ Membatasi atau tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
➢ Gizi Seimbang
Gizi Seimbang
Nutrisi Masa Hamil
Konsep penting
➢ Asupan makanan, penggunaan suplemen, dan perubahan berat badan
mempengaruhi kehamilan dan janin.
➢ Janin bukan parasit, dia tergantung pada asupan nutrisi ibu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya
➢ Masa pertumbuhan dan perkembangan cepat janin berlangsung dalam
jangka waktu yang spesifik selama kehamilan. Zat gizi esensial harus tersedia
dalam jumlah yang cukup selama masa ini agar pertumbuhan dan
perkembangan janin berlangsung optimal.
➢ Risiko penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan masalah kesehatan lainnya
dapat dipengaruhi oleh nutrisi ibu selama kehamilan.
PENYESUAIAN FISIOLOGIK PADA
KEHAMILAN

1. Metabolisme Umum :  pada trimester I


 pada trimester II-III (10-25%)
2. Fungsi alat-alat pencernaan:
Pergerakan G.I  pada trimester I → hiperemesis
Pada akhir kehamilan : Abs Fe, Vit B12, Ca 
3. Fungsi ginjal : G.F.R  > 50%

Ekskresi cairan  pada pertengahan kehamilan

Ekskresi cairan  pada akhir kehamilan

4. Vol darah : cairan plasma  50%

Jumlah erithrosit  20%→ hemodilusi

5. Metabolisme Air : Jumlah cairan tubuh  sampai + 7 liter → edema.


Rekomendasi pertambahan BB
➢ Underweight (<18,5 kg/m2) → 13-18 kg
➢ Normal (18,5 – 22,9 kg/m2) → 12-16 kg
➢ Overweight (23-25 kg/m2) → 7-12 kg
➢ Obesitas (≥ 25kg/m2) → 5-9 kg
➢ Kembar → 12-24 kg
Pengaruh malnutrisi pada janin
➢Waktu
➢Awal kehamilan (sampai awal bulan ke-4) → kematian atau malformasi janin
➢Akhir kehamilan → pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu

➢Berat/ringan

➢Lama
Suplementasi ibu hamil
▪ Sebaiknya diberikan sesuai dengan zat-zat gizi yang kurang pada diet sehari-
hari. Mutlak harus diberikan suplementasi bila protein intake < 11% total kalori
▪ Suplementasi pada akhir kehamilan menurut penelitian masih mempunyai efek
positif untuk janin

Suplementasi pada tahap-tahap kehamilan


1. Phase implementasi : 2 mg
Konsepsi → melekat pada uterus → terbentuk plasenta
Belum diperlukan suplementasi khusus.
2. Phase diferensiasi : 2-8 mg
Organ-organ terbentuk : jantung, ginjal, paru, hati
Bila terganggu defisiensi Vit A
Vit B2 Cacat bawaan
Vit B6
Suplementasi dalam bentuk vit dan mineral

3. Phase pertumbuhan intensif : 8-40 mg


- Pertumbuhan janin cepat
- Persiapan kelahiran
- Persiapan ASI

Suplementasi sangat perlu dlm bentuk Kalori+Protein


Angka Kecukupan Gizi 2019
♀ 19-29 ♀ 30-49 ♀ Hamil ♀ Hamil ♀ Hamil
tahun tahun TM I TM II TM III
Energy (kkal) 2250 2150 + 180 + 300 + 300
Protein (g) 60 60 +1 + 10 + 30
Vit A (R.E) 600 600 + 300 + 300 + 300
Vit D (mcg) 15 15 +0 +0 +0
Vit E (mcg) 15 15 +0 +0 +0
Vit C (mg) 75 75 + 10 + 10 + 10
Folic acid (mcg) 400 400 + 200 + 200 +200
Niacin (mg) 14 14 +4 +4 +4
Angka Kecukupan Gizi 2019
♀ 19-29 ♀ 30-49 ♀ Hamil ♀ Hamil ♀ Hamil
tahun tahun TM I TM II TM III
Riboflavin (mg) 1,1 1,1 + 0,3 + 0,3 + 0,3
Thiamin (mg) 1,1 1,1 + 0,3 + 0,3 + 0,3
Vit B6 (mg) 1,3 1,3 + 0,6 + 0,6 + 0,6
Vit B12 (mg) 4,0 4,0 + 0,6 + 0,6 + 0,6
Ca (mg) 1000 1000 + 200 + 200 + 200
Phosph (mg) 700 700 +0 +0 +0
Magnesium (mg) 330 340 +0 +0 +0
Iron (mg) 18 18 +0 +9 +9
Iodium (mcg) 150 150 + 70 + 70 + 70
Seng (mg) 8 8 +2 +4 +4
Protein
Kebutuhan ♀ hamil : Kebutuhan ♀tidak hamil + pertumbuhan bayi
➢ Pertumbuhan pada trimester I : + 0,6 g/hari
➢ Pertumbuhan > 30 mg : + 6,1 g/hari
➢ Selama kehamilan: 18,6 – 24,1 g/hari
➢ Effisiensi protein dalam makanan 70%, Protein nabati effisiensi 
➢ Protein defisiensi :
➢Berat bayi lahir 
➢Preeclampsia 
➢Tensi  pada kehamilan
Protein
Asupan protein berlebihan :
Belum pasti diketahui akibatnya tetapi berhubungan dengan
- Prematuritas
- Kematian bayi 
- Cal > 20% terdiri dari protein → foetus pertumbuhan 

