25 47 1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Bina Gogik, Volume 4 No.

1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 20 MEULABOH
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN AJARAN 2015/2016

Safni Febri Anzar 1


Mardhatillah2

1
STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, Email: Safnianzar@gmail.com
2
STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, Email: mardhatillahmagister@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeksripsikan kesulitan belajar siswa pada pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tahun ajaran 2015/2016 dan ntuk
mendeksripsikan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri
20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian deksriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 20 Meulaboh
Kecamatan Johan pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang berjumlah 22 orang siswa. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah ada 16 iswa yang tidak faham ketika guru
menyampaikan materi Bahasa Indonesia. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar Bahasa
Indonesia siswa kelas V SD Negeri 20 Meulaboh adalah faktor internal yaitu siswa masih termotivasi dan
berminat dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan faktor eksternalnya adalah guru kurang
menggunakan alat peraga dan metode yang digunakan kurang bervariatif dan tidak inovatif. Berdasarkan
hasil tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat masih berkesulitan dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia.

Kata-kata kunci: Kesulitan belajar, Bahasa Indonesia.

PENDAHULUAN
Upaya peningkatan mutu pendidikan prasarana lainnya, serta peningkatan
menuntut kerja keras berbagai pihak, mulai manajemen sekolah. Namun demikian,
dari tenaga kependidikan, orang tua, peserta berbagai indikator mutu pendidikan belum
didik, masyarakat maupun pemerintah untuk menunjukkan peningkatan yang memadai
mencapai tujuan akhir yaitu SDM yang (Nurhadi dalam Mardhatillah, 2015:78).
berkualitas, sehingga peserta didik, perlu Kegiatan pembelajaran di sekolah
dipersiapkan sejak dini. Salah satu merupakan kegiatan utama dalam peningkatan
permasalahan pendidikan yang dihadapi kualitas pendidikan nasional. Melalui proses
bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu belajar mengajar diharapkan tercapai tujuan
pendidikan. Berbagai usaha telah dilakukan pendidikan dalam bentuk perubahan tingkah
untuk meningkatkan mutu pendidikan laku peserta didik. Proses belajar ini
nasional, antara lain melalui berbagai memerlukan bahasa untuk memungkinkan
pelatihan, peningkatan kualifikasi guru, manusia saling berhubungan dan
penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku berkomunikasi, saling berbagi pengalaman,
dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 53


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

belajar dari yang lain, dan meningkatkan guru seringkali menjumpai siswa yang
intelektualitas diri. mengalami kesulitan belajar.
Hal ini sesuai dengan tujuan Sugihartono (2007:149) mendefinisi-
pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu untuk kan kesulitan belajar sebagai suatu gejala
mengembangkan pengetahuan, keterampilan yang nampak pada peserta didik yang ditandai
bahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dengan adanya hasil belajar yang rendah atau
Indonesia (Depdiknas, 2003).Pembelajaran di bawah norma yang telah ditetapkan. Lebih
bahasa Indonesia di sekolah dasar didasarkan lanjut Sugihartono (2007) menjelaskan bahwa
pada empat aspek keterampilan berbahasa hasil belajar peserta didik yang mengalami
yaitu: mendengar, berbicara, membaca dan kesulitan belajar, hasil belajarnya lebih rendah
menulis. Pendekatan komunikatif pada bila dibandingkan dengan teman-temannya.
pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk Siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria
mau mendengar, berbicara, membaca dan Ketuntasan Minimal (KKM) dapat disebut
menulis secara bebas. juga mengalami kesulitan belajar.
Kegiatan pembelajaran di sekolah Pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata
merupakan bagian dari kegiatan pendidikan pelajaran wajib Sekolah Dasar. Bahasa
yang akan membawa siswa menuju ke Indonesia merupakan mata pelajaran yang
keadaan yang lebih baik. Dalam proses dapat dipelajari secara langsung dalam
pembelajaran diperlukan adanya motivator kehidupan sehari-hari, namun banyak siswa
dan fasilitator yang baik yaitu dengan menganggap pelajaran Bahasa Indonesia
hadirnya seorang guru di depan kelas. merupakan pelajaran yang sulit. Siswa dirasa
Menurut Makmun (2001: 7), “guru kurang mampu untuk mempelajari Bahasa
merupakan salah satu komponen dalam proses Indonesia. Salah satu kesulitan belajar bahasa
belajar mengajar. Proses belajar mengajar indonesia menurut siswa yaitu karena materi
adalah suatu rangkaian interaksi antara guru Bahasa Indonesia cenderung banyak menulis.
dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan Kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang
pembelajaran. dialami menyebabkan para siswa kurang
Kemampuan siswa dalam memahami antusias dalam menerima pelajaran. Guru
konsep-konsep pembelajaran memiliki Bahasa Indonesia SD diharapkan dapat
perbedaan satu sama lain. Hal ini dapat memberikan kondisi pembelajaran yang
menjadikan mereka memiliki perbedaan menarik dan menyenangkan yang akan
pendapat dalam menyelesaikan suatu mengatasi kesulitan belajar siswa.
permasalahan. Semakin dikuasainya suatu Menurut Saptono (2003: 21), dalam
konsep dalam pembelajaran diharapkan mengembangkan pembelajaran Bahasa
pemecahan suatu masalah menjadi semakin Indonesia, guru harus menyadari bahwa
mudah, dan hasil belajar menjadi lebih baik. pelajaran ini lebih dari kumpulan fakta atau
Dalam proses pembelajaran di kelas, seorang konsep, tetapi juga merupakan kumpulan

