Anda di halaman 1dari 11

Tinjauan Pertanian Organik dan Pertanian

Berkelanjutan dalam Upaya Mewujudkan


Kembali Swasembada Pangan Nasional
Ir. Dian Risdianto, MT., IPP.
Peneliti

Indonesia adalah sebuah negara rangka mengejar keterbelakangan


yang dianugerahi kekayaan alam ekonomi melalui proses pembaharuan
yang melimpah, tanah yang subur bidang pertanian. Pembangunan
serta iklim tropis sehingga aktivitas- pertanian terus berlanjut beberapa
aktivitas pertanian dan perkebunan pada kurun pemerintahan berikutnya
dapat dilaksanakan dengan hasil yang dan puncaknya adalah terciptanya
memuaskan. Kondisi ini menjadikan swasembada beras nasional pada
Indonesia berkembang sebagai negara tahun 1984.Kesuksean ini selanjutnya
agraris dengan berbagai macam membawa Indonesia pada penghargaan
komoditas yang tersebar diseluruh dari FAO pada tahun 1985.
penjuru nusantara. Keberhasilan Indonesia mencapai
Setelah Indonesia merdeka, swasembada beras tersebut tidak lepas
pembangunan pertanian mulai dari penerapan revolusi hijau yang di
diprioritaskan pada awal era Orde awal pemerintahan Orde Baru. Pola
Baru. Pada kurun waktu 5 tahun pertanian revolusi hijau mendasarkan
pertama pemerintahan Soeharto, 4 pilar yang merupakan pengembangan
pertanian menjadi titik berat dalam teknologi pertanian modern ini.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015 31


Keempat pilar tersebut terdiri dari menurut data yang dirilis oleh Badan
: penyediaan air melalui sistem Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013
irigasi, pemakaian pupuk kimia secara adalah 26,13 juta rumah tangga petani.
optimal, penerapan pestisida sesuai Jumlah tersebut mengalami penurunan
dengan tingkat serangan organisme dari sensus yang dilakukan pada 2013
pengganggu, dan penggunaan varietas di mana jumlah petani mencapai 31,17
unggul sebagai bahan tanam berkualitas. juta rumah tangga.
Melalui penerapan teknologi non- Salah satu penyebab penurunan
tradisional ini, terjadi peningkatan jumlah petani di Indonesia adalah mulai
hasil tanaman pangan berlipat ganda tidak menariknya usaha pertanian
dan memungkinkan penanaman tiga bagi masyarakat pedesaan terutama
kali dalam setahun untuk padi pada generasi muda. Sektor pertanian tidak
tempat-tempat tertentu, suatu hal yang lagi menjanjikan kesejahteraan yang
sebelumnya tidak mungkin terjadi. baik karena hasil pertanian merosot
Namun swasembada pangan baik secara kualitas maupun kuantitas
tersebut tidak bisa terulang pada disamping permasalahan lainnya seperti
tahun-tahun berikutnya. Bahkan pada penyediaan bibit dan pupuk, minimnya
era reformasi, kebijakan pertanian teknologi pasca panen, sarana irigasi,
semakin terkucilkan akibat liberalisasi pemasaran serta iklim. Para generasi
pertanian yang lebih membabi buta muda desa lebih memilih sektor
di mana lahan-lahan produktif beralih perdagangan dan industri di perkotaan
fungsi menjadi pabrik-pabrik dan sektor karena menjanjikan penghasilan secara
perkebunan yang dikuasai investor rutin setiap bulannya.
asing. Penyebab dari kemunduran per-
Pada era presiden SBY, program tanian di Indonesia tersebut salah
revitalisasi pertanian tahun 2004 hanya satunya akibat kerusakan lahan
menjadi sebuah program kecil dan pertanian. Penggunaan berbagai macam
bukan menjadi prioritas utama sehingga bahan kimia yang ditambahkan saat
gema revitalisasi meredup hingga masa pemupukan maupun saat penyemprotan
pemerintahan berakhir. hama, dalam jangka waktu lama dan
Fakta selanjutnya pada tahun 2013, terus menerus ternyata memberikan
Indonesia menjadi negara pengimpor dampak negatif terhadap kesuburan
pangan yang nilainya mencapai US$ 14,9 tanah dan perkembangan unsur hayati
miliar, atau naik empat kali lipat dari tanah. Ini merupakan akibat dari pola
nilai ekspor tahun 2003 senilai US$ 3,34 penanaman dengan teknologi pertanian
miliar. Di sisi lain, luas lahan pertanian modern di masa pemerintahan Orde
yang menjadi dasar sektor pertanian Baru dengan penggunaan teknologi
terus menyusut dari 31,2 juta hektar masukan luar tinggi (high external
tahun 2003 menjadi 26 juta hektar input technology, HEIT) atau dikenal
pada tahun 2013. Tak hanya sampai dengan revolusi hijau.
di situ, dalam sensus pertanian 2013 Penggunaan bibit unggul pada
yang dilakukan Badan Pusat Statistik berbagai macam jenis tanaman pangan
(BPS), jumlah petani di Indonesia awalnya menjanjikan peningkatan hasil

