Anda di halaman 1dari 5

“KAKI PENGKOR /

CONGINETAL TALIPES EQUINO VARUS”


(C.T.E.V)

BATASAN
C.T.E.V.adalah cacat bawaan yang merupakan kombinasi kelainan yang terdiri dari :
1. kaki depan (forefoot) aduksi dan supinasi melalui sendi midtarsal
2. Tumit varus melalui sendi subtalar dan equines melalui sendi kaki (ankle)
3. Deviasi kemedial seluruh kaki dipandang dari sendi lutut.

ETIOLOGI
Penyebab pasti tidak / belum diketahui. Ada beberapa teori
1. Faktor genetik kadang-kadang didapatkan familier. (Wine Davis)
2. Faktor mekanis (Denis Brown)
3. Terhentinya pertumbuhan janin (Bohm)
4. Displasi dari otot-otot, sehingga terjadi ketidakseimbangan (“imbalance”) otot (Garceau).
5. Kelainan primer os talus
Kaput dan kolom tali mengecil deviasi ke medial dan ke arah plantar dari korpus tali
(Adam, Sotile, Irani, dan Sherman).
6. Mc Kay menambahkan terjadinya rotasi kalkaneus ke medial pada subtalar.

PATOFISIOLOGI
Jaringan lunak
- Otot gastroknemius mengecil
- Tendon akiles memendek dengan arah mediokaudal dan menyebabkan varus; begitu pula
tendon tendoa, halusis longus dengan digitorum komunis.
- Tendon tibialis anterior dan posterior memendek, sehingga kaki bagian depan (forefoot)
menjadi aduksi dan inversi.
- Ligament-ligamen antara talus, kalkaneus, navikular menebal dan memendek. Fasia
plantaris menebal dan memendek.
Tulang
Mc Kay : deformitas utama pada C.T.E.V. adalah terputarnya tulang-tulang midtarsal dan
subtalar pada talus ke medial.
Kalau tidak diobati dini, talus akan menjurus ke bawah (equines) kalkeneus menjadi varus os
navikulare terletak di sebelah medial talus.
Kuneiforme dan kuboid berbentuk wajik (wadge). Metatarsal melengkung ke medial.

GEJALA KLINIS
1. Bayi baru lahir harus ditentukan diagnosisnya apakah bentuk kaki fisiologis (karena posisi
dalam uterus); test dorsofleksi pada pergelangan kaki. Bila ibu jari kaki bisa menyentuh
krista tibia, ini adalah fisiologis, bukan C.T.E.V.
2. Anak jalan terlambat
3. Kalau sudah jalan, bentuk kaki varus equines, penebalan (callocity) pada bagian lateral atau
depan lateral dari kaki.
Inspeksi
1. Betis mengecil, kaki sering rotasi ke medial
2. Equines pada pergelangan kaki
3. Letak tumit tinggi, kadang mengecil
4. Varus pada subtalar
5. Adduksi dan varus pada midtarsal dan “forefoot”
Palpasi dan pergerakan
1. Bagaimana derajat ketegangan ?
2. Bayi yang baru lahir (24 jam) harus dilakukan test dorsofleksi
X-ray
1. Foto AP dan lateral
Untuk mengetahui posisi talus sebagai penuntun pengobatan, hubungan talus dengan tulang-
tulang sekitarnya : kalkaneus, navikular-metatarsalia, tibia dengan talus.

DIAGNOSIS BANDING
Cacat bawaan
1. Spina bifida : defek pada limbosakral, dengan kelainan syaraf yang menyebabkan
“imbalance” dari pada otot-otot kaki, kadang-kadang disertai dengan gangguan Sensibilitas
dan defekasi, miksa.
2. Artrogriposis multipleks congenital. Kelainan meliputi beberapa sendi
3. “Congenital stenosis band” (constriction band, lymphatic stenosis)
4. “Congenital absence distal tibia”
Didapat
1. Post poliomyelitis
2. “Cerebral palsy”
3. Kontraktor akiles karena trauma, kombusio dan lain-lain

KOMPLIKASI
1. Parsisten
2. “Callosities” (keratosis)
3. Kosmetis

PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan sedini mungkin
2. Dalam waktu 24 jam sudah harus diterapi, memberikan hasil yang terbaik
3. Apabila ditunda akan mempersulit pengobatan; tidak jarang memerlukan tindakan operasi
Macam cara pengobatan
1. Konservatif
a. Koreksi manipulasi, sistematis, dengan gips, bertahap tiap minggu sampai terkoreksi
lalu dilanjutkan dengan pemakaian foot abduction brace (FAB) 23 jam sehari sampai 3
bulan, lalu dilanjutkan pemakaian FAB pada saat tidur siang dan tidur malam sampai
usia 4 tahun (metode Ponseti)
b. Tahapan koreksi : cavus, adductus, varus, equinus
2. Operasi
a. C.T.E.V. yang kambuh (recurrence)
b. Secara kondervatif selama 3 bulan tidak / sedikit sekali menunjukkan hasil
c. C.T.E.V. terlambat (late C.T.E.V.)
DAFTAR PUSTAKA
1. Apley, A.G. Salomon, L. : Apley’s System of Orthopaedics and fractures. 6 th.ed.,
Butterworths & Co., 1982,p.306
2. Carroll N: Clubfoot. In : Lovell and Winter’s pediatric Orthopaedics, vol. 2,3 rd.ed., Morissy
R.T.(ed), J.B. Lippincott Co, Philadelphia, 1990,p.927.
3. Mc.Kay, D.W. : New Concept and Approach to Club Foot Treatment, Section I – Principles
and Motbid Anatomy. J. Ped. Orthopaedic, 3:3447,1982.
4. Sukarman, I.P. : Naskah Kuliah Klasikal Ilmu Bedah, 1991.
SPONDILITIS TUBERKOLU

Anda mungkin juga menyukai