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 54


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

proses dan nilai yang dapat dikembangkan ternyata masih banyak kendala yang dihadapi
dalam kehidupan nyata. Banyak siswa yang para siswanya, yaitu masalah kesulitan
tidak dapat mengembangkan pemahamannya belajar. Salah satu mata pelajaran yang
terhadap konsep-konsep pelajaran Bahasa menyebabkan para siswa SD Negeri 20
Indonesia karena antara perolehan Meulaboh ini mengalami kesulitan belajar
pengetahuan dan prosesnya tidak terintegrasi yaitu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
dengan baik sehingga siswa mengalami Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas V
kesulitan belajar Bahasa Indonesia. yang penulis peroleh dari data Wali Kelas V,
Kesulitan-kesulitan yang sering dapat diketahui bahwa ada 16 siswa (72,7%)
dihadapi siswa sekolah dasar dalam dari 22 siswa keseluruhan mempunyai nilai
menghadapi pembelajaran Bahasa Indonesia, rata-rata bahasa indonesia di bawah kkm yang
kesulitan dalam memahami teks dan juga telah ditentukan yaitu > 70.
kesulitan dalam memahami keterampilan hal ini menunjukkan siswa tersebut
berbahasa pada materi Bahasa Indonesia mengalami kesulitan belajar pada sebagian
tersebut. Hal ini juga disebabkan oleh mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia. Selain
beberapa faktor, baik faktor internal maupun itu, berdasarkan observasi awal yang telah
eksternal dari siswa (Habiburrahman, 2006: dilakukan, selama ini pembelajaran Bahasa
17). Indonesia di SD Negeri 20 Meulaboh kurang
Dalam kurikulum 2013 pelajaran memanfaatkan media pembelajaran untuk
bahasa Indonesia diintegrasikan dengan menunjang pembelajaran, terutama pada
pelajaran lainnya. Sasarannya adalah agar konsep-konsep abstrak yang membutuhkan
siswa terampil dalam menggunakan bahasa penjelasan yang kongkrit. Media dan metode
(Subana dalam Mardhatillah, 2016:15). pembelajaran yang digunakan oleh guru juga
Empat kompetensi dasar yang harus masih kurang bervariasi, sehingga beberapa
dimiliki siswa pada pembelajaran bahasa siswa mengalami kesulitan dalam memahami
Indonesia tingkat sekolah dasar mencakup : materi pelajaran ini.
aspek menyimak, berbicara, membaca dan Siswa dikatakan mengalami kesulitan
menulis.Dalam kurikulum 2013 semua aspek dalam memahami suatu materi dapat dilihat
tersebut terintegrasi ke dalam KI (Kompetensi apabila siswa belum mencapai taraf
Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) pada kualifikasi atau kriteria yang telah ditentukan.
masing-masing sub tema. Dalam hal ini Mulyasa berpendapat bahwa
SD Negeri 20 Meulaboh merupakan “Siswa dikatakan berhasil apabila telah
salah satu sekolah negeri yang terletak di mencapai 75% dari materi yang dipelajari
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh (Mulyasa, 2005: 101).
Barat. Secara fisik, sekolah tersebut cukup Bahasa Indonesia yang diajarkan
memadai untuk melaksanakan proses belajar disekolah terdiri dari berbagai materi, salah
mengajar. Di SD Negeri 20 Meulaboh satu materinya materi teksnarasi. Materi ini

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 55


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

merupakan materi yang harus dikuasai siswa,


Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Karena itu untuk mempermudah siswa dalam
Dasar
memahami materi ini siswa diharapkan telah
menguasai materi-materi sebelumnya yang Bahasa memiliki peran sentral dalam
berkaitan erat. perkembangan intelektual, sosial dan
Kesulitan belajar antar siswa yang satu Emosional peserta didik, serta merupakan
dengan siswa yang lainnya tidaklah sama. Hal penunjang keberhasilan dalam mempelajari
ini sangat tergantung pada pemahaman siswa semua bidang studi.
tentang sesuatu materi yang dipelajarinya.
Secara lebih khusus Soedjono (2003:4) Pembelajaran Bahasa diharapkan

mengemukakan tentang kesulitan-kesulitan membantu peserta didik mengenal dirinya,

siswa dalam mempelajari Bahasa Indonesia, budayanya dan budaya orang lain,

yaitu: (1) Kesulitan dalam menggunakan mengemukakan gagasan dan perasaan,

konsep, (2) Kesulitan belajar dengan partisipasi dalam masyarakat yang

menggunakan prinsip, (3) Kesulitan dalam menggunakan bahasa tersebut, dan

menentukan soal essay. menemukan serta menggunakan kemampuan

Berdasarkan dari uraian diatas, maka analisis dan imaginatif yang ada dalam

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dirinya.

untuk mengetahui kesulitan siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


memahami cahaya, dengan mengambil judul: diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
“Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada peserta didik untuk berkomunikasi dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat secara lisan maupun secara tulis, serta
Tahun Ajaran 2015/2016 “. menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
Berdasarkan uraian di atas, maka yang kesastraan manusia indonesia (Depdiknas ,
menjadi tujuan dari penelitian ini adalah 2007 : 124).
sebagai berikut:
1) Untuk mendeksripsikan kesulitan belajar
siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia
kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kabupaten Aceh Barat tahun ajaran Sekolah Dasar
2015/2016. Mata pelajaran bahasa Indonesia
2) Untuk mendeksripsikan faktor-faktor bertujuan agar peserta didikmemiliki
yang menyebabkan kesulitan belajar kemampuan sebagai berikut :
Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien
20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat sesuai dengan etika yang berlaku, baik
tahun ajaran 2015/2016.

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 56


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

secara lisan maupun tulis, teman, keluarga, masyarakat, benda,


2. Menghargai dan bangga menggunakan tanaman, binatang, gambar tunggal,
bahasa Indonesia sebagai bahasa gambar seri, kegiatan sehari-hari,
persatuan dan bahasa negara peristiwa, tokoh, kesukaan/ketidak-
3. Memahami bahasa Indonesia dan sukaan, kegemaran, peraturan, tata
menggunakannya dengan tepat dan kreatif petunjuk, dan laporan, serta
untuk berbagai tujuan mengapresiasi dan berekspresi sastra
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk melalui kegiatan menuliskan hasil sastra
meningkatkan kemampuan intelektual berupa dongeng cerita anak-anak, cerita
serta kematangan emosional dan sosial rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair
5. Menikmati dan memanfaatkan karya lagu, pantun, dan drama anak.
sastra untuk memperluas wawasan, 3. Membaca, seperti membaca huruf, suku
memperhalus budi pekerti serta kata, kata, kalimat, paragraf, berbagai
meningkatkan pengetahuan dan teks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib,
kemampuan berbahasa. pengumuman, kemus, ensiklopedi, serta
6. Menghargai dan membanggakan sastra mengapresiasi dan berekspresi, sastra
indonesia sebagai khazanah budaya dan melalui kegiatan membaca hasil sastra
intelektual manusia Indonesia berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita
(Depdiknas, 2007 : 125). rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair
Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia lagu, pantun, dan drama anak.
4. Menulis, seperti menulis karangan naratif
1. Mendengarkan, seperti mendengarkan
dan normatif dengan tulisan rapi dan
berita, petunjuk, pengumuman, perintah,
jelas dengan memperhatikan tujuan dan
dan bunyi atau suara, bunyi bahasa lagu,
ragam pembaca, pemakaian ejaan dan
kaset, pesan, penjelasan, laporan,
tanda baca dan kosa kata yang tepat
ceramah, khotbah, pidato, pembicaraan
dengan menggunakan kalimat tunggal
nara sumber, dialog atau percakapan,
dan kalimat majemuk, serta
pengumuman serta perintah yang
mengapresiasi dan berekspresi sastra
didengar dengan memberikan respon
melalui kegiatan menulis hasil sastra
secara tepat serta mengapresiasi sastra
berupa cerita.
berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita
Kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia
rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair
Perbuatan belajar adalah perbuatan
lagu, pantun dan menonton drama anak.
yang sangat kompleks, proses berlangsung
2. Berbicara, seperti mengungkapkan
dalam otak manusia. Proses belajar pada
gagasan dan perasaan , menyampaikan
dasarnya merupakan kegiatan yang brsifat
sambutan , dialog, pesan, pengalaman,
individual untuk memperoleh suatu hasil yang
suatu proses, menceritakan diri sendiri,
ingin dicapai. Belajar adalah suatu proses

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 57


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

perubahan tingkah laku sebagi hasil dari b) Ada yang karena faktornya non-
pengalaman (menurut psikolog tingkah laku). intelegensi.
Perubahan sebagai hasil dari kegiatan belajar Kesulitan belajar dilihat dari jenis
dapat juga berupa penguasaan, penggunaan kesulitan belajar ada yang berat dan ada yang
mengenai sikap, nilai, dan pengetahuan. ringan. Setiap siswa mempunyai kadar
Perubahan yang terjadi tentunya merupakan kesulitan tertentu, hal ini merupakan tugas
perubahan kearah yang lebih baik. Belajar guru sebagai pendidik dan pengajar untuk
juga merupakan suatu proses timbulnya atau mencari solusi agar kesulitan siswa dalam
berubanhya tingkah laku melalui latihan belajar dapat diatasi. Bila kesulitan belajar
(menurut psikolog kognitif). siswa dilhat dari mata pelajaran yang
J.S Bruner dalam Simanjuntak (2004: dipelajrinya, maka dalam mata pelajaran
228), mengatakan bahwa,”Langkah yang baik Bahasa Indonesia siwa mengalami kesulitan,
dalam belajar Bahasa Indonesia adalah hal ini dikarenakan mata pelajaran Bahasa
dengan melakukan penyusunan prestasi Indonesia merupakan pelajaran yang dirasa
karena langkah permulaan belajar konsep, sulit bagi siswa. Kesulitan belajar dilihat dari
pengertian akan lebih melekat bila kegiatan- sifat kesulitan antara siswa yang satu dengan
kegiatan yang menunjukkan model konsep siswa yang lainnya (Simanjuntak, 2004: 68).
yang dilakukan oleh siswa sendiri dan antara Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Siswa
pelajaran yang lalu dengan yang sedang dalam Menguasai Bahasa Indonesia
dipelajari harus ada kaitannya”. Berikut faktor-faktor penyebab
Macam -macam Kesulitan Belajar Bahasa kesulitan belajar seperti yang telah
Indonesia dikemukakan oleh Slameto (2005:57-59).
Secara umum kesulitan yang dihadapi 1. Faktor internal
siswa bermacam-macam, adapun kesulitan Faktor internal adalah faktor yang
belajar menurut Djamarah (2006:200-201) bersumber dari dalam diri individu itu
dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu : sendiri dalam mencapai tujuan belajar.
1) Dilihat dari segi kesulitan belajar Faktor internal ini sangat besar
a) Ada yang berat pengaruhnya tetapi tidak disadari karena
b) Ada yang ringan dianggap suatu hal yang biasa, sebenarnya
2) Dilhat dari mata pelajaran yang dipelajari faktor ini dapat dibagi dua bagian yaitu
a) Ada yang sebagaian mata pelajaran faktor fisilogis dan faktor psikologis.
b) Ada yang sifatnya semetara a. Faktor fisiologis
3) Dilhat dari sifat kesulitannya Faktor fisiologis adalah faktor yang
a) Ada yang sifatnya menetap bersumber dari dalam individu yang erat
b) Ada yang sifatnya sementara hubungannya dengan masalah
4) Dilihat dari segi faktor penyebabnya kejasmanian terutam tentang fungsi alat-
a) Ada yang karena faktor intelegensi alat panca indera, karena panca indera ini

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 58


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

merupakan pintu masuk perangsang dari kualitatif peneliti bertolak dari data,
luar kedalam individu yang dioalah oleh memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan
untuk diterima atau tidak pengaruh penjelas, dan berakhir dengan suatu
tersebut. kesimpulan (Bogdan, 1982:52).
b. Faktor psikologis Dengan menggunakan metode kualitatif
Faktor-faktor psikologis yang dalam penelitian ini, diharapkan dapat
mempengaruhi proses belajar siswa antara diperoleh data yang mendalam dan bermakna
lain: sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai
1) Kecerdasan (intelegensi) hendaknya. Penelitian ini ditujukan untuk
2) Bakat mengetahui bagaimana kesulitan siswa pada
3) Minat pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 20
4) Motivasi Meulaboh.
5) Cara belajar. Dalam penelitian ini, data yang
2. Faktor eksternal ditemukan masih bersifat sementara, tentatif,
Faktor eksternal adalah faktor yang dan akan berkembang atau berganti setelah
berasal dari luar diri siswa yang dapat peneliti berada dilapangan. Data penelitian ini
mempengaruhi prestasi siswa. Faktor diperoleh dengan menggunakan instrumen
eksternal yang dapat mempnegaruhi penelitian berupa wawancara, observasi dan
prestasi seseorang ada tiga yaitu faktor dokumentasi.
keluarga, faktor sekolah, dan faktor Waktu dan Lokasi Penelitian
masyarakat. Penelitian dilaksanakan pada bulan
a. Faktor Keluarga Februari sampai Mei 2016. Adapun yang
b. Faktor Sekolah menjadi lokasi penelitian ini SD Negeri 20
Meulaboh Kecamatan Johan pahlawan
Kabupaten Aceh Barat. Pelaksanaan
penelitian ini dimulai dari perancangan
METODE penelitian, pelaksanaan, analisis data dan
Jenis Penelitian pembuatan laporan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan pada Subjek dan Objek Penelitian
penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang Subjek dalam penelitian ini adalah
bersifat deskriptif. Landasan teori seluruh siswa kelas V SD Negeri 20
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus Meulaboh Kecamatan Johan pahlawan
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Kabupaten Aceh Barat yang berjumlah 22
Selain itu landasan teori juga bermanfaat orang siswa. Siswa pada kelas tersebut terdiri
untuk memberikan gambaran umum tentang dari 13 orang laki-laki dan 9 orang
latar penelitian dan sebagai bahan perempuan.
pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian Teknik Pengumpulan Data

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 59


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

a. Wawancara penelitian berupa kegiatan guru dan siswa


Wawancara digunakan peneliti untuk dalam pembelajaran di kelas.
menggali informasi tentang kesulitan belajar Teknik Analisis Data
siswa pada pembelajara Bahasa Indonesia. Langkah- langkah analisis data menurut
Wawancara yang digunakan bersifat lentur, Miles dan Huberman (2007:148):
tidak terlalu ketat, tidak dalam suasana formal a. Data Reduction (Reduksi Data)
dan dilakukan berulang pada informan yang Data yang diperoleh dari lapangan
lain. Sumber informasi adalah siswa kelas V jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
SD Negeri 20 Meulaboh. Dalam pelaksanaan perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin
teknik wawancara, peneliti membuat teks lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data
wawancara yang dibagikan kepada informan, akan semakin banyak, kompleks dan rumit.
sehingga pelaksanaan wawancara tidak Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
memakan waktu lama. melalui reduksi data.
b. Angket b. Data Display (Penyajian Data)
Angket ini bertujuan untuk mengetahui Setelah data direduksi, langkah
faktor-faktor penyebab terjadinya kesulitan selanjutnya adalah menyajikan data.
yang dihadapi siswa kelas V SD Negeri 20 Penyajian data dalam penelitian ini adalah
Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dalam dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia. menyajikan data, maka akan memudahkan
c. Dokumentasi untuk memahami apa yang terjadi,
Menurut Sugiyono (2014:329) merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
menyatakan bahwa dokumen merupakan apa yang telah difahami tersebut.
catatan peristiwa yang sudah berlalu. c. Conclusion Drawing (Verifikasi)
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau Langkah ketiga dalam analisis data
karya-karya monumental dari seseorang. kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya verifikasi. Kesimpulan awal yang
catatan harian, sejarah kehidupan (life dikemukakan masih bersifat sementara dan
histories), biografi, peraturan, dan kebijakan. akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. kembali ke lapangan mengumpulkan data,
Dokumen yang berbentuk karya, misalnya maka kesimpulan yang dikemukakan
karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, merupakan yang kredibel. Dalam penelitian
film dan lain-lain. Studi dokumen adalah kualitatif ini peneliti menggunakan langkah-
pelengkap dari penggunaan metode observasi langkah analisis data diantaranya reduksi data,
dan wawancara dalam penelitian kualitatif. penyajian data dan verifikasi data.
Dalam penelitian ini data-data yang
akan didokumentasikan adalah foto kegiatan

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 60


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

HASIL PENELITIAN DAN h. Sebanyak 18 siswa yang tidak memiliki


PEMBAHASAN buku cetak/paket dan 4 siswa yang
Untuk melihat kesulitan belajar siswa, memiliki buku cetak/paket
peneliti menggunakan wawancara dengan i. seluruh siswa mengatakan sarana dan
siswa, dan hasil wawancara tersebut adalah: prasarana pada sekolah tersebut masih
a. Ada 12 siswa yang tidak menyenangi bagus.
pelajaran Bahasa Indonesia, dan 10 orang j. Ada 16 siswa mengatakan guru tidak
yang senang dengan pelajaran Bahasa menggunakan media disaat proses
Indonesia. pembelajaran, dan sebanyak 6 siswa yang
b. Seluruh siswa selalu datang sebelum mengatakan guru kadang-kadang
pelajaran dimulai, agar tidak ketinggalan menggunakan media disaat proses
materi yang diberikan oleh guru. pembelajaran.
c. Siswa kelas V SD Negeri 20 Meulaboh, Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Bahasa
tidak semuanya mengerjakan tugas atau Indonesia Pada Pembelajaran Menulis
PR sendiri, ada 12 siswa yang membuat a. Faktor internal
tugas sendiri, dan ada 7 siswa yang Dari hasil angket yang dikumpulkan
dibantu oleh orang lain, dan ada 3 siswa pada aspek faktor internal menujukkan bahwa
yang mengerjakan kelompok oleh teman. salah satu faktor internal yang menyebabkan
d. Sebanyak 10 siswa mengatakan kadang- kesulitan belajar bahasa Indonesia di kelas V
kadang, dan ada 5 siswa yang mengatakan SD Negeri 20 Meulaboh adalah penyajian
pada saat pelajaran Bahasa Indonesia saja, pelajaran bahasa Indonesia yang kurang
dan ada 7 siswa yang mengatakan 20 menyenangkan siswa, siswa masih belum
sampai 30 menit waktu belajar pelajaran termotivasi dalam mengikuti proses
Bahasa Indonesia pembelajaran bahasa indonesia dan minat
e. Sebanyak 16 Siswa yang sulit memahami siswa dalam mempelajari bahasa indonesia
pada pelajaran Bahasa Indonesia dan 6 masih kurang. Berdasarkan dari hasil angket
siswa yang menyatakan pelajaran Bahasa ini, maka siswa masih berkesulitan dalam
Indonesia mudah untuk dipahami mempelajari bahasa Indonesia.
f. Sebanyak 12 siswa yang mengerti disaat b. Faktor Eksternal
guru menjelaskam dan 10 siswa yang Dari hasil angket yang dikumpulkan
tidak jelas ketika guru mengajar pada pada aspek faktor eksternal menunjukan
pelajaran Bahasa Indonesia. bahwa siswa mengalami kesulitan belajar
g. Sebanyak 6 orang siswa yang faham mempelajari pelajaran bahasa Indonesia
ketika guru menyampaikan materi dan 16 disebabkan oleh proses pelaksanaan
siswa yang tidak faham ketika guru pembelajaran Bahasa Indonesia yang di
menyampaikan tersebut. sampaikan oleh guru tidak cocok dengan
siswa, guru jarang memakai alat peraga ketika

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 61


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

pembelajaran berlangsung serta faktor lainnya pembelajaran konsep, minimnya alokasi


yaitu masih kurangnya dorongan orang tua waktu yang disediakan, metode yang
terhadap anaknya dalam belajar. digunakan kurang bervariatif dan tidak
Dari hasil uraian di atas memberikan inovatif sehingga membosankan dan tidak
pemahaman bahwasanya terdapat banyak menarik minat siswa, kurang lengkapnya
faktor yang dapat menyebabkan siswa sarana pembelajaran dan tidak adanya
mengalami kesulitan belajar. Penulis kemauan dalam mengahafal atau mau
mengklasifikasikan faktor-faktor tersebut ke mempelajari materi yang diajarkan.
dalam dua faktor, yaitu, faktor internal dan b. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan
eksternal. Faktor internal merupakan faktor Kesulitan Belajar bahasa Indonesia di
yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh
seperti minat, bakat, dan motivasi. sedangkan Kabupaten Aceh Barat
faktor eksternal merupakan faktor yang Berdasarkan dari hasil penelitian
berasal dari luar diri siswa atau berasal dari tentang faktor internal diketahui bahwa Dari
lingkungan. hasil jawaban angket siswa pada faktor
a. Kesulitan Belajar Siswa Pada internal dapat disimpulkan bahwa salah satu
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V faktor internal yang menyebabkan kesulitan
SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten belajar Bahasa Indonesia di kelas V SD
Aceh Barat Negeri 20 Meulaboh adalah penyajian
Siswa mengalami kesulitan belajar Jika pelajaran Bahasa Indonesia yang kurang
dilihat dari mengerjakan tugas atau PR sendiri menyenangkan siswa, siswa masih belum
diketahui bahwa siswa SD Negeri 20 termotivasi dalam mengikuti proses
Meulaboh tidak semuanya mengerjakan tugas pembelajaran Bahasa Indonesia dan minat
atau PR sendiri, ada 12 siswa yang membuat siswa dalam mempelajari Bahasa Indonesia
tugas sendiri, dan ada 7 siswa yang dibantu baik itu di rumah atau di sekolah masih
oleh kakak atau abang, dan ada 3 siswa yang kurang. Berdasarkan dari hasil angket ini,
mengerjakan kelompok oleh teman. maka siswa masih berkesulitan dalam
Kemudian jika dilihat dari pemahaman mempelajari Bahasa Indonesia.
siswa tentang maeri cahaya diketahui bahwa Kesulitan belajar yang dialami siswa
ada 6 siswa yang faham ketika guru disebabkan oleh berbagai faktor menyebutkan
menyampaikan materi dan ada 16 iswa yang penyebab kesulitan belajar dapat
tidak faham ketika guru menyampaikan dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor
tersebut. Ini terbukti bahwa hampir seluruh internal dan faktor eksternal.
siswa yang diajarkan kurang memahami Faktor yang berasal dari dalam diri
materi yang diajarkan tersebut. pelajar (faktor internal) meliputi: kemampuan
Hal ini terjadi, karena disebabkan oleh intelektual, afeksi seperti perasaan dan
beberapa faktor diantaranya, kurang cukupnya percaya diri, motivasi, kematangan untuk

