Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 8 KELOMPOK 6

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang diampu
oleh:
oleh : Ruslina Lisda, SE, MSi, AK., CA

Oleh :
Kelompok 6

Khania Devi 194020014


Salsa Faradilla 194020020
Rischa Ekasari Septiyani 194020026
Diana Okta Temara 194020038
Dea Ayu Hartati 194020039

KELAS 19 AKA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. PENGERTIAN
Kebijakan Akuntansi merupakan pedoman penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, untuk tujuan umum
(general purpose financial statement) yang dapat memenuhi kepentingan
sebagian besar pengguna Laporan Keuangan (stakeholders) dalam rangka
meningkatkan keterbandingan Laporan Keuangan terhadap anggaran,
antar periode maupun antar entitas.

B. KEBIJAKAN PERUSAHAAN SIFRO


Dalam mengelola perusahaannya, pemilik sebagai pimpinan perusahaan
menerapkan beberapa kebijakan perusahaan agar perusahaan dapat berjalan
sesuai dengan keinginan. Berikut adalah kebijakan yang dimiliki perusahaan:
1. Penjualan dilakukan secara tunai/non tunai
2. Pembelian dilakukan secara tunai/non tunai
3. Perusahaan menggunakan kas di bank dan kas di tangan untuk transaksi
perusahaan.
4. Produksi dilakukan enam hari mulai hari Senin sampai hari Sabtu. Jam kerja
dimulai dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 16.30.
5. Perusahaan tidak memiliki persediaan barang dalam proses awal dan akhir
karena perusahaan memproduksi produk dari awal sampai produk tersebut
selesai dikemas..
6. Untuk penjualan produk yang dikirim ke luar kota, pengiriman dilakukan
dengan menggunakan jasa pengiriman dan ongkos kirim ditanggung oleh
pembel.
7. Khusus untuk bahan baku ayam dan tuna ongkos kirim ditanggung oleh
pemasok.
8. Bahan penolong dibeli ke pasar tradisional dan toko yang ada di
payakumbuh menggunakan sepeda motor.

Aset Tetap

1
Metode penyusutan aset tetap yang digunakan adalah metode garis lurus
dimana beban penyusutannya sama tiap bulannya. Sesuai dengan ketentuan Pasal
11 ayat (6) UU No. 7 Tahun 1983 stdtd UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan (UU PPh) dikatakan untuk menghitung penyusutan dan masa manfaat
ditetapkan sebagai berikut:
a. Golongan 1 4 Tahun
b. Golongan 2 8 Tahun
c. Golongan 3 16 Tahun
d. Golongan 4 20 Tahun
e. Bangunan Semi Permanen 10 Tahun
f. Bangunan Permanen 20 Tahun

C. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Menurut PSAK No.1 (2015 : 1), “Laporan keuangan adalah penyajian
terstruktur dari posisi keuangan suatu entitas”.
Tujuan umum Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil
operasi, dan perubahan Ekuitas suatu Entitas Pelaporan yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya dan untuk menunjukkan
akuntabilitas Entitas Pelaporan atas sumber daya yang dikelola.
Informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan diantaranya adalah
informasi mengenai:

1. posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan Ekuitas Pemerintah


Daerah dan perubahannya;
2. sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;
3. ketaatan realisasi terhadap anggaran yang ditetapkan;
4. cara Entitas Pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan
kasnya;
5. potensi Pemerintah Daerah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan;
6. evaluasi kemampuan Entitas Pelaporan dalam mendanai aktivitasnya;
dan

2
7. indikasi sumber daya yang telah diperoleh dan digunakan sesuai
dengan anggaran.

D. RUANG LINGKUP
Kebijakan Akuntansi menjelaskan dasar Pengakuan, Pengukuran,
dan Pelaporan atas unsur dalam Laporan Keuangan, meliputi penjelasan
mengenai: prinsip penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan; dan
definisi, Pengakuan, Pengukuran, dan pelaporan komponen Laporan
Keuangan.

E. PIHAK YANG WAJIB MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN


Pada dasarnya, laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan
melibatkan beberapa pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan laporan
keuangan tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pihak internal dan eksternal
perusahaan.