23
Vitamin Vit B1, Vit B2, Vit B6
Vit B1: Tiamin → Metabolisme KH (thiamine pyrophosphat)
Vit B2 → pembentukan enzim
Vit B6 → pelepasan N dari amino acid

Def Vit B1, B2, B6 pada binatang : - foetal death 


- pertumbuhan 
- kelainan congenital 

24
Vitamin Vit B1, Vit B2, Vit B6
Defisiensi Vit B2 → berfungsi dalam pembentukan ectoderm → rangka tubuh + organ
Defisiensi Vit B6 → pada percobaan binatang terjadi kelainan bentuk
Vit B6 → (akt)  pyridoxal phosphate → transaminase
asam amino ess asam amino non ess
Vit B6
 Tryptophan niacin
Ekskresi vit B6 pada ♀hamil (10-15) x > dari ♀ tidak hamil
Plasma vit B6  pada ♀hamil

25
➢ Hubungan erat eclampsia → vit B6
➢ Rx neurotransmitter → vit B6 berpengaruh pada nausea, vomiting
➢ Pada bayi dengan ibu defisiensi vit B6 → skor Apgar .

Asam Folat
Asam Folat : sintesis DNA & RNA
Defisiensi asam folat
➢Megaloblastik anemia
Penelitian → 60% ♀hamil defisiensi asam folat tetapi hanya sedikit yang mempunyai
gejala anemia
➢Neural tube defect

26
Vitamin B 12
➢ Defisensi
➢ Anemia megaloblastic
➢ Kerusakan SSP

➢Penyebab
➢ Jarang dalam makanan
➢ Intrinsik faktor G.I → absorpsi terganggu
Vitamin D
➢ Keseimbangan Ca selama hamil
➢Homeostasis Ca pada janin
➢ defisiensi
➢ Enamel hypoplasia
➢ Neonatal hypokalsemia
Vitamin A dan C
➢ Vit A: epithel jaringan
➢ Vit A + caroten → masuk ke plasenta → berdasarkan cadangan.
➢ Hypertaminosis A → teratogenic pada manusia

Vit C :
➢ Proline → hydroxy proline (jaringan, kulit, tubuh)
➢ Def vit C dihubungkan dengan :
➢ ketuban pecah dini
➢ Preeklampsia
Fe
➢ Pembentukan haemoglobin → mengangkut O2 ke sel
➢ Defisiensi → prematur
➢ Pada penelitian ♀hamil defisiensi Fe  walaupun pada penelitian
absorbsi Fe pada ♀ hamil 2-5 kali dari ♀ tidak hamil
➢Dianjurkan suplementasi 30 – 60 mg/hari untuk ♀ hamil
➢Karena
➢ sumber makanan Fe mulai ↓
➢ banyak ♀memulai kehamilannya dengan cadangan Fe <<

30
Ca dan P
➢Ca & P : 99% Ca & P → tulang dan gigi
➢Fungsi : membentuk rangka & gigi janin
➢Kebutuhan Ca  - pada trimester III → pertumbuhan cepat dan
persiapan laktasi

P: - Jarang defisiensi banyak pada makanan


➢ Ca : P dalam perbandingan tertentu
➢  P : kejang-kejang betis pada ♀ hamil
Mg dan Zn
Mg : tertimbun pada tulang, syaraf, dan sel otot
➢Defisiensi :
➢ tremor
➢Konvulsi
➢kontraksi  pada partus

Zn :
➢Komponen insulin
➢Sintesis RNA dan DNA → reproduksi
➢ Kofactor untuk enzim
➢Desiensi → malformasi kongenital

32
Anjuran selama kehamilan
➢ Kalori yang diberikan mencukupi kebutuhan selama masa kehamilan
➢ Sesuai dengan diet gizi seimbang
➢ Memenuhi semua nutrisi esensial yang direkomendasikan
➢ Termasuk EPA dan DHA 250 mg setiap hari
➢ Penuhi kebutuhan cairan
➢ Garam sebagai penyedap rasa
➢ Batasi asupan kafein 200 mg/hari atau sekitar 1 cangkir kopi /hari
Yang Dihindari selama kehamilan
➢ Alkohol
➢ Suplementasi vitamin dan mineral (kec. Zat besi)
➢ Makanan laut mentah
➢ Susu dan keju yang tidak dipasteurisasi
➢ Daging mentah
➢ Ikan laut dalam ( hiu, swordfish, tilefish, albacore tuna, pickerel, dan
bass) → merkuri >>
➢ buah dan sayur yang tidak dicuci dengan baik
Suplementasi vitamin dan mineral bila
➢ Asupan makanan tidak adekuat
➢ Hamil kembar
➢Merokok, minum alcohol, konsumsi obat-obat narkotika
➢ Vegan
➢ Di diagnosa defisiensi nutrisi
Referensi
❖ Brown JE, Isaacs JS, Krinke B, Lectenberg E, Murtaugh MA, Sharbaugh C, et al. Nutrition
through the life cycle. Fourth edition. 2011. hal. 51-158.
❖ Lestiani L. Gizi pada masa hamil. 2013
❖ Permenkes RI no. 28 tahun 2019 tentang Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk
masyarakat Indonesia.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai