NIM : 20190102293
Prodi : Akuntansi
Jawab :
JAWABAN TEORI
1. Saya setuju bahwa bentuk Moral Bisnis dapat diterapkan baik secara internal
maupun eksternal. Hal ini dikarenakan ruang lingkup etika bisnis itu bersifat
universal atau umum, sehingga dapat diterapkan baik secara internal maupun
eksternal kepada setiap konsumen dan karyawan dengan bermartabat dan adil
tentunya. Maksud dari adil disini adalah adanya prinsip keadilan yang
memperlakukan setiap orang sesuai dengan haknya masing-masing. Umum disini
juga dapat diterapkan dimana pun dan kapanpun yakni di dalam ruang rapat
direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban
terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal, dll. Dengan adanya moral bisnis
yang diterapkan secara internal maupun eksternal, hubungan kerja dalam suatu
perusahaan lebih terlatih kejujurannya dan mengurangi adalnya penipuan. Etika
bisnis dapat diterapkan secara internal dengan mencangkup aturan-aturan dan
pedoman berperilaku yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh anggota internal
perusahaan. Contohnya saja harus bersikap jujur dan terbuka dalam melakukan
pekerjaan, sebagai atas harus berikap adil dan bijaksana dalam memutuskan
sesuatu, anggota internal perusahaan juga harus dapat bertanggungjawab atas
apapun yang telah diperbuat dalam perusahaan, dan juga tentunya harus dapat
bertindak dan bersikap sportif, realistis, kritis, rendah hati, dan juga harus
memiliki rasa hormat. Salah satu contoh etika perusahaan terhadap lingkungan
eksternalnya adalah tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan yang dapat
mengganggu ketertiban lingkungan sekitar, seperti membuang limbah hasil
produksi sembarangan, membuat kebisingan sepanjang waktu, eksploitasi SDA
yang berlebihan dan masih banyak lagi. Ada beberapa cara agar hubungan
perusahaan dengan lingkungan esternalnya tetap terjaga dengan baik, yaitu dengan
sering mengadakan bakti sosial dengan masyarakat sekirar, memberikan bantuan
dana dan juga beasiswa untuk masyarakat yang kurang mampu terutama yang
bermukim di sekitar perusahaan dan masih banyak lagi usaha-usaha yang dapat
dlakukan untuk meningkatkan dan menjaga hubungan perusahaan dan lingkungan
eksternalnya.
2. Menurut saya, pentingnya etika pada profesi akuntansi, dimana profesi tersebut
memiliki kode etik yang dituangkan ke dalam bentuk peraturan tertulis adalah
memberi aturan bagaimana seseorang menggunakan pengetahuannya dalam
memberikan layanan kepada masyarakat secara profesional. Tanpa adanya etika
profesi, potensi timbulnya kejadian yang tidak diinginkan (pelanggaran) akan
meningkat. Sebuah profesi harus memiliki komitmen moral yang tinggi yang
dituangkan dalam bentuk aturan khusus. Aturan ini merupakan aturan dalam
menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang disebut kode etik itu sendiri.
3. Perilaku dari profesi yang tidak bekerja secara profesional adalah sebagai berikut:
JAWABAN KASUS
Berikan Pandangan dan Argumentasi saudara berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntansi!
Akibat gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen menemukan kecurangan yang dilakukan
oleh Enron maka memberikan reaksi keras dari masyarakat (investor) sehingga berpengaruh
terhadap harga saham Enron di pasar modal. Kasus Enron ini menyebabkan indeks pasar
modal Amerika jatuh sampai 25 %. Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan
Enron, Arthur andersen, tidak berhasil melaporkan penyimpangan yang terjadi dalam tubuh
Enron. Di samping sebagai eksternal auditor, Arthur andersen juga bertugas sebagai
konsultan manajemen Enron. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur
Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi terhadap temuan auditnya dengan
klien mereka.
KAP Arthur Andersen memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi bagian
dari kertas kerja audit formal. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan
internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas
Arthur Andersen hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan
Arthur Andersen pun ditutup. Faktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang
sangat bertentangan dengan good corporate governance philosofy yang membahayakan
terhadap business going cocern.