1. Pihak Internal 
Perusahaan Pihak internal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di
dalam perusahaan, seperti direktur, akuntan dan staff accounting, dan karyawan.

2. Direktur: Direktur atau dalam hal ini dapat disebut sebagai pendiri perusahaan adalah
pihak (internal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab,
ia memiliki kewenangan penuh untuk menilai laporan keuangan di perusahaan yang
dimilikinya. Laporan keuangan tersebut nantinya dapat ia gunakan untuk mengetahui
perkembangan keuangan yang terjadi di perusahaannya dalam kurun waktu tertentu,
serta dapat digunakan untuk mengetahui apakah perusahaannya masih bisa bertahan
selama satu atau beberapa tahun mendatang dengan keuangan yang ada.

3. Akuntan dan Staff Accounting: Akuntan atau staff accounting adalah pihak (internal)
nomor dua yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, dialah yang
bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan sebelum
dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan di hadapan direktur.

4. Karyawan: Karyawan adalah pihak (internal) nomor tiga yang terkait dalam


penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi seputar laporan

3
keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan tempat mereka bekerja berada dalam
kondisi sehat atau sedang dalam kondisi krisis. Apabila perusahaan berada dalam
keadaan sehat, mereka tidak perlu risau memikirkan untuk mencari pekerjaan baru.
Sebaliknya, apabila perusahaan dalam kondisi krisis, mereka bisa bersiap-siap
mengundurkan diri dan mencari pekerjaan yang baru.

5. Pihak Eksternal: Perusahaan Pihak eksternal perusahaan adalah pihak-pihak yang


berada di luar perusahaan, seperti investor, kreditor, supplier, pemerintah, dan
masyarakat.

6. Investor: Investor atau dalam hal ini dapat disebut sebagai penanam modal adalah
pihak (eksternal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan.
Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu
perusahaan masih bisa go public dan memiliki kemampuan untuk membayar dividen’
atau justru sebaliknya. Penilaian investor tersebut digunakan dalam mengambil
keputusan, apakah mereka akan menambah pembelian jumlah saham di perusahaan
tersebut atau menjual semua saham yang mereka miliki.

7. Kreditor: Kreditor adalah pihak (eksternal) nomor dua yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai
apakah suatu perusahaan berada dalam keadaan sehat dan memiliki kemampuan
membayar angsuran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo (apabila suatu
perusahaan diberikan bantuan dana kredit) atau tidak.

8. Supplier: Supplier adalah pihak (eksternal) nomor 3 yang terkait dalam penyusunan


laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk
mengetahui apakah suatu perusahaan masih memiliki kemampuan untuk membayar
dan melu-nasi utang atas bahan baku yang dipesan dari mereka atau tidak. Selain itu,
mereka juga membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui kesehatan
suatu perusahaan sebelum mereka merriutuskan memperpanjang kerja sama kontrak
dengan perusahaan yang bersangkutan.

4
9. Pemerintah: Pemerintah adalah pihak (eksternal) nomor empat yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan. Pemerintah membutuhkan informasi laporan keuangan
untuk menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan pajak dan pungutan yang nanti
akan dibebankan kepada perusahaan serta bantuan yang nantinya diberikan kepada
perusahaan.

10. Masyarakat: Masyarakat adalah pihak (eksternal) nomor lima yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan
untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Informasi
laporan keuangan ini nantinya dapat mereka gunakan sebagai bahan ajar, analisis, dan
penelitian dengan tujuan-tujuan tertentu.

F. JENIS LAPORAN KEUANGAN


1 (satu) set Laporan Keuangan terdiri atas:

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang bersangkutan. Klasifikasi pos
neraca
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca
minimal mencakup pos-pos berikut : kas dan setara kas, piutang usaha dan
piutang lainnya, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tak berwujud, utang
usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi , ekuitas.

2. Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga yang harus
dibayar oleh perusahaan dengan uang/jasa pada suatu waktu tertentu di masa
yang akan datang
1 (satu) set Laporan Keuangan tersebut merupakan lembar muka
(on the face) Laporan Keuangan,. Entitas Pelaporan maupun Entitas
Akuntansi menyusun Laporan Keuangan tersebut hanya disusun oleh
Entitas Pelaporan.