32 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015


panen, salah satu buktinya adalah kuantitas, berupa penurunan jumlah
terciptanya swasembada pangan pada hasil panen maupun secara kualitas
tahun 1984. Namun penggunaan bibit berupa penurunan kandungan nutrisi
unggul pada sistem ini mensyaratkan dalam produk pertanian dan terikutnya
perawatan yang bersifat high input residu-residu kimia dalam produk
seperti pengairan yang baik, pemupukan pertanian. Penumpukan residu kimia
yang intensif untuk menyediakan nutrisi mengakibatkan penurunan jumlah
yang berkecukupan serta pengendalian agen hayati tanah yang memiliki peran
hama pengganggu maupun penyakit penting dalam membantu tanaman
pada tanaman ternyata menimbulkan melakukan penyerapan nutrisi dan
potensi permasalahan baru bagi unsur hara. Keterbatasan agen hayati
kelestarian lahan. yang juga berperan dalam menguraikan
Permasalahan mulai timbul saat bahan organik, mengakibatkan ter-
terjadi kesalahan manajemen pengelolaan batasnya pasokan unsur organik bagi
di lahan pertanian oleh para petani. Pola tanaman sehingga hasil panen mengalami
pertanian dengan menggunakan prinsip penurunan kandungan nutrisi dan
revolusi hijau telah menimbulkan tingkat gizi. Tumpukan residu kimia
masalah baru yaitu terjadinya kerusakan dalam tanah juga menyebabkan tanah
lahan akibat pemakaian pupuk kimia menjadi keras sehingga akar tanaman
dengan dosis yang berlebihan sehingga tidak mendapatkan pasokan udara
menyebabkan akumulasi residu kimia yang mencukupi, hal ini mengakibatkan
yang berasal dari sisa pupuk yang tidak pertumbuhan tanaman terganggu sehingga
dapat diserap oleh tanaman. Selain itu menurunkan produktivitasnya.
pemakaian pestisida secara berlebihan Pemahaman-pemahaman akan
yang telah merusak ekosistem lahan bahaya bahan kimia baik berupa
dan meninggalkan residu pada buah, pestisida maupun pupuk kimia dalam
biji-bijuan dan daun. Lebih lanjut jangka waktu lama perlu disosialisasikan
keadaan tersebut memberikan dampak kepada para pelaku pertanian terutama
negatif terhadap kelestarian tanah, petani, sehingga diharapkan ke depan
air, ekosistem sawah dan kerusakan akan tumbuh sebuah kesadaran untuk
lingkungan secara luas. Bahan-bahan menerapkan pola bercocok tanam yang
kimia pertanian juga memberikan lebih baik dan dapat menghasilkan
pengaruh buruk bagi kesehatan manusia. produk yang sehat, aman dikonsumsi,
Penggunaan bahan kimia pertanian berkelanjutan serta tidak mencemari
tersebut menurunkan kualitas tanah lingkungan.
yang berakibat tanaman tidak mem- Pola penanaman back to nature
peroleh kecukupan nutrisi bahkan residu atau pertanian organik merupakan
kimia yang terikut dalam hasil panen pola yang dapat ditinjau kembali
dapat berakibat racun bagi manusia. untuk diterapkan oleh para petani.
Kerusakan lahan pertanian akibat Dengan perkembangan ilmu biologi
penggunaan teknik pertanian modern dan pertanian, pola pertanian organik
tersebut selanjutnya berdampak nyata modern memiliki metode berbeda
pada penurunan hasil panen baik secara dengan pertanian organik sebelumnya.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015 33


Pertanian organik modern membutuhkan pengolahan tanah minimum, seleksi
teknologi bercocok tanam, penyediaan dan rotasi tanaman, daur ulang sisa
pupuk organik, pengendalian hama dan tanaman dan hewan, pengelolaan air,
penyakit dengan menggunakan agen dan pemanfaatan komponen hidup
hayati atau mikroba, serta manajemen seperti serangga untuk mendorong
yang baik untuk kesuksesannya. hubungan mangsa dan predator yang
Konsep ke depan yang diperkenalkan seimbang.
adalah pertanian berbasis organik. Sejauh ini pertanian organik sudah
Pertanian ini mengandalkan bahan- banyak diterapkan oleh sebagian
bahan alami dan agen hayati berupa petani di Indonesia. Di Jawa Tengah,
mikrobia, tanpa menggunakan bahan- selain buah-buahan seperti Salak juga
bahan kimia. Harapannya dengan mulai dikembangkan padi organik.
metode tersebut akan tersedia produk- Pemerintah Daerah Jawa Tengah telah
produk pertanian yang aman bagi mendukung sepenuhnya petani yang
kesehatan petani dan konsumen serta membudidayakan padi secara organik,
tidak merusak lingkungan. Canadian antara lain dengan cara membeli
Standars Board National Standar for produksi petani sampai produksinya
Organik Agriculture, memberikan definisi, stabil dan petani bisa mandiri.
pertanian organik sebagai ”suatu sistem Sebagai contoh di Kabupaten Sragen,
produksi holistik yang dirancang untuk dicanangkan gerakan “Sragen Organik”.
mengoptimalisasikan produktivitas dan Di Jawa Timur, umumnya berkembang
kemampuan dari bermacam-macam kebun buah-buahan organik seperti
komunitas di dalam agroekosistem, apel organik.
termasuk organisme tanah, tanaman, Selanjutnya secara nasional
ternak, dan manusia”. Tujuan utama perkembangan pertanian organik ini
pertanian organik adalah untuk perlu mendapat arahan dan perhatian
mengembangkan usaha produktif yang dari pemerintah, bahkan dirasa sangat
sustainable (berkelanjutan) dan selaras perlu untuk dapat menjadikan program
dengan lingkungan. pertanian organik ini menjadi program
Praktek pertanian organik yang nasional dengan merancang kebijakan-
intensif perlu dilaksanakan secara hati- kebijakan yang dapat mengarahkan
hati dengan tujuanuntuk memulihkan para pelaku pertanian dan masyarakat
sekaligus mempertahankan stabilitas untuk perperan serta dalam suksesnya
ekologi dengan memerhatikan kelestarian program-program yang telah direncanakan.
lingkungan. Kesuburan tanah diper- Pemerintah diharapkan juga aktif
tahankan dan ditingkatkan oleh suatu dalam menyosialisasikan isu-isu pangan
sistem alami yang mendukung aktivitas global yang saat ini mensyaratkan
biologi di dalam tanah, dan konservasi bahwa produk-produk pangan harus
sumberdaya tanah. Pengelolaan hama, beratribut aman dikonsumsi (food-
gulma dan penyakit tanaman dicapai safety attributes), memiliki kandungan
dengan suatu integrasi biologi, nutrisi tinggi (nutritional attributes)
budidaya, dan metode pengendalian dan ramah lingkungan (eco-labelling
mekanis dengan sistem budidaya dan attributes).

34 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015


Potensi Pertanian Organik di Indonesia berkurangnya keanekaragaman agen
Indonesia memiliki kekayaan hayati tanah. Penggunaan lahan baik
biodiversivitas terbesar kedua di lahan yang tidak subur maupun lahan
dunia, menerima sinar matahari di yang terkena kimia memerlukan masa
hampir sepanjang tahun, kelimpahan konversi dalam jangka waktu berkisar
air dan kesuburan tanah, serta antara 1-3 tahun, tergantung dari
budaya masyarakat yang menghormati tingkat kerusakan yang dialami.
alam, menunjukkan bahwa potensi Di Indonesia Data Aliansi Organis
pengembangan pertanian organik Indonesia menunjukkan, saat ini luas
sangat besar. Pengembangan budidaya lahan pertanian organik baru sekitar
pertanian organik perlu diprioritaskan 50.000 hektar atau 0,2% dari seluruh
pada tanaman komoditi bernilai lahan pertanian Indonesia.Produk
ekonomis tinggi untuk memenuhi organik terpenting di Tanah Air adalah
kebutuhan pasar domestik dan ekspor. kopi yang telah menggunakan lahan
Pada awal penerapan kebijakan ini seluas 30.000 hektar. Produk kopi
pasar domestik perlu diberikan prioritas organik sudah banyak mendapatkan
utama mengingat penyediaan produk sertifikasi dari lembaga internasional
organik ini harus bisa memberikan dan biasanya ditujukan untuk pasar
manfaat bagi peningkatan kualitas ekspor. Produk organik yang ada
kesehatan penduduk Indonesia. di peringkat kedua adalah sayuran
Sebagai negara agraris, potensi organik. Sayuran organik menggunakan
lahan yang tersedia untuk pertanian lahan seluas 18.000 hektar dan sebagian
organik di Indonesia sangat besar. Dari besar diproduksi untuk pasar lokal.
70,60 juta hektar lahan yang dapat Volume produk pertanian organik
digunakan untuk usaha pertanian, mencapai 5-7% dari total produk
baru sekitar 53,71 juta ha yang diolah pertanian yang diperdagangkan di pasar
untuk sawah dan perkebunan (BPS, internasional. Sebagian besar disuplai
2003). Pertanian organik menuntut oleh negara-negara maju seperti
agar lahan yang digunakan bersih dari Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia,
bahan kimia dan mempunyai tingkat pasar produk pertanian organik lebih
kegemburan yang tinggi. Kualitas dan banyak didominasi negara-negara timur
luasan menjadi pertimbangan dalam jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.
pemilihan lahan. Lahan yang bersih Berbagai kendala yang dihadapi
dari kimia umumnya adalah lahan yang dalam mengembangkan pertanian
belum digunakan, tetapi secara umum organic di Indonesia antara lain: (1)
lahan demikian kurang subur. Lahan belum ada insentif harga yang memadai
yang subur umumnya telah diusahakan untuk produsen produk pertanian
secara intensif dengan menggunakan organik, (2) diperlukan waktu untuk
bahan pupuk dan pestisida kimia melakukan memilih lahan yang sesuai
buatan pabrik. Namun pengelolaan atau melakukan konversi dari pertanian
intensif tersebut pada kenyataanya kimia menjadi pertanian organik dan
tidak dapat menjaga kesuburan tanah (3) petani masih enggan menerapkan
akibat ketidakseimbangan nutrisi dan sistem pertanian organik akibat pola

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015 35


pertanian kimia sudah terlanjur Kendala dan Solusi
melekat di kalangan petani. Pengembangan pertanian organik
Indonesia memiliki potensi cukup di Indonesia dapat menjadi suatu
besar untuk mewujudkan pertanian solusi pemenuhan kebutuhan pangan
organik untuk mencapai swasembada di Indonesia di masa mendatang.
pangan nasional, antara lain : (1) Penerapan pertanian organik dianggap
masih banyak sumberdaya lahan yang sebagai salah satu dari pendekatan dalam
dapat dibuka atau dikonversi untuk pembangunan pertanian berkelanjutan,
mengembangkan sistem pertanian karena dalam pengembangan pertanian
organik, dan (2) teknologi untuk organik tidak terlepas dari program
mendukung pertanian organik sudah pembangunan pertanian secara
cukup dikenal oleh petani seperti keseluruhan.
pembuatan kompos, tanam tanpa Namun dalam sosialisasi dan
olah tanah, pestisida hayati, teknik penerapannya di lapangan sering
pembuatan pupuk cair, rotasi tanam mengalami beberapa kendala. Hal yang
dan lain-lain. paling utama adalah mengubah pola
Penguatan pertanian organik di pikir petani yang masih berorientasi
Indonesia untuk memenuhi pasar pada penggunaan pupuk kimia. Perlu
lokal tetap harus berorientasi pada adanya pionir-pionir pada masing masing
pemenuhan pasar global. Oleh sebab itu wilayah yang tersebar di Indonesia
komoditi holtikultura dan perkebunan dalam upaya sosialisasi progam organik
yang telah menjadi komoditas ekspor di tingkat petani.
Indonesia seperti kopi dan teh perlu Jika kita sepenuhnya berpedoman
dikembangkan menjadi produk-produk kepada definiasi pertanian organik,
organik sehingga dapat memiliki nilai tentunya sangatlah sulit bagi petani
jual lebih tinggi di pasar Internasional. kita untuk menerapkannya. Pengubahan
Pengembangan pertanian organik pola pertanian secara bertahap, disertai
di Indonesia perlu mendapat dukungan sosialisasi pentingnya pertanian organik,
dari pemerintah dan seluruh komponen mulai dari metode, keuntungan dan
masyarakat. Dukungan pemerintah teknologi-teknologi yang diaplikasikan
diwujudkan dengan penetapan program- untuk mencapai hasil pertanian yang
program dan kebijakan-kebijakan yang maksimal merupakan langkah awal
dapat mendorong pertanian organik terwujudnya program pertanian ini.
dari berbagai sektor. Di tingkat Pola pertanian awal yang
bawah, struktur kelembagaan yang dapat diterapkan pada petani yaitu
sudah terbentuk saat ini sudah cukup dengan melakukan pertanian organik
mendukung keberhasilan program ini. regenerativ. Pola pertanian ini adalah
Pemerintah selanjutnya diharapkan pola pertanian konvensional yang
dapat meemberikan dukungan pada disertai dengan pengembalian ke alam
penguatan lembaga-lembaga tersebut, masukan-masukan yang berasal dari
sehingga petani dapat berada pada posisi bahan organik.
tawar lebih tinggi dalam memasarkan Peranan masyarakat lokal
produk-produk pertanian mereka. sangat penting dalam menerapkan

36 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015


pembangunan berkelanjutan sehingga nabati dan rekayasa metode pertanian
faktor local wisdom yang telah organik serta bidang-bidang terkait
dimiliki oleh nenek moyang kita dalam perlu didukung didukung lebih lanjut.
melakukan kegiatan pertanian perlu Hingga saat ini, pengetahuan petani
kembali dipelajari dan diterapkan hanya terbatas pada mencoba-coba
kembali. Selanjutnya, kelembagaan- dari beberapa kali pengalaman mereka
kelembagaan di masyarakat yang bercocok tanam dengan teknik-teknik
telah mengakar dan membudaya dalam yang mereka kembangkan sendiri.
kehidupan sehari-hari perlu terus Riset mengenai pengendalian
dijaga karena merupakan potensi besar hama dan penyakit tanaman secara
untuk dikembangkan menjadi lembaga alami merupakan hal terberatdalam
agribisnis modern sehingga dapat sistim pertanian. Kegagalan panen
menjadi wadah para petani setempat merupakan ancaman besar buat petani,
untuk dapat mengembangkan potensi- sehingga sangat dibutuhkan riset
potensi yang ada secara mandiri. tentang bahan alami yang mengandung
Solusi yang lain dalam penerapan bahan insektisida dan penerapannya
pertanian organik adalah perlu upaya dalam pertanian. Ketika pengetahuan
khusus dalam merubah paradigma berpikir akan perbaikan lahan dengan sistim
petani dari pendekatan pertanian untuk pertanian organik sudah diketahui,
meningkatkan produksi, menjadi pem- kajian selanjutnya yang perlu dilakukan
bangunan pertanian dengan pendekatan adalah meneliti sejauh mana sistem
agribisnis (usaha dan keuntungan), serta ini dapat menjaga keberlangsungan
pertanian berkelanjutan (sustainable ketersediaan nutrisi dan unsur hara di
agriculture). dari kedua pendekatan lahan pertanian.
tersebut, diharapkan nantinya akan Kajian di segi pemasaran dan
terwujud sebuah pola pertanian ekonomi. juga akan sangat berperan
terpadu ( Integrated Farming System ) dalam menembus pasar internasional
yang pada akhirnya akan menciptakan produk organik Indonesia.
desa yang mandiri pangan dan dapat
menjadi pilar bagi terwujudnya Menuju Pertanian Organik Modern
ketahanan pangan nasional. Beberapa tahun terakhir, pertanian
Berbagai permasalahan seputar organik modern masuk dalam sistem
pertanian organik dapat diatasi dengan pertanian Indonesia secara mandiri yang
kesungguhan petani dengan bantuan dilakukan oleh kelompok petani maupun
fasilitas pemerintah. Pengembangan perorangan. Pertanian organik modern
penelitian terkait dengan pertanian berkembang dengan kemampuan dapat
organik, mulai dari kajian kondisi menciptakan produk pertanian yang
tanah pertanian yang telah rusak dan aman bagi kesehatan,ramah lingkungan
cara regenerasinya, penyediaan nutrisi serta hasil panen yang stabil.
dari bahan organik, keterkaitan antara Saat ini penekanan pertanian
agen hayati dan ketersediaan unsur organik lebih pada meninggalkan pupuk
hara tanah, percepatan dekomposisi dan pestisida dan menggantinya dengan
mikrobiologis, penyediaan pestisida produk-produk organik. Dengan makin

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015 37


berkembangnya pengetahuan dan perkebunan, tanaman rempah dan obat,
teknologi kesehatan, lingkungan hidup, serta peternakan. Komoditas yang layak
mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, dikembangkan dengan sistem pertanian
biokimia dan lain-lain, kajian pertanian organik :
organik berkembang semakin luas 1. Tanaman Pangan : Padi, jagung,
dengan tinjauan dari berbagai macam kedelai, gandum
aspek. 2. Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis
Pengelolaan tanah kunci pertanian merah, petsai, caisin, cho putih,
organik yang produktif. Keseimbangan kubis tunas, bayam daun, labu
unsur hara melalui penambahan siyam dan oyong.
residu tanaman sebelumnya sangat 3. Buah: apel, jambu, salak, mangga,
penting untuk dilakukan. Pada pola jeruk, markisa, semangka dan
pertanian organik modern Analisis hampir semua jenis buah-buahan
tanah untuk menentukan status hara lainya.
perlu dilakukan paling tidak setiap 4 – 4. Perkebunan: Kelapa, sawit, pala,
5 tahun sekali guna mengetahui kondisi jambu mete, cengkeh, lada, vanili,
tanah sebenarnya dan meneentukan teh 
perlakuan apa yang perlu dilakukan 5. Rempah dan obat: jahe, kunyit,
apabila terjadi defisiensi nutrisi. Pada temulawak, kayu manis dan jenis
tanah yang telah lama menggunakan lainya. 
kimia, perlu dilakukan proses regenerasi 6. Peternakan Susu, telur dan daging
tanah dengan penambahan bahan-
bahan organik lebih banyak untuk Pertanian Berkelanjutan
menambah kandungan nutrisi dalam Setelah tercapainya pertanian
tanah. Dikarenakan tanah tersebut organik langkah selanjutnya adalah
dituntut harus tetap produktif, maka mempertahankan kelangsungan per-
penggunaan pupuk kimia masih bisa tanian organik dengan mewujudkan
dilakukan hanya saja dosisnya tidak suatu sistem pertanian yang ber-
sebanyak sebelumnya. Selanjutnya kelanjutan Sustainable Agriculture.
penambahan pupuk organik perlu Istilah ini hampir serupa dengan istilah
ditambahkan untuk mengganti sebagian agro ekosistem yang mengacu pada
pupuk kimia yang ditambahkan. modifikasi ekosistem alamiah dengan
Demikian seterusnya berlanjut hingga sentuhan campur tangan manusia untuk
penambahan pupuk kimia terus menghasilkan bahan pangan, serat, dan
menurun setiap masa tanam hingga pola kayu untuk memenuhi kebutuhan dan
penanaman akhirnya dapat terbebas kesejahteraan manusia.
dari kimia. Teknik ini merupakan salah Konsep pertanian berkelanjutan
satu tahapan yang dapat dipakai untuk yang mulai dikembangkan sejak ditengarai
menuju pertanian organik. adanya kemerosotan produktivitas per-
Pada pertanian organik, beberapa tanian (levelling off) akibat green
komoditas prospektif yang dapat revolution. Di balik kesuksesan program
dikembangkan di Indonesia dapat Green revolution yang mampu
meliputi tanaman pangan, hortikultura, meningkatkan produktivitas hasil panen

38 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015


biji-bijian yang menakjubkan ada sisi- tenaga dan biaya yang dikeluarkan.
sisi buruk yang ditinggalkan, misalnya Keberlanjutan ekonomis diukur bukan
erosi tanah yang berat, punahnya hanya dalam hal produk usaha tani
keanekaragaman hayati, pencemaran secara langsung, namun juga diukur
air, bahaya residu bahan kimia pada dalam hal fungsi seperti melestarikan
hasil-hasil pertanian, dan lain-lain. sumberdaya alam dan meminimalkan
Di kalangan para pakar ilmu tanah resiko kerusakan lingkungan yang
atau agronomi, istilah sistem pertanian dapat menimbulkan resiko ekonomi.
berkelanjutan lebih dikenal dengan 3.Adil, yang berarti bahwa sumber
istilah LEISA (Low external Input daya didistribusikan sedemikian rupa
Sustainable Agriculture) yaitu sistem sehingga kebutuhan dasar semua
pertanian yang berupaya meminimalkan anggota kelompok terpenuhi. Selain
penggunaan input (benih, pupuk kimia, itu hak-hak anggota dalam penggunaan
pestisida, dan bahan bakar) dari luar lahan, modal yang memadai, bantuan
ekosistem, yang dalam jangka panjang teknis serta peluang pemasaran
dapat membahayakan kelangsungan dapat terpenuhi secara keseluruhan.
hidup pertanian. Kata sustainable 4.Manusiawi, di mana semua bentuk
mengandung makna maintenance dan kehidupan (tanaman, hewan, dan
prolong yang artinya menjaga dalam manusia) dihargai. 5.Luwes, yang
waktu lama. Artinya, ini harus terwujud berarti bahwa anggota kelompok mampu
dan dapat diterapkan dalam waktu menyesuaikan diri dengan perubahan
lama. kondisi pertanianyang terjadi misalnya
Pertanian dapat dikatakan ber- pertambahan jumlah penduduk,
kelanjutan apabila dapat bersifat: kebijakan, permintaan pasar, dan lain-
1.Mantap secara ekologis, yang berarti lain. Perubahan tersebut tentunya akan
bahwa kualitas sumber daya alam diikuti dengan pengembangan teknologi
dapat dipertahankan dan kemampuan yang baru dan sesuai, termasuk inovasi
komponen agroekosistem yang meliputi dalam arti sosial dan budaya.
manusia, tanaman, dan hewan sampai Perkembangan pertanian ber-
organisme tanah ditingkatkan. Kedua kelanjutan dapat dilihat dari beberapa
hal ini akan terpenuhi jika tanah dikelola indikator sebagai berikut :
dengan baik dan kesehatan tanaman, 1. Keberlanjutan di bidang ekonomi:
hewan serta masyarakat dipertahankan a. Keluarga petani memiliki ke-
melalui proses biologis. Penggunaan untungan bersih yang cukup
sumberdaya lokal dipergunakan dan dapat meningkat.
sedemikian rupa sehingga komponen b. Pengeluaran untuk usaha per-
unsur hara, biomas, dan energi yang tanian menurun.
masih terkandung dalam sisa-sisa c. Pertanian yang dijalankan meng-
tanaman dapat dikembalikan lagi. 2. untungkan dari tahun ke tahun.
Berlanjut secara ekonomis, yang berarti d. Petani memiliki modal sendiri
bahwa petani bisa memenuhi kebutuhan 2. Keberlanjutan Sosial:
serta mendapatkan penghasilan yang a. Tumbuhnya usaha lain dalam
mencukupi untuk mengembalikan komunitas petani.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015 39


b. Terjadi sirkulasi uang di dalam 3. Salah satu penyebab kemunduran
perekonomian lokal. pertanian Indonesia adalah peng-
c. Terjadi peningkatan jumlah gunaan teknologi High External
keluarga petani. Input Technology ( HEIT ) dalam
d. Para pemuda meneruskan usaha pertanian yang memberikan dampak
tani orang tua mereka negatif terhadap penurunan hasil
e. Para lulusan sarjana yang panen dan kualitas produk pertanian,
berasal dari wilayah setempat kerusakan tanah serta ekosistem
kembali ke komunitasnya di lahan pertanian dalam jangka
pedesaan. waktu lama.
3. Keberlanjutan Lingkungan: 4. Solusi dalam membangkitkan kembali
a. Tidak dijumpai lahan kosong. pertanian Indonesia adalah dengan
b. Ikan-ikan dapat berkembang melaksanakan sistem pertanian yang
biak di perairan yang mengalir bersifat back to nature atau disebut
ke lahan pertanian. pertanian organik.
c. Bentang lahan pertanian penuh 5. Pertanian organik yang diterapkan
dengan keanekaragaman vegetasi. adalah pertanian organik modern yang
dapat memberikan peningkatan
Keberhasilan pertanian berkelanjutan hasil pertanian, menjaga kualitas
diharapkan akan memantapkan per- komoditas pertanian dan ramah
ekonomian pedesaan sehingga tercipta lingkungan.
desa-desa sejahtera yang mampu 6. Perlu adanya dukungan dari pemerintah
menopang perekonomian nasional. berupa penyelenggaraan program
dan kebijakan dalam menunjang
Kesimpulan suksesnya pertanian organik.
Ulasan di atas membawa beberapa 7. Pola pertanian organik perlu di-
kesimpulan yang diharapkan akan sosialisasikan kepada masyarakat
menjadi wacana dalam pengembangan yang sudah terbiasa dengan pola
pertanian Indonesia dari sudut pandang penanaman konvensional meng-
yang berbeda. Beberapa kesimpulan gunakan kimia.
yang dapat dirangkum adalah : 8. Keberhasilan pertanian organik akan
1. Indonesia memiliki potensi sumber- mendukung terciptanya pertanian
daya alam yang berlimpah, tanah yang berkelanjutan (sustainable agriculture)
subur dan iklim yang mendukung 9. Keberhasilan program pertanian
usaha-usaha pertanian dalam upaya berkelanjutan dapat dilihat dari
mewujudkan ketahanan pangan indikator-indikator ekonomi, sosial
nasional. dan lingkungan.
2. Indonesia tidak dapat mem-
pertahankan swasembada pangan Sumber :
yang pernah dicapai pada tahun 1. Muhammad Hanafi Siregar.2013.
1984 bahkan pertanian Indonesia Sejarah Pertanian Indonesia.
semakin menurun yang ditandai dengan https://muhammadhanafisrg.
impor pangan yang mencapai angka wordpress.com. Dikunjungi 25
US$ 14,9 miliar pada tahun 2013. Februari 2015

40 Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015


2. Team Dokumentasi Presiden RI . Agroteknologi Jurusan Budidaya
2003. “Jejak Langkah Pak Harto Pertanian Fakultas Pertanian
16 Maret 1983 – 11 Maret 1988″, Universitas Islam Malang.
hal 387. Editor: G. Dwipayana 7. Comher C.T., 2010. how-chemical-
& Nazarudin Sjamsuddin dan fertilizers-are-destroying-your-
diterbitkan PT. Citra Kharisma body-the-soil-and-your-food.
Bunda Jakarta Tahun 2003 http://healthwyze.org. dikunjungi
3. Sisworo W.H. Membangun Kembali 21 Februari 2015.
Swa Sembada Beras. Makalah yang 8. International Labour Organization.
disampaikan tanggal 26 April 2007. 1999. Safety and health in
http://id.wikipedia.org/wiki. agriculture.ISBN  978-92-2-111517-
4. Sukmana., Y. 2013. Mimpi pertanian 5. Diakses 13 Februari 2015.
yang salah sejak Era Soeharto, 9. BPS( Badan Pusat Statistik ). 2014.
Editor: Sanny Cicilia Sumber: Sensus Pertanian 2013. Direktorat
Http://Kompas.com Pangan dan Pertanian Kementerian
5. Anonymous, 2013. Revolusi Hijau. Perencanaan Pembangunan
http://id.wikipedia.org. Nasional, Badan Perencanaan
6. Nurhidayati, I. Pujiwati, A. Pembangunan Nasional.
Solichah, Djuhari, A. basith. 2008.
Pertanian Organik :Suatu Kajian
Sistem Pertanian Terpadu dan
Berkelanjutan. Program Studi

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 21 | Maret 2015 41

Anda mungkin juga menyukai