Anda di halaman 1dari 15

TUTORIAL 14

SKENARIO 4 BLOK TRAUMATOLOGY

Ketua : Ananda Livanka Putra Niardhy J500180105


Scriber : Nico Gonzales J500180064
Anggota: Farhan Firliansyah Adiningrat J500180028
Chairul Latief J500180033
Unggul Prestiaji J500180067
Fahrul Mahardian Amanu J500180118
Yidan Ananta Prasetyatama J500180119
Syahqur Elang Baqdwi J500180102
Rizqi Aji Prasetyo J500180086
M. Izaz Imtiyaz Yumna J500180123

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020/2021
Step 1
1. Dyspnea : sesak nafas
2. Albumin : protein utama untuk mengontrol tekanan osmotik
3. Silver sulfadiazine : antibiotik topikal, biasanya untuk luka bakar (pencegahan infeksi)
4. Povidone iodine : antiseptik untuk mengdesinfeksi
5. Chest x ray : proyeksi radiografi dari thoraks
6. Full thickness burn : luka bakar yg melibatkan seluruh struktur cutan (epidermis, dermis,
subcutan)
7. Efusi pluera : akumulasi cairan pada cavum pleura
8. Protein total : protein plasma yg di sintesis di hati limfe tulang

Step 2
1. Hubungan albumin dengan luka bakar?
2. Interpretasi dari gambar 1a dan 1b
3. Apa hubungan eating disorder dan depresi dengan luka kabar?
4. Kenapa terjadi efusi pleura padahal pasien luka bakar?
5. Kenapa luka bakar dapat menyebabkan dispnea dan udem tungkai bawah?
6. Kenapa pasien pusing trus jatuh menyebabkan tekonya jatuh?
7. Kenapa infeksi terjadi di hari ke-20?
8. Kenapa diberikan silver sulfadiazine dan povidone iodine?
9. Interpretasi pemeriksaan lab sebelum dipulangkan dan setelah kembali ke rs?
10. Kenapa terjadi penurunan Hb?
11. Diagnosis sementara dari skenario
12. Prosedur RS dalam memulangkan pasien ini?

Step 3
1. Hubungan albumin dengan luka bakar?
 Luka bakar  inflamasi  mengganggu permeabilitas/albumin berkurang  ekstravasasi
cairan  albumin berkurang
2. Interpretasi dari gambar 1a dan 1b
 Derajat luka bakar ada 3, 1st superficial (epidermis), 2nd superficial partial thickness
(epidermis dan sebagian dermis) pada left buttock, 3rd full thickness (epidermis dan dermis)
betis
3. Apa hubungan eating disorder dan depresi dengan luka kabar?
 Gangguan psikologis terhadap pola makan, sedikit karna BMI rendah, seseorang yg
menderita luka bakar akan mengalami penurunan albumin,
 Depresi mempengaruhi pola makan, menyebabkan eating disorder.
4. Kenapa terjadi efusi pleura padahal pasien luka bakar?
 Luka bakar  inflamasi  albumin berkurang  ekstravasasi cairan, ke pleura dan tungkai
bawah.
5. Kenapa luka bakar dapat menyebabkan dispnea dan udem tungkai bawah?
 Luka bakar  inflamasi  albumin berkurang (hipoalbumin)  tekanan onkotik berkurang
 ekstravasasi cairan, ke pleura (jadi efusi pleura  sesak nafas) dan tungkai bawah (jadi
udem)
6. Kenapa pasien pusing trus jatuh menyebabkan tekonya jatuh?
 Kurang nutrisi menyebabkan kurang Hb dkk  pusing dan lemas, menyebabkan dia terjatuh
dan terkena air panas dalam teko.
7. Kenapa infeksi terjadi di hari ke-20?
 Karna barrier terluar rusak/mengelupas, port d’entry agen infeksi risiko tinggi, infeksi, sudah
di atasi. Hari ke20 ya karena terinfeksinya pada saat itu.
8. Kenapa diberikan silver sulfadiazine dan povidone iodine?
 Mengobati infeksi, dan mencegah masuknya patogen masuk kedalam tubuh.
9. Interpretasi pemeriksaan lab sebelum dipulangkan dan setelah kembali ke rs?
 Sebelum dipulangkan
o Hb rendah (n: 12-16 g/dl)
o Protein normal (n:6-8 g/dl)
o Albumin rendah (3,5-5,9)
 Setelah ke RS lagi
o Semua tambah rendah
10. Kenapa terjadi penurunan Hb?
 Luka bakar  respon tubuh (inflamasi)  sepsis  penurunan Hb.
 Karna panas langsung dan waktu paruh berkurang.
 Peningkatan permeabilitas  cairan ke interstisial  Hb terganggu.
 Karena dari awal gizinya sudah kurang.
11. Diagnosis sementara dari skenario
 Hipoalbumin dan luka bakar derajat 2nd dan 3rd
12. Prosedur RS dalam memulangkan pasien ini?
 Dokter yakin pasien sudah mampu/diijinkan pulang
 Pasien mendapatkan edukasi untuk kedepannya
 Keluarga pasien diberikan surat persetujuan dipulangkan
 Administrasi
 Edukasi pada keluarga

Step 4
S : luka bakar, pusing, sesak nafas, edema tungkai bawah
O : BMI 14, Hb rendah, Protein total normal, albumin rendah, efusi pleura pada rontgen thoraks
A : Hipoalbumin dan luka bakar derajat 2nd dan 3rd
P : Silver sulfadiazine dan jel povidone iodine

Step 5
1. Histologi dan fisiologi sistem integumentum
2. Mekanisme penyembuhan luka infeksi dan tanpa infeksi
3. Definisi dan klasifikasi luka bakar
4. Epidemiologi, etiologi, faktor risiko luka bakar
5. Patogenesis dan patofisiologi luka bakar
6. Manifestasi klinis luka bakar
7. Diagnosis (anamnesis, fisik, penunjang)
8. Diagnosis banding
9. Penata laksanaan farmakologi dan non farmakologi luka bakar
10. Komplikasi dan prognosis luka bakar
11. Preventif dan kedokteran keluarga
Step 7
1. Histologi dan fisiologi sistem integumentum
2. Mekanisme penyembuhan luka infeksi dan tanpa infeksi
3. Definisi dan klasifikasi luka bakar
4. Epidemiologi, etiologi, faktor risiko luka bakar
5. Patogenesis dan patofisiologi luka bakar
6. Manifestasi klinis luka bakar
7. Diagnosis (anamnesis, fisik, penunjang)
8. Diagnosis banding
9. Penata laksanaan farmakologi dan non farmakologi luka bakar
10. Komplikasi dan prognosis luka bakar
11. Preventif dan kedokteran keluarga

Anda mungkin juga menyukai