G. PENGAKUAN

5
Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos
Laporan Keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa
terkait. Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian
atau peristiwa untuk diakui sebagai transaksi, yaitu:

1. terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan


dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir ke luar dari
atau masuk ke dalam Entitas Pelaporan yang bersangkutan; dan
2. kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur atau dapat diestimasi dengan andal.

H. PENGUKURAN
Dalam Pengukuran khusus untuk penerimaan atau pengeluaran yang
dilakukan sekaligus di muka, digunakan revenue/expense approach.

I. PENGUNGKAPAN PENUH (FULL DISCLOSURE)


Laporan Keuangan harus menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna secara lengkap. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
Laporan Keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face)
Laporan Keuangan.

J. KOREKSI
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos
yang tersaji dalam Laporan Keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang
seharusnya.

K. PRINSIP AKUNTANSI
1. Basis Akuntansi
Basis Akuntansi yang digunakan adalah Basis Akrual.
Sedangkan LRA mengikuti basis yang digunakan pada proses
penganggaran.

2. Periodisitas

6
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan Entitas Pelaporan perlu
dibagi menjadi Periode Pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur
dan dibandingkan serta ditentukannya posisi sumber daya yang

3. Nilai Historis
Nilai historis yaitu nilai sumber daya yang diserahkan atau
kewajiban yang timbul untuk memperoleh Aset atau jasa. Nilai historis
lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai historis,
dapat digunakan nilai wajar Aset atau kewajiban terkait.

4. Substansi Mengungguli Bentuk Formal


Suatu transaksi akan dilaporkan berdasarkan dampak
ekonomisnya dibanding kondisi formalnya. Seperti transaksi belanja
barang yang ternyata digunakan untuk membeli barang modal, maka
Aset yang diperoleh akan dibukukan sebagai aset tetap. Kondisi
transaksi tersebut secara formal adalah belanja barang tetapi
substansinya adalah dicatat sebagai aset tetap.

5. Konsistensi
Perlakuan Akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu Entitas Pelaporan (prinsip
konsistensi internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi
perubahan dari satu metode Akuntansi ke metode Akuntansi yang lain.
Metode Akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa
metode yang baru mampu memberikan informasi yang lebih baik
dibanding metode yang lama.

6. Realisasi
Bagi Perusahaan pendapatan Basis Kas yang tersedia yang telah
diotorisasikan melalui suatu periode Akuntansi akan digunakan untuk
membayar utang dan Belanja dalam periode tersebut. maka
pendapatan atau belanja Basis Kas diakui setelah diotorisasi melalui
anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas.

7. Wajar

7
Dalam rangka penyajian Laporan Keuangan secara wajar, faktor
pertimbangan sehat diperlukan bagi penyusun Laporan Keuangan
ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.
Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat
serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam
penyusunan Laporan Keuangan. Pertimbangan sehat mengandung
unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga Aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu
tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah agar Laporan
Keuangan menjadi tetap netral dan andal.

L. ASUMSI DASAR
1. Kemandirian Entitas
Asumsi kemandirian entitas, berarti bahwa:

a. setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan


mempunyai kewajiban untuk menyajikan Laporan Keuangan
sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah
dalam pelaporan keuangan.
b. adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan
melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh.
2. Entitas bertanggung jawab atas pengelolaan Aset dan sumber daya di
luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas
kehilangan atau kerusakan Aset dan sumber daya dimaksud, utang-
piutang yang terjadi akibat keputusan entitas, serta terlaksana atau tidak
terlaksananya program yang telah ditetapkan.
3. Kesinambungan Entitas
Laporan Keuangan disusun dengan asumsi bahwa Entitas Pelaporan
akan berlanjut keberadaannya dan tidak direncanakan akan dilikuidasi
dalam jangka pendek.

4. Keterukuran Dalam Satuan Uang


Laporan Keuangan Entitas Pelaporan harus menyajikan setiap
kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang agar dapat
dilakukan analisis dan pengukuran dalam Akuntansi.

8
M. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

1. Relevan
Laporan Keuangan disebut relevan jika informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan
memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka dimasa lalu.
Dengan demikian, informasi Laporan Keuangan yang relevan dapat
dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang relevan
memenuhi karakterisitik:

a. Memiliki Manfaat Umpan Balik (feedback value)


Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan
atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

b. Memiliki Manfaat Prediktif (predictive value)


Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa
yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat Waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap
Informasi Akuntansi Keuangan pemerintah disajikan secara
lengkap dan jelas, mencakup semua informasi Akuntansi yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan
kendala yang ada.
2. Andal
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:

a. Penyajian Jujur

9
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan.

e. Dapat Diverifikasi (verifiability)


Informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan dapat diuji, dan
jika pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda,
hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
f. Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat Dibandingkan
Laporan Keuangan dapat dibandingkan secara internal dan
eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan jika suatu
entitas menerapkan Kebijakan Akuntansi yang sama dari tahun ke
tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang
diperbandingkan menerapkan Kebijakan Akuntansi yang sama.

4. Dapat Dipahami
Laporan Keuangan harus dapat dipahami oleh pengguna yang
memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan
operasi Entitas Pelaporan dan memiliki kemauan untuk mempelajari
informasi yang dimaksud.

N. KENDALA INFORMASI
Kendala informasi Akuntansi dan Laporan Keuangan merupakan
setiap keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal
dalam mewujudkan informasi Akuntansi dan Laporan Keuangan yang
relevan dan andal, meliputi:

1. Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar Laporan Keuangan.

2. Pertimbangan Biaya dan Manfaat

10
Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya
penyusunannya. Oleh karena itu, Laporan Keuangan pemerintah tidak
semestinya menyajikan segala informasi yang manfaatnya lebih kecil dari
biaya penyusunannya.

3. Keseimbangan Antar Karakteristik Kualitatif


Keseimbangan antar karakteristik kualitatif merupakan masalah
pertimbangan profesional untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat
di antara berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi oleh
Laporan Keuangan pemerintah.

O. PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan Keuangan dianggap sudah diterbitkan jika sudah
diserahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk diaudit.

P. KONVERSI
Jika dalam proses penganggaran dan pelaporan keuangan masih
terdapat perbedaan akun yang digunakan, maka untuk keperluan
penyusunan Laporan Keuangan perlu melakukan konversi atas akun
pelaksanaan anggaran yang berbeda dengan yang digunakan dalam BAS
sesuai dengan ketentuan dalam tentang Sistem Akuntansi Perusahaan.

11
DESAIN NAMA DAN NOMOR AKUN
PT SIFRO
Account Account Name Header Account type
Number
1-0000 Assets H Assets
1-1000 Assets Lancar H Assets
1-1100 Kas Dan Bank H Assets
1-1110 Kas ditangan Bank
1-1120 Kas di bank Bank
1-1200 Piutang uasaha Account receivable
1-1300 Biaya dibayar di muka H Assets
1-1301 Sewa peralatan dibayar dimuka Other assets
1-1400 Perlengkapan H Assets
1-1401 Perlengkapan kantor Other assets
1-1402 Perlengkapan pabrik Other assets
1-1500 Persedian bahan baku H Assets
1-1501 BB-ayam Other assets
1-1502 BB-tuna Other assets
1-1503 BB-telor Other assets
1-1504 BB-tapioka Other assets
1-1505 BB-kulit pangsit Other assets
1-1506 BB-tahu Other assets
1-1507 BB-wortel Other assets
1-1508 BB-jamur Other assets
1-2000 Assets Tetap H Assets
1-2100 Tanah H Assets
1-2101 Harga pokok tanah Other assets
1-2200 Bangunan H Assets
1-2201 Harga Pokok Bangunan Other assets
1-2202 Akm.penyusutan bangunan Other assets
1-2300 Kendaraan H Assets
1-2301 Harga pokok kendaraan Other assets
1-2302 Akm.Penyt. kendaraan Other assets
1-2400 Mesin pabrik H Assets
1-2401 Harga pokok mesin pengaduk Other assets
1-2402 Akm.penyt. mesin pengaduk Other assets
1-2403 Hp.mesin Exp Other assets
1-2404 Akm.penyt.mesin Exp Other assets
1-2405 Hp.mesin penggiling daging Other assets
1-2406 Akm.Penyt.mesin penggiling Other assets
1-2500 Peralatan Pabrik H Assets
1-2501 Hp.meja stainles Other assets
1-2502 Akm.penyt.meja stainles Other assets
1-2503 Hp.freezer Pabrik Other assets
1-2504 Akm.penyt. Freezer Pabrik Other assets
1-2505 Hp.timbangan digital Other assets
1-2506 Akm. Timbangan digital Other assets

12
1-2600 Peralatan Kantor H Assets
1-2601 Hp. Computer Other assets
1-2602 Akm.penyusutan Komputer Other assets
1-2603 Hp. Printer Other assets
1-2604 Akm. Penyt. Printer Other assets
1-2605 Hp. Meja kantor Other assets
1-2606 Akm.penyt meja kantor Other assets
1-2607 Hp.kursi kantor Other assets
1-2608 Akm.penyt kursi kantor Other assets
2-0000 Liabilities H Liability
2-1000 Hutang Jangka Pendek H Liability
2-1100 Hutang dagang Account payable
2-1200 Hutang gaji Other liability
2-2101 Beban yang masih harus dibayar Other liability
2-2000 Hutang jangka panjang H Liability
2-2100 Hutang bank Other liability
3-0000 Equity H Equity
3-0999 Historical Balancing Equity
3-1000 Modal Equity
3-1100 Laba priode berjalan Equity
3-2000 Prive Equity
4-0000 Income H Income
4-1001 Penjualan Nugget ayam Income
4-1002 Penjualan Nugget Ayam Wortel Income
4-1003 Penjualan Nugget Ayam Jamur Income
4-1004 Penjualan sosis Ayam Income
4-1005 Penjualan Peempek Tuna Income
4-1006 Penjualan Bakso Ayam Income
4-1007 Penjulan Bakso Tuna Income
4-1008 Penjulan Nugget Tuna Income
5-0000 Cost of Sales H Cost of sales
5-1001 HPP-Nugget Ayam Cost of sales
5-1002 HPP-Nugget ayam wortel Cost of sales
5-1003 HPP- Ayam jamur Cost of sales
5-1004 HPP- sosis ayam Cost of sales
5-1005 HPP- Peempek Tuna Cost of sales
5-1006 HPP- Bakso Ayam Cost of sales
5-1007 HPP-Bakso tuna Cost of sales
5-1008 HPP-Nugget Tuna Cost of sales
5-1009 BOP-sesungguhnya Cost of sales
5-1010 BOP-dibebankan Cost of sales
6-0000 Expenses H Expenses
6-1101 Beba penyusutan sepeda motor Expenses
6-1102 Beban penyustan mesin pengaduk Expenses
6-1103 Beban penyusutan mesin exp Expenses
6-1104 Beban penyusutan mesin penggiling Expenses
6-1105 Beban penyusutan meja stainless Expenses
6-1106 Beban penyusutan Freezer pabrik Expenses

13
6-1107 Beban penyusutan timbangan digital Expenses
6-1108 Beban penyusutana bangunan Expenses
6-1109 Beban penyusutan computer Expenses
6-1110 Beban penyusutan printer Expenses
6-1111 Beban penyusutan meja kantor Expenses
6-1112 Beban penuyusutan kursi kantor Expenses
6-1113 Biaya bahan bakar Expenses
6-1114 Beban listrik Expenses
6-1115 Beban perlengkapan kantor Expenses
6-1116 Beban perlengkapan pabrik Expenses
6-1117 Beban sewa peralatan Expenses
6-1118 Beban BOP Expenses
6-1119 Beban gaji Expenses
6-1120 Beban Adm & umum Expenses
6-1121 Beban air Expenses
6-1122 Beban tagihan telepon Expenses
8-0000 Other Income H Other income
8-1000 Pendapatan lain-lain Other income
9-0000 Other Expenses H Other expenses
9-1000 Beban Bunga Other expenses
9-2000 Biaya Lain-lain Other expenses

DESAIN NAMA DAN KODE REKENING

14
No. Nama Kota Kode No. Rekening

KP Bandung 1001 0022-11-1234

1 Jakarta 1002 0056-12-1324

2 Surabaya 1003 0789-04-5698

3 Malang 1004 0346-00-9000

4 Aceh 1005 0089-03-2678

5 Cirebon 1006 0023-24-5609

6 Bali 1007 0345-00-5739

7 Yogyakarta 1008 0089-99-3478

8 Lampung 1009 0012-00-8900

9 Pontianak 1010 0221-09-000

10 Kediri 1011 0089-01-8954

11 Garut 1012 0889-45-2867

12 Padang 1012 0897-04-0978

13 Manado 1013 0867-10-3494

14 Palembang 1014 0245-11-3609

15 Bengkulu 1015 0045-08-5634

DESAIN FORMULIR JURNAL PT SIFRO

PT SIFRO
GENERAL JOURNAL

15
FOR THE MONTH ENDED……………

Account : No.

TANGGA BUKTI KETERANGAN REF DEBIT KREDIT


L
01/01/21 2 001 Kas 000.000.00
Utang bank 000.000.00
TOTAL 000.000.00 000.000.00

Posted By : Prepare
By :
Date :………………………………………..
…………….......................................... Date :

DESAIN FORMULIR BUKU BESAR PT SIFRO

PT SIFRO
BUKU BESAR
FOR THE MONTH ENDED……………..

Nama Akun : Kas


SALDO
TANGGAL POS DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT

Posted By: Prepare


By :
Date:…………………………………….
………………………………… Date:

DESAIN FORMULIR BUKU PEMBANTU PT SIFRO

16
PT SIFRO
BUKU BESAR PEMBANTU
FOR THE MONTH ENDED………..

Nama Debitor. PT SIFRO File :


TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT D/K SALDO

Posted By : Prepare
By :
Date:………………………………………….
……………………………………………. Date:
DESAIN FORMULIR WORKSHEET PT SIFRO

PT SIFRO
WORKSHEET
FOR THE MONTH ENDED………………….

No.acc Accoun Trial Balance Adjustment Adjusted Trial Inome Statement


t title Balance Statment of financial
position
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr

Income Statement

Posted By :
By: Prepare
Date:………………………………………… Date:
…………………………………………….

17
DESAIN BENTUK LAPORAN KEUANGAN PT SIFRO

1. Laporan Laba Rugi

PT SIFRO
LABA RUGI
PER XXXXXX 20XX

Pendapatan XXXX

Beban :
Beban Administrasi XXXX

Beban Oprasional XXXX

Beban lain-lain XXXX

Total beban (XXXX)

Laba Bersih XXXX

2. Laporan Neraca

PT SIFRO
LAPORAN NERACA
PRIODE XXX XXX 20XX

Kas pusat xxxx Modal xxxx


Kas Cabang xxxx
Perlengkapan xxxx
Peralatan xxxx
Gedung xxxx
Kendaraan xxxx
Sewa dibayar di muka xxxx
Akumulasi penyusutan (xxxx)
Gedung xxxx
Amount xxxx Amount xxxx

3. Laporan Perubahan Modal

18
PT SIFRO
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER XXX XXX XXX

Modal Awal xxxx


Ditambah : xxxx
Laba Bersih
Modal Akhir xxxx

4. Laporan Arus Kas

PT SIFRO
LAPORAN ARUS KAS
PRIODE XXX XXX 20XX

1. Arus Kas Dari Aktiva Oprasional


Pendaptan xxxx
Beban :
Beban Admnistrasi xxxx
Beban Oprasional xxxx
Beban Lain-lain xxxx
Jumlah Beban (xxxx)
Kas Dan Oprasional xxxx
2. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Peralatan xxxx
Perlengkapan xxxx
Kas dari Investasi xxxx
xxxx
Kas dan Setara kas Akhir Priode xxxx

19

Anda mungkin juga menyukai