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 62


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

belajar, usia, jenis kelamin, kebiasaan Bahasa Indonesia dipicu oleh beberapa
belajar,kemampuan mengingat, dan hal terutama pada kemampuan guru yang
kemampuan penginderaan seperti melihat, kurang optimal dalam menyajikan
mendengarkan, dan merasakan. Sedangkan pembelajaran dengan kurang menguasai
faktor yang berasal dari luar pelajar (faktor bahan belajar, tidak menggunakan metode
eksternal) meliputi faktor-faktor yang dan media yang tepat, dan kurang mampu
berkaitan dengan proses pembelajaran yang mengelola kelas dan tidak tersedianya
meliputi guru, kualitas pembelajaran, buku pegangan atau buku paket bagi
instrument atau fasilitas pembelajaran baik siswa.
yang berupa hardware maupun software serta Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
lingkungan, baik lingkungan sosial maupun saran dalam penelitian ini adalah sebagai
alam. berikut:
Senada dengan pendapat Sugihartono, a. Bagi Siswa
masalah kesulitan belajar oleh Aunurrahman Siswa hendaknya memiliki semangat dan
(2010: 199) juga dikelompokkan dalam 2 motivasi belajar yang lebih tinggi dengan
faktor penyebab, yaitu faktor internal dan disiplin belajar terutama pada mata
eksternal. Masalah faktor internal diantaranya: pelajaran Bahasa Indonesia.
karakteristik siswa, sikap terhadap belajar,
konsentrasi belajar, kemampuan mengolah b. Bagi Guru
bahan belajar, kemampuan menggali hasil 1) Guru perlu membangkitkan semangat
belajar, rasa percaya diri, serta kebiasaan dan motivasi belajar siswa terutama
belajar. Sedangkan faktor eksternal meliputi: dalam pelajaran Bahasa Indonesia .
faktor guru, lingkungan social, kurikulum 2) Guru perlu memberikan penjelasan
sekolah, dan sarana prasarana. yang lebih mendalam dengan
menggunakan media pembelajaran
SIMPULAN untuk mempermudah dan memberi
Setelah dilakukan kajian dan penelitian pemahaman.
serta pembahasan mengenai kesulitan yang 3) Guru diharapkan mampu menciptakan
dialami siswa dalam memahami materi dan pembelajaran yang lebih menarik
memperhatikan tujuan-tujuan penelitian yang perhatian siswa baik dari penggunaan
ditetapkan, maka perlu diambil beberapa media pembelajaran, model maupu
kesimpulan yaitu: metode pembelajaran.
a. Kesulitan siswa dalam memahami materi c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bahasa Indonesia dan dirasakan oleh 16 1) Peneliti perlu melakukan kajian lebih
siswa kelas V SD Negeri 20 Meulaboh. dalam tentang kesulitan belajar yang
b. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dialami siswa sekolah dasar.
kesulitan siswa dalam memahami materi

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 63


Bina Gogik, Volume 4 No. 1, Maret 2017 ISSN: 2355-3774

2) Peneliti perlu melakukan penelitian Miles, M dan Huberman, M. 2007. Analisis


serupa dengan subjek berbeda untuk Data Kualitatif. Universitas
melihat seberapa tinggi kesulitan Indonesia: Jakarta.
belajar pembelajaran Bahasa Mulyasa. E. 2005 Implementasi Kurikulum
Indonesia. 2004; Panduan Pembelajaran KBK,
Bandung; Remaja Rosdakarya.
DAFTAR RUJUKAN Saptono. 2003. Prnsip-prinsip Pembelajaran.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajar- Jakarta: Rajawali Press.
an. Bandung: Alfabeta. Simanjuntak, L. 2004. Metodologi Mengajar.
Bogdan, Robert C, 1982. Qualitative Jilid I, Jakarta: Rineka Cipta.
Research for Education. Boston: Soedjono. 2003. Kesulitan Belajar dan
Allyn & Bacon, Inc. Pengajaran BAHASA INDONESIA
Depdiknas, 2007. Standar Proses untuk Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Satuan Pendidikan Dasar dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, PPLPTJ.
Menengah. Pusat Pembukuan Slameto, 2005. Belajar dan Faktor-faktor
Departemen Pendidikan Nasional. Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. 2006. Proses Belajar Sugihartono. 2007. Model Pembelajaran
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Inovatif serta Penerapannya pada
Habiburrahman, 2006. Diagnosis kesulitan SD/SMP CI-BI. Semarang: Rajawali.
Belajar dan Pengajaran Remidi Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Dalam Pendidikan IPA. Jakarta: Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Depdikbud. Kualitatif, dan R&D) . Bandung:
Makmun, A.S. 2001. Psikologi kependidikan. Alfabeta.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mardhatillah, 2015. Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis TIK
pada Materi Teks Narasi di SDN
106161 Laut Dendang. Jurnal
Tematik, 1(16): 78-86.
Mardhatillah, 2016. Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis TIK
pada Materi Teks Narasi di SDN
106161 Laut Dendang. Jurnal Bina
Gogik, 2(2): 15-22.

Analisis Kesulitan Belajar Siswa 64

Anda mungkin juga menyukai